ETIKA BISNIS DAN PROFESI ptxx
ETIKA BISNIS DAN
PROFESI
Kelompok 7:
Adik Novianto 142140138
Wikhan Sayekti 142140148
Kode Etik Profesi Akuntan Indonesia
Profesi Akuntan
Orang yang sebagai akuntan adalah mereka yang lulus
dari pendidikan strata satu (S1)program studi akuntansi
dan telah memperoleh gelar profesi akuntan melalui
pendidikan profesi akuntansi yang diselenggarakan oleh
beberapa perguruan tinggi.
Ada 3 golongan pekerjaan yang dapat digeluti oleh
akuntan yaitu;
1) akuntan manajemen
2) auditor internal
3) akuntan publik
para akuntan baik yang bekerja di sektor swasta maupun
sektor pemerintah, entah selaku akuntan
manajemen,akuntan publik atau auditor internal dapat
disebut suatu profesi karena:
1) memerlukan pengetahuan tentang akuntansi dan disiplin
ilmu lain yang relevan melalui pendidikan formal
2) memerlukan keterampilan dalam mengolah data dan
menyajikan laporan khususnya dengan memanfaatkan
teknologi komputer dan sisitem informasi
3) mempunyai sikap dan perilaku etis
Kode Etik Profesi Akuntansi
Kode etik profesi akuntansi adalah pedoman
sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan
sehari-hari dalam profesi akuntansi. Kode etik
akuntansi dapat menjadi penyeimbang segisegi negatif dari profesi akuntansi, sehingga
kode etik bagai kompas yang menunjukkan
arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus
menjamin mutu moral profesi akuntansi
dimata masyarakat.
Prinsip-prinsip etika: IFAC, AICPA, IAI
A. IFAC:International Federation of Accountants (IFAC) yang
didirikan di Munich pada tahun 1977, merupakan federasi dan
organisasi akuntan Internasional. Jadi anggotanya adalah
organisasi nasional akuntan dari berbagai Negara.
B. AICPA: Prinsip-prinsip Perilaku Profesional menyediakan
kerangka kerja untuk Aturan Perilaku. Pedoman tambahan
untuk penerapan Aturan Perilaku tersedia melalui:
a. Interpretasi Aturan Perilaku (Interpretations of Rules of
Conduct)
b. Putusan (Rulings) oleh Professional Ethics Executive
Committee
C. IAI: Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), sebagai wadah
profesi akuntansi di Indonesia, senantiasa berusaha untuk
tanggap terhadap perkembangan yang terjadi, baik dalam
lingkup nasional, regional maupun global, khususnya dalam
hal-hal yang mempengaruhi dunia usaha dan profesi
akuntansi.
Organisasi Institut Akuntan Indonesia (IAI)
Organisasi institut akuntan indonesia (IAI) lahir pada 23
Desember 1957. Pada awal berdirinya susunan
pengurusnya terdiri dari:
Ketua
:Prof. Soemardjo
Panitera
: Drs. Go Tiea Siem
Bendahara
: Drs. Basuki T.Siddharta
Komisaris
: Drs. Tan Tong Joe dan Drs. Hendra
Darmawan
Karena pesatnya pertumbuhan ekonomi yang dicapai
pada era pemerintahan orde baru serta dibukanya
kebijakan investasi bagi modal asing maka dari itu
dibentuklah sub organisasi di bawah IAI pada 7 April
1977 yang bernama Ikatan Akuntan Indonesia –Seksi
Akuntan Publik (IAI-SAP) yang kini dirubah menjadi IAI
Kompartemen Akuntan Publik(IAI-KAP)
Kemudian pada tanggal 23 Mei 2007 sub-organisasi IAIKAP menjadi organisasi baru yang independen dengan
nama Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan
mendapat persetujuan dari IAI pada tanggal 4 juni 2007
Profesi Akuntan Dalam Sorotan
Profesi ini berkembang pada era pemerintah orde baru,
sejalan dengan kebijakan pemerintah orde baru untuk
memprioritaskan pembangunan di bidang ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi memiliki korelasi positif yang kuat
dengan pertumbuhan profesi akuntan.
