HUBUNGAN ANTARA KUALITAS INPUT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK PANCASILA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Permana | Jurnal Nosel 8218 17219 1 SM

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS INPUT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN
HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK PANCASILA SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016
Muhammad Priya Permana, Ranto, Budi Harjanto
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, FKIP, UNS, Kampus V UNS Pabelan Jalan Ahmad
Yani No. 200, Kartasura, Sukoharjo Telp./ Fax. (0271)718419
E-mail: priyo10permana@gmail.com

ABSTRACT
The objectives of the research are to investigate the following aspects: (1) the
relationship between input quality and the learning outcomes of tenth grade students of
Pancasila Vocational High School Surakarta, (2) the relationship between learning
motivation and learning outcomes of tenth grade students of Pancasila Vocational High
School Surakarta, and (3) the relationship between input quality and learning motivation
simultaneously to learning outcomestenth grade students of Pancasila Vocational High
School Surakarta. This research conducted is quantitative study, the data will be presented in
the form of statistical calculations. The method used is correlational, which is intended to
look for a causal relationship of the variables. The trial respondents were 30 tenth graders
students. 75 students were selected as the sample from the population which consist of 167
studentsby using simple random sampling. The data were collected through questionnaires,
interviews, and documentations. Validity test was done by using Pearson Product Moment

correlation, while the Cronbach Apha formula was used to test the reability. To determine the
effect of each predictor, input quality and learning motivation, to the learning outcomes,
simple regression analysis was used, whereas to determine the relationship of input quality
and learning motivation simultaneouslyto the learning outcomes, multiple regression analysis
was used. The level of significance is 5%. The results showedthat: (1) There is a relationship
between input quality(X1) and the learning outcomes (Y) proved by
of 1,08is greater
than
of
0,1914,
(2)
There
is
a
relationship
between
learning
motivation(X2)
( ; , )
and learning outcomes(Y) proved by

of 1,2510 is greaterthan
( ; , ) which
is0,1914 and (3) There is a relationshipbetween theinput quality(X1) and learning
motivation(X2) withlearning outcomes(Y) proved by
which is185,142is greater than
which is to3,12.
Keyword: Input Quality, Learning Motivation, Learning Outcomes
I.

tentang pendidikan Pasal 31 ayat 3

PENDAHULUAN
Melihat tentang undang-

berbunyi “Pemerintah mengusahakan

undang pendidikan mestinya kita

dan menyelenggarakan satu sistem


melihat

pendidikan

dasarnya

amandemen

UUD

adalah
1945

hasil
ke

IV

meningkatkan


nasional,

yang

keimanan

dan

(empat). Hasil amandemen UUD

ketakwaan serta akhlak mulia dalam

1945 Ke IV ( tahun 2002) yaitu

rangka
1

mencerdaskan

kehidupan


bangsa,yang diatur dengan undang-

kategori sekolah kejuruan. Akreditasi

undang”.

meliputi penilaian untuk manajemen
Sekolah

sekolah,

Menengah

administrasi,

dan

Kejuruan (SMK) adalah wujud dari


kelengkapan fasilitas dan alat-alat

pendidikan kejuruan tersebut dan

penunjang

sebagai dasar atau awal dari para

SMK Pancasila yang swasta banyak

siswa

membuat perspektif menjadi sekolah

mengembangkan

pembelajaran.

Status


harus

nomor dua setelah sekolah negeri di

menghasilkan angkatan kerja yang

kota Surakarta. Perspektif tersebut

terdidik dan terampil. SMK memiliki

mempengaruhi dalam penerimaan

tujuan mencetak dan menyiapkan

siswa baru setiap tahunnya, karena

lulusan menjadi tenaga kerja yang

banyak yang menganggap bahwa


terampil

sekolah swasta adalah buangan dari

ketrampilannya.

