BANGSA DAN NEGARA INDONESIA. docx
Nama
:
Nina Jumirah
Kelas
:
X-Keperawatan
M.Pel
:
PKN
SMK KESEHATAN CIANJUR
DAFTAR ISI
BAB 1
Pendahuluan
BAB II
Pembahasan……………………..A. Pengertian dan Landasan
Hukum Pilkada
B. Pelaksanaan dan Penyelewengan
Pilkada
C. Solusi
BAB III
Kesimpulan
BANGSA DAN NEGARA INDONESIA
BAB 1
PENDAHULUAN
Kesadaran akan pentingnya demokrasi sekarang ini sangat
tinggi. Hal ini dapat dilihat dari peranan serta rakyat Indonesia
dalam melaksanakan pemilihan umum baik yang dilaksanakan
oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah ini terlihat dari
jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihannya yang
sedikit. Tidak seperti tahun-tahun dahulu yang menggunakan
perwakilan dari partai. Namun dalam pelaksanan pilkada ini
muncul penyimpangan-penyimpangan. Mulai dari masalah
administrasi bakal calon sampai dengan yang berhubungan
engan pemilihan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian dan Landasan Hukum Pilkada
Kata Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demos
yang berarti rakyat dan kratos yang berarti pemilihan. Sehingga
demokrasi dapat diartikan penerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
untuk rakyat. Pemerintahan yang kewenangannya pada rakyat.
Pelaksanana dari demokrasi telah dilakukan dari dahulu
diberbagai daerah di Indonesia hingga Indonesia merdeka sampai
saat ini. Demokrasi di Indonesia bersumberkan dari Pancasila dan
UUD 45 sehingga sering disebut demokrasi pancasila. Demokrasi
pancasila berintikan musyawarah untuk mencapi mufakat,
dengan berpangkal tolak pada faham kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
Dan sekarang ini mulai Juni 2005 telah dilaksankan
Pemilihan Kepala Desa atau sering disebut pilkada langsung.
Pilkada ini merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat. Ada
5 pertimbangan penyelenggaran pilkada langsung bagi
perkembangan demokrasi di Indonesia.
1. Pilkada langsung merupakan jawaban atas tuntutan aspirasi
rakyat karena pemilihan Presiden dan wakilnya, DPR, DPD,
bahkan Kepala Desa telah dilakukan secara langsung.
2. Pilkada langsung merupakan perwujudan konsitusi dan UUD
1945. Hal ini telah diatur alam UU No 32 Tahun 2005 tentang
pemilihan, pengesahan, pegangkatan, dan pemberhentian
kepala daerah dan wakilnya.
3. Pilkada langsung sebagai sarana pembelajaran demokrasi.
4. Pilkada langsung sebagai sarana untuk memperkuat otonomi
daerah.
5. Pilkada langsung merupakan sarana penting dari proses
kaderisasi kepimpinan nasional.
B. Pelaksanaan dan Penyelenggaraan Pilkada
Pilkada ini ditunjukan untuk memilih kepala daerah di 226
wilayah yang tersebar dalam 11 Provinsi dan 215 kabupaten dan
kota. Rakyat memilih kepala daerah masing-masing secara
langsung dan dan sesuai dengan hati nurani masing-masing.
Dalam pelaksanaannya pilkada dilaksanakan oleh komisi
Pemilihan Umum daerah masing-masing. Tugas KPUD ini
sangatlah berat yaitu mengatur pelaksanan pilkada ini agar
terlaksana secara demokratis. Mulai dari seleksi bakal calon,
persiapan kertas suara, hingga pelaksanaan pilkada ini.
Dalam pelaksanaan selalu saji timbul masalah. Sering ditemukan
pemakaian ijasah palsu oleh bakal calon.
Selain masalah dari bakal calon, terdapat juga permasalahan
yang timbul dari KPUD setempat. Misalnya disuat daerah, para
anggota KPUD terbukti melakukan korupsi dana pemilu tersebut
Tindakan ini sangat memperihatinkan. Dari sini kita dapat lihat
yaitu rendahnya mental para penjabat. Dengan mudah mereka
memanfaatkan jabatannya untuk kesenangan dirinya sendiri.
