PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL TEAM GAME TURNAMENT (TGT) PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK SISWA KELAS X MESIN 1 SMK PANCASILA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Agung Wibowo | Jurnal Nosel 8107 16999 1 S
PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR
MELALUI PENERAPAN MODEL TEAM GAME TURNAMENT (TGT) PADA
MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK SISWA KELAS X MESIN 1
SMK PANCASILA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Muhammad Ari Agung Wibowo, Husin Bugis, Ngatou Rohman
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan, FKIP, UNS.
Kampus UNS Pabelan Jl. Ahmad Yani Nomor 200, Surakarta, Telp/Fax 0271 718419.
e-mail :[email protected]
ABSTRACT
The aim of this research is to improve learning achievment and learning participation of
student learning on the study the Teknologi Mekanik in class X Mesin 1 SMK Pancasila Surakarta
through the application of the model Team Game Turnament (TGT). This research is a classroom
action research (CAR). The results show that through the application of the model Team Game
Turnament (TGT) can improve learning achievment and learning participation of pre-cycle to
cycle I and II. The learning process in the pre-cycle using the conventional model so that the
students' learning and paticipation lower. The increase occurred in the first cycle a value of
students who achieve mastery in the pre-cycle as much as 40.44% increase to 70.07%.
Furthermore, on the second cycle increased to 92,59%. For the participationly of students in the
observation sheet increased from pre-cycle by 48,14% to 74,08% and the second cycle increased to
92,59%. The conclusions of this research is the application of the Team Game Turnament (TGT)
can improve learning achievment and participation of students of class X Mesin 1 SMK Pancasila
Surakarta.
Keywords: team game turnament, learning achievment, learning participation, action research.
A. PENDAHULUAN
Pendidikan menjadi salah satu
menyiapkan lulusan menjadi tenaga kerja
sarana untuk membantu meningkatkan
yang terampil sesuai dengan bidang
sumber daya manusia yang berkualitas.
keahliannya serta berkesempatan untuk
Sumber daya manusia yang berkualitas
melanjutkan studinya ke jenjang yang
merupakan
lebih tinggi.
syarat
keberhasilan
untuk
mencapai
pembangunan, kemajuan
Teknologi Mekanik
merupakan
ilmu pengetahuan dan teknologi.Oleh
salah satu mata pelajaran yang diajarkan
karena,
di kelas X Mesin di semester II. Dalam
pembaharuan
dan
perbaikan
kualitas mutu pendidikan terus dilakukan
kegiatan
dengan berbagai upaya.
Teknologi Mekanik menjadi salah satu
Sekolah
Menengah
pembelajaran
di
sekolah,
Kejuruan
mata pelajaran yang utama dan masih
(SMK) merupakan salah satu lembaga
dianggap sulit oleh siswa. Oleh karena
pendidikan menengah yang merupakan
itu,
lembaga
pendidikan
formal.
SMK
Mekanik
memiliki
tujuan
mencetak
dan
dalam
pembelajaran
diperlukan
suatu
Teknologi
metode
mengajar yang bervariasi dan inovatif.
1
Model
pembelajaran
yang
dipilih
belajar mengajar, sehinga siswa dapat
yang
belajar sekaligus bermain dalam kegiatan
membuat siswa termotivasi dan lebih
belajar mengajar. Game membuat siswa
aktif terlibat dalam proses pembelajaran,
aktif
sehingga siswa akan dengan mudah
pembelajaran sehingga keaktifan dan
dalam menerima dan memahami materi
prestasi belajar siswa secara otomatis
yang
akan
sebaiknya model pembelajaran
disampaikan
guru.
Dengan
dan
senang
naik.
dalam
Pembagian
proses
kelompok
keaktifan belajar yang tinggi maka siswa
dilakukan secara heterogen berdasarkan
akan lebih banyak ide atau gagasan untuk
prestasi belajar yang berbeda sehingga
menyelesaikan
permasalahan
diharapkan dapat memotivasi siswa untuk
daripada siswa yang memiliki keaktifan
berinteraksi dengan siswa lain walaupun
belajar yang lebih rendah.
bukan peer groupnya, meningkatkan
suatu
Pada proses pembelajaran saat ini
partisipasi, saling membantu, dan saling
guru lebih mendominasi sehingga siswa
bekerjasama
kurang
pembelajaran
memecahkan permasalahan yang mereka
berlangsung, dibuktikan dengan siswa
dapatkan serta berperan aktif di dalam
tersebut jarang bertanya kepada guru
pembelajaran.
