Hubungan Kepemilikan Laptop Personal Com
Tugas MK Anareg 2015/3KS1
Januari, 2015
Hubungan Kepemilikan Laptop, Personal Computer, dan Handphone
Terhadap Akses Internet pada Kabupaten dan Kota di Provinsi
Banten berdasarkan analisis data SUSENAS 2012
Riza F Ramadhan
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
[email protected]
ABSTRACT
Apa yang mempengaruhi akses internet di suatu daerah jika ditinjau
dari kepemilikan barang elektronik pada rumah tangga? Alat elektronik
yang dimaksud adalah alat yang bisa terhubung ke Internet diantaranya
Personal computer (PC), Laptop, dan Handphone.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kepemilikan
Laptop, Personal computer, dan Handphone terhadap akses internet pada
Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten berdasarkan data SUSENAS
2012.
Penelitian ini merupakan penelitian Ex post facto dengan pendekatan
kuantitatif. Penelitian dilakukan melalui hasil Survei Sosial Ekonomi
Nasional (SUSENAS) tahun 2012 di Provinsi Banten. Subyek penilitian
ini adalah tiap individu dan rumah tangga yang ada di Provinsi Banten.
Penelitian ini menggunakan variabel bebas: kepemilikan alat elektronik
yang bisa mengakses internet, alat tersebut diantaranya personal computer,
laptop, dan handphone. Kemudian variabel terikat: akses internet dalam 3
bulan terakhir.
2
Hubungan Akses Internet
Pengumpulan data untuk semua variabel berasal dari quesioner yang
menggunakan pertanyaan tertutup kualitatif. Jawaban responden kemudian
menjadi kumulatif dengan pengkategorian Kabupaten dan Kota.
Keabsahan data diperoleh melalui uji validitas dan reliabilitas, dengan
metode stepwise. Pengujian persyaratan analisis meliputi uji normalitas,
uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas dengan menggunakan
software SPSS 17.00.Teknik analisis yang digunakan adalah analisis
deskriptif untuk menghitung harga mean,minimal,maksimal, dan
simpangan baku. Analisis data untuk uji hipotesis menggunakan analisis
regresi linier menggunakan metode stepwise untuk mengetahui model
terbaik yang dapat digunakan dan untuk mengetahui besarnya persentase
derajat pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan koefisien
determinasi.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa variabel yang dimasukan
kedalam model adalah variabel banyaknya unit laptop di suatu
kabupaten/kota. Sedangkan variabel lainnya dikeluarkan dari model. Dari
model terpilih menunjukan bahwa antara banyak unit laptop dan akses
internet di suatu kabupaten/kota terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan, dengan kontribusi 95,83% dan sisanya 4,16% ditentukan oleh
variabel lain. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung >t tabel (11,746>1,894)
pada taraf signifikansi 5%.
Kata kunci: akses internet, laptop, personal computer(PC), handphone
3Riza F Ramadhan
1. INTRODUCTION
Seiring dengan perkembangan zaman, jaringan personal computer telah
mengalami banyak perubahan dari masa ke masa. Hingga akhirnya, mulai
dikenal jaringan internet. Internet adalah jaringan personal computer
global. Jika pada masa lampau, internet belum membumi, kini internet
telah dikenal banyak orang. Sehingga untuk dapat mengaksesnya, kita
perlu pengetahuan tentang internet.
Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang
mempunyai akses ke internet. Berikut ini sebagian dari apa yang tersedia
di internet: (1) Informasi untuk kehidupan pribadi : kesehatan, rekreasi,
hobby, pengembangan pribadi, rohani, sosial. (2) Informasi untuk
kehidupan profesional/pekerja : sains, teknologi, perdagangan, saham,
komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, berbagai forum
komunikasi.
Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan internet tidak
mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor faktor lain
yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu
komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik
yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh
melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak
dan waktu.
Adapun dalam mengakses internet, kita memerlukan alatnya terlebih
dahulu. Banyak alat elektronik yang dipakai untuk bisa mengakses internet
beberapa diantaranya yaitu Laptop, Personal computer, dan Handphone.
Alat tersebut tidak akan bisa mengakses internet jika tidak mempunyai
koneksi ke internet.
Permasalahan yang muncul adalah apakah jumlah akses internet di
suatu kabupaten dan kota bisa ditentukan oleh kepemilikan Laptop,
Personal computer, dan Handphone di kota tersebut. Padahal bisa saja
4
Hubungan Akses Internet
faktor lain lebih mempengaruhi akses internet. Karena mengakses internet
tidak harus memiliki alat elektronik.
Kaitan kepemilikan alat elektronik tersebut terhadap akses internet
pada tiap Kabupaten dan Kota, penulis berminat untuk meneliti lebih
mendalam pengaruh kepemilikan Laptop, Personal computer, dan
Handphone terhadap akses internet 3 bulan terakhir yang dituangkan
dalam judul “Hubungan Kepemilikan Laptop, Personal computer, dan
Handphone Terhadap Akses Internet pada Kabupaten dan Kota di Provinsi
Banten berdasarkan data SUSENAS 2012”.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode Ex post facto dengan pendekatan kuantitatif, maksudnya dalam
pengertian sederhana Ex Post Facto memiliki arti yaitu “dari apa
dikerjakan setelah pernyataan Penelitian ini disebut sebagai penelitian
sesudah kejadian. Penelitian ini juga sering disebut after the fact atau
sesudah fakta dan ada pula peneliti yang menyebutnya sebagai
retrospective study atau studi penelusuran kembali (Sukardi 2012: 165).