SMK

sesuai

keahliannya

dengan

serta

bidang

negeri.


berkesempatan

Perjalanan

pembelajaran

untuk melanjutkan belajarnya ke

antara SMK dan SMA berbeda. SMK

jenjang yang lebih tinggi Seperti

menekankan

pada

mengenai

Undang-


Undang

Sistem

bahwa tidak hanya
kemampuan

Pendidikan Nasional No. 20 Tahun

tetapi

2003

tujuan

digunakan untuk menghadapi dunia

pendidikan nasional dan penjelasan

industri sehingga untuk kualitas dan


Pasal 15 yang menyebutkan bahwa

ketersediaan alat- alat praktek siswa

pendidikan

harus sesuai dengan tuntutan dunia

Pasal

3

mengenai

kejuruan

merupakan

juga

akademis

keterampilan,

ini

yang

industri tetapi juga sesuai kurikulum

terutama

SMK pada dasarnya. Ketersediaan

untuk bekerja di bidang tertentu.

alat-alat praktek di SMK Pancasila

Pendidikan kejuruan melatih siswa

sangat mempengaruhi motivasi siswa

untuk menguasai kompetensi dan

untuk belajar dan praktek disana.

kemampuan yang dibutuhkan oleh

Pembagian dalam jam pembelajaran

industri

untuk

untuk siswa juga sangat berpengaruh

pengembangan diri. Masa depan

terhadap motivasi belajar, sehingga

siswa

di SMK Pancasila dituntut untuk

pendidikan

menengah

mempersiapkan

siswa

sebagai

akan

modal

ditentukan

oleh

manajemen waktu agar pembelajaran

pengalaman belajar dalam hidupnya.

berjalan lancar dan penyerapan ilmu

SMK Pancasila Surakarta
memiliki

akreditasi

“A”

dapat berjalan secara optimal.

untuk
2

II.

TINJAUAN PUSTAKA

memperoleh

A. Kualitas Input

Kemampuan awal merupakan faktor

Sekolah

dapat

penting

dikatakan

pengetahuan

dalam

baru.

memperoleh

berkualitas apabila prestasi sekolah

kemampuan

khususnya

siswa

pembelajaran.Indikator kualitas input

menunjukkan pencapaian yang tinggi

dibagi menjadi seleksi masuk SMK,

dalam prestasi akademik, memiliki

sarana dan prasarana, administrasi,

nilai-nilai kejujuran, dan memiliki

dan manajemen pembelajaran.

tanggung jawab yang tinggi. Kualitas

Kesimpulan

prestasi

baru

dalam

proses

yang

dapat

yang menjadi usaha sadar dari

diambil bahwa kualitas input adalah

sekolah untuk melakukan perubahan

segala sesuatu yang harus ada dan

dari yang rendah menuju yang tinggi

tersedia karena dibutuhkan untuk

sesuai dengan standar atau tujuan

berlangsungnya

yang diinginkan sekolah sangatlah

pembelajaran.

dibutuhkan.

selalu dilakukan peningkatan secara

Kualitas input adalah segala
sesuatu

yang

sudah

suatu
Proses

proses
pendidikan

terus menerus baik dalam desain
input

diketahui,

outputnya.

dan

Proses

dipahami atau maupun dilakukan

pendidikan dipengaruhi oleh desain

sebelum

berupa masukan, program, metode,

proses

pembelajaran

dan penyajian sistem data umpan

diselenggarakan.
Budinigsih

balik. Kualitas sekolah pada aspek

(2005:34)

menjelaskan bahwa proses belajar

proses

terjadi

peningkatan suatu dapat dilihat dari

antara

lain

mencakup

transformasi

pengaturan stimulus yang diterima

proses

dan menyesuaikan dengan struktur

berlangsung.

pembelajaran

Dalam

kognitif yang sudah dimiliki dan

dalam

hal

yang

domain

proses

terbentuk di dalam pikiran seseorang

transformasi, “ Transformasi adalah

berdasarkan

pemahaman

mesin

pengalaman

yang

sebelumnya.