aktif
ketika
mengenai materi yang belum dipahami.
dalam
Penelitian
berdiskusi
dilaksanakan
dan
Selain itu pembelajaran saat ini guru
mengarah pada tujuan yang sebenarnya,
lebih
maka rumusan masalah pada penelitian
sering
konvensional,
berusaha
menggunakan
meskipun
melibatkan
guru
siswa
metode
telah
ini sebagai berikut:
1. Apakah penerapan model Team Game
dengan
metode tanya jawab namun tidak semua
Turnament
siswa aktif.
meningkatkan prestasi belajar siswa
Model Team Game Turnament
pada
mata
(TGT)
pelajaran
dapat
Teknologi
(TGT) merupakan model pembelajaran
Mekanik di kelas X Mesin
yang berfokus kepada pembelajaran yang
Pancasila Surakarta?
SMK
2. Apakah penerapan model Team Game
bersifat kelompok dengan menggunakan
Game sebagai sarana mendorong siswa
Turnament
(TGT)
untuk lebih aktif dalam pembelajaran.
meningkatkan
keaktifan
Siswa tidak lagi diposisikan sebagai
siswa pada mata pelajaran Teknologi
objek tetapi lebih sebagai subjek dalam
Mekanik di kelas X Mesin SMK
pembelajaran.
Model
Team
Game
Pancasila Surakarta?
Turnament (TGT) tersebut bercirikhas
B. METODE PENELITIAN
dengan adanya game dalam kegitan
2
dapat
belajar
Dalam penelitian tindakan kelas
instrument
dikonsultasikan
terlebih
yang dilaksanakan di SMK Pancasila
dahulu dengan ahli yakni guru kolaborasi
Surakarta mengambil subjek penelitian
dari Teknik Mesin
yaitu siswa kelas X Mesin 1. Kelas X
Surakarta. Variabel keaktifan belajar
Mesin 1 memiliki jumlah siswa sebanyak
tidak menggunakan uji reliabilitas karena
29 siswa. Data yang dikumpulkan dalam
termasuk fact finding.
penelitian tindakan kelas ini adalah data
Teknik
prestasi belajar dan keaktifan belajar.
digunakan
Sumber data penelitian tindakan kelas
deskriptif.
berupa peristiwa dan dokumen. Peristiwa
SMK Pancasila
analisis
adalah
data
teknik
yang
analisis
Indikator kerja digunakan untuk
yang terdiri dari proses belajar mengajar
menunjukkan
dan pengamatan
belajar dan prestasi belajar siswa kelas X
lembar
yang menggunakan
amatan.
Dokumen
yang
peningkatan
keaktifan
Mesin 1 SMK Pancasila Surakarta.
digunakan antara lain nama siswa, hasil
Indikator
tes siswa, daftar nilai pra penelitian,
penelitian tindakan kelas ini adalah
rencana pelaksanaan pembelajara, silabus
pertama peningkatan prestasi belajar
dan foto kegiatan. Data keaktifan belajar
siswa dari kondisi awal ke siklus I dan
diperoleh dari hasil pengamatan dan data
dari siklus I ke siklus II. Kedua
hasil belajar diperoleh dari hasil tes
peningkatan keaktifan belajar siswa dari
siklus.
kondisi awal ke siklus I dan dari siklus I
Teknik pengumpulan data yang
digunakan
yaitu
ke siklus II. Presentase siswa yang
ditargetkan mengalami peningkatan hasil
yang
belajar sebesar 85% dari jumlah siswa
digunakan dalam penelitian ini adalah
secara keseluruhan. Dan presentase siswa
teknik validitas isi dan teknik validitas
yang ditargetkan mengalami peningkatan
konstruk. Untuk variabel hasil belajar
kreativitas belajar sebesar 85% dari
yang berupa butir soal yang digunakan
jumlah siswa secara keseluruhan.
Validitas
tes
pelaksanaan
dan
dokumentasi.
observasi,
keberhasilan
data
adalah teknik validitas isi, meliputi teknik
expert
judgement
dan
Pelaksanaan penelitian penelitian
menggunakan
tindakan kelas ini dilakukan secara
program iteman versi 3. Sedangkan untuk
bertahap. Setiap siklus terdiri dari empat
variabel kreativitas belajar menggunakan
teknik validitas konstruk yaitu berupa
expert
tahapan
judgement,
yaitu
dimana
perencanaan
setiap
tindakan,
penelitian yang digunakan dalam penelitian
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Prosedur
tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
3
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
SIKLUS II
Pengamatan
?