Penelitian Ex Post Facto merupakan penelitian dimana variabel-variabel
bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabelvariabel terikat dalam suatu penelitian (Hamid 2010: 223). Untuk Sub
Desain Ex Post Facto dan Spesifik Desain Jonathan Sarwono (2006: 8388) menjelaskan sebagai berikut; a) Studi Lapangan, Studi lapangan
merupakan desain penelitian yang mengkombinasikan antara pencarian
literature (literature study), survei berdasarkan pengalaman atau studi
kasus dimana peneliti berusaha mengidentifikasivariabel-variabel penting
dan hubungan antar variabel tersebut dalam suatu situasi permasalahan
tertentu. Studi lapangan umumnya digunakan sebagai sarana penelitian
lebih lanjut dan mendalam. b) Survei, Desain Survei tergantung pada
5Riza F Ramadhan
penggunaan jenis kuesioner. Survei memerlukan populasi yang besar jika
peneliti menginginkan hasilnya mencerminkan kondisi nyata. Semakin
sampenya besar, survei semakin meberikan hasil yang lebih akurat.
Dengan survei seorang peneliti dapat mengungkapkan masalahyang
banyak, meski hanya sebatas dipermukaan. Sekalipun demikian, survei
bermanfaat jika peneliti menginginkan informasi yang banyak dan
beraneka ragam.metode survei sangat populer karena banyak digunakan
dalam penelitian bisnis. Keunggulan survei yang lain ialah
mudahmelaksanakan dan dapat dilakukan secara cepat.
Sehingga variabel penelitian pada penelitian ini murni diambil dari data
hasil survei yang ada tanpa manipulasi. Data yang diambil adalah data
rumah tangga untuk variabel laptop, personal computer, dan handphone
masing-masing sebanyak 6473 unit, dengan keterangan “1=punya”, dan
“2=tidak punya” .Kemudian mengambil data individu untuk variabel akses
internet selama 3 bulan terakhir ada sebanyak 26433 data, dengan
keterangan “0=non respon”, “1=mengakses”, dan “2=tidak mengakses”.
Dari data diatas kemudian penulis hanya mengambil keterangan 1 saja,
yaitu data kepemilikan laptop, personal computer, dan handphone.
Kemudian data pernah mengakses internet selama 3 bulan terakhir. Agar
dapat melihat hubungannya maka data tersebut dijadikan kumulatif
dengan pengkategorian berdasarkan kabupaten dan kota. Sehingga
simpulannya menjadi pada kabupaten A memiliki laptop(X1) sebanyak …
unit, personal computer(X2) sebanyak … unit, handphone(X3) … unit
dengan akses internet(Y) sebanyak … orang.
Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaiman pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Oleh karena itu dalam analisis
data awal digunakan
Y =β 0 + β 1 X 1+ β2 X 2 + β 3 X 3
6
Hubungan Akses Internet
Dengan :
Y
= tingkat akses internet (variabel terikat)
X1, X2, X3
= laptop, personal computer, dan handphone (variabel bebas)
β0, β1 , β2 , β3
= konstanta
Penyusunan model-model hubungan tingkat akses internet dan
kepemilikan laptop, personal computer, dan handphone dalam penelitian
ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Pemilihan
variabel bebas dan variabel tak bebas dilakukan berdasarkan nilai
korelasinya. Untuk memudahkan dalam proses analisis maka digunakan
alat bantu perangkat lunak program personal computer SPSS versi 17.0.
Terdapat 4 metode yang dapat digunakan dalam memasukkan/menyeleksi
variabel bebas dalam program SPSS yaitu metode enter, backward
elimination, forward elimination, dan metode stepwise elimination. Untuk
setiap tahapan metode, akan dilakukan kajian koefisien determinasi (R 2),
nilai konstanta, dan koefisien regresi dengan kriteria :
1. Semakin banyak variabel, maka model semakin baik
Hal ini karena dengan semakin banyak variabel independen maka
semakin banyak informasi yang dapat dijelaskan mengenai
hubungan antara variabel dependen dan variabel independen.
2. Tanda koefisien regresi sesuai yang diharapkan
Tanda koefisien regresi (konstanta) diharapkan bernilai positif
karena tingkat askses internet (variabel dependen) tidak mungkin
bernilai negatif.
7Riza F Ramadhan
3. Nilai konstanta regresi semakin mendekati nol adalah semakin baik
Nilai konstanta mendekati nol berarti nilai itu mendekati nilai
asymptot sehingga persamaan yang ada semakin mendekati
kondisi aktual atau lebih dapat menggambarkan/merepresentasikan
kondisi aktual.
4. Nilai
R
2
semakin besar, maka model semakin baik
Koefisien determinasi ( R2 ) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai
R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Penulis melakukan analisis dengan metode terbaik yaitu stepwise
elimination untuk menyeleksi variabel bebas yang akan dimasukan
kedalam model. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis jika:
t hitung >t tabel , maka hipotesis nol gagal tolak dan hipotesis alternatif
diterima, sebaliknya jika: t hitung ≤ t tabel , maka hipotesis nol gagal tolak
dan hipotesis alternatif ditolak.
