Identifikasi Dan Analisa Risiko Konstruksi Pada Proyek Pembangunan Hotel Saka Medan

(1)

(2)

KUESIONER PENELITIAN

Nama Mahasiswa : Dendy Permana

Kampus : Universitas Sumatera Utara, Medan

Judul Penelitian : Identifikasi dan Analisa Risiko Konstruksi Pada Proyek Pembangunan Hotel Saka Medan

Survei Pendahuluan

I. DATA RESPONDEN (Lingkari/ (X) jawaban yang Bapak / Ibu / Saudara Pilih )

1. Bapak/Ibu/Saudara berlaku atas pihak :

a. Owner

b. Konsultan Pengawas c. Kontraktor / Subkontraktor

2. Jabatan Bapak/Ibu/Saudara pada Proyek ini a. General Manager

b. Project Manager g. Staff Engineer

c. Site Engineer h. Safety Officer

d. Project Supervisor i. Drafter

e. Engineering Manager j. Contract Specialist f. Chief Supervisior k. Professional Staff g. Quality & Quantity Control l. lainnya…

3. Jenis Kelamin Responden :

a. Laki-Laki b. Perempuan

4. Usia Bapak/Ibu/Saudara :

a. ≤ 20 Tahun c. 31 s/d 40 Tahun

b. 21 ≤ 30 Tahun d. ≥ 40 Tahun

5. Pengalaman kerja Bapak/Ibu/Saudara di dunia proyek kontruksi :

a. 1 s/d 5 tahun b. >5 tahun

II. Berikut ini merupakan risiko-risiko yang umum terjadi pada proyek konstruksi berikan tanda √ untuk setuju/tidak terhadap relevansi risiko tersebut pada proyek ini.


(3)

Kode Risiko

Variabel Risiko Setuju Tidak Ket.

A. Force majeure

A1. Gempa A2. Banjir A3. Kebakaran

A4. Kerusuhan dan huru hara A5. Badai

A6. Cuaca yang tidak menentu A7. Tersambar petir

B. Risiko material dan tenaga kerja

B1. Permintaan kenaikan upah lembur B2. Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja B3. Produktifitas tenaga kerja yang rendah B4. Pengiriman alat dan material yang lama B5. Kenaikan harga material

B6. Volume material yang dikirim tidak tepat B7. Kerusakan atau kehilangan material B8. Kekurangan tempat penyimpanan material

B9. Kekurangan tempat pembuangan sampah material B10. Kecelakaan tenaga kerja

B11. Perselisihan pekerja B12. Pemogokan tenaga kerja

B13. Tenaga kerja yang tidak terampil

C. Risiko manajemen

C1. Alokasi sumber daya manusia yang kurang baik C2. Kurangnya manajemen proyek

C3. Konflik keuangan di dalam perusahaan C4. Kesalahan estimasi waktu

C5. Kesalahan estimasi biaya

C6. Kurangnya kontrol dan koordinasi C7. Arus keuangan yang tidak memadai D. Risiko pelaksanaan

D1. Kerugian akibat kesalahan desain D2. Keretakan dan kebocoran

D3. Keruntuhan struktur

D4. Kerusakan peralatan/mesin konstruksi dan elektrikal D5. Pemadatan yang tidak merata pada saat pengecoran D6. Terjadinya lendutan pada balok struktur

D7. Tidak persisnya kolom struktur

D8. Terjadi patahan pada balok atau kolom

D9. Kemiringan struktur setelah mencapai ketinggian tertentu D10. Mutu beton tidak sesuai spesifikasi

D11. Kesalahan dalam perhitungan struktur dan analisa D12. Kesalahan asumsi pada tahap perencanaan

D13. Teknologi proyek yang rumit dan kompleks D14. Terjadi kemacetan dilokasi proyek


(4)

IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAKA MEDAN

Oleh : Dendy Permana Survei Utama

I. Tabel Skala Penilaian

Skala penilaian probabilitas risiko:

Sangat Jarang(SJ) = kemungkinan terjadi risiko 0 – 10 % Jarang(J) = kemungkinan terjadi risiko 11 – 30 % Cukup(C) = kemungkinan terjadi risiko 31 – 50 % Sering(S) = kemungkinan terjadi risiko 51 – 70 % Sangat Sering(SS) = kemungkinan terjadi risiko 71 – 90 %

Skala penilaian dampak risiko terhadap biaya: Sangat Rendah(SR) = 0 - 25 juta

Rendah(R) = 25 - 50 juta Sedang(S) = 50 - 100 juta Tinggi(T) = 100 - 200 juta Sangat Tinggi(ST) = 200 - 400 juta

Skala penilaian dampak risiko terhadap waktu: Sangat Rendah(SR) = 0 - 10 hari

Rendah(R) = 10 - 20 hari Sedang(S) = 20 - 30 hari Tinggi(T) = 30 - 40 hari Sangat Tinggi(ST) = 40 - 50 hari

NB : Berikan Tanda √ untuk setiap risiko pada skala yang dikehendaki


(5)

II. Dibawah ini merupakan risiko-risiko yang memiliki kemungkinan atau probabilitas untuk terjadi pada proyek.

No. Variabel Risiko Probabilitas

SJ J C S SS

A1 Gempa A2 Banjir A3 Kebakaran

A4 Kerusuhan dan huru hara A5 Badai

A6 Cuaca yang tidak menentu A7 Tersambar petir

B1 Permintaan kenaikan upah lembur B2 Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja B3 Produktifitas tenaga kerja yang rendah B4 Pengiriman alat dan material yang lama B5 Kenaikan harga material

B6 Volume material yang dikirim tidak tepat B7 Kerusakan atau kehilangan material B8 Kekurangan tempat penyimpanan material B9 Kekurangan tempat pembuangan sampah material B10 Kecelakaan tenaga kerja

B11 Perselisihan pekerja B12 Pemogokan tenaga kerja

B13 Tenaga kerja yang tidak terampil

C1 Alokasi sumber daya manusia yang kurang baik C2 Kurangnya manajemen proyek

C3 Konflik keuangan di dalam perusahaan C4 Kesalahan estimasi waktu

C5 Kesalahan estimasi biaya

C6 Kurangnya kontrol dan koordinasi C7 Arus keuangan yang tidak memadai D1 Kerugian akibat kesalahan desain D2 Keretakan dan kebocoran

D3 Keruntuhan struktur

D4 Kerusakan peralatan/mesin konstruksi

D5 Pemadatan yang tidak merata pada saat pengecoran D6 Terjadinya lendutan pada balok struktur

D7 Tidak persisnya kolom struktur

D8 Terjadi patahan pada balok atau kolom

D9 Kemiringan struktur setelah mencapai ketinggian tertentu D10 Mutu beton tidak sesuai spesifikasi

D11 Kesalahan dalam perhitungan struktur dan analisa D12 Kesalahan asumsi pada tahap perencanaan

D13 Teknologi proyek yang rumit dan kompleks D14 Terjadi kemacetan dilokasi proyek


(6)

III. Dibawah ini merupakan risiko-risiko yang memiliki dampak yang berpengaruh terhadap biaya pada proyek.

No. Variabel Risiko Dampak

SR R S T ST

A1 Gempa A2 Banjir A3 Kebakaran

A4 Kerusuhan dan huru hara A5 Badai

A6 Cuaca yang tidak menentu A7 Tersambar petir

B1 Permintaan kenaikan upah lembur B2 Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja B3 Produktifitas tenaga kerja yang rendah B4 Pengiriman alat dan material yang lama B5 Kenaikan harga material

B6 Volume material yang dikirim tidak tepat B7 Kerusakan atau kehilangan material B8 Kekurangan tempat penyimpanan material B9 Kekurangan tempat pembuangan sampah material B10 Kecelakaan tenaga kerja

B11 Perselisihan pekerja B12 Pemogokan tenaga kerja

B13 Tenaga kerja yang tidak terampil

C1 Alokasi sumber daya manusia yang kurang baik C2 Kurangnya manajemen proyek

C3 Konflik keuangan di dalam perusahaan C4 Kesalahan estimasi waktu

C5 Kesalahan estimasi biaya

C6 Kurangnya kontrol dan koordinasi C7 Arus keuangan yang tidak memadai D1 Kerugian akibat kesalahan desain D2 Keretakan dan kebocoran

D3 Keruntuhan struktur

D4 Kerusakan peralatan/mesin konstruksi

D5 Pemadatan yang tidak merata pada saat pengecoran D6 Terjadinya lendutan pada balok struktur

D7 Tidak persisnya kolom struktur

D8 Terjadi patahan pada balok atau kolom

D9 Kemiringan struktur setelah mencapai ketinggian tertentu D10 Mutu beton tidak sesuai spesifikasi

D11 Kesalahan dalam perhitungan struktur dan analisa D12 Kesalahan asumsi pada tahap perencanaan

D13 Teknologi proyek yang rumit dan kompleks D14 Terjadi kemacetan dilokasi proyek


(7)

IV. Dibawah ini merupakan risiko-risiko yang memiliki dampak yang berpengaruh terhadap waktu pada proyek.

No. Variabel Risiko Dampak

SR R S T ST

A1 Gempa A2 Banjir A3 Kebakaran

A4 Kerusuhan dan huru hara A5 Badai

A6 Cuaca yang tidak menentu A7 Tersambar petir

B1 Permintaan kenaikan upah lembur B2 Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja B3 Produktifitas tenaga kerja yang rendah B4 Pengiriman alat dan material yang lama B5 Kenaikan harga material

B6 Volume material yang dikirim tidak tepat B7 Kerusakan atau kehilangan material B8 Kekurangan tempat penyimpanan material B9 Kekurangan tempat pembuangan sampah material B10 Kecelakaan tenaga kerja

B11 Perselisihan pekerja B12 Pemogokan tenaga kerja

B13 Tenaga kerja yang tidak terampil

C1 Alokasi sumber daya manusia yang kurang baik C2 Kurangnya manajemen proyek

C3 Konflik keuangan di dalam perusahaan C4 Kesalahan estimasi waktu

C5 Kesalahan estimasi biaya

C6 Kurangnya kontrol dan koordinasi C7 Arus keuangan yang tidak memadai D1 Kerugian akibat kesalahan desain D2 Keretakan dan kebocoran

D3 Keruntuhan struktur

D4 Kerusakan peralatan/mesin konstruksi

D5 Pemadatan yang tidak merata pada saat pengecoran D6 Terjadinya lendutan pada balok struktur

D7 Tidak persisnya kolom struktur

D8 Terjadi patahan pada balok atau kolom

D9 Kemiringan struktur setelah mencapai ketinggian tertentu D10 Mutu beton tidak sesuai spesifikasi

D11 Kesalahan dalam perhitungan struktur dan analisa D12 Kesalahan asumsi pada tahap perencanaan

D13 Teknologi proyek yang rumit dan kompleks D14 Terjadi kemacetan dilokasi proyek


(8)

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hammad, A. , Common Interface Problems among Various Construction Parties, Journal of Performance of Constructed Facilities, ASCE, Vol. 14, No. 2, 2000, (pp. 71-74)

Al-Hammad, A., and Assaf, S., 1996. Assessment of the Work Performance of Maintenance Contractors in Saudi Arabia, Journal of Management in Engineering, ASCE, Vol. 12, No. 2, , (pp. 44-49)

Alijoyo, A. 2006. Enterprise Risk Management. Jakarta : Ray Indonesia Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian : Sut Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

AS/NZS 4360. 1999. Australian/New Zealand Standard on Risk Management, Standards Australia and Standards New Zealand.

