Analisis Strategi Pengembangan Usaha Bahan Bangunan (Studi pada CV. Bangun Cipta Mandiri) Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Tujuan penulis menggunakan pendekatan
deskriptif dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui atau menggambarkan
kenyataan dari kejadian yang diteliti pada toko CV. Bangun Cipta Mandiri.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini berada di toko CV. Bangun Cipta Mandiri Jalan
Setia Budi no 264-B Medan.
3.3 Informan Penelitian
Penelitian deskriptif kualitatif tidak dikenal populasi dan sampel
seperti dalam penelitian kuantitatif. Pada penelitian kualitatif tidak
menggunakan populasi, karena penelitian berangkat (starting point) dari kasus
keberadaan individu atau kelompok dalam situasi sosial tertentu dan hasilnya
hanya berlaku pada situasi sosial itu.
Subjek penelitian ini menjadi informan yang akan memberikan
berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian, informan
penelitian ini meliputi beberapa macam seperti:
1. informan kunci, yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai

informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian,
2. informan utama, yaitu mereka yang terlibat langsung dalam interaksi
sosial yang diteliti,

40

Universitas Sumatera Utara

41

3. informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi
walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.
(Muri, 2014:368).
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan informan kunci 1 orang
yaitu pemilik usaha CV. Bangun Cipta Mandiri. Informan utama yaitu
karyawan dari CV. Bangun Cipta Mandiri.
3.4 Definisi Konsep
Definisi konsep diperlukan peneliti dalam melakukan penelitian yakni
dengan menggunakan istilah khusus untuk menggambarkan sebuah fenomena
yang hendak diteliti secara tepat. Definisi konsep dalam penelitian ini adalah:

1. Pengembangan usaha dapat dilakukan dengan cara perluasan skala usaha,
perluasan

cakupan usaha, dan perluasan dengan kerjasama, Suryana

(2013:216)
2. Analisis SWOT adalah analisis dengan mengamati lingkungan internal dan
lingkungan eksternal perusahaan yaitu kekuatan dan kelemahan maupun
peluang dan ancaman untuk mengetahui strategi yang tepat digunakan oleh
perusahaan di dalam menghadapi persaingan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti
untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian. Pada penelitian kali ini
peneliti memilih jenis penelitian kualitatif maka data yang diperoleh haruslah
mendalam, jelas dan spesifik. Selanjutnya dijelaskan bahwa pengumpulan data
dapat diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan

Universitas Sumatera Utara

42


gabungan/triangulasi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara.
(Jusuf 2012:160)
1. Data Primer
Data Primer adalah data informasi yang diperoleh secara langsung
dari objek penelitian. Data primer dilakukan dengan instrumen :
Wawancara
Wawancara adalah cara atau teknik untuk mendapatkan
informasi atau data dari interviewee atau responden dengan wawancara
secara langsung face to face, antara interviewer dengan interviewee.
Dalam penelitian ini peneliti mengadakan wawancara langsung kepada
pemilik usaha.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen, publikasi
yang sudah dalam bentuk jadi. Data hasil sensus adalah contoh data
sekunder.
a. Dokumentasi
Dokumen cara mencari data atau informasi dari buku-buku,
catatan-catatan, transkip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

agenda, dan yang lainnya. Dokumen yang digunakan peneliti disini
berupa foto, gambar, serta data-data mengenai toko Bahan Bangunan
(Gypsum) pada CV. Bangun Cipta Mandiri.

Universitas Sumatera Utara

41

b. Studi Pustaka
Studi Pustaka yaitu pengumpulan data atau informasi dengan
menggunakan buku – buku yang berhubungan dengan penelitian dan
bertujuan untuk menemukan teori, konsep dan variabel lain yang
mendukung penelitian, seperti jurnal dan artikel – artikel di internet
yang relevan dengan penelitian ini.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif kualitatif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan
data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki oleh CV. Bangun Cipta
Mandiri. (Muri 2014:400)


Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Sejarah Usaha
CV. Bangun Indah Sejahtera dan CV. Bangun Cipta Mandiri merupakan salah
satu dari sekian banyak perusahaan yang bergerak dibidang barang dan jasa seperti
gypsum, dinding partisi, profil, kontraktor, arsitektur, civil engineering, interior,
pemasangan plafon gypsum dan plafon shunda, dinding partisi, list profil serta
pemasangan rangka baja ringan yang terletak di kota medan. Dengan pengalaman
dalam inovasi dan membangun lebih dari 15 tahun, CV. Bangun Indah Sejahtera dan
CV. Bangun Cipta Mandiri telah menjadi yang terdepan di bidang teknologi papan
bangunan, profil dan dinding partisi. Sistem CV. Bangun Indah Sejahtera dan CV.
Bangun Cipta Mandiri terbukti telah terpakai di seluruh Indonesia dengan sukses.
Kepemimpinan CV. Bangun Indah Sejahtera dan CV. Bangun Cipta Mandiri diraih
melalui kombinasi dari keahlian dibidangnya pemahaman kebutuhan pelanggan dan
catatan prestasi dalam merintis produk gypsum dan profil serta dinding partisi.
CV. Bangun Indah Sejahtera didirikan pada tahun 2001 oleh Bapak Ir. Agio

Simanjuntak dan telah memiliki cabang perusahaan dengan nama CV. Bangun Cipta
Mandiri yang saat ini dipimpin oleh Bapak Henry Simanjuntak S.Kom yang telah
berkembang pada tahun 2002 dan dipercaya konsumen menjadi yang terdepan di
bidangnya. CV. Bangun Indah Sejahtera berdiri berdasarkan Surat Izin Departemen
Perindustrian Dan Perdagangan Republik Indonesia Provinsi Sumatera Utara Nomor

39

Universitas Sumatera Utara

40

0238/02. 13/PK/II/2001 dan CV. Bangun Cipta Mandiri berdiri berdasarkan Surat
Izin Departemen Perindustrian Dan Perdagangan Republik Indonesia Provinsi
Sumatera Utara Nomor 1349/02. 13/PK/VIII/2002.
4.1.2

Visi dan Misi
Suatu organisasi, baik instansi ataupun usaha kecil maupun besar pasti


memiliki suatu impian yang sering disebut dengan visi. Dimana visi akan diwujudkan
melalui langkah-langkah yang telah disusun dan direncanakan yang sering disebut
dengan misi. Untuk mencapai suatu tujuan dibutuhkan visi dan misi yang kuat yang
dapat diwujudkan melalui kerja nyata oleh pihak-pihak yang ada didalam organisasi
usaha tersebut. Berikut merupakan visi dan misi yang diterapkan oleh Toko Bahan
Bangunan CV. Bangun CIpta Mandiri.
a. Visi
Menjadi perusahaan yang terdepan di bidang pengadaan barang dan jasa
kontraktor, arsitektur, civil engineering, interior, pemasangan gypsum dan
plafon shunda, dll.
b. Misi
1. Meningkatkan enam pilar usaha : Pemasaran, Operasional, Keuangan, Sumber
Daya Manusia, Mutu dan Teknologi Informasi.
2. Penerapan prinsip ketelitian dan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan
dan tata kelola perusahaan yang baik.