8
Hubungan Akses Internet
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengolahan data dan pembahasan disajikan di bawah ini. Metode
análisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda
(multiple regression analysis). Dalam penelitian ini pengembangan model
hubungan tingkat akses internet dan kepemilikan alat elektronik dengan
metode analisis regresi memakai bantuan program personal computer
SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 17.00. Berdasarkan
hipótesis yang diajukan, teknik análisis data dengan menggunakan analisa
regresi
berganda
dengan
model
persamaan
:
Y =β 0 + β 1 X 1+ β2 X 2 + β 3 X 3 .
Untuk menguji hipótesis digunakan uji t (parsial), uji F (simultan), dan
2
R . Sedangkan jenis uji hipótesis menggunakan uji satu arah dengan
tingkat signifikan ( α ) sebesar 5%. Selain itu juga dilakukan uji
pemenuhan asumsi klasik yaitu uji Multikolinieritas, uji heterokedas
tisitas, dan uji autokorelasi. Hasil pengumpulan data dari olahan
SUSENAS 2012 di Provinsi Banten diperoleh data seperti pada Tabel 1.
(pada lampiran 1)
9Riza F Ramadhan
Tabel 2. Data Variabel Terikat dan Variabel Bebas
No
Kabupaten/Kota
(1)
(2)
Y
(Akses Internet)
(3)
X1
(Laptop)
(4)
X2
(PC)
(5)
X3
(HP)
(6)
1
PANDEGLANG
235
37
18
600
2
3
4
5
6
7
LEBAK
TANGERANG
SERANG
KOTA TANGERANG
KOTA CILEGON
KOTA SERANG
133
628
253
993
557
546
27
137
44
217
131
133
12
87
38
143
66
86
577
921
672
895
546
588
8
KOTA TANGSEL
971
273
218
781
Sumber : (Olah data, Susenas Prov. Banten 2012)
Tabel 3. Descriptive Statistics
N
Y
8
X1
8
X2
8
X3
8
Valid N (listwise) 8
Minimum
133.00
27.00
12.00
546.00
Maximu
m
993.00
273.00
218.00
921.00
Mean
Std. Deviation
539.5000
124.8750
83.5000
697.5000
325.15491
88.25359
69.10448
149.06854
Sumber : (output SPSS 17.00 , descriptive statistics)
Tabel 4. Korelasi Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat
No
(1)
1
2
Variabel
(2)
Laptop~Akses Internet
PC~Akses Internet
Nilai Korelasi
(3)
0.978941285
0.935134014
10
Hubungan Akses Internet
3
Handphone~Akses Internet
Sumber: (Olah Data, 2015)
0.671959908
Pada Software SPSS dalam penggunaan metode stepwise elimination,
ternyata hasilnya menunjukan bahwa hanya satu variabel saja yang masuk
ke dalam model regresi.
Tabel 5. Variables Entered/Removed(a)
Model
1
Variables
Entered
X1
Variables
Removed
.
Method
Stepwise
(Criteria:
Probability-ofF-to-enter = .100).
a. Dependent Variable: Y
Sumber : (output SPSS 17.00, regression linear stepwise method)
Selanjutnya untuk memembuktikan suatu variabel masuk ke dalam
model atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis uji t. Kriteria
penerimaan dan penolakan hipotesis jika: t hitung >t tabel , maka hipotesis
nol gagal tolak dan hipotesis alternatif diterima, sebaliknya jika:
t hitung ≤ t tabel , maka hipotesis nol gagal tolak dan hipotesis alternatif
ditolak. Atau uji F, dimana F~ t2. Dimana t tabel untuk derajat bebas (n-1)
dan tingkat signifikansi 5% yaitu 1,894 (function of microsoft excel
“=T.INV(0.95,7)”). Maka Ftabel = 1.8942 atau 3.589428091
Riza F Ramadhan
11
Tabel 6. Pembuktian Seleksi Variabel yang Masuk ke dalam Model
N Variabel
o
(1)
(2)
1
2
3
X1
X2
X3
Nilai t
Nilai F
Keterangan
Keputusan
(3)
(4)
(5)
11.746>1.894
137.975>3.58
9
(6)
Ha:diterima
Ho:ditolak
11.7462
1.6738
-1.5027
137.975
2.802
2.258
1.673 0.1) sehingga dapat disimpulkan
antar variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas. Lihat Tabel 7.(pada
lampiran 2.)
14
Hubungan Akses Internet
Uji Heteroskedastisitas
Uji ini dilakukan menggunakan scatter plot nilai residual variabel
dependen. Pada uji ini yang perlu diperhatikan adalah dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada scatter plot dari variabel terikat, di mana jika
tidak terdapat pola tertentu maka tidak terjadi heterokedastisitas namun
apabila terdapat pola tertentu maka terjadi heterokedastisitas pada data
yang digunakan dalam penelitian. Model yang baik adalah yang tidak
terjadi heterokedastisitas. Dari hasil pengolahan data menggunakan
program SPSS versi 17.00, didapat hasil bahwa titik-titik menyebar secara
acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu sehingga dapat dikatakan
bahwa pada model tidak terjadi heterokedastisitas. Lihat gambar 2.
Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Salah satu cara menentukan heteroskedastisitas adalah pengujian Rank
Spearman, dengan kriteria heteroskedastisitas jika t hitung> t tabel. Dari
hasil pengujian Rank Spearman didapat t hitung = 1.506237033 dan
t
Riza F Ramadhan
15
= 1.943180281. Keputusan t hitung < t tabel , maka data tersebut
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
tabel
Uji Hipotesis
a. Uji Regresi Linier
Y =β 0 + β 1 X 1
Y =89.10861895+3.606737786 X 1
Dilakukan uji F anova dengan Kriteria penerimaan dan penolakan
hipotesis jika;
Fhitung > F tabel , maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis
alternative (Ha) gagal tolak.