Callahan, M.T. 1992. Construction Project Scheduling, McGraw-Hill, New York. Cooper, D. dan Chapman, C. 1993. Risk Analysis For Large Project. First

Edition. Jhon Wiley & Sons Ltd., Norwich.

Dipohusodo I. 1995. Manajemen Proyek dan Konstruksi. Jakarta: Gramedia. Djojosoedarso, S. 1999. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi. Jakarta:

Salemba Empat.

Duffield, C & Trigunarsyah, B. 1999. Project Management Conception to Completion. Engineering Education Australia (EEA). Australia.

Gray, C.F dan Larson, E.W. 2000. Project Management. First Edition. Irwin McGraw-Hill, Boston.

Hanafi, M. 2006. Manajemen Risiko. Yogyakarta: Unit Penerbit Dan Percetakan Sekolah Tinggi Manajemen YKPN.

Husen, Abrar. 2009. Manajemen Proyek. Yogyakrta: Andi.

Kerzner, H. 2001. Project Management: A System Approach To Planning, Scheduling, and Controlling (Seventh Edition). New York: Jon Wiley & Sons.

Majid, M.Z.A. dan Mcaffer, R. 1997. Discussion of Assessment of Work Performance of Maintenance Contractors in Saudi Arabia. J. of Managt. in Eng., ASCE. 13(5):91

Mockler, R.J. 1972. The Management Control Process. Prentice Hall, New Jersey Narbuko, Cholid. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Nazir, Moh., 1999. Metode Penelitian. Cetakan ketiga. Jakarta: Ghalia Indonesia PMI (Project Management Institute). (2004). A Guide to The Project Management

Body of Knowledge (PMBOK Guide) 3rd edition. Newton Square,

Pennsylvania, USA.

Sarwono, Jonathan. 2006. “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.” Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.


(10)

Soeharto, Iman. 1999. Manajemen Proyek: Dari Konseptual Sampai Operasional, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Soeharto, Iman. 2001. ManajemenProyek: Dari Konseptual Sampai Operasional, Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Soemarno, M.S. 2007. Risiko Penggunaan Lahan dan Analisisnya Laboratorium

PPJP Jurusan Tanah. Malang.

Soerjono, S. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA

Sugiyono, DR. 2003. “Statistika Untuk Penelitian,” Penerbit CV.Alfabeta,

Bandung.

Williams, T.M. 1993. Risk Management Infrastructure, International Journal of Project Management, Vol. 11, No.1, pp 5-10.


(11)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendahuluan

Menurut Soerjono Soekanto 2010, penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada suatu analisis serta konstruksi yang dilakukan dengan secara sistematis, metodologis dan juga konsisten serta bertujuan untuk dapat mengungkapkan kebenaran. Dalam penelitian dibutuhkan metode untuk melakukan penelitian dan untuk mendapatkan hasil dari sebuah penelitian. Metode penelitian adalah tata cara suatu penelitian yang akan dilaksanakan. Metode penelitian ini menjelaskan alat-alat yang digunakan untuk mengukur atau mengumpulkan data penelitian. Dengan demikian, metode penelitian melingkupi prosedur penelitian dan teknik penelitian.

3.1.1. Konsep Penelitian

Penelitian ini menggunakan konsep deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2012), penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan

Berdasarkan teori tersebut, penelitian deskriptif kualitatif menafsirkan dan menuturkan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, sikap


(12)

serta pandangan pelaku yang diamati, pengaruh terhadap suatu kondisi, dan lain-lain. Kegiatan penelitian ini meliputi pengumpulan data, menganalisis data dan diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang mengacu pada penganalisisan data tersebut.

Adapun judul dalam penelitian ini adalah Identifikasi dan Analisa Risiko Konstruksi Pada Proyek Pembangunan Hotel Saka Medan. Dimana tingkat risiko adalah gabungan dari tingkat kemungkinan dan tingkat dampak. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan kuesioner. Tahapan penelitian yang akan dilakukan adalah dengan mengidentifikasi, menganalisa dan memberikan respon terhadap risiko yang paling dominan untuk terjadi serta memiliki dampak yang signifikan terhadap waktu dan biaya.

3.1.2. Lokasi Penelitian

Hotel Saka ini terletak di Jalan Gajah Mada Medan. Lokasi proyek dapat dilihat pada gambar berikut.

Lokasi Proyek


(13)

3.2. Tahapan Penelitian

Metode penelitian menentukan bagaimana suatu proses penelitian dilakukan dari pengumpulan data, pengolahan data menjadi informasi untuk dianalisa dan akhirnya menghasilkan temuan yang dapat ditarik kesimpulan. Kerangka pembahasan bab ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.2. Diagram alir penelitian

Mulai

- Observasi di lapangan - Identifikasi variabel risiko melalui studi literatur

Desain kuesioner pendahuluan

Penyebaran kuesioner awal

Mengidentifikasi risiko dgn mengetahui relevansi risiko

Rancangan kuesioner utama

A

A

Pengambilan data dengan kuesioner utama

Analisa risiko: - Mencari data yang mewakili dari jawaban responden dengan Severity Index

- Perhitungan nilai tingkat risiko dengan matriks probabilitas dan dampak

Respon risiko dgn wawancara

Selesai Kesimpulan dan saran


(14)

3.3. Proses Identifikasi Risiko

Tahap identifikasi risiko ini dilakukan melalui observasi, wawancara/diskusi dan mencari variabel risiko yang biasa terjadi pada pembangunan gedung melalui studi literatur. Kemudian proses identifikasi risiko dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pendahuluan pada responden yang sudah terpilih.

3.3.1 Survei Pendahuluan

Survei pendahuluan dilakukan untuk memverifikasi, mengklarifikasi dan mengetahui relevan atau tidaknya variabel-variabel risiko yang di dapat melalui studi literatur pada proyek yang ditinjau. Survei pendahuluan juga berguna untuk mendapatkan variabel risiko yang ada di lapangan berdasarkan pengalaman responden, yang nantinya akan ditambahkan kedalam form kuesioner utama.

Survei pendahuluan ini menggunakan metode skala Guttman yaitu responden memilih jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’ terhadap variabel-variabel risiko yang ada. Untuk jawaban positif seperti benar, ya atau setuju diberi skor 1, sedangkan untuk jawaban negatif seperti salah atau tidak diberi skor 0. Skor dari jawaban tersebut kemudian ditotal, apabila total skor tersebut > setengah dari jumlah total responden maka jawaban yang didapatkan adalah positif (ya,benar atau setuju) dan sebaliknya apabila skor dari jawaban < setengah dari total responden maka jawaban yang didapatkan adalah negatif (tidak atau salah).

3.3.2. Variabel Penelitian

Dari pengkajian studi literatur didapatkan variabel-variabel risiko teknis pelaksanaan yang biasa terjadi dalam proyek konstruksi gedung. Variabel-variabel


(15)

risiko dikelompokkan dalam 4 bagian yaitu risiko force majeure, risiko material & tenaga kerja, risiko manajemen dan risiko pelaksanaan.

Tabel 3.1. Variabel-variabel risiko teknis proyek konstruksi gedung berdasarkan referensi.

Jenis risiko Variabel risiko Sumber referensi

Force majeure Gempa Contractor All Risk

(CAR)

Banjir Contractor All Risk

(CAR)

Kebakaran Contractor All Risk

(CAR)

Kerusuhan dan huru hara Iman Soeharto (2001)

Badai Iman Soeharto (2001)

Cuaca yang tidak menentu Iman Soeharto (2001) Tersambar petir Iman Soeharto (2001) Resiko material

dan tenaga kerja

Permintaan kenaikan upah lembur

Djojosoedarso, 1999

Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja lapangan

Soeharto, 2001 Produktifitas tenaga kerja yang

rendah

Soeharto, 2001 Pengiriman peralatan dan

material yang cukup lama

Soeharto, 2001

Kenaikan harga material Touran,Paul and Scott 1994

Volume material yang dikirim jumlahnya tidak tepat

Touran,Paul and Scott 1994

Kerusakan atau kehilangan (pencurian) material


(16)

Kekurangan tempat penyimpanan material

Soemarno, 2007

Kekurangan tempat pembuangan sampah material

Soemarno, 2007

Kecelakaan dan keselamatan kerja

Soemarno, 2007 Perselisihan pekerja Soemarno, 2007 Pemogokan tenaga kerja Soemarno, 2007 Tenaga kerja yang tidak terampil Soemarno, 2007 Resiko

manajemen

Alokasi sumber daya manusia yang kurang baik

PMBOK

Kuranganya manajemen proyek PMBOK Konflik keuangan di dalam

perusahaan

PMBOK Kesalahan estimasi waktu Soeharto, 2001 Kesalahan estimasi biaya Soeharto, 2001 Kurangnya kontrol dan

koordinasi dalam tim

Soeharto, 2001

Arus keuangan yang tidak memadai

Syed,Kalaikumar and Nalayan 2010

Resiko pelaksanaan

Kerugian akibat kesalahan desain Contractor All Risk (CAR)

Keretakan dan kebocoran Contractor All Risk (CAR)

Keruntuhan struktur Contractor All Risk (CAR)

Kerusakan peralatan/mesin konstruksi dan elektrikal

Contractor All Risk (CAR)

Pemadatan yang tidak merata pada saat pengecoran

Contractor All Risk (CAR)

Terjadinya lendutan pada balok struktur

Contractor All Risk (CAR)


(17)

3.4. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2012), Populasi adalah sekumpulan data yang mempunyai karakteristik yang sama dan menjadi objek inferensi. Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti, dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi.

Tidak persisnya kolom struktur Contractor All Risk (CAR)

Terjadi patahan pada balok/kolom

Contractor All Risk (CAR)

Kemiringan struktur setelah mencapai ketinggian tertentu

Contractor All Risk (CAR)

Mutu beton tidak sesuai spesifikasi

Contractor All Risk (CAR)

Kesalahan dalam perhitungan struktur dan analisa

PMBOK

Kesalahan asumsi pada tahap perencanaan

PMBOK

Teknologi proyek yang rumit dan kompleks

PMBOK

Kemacetan di sekitar lokasi proyek

Syed,Kalaikumar and Nalayan 2010

Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi proyek

Syed,Kalaikumar and Nalayan 2010


(18)

Dalam penentuan ukuran sampel, peneliti menggunakan metode snowball sampling, yaitu teknik penarikan sampel yang dilakukan secara berantai, mulai dari responden yang sedikit kemudian responden dimintai pendapat mengenai responden lain yang dianggap otoritatif untuk dimintai informasi.

Sumber : Sugiyono (2001)

Gambar 3.3. Snowball Sampling

Dalam proyek pembangunan Hotel Saka Medan ini populasi yang diambil

yaitu, pihak owner, kontraktor dan konsultan. Responden yang dituju sebagai

sampel adalah responden yang berada di lapangan, memiliki jabatan minimal setingkat dengan pengawas, berkompeten dan memahami teknis pelaksanaan proyek, antara lain adalah sebagai berikut :

1. General Manager

2. Project Manager

3. Site Manager

4. Site Engineer

5. Quality and Quantity Engineer


(19)

3.5. Pengumpulan Data

Data adalah fakta atau fenomena yang sifatnya mentah atau belum dianalisis, seperti angka, nama, keterangan, dan sebagainya. Dalam studi ini diperlukan data-data untuk mendukung keakuratan dari hasil penelitian ini. Berdasarkan cara memperoleh data maka dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) jenis data yaitu data primer dan data sekunder.