Pemahaman

pengalaman

yang

dan

yang

bertugas

bahan mentah menjadi bahan jadi

diperoleh

Sekolah

dan

itulah

yang

diperoleh

dengan transformasi.

sebelumnya merupakan kemampuan

B. Motivasi Belajar

awal

siswa

mempermudah

mengubah

dimaksud

yang

dapat

Motivasi belajar merupakan

siswa

dalam

sesuatu keadaan yang terdapat pada
3

diri seseorang individu dimana ada

otomatis,

suatu dorongan untuk melakukan

sebagainya.

sesuatu guna mencapai tujuan.
1)

nafas

(2) Motivasi

dan

rohani,

Jenis-jenis Motivasi Belajar

seperti kemauan atau

a) Motivasi dilihat dari dasar

minat.

pembentukannya:

d) Motivasi

(1) Motif-motif
adalah

bawaan

motif

dan

ekstrinsik:

yang

(1) Motivasi

dibawa sejak lahir.
(2) Motif-motif

intrinsik

intrinsik

adalah

motif-motif

yang

yang terjadi aktif atau

dipelajari artinya motif

berfungsi tidak perlu

yang

diransang dari luar.

timbul

karena

pembelajaran.

(2) Motivasi

b) Motivasi

menurut

adalah

pembagiaan dari Woodworth
Marquis

dan

dalam

adanya

karena
perangsang

dari luar.
Sekolah sering memberikan

minum,

berbagai berikut: (Djamarah dan

bernafas,

Zain, 2006 :168)

seksual, dan lain-lain.
(2) Motif-motif

a)

darurat

Memberi angka
Guru memberikan angka (nilai)

misalnya,

artinya

menyelamatkan
dorongan
membalas,

adalah

sebagai

satu

diri,

simbol dari hasil aktifitas siswa,

untuk

dalam memberi angka (nilai) ini,

dan

semua anak didik mendapatkan

sebagainya.

hasil aktifitas yang bervariasi.

(3) Motif-motif objektif
jasmani

b)

dan

Hadiah
Guru

rohani:
(1) Motivasi

dan

misalnya,

kebutuhan

c) Motivasi

aktif

berfungsi

(1) Motif atau kebutuhan

makan,

motif-motif

yang

Sardiman(2008:28):

organis

ekstrinsik

memberikan

berupa

kenang-kenangan kepada siswa
jasmani,

yang berprestasi sebagai suatu

seperti, rileks, insting

penghargaan

yang

berharga bagi siswa.
4

sangat

c)

Pujian

kesalahan adalah hal yang harus

Adanya pujian berarti adanya

dilakukan untuk menarik dan

suatu perhatian yang diberikan

meningkatkan perhatian siswa

kepada

dalam proses belajar mengajar.

siswa,

sehingga

2) Faktor-faktor yang mempengaruhi

semangat bersaing siswa untuk

d)

e)

belajar akan tinggi.

motivasi belajar, beberapa faktor

Gerakan tubuh

yang mempengaruhi belajar antara

Gerakan tubuh artinya mimik,

lain:

paras, wajah, gerakan tangan,

a) Faktor

individual,

gerakan kepala, yang membuat

kematangan

suatu

pertumbuhan,

perhatian

terhadap

seperti;
atau

kecerdasan,

pelajaran yang disampaikan oleh

latihan, motivasi, dan faktor

guru.

pribadi.
b) Faktor sosial, seperti; keluaga

Memberi tugas
merupakan

atau keadaan rumah tangga,

suatu pekerjaan yang menuntut

guru dan cara mengajamya,

untuk

alat-alat dalam belajar, dan

Pemberian

tugas

segera

diselesaikan.