Fhitung ≤ F tabel , maka hipotesis nol (H0) gagal tolak dan
hipotesis alternative (Ha) ditolak.
Tingkat signifikansi = 5%, dan Ftabel = 3.589
Tabel 8. Anova
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Regression
Residual
Total
df
Mean Square
709237.935
1
30842.065
6
740080.000
7
F
Sig.
709237.935 137.975
5140.344
a. Predictors: (Constant), X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber : (output SPSS , regression linier stepwise method. Anova table)
.000a
16
Hubungan Akses Internet
Keputusan F hitung > F tabel , maka H0 ditolak , Sehingga variabel
bebas (x1) memberi pengaruh yang signifikan terhadap perubahan nilai
variabel terikat (Y).
b. Uji Koefisien Determinasi
R2 ~ r2 dengan kata lain Koefisien Determinasi setara dengan korelasi
yang dikuadratkan. Nilai korelasi kepemilikan laptop terhadap akses
internet dapat dilihat pada tabel 4, yaitu sebesar 0.978941285. Nilai
Koefisien Determinasi adalah 0.9789412852 = 0.958326039.
Kepemilikan laptop di setiap rumah tangga memberikan kontribusi
95,83% terhadap perubahan akses internet. Sedangkan sisanya, 4,16%
dipengaruhi oleh faktor yang lain.
6. COMMENTS AND CONCLUSION
Dari hasil pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa model
regresi linier yang dibentuk berdasarkan analisa data menunjukkan bahwa
dari 3 variabel bebas yang diperkirakan akan mempengaruhi tingkat akses
internet pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten ternyata hanya satu
variabel yang terpilih (variable entered) untuk model terbaik yaitu
kepemilikan laptop saja, variabel lainya yaitu kepemilikan PC dan
kepemilikan handphone tidak masuk kedalam model (variable removed)
karena tidak memberi pengaruh yang signifikan terhadap perubahan akses
internet. Model terbaik diuji dengan pengujian klasik (uji normalitas,
heterokedastisitas, dan multikolinieritas) dan model ini teruji pada
ketiganya. Pada uji hipotesa yang terdiri uji simultan (uji F) dan Koefisien
determinasi teruji bahwa kepemilikan laptop memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap akses internet.
Riza F Ramadhan
17
REFERENCES
1. Gudono. (2012) Analisi Data Multivariate. Edisi 2. Yogyakarta : BPFE
2. http://sukrisnaaji.blogspot.com/2013/10/ex-post-facto-babiipengerttiandan.html, akses Februari 2015.
3. Neter, J., Wasserman, W.,Hunter, M.H. (1983) Applied Linear
Regression Models. Richard D.Irwin, inc.
4. Sedarmayanti dan Hidayat, Syarifudin.2011. Metodologi Penelitian.
Bandung: Mandar Maju
5. Supranto,J.(2008) Statistik Teori dan Aplikasi. Edisi ke-7. Jilid 1 dan 2.
Jakarta : Erlangga.
6. Jonathan Sarwono. 2007. Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis dengan
SPSS. Yogyakarta : Penerbit Andi
7. Walpole, R.E. Pengantar Statistika.Edisi ke-3.Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Lampiran 1.
Tabel 1. Data Keterangan Akses Internet dan Kepemilikan Laptop, Personal Computer, dan Handphone
pada Kabupaten/Kota di Provinsi Banten berdasarkan SUSENAS Tahun 2012
Kabupaten/Kota
(Individu)
Akses Internet
(orang)
Total
0
ya
tidak
Pandeglang
330
235
2814
3379
Lebak
Tangerang
Serang
Kota Tangerang
282
369
325
333
133
628
253
993
2709
3158
2903
2429
Kota Cilegon
231
557
Kota Serang
281
Kota Tangsel
Total
Kabupaten/Kota
(Rumah Tangga)
Laptop
(unit)
ya
tidak
Pandeglang
37
792
3124
4155
3481
3755
Lebak
Tangerang
Serang
Kota Tangerang
27
137
44
217
1693
2481
Kota Cilegon
546
2029
2856
264
971
2415
4316
1967
1970
2
3202
2643
3
PC
(unit)
Total
ya
tidak
829
18
811
799
879
771
722
826
1016
815
939
12
87
38
143
131
456
587
Kota Serang
133
526
Kota Tangsel
273
Total
999
Sumber: SUSENAS 2012 Prov. Banten
Total
Handphone
(unit)
Total
ya
tidak
829
600
229
829
814
929
777
796
826
1016
815
939
577
921
672
895
249
95
143
44
826
1016
815
939
66
521
587
546
41
587
659
86
573
659
588
71
659
529
802
218
584
802
781
21
802
5474
6473
668
5805
6473
5580
893
6473
Hubungan Akses Internet
Lampiran 2.
Tabel 7. Coefficients dari Model Terbaik
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
1
Std.
Error
B
(Constant) 89.109
X1
3.607
Beta
Correlations
t
Sig.