3.5.1. Data Primer

Metode pengumpulan data primer pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan cara penyebaran kuisioner serta wawancara/diskusi dengan beberapa staff di proyek tersebut yang sudah dipilih sebagai responden yang berkompeten.

Penyebaran kuisioner dan wawancara tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasil mengenai risiko yang mungkin terjadi pada proyek yang ditinjau dan seberapa besar dampaknya.

3.5.2. Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan adalah data yang berasal dari pengkajian studi-studi literatur, penelitian sejenis sebelumnya dan dari historical data berupa data-data risiko dari proyek sejenis sebelumnya.

3.6. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu peneliti untuk mendekati sasaran penelitian dan membantu peneliti dalam mendapatkan data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kuesioner sebagai instrumen penelitian.


(20)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Serta merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden (Sugiyono 2012).

Terdapat 2 (dua) jenis kuesioner berdasarkan keleluasaan reponden untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, yaitu:

1. Kuesioner terbuka (kuesioner tidak terstruktur), ialah kuesioner yang dibuat sedemikian rupa sehingga jawaban yang diperoleh dapat bermacam-macam.

2. Kuesioner tertutup (kuesioner berstruktur), kuesioner yang dibuat sedemikian rupa sehingga responden dibatasi dalam memberi jawaban kepada beberapa alternatif ataupun kepada satu jawaban saja.

Metode pengisian kuesioner yang digunakan adalah kusioner tertutup, dimana jawaban dalam kuesioner sudah disediakan, sehingga responden tinggal memilih berdasarkan jawaban yang telah tersedia.

Untuk pengukuran kuesioner ini digunakan desain pengukuran dengan skala likert dan menggunakan skala interval, skala interval merupakan skala yang membedakan kategori dengan selang atau jarak tertentu.

Kuesioner ini berisikan item pernyataan yang merupakan beberapa variabel faktor risiko yang biasa terjadi pada konstruksi gedung bertingkat. Pilihan dari jawaban untuk masing-masing pernyataan disediakan 5 tingkat, untuk dipilih satu jawaban kemudian responden memberikan jawaban tersebut dengan cara memberi tanda pada nomor yang mewakili tingkat yang dimaksudkan.


(21)

Adapun contoh format kuesioner/instrumen penelitian untuk responden dibuat seperti berikut :

Tabel 3.2. Contoh Kuesioner

3.6.1. Skala Pengukuran

Berdasarkan Project Management Body Of Knowledge (PMBOK), 2004, skala probabilitas dan dampak risiko terhadap waktu dan biaya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3. Skala dampak risiko pada tujuan umum proyek


(22)

Tabel 3.4. Tabel probabilitas dan dampak

Sumber : PMBOK 2004

Kriteria skala yang digunakan dalam memberi penilaian potensi probabilitas dan dampak risiko terhadap waktu dan biaya di dalam kuesioner adalah skala likert. Berdasarkan data PMBOK,2004 dilakukan diskusi dan wawancara dengan responden untuk menetapkan kriteria skala penilaian agar sesuai dengan kondisi proyek. Dari hasil diskusi dan wawancara didapat asumsi kriteria skala penilaian sebagai berikut :

Skala penilaian probabilitas risiko:

Sangat Jarang(SJ) = kemungkinan terjadi risiko 0 – 10 % Jarang(J) = kemungkinan terjadi risiko 11 – 30 % Cukup(C) = kemungkinan terjadi risiko 31 – 50 % Sering(S) = kemungkinan terjadi risiko 51 – 70 % Sangat Sering(SS) = kemungkinan terjadi risiko 71 – 90 %

Skala penilaian dampak risiko terhadap biaya: Sangat Rendah(SR) = 0 - 25 juta


(23)

Sedang(S) = 50 - 100 juta Tinggi(T) = 100 - 200 juta Sangat Tinggi(ST) = 200 - 400 juta

Skala penilaian dampak risiko terhadap waktu: Sangat Rendah(SR) = 0 - 10 hari

Rendah(R) = 10 - 20 hari Sedang(S) = 20 - 30 hari Tinggi(T) = 30 - 40 hari Sangat Tinggi(ST) = 40 - 50 hari

3.7. Analisa Data

Setelah mendapatkan data dari kuesioner utama, dilakukan analisa untuk mendapatkan data yang mewakili dari beberapa responden menggunakan metode

severity index. Severity Index (SI) dihitung dengan rumus berikut :

Dimana,

ai = Konstanta penilaian xi = Frekuensi responden i = 0, 1, 2, 3, 4,..., n Dengan,

x0, x1, x2, x3, x4 adalah respon frekuensi responden

a0 = 0; a1 = 1 ; a2 = 2 ; a3 = 3 ; a4 = 4

Maka,

x0 = Frekuensi responden ‘sangat jarang/sangat rendah’ dari survey, maka a0 = 0


(24)

x2 = Frekuensi responden ‘cukup/sedang’ dari survey, maka a2 = 2

x3 = Frekuensi responden ‘sering/tinggi’ dari survey, maka a3 = 3

x4 = Frekuensi responden ‘sangat sering/sangat tinggi’ dari survey, maka a4 = 4

Kemudian setelah mendapatkan nilai SI, dilanjutkan dengan mengkategorikan risiko berdasarkan besar nilai SI yang didapat. Berdasarkan : (Majid and McCaffer, 1997)

Sangat Jarang/Rendah (SJ/SR) = 0,00 < SI < 12,5 Jarang/Rendah (J/R) = 12,5 < SI < 37,5 Cukup/Sedang (C/S) = 37,5 < SI < 62,5 Sering/Tinggi (S/T) = 62,5 < SI < 87,5 Sangat Sering/Tinggi (SS/ST) = 87,5 < SI < 100

Setelah mendapatkan hasil yang mewakili dari beberapa responden dalam bentuk kategori SI dari masing2 variabel risiko, kemudian dirubah kembali kedalam skala likert dalam rentang angka 1 sampai dengan 5 agar dapat dilakukan analisa risiko menggunakan Matriks Probabilitas dan Dampak.

Skala penilaian probabilitas risiko (P) : Sangat Jarang(SJ) = 1

Jarang(J) = 2

Cukup(C) = 3

Sering(S) = 4

Sangat Sering(SS) = 5

Skala penilaian dampak risiko terhadap biaya dan waktu (I) : Sangat Rendah(SR) = 1

Rendah(R) = 2

Sedang(S) = 3

Tinggi(T) = 4


(25)

Dilakukan perkalian PxI dari masing-masing variabel risiko kemudian dilanjutkan dengan cara memplot nilai PxI ke dalam tabel matriks probabilitas dan dampak untuk mengetahui peringkat nilai risiko yang terjadi. Nilai risiko diperoleh dari perkalian antara probabilitas dan dampak risiko diilustrasikan dalam tabel matriks sebagai berikut.

Sumber : PMBOK

Gambar 3.4. matriks probabilitas dan dampak

Terdapat 3 (tiga) peringkat risiko, yaitu : 1. Risiko rendah (low)

2. Risiko sedang (medium) 3. Risiko tinggi (high)

Berdasarkan penilaian peringkat risiko tersebut, peringkat yang akan diberikan respon risiko adalah risiko yang memliki peringkat tinggi karena risiko tersebut yang memiliki dampak paling signifikan dan mungkin terjadi.


(26)

3.8. Respon risiko

Untuk mengetahui kemungkinan penyebab terjadinya risiko dan bagaimana respon yang diberikan pada suatu risiko yang dominan, dilakukan wawancara respon risiko pada responden yang telah terpilih sebelumnya. Pada dasarnya agar respon risiko dapat dilakukan secara efektif dan optimal terdapat tiga pertimbangan penting yaitu dampak risiko, biaya penanganan risiko, serta kemampuan perusahaan dalam menangani risiko.

Tabel 3.5. Tabel Matriks Mitigasi Risiko

Sumber : Manajemen proyek indonesia 2013

Digunakan metode analisis statistika deskriptif dalam memberi respon risiko, yaitu dengan mendeskripsikan terlebih dahulu persepsi masing-masing responden, lalu mengambil kesimpulan dari persepsi tersebut atas penanganan yang sesuai dengan risiko.


(27)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas hasil analisis data untuk memperoleh jawaban

(output) dari penelitian ini berdasarkan survei kuesioner dan meliputi hasil perhitungan dari analisa risiko dan respon risiko pada proyek. Output yang dicari adalah risiko yang kemungkinannya paling besar untuk terjadi dan memiliki dampak yang signifikan terhadap biaya dan waktu.

Untuk memperoleh hasil analisis data dilakukan proses pengumpulan dan pengolahan data yang berlangsung selama penelitian dilaksanakan. Data di analisis dengan menggunakan metode severity index dan matriks probablitas dan dampak.

4.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan 2 tahap penyebaran kuesioner, tahap pertama dilakukan survei pendahuluan untuk mengidentifikasi risiko dan juga menguji relevansi variabel risiko yang didapat melalui studi literatur terhadap proyek yang sedang berlangsung. Tahap kedua dilakukan perhitungan menggunakan metode severity index untuk mendapatkan data yang mewakili dari hasil jawaban responden, kemudian analisa risiko dengan perkalian probability x impact untuk mengetahui tingkat probabilitas dan dampak risiko yang signifikan terhadap biaya dan waktu untuk kemudian diberikan respon risiko.

4.3. Hasil Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data terdiri dari 2 (dua) tahapan sebelum sampai ke pengolahan data, tahap tersebut akan diuraikan sebagai berikut.


(28)

4.3.1. Survei Pendahuluan

Proses identifikasi risiko dilakukan pada tahap ini dengan cara membagikan kuesioner untuk memverifikasi, mengklarifikasi dan mengetahui relevan atau tidaknya variabel-variabel risiko yang di dapat melalui studi literatur pada proyek yang ditinjau. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan didapatkan hasil uji relevansi variabel risiko. Data yang diperoleh dari hasil jawaban responden kemudian dikumpulkan untuk dirangkum.

Tabel 4.1. Profil Responden

Dalam tahap uji relevansi variabel risiko ini peneliti menggunakan skala

Guttman, responden diberikan pertanyaan setuju atau tidak terhadap kemungkinan risiko tersebut di dalam proyek. Dengan keterangan setuju adalah variabel risiko tersebut ada kemungkinan akan terjadi pada proyek ini atau sudah pernah terjadi, sedangkan keterangan tidak setuju adalah variabel risiko tersebut tidak memiliki kemungkinan akan terjadi atau tidak pernah terjadi pada proyek pembangunan Hotel Saka Medan. Untuk jawaban positif atau setuju diberi skor 1, sedangkan untuk jawaban negatif atau tidak diberi skor 0. Skor dari jawaban tersebut kemudian ditotal, apabila total skor tersebut > setengah dari jumlah total responden maka jawaban yang didapatkan adalah positif (setuju) dan sebaliknya

No Pihak Responden

Kuesioner yang diberikan

(orang)

Responden Mengembalikan

(orang)

Responden Tidak mengembalikan

(orang)

Jumlah Responden

(orang)

1 Owner 2 1 1 1

2 Kontraktor 10 7 3 7

3 Konsultan Pengawas 2 1 1 1


(29)

apabila skor dari jawaban < setengah dari total responden maka jawaban yang didapatkan adalah negatif (tidak).