Namun menjelang akhir abad 20, Indonesia tertimpa
krisis ekonomi dan moneter yang berakibat runtuhnya
pemerintahan orde baru. Akar penyebab krisi yang
sesungguhnya adalah karena pembangunan dibidang
ekonomi tersebut tidak diimbangi oleh pembangunan
landasan moral yang kuat. Aparat birokrasi dan penegak
hukum telah tercemar virus KKN
Struktur Etika Institut Akuntan Indonesia
Tujuan profresi akuntansi adalah untuk memenuhi
tanggung jawabnya dengan standar profesionalisme
tertinggi dan mencapai tingkat kinerja tertinggi dengan
orientasi kepada kepentingan publik
Untuk mencapai tujuan tersebut, ada 4 kebutuhan dasar
yang harus dipenuhi yaitu:
1 Kredibilitas
2 Profesionalisme
3 Kualitas jasa
4 Kepercayaan
Struktur kode etik IAI terdiri atas 4 bagian yang disusun
berdasarkan struktur/jenjang yaitu : 1) Prinsip etika, 2)
Aturan Etika, 3) Interpretasi aturan etika, 4) tanya jawab
etika
Prinsip Etika IAI
Saat ini, kode etik IAI yang disahkan pada kongres IAI
VIII tahun 1998 terdiri atas delapan prinsip, yaitu :
1) tanggung jawab profesi
2) kepentingan publik
3) integritas
4) Objektivitas
5) Kompetensi dan kehati-hatian Profesional
6) kerahasiaan,
7)perilaku profesional
8) standar teknis
Kode Etik/Aturan Etika-IAPI
IAPI sebagai salah satu sub organisasi profesi akuntan publik
indonesia yang bernaung dibawah organisasi induknya IAI
telah menetapkan dan menerbitkan kode etik profesi akuntan
publik yang baru yang berlaku efektif per tanggal 1january
2010. Sebelumnya kode etik IAPI ini disebut Aturan Etika
yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari prinsip IAI
Ada lima jenis ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip
dasar etika profesi yaitu:
Ancaman kepentinga pribadi
Ancaman telaah pribadi
Ancaman advokasi
Ancaman kedekatan
Ancaman intimidasi
Pengaturan Dan Perizinan KAP
Fungsi utama organisasi profesi IAI adalah semacam “self
regulatory body”, yaitu sebagai wadah untuk mengatur,
membina, dan mengawasi kualitas kinerja dan perilaku
anggotanya agar selau dapat menjaga citra profesinya di
mata publik.
Lembaga yang berkepentingan langsung untuk
melakukan pembinaan dan pengawasan atas kinerja
profesi akuntan antara lain :
1) Mentri keuangan Republika Indonesia
2) Quality Review oleh direktur jendral lembaga keuangan,
departemen Keuangan Republika Indonesia
3) Institut Akuntan Indonesia dan komprtemen-komprtemen
IAI yang terkait
4) Dewan kehormatan IAPI
5) Dewan review mutu IAPI
6) Bapepan LK
Peraturan terbaru yang mengatur akuntan publik tertuang
dalam bentuk perundang-undangan, yaitu undang-undang
nomor 5 tahun 2011, yang sebelumnya diatur dalam
peraturan mentri keuangan no 17/PMK.01/2008.
Ada dua hal yang menarik dengan terbitnya UU no
5tahun 2011 ini
1) Ada persysratan pendidikan formal yang diatur pada pasal
6 huruf (a)
2) Adanya ketentuan baru tentang sanksi pidana yang
diatur pada beberapa pasal (55-57), yang pada berbagai
peraturan sebelumnya tidak diatur
SEKIAN
PROFESI
Kelompok 7:
Adik Novianto 142140138
Wikhan Sayekti 142140148
Kode Etik Profesi Akuntan Indonesia
Profesi Akuntan
Orang yang sebagai akuntan adalah mereka yang lulus
dari pendidikan strata satu (S1)program studi akuntansi
dan telah memperoleh gelar profesi akuntan melalui
pendidikan profesi akuntansi yang diselenggarakan oleh
beberapa perguruan tinggi.
Ada 3 golongan pekerjaan yang dapat digeluti oleh
akuntan yaitu;
1) akuntan manajemen
2) auditor internal
3) akuntan publik
para akuntan baik yang bekerja di sektor swasta maupun
sektor pemerintah, entah selaku akuntan
manajemen,akuntan publik atau auditor internal dapat
disebut suatu profesi karena:
1) memerlukan pengetahuan tentang akuntansi dan disiplin
ilmu lain yang relevan melalui pendidikan formal
2) memerlukan keterampilan dalam mengolah data dan
menyajikan laporan khususnya dengan memanfaatkan
teknologi komputer dan sisitem informasi
3) mempunyai sikap dan perilaku etis
Kode Etik Profesi Akuntansi
Kode etik profesi akuntansi adalah pedoman
sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan
sehari-hari dalam profesi akuntansi. Kode etik
akuntansi dapat menjadi penyeimbang segisegi negatif dari profesi akuntansi, sehingga
kode etik bagai kompas yang menunjukkan
arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus
menjamin mutu moral profesi akuntansi
dimata masyarakat.
Prinsip-prinsip etika: IFAC, AICPA, IAI
A. IFAC:International Federation of Accountants (IFAC) yang
didirikan di Munich pada tahun 1977, merupakan federasi dan
organisasi akuntan Internasional. Jadi anggotanya adalah
organisasi nasional akuntan dari berbagai Negara.
B. AICPA: Prinsip-prinsip Perilaku Profesional menyediakan
kerangka kerja untuk Aturan Perilaku. Pedoman tambahan
untuk penerapan Aturan Perilaku tersedia melalui:
a. Interpretasi Aturan Perilaku (Interpretations of Rules of
Conduct)
b. Putusan (Rulings) oleh Professional Ethics Executive
Committee
C. IAI: Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), sebagai wadah
profesi akuntansi di Indonesia, senantiasa berusaha untuk
tanggap terhadap perkembangan yang terjadi, baik dalam
lingkup nasional, regional maupun global, khususnya dalam
hal-hal yang mempengaruhi dunia usaha dan profesi
akuntansi.