45.965
1.939
.101
.307
.979 11.746
.000
Zero-order
.979
Partial
.979
Collinearity Statistics
Part
.979
a. Dependent Variable: Y
Sumber : ( outpus SPSS 17.00 , regression linear stepwise method. Coefficients table)
Tolerance
1.000
VIF
1.000
Januari, 2015
Hubungan Kepemilikan Laptop, Personal Computer, dan Handphone
Terhadap Akses Internet pada Kabupaten dan Kota di Provinsi
Banten berdasarkan analisis data SUSENAS 2012
Riza F Ramadhan
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
[email protected]
ABSTRACT
Apa yang mempengaruhi akses internet di suatu daerah jika ditinjau
dari kepemilikan barang elektronik pada rumah tangga? Alat elektronik
yang dimaksud adalah alat yang bisa terhubung ke Internet diantaranya
Personal computer (PC), Laptop, dan Handphone.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kepemilikan
Laptop, Personal computer, dan Handphone terhadap akses internet pada
Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten berdasarkan data SUSENAS
2012.
Penelitian ini merupakan penelitian Ex post facto dengan pendekatan
kuantitatif. Penelitian dilakukan melalui hasil Survei Sosial Ekonomi
Nasional (SUSENAS) tahun 2012 di Provinsi Banten. Subyek penilitian
ini adalah tiap individu dan rumah tangga yang ada di Provinsi Banten.
Penelitian ini menggunakan variabel bebas: kepemilikan alat elektronik
yang bisa mengakses internet, alat tersebut diantaranya personal computer,
laptop, dan handphone. Kemudian variabel terikat: akses internet dalam 3
bulan terakhir.
2
Hubungan Akses Internet
Pengumpulan data untuk semua variabel berasal dari quesioner yang
menggunakan pertanyaan tertutup kualitatif. Jawaban responden kemudian
menjadi kumulatif dengan pengkategorian Kabupaten dan Kota.
Keabsahan data diperoleh melalui uji validitas dan reliabilitas, dengan
metode stepwise. Pengujian persyaratan analisis meliputi uji normalitas,
uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas dengan menggunakan
software SPSS 17.00.Teknik analisis yang digunakan adalah analisis
deskriptif untuk menghitung harga mean,minimal,maksimal, dan
simpangan baku. Analisis data untuk uji hipotesis menggunakan analisis
regresi linier menggunakan metode stepwise untuk mengetahui model
terbaik yang dapat digunakan dan untuk mengetahui besarnya persentase
derajat pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan koefisien
determinasi.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa variabel yang dimasukan
kedalam model adalah variabel banyaknya unit laptop di suatu
kabupaten/kota. Sedangkan variabel lainnya dikeluarkan dari model. Dari
model terpilih menunjukan bahwa antara banyak unit laptop dan akses
internet di suatu kabupaten/kota terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan, dengan kontribusi 95,83% dan sisanya 4,16% ditentukan oleh
variabel lain. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung >t tabel (11,746>1,894)
pada taraf signifikansi 5%.
Kata kunci: akses internet, laptop, personal computer(PC), handphone
3Riza F Ramadhan
1. INTRODUCTION
Seiring dengan perkembangan zaman, jaringan personal computer telah
mengalami banyak perubahan dari masa ke masa. Hingga akhirnya, mulai
dikenal jaringan internet. Internet adalah jaringan personal computer
global. Jika pada masa lampau, internet belum membumi, kini internet
telah dikenal banyak orang. Sehingga untuk dapat mengaksesnya, kita
perlu pengetahuan tentang internet.
Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang
mempunyai akses ke internet. Berikut ini sebagian dari apa yang tersedia
di internet: (1) Informasi untuk kehidupan pribadi : kesehatan, rekreasi,
hobby, pengembangan pribadi, rohani, sosial. (2) Informasi untuk
kehidupan profesional/pekerja : sains, teknologi, perdagangan, saham,
komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, berbagai forum
komunikasi.
Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan internet tidak
mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor faktor lain
yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu
komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik
yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh
melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak
dan waktu.
Adapun dalam mengakses internet, kita memerlukan alatnya terlebih
dahulu. Banyak alat elektronik yang dipakai untuk bisa mengakses internet
beberapa diantaranya yaitu Laptop, Personal computer, dan Handphone.
Alat tersebut tidak akan bisa mengakses internet jika tidak mempunyai
koneksi ke internet.
Permasalahan yang muncul adalah apakah jumlah akses internet di
suatu kabupaten dan kota bisa ditentukan oleh kepemilikan Laptop,
Personal computer, dan Handphone di kota tersebut. Padahal bisa saja
4
Hubungan Akses Internet
faktor lain lebih mempengaruhi akses internet. Karena mengakses internet
tidak harus memiliki alat elektronik.
Kaitan kepemilikan alat elektronik tersebut terhadap akses internet
pada tiap Kabupaten dan Kota, penulis berminat untuk meneliti lebih
mendalam pengaruh kepemilikan Laptop, Personal computer, dan
Handphone terhadap akses internet 3 bulan terakhir yang dituangkan
dalam judul “Hubungan Kepemilikan Laptop, Personal computer, dan
Handphone Terhadap Akses Internet pada Kabupaten dan Kota di Provinsi
Banten berdasarkan data SUSENAS 2012”.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode Ex post facto dengan pendekatan kuantitatif, maksudnya dalam
pengertian sederhana Ex Post Facto memiliki arti yaitu “dari apa
dikerjakan setelah pernyataan Penelitian ini disebut sebagai penelitian
sesudah kejadian. Penelitian ini juga sering disebut after the fact atau
sesudah fakta dan ada pula peneliti yang menyebutnya sebagai
retrospective study atau studi penelusuran kembali (Sukardi 2012: 165).