Universitas Sumatera Utara

41


4.1.3

Struktur Organisasi
Sebuah perusahaan memerlukan struktur organisasi yang akan memberikan

pengertian yang mudah mengenai organisasi yang bersangkutan. Dengan adanya
struktur organisasi, maka setiap anggota yang terdapat dalam struktur organisasi
harus menjalankan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
Gambar 4.1
Struktur Organisasi CV. Bangun Cipta Mandiri
Direktur Utama

Asisten Direktur

Karyawan

Karyawan

Karyawan


Administrasi

Supir

Lapangan

Sumber : Struktur Organisasi CV. Bangun Cipta Mandiri
4.1.4 Deskripsi Tugas
Berikut ini merupakan uraian tugas dari struktur organisasi yang telah
dibentuk sesuai dengan kebijakan dari usaha, antara lain sebagai berikut:
1. Direktur Utama
a. Merupakan pimpinan sekaligus pemilik usaha bahan bangunan.
b. Melakukan pengawasan operasional kerja lapangan dan memberikan motivasi
kerja.

Universitas Sumatera Utara

42

c. Mengatur tugas – tugas karyawan

d. Ikut membantu mempromosikan hasil produk.
e. Membantu membuat laporan keuangan dan melakukan pencatatan langsung.
f. Mengetahui situasi dan kondisi yang terjadi dilapangan.
2. Asisten Direktur
a. Membantu pengawasan operasional kerja di lapangan.
b. Mencatat laporan barang keluar untuk pembangunan .
3. Karyawan Administrasi
a. Melayani calon pembeli.
b. Mencatat pembukuan laporan keuangan.
c. Membantu memberikan informasi baik di lingkungan internal maupun di
lingkungan eksternal perusahaan.
4. Karyawan Supir
a. Membantu mengangkut barang yang di distribusikan
b. Membantu mengirim barang yang di distribusikan
5. Karyawan Lapangan (Tukang Bangunan)
a. Melaksanakan perintah atasan dalam pembangunan proyek
b. Memberi laporan kepada atasan apabila proyek dalam kondisi bermasalah.
4.1.5

Keuangan

Keuangan merupakan hal yang penting dalam keberlangsungan suatu usaha.

Apabila keuangan dalam suatu perusahaan dapat diatur dengan baik tentunya dapat
memberikan hasil yang baik pula. Tujuan dari pengaturan keuangan yang baik untuk
memaksimalkan laba yang akan diperoleh. Dalam mendirikan usahanya, Bapak

Universitas Sumatera Utara

43

Henry Simanjuntak menggunakan modal pribadi. Namun, modal yang berasal dari
milik pribadi saja menjadi suatu keterbatasan untuk mengembangkan usaha karena
modal yang dibutuhkan relatif cukup besar untuk meningkatkan kapasitas produksi
guna memenuhi permintaan pelanggan serta untuk melakukan kegiatan promosi yang
lebih intensif. Modal awal mendirikan usaha bahan material bangunan ini dimulai
dengan modal investasi sebesar Rp 50.000.000,00. Sistem laporan keuangannya
dilakukan secara sederhana dengan mencatat secara manual jumlah penjualan dan
pemasukan perusahaan yang diperoleh.
4.1.6

Pasar Sasaran
Setiap usaha harus menentukan pasar sasaran atau segmen pasar yang akan

dituju, karena dapat mengoptimalkan pendapatan perusahaan. Salah satu bentuk
peluang pasar sasaran yang diterapkan toko CV. Bangun Cipta Mandiri adalah
masyarakat umum seperti toke bangunan, owner restaurant, pemilik rumah kos,
pengurus gedung seperti gereja, masjid, sekolahan dan sebagainya. Biasanya proses
transaksi pembelian dengan masyarakat umum terjadi di Toko Bahan Bangunan CV.
Bangun Cipta Mandiri, lewat media elektronik seperti handphone, dan pada saat
adanya pengerjaan proyek langsung dilapangan. Selain masyarakat umum, target
pasar yang lebih luas seperti kontraktor proyek bangunan serta beberapa pelaku bisnis
properti dapat dijadikan sebagai jaringan untuk memperoleh konsumen yang
memerlukan bahan bangunan. Karena pelaku bisnis properti, membutuhkan material
dan bahan bangunan untuk memenuhi permintaan perumahan dari konsumennya.

Universitas Sumatera Utara

44

4.1.7

Strategi Pengembangan Usaha yang Diterapkan
Adapun strategi pengembangan usaha yang telah diterapkan oleh toko CV.

Bangun Cipta Mandiri adalah dengan Pengembangan Skala Usaha sebagai berikut :
1. Toko CV. Bangun Cipta Mandiri saat ini sedang berupaya memperluas skala
usaha dengan menambah produksi produk setiap bulannya. Hal ini dilakukan
perusahaan untuk meningkatkan persediaan produk seperti gypsum, shunda
plafon, puring, dll. Peningkatan stock barang tadi, berimplikasi pada
banyaknya preferensi produk dan minat pembeli terhadap suatu barang.
2. Selain dari peningkatan produksi, dalam hal penyediaan jasa kontraktor, untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi program kerja, usaha ini juga akan
menambah tenaga kerja lapangan yang diharapkan dapat membantu sekaligus
mempercepat pembangunan proyek dengan target yang sudah ditentukan.
4.2 Penyajian Data
Pada bagian ini, penulis akan menyajikan hasil pengumpulan data yang
diperoleh selama masa penelitian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh
dengan mengunakan metode wawancara secara mendalam kepada pemilik usaha
Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri selaku informan kunci.
Informan kunci adalah orang yang paling mengetahui dan memiliki informasi
pokok yang diperlukan dalam penelitian. Informan kunci pada penelitian ini
berjumlah satu orang yaitu Bapak Henry Simanjuntak S.Kom selaku pemilik usaha.
Berikut ini adalah karakteristik informan kunci yang peneeliti rangkumkan.

Universitas Sumatera Utara

45

Tabel 4.1
Identitas Informan Kunci Penelitian
No.