Pemberian tugas kepada siswa

motivasi

akan

2002 :102).

memberikan

suatu

dorongan dan motivasi kepada
siswa

untuk

segala

isi

Dimyanti

memperhatikan
pelajaran

yang

(2009:32)mengemukakan

bahwa

a)

merupakan

paling

Mudjiono

penting

strategi

Cita-cita / aspirasi siswa
Cita-cita merupakan satu kata

untuk

tertanam dalam jiwa seorang

menguji hasil pengajaran dan

individu.

juga memberikan motivasi belajar

b)

g) Mengetahui hasil

Kemampuan siswa
Kemampuan

Siswa berhak mengetahui hasil

yang

dimaksud

adalah kemampuan membaca,

pekerjaan yang dilakukannya.

dan

h) Hukuman

memahami,

sehingga

dorongan yang ada pada diri

Guru memberikan sanksi kepada
siswa

yang mempengaruhi

motivasi belajar antara lain:

f) Memberikan ulangan

yang

(Purwanto,

dan

faktor-faktor

disampaikan.

Ulangan

sosial

yang

individu akan makin tinggi.

melakukan
5

c)

Kondisi siswa dan lingkungan

suatu tujuan yang hendak

Kondisi

dicapai.

stabil

memotivasi

sehat

siswa

berusaha,

d)

dan

(3)

untuk

bertambah

menyelesaikan

perbuatan

dan

yakni

prestasinya akan meningkat.

menentukan

Unsur-unsur

perbuatan apa yang akan

dinamis

dalam

dikerjakan

belajar
Unsur

e)

Motivasi

dinamis

guna

akan

perbuatan-

yang

mencapai

serasi
tujuan

mempengaruhi seorang individu

dengan

dapat menyesuaikan diri dengan

perbuatan-perbuatan yang

lingkungan

tidak

sekitar,

tempat

menyisihkan

bermanfaat

bagi

dimana seorang individu akan

tujuan tersebut. (Purwanto,

memperoleh pengalaman.

2002

Upaya

guru

:

70).

“motivasi

adalah sebagai pendorong

dalam

membelajarkan siswa.

usaha

Seorang guru dituntut untuk

prestasi” (Sardiman, 2008

profesional

memiliki

: 83), maka dibagi enam

suatu

indikator untuk motivasi

dan

keterampilan,

dalam

dan

pencapaian

kegiatan atau pekerjaan yang

belajar,

dilakukan tidak terlepas adanya

hasrat dan keinginan untuk

fungsi dan kegunaan. Motivasi

berhasil, adanya dorongan

dalam belajar yang merupakan

dan

suatu dorongan dan memiliki

belajar, ada harapan dan

fungsi, yang dikemukakan oleh

cita-cita

seorang ahli yaitu:

adanya penghargaan dalam

(1)

Motivasi
manusia
atau

berfungsi
penggerak
motor

yang

berbuat

bertindak,

atau

masa

menarik

belajar,

juga

dalam

depan,

dan

dalam
adanya

sebagai

lingkungan belajar yang

sebagai

kondusif.
C. Hasil Belajar

penggerak

“Hasil belajar merupakan

melepaskan energi.
(2)

kebutuhan

adanya

belajar, adanya kegiatan

mendorong
untuk

yakni:

Motivasi menentukan arah

perubahan

perbuatan yaitu petunjuk

manuasia berubah dalam sikap dan
6

yang

mengakibatkan

tingkah lakunya” (Winkel,1996:51

pemahaman, aplikasi, analisis,

dikutip oleh Purwanto, 2002:45).

sintesis, dan evaluasi.

Pendapat

lain

bahwa:”aspek

menyatakan
perubahan

2) Ranah afektif.

itu

Ranah afektif berkenaan dengan

mengacu kepada taksonomi tujuan

sikap yang terdiri dari lima

pengajaran

aspek,

yang

dikembangkan

yakni

penerimaan,

oleh Bloom, Simpson dan Harrow

jawaban atau reaksi, penilaian,

mencakup aspek kognitif, afektif

organisasi, dan internalisasi.

dan

psikomotorik.”

(Winkel,

3) Ranah psikomotoris.