Kecurangan ini dilakukan oleh bakal calon seperti :
1. Money Politik
Sepertinya money politik ini selalu saja menyertai dalam
setiap pelakasanaan pilkada. Yaitu salah satu dari kader
bakal calon membagi-bagikan uang kepada masyarakat
dengan syarat harus memilih bakal calon tertentu.
Jadi sangat rasional sekali jika untuk menjadi calon kepala
daerah harus mempunyai uang banyak.
2. Intimidasi
Intimidasi ini sangat berbahaya. Hal ini sangat
menyelewengkan sekali dari aturan pelaksanaan pemilu.
3. Pendahuluan star kampanye
Tindakan ini sangat sering terjadi. Bakal calon
menyampaikan visi misinya dalam media social, TV,
spanduk, dll padalahal jadwal pelaksanaan belum dimulai
4. Kampanye negative
Kampanye negative ini dapat timbul karena kurangnya
sosialisasi bakal calon kepada masyarakat. Hal ini
disebabkan karena sebagian masyarakat masih sangat
kurang terhadap pentingnya informasi.
C. SOLUSI
Untuk solusi permasalahan yang timbul karena pemilu
antara lain :
1. Seluruh pihak yang ada baik dari daerah samapi pusat,
bersama sama menjaga ketertiban dan kelancaran
pelaksanan pilkada ini. Dengan ini maka dapat
menghindari terjadinya konflik.
2. Semua warga saling menghargai pendapat.
3. Sosialisasi kepala warga ditingkatkan. Dengan adanya
sosialisasi ini diharapkan masyarakat dapat memperoleh
informasi yang akurat.
4. Memilih dengan hati nurani. Dalam memilih calon kita
harus memilih dengan hati nurani sendiri tanpa ada
paksaan dari oranglain
BAB III
KESIMPULAN
Bangsa yang belajar adalah bangsa yang setiap waktu
berbenah diri. Pemerintahan Indonesia telah berusaha
berbenah system yang dalam pelaksanaan pilkada ini
masih ditemui berbagai macam permasalahan tetapi ini
semua wajar. Semoga dalam pemilihan umum berikutnya
permasalahan yang timbul diminimalkan. Sehingga
pemilihan umum dapat berjalan dengan lancar
:
Nina Jumirah
Kelas
:
X-Keperawatan
M.Pel
:
PKN
SMK KESEHATAN CIANJUR
DAFTAR ISI
BAB 1
Pendahuluan
BAB II
Pembahasan……………………..A. Pengertian dan Landasan
Hukum Pilkada
B. Pelaksanaan dan Penyelewengan
Pilkada
C. Solusi
BAB III
Kesimpulan
BANGSA DAN NEGARA INDONESIA
BAB 1
PENDAHULUAN
Kesadaran akan pentingnya demokrasi sekarang ini sangat
tinggi. Hal ini dapat dilihat dari peranan serta rakyat Indonesia
dalam melaksanakan pemilihan umum baik yang dilaksanakan
oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah ini terlihat dari
jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihannya yang
sedikit. Tidak seperti tahun-tahun dahulu yang menggunakan
perwakilan dari partai. Namun dalam pelaksanan pilkada ini
muncul penyimpangan-penyimpangan. Mulai dari masalah
administrasi bakal calon sampai dengan yang berhubungan
engan pemilihan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian dan Landasan Hukum Pilkada
Kata Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demos
yang berarti rakyat dan kratos yang berarti pemilihan. Sehingga
demokrasi dapat diartikan penerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
untuk rakyat. Pemerintahan yang kewenangannya pada rakyat.
Pelaksanana dari demokrasi telah dilakukan dari dahulu
diberbagai daerah di Indonesia hingga Indonesia merdeka sampai
saat ini. Demokrasi di Indonesia bersumberkan dari Pancasila dan
UUD 45 sehingga sering disebut demokrasi pancasila. Demokrasi
pancasila berintikan musyawarah untuk mencapi mufakat,
dengan berpangkal tolak pada faham kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
Dan sekarang ini mulai Juni 2005 telah dilaksankan
Pemilihan Kepala Desa atau sering disebut pilkada langsung.
Pilkada ini merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat. Ada
5 pertimbangan penyelenggaran pilkada langsung bagi
perkembangan demokrasi di Indonesia.