Nama

Usia

Jenis Kelamin

Keterangan

1

Henry Simanjuntak

35

Laki – Laki

Pemilik Usaha Toko
Bahan Bangunan
CV. Bangun Cipta
Mandiri

Sumber : Data Diolah, 2016.
Selain data dari informan kunci, peneliti juga memperoleh data dari informan
utama. Informan utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial
yang diteliti dan dalam penelitian ini informan utamanya adalah pelanggan Toko
Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yang melakukan pembelian lebih dari
satu kali. Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan seputar produk, harga, lokasi,
promosi, pelayanan, kelebihan, kekurangan, peluang dan ancaman pada Toko Bahan
Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri serta perbandingannya dengan pesaing yang
diketahui oleh narasumber.
Jumlah informan utama pada penelitian ini berjumlah 5 orang yaitu : Agin
Ariatma (25 tahun), Dodi Jhon (24 tahun), Devi Herty (26 tahun), Wahyu Iskandar
(47 tahun), Mulyadi Prasetyo (45 tahun). Berikut ini karakteristik informan utama
yang peneliti rangkumkan :

Universitas Sumatera Utara

46

Tabel 4.2
Identitas Informan Umum Penelitian
No.

Nama

Usia

Pekerjaan

Pendapatan

1

Agin Ariatma

25

Wirausaha

2

Dodi Jhon

24

Mahasiswa

Rp 5.000.000 –
Rp 8.000.000
< Rp 1.000.000

3

Devi Herty

26

Karyawati

Rp 5.000.000

4

Johan Sitompul

33

Karyawan

5

Ricky Siagian

27

Wirausaha

Rp 8.000.000 –
Rp 13.000.000
Rp 5.000.000 –
Rp 8.000.000

Sumber : Data Diolah, 2016.
Penjelasan mengenai table diatas, yaitu :
1. Penulis menetapkan informan utama di dalam proses wawancara sebanyak 5
orang, informan utama rata- rata berjenis kelamin laki-laki dan perempuan
dan merupakan pelanggan Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri
yang merupakan pelanggan yang telah melakukan pembelian lebih dari satu
kali.
2. Jumlah informan utama yang berusia 24 – 30 tahun berjumlah 3 orang dan
yang berusia 45 – 50 tahun berjumlah 2 orang.
3. Informan utama penelitian memiliki profesi yang beraneka ragam. Informan
utama yang berprofesi sebagai mahasiswa berjumlah 1 orang, karyawan
swasta berjumlah 1 orang, wirausaha yang berjumlah 1 orang dan kuli
bangunan yang berjumlah 2 orang.
4. Peneliti melakukan wawancara dengan informan utama untuk mengetahui
seputar produk, harga, lokasi, promosi, pelayanan, kelebihan, kekurangan,

Universitas Sumatera Utara

47

peluang dan ancaman pada Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri
serta perbandingannya dengan pesaing yang diketahui oleh narasumber.
4.2.1 Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan)
Faktor internal adalah faktor – faktor yang berada di dalam Toko Bahan
Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yang mencakup kekuatan dan kelemahan
ditinjau dari analisis lingkungan internal. Faktor – faktor internal pada Toko Bahan
Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yang dilakukan oleh peneliti secara langsung
dalam hal pemasaran sebagai berikut :
Untuk menganalisis faktor pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan,
digunakan

strategi

bauran

pemasaran

atau

lebih

dikenal

dengan

4P

(product,price,place dan promotion). Analisis yang lebih jelas mengenai bauran
pemasaran, dapat dilihat pada uraian di bawah ini :
a. Produk (product)
Dalam hal pemasaran produk merupakan salah satu komponen penting dalam
menerapkan strategi. Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri merupakan
usaha berskala. kecil menengah yang menyediakan produk – produk khususnya bahan
bangunan rumah, hotel, restaurant, dll. Adapun bidang usaha (produk) yang
dipasarkan oleh usaha Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri sebagai berikut
a. Gysum dan GRC Board
b. Profil Gypsum
c. Panel Gypsum
d. Biding
e. Partisi

Universitas Sumatera Utara

48

f. Sudut Wayang
g. Sudut Corner
h. Shunda Plafon
i. Rangka Baja Ringan
j. List Profil Shunda Plafon
Berdasarkan dari hasil wawancara, adapun keunggulan produk Toko Bahan
Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri dibandingkan dengan toko bahan bangunan
lannya yaitu memiliki keunggulan pada kualitas produk dibandingkan dengan toko
bangunan lainnya. Kualitas produk pada usaha ini memiliki bahan komposisi design
produk yang kuat serta bisa menjamin ketahanan seperti pembangunan atap gypsum,
shunda plafond an profil untuk rumah, restaurant, gedung, dll . faktor kualitas produk
sebagai kunci agar menarik perhatian konsumen untuk membeli produk yang
berkualitas pada toko CV. Bangun Cipta Mandiri.
Pelanggan menyebutkan bahwa kualitas dari produk Toko Bahan Bangunan
CV. Bangun Cipta Mandiri sudah sangat baik, pelanggan juga membenarkan bahwa
produk yang ditawarkan telah membuktikan kualitas dari ketahanannya yang
terjangkau.
b. Harga (price)
Price atau harga menjadi salah satu kompenen dari pelanggan dalam menentukan
keputusan pembelian pelanggan, sehingga harga dapat menjadi salah satu yang harus
diperhatikan dalam pemasaran.
Berdasarkan hasil wawancara, Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta
Mandiri menetapkan harga tergantung dari kualitas produknya. Semakin bagus

Universitas Sumatera Utara

49

kualitas produknya maka semakin tinggi harga produk yang dijual. Usaha ini tidak
sembarang menetapkan harga karena itu semua berdasarkan dari ukuran kualitas
produk yang terjangkau. Harga produk bahan bangunan seperti gypsum, shunda
plafon, puring, profil, dll berkisar dari Rp 50.000 – Rp 160.000. toko akan
memberikan potongan harga kepada konsumen apabila total pembelian yang dibayar
melebihi dari harga Rp 2.000.000. ini merupakan strategi yang efektif dalam
meningkatkan penjualan dan menambah profit lebih besar.
Menurut responden melalui hasil wawancara menunjukkan bahwa harga yang
dijual tidak berbeda - beda, namun harga tergantung dengan harga yang diperoleh
dari distributor. Hasil wawancara menunjukan bawah harga yang ditawarkan oleh
Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri sudah cukup murah dan kualitas
juga cukup baik, namun murah atau mahalnya harga cukup relatif karena ini
tergantung dengan pilihan dan kualitas produk yang dipilih, namun di Toko Bahan
Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri harga yang ditawarkan cukup sebanding
dengan kualitas produk.
c. Lokasi (place)
Place merupakan bagi penting dari pemasaran, lokasi yang strategis sangat
menentukan jalannya sebuah usaha dalam praktik jual – beli produk.
Berdasarkan dari hasil wawancara, perusahaan Toko Bahan Bangunan CV.
Bangun Cipta Mandiri memiliki lokasi yang sangat strategis untuk menjalankan
aktivitas bisnis dan memasarkan produknya. Lokasi toko yang berdekatan dengan
perumahan, gedung perkantoran, sekolahan, restaurant, dll menjadi salah satu