Penelitian Ex Post Facto merupakan penelitian dimana variabel-variabel
bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabelvariabel terikat dalam suatu penelitian (Hamid 2010: 223). Untuk Sub
Desain Ex Post Facto dan Spesifik Desain Jonathan Sarwono (2006: 8388) menjelaskan sebagai berikut; a) Studi Lapangan, Studi lapangan
merupakan desain penelitian yang mengkombinasikan antara pencarian
literature (literature study), survei berdasarkan pengalaman atau studi
kasus dimana peneliti berusaha mengidentifikasivariabel-variabel penting
dan hubungan antar variabel tersebut dalam suatu situasi permasalahan
tertentu. Studi lapangan umumnya digunakan sebagai sarana penelitian
lebih lanjut dan mendalam. b) Survei, Desain Survei tergantung pada
5Riza F Ramadhan
penggunaan jenis kuesioner. Survei memerlukan populasi yang besar jika
peneliti menginginkan hasilnya mencerminkan kondisi nyata. Semakin
sampenya besar, survei semakin meberikan hasil yang lebih akurat.
Dengan survei seorang peneliti dapat mengungkapkan masalahyang
banyak, meski hanya sebatas dipermukaan. Sekalipun demikian, survei
bermanfaat jika peneliti menginginkan informasi yang banyak dan
beraneka ragam.metode survei sangat populer karena banyak digunakan
dalam penelitian bisnis. Keunggulan survei yang lain ialah
mudahmelaksanakan dan dapat dilakukan secara cepat.
Sehingga variabel penelitian pada penelitian ini murni diambil dari data
hasil survei yang ada tanpa manipulasi. Data yang diambil adalah data
rumah tangga untuk variabel laptop, personal computer, dan handphone
masing-masing sebanyak 6473 unit, dengan keterangan “1=punya”, dan
“2=tidak punya” .Kemudian mengambil data individu untuk variabel akses
internet selama 3 bulan terakhir ada sebanyak 26433 data, dengan
keterangan “0=non respon”, “1=mengakses”, dan “2=tidak mengakses”.
Dari data diatas kemudian penulis hanya mengambil keterangan 1 saja,
yaitu data kepemilikan laptop, personal computer, dan handphone.
Kemudian data pernah mengakses internet selama 3 bulan terakhir. Agar
dapat melihat hubungannya maka data tersebut dijadikan kumulatif
dengan pengkategorian berdasarkan kabupaten dan kota. Sehingga
simpulannya menjadi pada kabupaten A memiliki laptop(X1) sebanyak …
unit, personal computer(X2) sebanyak … unit, handphone(X3) … unit
dengan akses internet(Y) sebanyak … orang.
Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaiman pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Oleh karena itu dalam analisis
data awal digunakan
Y =β 0 + β 1 X 1+ β2 X 2 + β 3 X 3
6
Hubungan Akses Internet
Dengan :
Y
= tingkat akses internet (variabel terikat)
X1, X2, X3
= laptop, personal computer, dan handphone (variabel bebas)
β0, β1 , β2 , β3
= konstanta
Penyusunan model-model hubungan tingkat akses internet dan
kepemilikan laptop, personal computer, dan handphone dalam penelitian
ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Pemilihan
variabel bebas dan variabel tak bebas dilakukan berdasarkan nilai
korelasinya. Untuk memudahkan dalam proses analisis maka digunakan
alat bantu perangkat lunak program personal computer SPSS versi 17.0.
Terdapat 4 metode yang dapat digunakan dalam memasukkan/menyeleksi
variabel bebas dalam program SPSS yaitu metode enter, backward
elimination, forward elimination, dan metode stepwise elimination. Untuk
setiap tahapan metode, akan dilakukan kajian koefisien determinasi (R 2),
nilai konstanta, dan koefisien regresi dengan kriteria :
1. Semakin banyak variabel, maka model semakin baik
Hal ini karena dengan semakin banyak variabel independen maka
semakin banyak informasi yang dapat dijelaskan mengenai
hubungan antara variabel dependen dan variabel independen.
2. Tanda koefisien regresi sesuai yang diharapkan
Tanda koefisien regresi (konstanta) diharapkan bernilai positif
karena tingkat askses internet (variabel dependen) tidak mungkin
bernilai negatif.
7Riza F Ramadhan
3. Nilai konstanta regresi semakin mendekati nol adalah semakin baik
Nilai konstanta mendekati nol berarti nilai itu mendekati nilai
asymptot sehingga persamaan yang ada semakin mendekati
kondisi aktual atau lebih dapat menggambarkan/merepresentasikan
kondisi aktual.
4. Nilai
R
2
semakin besar, maka model semakin baik
Koefisien determinasi ( R2 ) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai
R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Penulis melakukan analisis dengan metode terbaik yaitu stepwise
elimination untuk menyeleksi variabel bebas yang akan dimasukan
kedalam model. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis jika:
t hitung >t tabel , maka hipotesis nol gagal tolak dan hipotesis alternatif
diterima, sebaliknya jika: t hitung ≤ t tabel , maka hipotesis nol gagal tolak
dan hipotesis alternatif ditolak.