Tabel 4.2. Hasil perhitungan uji relevansi variabel risiko

Kode Risiko

Variabel Risiko Setuju Tidak Ket A. Force majeure

A1. Gempa 9 - relevan

A2. Banjir 9 - relevan

A3. Kebakaran 8 1 relevan

A4. Kerusuhan dan huru hara 7 2 relevan

A5. Badai 7 2 relevan

A6. Cuaca yang tidak menentu 8 1 relevan

A7. Tersambar petir 7 2 relevan

B. Risiko material dan tenaga kerja

B1. Permintaan kenaikan upah lembur 9 - relevan B2. Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja 9 - relevan B3. Produktifitas tenaga kerja yang rendah 9 - relevan B4. Pengiriman alat dan material yang lama 8 1 relevan

B5. Kenaikan harga material 9 - relevan

B6. Volume material yang dikirim tidak tepat 9 - relevan B7. Kerusakan atau kehilangan material 9 - relevan B8. Kekurangan tempat penyimpanan

material

8 1 relevan

B9. Kekurangan tempat pembuangan sampah material

7 2 relevan

B10. Kecelakaan tenaga kerja 9 - relevan

B11. Perselisihan pekerja 9 - relevan

B12. Pemogokan tenaga kerja 9 - relevan

B13. Tenaga kerja yang tidak terampil 9 - relevan

C. Risiko manajemen

C1. Alokasi sumber daya manusia yang kurang baik

9 - relevan

C2. Kurangnya manajemen proyek 8 1 relevan

C3. Konflik keuangan di dalam perusahaan 9 - relevan

C4. Kesalahan estimasi waktu 9 - relevan

C5. Kesalahan estimasi biaya 9 - relevan

C6. Kurangnya kontrol dan koordinasi 8 1 relevan C7. Arus keuangan yang tidak memadai 7 2 relevan D. Risiko pelaksanaan

D1. Kerugian akibat kesalahan desain 8 1 relevan

D2. Keretakan dan kebocoran 9 - relevan

D3. Keruntuhan struktur 9 - relevan


(30)

Selain untuk mengetahui relevansi variabel risiko di atas, survei pendahuluan juga bertujuan untuk mendapatkan variabel risiko yang ada di lapangan berdasarkan pengalaman responden, yang nantinya akan ditambahkan kedalam form kuesioner utama. Didapatkan variabel risiko sebagai berikut : 1. Perubahan desain/spesifikasi oleh owner.

2. Keterlambatan pembayaran oleh owner. 3. Gangguan keamanan di lokasi proyek.

4.3.2. Survei Utama

Setelah mendapatkan identifikasi risiko yang relevan pada proyek pembangunan Hotel Saka Medan ini dilakukan suvei kuesioner tahap kedua atau tahap utama untuk melakukan analisa risiko. Tahap analisa risiko dimulai dengan melakukan penyebaran kuesioner probabilitas dan dampak risiko terhadap biaya dan waktu dengan kesembilan responden yang sama sebelumnya.

dan elektrikal

D5. Pemadatan yang tidak merata pada saat pengecoran

9 - relevan

D6. Terjadinya lendutan pada balok struktur 9 - relevan D7. Tidak persisnya kolom struktur 9 - relevan D8. Terjadi patahan pada balok atau kolom 9 - relevan D9. Kemiringan struktur setelah mencapai

ketinggian tertentu

7 2 relevan

D10. Mutu beton tidak sesuai spesifikasi 9 - relevan D11. Kesalahan dalam perhitungan struktur

dan analisa

9 - relevan

D12. Kesalahan asumsi pada tahap perencanaan

9 - relevan

D13. Teknologi proyek yang rumit dan kompleks

8 1 relevan

D14. Terjadi kemacetan dilokasi proyek 8 1 relevan D15. Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi

proyek


(31)

Setelah data tersebut didapat, selanjutnya hasil survei utama dianalisa dengan menggunakan metode Severity Index (SI). Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil kombinasi penilaian probabilitas dan dampak risiko terhadap aspek biaya dan waktu.

Berikut ini merupakan contoh perhitungan menggunakan metode Severity Index (SI). Berdasarakan data yang didapat melalui kuesioner probabilitas

terjadinya risiko “ Permintaan kenaikan upah lembur “ didapat data sebagai

berikut, yaitu 3 responden menyatakan bahwa probabilitas terjadinya gempa Sangat Jarang (SJ), 3 responden menyatakan Jarang (J), 2 responden menyatakan Cukup (C), dan 1 responden menyatakan Sering (S).

SI = Ʃ ai . xi (100) 4 Ʃ xi

Dimana : ai = konstanta penelitian xi = frekuensi responden i = 0,1,2,3,4,….,n

Dengan : a0 = 0 x0 = untuk jawaban SJ (Sangat Jarang) a1 = 1 x1 = untuk jawaban J (Jarang)

a2 = 2 x2 = untuk jawaban C (Cukup) a3 = 3 x3 = untuk jawaban S (Sering)

a4 = 4 x4 = untuk jawaban SS (Sangat Sering)

SI = {(0x3) + (1x3) + (2x2) + (3x1) + (4x0)} (100) 4x(9)

SI = 27,777

Setelah didapatkan nilai SI 27,777. Selanjutnya nilai SI ini dikoversikan terhadap skala penilaian Probabilitas dan Dampak sebagai berikut : (Majid and McCaffer, 1997)


(32)

Sangat Jarang/Rendah (SJ/SR) = 0,00 < SI < 12,5 Jarang/Rendah (J/R) = 12,5 < SI < 37,5 Cukup/Sedang (C/S) = 37,5 < SI < 62,5 Sering/Tinggi (S/T) = 62,5 < SI < 87,5 Sangat Sering/Tinggi (SS/ST) = 87,5 < SI < 100

Berdasarkan kriteria di atas maka kategori probabilitas dari risiko

“Permintaan kenaikan upah lembur” adalah Jarang. Cara yang sama juga

digunakan untuk perhitungan metode severity index terhadap dampak risiko. Berdasarkan data yang didapat melalui kuesioner, hasil analisa penilaian probabilitas dan dampak risiko terhadap biaya dan waktu untuk seluruh variabel risiko dengan menggunakan metode Severity Index (SI) dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3. Hasil penilaian probabilitas variabel risiko dengan SI

a b c d e

No. Variabel Risiko Probabilitas

SI (%)

Kate gori

SJ J C S SS

A1 Gempa 6 3 8,3 SJ

A2 Banjir 4 4 1 16,6 J

A3 Kebakaran 7 2 5,5 SJ

A4 Kerusuhan dan huru hara 9 0 SJ

A5 Badai 7 2 5,5 SJ

A6 Cuaca yang tidak menentu 3 2 3 1 30,5 J

A7 Tersambar petir 8 1 2,7 SJ

B1 Permintaan kenaikan upah lembur 3 4 1 1 25 J

B2 Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja 5 4 11,1 SJ

B3 Produktifitas tenaga kerja yang rendah 3 2 2 1 25 J

B4 Pengiriman alat dan material yang lama 2 4 2 1 30,5 J

B5 Kenaikan harga material 3 2 2 1 27,7 J

B6 Volume material yang dikirim tidak tepat 3 1 4 1 30,5 J

B7 Kerusakan atau kehilangan material 2 1 4 1 1 44,4 C

B8 Kekurangan tempat penyimpanan material 6 3 8,3 SJ

B9 Kekurangan tempat pembuangan sampah material

5 4 11,1 SJ


(33)

Tabel 4.4. Hasil penilaian dampak risiko terhadap biaya dengan SI

B11 Perselisihan pekerja 4 4 1 16,6 J

B12 Pemogokan tenaga kerja 4 3 2 19,4 J

B13 Tenaga kerja yang tidak terampil 3 4 2 22,2 J

C1 Alokasi sumber daya manusia yang kurang baik

3 4 2 22,2 J

C2 Kurangnya manajemen proyek 2 3 3 1 33,3 J

C3 Konflik keuangan di dalam perusahaan 2 4 3 27,7 J

C4 Kesalahan estimasi waktu 2 2 3 2 38,8 C

C5 Kesalahan estimasi biaya 2 2 3 2 38,8 C

C6 Kurangnya kontrol dan koordinasi 2 4 3 27,7 J

C7 Arus keuangan yang tidak memadai 3 4 2 22,2 J

D1 Kerugian akibat kesalahan desain 4 4 1 16,6 J

D2 Keretakan dan kebocoran 2 3 3 1 33,3 J

D3 Keruntuhan struktur 3 3 3 25 J

D4 Kerusakan peralatan/mesin konstruksi 2 3 2 1 1 38,8 C D5 Pemadatan yang tidak merata pada saat

pengecoran

4 2 1 2 27,7 J

D6 Terjadinya lendutan pada balok struktur 8 1 2,7 SJ

D7 Tidak persisnya kolom struktur 8 1 2,7 SJ

D8 Terjadi patahan pada balok atau kolom 6 3 8,3 SJ D9 Kemiringan struktur setelah mencapai

ketinggian tertentu

7 2 5,5 SJ

D10 Mutu beton tidak sesuai spesifikasi 3 4 2 22,2 J D11 Kesalahan dalam perhitungan struktur

dan analisa

5 3 1 16,6 J

D12 Kesalahan asumsi pada tahap perencanaan

4 4 1 19,4 SJ

D13 Teknologi proyek yang rumit dan kompleks

7 2 5,5 SJ

D14 Terjadi kemacetan dilokasi proyek 7 1 1 8,3 SJ D15 Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi

proyek

6 3 8,3 SJ

E1 Perubahan desain/spesifikasi oleh owner 2 2 2 3 41,6 C E2 Keterlambatan pembayaran oleh owner 2 2 3 2 38,8 C E3 Gangguan keamanan di lokasi proyek 2 1 3 2 1 52,7 C

a b c d e

No. Variabel Risiko Dampak

SI (%)

Kate gori

SR R S T ST

A1 Gempa 4 2 2 1 27,7 R

A2 Banjir 5 3 1 13,8 R

A3 Kebakaran 2 3 2 1 1 38,8 S

A4 Kerusuhan dan huru hara 4 3 2 19,4 R


(34)