Universitas Sumatera Utara

50

kelebihan tersendiri bagi toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri dalam
meningkatkan pemesanan baik barang maupun jasa.
Pelanggan mengakui bahwa Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta
Mandiri tidak sulit untuk ditemukan, hal ini menunjukkan bahwa lokasi pada toko
sangat strategis.
d. Promosi (promotion)
Promosi sebagai upaya untuk memperkenalkan usaha kepada para konsumen.
Berdasarkan hasil wawancara, strategi promosi yang diterapkan oleh Toko Bahan
Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri sudah sangat efektif dan efisien. Dilihat dari
beberapa macam kegiatan promosi yang dilakukan seperti lewat media online yakni
website, blog, media sosial, brosur, bill board, seragam kerja karyawan. Spanduk dan
stiker iklan didalam armada transportasi perusahaan, dan Koran.
Menurut responden bahwa strategi promosi yang diterapkan Toko Bahan
Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri sangat mendukung dan pelanggan merasa
cukup puas dengan berbagai macam promosi dan pelayanan yang sudah efektif dan
efisien.
e. Sumber Daya Manusia (people)
Sumber daya manusia atau people merupakan bagian dari pelayanan dalam
suatu usaha. Hal ini sangat mempengaruhi kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil
wawancara, karyawan memiliki pengaruh besar dalam menjalankan progam –
program kerja usaha. Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri memiliki 50
orang tenaga kerja, dengan tingkat pendidikan dan pengalaman yang berbeda-beda.
Di samping itu Bapak henry simanjuntak menerapkan strategi inti dalam aspek SDM

Universitas Sumatera Utara

51

guna untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam bekerja seperti nilai
kejujuran, nilai keterampilan, komunikasi yang baik, penguasahan produk, nilai
kerajinan, dan ramah terhadap pelanggan. Pemilik usaha juga mendorong karyawan
untuk mampu menyelesaikan target pembangunan proyek seperti perumahan, gedung,
sekolahan, restaurant, dll dalam waktu yang sudah ditentukan oleh kesepakatan
antara pemilik toko dan konsumen.
4.2.2 Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman)
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berada di luar Toko Bahan
Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yang mencakup peluang dan ancaman ditinjau
dari analisis lingkungan eksternal. Faktor – faktor internal pada Toko Bahan
Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yang dilakukan oleh peneliti secara langsung
sebagai berikut :
a. Persaingan
Persaingan dalam dunia bisnis merupakan suatu dinamika tersendiri yang
tidak dapat dihindari. Bagi beberapa pelaku bisnis, persaingan berkonotasi negatif
karena bisa mengancam bisnis mereka karena takut akan berkurangnya profit atau
konsumen lebih memilih harga rendah dari pesaingnya. Salah satu indikator
berkembangnya industri bahan bangunan adalah banyaknya bermunculan toko bahan
bangunan yang memiliki konsep modern seperti pasar swalayan (Ace Hardware)
dengan bangunan yang luas dan jumlah barang yang sangat banyak dan bervariasi
sehingga menjadi one stop shopping untuk membeli bahan bangunan.
Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri akan tetap selalu optimis
dalam menghadapi pesaingnya di sekitar lokasi usaha. Dengan memiliki modal yang

Universitas Sumatera Utara

52

sudah sangat efisien seperti penyedia jasa pemasangan bahan material, produk yang
berkualitas, harga yang terjangkau, pelayanan yang ramah, dan sudah memiliki
banyak pengalaman bekerja dibidang properti yang menjadi dasar untuk mampu
bersaing secara sehat. Pemilik usaha lebih mengutamakan strategi penyediaan jasa
kontraktor dalam pembangunan proyek daripada penjualan produk karena
keuntungan yang jauh lebih besar.
b. Teknologi
Kemajuan

teknologi

dapat

menciptakan

pasar

baru,

menghasilkan

pengembangbiakan produk yang baru dan lebih baik, mengubah posisi biaya
kompetitif relatif dalam suatu industri. Berdasarkan hasil dari wawancara , Toko
Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri memakai sistem teknologi seperti media
online antara lain website, email, dan media sosial. Ini merupakan sebuah strategi
usaha untuk meningkatkan kapasitas usaha dalam memenuhi kebutuhan pemasaran.
Disamping itu, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sangat
penting untuk menunjang berjalannya suatu usaha. Teknologi telepon genggam dan
internet dapat digunakan perusahaan agar mempermudah akses informasi mengenai
penjualan barang dan jasa bahan bangunan serta membantu memperluas pasar
melalui kegiatan promosi. Alat informasi seperti telepon genggam dapat digunakan
untuk mempermudah transaksi antar pengusaha, pemasok, serta konsumen. Kegiatan
promosi yang dilakukan Bapak henry simanjuntak sudah diterapkan secara efektif
dan efisien berdasarkan sistem operasional prosedur yang sudah sirancang
sedemikian rupa.

Universitas Sumatera Utara

53

c. Aspek Hukum dan Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
sebuah usaha baik secara langsung maupun tidak langsung. Namun berbeda dengan
yang dialami Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri bahwa peran
pemerintah dalam aktivitas bisnis tidak ada sama sekali, tetapi pengaruh naik
turunnya harga BBM menjadi alasan, seperti halnya dalam bidang transportasi.
Misalnya, penyediaan jasa transportasi seperti pick up, setiap ada pengiriman barang
akan dikenakan biaya tambahan dan itu dibebankan ke pembeli. kalau untuk produk
tergantung dari harga distributor. apabila terjadinya kenaikan BBM maka pihak dari
distributor akan menaikkan harga produk yang dijual.
d. Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan sifat dan
arah sistem ekonomi tempat suatu perusahaan beroperasi. Kondisi perekonomian
suatu daerah dapat mempengaruhi suatu kinerja perusahaan yang sedang atau
berjalan. Kondisi perekonomian Indonesia secara menyeluruh dapat dikatakan
mengalami pergerakan secara signifikan. Hal ini dilihat pada tahun 2014 – 2016
pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan khususnya dalam industri bahan
bangunan. Faktor ekonomi memiliki dampak langsung terhadap daya beli konsumen,
buruknya kondisi ekonomi tentu saja akan menurunkan daya beli masyarakat.
Berdasarkan hasil dari wawancara diatas, melihat keadaan ekonomi Indonesia
yang setiap tahun mengalami peningkatan, faktor tersebut dapat mempengaruhi
kinerja dan perkembangan usaha. Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri
tidak menerapkan strategi khusus dalam menghadapi situasi ekonomi di Indonesia