1. Pilkada langsung merupakan jawaban atas tuntutan aspirasi
rakyat karena pemilihan Presiden dan wakilnya, DPR, DPD,
bahkan Kepala Desa telah dilakukan secara langsung.
2. Pilkada langsung merupakan perwujudan konsitusi dan UUD
1945. Hal ini telah diatur alam UU No 32 Tahun 2005 tentang
pemilihan, pengesahan, pegangkatan, dan pemberhentian
kepala daerah dan wakilnya.
3. Pilkada langsung sebagai sarana pembelajaran demokrasi.
4. Pilkada langsung sebagai sarana untuk memperkuat otonomi
daerah.
5. Pilkada langsung merupakan sarana penting dari proses
kaderisasi kepimpinan nasional.
B. Pelaksanaan dan Penyelenggaraan Pilkada
Pilkada ini ditunjukan untuk memilih kepala daerah di 226
wilayah yang tersebar dalam 11 Provinsi dan 215 kabupaten dan
kota. Rakyat memilih kepala daerah masing-masing secara
langsung dan dan sesuai dengan hati nurani masing-masing.
Dalam pelaksanaannya pilkada dilaksanakan oleh komisi
Pemilihan Umum daerah masing-masing. Tugas KPUD ini
sangatlah berat yaitu mengatur pelaksanan pilkada ini agar
terlaksana secara demokratis. Mulai dari seleksi bakal calon,
persiapan kertas suara, hingga pelaksanaan pilkada ini.
Dalam pelaksanaan selalu saji timbul masalah. Sering ditemukan
pemakaian ijasah palsu oleh bakal calon.
Selain masalah dari bakal calon, terdapat juga permasalahan
yang timbul dari KPUD setempat. Misalnya disuat daerah, para
anggota KPUD terbukti melakukan korupsi dana pemilu tersebut
Tindakan ini sangat memperihatinkan. Dari sini kita dapat lihat
yaitu rendahnya mental para penjabat. Dengan mudah mereka
memanfaatkan jabatannya untuk kesenangan dirinya sendiri.
Kecurangan ini dilakukan oleh bakal calon seperti :
1. Money Politik
Sepertinya money politik ini selalu saja menyertai dalam
setiap pelakasanaan pilkada. Yaitu salah satu dari kader
bakal calon membagi-bagikan uang kepada masyarakat
dengan syarat harus memilih bakal calon tertentu.
Jadi sangat rasional sekali jika untuk menjadi calon kepala
daerah harus mempunyai uang banyak.
2. Intimidasi
Intimidasi ini sangat berbahaya. Hal ini sangat
menyelewengkan sekali dari aturan pelaksanaan pemilu.
3. Pendahuluan star kampanye
Tindakan ini sangat sering terjadi. Bakal calon
menyampaikan visi misinya dalam media social, TV,
spanduk, dll padalahal jadwal pelaksanaan belum dimulai
4. Kampanye negative
Kampanye negative ini dapat timbul karena kurangnya
sosialisasi bakal calon kepada masyarakat. Hal ini
disebabkan karena sebagian masyarakat masih sangat
kurang terhadap pentingnya informasi.
C. SOLUSI
Untuk solusi permasalahan yang timbul karena pemilu
antara lain :
1. Seluruh pihak yang ada baik dari daerah samapi pusat,
bersama sama menjaga ketertiban dan kelancaran
pelaksanan pilkada ini. Dengan ini maka dapat
menghindari terjadinya konflik.
2. Semua warga saling menghargai pendapat.
3. Sosialisasi kepala warga ditingkatkan. Dengan adanya
sosialisasi ini diharapkan masyarakat dapat memperoleh
informasi yang akurat.
4. Memilih dengan hati nurani. Dalam memilih calon kita
harus memilih dengan hati nurani sendiri tanpa ada
paksaan dari oranglain
BAB III
KESIMPULAN
Bangsa yang belajar adalah bangsa yang setiap waktu
berbenah diri. Pemerintahan Indonesia telah berusaha
berbenah system yang dalam pelaksanaan pilkada ini
masih ditemui berbagai macam permasalahan tetapi ini
semua wajar. Semoga dalam pemilihan umum berikutnya
permasalahan yang timbul diminimalkan. Sehingga
pemilihan umum dapat berjalan dengan lancar