8
Hubungan Akses Internet
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengolahan data dan pembahasan disajikan di bawah ini. Metode
análisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda
(multiple regression analysis). Dalam penelitian ini pengembangan model
hubungan tingkat akses internet dan kepemilikan alat elektronik dengan
metode analisis regresi memakai bantuan program personal computer
SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 17.00. Berdasarkan
hipótesis yang diajukan, teknik análisis data dengan menggunakan analisa
regresi
berganda
dengan
model
persamaan
:
Y =β 0 + β 1 X 1+ β2 X 2 + β 3 X 3 .
Untuk menguji hipótesis digunakan uji t (parsial), uji F (simultan), dan
2
R . Sedangkan jenis uji hipótesis menggunakan uji satu arah dengan
tingkat signifikan ( α ) sebesar 5%. Selain itu juga dilakukan uji
pemenuhan asumsi klasik yaitu uji Multikolinieritas, uji heterokedas
tisitas, dan uji autokorelasi. Hasil pengumpulan data dari olahan
SUSENAS 2012 di Provinsi Banten diperoleh data seperti pada Tabel 1.
(pada lampiran 1)
9Riza F Ramadhan
Tabel 2. Data Variabel Terikat dan Variabel Bebas
No
Kabupaten/Kota
(1)
(2)
Y
(Akses Internet)
(3)
X1
(Laptop)
(4)
X2
(PC)
(5)
X3
(HP)
(6)
1
PANDEGLANG
235
37
18
600
2
3
4
5
6
7
LEBAK
TANGERANG
SERANG
KOTA TANGERANG
KOTA CILEGON
KOTA SERANG
133
628
253
993
557
546
27
137
44
217
131
133
12
87
38
143
66
86
577
921
672
895
546
588
8
KOTA TANGSEL
971
273
218
781
Sumber : (Olah data, Susenas Prov. Banten 2012)
Tabel 3. Descriptive Statistics
N
Y
8
X1
8
X2
8
X3
8
Valid N (listwise) 8
Minimum
133.00
27.00
12.00
546.00
Maximu
m
993.00
273.00
218.00
921.00
Mean
Std. Deviation
539.5000
124.8750
83.5000
697.5000
325.15491
88.25359
69.10448
149.06854
Sumber : (output SPSS 17.00 , descriptive statistics)
Tabel 4. Korelasi Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat
No
(1)
1
2
Variabel
(2)
Laptop~Akses Internet
PC~Akses Internet
Nilai Korelasi
(3)
0.978941285
0.935134014
10
Hubungan Akses Internet
3
Handphone~Akses Internet
Sumber: (Olah Data, 2015)
0.671959908
Pada Software SPSS dalam penggunaan metode stepwise elimination,
ternyata hasilnya menunjukan bahwa hanya satu variabel saja yang masuk
ke dalam model regresi.
Tabel 5. Variables Entered/Removed(a)
Model
1
Variables
Entered
X1
Variables
Removed
.
Method
Stepwise
(Criteria:
Probability-ofF-to-enter = .100).
a. Dependent Variable: Y
Sumber : (output SPSS 17.00, regression linear stepwise method)
Selanjutnya untuk memembuktikan suatu variabel masuk ke dalam
model atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis uji t. Kriteria
penerimaan dan penolakan hipotesis jika: t hitung >t tabel , maka hipotesis
nol gagal tolak dan hipotesis alternatif diterima, sebaliknya jika:
t hitung ≤ t tabel , maka hipotesis nol gagal tolak dan hipotesis alternatif
ditolak. Atau uji F, dimana F~ t2. Dimana t tabel untuk derajat bebas (n-1)
dan tingkat signifikansi 5% yaitu 1,894 (function of microsoft excel
“=T.INV(0.95,7)”). Maka Ftabel = 1.8942 atau 3.589428091
Riza F Ramadhan
11
Tabel 6. Pembuktian Seleksi Variabel yang Masuk ke dalam Model
N Variabel
o
(1)
(2)
1
2
3
X1
X2
X3
Nilai t
Nilai F
Keterangan
Keputusan
(3)
(4)
(5)
11.746>1.894
137.975>3.58
9
(6)
Ha:diterima
Ho:ditolak
11.7462
1.6738
-1.5027
137.975
2.802
2.258
1.673 0.1) sehingga dapat disimpulkan
antar variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas. Lihat Tabel 7.(pada
lampiran 2.)
14
Hubungan Akses Internet
Uji Heteroskedastisitas
Uji ini dilakukan menggunakan scatter plot nilai residual variabel
dependen. Pada uji ini yang perlu diperhatikan adalah dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada scatter plot dari variabel terikat, di mana jika
tidak terdapat pola tertentu maka tidak terjadi heterokedastisitas namun
apabila terdapat pola tertentu maka terjadi heterokedastisitas pada data
yang digunakan dalam penelitian. Model yang baik adalah yang tidak
terjadi heterokedastisitas. Dari hasil pengolahan data menggunakan
program SPSS versi 17.00, didapat hasil bahwa titik-titik menyebar secara
acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu sehingga dapat dikatakan
bahwa pada model tidak terjadi heterokedastisitas. Lihat gambar 2.
Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Salah satu cara menentukan heteroskedastisitas adalah pengujian Rank
Spearman, dengan kriteria heteroskedastisitas jika t hitung> t tabel. Dari
hasil pengujian Rank Spearman didapat t hitung = 1.506237033 dan
t
Riza F Ramadhan
15
= 1.943180281. Keputusan t hitung < t tabel , maka data tersebut
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
tabel
Uji Hipotesis
a. Uji Regresi Linier
Y =β 0 + β 1 X 1
Y =89.10861895+3.606737786 X 1
Dilakukan uji F anova dengan Kriteria penerimaan dan penolakan
hipotesis jika;
Fhitung > F tabel , maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis
alternative (Ha) gagal tolak.