Universitas Sumatera Utara

54

sekarang ini, namun mereka tetap optimis dan konsisten dalam upaya memenuhi
kebutuhan usaha agar tetap bertahan di pasar.
4.3 Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif kualitatif dengan metode analisis SWOT, yang merupakan cara
merumuskan dan menafsirkan data yang ada mengunakan metode SWOT sehingga
memberikan gambaran yang jelas mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang dimiliki oleh Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri.
4.3.1 Identifikasi Lingkungan Usaha
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan kunci pada Toko Bahan
Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri maka dapat diklasifikasikan faktor - faktor
lingkungan perusahaan yang mempengaruhi lingkungan internal dan ekternal.
Lingkungan internal terdiri atas kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness),
sedangkan lingkungan eksternal terdiri atas Peluang (Opportunity) dan Ancaman
(Threats).
4.3.1.1 Lingkungan Internal
1. Kekuatan (Strength)
Kekuatan yang dimiliki perusahaan adalah hasil dari analisa lingkungan
internal perusahaan. Ada satu faktor yang menjadi kekuatan dalam pengembang
usaha yang dimiliki pemilik Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yaitu
memiliki catatan prestasi yang baik dan pengalaman dalam bidang pengusahaan
produk, manajemen usaha (keuangan, SDM, dll), dalam jasa kontraktor, civil
engineering, dan pemasangan bahan bangunan. Selain itu pemilik usaha mampu

Universitas Sumatera Utara

55

berkreatif dan berinovatif dalam menggambarkan bentuk bangunan yang diinginkan
pelanggan apabila ingin membuat rumah, kolam renang, gedung, dll dalam jasa
arsitektur tersebut.

ini menjadi modal dasar yang dimiliki oleh pemilik dalam

mengembangkan usahanya.
Secara garis besar kekuatan yang dimiliki oleh Toko Bahan Bangunan CV.
Bangun Cipta Mandiri yang didapatkan dari analisa lingkungan internal adalah
sebagai berikut :
a) Kualitas dan mutu produk yang baik
Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri menerapkan kualitas
pelayanan

dengan

menyediakan

jasa

pemasangan

bahan

bangunan

untuk

pembangunan proyek seperti perumahan, gedung, dll. Ini berguna untuk menambah
omzet yang lebih besar daripada pendapatan penjualan produk saja. Pelayanan yang
baik akan menambah keyakinan konsumen untuk selalu loyal agar datang kembali ke
toko tersebut. Toko ini juga menerapkan strategi produk yang berkualitas dengan
design yang berbeda di setiap aktivitas pemasaran dalam bisnisnya. agar menjaga
kepercayaan pelanggan pemilik usaha memakai sistem tersebut untuk setiap produk
yang mereka pasarkan. Kualitas produk yang dipasarkan oleh Toko Bahan Bangunan
CV. Bangun Cipta Mandiri selalu dijaga kualitasnya dengan sistem penyimpanan dan
perawatan yang baik, serta pemilik usaha memilih produk yang berkualitas dari
distributor yang terpercaya.
b) Menawarkan harga yang kompetitif
Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri menerapkan sistem price
tag dalam setiap produk yang dijualnya untuk menunjukkan harga kepada pelanggan,

Universitas Sumatera Utara

56

hal ini bertujuan agar pelanggan tidak perlu melakukan tawar menawar kepada
pegawainya. Namun ada satu strategi yang diterapkan oleh pemilik usaha agar
konsumen mendapatkan discount harga dari produk yang dibeli yaitu dengan cara
membeli sistem paket barang. Produk yang dibeli harus memenuhi harga minimal
500 ribu baru akan mendapatkan potongan harga. Ini merupakan salah satu strategi
usaha untuk meningkatkan keyakinan konsumen dengan kualitas produk yang dijual
seimbang dengan harga jual yang terjangkau.
c) Lokasi yang strategis
Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri memiliki lokasi yang
strategis karena berdekatan dengan perumahan – perumahan, sekolah, gedung
kantoran, gedung kampus, dan hotel sehingga pelanggan tidak kesulitan mencari
lokasi toko tersebut.
d) Strategi promosi yang efisien
Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri menerapkan strategi
promosi dalam menjalankan pemasarannya dengan memakai sistem media online
seperti website, blog, media social, brosur, bill board, seragam kerja karyawan.
Spanduk dan stiker iklan didalam armada transportasi perusahaan, dan Koran.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan yang dimiliki perusahaan adalah hasil dari analisa lingkungan
internal perusahaan. Secara garis besar kelemahan yang dimiliki oleh Toko Bahan
Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yang didapatkan dari analisa lingkungan
internal adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

57

a) Disiplin pegawai rendah
Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri memiliki beberapa
karyawan yang datang tidak tepat waktu dalam bekerja. Misalnya dalam hal
pembangunan sebuah proyek, karyawan yang ditugaskan ke lapangan suka datang
tidak tepat waktu sehingga ini berdampak pada kegagalan pembangunan proyek
tersebut dan juga bisa mengurangi kepercayaan pelanggan yang merasa dirugikan.
b) Armada pengangkut barang yang masih sedikit
Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri tidak memiliki fasilitas
transportasi yang cukup memadai karena hal ini dilihat dari sedikitnya armada
pengangkut barang seperti pick up. Sehingga permintaan konsumen tidak sepenuhnya
terpenuhi untuk mengantarkan pesanan barang mereka ke alamat tujuan.
4.3.1.2 Lingkungan Eksternal
1. Peluang (Opportunity)
Peluang yang dimiliki perusahaan adalah hasil dari analisa lingkungan
eksternal perusahaan. Secara garis besar peluang yang dimiliki oleh Toko Bahan
Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yang didapatkan dari analisa lingkungan
eksternal adalah sebagai berikut :
a) Berkembangnya teknologi informasi
Kemajuan teknologi informasi yang semakin berkembang saat ini dapat
menjadi pendukung baik dalam proses operasional, pelayanan dan pemasaran.
Sehingga lebih memudahkan setiap aktivitas perusahaan menjadi lebih efisien dan
efektif. Seperti misalnya melakukan penjualan dan promosi melalui media sosial,
media online, dll.

Universitas Sumatera Utara

58

b) Kondisi pasar stabil dalam mengembangkan usaha
Ini merupakan salah satu program kerja yang paling utama dalam
meningkatkan peluang pengembangan usaha pada Toko Bahan Bangunan CV.
Bangun Cipta Mandiri. Pemilik usaha sudah memiliki cukup modal untuk menambah
cabang usahanya. Hanya saja target lokasi belum mencapai sasaran sehingga harus
menunggu waktu yang sedang direncanakan.
c) Meningkatnya pembangunan properti di sekitar lokasi usaha
Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri memiliki peluang yang
besar ketika banyak berdirinya pembangunan perumahan. Peluang tersebut sangat
dimanfaatkan pemilik usaha untuk sekaligus menawarkan jasa kontraktor atau
pemasangan produk bahan bangunan.
d) Kerjasama antar para perusahaan dibidang bahan bangunan
Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri saat ini sedang menjalin
kerjasama dengan Toko CV. Bangun Indah Sejahtera yang juga bergerak dibidang
bahan bangunan. Kerjasama itu menjadi salah satu strategi usaha dalam
meningkatkan produksi produk sekaligus memenuhi permintaan konsumen.
2. Ancaman (Threats)
Ancaman yang dimiliki perusahaan adalah hasil dari analisa lingkungan
eksternal perusahaan. Secara garis besar ancaman yang dimilki oleh Toko Bahan
Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yang didapatkan dari analisa lingkungan
eksternal adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