1996:244 dikutip oleh Purwanto,

Ranah psikomotoris berkenaan

2009:45).

dengan hasil belajar ketrampilan

Howard
dikutip

Kingsley

oleh

Nana

yang

dan kemampuan bertindak. Ada

Sudjana

enam aspek ranah psikomotoris,

(1991:22) membagi tiga macam

yakni

hasil belajar, yaitu :” ketrampilan

ketrampilan

dan kebiasaan, pengetahuan dan

kemampuan

pengertian serta sikap dan cita-cita”.

keharmonisan atau ketepatan,

Gagne yang dikutip oleh Nana

gerakan ketrampilan komplek,

Sudjana (1991:22) membagi lima

dan

kategori

interpretatif.

hasil

:”informasi

belajar,

verbal,

yakni

ketrampilan

oleh

yang

garis

besar

kemampuan

klasifikasi

ketiga

para

siswa

dalam

bahwa hasil belajar dipengaruhi
berkenaan

oleh dua faktor yaitu: “ faktor yang
berasal dari dalam individu dan

yang terdiri dari enam aspek,
pengetahuan,

diantara

Rumini dkk (1995:60) menyebutkan

dengan hasil belajar intelektual

yakni

serta

menguasai isi bahan pengajaran.Sri

1) Ranah kognitif.
kognitif

ekspresif

di sekolah karena berkaitan dengan

menjadi tiga ranah yaitu:

Ranah

perseptual,

paling banyak dinilai oleh para guru

Sudjana,

(1991:22) membagi hasil belajar
secara

dasar,

ranah itu, ranah kognitiflah yang

Bloom
Nana

gerakan

gerakan

mengemukakan

dan ketrampilan motoris”.

dikutip

refleks,

Nana Sudjana, (1991:23)

intelektual, strategi kognitif, sikap

Benyamin

gerakan

faktor

ingatan,

yang

berasal

dari

luar

individu yang sedang belajar”, hal
7

tersebut dapat dijelaskan sebagai

III. METODE PENELITIAN

berikut:

Penelitian ini merupakan penelitian

1) Faktor

yang

berasal

dari

kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat

individu yang sedang belajar.

diartikan

a) Faktor psikis, antara lain

berlandaskan pada filsafat positivisme,

kognitif, afektif, psikomotor,

digunakan untuk meneliti pada populasi

campuran kepribadian.

atau sampel tertentu. Teknik pengambilan

b) Faktor

fisik,

badan,

random, pengumpulan data menggunakan

tubuh, kelenjar syaraf, dan

instrumen penelitian, analisis data bersifat

organ-organ tubuh.

kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk

anggota

menguji hipotesis yang telah ditetapkan

individu, antara lain gangguan

(Sugiyono, 2009: 7).

dari jenis kelamin lain, bekerja
disamping

Penelitian ini juga menggunakan

belajar,

aktif

metode korelasional, penelitian korelasi

tidak

dapat

atau korelasional adalah suatu penelitian

mengatur waktu rekreasi dan

untuk mengetahui hubungan dan tingkat

waktu

hubungan antra dua variabel atau lebih

berorganisasi,

senggang,

tidak

mempunyai teman belajar.

tanpa ada upaya untuk mempengaruhi
variabel tersebut sehingga tidak terdapat

Guru harus memperhatikan

manipulasi variabel.

perbedaan individu dalam memberi

Populasi

pelajaran kepada mereka, supaya

kondisi

peserta

menunjang
karena

didiknya

keberhasilan

Data

belajar,

dikumpulkan

menggunakan

Uji validitas dilakukan dengan teknik
korelasi Product Moment dari Pearson,

ditunjukkan keberhasilan dengan:

sedangkan

Daya serap terhadap bahan

uji

Reliabilitas

digunakan

rumus Alpha Cronbach. Untuk mengetahui

pengajaran yang diajarkan.

satu prediktor yaitu Kualitas Input atau

Perilaku yang digariskan dalam
pembelajaran

siswa

caraangket, wawancara, dan dokumentasi.

yang

mempengaruhi belajar peserta didik,

tujuan

167

kelas melalui simple random sampling.

untuk

faktor-faktor

sebanyak

dengan sampel yang digunakan 75 siswa

dapat menangani sesuai dengan

2)

yang

sampel pada umumnya dilakukan secara

2) Faktor yang berasal dari luar

1)

penelitian

lain

indera,

antara

sebagai

Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar

telah

digunakan

dicapai oleh siswa.