A6 Cuaca yang tidak menentu 7 2 5,5 SR

A7 Tersambar petir 7 1 1 8,3 SR

B1 Permintaan kenaikan upah lembur 4 2 2 1 19,4 R

B2 Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja 7 2 5,5 SR

B3 Produktifitas tenaga kerja yang rendah 6 3 5,5 SR

B4 Pengiriman alat dan material yang lama 8 1 2,7 SR

B5 Kenaikan harga material 2 1 3 1 2 50 S

B6 Volume material yang dikirim tidak tepat 6 1 1 8,3 SR

B7 Kerusakan atau kehilangan material 2 3 3 1 33,3 R

B8 Kekurangan tempat penyimpanan material 8 1 5,5 SR

B9 Kekurangan tempat pembuangan sampah material

8 1 2,7 SR

B10 Kecelakaan tenaga kerja 3 2 2 2 33,3 R

B11 Perselisihan pekerja 8 1 2,7 SR

B12 Pemogokan tenaga kerja 7 1 1 8,3 SR

B13 Tenaga kerja yang tidak terampil 9 0 SR

C1 Alokasi sumber daya manusia yang kurang baik

7 1 1 11,1 SR

C2 Kurangnya manajemen proyek 7 1 1 11,1 SR

C3 Konflik keuangan di dalam perusahaan 4 3 1 1 22,2 R

C4 Kesalahan estimasi waktu 3 2 2 1 1 36,1 R

C5 Kesalahan estimasi biaya 2 2 3 1 1 41,6 S

C6 Kurangnya kontrol dan koordinasi 5 4 11,1 SR

C7 Arus keuangan yang tidak memadai 2 4 2 1 33,3 R D1 Kerugian akibat kesalahan desain 3 3 2 1 30,5 R

D2 Keretakan dan kebocoran 6 3 5,5 SR

D3 Keruntuhan struktur 3 2 2 1 1 36,1 R

D4 Kerusakan peralatan/mesin konstruksi 2 2 3 2 44,4 S D5 Pemadatan yang tidak merata pada saat

pengecoran

5 3 1 19,4 R

D6 Terjadinya lendutan pada balok struktur 2 3 2 1 1 38,8 S D7 Tidak persisnya kolom struktur 3 3 2 1 27,7 R D8 Terjadi patahan pada balok atau kolom 2 3 2 1 1 38,8 S D9 Kemiringan struktur setelah mencapai

ketinggian tertentu

4 2 2 1 27,7 R

D10 Mutu beton tidak sesuai spesifikasi 3 2 3 1 30,5 R D11 Kesalahan dalam perhitungan struktur

dan analisa

2 4 2 1 30,5 R

D12 Kesalahan asumsi pada tahap perencanaan

2 3 3 1 38,8 S

D13 Teknologi proyek yang rumit dan kompleks

4 2 2 1 25 R

D14 Terjadi kemacetan dilokasi proyek 9 0 SR

D15 Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi proyek

7 2 5,5 SR

E1 Perubahan desain/spesifikasi oleh owner 1 2 3 2 1 50 S E2 Keterlambatan pembayaran oleh owner 2 2 2 2 1 44,4 S


(35)

Tabel 4.5. Hasil penilaian dampak risiko terhadap waktu dengan SI

a b c d e

No. Variabel Risiko Dampak

SI (%)

Kate gori

SR R S T ST

A1 Gempa 7 1 1 8,3 SR

A2 Banjir 6 3 8,3 SR

A3 Kebakaran 3 4 1 1 25 R

A4 Kerusuhan dan huru hara 4 4 1 19,4 R

A5 Badai 3 4 2 22,2 R

A6 Cuaca yang tidak menentu 4 3 1 1 22,2 R

A7 Tersambar petir 7 2 5,5 SR

B1 Permintaan kenaikan upah lembur 6 2 1 11,1 SR

B2 Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja 5 4 11,1 SR

B3 Produktifitas tenaga kerja yang rendah 8 1 2,7 SR

B4 Pengiriman alat dan material yang lama 4 5 13,8 R

B5 Kenaikan harga material 4 2 2 1 25 R

B6 Volume material yang dikirim tidak tepat 5 3 1 13,8 R

B7 Kerusakan atau kehilangan material 4 3 1 1 22,2 R

B8 Kekurangan tempat penyimpanan material 7 2 8,3 SR

B9 Kekurangan tempat pembuangan sampah material

8 1 5,5 SR

B10 Kecelakaan tenaga kerja 6 2 1 11,1 SR

B11 Perselisihan pekerja 5 3 1 13,8 R

B12 Pemogokan tenaga kerja 3 3 1 1 1 33,3 R

B13 Tenaga kerja yang tidak terampil 9 0 SR

C1 Alokasi sumber daya manusia yang kurang baik

3 4 1 1 27,7 R

C2 Kurangnya manajemen proyek 3 3 2 1 30,5 R

C3 Konflik keuangan di dalam perusahaan 5 3 1 16,6 R

C4 Kesalahan estimasi waktu 2 3 2 1 1 38,8 S

C5 Kesalahan estimasi biaya 3 4 1 1 25 R

C6 Kurangnya kontrol dan koordinasi 4 3 1 1 22,2 R

C7 Arus keuangan yang tidak memadai 6 2 1 11,1 SR

D1 Kerugian akibat kesalahan desain 4 1 2 1 1 33,3 R

D2 Keretakan dan kebocoran 9 0 SR

D3 Keruntuhan struktur 2 3 1 1 2 44,4 S

D4 Kerusakan peralatan/mesin konstruksi 3 4 1 1 27,7 R D5 Pemadatan yang tidak merata pada saat

pengecoran

4 4 1 16,6 R

D6 Terjadinya lendutan pada balok struktur 5 2 1 1 19,4 R D7 Tidak persisnya kolom struktur 4 3 1 1 22,2 R D8 Terjadi patahan pada balok atau kolom 3 4 1 1 25 R D9 Kemiringan struktur setelah mencapai

ketinggian tertentu

3 3 2 1 30,5 R

D10 Mutu beton tidak sesuai spesifikasi 3 3 3 25 R D11 Kesalahan dalam perhitungan struktur 3 3 2 1 27,7 R


(36)

Keterangan dari tabel di atas adalah sebagai berikut : Kolom a = nomor variabel risiko

Kolom b = jenis variabel risiko

Kolom c = jumlah responden yang memilih skala probabilitas/dampak Kolom d = hasil analisa menggunakan metode SI

Kolom e = kategori risiko dari SI

Berdasarkan hasil tersebut, analisa selanjutnya dilakukan dengan merubah kategori risiko dari tiap variabel yang di dapat sebelumnya dengan kategori sebagai berikut :

Kategori Probabilitas (P): Sangat Jarang (SJ) = 1

Jarang (J) = 2

Cukup (C) = 3

Sering (S) = 4

Sangat Sering (SS) = 5 dan analisa

D12 Kesalahan asumsi pada tahap perencanaan

2 4 2 1 30,5 R

D13 Teknologi proyek yang rumit dan kompleks

7 2 8,3 SR

D14 Terjadi kemacetan dilokasi proyek 9 0 SR

D15 Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi proyek

9 0 SR

E1 Perubahan desain/spesifikasi oleh owner 1 4 3 1 38,8 S E2 Keterlambatan pembayaran oleh owner 2 3 2 1 1 38,8 S


(37)

Kategori Dampak (I) terhadap biaya dan waktu : Sangat Rendah (SR) = 1

Rendah (R) = 2

Sedang (S) = 3

Tinggi (T) = 4

Sangat Tinggi (ST) = 5

Setelah kategori risiko dirubah kedalam bentuk angka tersebut, maka dapat dilakukan analisa risiko perhitungan probability x impact (PxI) dengan bantuan Matriks Probabilitas dan Dampak seperti pada gambar berikut.

Sumber : PMBOK

Gambar 4.1. Tabel Matriks Probabilitas dan Dampak

Analisa risiko terhadap biaya dan waktu dilakukan dengan cara mengalikan hasil penilaian probabilitas (P) dengan hasil penilaian dampak (I) terhadap biaya dan waktu dari tiap variabel risiko. Hasil perhitungan analisa risiko terhadap aspek biaya dan waktu dapat dilihat pada tabel 4.6. dan tabel 4.7.


(38)

Tabel 4.6. Tabel Probability x Impact terhadap biaya

a b c d e f

No. Variabel Risiko P I PxI Kategori

risiko

A1 Gempa 1 2 2 Low

A2 Banjir 2 2 4 Low

A3 Kebakaran 1 3 3 Low

A4 Kerusuhan dan huru hara 1 2 2 Low

A5 Badai 1 1 1 Low

A6 Cuaca yang tidak menentu 2 1 2 Low

A7 Tersambar petir 1 1 1 Low

B1 Permintaan kenaikan upah lembur 2 2 4 Low

B2 Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja 1 1 1 Low

B3 Produktifitas tenaga kerja yang rendah 2 1 2 Low

B4 Pengiriman alat dan material yang lama 2 1 2 Low

B5 Kenaikan harga material 2 3 6 Low

B6 Volume material yang dikirim tidak tepat 2 1 2 Low

B7 Kerusakan atau kehilangan material 3 2 6 Medium

B8 Kekurangan tempat penyimpanan material 1 1 1 Low

B9 Kekurangan tempat pembuangan sampah material 1 1 1 Low

B10 Kecelakaan tenaga kerja 3 2 6 Medium

B11 Perselisihan pekerja 2 1 2 Low

B12 Pemogokan tenaga kerja 2 1 2 Low

B13 Tenaga kerja yang tidak terampil 2 1 2 Low

C1 Alokasi sumber daya manusia yang kurang baik 2 1 2 Low

C2 Kurangnya manajemen proyek 2 1 2 Low

C3 Konflik keuangan di dalam perusahaan 2 2 4 Low

C4 Kesalahan estimasi waktu 3 2 6 Medium

C5 Kesalahan estimasi biaya 3 3 9 Medium

C6 Kurangnya kontrol dan koordinasi 2 1 2 Low

C7 Arus keuangan yang tidak memadai 2 2 4 Low

D1 Kerugian akibat kesalahan desain 2 2 4 Low

D2 Keretakan dan kebocoran 2 1 2 Low

D3 Keruntuhan struktur 2 2 4 Low

D4 Kerusakan peralatan/mesin konstruksi 3 3 9 Medium D5 Pemadatan yang tidak merata pada saat pengecoran 2 2 4 Low D6 Terjadinya lendutan pada balok struktur 1 3 3 Low

D7 Tidak persisnya kolom struktur 1 2 2 Low

D8 Terjadi patahan pada balok atau kolom 1 3 3 Low D9 Kemiringan struktur setelah mencapai ketinggian

tertentu

1 2 2 Low

D10 Mutu beton tidak sesuai spesifikasi 2 2 4 Low D11 Kesalahan dalam perhitungan struktur dan analisa 2 2 4 Low D12 Kesalahan asumsi pada tahap perencanaan 1 3 3 Low D13 Teknologi proyek yang rumit dan kompleks 1 2 2 Low


(39)

Tabel 4.7. Tabel Probability x Impact terhadap waktu

D15 Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi proyek 1 1 1 Low E1 Perubahan desain/spesifikasi oleh owner 3 3 9 Medium E2 Keterlambatan pembayaran oleh owner 3 3 9 Medium