59

a) Adannya usaha sejenis dengan jarak yang berdekatan
Adanya usaha sejenis disekitar lokasi usaha akan menjadi ancaman tersendiri
bagi setiap usaha dan akan mempengaruhi perkembangan sebuah bisnis seperti
halnya omzet penjualan akan meenurun dan berkurangnya minat beli konsumen. Sulit
untuk memprediksi kondisi permintaan konsumen akan kebutuhan mereka yang suka
berubah-ubah. Sebuah usaha seperti mall Ace Hardware, toko material bangunan
(panglong), mini market material bangunan, yang menyediakan banyak produk
dengan berbagai jenis varian akan menjadi pilihan tepat bagi konsumen karena
produknya yang lengkap dan serba ada. Berbeda dengan toko material bangunan
biasa yang hanya menyediakan produk yang terbatas tentu tidak akan menjadi pilihan
utama oleh konsumen karena kebutuhannya kurang terpenuhi.
b) Tidak stabilnya harga BBM
Tidak stabilnya harga bahan bakar minyak berpengaruh terhadap biaya
pengiriman produk, hal ini mempengaruhi harga produk, naiknya harga bbm
mengakibatkan biaya pengiriman ikut naik secara signifikan dan pelanggan
dikhawatirkan akan beralih ke toko lain.
c) Daya beli masyarakat yang menurun
Keadaan ekonomi sangat berpengaruh dalam kegiatan usaha,

lemahnya

ekonomi dunia mengakibatkan daya beli masyarakat ikut menurun, hal ini berdampak
pada ikut turunnya volume penjualan.

Universitas Sumatera Utara

60

Berikut tabel 4.3 yang merupakan rangkuman dari kekuatan (strength),
kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) Toko Bahan
Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri.
Tabel 4.3
SWOT Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri
Faktor Internal

Kekuatan

Kelemahan

Kualitas dan mutu produk
yang baik

-

B) Price

Harga yang kompetitif

-

C) Place

Lokasi yang strategis

-

D) Promotion

Strategi promosi yang
efisien

-

-

Disiplin pegawai rendah

-

-

1. Strategi
Pengembangan Usaha

A) Product

E) People

F) Kelebihan Lainnya

G) Kekurangan lainya

-

Armada pengangkut
barang yang masih sedikit

Universitas Sumatera Utara

61

Faktor Eksternal

Peluang

Ancaman

Berkembangnya teknologi
Informasi

-

B) Aspek hokum dan
kebijakan
pemerintah

-

Tidak stabilnya harga
BBM

C) Ekonomi

-

Daya beli masyarakat yang
menurun

A) Teknologi

D) Peluang Lainnya

Kondisi pasar stabil dalam
mengembangkan usaha
Meningkatnya
pembangunan properti
disekitar lokasi usaha

-

Kerjasama antar para
perusahaan yang bergerak
dibidang bahan bangunan

E) Ancaman Lainnya

-

Adanya usaha sejenis
dengan jarak yang
berdekatan

Sumber : Data Diolah, 2016.

Universitas Sumatera Utara

62

4.3.2

Internal Strategic Factor Analysis Strategy (IFAS)
Faktor-faktor lingkungan internal perusahaan yang telah teridentifikasi yang

mana merupakan kekuatan dan kelemahan, selanjutnya diberi bobot dan rating pada
tabel IFAS (Internal Strategic Factor Analisys Summary) yang nantinya penjumlahan
skor masing-masing diperbandingkan dan selanjutnya dipetakan dalam diagram
SWOT untuk menentukan posisi perusahaan.
Adapun proses analisis lingkungan internal (IFAS) adalah sebagai berikut :
a. Pada kolom 1, identifikasi dan tulis item-item IFAS yang paling penting dalam
kolom faktor strategis, tunjukkan mana yang merupakan kekuatan dan kelemahan
untuk analisis internal.
b. Pada kolom 2, tentukan bobot untuk setiap faktor mulai 1,0 (sangat penting),
sampai dengan 0,0 (tidak penting). faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat
memberikan dampak terhadap posisi strategis perusahaan. Semua bobot tersebut
jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00.
Keterangan : Pemberian bobot dihitung pada lembar kerja. Bobot menunjukkan
kepentingan relatif dari faktor terhadap organisasi, agar organisasi bisa berhasil
dalam usaha. Jumlah seluruh bobot yang diberikan baik faktor-faktor yang
merupakan kekuatan maupun faktor-faktor yang menjadi kelemahan harus sama
dengan 1,00. Untuk memudahkan pembobotan, beri nilai 0 sampai 4 pada kolom
“Nilai” : 0 = tidak penting; 2 = agak penting; 3 = penting; dan 4 = sangat penting.
Setelah semua faktor-faktor kunci diberi nilai, nilai tersebut dijumlah, dan bobot
suatu faktor kunci internal adalah nilai yang diberikan kepada faktor dibagi

Universitas Sumatera Utara

63

dengan jumlah nilai semua faktor dan apabila semua bobot faktor kunci internal
dijumlahkan, akan diperoleh nilai satu.
c. Hitung rating untuk masing-masing faktor kekuatan dan kelemahan dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor). Pemberian
nilai rating untuk faktor kekuatan yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika
kekuatannya kecil diberi nilai +1. Pemberian nilai rating kelemahan
kebalikannya, jika nilai kelemahan sangat besar ratingnya adalah 1, sebaliknya
jika nilai kelemahannya kecil ratingnya 4.
Rating pada matrik IFAS:
1= merupakan kelemahan utama
2 = merupakan kelemahan kelemahan yang kecil
3 = merupakan kekuatan yang kecil
4 = merupakan kekuatan utama
Jadi : rating mengacu pada kondisi perusahaan, sedangkan bobot mengacu
pada industri dimana perusahaan berada.
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh
faktor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai
dari 4,0 (out standing) sampai dengan 1,0 (poor).
Berikut adalah penyajian faktor-faktor internal Toko Bahan Bangunan CV.
Bangun Cipta Mandiri dalam tabel Internal Strategic Factor Analisys Summary /
IFAS :

Universitas Sumatera Utara

64

Tabel 4.4
Matriks IFAS Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri
FAKTOR – FAKTOR
INDIKATOR INTERNAL

Bobot

Rating

Bobot
X
Rating

a. Kualitas dan mutu produk yang
baik
b. Harga yang kompetitif
c. Lokasi yang strategis
d. Strategi promosi yang efisien