Organisasi Institut Akuntan Indonesia (IAI)
Organisasi institut akuntan indonesia (IAI) lahir pada 23
Desember 1957. Pada awal berdirinya susunan
pengurusnya terdiri dari:
Ketua
:Prof. Soemardjo
Panitera
: Drs. Go Tiea Siem
Bendahara
: Drs. Basuki T.Siddharta
Komisaris
: Drs. Tan Tong Joe dan Drs. Hendra
Darmawan
Karena pesatnya pertumbuhan ekonomi yang dicapai
pada era pemerintahan orde baru serta dibukanya
kebijakan investasi bagi modal asing maka dari itu
dibentuklah sub organisasi di bawah IAI pada 7 April
1977 yang bernama Ikatan Akuntan Indonesia –Seksi
Akuntan Publik (IAI-SAP) yang kini dirubah menjadi IAI
Kompartemen Akuntan Publik(IAI-KAP)
Kemudian pada tanggal 23 Mei 2007 sub-organisasi IAIKAP menjadi organisasi baru yang independen dengan
nama Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan
mendapat persetujuan dari IAI pada tanggal 4 juni 2007
Profesi Akuntan Dalam Sorotan
Profesi ini berkembang pada era pemerintah orde baru,
sejalan dengan kebijakan pemerintah orde baru untuk
memprioritaskan pembangunan di bidang ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi memiliki korelasi positif yang kuat
dengan pertumbuhan profesi akuntan.
Namun menjelang akhir abad 20, Indonesia tertimpa
krisis ekonomi dan moneter yang berakibat runtuhnya
pemerintahan orde baru. Akar penyebab krisi yang
sesungguhnya adalah karena pembangunan dibidang
ekonomi tersebut tidak diimbangi oleh pembangunan
landasan moral yang kuat. Aparat birokrasi dan penegak
hukum telah tercemar virus KKN
Struktur Etika Institut Akuntan Indonesia
Tujuan profresi akuntansi adalah untuk memenuhi
tanggung jawabnya dengan standar profesionalisme
tertinggi dan mencapai tingkat kinerja tertinggi dengan
orientasi kepada kepentingan publik
Untuk mencapai tujuan tersebut, ada 4 kebutuhan dasar
yang harus dipenuhi yaitu:
1 Kredibilitas
2 Profesionalisme
3 Kualitas jasa
4 Kepercayaan
Struktur kode etik IAI terdiri atas 4 bagian yang disusun
berdasarkan struktur/jenjang yaitu : 1) Prinsip etika, 2)
Aturan Etika, 3) Interpretasi aturan etika, 4) tanya jawab
etika
Prinsip Etika IAI
Saat ini, kode etik IAI yang disahkan pada kongres IAI
VIII tahun 1998 terdiri atas delapan prinsip, yaitu :
1) tanggung jawab profesi
2) kepentingan publik
3) integritas
4) Objektivitas
5) Kompetensi dan kehati-hatian Profesional
6) kerahasiaan,
7)perilaku profesional
8) standar teknis
Kode Etik/Aturan Etika-IAPI
IAPI sebagai salah satu sub organisasi profesi akuntan publik
indonesia yang bernaung dibawah organisasi induknya IAI
telah menetapkan dan menerbitkan kode etik profesi akuntan
publik yang baru yang berlaku efektif per tanggal 1january
2010. Sebelumnya kode etik IAPI ini disebut Aturan Etika
yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari prinsip IAI
Ada lima jenis ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip
dasar etika profesi yaitu:
Ancaman kepentinga pribadi
Ancaman telaah pribadi
Ancaman advokasi
Ancaman kedekatan
Ancaman intimidasi
Pengaturan Dan Perizinan KAP
Fungsi utama organisasi profesi IAI adalah semacam “self
regulatory body”, yaitu sebagai wadah untuk mengatur,
membina, dan mengawasi kualitas kinerja dan perilaku
anggotanya agar selau dapat menjaga citra profesinya di
mata publik.
Lembaga yang berkepentingan langsung untuk
melakukan pembinaan dan pengawasan atas kinerja
profesi akuntan antara lain :
1) Mentri keuangan Republika Indonesia
2) Quality Review oleh direktur jendral lembaga keuangan,
departemen Keuangan Republika Indonesia
3) Institut Akuntan Indonesia dan komprtemen-komprtemen
IAI yang terkait
4) Dewan kehormatan IAPI
5) Dewan review mutu IAPI
6) Bapepan LK
Peraturan terbaru yang mengatur akuntan publik tertuang
dalam bentuk perundang-undangan, yaitu undang-undang
nomor 5 tahun 2011, yang sebelumnya diatur dalam
peraturan mentri keuangan no 17/PMK.01/2008.
Ada dua hal yang menarik dengan terbitnya UU no
5tahun 2011 ini
1) Ada persysratan pendidikan formal yang diatur pada pasal
6 huruf (a)
2) Adanya ketentuan baru tentang sanksi pidana yang
diatur pada beberapa pasal (55-57), yang pada berbagai
peraturan sebelumnya tidak diatur
SEKIAN