teknik

analisis

regresi

sederhana, sedangkan untuk mengetahui
8

interaksi hubungan Kualitas Input dan

1,08>0,1914. Besarnya hubungan antara

Motivasi Belajar secara bersama-sama

kualitas input dengan hasil belajar dilihat

terhadap Hasil Belajar digunakan teknik

dari

analisis regresi ganda. Tingkat signifikasi

71,4289131%. Hal ini cukup untuk

hasil analisis ditentukan sebesar 5%.

membuat hubungan yang signifikan.

sumbangan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

terhadap

hipotesis pertama dengan analisis korelasi

terdapat 10 dari perhitungan menggunakan

product moment medapatkan hasil berupa

17,0.

ANOVA

Y

belajar dengan hasil belajar. Hasil uji

sebagaimana

SPSS

X1

sebesar

Terdapat hubungan antara motivasi

Hasil perhitungan uji linieritas
antara

efektif

Diperoleh

sebesar

harga

1,038.

Fpada

= 1,2510, harga ini lebih besar dari

Apabila

(

; ,

)

= 0,1914 yaitu

dibandingkan dengan F tabel sebesar 3,12

1,2510 >0,1914.

menjadi 1,038 < 3,12, maka dapat

antara motivasi belajardengan hasil belajar

disimpulkan bahwa data hubungan antara

dilihat dari sumbangan efektif sebesar

variabel X1dengan variabel Y linier atau

0,57404009%. Hal ini cukup untuk

berhubungan.

membuat hubungan yang signifikan.

Hasil perhitungan uji linieritas
antara

X2

terhadap

hubungan

Terdapat hubungan antara kualitas

sebagaimana

input dan motivasi belajar dengan hasil

terdapat dalam perhitungan menggunakan

belajar. Hasil analisis data untuk mencari

SPSS

hubungan antara variabel X1 dan X2

17,0.

ANOVA

Diperoleh

sebesar

dibandingkan

Y

Besarnya

dengan

harga

Fpada

0,011.

Apabila

taraf

signifikan

diperoleh harga

( , ) sebesar

0,8485554,

sebesar 185,142, dan

sebesar 3,12 menjadi 0,011 < 3,12 , maka

>

sebesar 3,12 sehingga

.

dapat disimpulkan bahwa data hubungan
Variabel kualitas input dengan

antara variabel X2dengan variabel Y linier

hasil belajar memberi sumbangan relative

atau berhubungan.
V.

sebesar

KESIMPULAN

belajar

dengan hasil belajar. Hasil uji

= 0,1914

sumbangan

relative

hubungan yang lebih erat dengan hasil

= 1,08, harga ini lebih besar dari
)

memberi

diketahui bahwa kualitas input memiliki

product moment medapatkan hasil berupa

; ,

Sedangkan

sebesar 0,7972452%. Sehingga dapat

hipotesis pertama dengan analisis korelasi

(

.

variabel motivasi belajar dengan hasil

Terdapat hubungan antara kualitas
input

99,202755%

belajar

yaitu

dibandingkan

motivasi belajar.
9

dengan

variabel

DAFTAR PUSTAKA
A.M., Sardiman. (2008). Interaksi dan
Motivasi
Belajar
Mengajar.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Budiningsih,Asri .(2005). Belajar Dan
Pembelajaran.
Jakarta:
Rinekacipta.
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: PT:
Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri, Drs dan Drs.
Aswan Zain. (2006). Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Nana Sudjana. (1991). Dasar - Dasar
Proses Belajar Mengaja. Bandung:
Sinar Baru Algensindo.
Purwanto Ngalim. (2002). Prinsip prinsip dan Teknik Evaluasi
Pengajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sri Rumini dkk. (1995). Psikologi
Pendidikan. Yogyakarta: FIP UNY.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Winkel. (1996). Psikologi Pendidikan dan
Evaluasi Belajar. Jakarta: PT.
Gramedia.

10