Fhitung ≤ F tabel , maka hipotesis nol (H0) gagal tolak dan
hipotesis alternative (Ha) ditolak.
Tingkat signifikansi = 5%, dan Ftabel = 3.589
Tabel 8. Anova
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Regression
Residual
Total
df
Mean Square
709237.935
1
30842.065
6
740080.000
7
F
Sig.
709237.935 137.975
5140.344
a. Predictors: (Constant), X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber : (output SPSS , regression linier stepwise method. Anova table)
.000a
16
Hubungan Akses Internet
Keputusan F hitung > F tabel , maka H0 ditolak , Sehingga variabel
bebas (x1) memberi pengaruh yang signifikan terhadap perubahan nilai
variabel terikat (Y).
b. Uji Koefisien Determinasi
R2 ~ r2 dengan kata lain Koefisien Determinasi setara dengan korelasi
yang dikuadratkan. Nilai korelasi kepemilikan laptop terhadap akses
internet dapat dilihat pada tabel 4, yaitu sebesar 0.978941285. Nilai
Koefisien Determinasi adalah 0.9789412852 = 0.958326039.
Kepemilikan laptop di setiap rumah tangga memberikan kontribusi
95,83% terhadap perubahan akses internet. Sedangkan sisanya, 4,16%
dipengaruhi oleh faktor yang lain.
6. COMMENTS AND CONCLUSION
Dari hasil pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa model
regresi linier yang dibentuk berdasarkan analisa data menunjukkan bahwa
dari 3 variabel bebas yang diperkirakan akan mempengaruhi tingkat akses
internet pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten ternyata hanya satu
variabel yang terpilih (variable entered) untuk model terbaik yaitu
kepemilikan laptop saja, variabel lainya yaitu kepemilikan PC dan
kepemilikan handphone tidak masuk kedalam model (variable removed)
karena tidak memberi pengaruh yang signifikan terhadap perubahan akses
internet. Model terbaik diuji dengan pengujian klasik (uji normalitas,
heterokedastisitas, dan multikolinieritas) dan model ini teruji pada
ketiganya. Pada uji hipotesa yang terdiri uji simultan (uji F) dan Koefisien
determinasi teruji bahwa kepemilikan laptop memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap akses internet.
Riza F Ramadhan
17
REFERENCES
1. Gudono. (2012) Analisi Data Multivariate. Edisi 2. Yogyakarta : BPFE
2. http://sukrisnaaji.blogspot.com/2013/10/ex-post-facto-babiipengerttiandan.html, akses Februari 2015.
3. Neter, J., Wasserman, W.,Hunter, M.H. (1983) Applied Linear
Regression Models. Richard D.Irwin, inc.
4. Sedarmayanti dan Hidayat, Syarifudin.2011. Metodologi Penelitian.
Bandung: Mandar Maju
5. Supranto,J.(2008) Statistik Teori dan Aplikasi. Edisi ke-7. Jilid 1 dan 2.
Jakarta : Erlangga.
6. Jonathan Sarwono. 2007. Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis dengan
SPSS. Yogyakarta : Penerbit Andi
7. Walpole, R.E. Pengantar Statistika.Edisi ke-3.Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Lampiran 1.
Tabel 1. Data Keterangan Akses Internet dan Kepemilikan Laptop, Personal Computer, dan Handphone
pada Kabupaten/Kota di Provinsi Banten berdasarkan SUSENAS Tahun 2012
Kabupaten/Kota
(Individu)
Akses Internet
(orang)
Total
0
ya
tidak
Pandeglang
330
235
2814
3379
Lebak
Tangerang
Serang
Kota Tangerang
282
369
325
333
133
628
253
993
2709
3158
2903
2429
Kota Cilegon
231
557
Kota Serang
281
Kota Tangsel
Total
Kabupaten/Kota
(Rumah Tangga)
Laptop
(unit)
ya
tidak
Pandeglang
37
792
3124
4155
3481
3755
Lebak
Tangerang
Serang
Kota Tangerang
27
137
44
217
1693
2481
Kota Cilegon
546
2029
2856
264
971
2415
4316
1967
1970
2
3202
2643
3
PC
(unit)
Total
ya
tidak
829
18
811
799
879
771
722
826
1016
815
939
12
87
38
143
131
456
587
Kota Serang
133
526
Kota Tangsel
273
Total
999
Sumber: SUSENAS 2012 Prov. Banten
Total
Handphone
(unit)
Total
ya
tidak
829
600
229
829
814
929
777
796
826
1016
815
939
577
921
672
895
249
95
143
44
826
1016
815
939
66
521
587
546
41
587
659
86
573
659
588
71
659
529
802
218
584
802
781
21
802
5474
6473
668
5805
6473
5580
893
6473
Hubungan Akses Internet
Lampiran 2.
Tabel 7. Coefficients dari Model Terbaik
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
1
Std.
Error
B
(Constant) 89.109
X1
3.607
Beta
Correlations
t
Sig.
45.965
1.939
.101
.307
.979 11.746
.000
Zero-order
.979
Partial
.979
Collinearity Statistics
Part
.979
a. Dependent Variable: Y
Sumber : ( outpus SPSS 17.00 , regression linear stepwise method. Coefficients table)
Tolerance
1.000
VIF
1.000