E3 Gangguan keamanan di lokasi proyek 3 1 3 Low

a b c d e f

No. Variabel Risiko P I PxI Kategori

A1 Gempa 1 1 1 Low

A2 Banjir 2 1 2 Low

A3 Kebakaran 1 2 2 Low

A4 Kerusuhan dan huru hara 1 2 2 Low

A5 Badai 1 2 2 Low

A6 Cuaca yang tidak menentu 2 2 4 Low

A7 Tersambar petir 1 1 1 Low

B1 Permintaan kenaikan upah lembur 2 1 2 Low

B2 Kurang tersedianya jumlah tenaga kerja 1 1 1 Low

B3 Produktifitas tenaga kerja yang rendah 2 1 2 Low

B4 Pengiriman alat dan material yang lama 2 2 4 Low

B5 Kenaikan harga material 2 2 4 Low

B6 Volume material yang dikirim tidak tepat 2 2 4 Low

B7 Kerusakan atau kehilangan material 3 2 6 Medium

B8 Kekurangan tempat penyimpanan material 1 1 1 Low

B9 Kekurangan tempat pembuangan sampah material 1 1 1 Low

B10 Kecelakaan tenaga kerja 3 1 3 Low

B11 Perselisihan pekerja 2 2 4 Low

B12 Pemogokan tenaga kerja 2 2 4 Low

B13 Tenaga kerja yang tidak terampil 2 1 2 Low

C1 Alokasi sumber daya manusia yang kurang baik 2 2 4 Low

C2 Kurangnya manajemen proyek 2 2 4 Low

C3 Konflik keuangan di dalam perusahaan 2 2 4 Low

C4 Kesalahan estimasi waktu 3 3 9 Medium

C5 Kesalahan estimasi biaya 3 2 6 Medium

C6 Manajemen sumber daya manusia kurang baik 2 2 4 Low

C7 Arus keuangan yang tidak memadai 2 1 2 Low

D1 Kerugian akibat kesalahan desain 2 2 4 Low

D2 Keretakan dan kebocoran 2 1 2 Low

D3 Keruntuhan struktur 2 3 6 Low

D4 Kerusakan peralatan/mesin konstruksi 3 2 4 Medium D5 Pemadatan yang tidak merata pada saat pengecoran 2 2 4 Low D6 Terjadinya lendutan pada balok struktur 1 2 2 Low

D7 Tidak persisnya kolom struktur 1 2 2 Low

D8 Terjadi patahan pada balok atau kolom 1 2 2 Low D9 Kemiringan struktur setelah mencapai ketinggian

tertentu


(40)

Keterangan dari tabel di atas adalah sebagai berikut : Kolom a = nomor variabel risiko

Kolom b = jenis variabel risiko Kolom c = nilai probabilitas risiko Kolom d = nilai dampak risiko

Kolom e = hasil perkalian probabilitas dan dampak

Kolom f = kategori risiko berdasarkan tabel matriks probabilitas dan dampak, yaitu rendah - sedang - tinggi (low-medium-high)

4.4. Hasil Penelitian

Dari hasil analisa risiko pada tabel 4.6. dan tabel 4.7. didapatkan beberapa variabel risiko yang memiliki nilai yang cukup besar dibandingkan risiko-risiko lainnya yaitu kategori sedang - tinggi(medium-high) terhadap aspek biaya dan waktu. Risiko-risiko inilah yang memiliki kemungkinan paling besar untuk terjadi dan menimbulkan dampak yang cukup signifikan terhadap biaya dan waktu pengerjaan proyek.

Pada tabel di bawah ini adalah jenis-jenis risiko yang merupakan risiko berkategori sedang (medium) pada skala probability x impact dan akan diberikan respon risiko.

D10 Mutu beton tidak sesuai spesifikasi 2 2 4 Low D11 Kesalahan dalam perhitungan struktur dan analisa 2 2 4 Low D12 Kesalahan asumsi pada tahap perencanaan 1 2 2 Low D13 Teknologi proyek yang rumit dan kompleks 1 1 1 Low

D14 Terjadi kemacetan dilokasi proyek 1 1 1 Low

D15 Kesulitan transportasi alat berat ke lokasi proyek 1 1 1 Low E1 Perubahan desain/spesifikasi oleh owner 3 3 9 Medium E2 Keterlambatan pembayaran oleh owner 3 3 9 Medium


(41)

Tabel 4.8. Risiko yang signifikan terhadap biaya

Tabel 4.9. Risiko yang signifikan terhadap waktu

4.5. Respon Risiko

Dari risiko-risiko yang telah didapatkan melalui perhitungan probability x impact dan memplotkannya ke dalam tabel matriks probabilitas dan dampak kemudian penelitian dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Sebagai risiko yang kemungkinannya paling besar untuk terjadi dan menimbulkan dampak yang cukup signifikan maka dilakukanlah wawancara dan diskusi dengan responden untuk mengetahui kemungkinan penyebab terjadinya risiko tersebut, dan respon apa yang harus diberikan terhadap risiko tersebut. Hasilnya adalah sebagai berikut:

No. Variabel Risiko P I PxI Kategori

risiko

B7 Kerusakan atau kehilangan material 3 2 6 Medium

B10 Kecelakaan tenaga kerja 3 2 6 Medium

C4 Kesalahan estimasi waktu 3 2 6 Medium

C5 Kesalahan estimasi biaya 3 3 9 Medium

D4 Kerusakan peralatan/mesin konstruksi 3 3 9 Medium E1 Perubahan desain/spesifikasi oleh owner 3 3 9 Medium E2 Keterlambatan pembayaran oleh owner 3 3 9 Medium

No. Variabel Risiko P I PxI Kategori

risiko

B7 Kerusakan atau kehilangan material 3 2 6 Medium

C4 Kesalahan estimasi waktu 3 2 6 Medium

C5 Kesalahan estimasi biaya 3 3 9 Medium

D4 Kerusakan peralatan/mesin konstruksi 3 3 9 Medium E1 Perubahan desain/spesifikasi oleh owner 3 3 9 Medium E2 Keterlambatan pembayaran oleh owner 3 3 9 Medium


(42)

Tabel 5. Respon terhadap risiko yang signifikan terhadap biaya

No. Jenis Risiko Penyebab Terjadinya Respon

1. Kerusakan atau kehilangan material

-Kurang ketatnya penjagaan security terhadap material yang berada di lokasi proyek -Penempatan material yang kurang baik

-Memperketat penjagaan material

-Melakukan penyusunan material dengan baik -Mengatur penempatan material pada gudang penyimpanan dengan efektif

2. Kecelakaan tenaga kerja

-Minimnya penggunaan peralatan K3

-Minimnya pengawasan terhadap K3

-Mejalankan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3).

3. Kesalahan estimasi waktu

-Faktor cuaca yang tidak menentu

-Tidak diterimanya pekerjaan oleh owner

-Melakukan revisi terhadap estimasi waktu pelaksanaan pekerjaan -Mendiskusikan dengan pihak owner mengenai perubahan schedule karena faktor eksternal yang tidak dapat diprediksi.

-Melakukan pengawasan mutu pekerjaan yang lebih ketat

4. Kesalahan estimasi biaya

-Kenaikan harga material -Kerusakan peralatan atau mesin konstruksi

-Melakukan revisi terhadap biaya-biaya pengeluaran

-Menggunakan cadangan biaya yang belum terpakai -Mengajukan perubahan draft kontrak kepada owner karena faktor eksternal

5. Kerusakan peralatan/mesin konstruksi

-Tenaga kerja yang kurang terampil

-Kondisi alat/mesin yang dipakai sudah usang

-Menggunakan tenaga kerja lapangan yang lebih terampil

-Melakukan perawatan atau service terhadap peralatan/mesin yang sudah usang

6. Perubahan

desain/spesifikasi oleh owner

-Permintaan dari pihak owner

-Adanya kesalahan design dari pihak perencana

-Meminta surat resmi yang menyatakan perubahan tersebut agar dapat ditagihkan kepada pihak owner


(43)

-Melakukan perubahan pada shop drawing

-Mendiskusikan dengan pihak owner untuk melakukan perubahan harga pada draft kontrak 7. Keterlambatan

pembayaran oleh owner

-Masalah keuangan dari pihak owner

-Membuat termin pembayaran yang disepakati oleh kedua belah pihak

-Mendesak pihak owner untuk segera membayar apa yang sudah harus segera dibayarkan

Tabel 5.1. Respon terhadap risiko yang signifikan terhadap waktu

No. Jenis Risiko Penyebab Terjadinya Respon

1. Kerusakan atau kehilangan material

-Kurang ketatnya penjagaan security terhadap material yang berada di lokasi proyek -Penempatan material yang kurang baik

-Memperketat penjagaan material

-Melakukan penyusunan material dengan baik -Mengatur penempatan material pada gudang penyimpanan dengan efektif

2. Kesalahan estimasi waktu

-Faktor cuaca yang tidak menentu

-Tidak diterimanya pekerjaan oleh owner

-Melakukan revisi terhadap estimasi waktu pelaksanaan pekerjaan -Mendiskusikan dengan pihak owner mengenai perubahan waktu penyelesaian pekerjaan karena faktor eksternal yang tidak dapat diprediksi.

-Melakukan pengawasan mutu pekerjaan yang lebih ketat

3. Kesalahan estimasi biaya

-Kenaikan harga material -Kerusakan peralatan atau mesin konstruksi

-Melakukan revisi terhadap biaya-biaya pengeluaran

-Menggunakan cadangan biaya yang belum terpakai


(44)

draft kontrak kepada owner karena faktor eksternal

4. Kerusakan peralatan/mesin konstruksi

-Tenaga kerja yang kurang terampil

-Kondisi alat/mesin yang dipakai sudah usang

-Menggunakan tenaga kerja lapangan yang lebih terampil

-Melakukan perawatan atau service terhadap peralatan/mesin yang sudah usang

-Membeli/menyewa peralatan/mesin yang mengalami kerusakan agar pekerjaan tidak terlambat

5. Perubahan

desain/spesifikasi oleh owner

-Permintaan dari pihak owner

-Adanya kesalahan design dari pihak perencana

-Melakukan review design seawal dan secepat mungkin untuk mengurangi waktu yang hilang

-Melakukan perubahan pada shop drawing

-Mendiskusikan dengan pihak owner untuk melakukan perubahan waktu pengerjaan pada draft kontrak

6. Keterlambatan

pembayaran oleh owner

-Masalah keuangan dari pihak owner

-Membuat termin pembayaran yang disepakati oleh kedua belah pihak

-Mendesak pihak owner untuk segera membayar apa yang sudah harus dibayarkan


(45)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini. Maka, dapat diambil suatu kesimpulan dari penelitian Identifikasi dan Analisa Risiko Konstruksi Pada Proyek Pembangunan Hotel Saka Medan adalah sebagai berikut :

1. Setelah diidentifikasi diperoleh 45 variabel risiko yang relevan pada pengerjaan proyek Hotel Saka Medan ini, variabel-variabel risiko tersebut terbagi kedalam 4 kelompok, yaitu :

a. Risiko force majeure

b. Risiko material dan tenaga kerja c. Risiko manajemen

d. Risiko pelaksanaan

2. Setelah dilakukan analisa risiko menggunakan tabel matriks probabilitas dan dampak terhadap variabel-variabel risiko tersebut, maka didapat risiko yang kemungkinannya paling besar untuk terjadi dan memiliki dampak yang signifikan terhadap biaya. Dari analisa tersebut diperoleh 7 risiko yang dominan, risiko tersebut adalah :

a. Kerusakan atau kehilangan material b. Kecelakaan tenaga kerja

c. Kesalahan estimasi waktu d. Kesalahan estimasi biaya


(46)

f. Perubahan desain/spesifikasi oleh owner g. Keterlambatan pembayaran oleh owner