0.200

3

0.600

0.150
0.200
0.150

3
4
4

0.450
0.800
0.600

Total Kekuatan

0.700

Kekuatan

2.450

Kelemahan
a. Disiplin pegawai rendah
b. Armada yang masih sedikit

0.150
0.150

2
1

0.300
0.150

Total Kelemahan

0.300

0.450

TOTAL S + W

1

2.900

Sumber : Data Diolah, 2016.
Keterangan hasil analisis Matriks IFAS dari sisi Kekuatan terdapat 7 poin :
1. Kekuatan utama yang pertama Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri
yaitu lokasi yang strategis dengan skor 0.800 melalui bobot 0.200 (sangat
penting) dan rating 4 (kekuatan utama). Lokasi yang strategis menjadi hal yang
sangat penting dan menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen.
2. Kekuatan utama yang kedua Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri
yaitu strategi promosi yang lengkap dengan skor 0.600 melalui bobot 0.150

Universitas Sumatera Utara

65

(penting) dan rating 4 (kekuatan utama). Promosi menjadi kunci sukses sebuah
usaha dalam memasarkan setiap produk yang dijual kepada pelanggan.
3. Kekuatan ketiga Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yaitu kualitas
mutu dan produk yang baik dengan skor 0.600 melalui bobot 0.200 (sangat
penting) dan rating 3 (kekuatan yang kecil). Kualitas mutu produk sangat penting
untuk kepuasan pelanggan dalam menggunakan produk tersebut serta kualitas
layanan dalam pemasangan bahan bangunan akan mempengaruhi kepuasan
pelanggan dan membantu pelanggan dalam meminimalisir beban pemasangan
produk bahan bangunan sendiri.
4. Kekuatan yang terakhir yaitu harga yang kompetitif dengan skor 0.450 melalui
bobot 0.150 (penting) dan rating 3 (kekuatan yang kecil). Harga yang kompetitif
ditentukan dari kualitas produk. Hal ini dapat mempengaruhi pelanggan dalam
menentukan pilihan produk yang diinginkan.
Keterangan hasil analisis Matriks IFAS dari sisi Kelemahan terdapat 3 poin :
1. Kelemahan pertama yaitu armada yang masih sedikit dengan skor 0.150 melalui
bobot 0.150 (penting) dan rating 1 (kelemahan utama). Toko Bahan Bangunan
CV. Bangun Cipta Mandiri memiliki fasilitas yang minim seperti kekurangan alat
transportasi (pick up). Hal ini dapat menjadi ancaman yang besar untuk toko
karena belum dapat memenuhi permintaan konsumen.
2. Kelemahan kedua yaitu disiplin pegawai yang rendah dengan skor 0.300 melalui
bobot 0.150 (penting) dan rating 2 (kelemahan yang kecil). Rendahnya
kedisiplinan pegawai dapat menghambat aktifitas operasional dilapangan.

Universitas Sumatera Utara

66

4.3.3

External Strategic Factor Analysis Strategy (EFAS)
Seperti faktor-faktor internal perusahaan, faktor-faktor eksternal yang telah

teridentifikasi yang mana merupakan peluang dan ancaman, selanjutnya diberi bobot
dan rating pada tabel EFAS (External Strategic Factor Analisys Summary) yang
nantinya penjumlahan skor masing-masing diperbandingkan dan selanjutnya
dipetakan dalam diagram SWOT untuk menentukan posisi perusahaan.
Adapun proses analisis lingkungan dan eksternal (EFAS) adalah sebagai berikut :
a. Pada kolom 1, identifikasi dan tulis item-item EFAS yang paling penting dalam
kolom faktor strategis eksternal, tunjukkan mana yang merupakan peluang dan
ancaman untuk analisis eksternal.
b. Pada kolom 2, tentukan bobot untuk setiap faktor mulai 1,0 (sangat penting),
sampai dengan 0,0 (tidak penting). faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat
memberikan dampak terhadap posisi strategis perusahaan. Semua bobot tersebut
jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00.
Keterangan : Pemberian bobot dihitung pada lembar kerja. Bobot menunjukkan
kepentingan relatif dari faktor terhadap organisasi, agar organisasi bisa berhasil
dalam usaha. Jumlah seluruh bobot yang diberikan baik faktor-faktor yang
merupakan peluang maupun faktor-faktor yang menjadi ancaman harus sama
dengan 1,00. Untuk memudahkan pembobotan, beri nilai 0 sampai 4 pada kolom
“Nilai” : 0 = tidak penting; 2 = agak penting; 3 = penting; dan 4 = sangat penting.
Setelah semua faktor-faktor kunci diberi nilai, nilai tersebut dijumlah, dan bobot
suatu faktor kunci eksternal adalah nilai yang diberikan kepada faktor dibagi

Universitas Sumatera Utara

67

dengan jumlah nilai semua faktor dan apabila semua bobot faktor kunci internal
dijumlahkan, akan diperoleh nilai satu.
c. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang yang semakin besar diberi rating +4,
tetapi jika peluangnya kecil diberi nilai +1. Pemberian nilai rating ancaman
kebalikannya, jika nilai ancaman sangat besar ratingnya adalah 1, sebaliknya jika
nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.
Rating pada matrik EFAS:
1 = memiliki peluang yang sangat sedikit atau ancaman yang sangat besar
2 = memiliki peluang yang sedikit atau ancaman yang besar
3 = memiliki peluang yang besar atau ancaman yang kecil
4 = memiliki peluang yang sangat besar atau ancaman yang sangat kecil
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh
faktor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai
dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
Berikut adalah penyajian faktor-faktor eksternal Toko Bahan Bangunan CV.
Bangun Cipta Mandiri dalam tabel Eksternal Strategic Factor Analisys Summary /
EFAS :

Universitas Sumatera Utara

68

Tabel 4.5
Matriks EFAS Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri

Bobot

Rating

Bobot
X
Rating

a. Kondisi
pasar
stabil
dalam
mengembangkan usaha
b. Meningkatnya
pembangunan
properti disekitar lokasi usaha
c. Kerjasama antar para perusahaan
yang bergerak dibidang bahan
bangunan

0.200

3

0.600

0.200

4

0.800

0.200

3

0.600

Total Peluang

0.600

a. Adanya usaha sejenis dengan jarak
yang berdekatan
b. Daya beli masyarakat yang
menurun

0.200

1

0.200

0.200

2

0.400

Total Ancaman

0.400

0.600

TOTAL

1

2.600

FAKTOR – FAKTOR
INDIKATOR EKSTERNAL
Peluang

2.000

Ancaman

Sumber : Data Diolah, 2016.
Keterangan hasil analisis Matriks EFAS dari sisi Peluang terdapat 4 poin :
1. Peluang utama pertama Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yaitu
meningkatnya pembangunan properti disekitar lokasi usaha dengan skor 0.800
melalui bobot 0.200 (sangat penting) dan rating 4 (peluang yang sangat besar).
Semakin banyak bertambahnya pembangunan perumahan disekitar lokasi
perusahaan maka akan menjadi peluang yang sangat besar bagi usaha.

Universitas Sumatera Utara

69

2. Peluang yang kedua Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yaitu
Kerjasama antar para perusahaan yang bergerak dibidang bahan bangunan dengan
skor 0.600 melalui bobot 0.200 (sangat penting) dan rating 3 (peluang yang
besar). Kerjasama diperlukan oleh setiap usaha dalam mengembangkan nilai
produk, profit, dan mengembangkan usaha.
3. Peluang terakhir Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yaitu kondisi
pasar stabil dalam mengembangkan usaha dengan skor 0.450 melalui bobot 0.200
(sangat penting) dan rating 3 (peluang yang besar). Setiap usaha pasti memiliki
misi untuk menambah cabang usaha hal itu berguna untuk meningkatkan profit
dan mempermudah konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.
Keterangan hasil analisis Matriks EFAS dari sisi Ancaman terdapat 4 poin :
1. Ancaman pertama Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yaitu
tingginya tingkat persaingan dengan skor 0.075 melalui bobot 0.075 (agak
penting) dan rating 1 (ancaman yang sangat besar). Tingginya tingkat persaingan
seperti bertambahnya usaha sejenis, mall material (Ace Hardware) disekitar
lokasi usaha akan menjadi resiko tersendiri bagi setiap usaha. Untuk itu setiap
usaha didorong harus mampu menciptakan strategi yang efisien dalam
menghadapinya.
2. Ancaman kedua Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yaitu daya
beli masyarakat yang menurun dengan skor 0.100 melalui bobot 0.100 (cukup
penting) dan rating 1 (ancaman yang sangat besar). Daya beli masyarakat yang
menurun akan berdampak pada turunnya penjualan produk.

Universitas Sumatera Utara

70

3. Ancaman terakhir Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri yaitu tidak
stabilnya harga BBM dengan skor 0.250 melalui bobot 0.125 (penting) dan rating
2 (ancaman yang besar). Tidak stabilnya harga BBM akan mempengaruhi biaya
distribusi dan mempengaruhi harga jual.
4.3.4

Analisis Matriks SWOT
Matriks SWOT dianalisis dengan menyesuaikan antara kekuatan dan

kelemahan internal dengan peluang dan ancaman eksternal yang dimiliki usaha,
dengan tujuan mengembangkan strategi-strategi alternatif bagi perusahaan yang
mendukung strategi agresif sesuai dengan posisi perusahaan pada diagram SWOT.
Analisis matrik SWOT Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri dapat
dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut :
Tabel 4.6
Matriks SWOT Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri

IFAS

STRENGTH (S)

WEAKNESS (W)

1. Lokasi yang strategis

1. Disiplin pegawai

2. Kualitas

dan

mutu

produk yang baik
3. Menawarkan
EFAS

rendah
2. Armada yang masih

harga

sedikit

yang kompetitif
4. Strategi promosi yang
efisien

OPPORTUNIES (O)

STRATEGI SO

1. Kondisi pasar stabil 1. Memanfaatkan

STRATEGI WO
lokasi 1. Meningkatkan fasilitas

dalam

yang strategis dalam

dengan

menambah

mengembangkan

pengembangan usaha.

armada

usaha

(S1, S2, O1, O3)

(pengangkut

pick

up

barang)

Universitas Sumatera Utara

71

2. Meningkatnya

2. Dengan mengandalkan

agar

keinginan

pembangunan properti

kualitas pelayanan dan

konsumen

disekitar lokasi usaha

produk yang bermutu

terpenuhi dengan baik.

akan

(W2, O1, O2, O3)

3. Kerjasama antar para
perusahaan
bergerak

yang
dibidang

bahan bangunan

dapat

meningkatkan
pemesanan

bisa

2. Meningkatkan
pada

kedisiplinan

pegawai

produk.

akan

(S2, O2, O3)

minat beli pelanggan.

3. Menawarkan

produk

mempengaruhi

(W1, O1, O2)

melalui promosi dengan
harga yang terjangkau
dapat

meningkatkan

pemesanan.
(S2, S3, S4, O2, O3)
STRATEGI ST

TREATHS (T)

STRATEGI WT

1. Adanya usaha sejenis 1. Meningkatkan kualitas 1. Melakukan
dengan

jarak

yang

berdekatan
2. Daya beli masyarakat
yang menurun

produk

dan

layanan

khusus

pelatihan
terhadap

pada pelanggan agar

pegawai

menghindari

disiplin dalam berkerja

apabila

agar

lebih

terjadi penurunan minat

sehingga

kebutuhan

beli pelanggan (S2, S4,

pelanggan terpenuhi.

T2)

(W1, T2)

2. Memilih lokasi yang 2. Menambah armada agar
strategis agar mampu

mengurangi beban bagi

bersaing dengan toko

konsumen yang hendak

lain. (S1, T1)

mengirim

3. Menawarkaan
dengan

harga

produk
yang

sesuai melalui promosi

pesanan

barang
agar

ini

menjadi modal usaha
untuk

mampu

Universitas Sumatera Utara

72

yang efisien akan dapat

menghadapi

menarik

pesaingnya.

pelanggan.

perhatian

(W2, T1, T2)

(S3, S4, T2)
Sumber : Hasil Penelitian, 2016.
Berdasarkan matriks SWOT menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat
ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Matriks SWOT dapat
digunakan sebagai alat yang membantu Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta
Mandiri dalam menjalankan usaha dan mengembangkan usahanya. Kombinasi kedua
faktor tersebut ditunjukkan dalam diagram hasil analisis SWOT sebagai berikut :
1. Strategi SO (Strength dan Opportunity)
Strategi SO yang memanfaatkan seluruh kekuatan internal dan merebut peluang yang
ada, alternatif strategi lain yaitu:
a) Memanfaatkan lokasi yang strategis dalam pengembangan usaha.
Dalam melakukan pengembangan usaha sebaiknya pemilik Toko Bahan
Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri harus memiliki pengalaman dan kemampuan
dalam mencari lokasi yang strategis untuk kebutuhan bisnisnya. Perlu bagi pemilik
usaha untuk melihat kondisi pasar apakah banyak permintaan masyarakat akan
kebutuhan bahan bangunan, lokasi yang berdekatan dengan gedung, perumahan,
sekolahan, dll. Ini menjadi modal dasar untuk memaksimalkan kebutuhan
pengembangan usaha.

Universitas Sumatera Utara

73

b) Dengan mengandalkan kualitas pelayanan dan produk yang bermutu akan dapat
meningkatkan pemesanan pada produk.
Toko Bahan Bangunan CV. Bangun Cipta Mandiri harus memanfaatkan
kualitas produk yang bermutu dengan design yang bervariasi dan mengandakan
pelayanan pemasangan bahan bangunan seperti gypsum untu