3. Sedangkan risiko-risiko yang kemungkinannya paling besar untuk terjadi dan memiliki dampak yang signifikan terhadap waktu. Dari analisa tersebut diperoleh 6 risiko yang dominan, risiko tersebut adalah :

a. Kerusakan atau kehilangan material b. Kesalahan estimasi waktu c. Kesalahan estimasi biaya

d. Kerusakan peralatan/mesin konstruksi e. Perubahan desain/spesifikasi oleh owner f. Keterlambatan pembayaran oleh owner

4. Respon risiko terhadap risiko-risiko yang kemungkinannya paling besar untuk terjadi dan memiliki dampak yang signifikan pada proyek pembangunan Hotel Saka Medan ini diharapkan dapat meminimalisir risiko yang mungkin terjadi atau dapat menghilangkan risiko tersebut. Berikut ini adalah respon risiko terhadap aspek biaya:

a. Kerusakan atau kehilangan material adalah dengan memperketat penjagaan material, melakukan penyusunan material dengan baik dan mengatur penempatan material pada gudang penyimpanan dengan efektif. b. Kecelakaan tenaga kerja adalah dengan menambah peralatan safety K3 yang dibutuhkan, dan memberikan himbauan terhadap tenaga kerja untuk menggunakan peralatan safety K3.

c. Kesalahan estimasi waktu adalah dengan melakukan revisi terhadap estimasi waktu pelaksanaan pekerjaan, mendiskusikan dengan pihak


(47)

owner mengenai perubahan schedule karena faktor eksternal yang tidak dapat diprediksi, dan melakukan pengawasan mutu pekerjaan yang lebih ketat.

d. Kesalahan estimasi biaya adalah dengan melakukan revisi terhadap biaya-biaya pengeluaran, menggunakan cadangan biaya yang belum terpakai, dan mengajukan perubahan draft kontrak kepada owner karena faktor eksternal.

e. Kerusakan peralatan/mesin konstruksi adalah dengan menggunakan tenaga kerja lapangan yang lebih terampil, dan melakukan perawatan atau service terhadap peralatan/mesin yang sudah usang.

f. Perubahan desain/spesifikasi oleh owner adalah dengan meminta surat resmi yang menyatakan perubahan tersebut agar dapat ditagihkan kepada pihak owner, melakukan perubahan pada shop drawing, dan mendiskusikan dengan pihak owner untuk melakukan perubahan harga pada draft kontrak.

g. Keterlambatan pembayaran oleh owner adalah dengan membuat termin pembayaran yang disepakati oleh kedua belah pihak dan mendesak pihak owner untuk segera membayar apa yang sudah harus segera dibayarkan. 5. Sedangkan respon risiko terhadap aspek waktu adalah sebagai berikut :

a. Kerusakan atau kehilangan material adalah dengan memperketat penjagaan material, melakukan penyusunan material dengan baik dan mengatur penempatan material pada gudang penyimpanan dengan efektif. b. Kesalahan estimasi waktu adalah dengan melakukan revisi terhadap estimasi waktu pelaksanaan pekerjaan, mendiskusikan dengan pihak


(48)

owner mengenai perubahan waktu penyelesaian pekerjaan karena faktor eksternal yang tidak dapat diprediksi, dan melakukan pengawasan mutu pekerjaan yang lebih ketat.

c. Kesalahan estimasi biaya adalah dengan melakukan revisi terhadap biaya-biaya pengeluaran, menggunakan cadangan biaya yang belum terpakai, dan mengajukan perubahan draft kontrak kepada owner karena faktor eksternal.

d. Kerusakan peralatan/mesin konstruksi adalah dengan menggunakan tenaga kerja lapangan yang lebih terampil, melakukan perawatan atau service terhadap peralatan/mesin yang sudah usang, dan membeli/menyewa peralatan/mesin yang mengalami kerusakan agar pekerjaan tidak terlambat

e. Perubahan desain/spesifikasi oleh owner adalah dengan melakukan review design seawal dan secepat mungkin untuk mengurangi waktu yang hilang, melakukan perubahan pada shop drawing, dan mendiskusikan dengan pihak owner untuk melakukan perubahan waktu pengerjaan pada draft kontrak.

f. Keterlambatan pembayaran oleh owner adalah dengan membuat termin pembayaran yang disepakati oleh kedua belah pihak dan mendesak pihak owner untuk segera membayar apa yang sudah harus segera dibayarkan,

5.2. Saran

1. Perlunya pemahaman dan perhatian yang lebih terhadap manajemen risiko. Karena sekecil apapun kemungkinan terjadinya sebuah risiko tetap dapat terjadi, apabila risiko tersebut terjadi maka dampak yang ditimbulkan


(49)

dapat mengganggu proses konstruksi yang sedang berlangsung dan memberikan dampak yang negatif terhadap biaya dan waktu. Untuk itu diperlukan juga langkah pencegahan untuk mengantisipasi risiko-risiko tersebut.

2. Tentunya penelitian Tugas Akhir ini masih belum sempurna. Untuk penelitian-penelitian sejenis selanjutnya disarankan untuk menganalisa risiko-risiko dengan cara kuantitatif agar didapatkan hasil yang lebih akurat lagi. Dan juga tak lupa untuk melakukan monitor terhadap hasil yang telah didapatkan.


(50)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Proyek Konstruksi

Definisi kegiatan proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah ditetapkan dengan jelas (Iman Soeharto, 1999). Sementara kinerja proyek dapat diartikan sebagai suatu usaha atau cara kerja proyek untuk melaksanakan kegiatan proyeknya secara tepat dengan tolak ukur keberhasilan proyek yang dilihat dari indikator utamanya yaitu keselamatan kerja, biaya, mutu dan waktu.

Dari pengertian diatas maka ciri pokok proyek adalah sebagai berikut : a) Bertujuan menghasilkan produk akhir atau hasil kerja akhir.

b) Untuk mencapai tujuan diatas ditentukan jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam prosesnya.

c) Titik awal dan titik akhir ditentukan dengan jelas, dalam arti bersifat sementara yang umurnya dibatasi oleh selesainya tugas.

d) Jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung.

2.2. Manajemen Proyek

Manajemen proyek adalah merencanakan, menyusun organisasi, memimpin dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan (Kerzner, 2001). Lebih jauh lagi manajemen proyek merupakan kegiatan merencanakan, mengendalikan dan mengawasi berbagai sumber daya yang terhimpun dalam suatu organisasi untuk melakukan


(51)

kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya agar mencapai sasaran dan tujuan dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Menurut Iman Soeharto terdapat tiga hal pokok dalam proses pengerjaan suatu proyek, yaitu :

a) Perencanaan

Perencanaan adalah suatu proses meletakkan dasar tujuan dan sasaran termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya (Iman, Soeharto 1999). Tujuan dari adanya perencanaan ini yaitu agar proyek memenuhi persyaratan ketentuan waktu, biaya, kualitas dan keselamatan tiap pekerja. Dalam membuat perencanaan proyek perlu dilakukan studi kelayakan, rekayasa nilai, dan studi perencanaan area manajemen proyek yang didalamnya memuat perencanaan biaya, waktu, kualitas, keselamatan kerja, sumber daya dan risiko.

b) Penjadwalan

Penjadwalan adalah proses untuk menentukan aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek dalam urutan serta kerangka waktu tertentu, yang mana setiap aktivitas harus dilaksanakan agar proyek selesai tepat waktu dengan biaya yang ekonomis (Callahan, 1992).

c) Pengendalian Proyek

R.J Mockler, 1972, dalam Iman Soeharto (1999) memberikan pengertian tentang pengendalian. Menurutnya, pengendalian adalah usaha sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam


(52)

pelaksanaan, dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan proyek.

2.3. Risiko

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu tindakan atau kegiatan. Risiko bisa juga didefinisikan dengan berbagai sudut pandang. Dari sudut pandang hasil atau keluaran, risiko adalah sebuah hasil atau keluaran-keluaran yang tidak dapat diprediksikan dengan pasti, yang tidak disukai karena akan menjadi kontra-produktif. Sedangkan dari sudut pandang proses, risiko adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan, sehingga terjadinya konsekuensi yang tidak diinginkan (Alijoyo, 2006).

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan risiko adalah suatu kondisi atau peristiwa tidak pasti yang jika terjadi mempunyai efek negatif terhadap sasaran dan tujuan proyek. Sebuah risiko mempunyai penyebab dan jika risiko itu terjadi, akan ada konsekuensi. Jika yang terjadi adalah peristiwa yang tidak pasti, maka dampaknya adalah pada biaya, waktu dan kualitas proyek.

Risiko mengacu pada kegiatan-kegiatan atau faktor yang apabila terjadi akan mempengaruhi tujuan dari proyek baik dari segi waktu, biaya, dan performa (Kerzner, 2001). Menurut Kerzner, 2001, risiko mempunyai dua komponen, antara lain yaitu :

a) Probabilitas atau kemungkinan dalam suatu periode waktu dari suatu risiko tersebut akan muncul (likelyhood).


(53)

b) Impact (dampak, akibat), yaitu kerugian berdasarkan waktu, biaya, dan tingkat kesulitan dalam memperbaiki kerusakan akibat dampak yang terjadi.

Sumber: www.manajemenproyekindonesia.com

Gambar 2.1 Sumber Risiko

Risiko merupakan kemungkinan terjadinya hal-hal yang akan berdampak negatif terhadap sasaran. Risiko diukur dengan melihat akibat yang mungkin terjadi dan besarnya probabilitas terjadinya risiko tersebut (Australia/NZS, 4360-1999).

Secara ilmiah, risiko didefinisikan sebagai kombinasi fungsi dari frekuensi kejadian, probabilitas, dan konsekuensi dari bahaya risiko yang terjadi. Frekuensi kejadian dengan tingkat pengulangan yang tinggi akan memperbesar probabilitas atau kemungkinan kejadiannya. Frekuensi kejadian boleh tidak dipakai seperti perumusan diatas, karena itu risiko dapat dituliskan sebagai fungsi probabilitas dan konsekuensi saja, dengan asumsi frekuensi telah termasuk kedalam probabilitas.

2.4. Manajemen Risiko

Manajemen risiko merupakan suatu proses yang logis dan sistematis dalam mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, mengendalikan, mengawasi,


(54)

dan mengkomunikasikan risiko yang berhubungan dengan segala aktivitas, fungsi atau proses dengan tujuan perusahaan mampu meminimasi kerugian dan memaksimumkan kesempatan. Implementasi dari manajemen risiko ini membantu perusahaan dalam mengidentifikasi risiko sejak awal dan membantu membuat keputusan untuk mengatasi risiko tersebut (Australia/NZS, 4360-1999).

Risiko dapat bermunculan dimana-mana, dapat muncul kapan saja, dan sulit untuk dihindari. Jika risiko tersebut menimpa suatu proyek, maka proyek tersebut bisa mengalami kerugian yang signifikan. Dalam beberapa situasi, risiko tersebut bisa mengakibatkan terbengkalainya proyek tersebut. Karena itu risiko penting untuk dikelola. Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko sehingga proyek tersebut dapat bertahan, atau barangkali mengoptimalkan risiko (Hanafi,2006).

Menurut C. Duffield & B. Trigunarsyah, 1999, manajemen risiko adalah suatu sistem pengelolaan risiko yang digunakan di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang pada dasarnya merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan yang dilakukan terus-menerus untuk mengendalikan kemungkinan timbulnya risiko yang membawa konsekuensi merugikan bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan, termasuk di dalam suatu proyek. Manajemen risiko merupakan suatu proses yang sistematis dan terorganisir mulai dari identifikasi risiko, analisa risiko, pengurangan atau peniadaan risiko secara efektif untuk mencapai sasaran/tujuan.

Secara objektif, manajemen risiko proyek adalah bagaimana meningkatkan kemungkinan dan dampak dari kegiatan positif dan mengurangi kemungkinan dan


(55)

dampak dari sesuatu yang merugikan. Manajemen risiko pada dasarnya dilakukan melalui proses-proses tersebut dibawah ini, yaitu : (PMBOK, 2004)

1. Rencana manajemen risiko (risk management planning)

Merencanakan pengelolaan risiko, yaitu proses pendefinisian bagaimana manajemen risiko akan diterapkan di proyek.

2. Identifikasi risiko (risk identification)

Mengidentifikasi risiko, yaitu proses penentuan risiko-risiko yang dapat memengaruhi proyek serta pendokumentasian karakteristiknya.

3. Analisa risiko secara kualitatif (qualitative risk analysis)

Melakukan analisis risiko kualitatif, yaitu proses pembuatan prioritas risiko untuk kepentingan analisis atau tindakan selanjutnya dengan menilai dan mengombinasikan kemungkinan dan dampaknya.

4. Analisa risiko secara kuantitatif (quantitative risk analysis)

Melakukan analisis risiko kuantitatif, yaitu proses analisis secara numerik terkait dampak dari risiko yang teridentifikasi menyangkut tujuan proyek secara keseluruhan.

5. Rencana respon risiko (risk response planning)

Membuat rencana respons, yaitu proses menghasilkan pilihan tindakan untuk memperbesar peluang dan mengurangi hambatan terkait pencapaian tujuan proyek.

6. Pengawasan dan kontrol risiko (risk monitoring and control)

Mengawasi dan mengendalikan risiko, yaitu proses pelaksanaan rencana respons, pelacakan risiko yang teridentifikasi, pengawasan risiko residual,


(56)

pengidentifikasian risiko baru, dan pengevaluasian efektivitas respons risiko selama berlangsungnya proyek.

Sumber: PMBOK 2004

Gambar 2.2 Proyek Manajemen Risiko

Mirip dengan PMBOK, menurut Grey and Larson (2000), komponen utama dari proses manajemen risiko adalah:

Sumber: Grey and Larson


(57)

Adapun yang menjadi tujuan manajemen risiko adalah sebagai berikut (C. Duffield & B. Trigunarsyah, 1999):

1. Membatasi kemungkinan-kemungkinan dari ketidakpastian.

2. Membuat langkah-langkah yang lebih mengarah pada tindakan proaktif dibandingkan reaktif dalam memandang kemungkinan ancaman dan kerugian yang besar.

3. Membatasi kerugian dan ketidakpastian pada stake holder

4. Menjaga kesinambungan program operasi, sehingga tidak terganggu dengan kejadian-kejadian yang belum terantisipasi sebelumnya.

5. Menjalankan program manajemen risiko secara efektif sehingga mempunyai pengaruh yang menguntungkan dan bukan menimbulkan biaya baru.

Kegunaan manajemen risiko dalam tahap tender antara lain :

1. Mengidentifikasi risiko yang mungkin dapat terjadi dengan mengacu kepada pengalaman-pengalaman sebelumnya.

2. Membuat rencana penanggulangan apabila risiko yang diidentifikasi tersebut benar-benar terjadi.

3. Menghitung efek biaya yang perlu dimasukkan dalam harga tender.

4. Memberikan petunjuk (guidance) kepada tim proyek yang akan melaksanakan tugasnya untuk membuat perencanaan terhadap penanggulangan risiko.

2.5. Identifikasi Risiko (Risk Identification)

Menurut Iman Soeharto, 1999, identifikasi risiko adalah suatu proses pengkajian risiko dan ketidakpastian yang dilakukan secara sistematis dan terus


(58)

menerus. Agar risiko dapat dikelola secara efektif maka langkah pertama adalah mengidentifikasi jenis risiko, yaitu mana yang bersifat risiko usaha (business risk) dari mana yang bersifat risiko murni, kemudian diidentifikasikan lagi berdasarkan potensi sumber risiko atau dapat pula berdasarkan dampak terhadap sasaran proyek. Sumber risiko dapat diartikan sebagai faktor yang dapat menimbulkan kejadian yang bersifat positif atau negatif.

Dalam tahap ini, yang dilakukan adalah mengenali, menemukan dan mengidentifikasi resiko apa yang mungkin dihadapi. Resiko dapat diidentifikasi melalui dampak kerugian yang ditimbulkannya. Berdasarkan dampak tersebut dapat dinilai resiko apa saja yang berpotensi besar dalam menimbulkan kerugian. Identifikasi resiko dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

• Persepsi terhadap suatu resiko, merupakan kemampuan untuk menyadari bahwa ada suatu tingkat resiko atau exposure.

• Identifikasi dari penyebab atau bahaya-bahaya yang ada dikaitkan dengan kemungkinan akibatnya.

Secara garis besar tahapan identifikasi risiko adalah merinci risiko-risiko yang ada sampai level yang detail dan kemudian menentukan signifikansinya (potensinya) dan penyebabnya, melalui program survei dan penyelidikan terhadap masalah-masalah yang ada. Risiko-risiko yang telah dirinci ini kemudian digolongkan dalam kategori-kategori. Proses identifikasi risiko melibatkan banyak disiplin dalam setiap level manajemen proyek (Gray dan Larson, 2000).

Pada dasarnya identifikasi risiko diawali dengan menyusun daftar kejadian-kejadian yang tidak diharapkan di proyek yang mungkin menyebabkan


(1)

6. Seluruh staf pegawai Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

7. Kedua orang tua saya Ayahanda Ir. Rubianto dan Ibunda Ir. Junetti Hasibuan yang tak pernah berhenti memberikan doa, dukungan, motivasi, kasih sayang dan segalanya selama ini. Serta seluruh keluarga besar saya yang selalu mendukung dan membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

8. Bapak Ir. Pramudya H. selaku project manager pada proyek pembangunan Hotel Saka Medan yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di proyek tersebut dan juga masukan serta waktunya untuk membantu saya menyelesaikan tugas akhir ini.

9. Bapak Lukman Hakim dari CV. Dwi Martha Jaya yang telah membantu memberikan kuesioner kepada responden di lingkungan proyek tersebut. 10.Pihak Owner, Kontraktor, dan Konsultan Pengawas di proyek

pembangunan Hotel Saka Medan yang telah membantu pengisian kuesioner.

11.Teman-teman saya Ade, Meta, Rio, Fadhil, Jhonatan, Alvin, Geraldy, Evan, Porkas, Ledwin, Satria, dan lainnya yang membantu selama masa perkuliahan dan pengerjaan tugas akhir ini.

12.Teman-teman sub jurusan Manajemen Rekayasa Konstruksi dan seluruh teman-teman mahasiswa teknik sipil 2011 yang telah sangat banyak membantu saya mulai dari awal kuliah sampai proses pengerjaan Tugas Akhir yang tidak dapat disebutkan seluruhnya terima kasih atas semangat dan bantuannya selama ini.

13.Dan segenap pihak yang belum saya sebut disini atas jasa-jasanya dalam mendukung dan membantu penulisan tugas akhir ini, sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.


(2)

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Maret 2017 Penulis


(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.4. Pembatasan Masalah ... 3

1.5. Manfaat Penelitian ... 4

1.6. Metodologi Penelitian ... 4

1.6.1. Studi Literatur ... 4

1.6.2. Metode Observasi ... 5

1.6.3. Metode Kuesioner ... 5

1.6.4. Analisa Risiko ... 5

1.6.5. Respon Risiko ... 5

1.7. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi ... 7

2.2. Manajemen Proyek ... 7

2.3. Risiko ... 9

2.4. Manajemen Risiko ... 10

2.5. Identifikasi Risiko ... 14

2.5.1. Jenis Risiko ... 20

2.5.2. Risiko-risiko dalam Project Management Body of Knowledge, PMBOK ... 22

2.5.3. Risiko-risiko dalam Proyek Menurut Soemarno ... 24

2.5.4. Risiko-risiko dalam proyek menurut Iman Soeharto... 27

2.5.5. Risiko-risiko dalam Asuransi Contractor’s All Risk (CAR) ... 28

2.6. Analisa Risiko ... 30

2.6.1. Pengukuran Potensi Risiko ... 31

2.6.2. Metode Severity Index ... 34

2.7. Respon Risiko ... 35

BABIII METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendahuluan ... 37

3.1.1. Konsep Penelitian ... 38


(4)

3.2. Tahapan Penelitian ... 39

3.3. Proses Identifikasi Risiko ... 40

3.3.1. Survei Pendahuluan ... 40

3.3.2. Variabel Penelitian ... 40

3.4.Populasi dan Sampel ... 43

3.5.Pengumpulan Data ... 45

3.5.1. Data Primer ... 45

3.5.2. Data Sekunder ... 45

3.6.Instrumen Penelitian ... 45

3.6.1. Skala Pengukuran ... 47

3.7.Analisa Data ... 49

3.8.Respon Risiko ... 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan ... 53

4.2. Pengumpulan Data ... 53

4.3. Hasil Pengumpulan Data... 53

4.3.1. Survei Pendahuluan ... 54

4.3.2. Survei Utama ... 56

4.4. Hasil Penelitian ... 66

4.5. Respon Risiko ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 71

5.2. Saran ... 74 DAFTAR PUSTAKA


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Variabel-variabel risiko teknis proyek konstruksi gedung berdasarkan

referensi ... 41

Tabel 3.2 Contoh kuesioner... 47

Tabel 3.3 Skala dampak risiko pada tujuan umum proyek ... 47

Tabel 3.4 Tabel probabilitas dan dampak ... 47

Tabel 3.5 Tabel Matriks Mitigasi Risiko... 52

Tabel 4.1 Profil responden ... 54

Tabel 4.2 Hasil perhitungan uji relevansi variabel risiko ... 56

Tabel 4.3 Hasil penilaian probabilitas variabel risiko dengan SI ... 58

Tabel 4.4 Hasil penilaian dampak risiko terhadap biaya variabel risiko dengan SI ... 59

Tabel 4.5 Hasil penilaian dampak risiko terhadap waktu variabel risiko dengan SI ... 61

Tabel 4.6 Tabel probability x impact terhadap biaya ... 64

Tabel 4.7 Tabel probability x impact terhadap waktu ... 65

Tabel 4.8 Risiko yang signifikan terhadap biaya ... 67

Tabel 4.9 Risiko yang signifikan terhadap waktu ... 67

Tabel 5. Respon terhadap risiko yang signifikan terhadap biaya ... 68


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Sumber Risiko ... 10

Gambar 2.2. Proyek Manajemen Risiko ... 13

Gambar 2.3. Proses Manajemen Risiko ... 13

Gambar 2.4. Kategorisasi Risiko ... 21

Gambar 2.5. Matriks Probabilitas dan Dampak ... 32

Gambar 3.1. Lokasi Penelitian ... 38

Gambar 3.2. Diagram Alir Penelitian ... 39

Gambar 3.3. Snowball Sampling ... 44

Gambar 3.3. Matriks Probabilitas dan Dampak ... 44