Gambar 1. Tahap Penelitian Tindakan Kelas
(Sumber: Arikunto dkk., 2009: 16)
Perencanaan tindakan dilakukan
Pelaksanaan observasi dilakukan
sebagai persiapan pelaksanaan tindakan.
pada saat pembelajaran berlangsung.
Antara lain yaitu menyusun scenario
Observasi pada variabel prestasi belajar
pembelajaran dengan guru kolaborasi,
dengan mengadakan penilaian dan pada
menentukan
variabel
pokok
bahasan
sesuai
keaktifan
belajar
dengan
dengan program tahunan dan semester,
menggunakan lembar amatan. Observasi
menyusun RPP, menyiapkan materi dan
keaktifan belajar dilakukan oleh tiga
media,
pengamat.
membuat
lembar
amatan
kreativitas, dan menyusun tes.
Pelaksanaan refleksi dilakukan
Pelaksanaan penelitian tindakan
setelah
pengamatan.
Data
hasil
kelas dengan menggunakan model Team
pengamatan didiskusikan dengan guru
Game Turnament (TGT) sesuai dengan
kolaborasi dan dianalisis bersama-sama
tahapan-tahapan yang ditentukan, mulai
dengan tujuan menemukan kelemahan-
dari pembentukan kelompok, diskusi,
kelemahan
presentasi hingga pemberian tugas rumah
Sehingga pada proses selanjutnya dapat
secara kelompok.
dilakukan perbaikan-perbaikan.
C. HASIL
PENELITIAN
proses
pembelajaran.
Pada mata pelajaran Teknologi
DAN
Mekanik semester dua ini terdapat satu
PEMBAHASAN
4
kompetensi dasar yaitu bahan teknik.
II. Dengan melakukan perubahan dalam
Untuk penelitian tindakan kelas ini
siklus
mempelajari sub kompetensi dasar yaitu
kelemahan-kelemahan yang ada pada
jenis-jenis
siklus I. Hasil dari perubahan pada siklus
logam
dan
cara
pengolahannya.
II
mampu
memperbaiki
II menunjukkan hasil tes siklus II
Pelaksanaan penelitian tindakan
semakin baik sehingga jumlah siswa yang
kelas ini harus selalu memperhatikan
mendapat nilai sesuai dengan kriteria
suasana kelas dan suasana siswa agar
ketuntasan meningkat dan hasil dari
tujuan dari penelitian dapat tercapai. Pada
lembar amatan keaktifan siswa juga
penelitian
masih
semakin meningkat. Tujuan penelitian
terdapat beberapa kelemahan guru dan
berupa peningkatan prestasi belajar dan
siswa yang menyebabkan keaktifan dan
keaktifan belajar siswa.
tindakan
siklus
I
prestasi belajar belum memenuhi target.
Berikut data rekapitulasi dari
Melihat hasil dari refleksi siklus I
kegiatan penelitian yang telah dilakukan:
diperlukan perubahan dalam proses siklus
Tabel 1. Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Kelas X Mesin 1 pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus
II
Tindakan
Persentase (%)
Prasiklus
Siklus 1
Siklus 2
44,04
70,07
92,59
Tabel 2. Hasil Belajar Pra-siklus, Siklus I dan Siklus II Siswa kelas XI TO A
PRA SIKLUS
Siklus 1
Siklus 2
Jumlah
Jumlah
Jumlah
(%)
(%)
(%)
Siswa
Siswa
Siswa
Tuntas
12
44,44
20
74,07
25
92,59
Tidak Tuntas
15
55,56
7
25,03
2
8,41
Jumlah
27
100
27
100
27
100
Pembelajaran dengan menerapkan
namun
secara
keseluruhan
telah
model Team Game Turnament (TGT)
memenuhi target. Dengan pembelajaran
yang
pembelajaran
ini siswa dituntut untuk mencapai hasil
berkelompok, berdiskusi, presentasi, dan
maksimal dalam belajar, tetapi harus
tanya jawab dapat berjalan dengan baik
didukung dengan kondisi siswa yang lain.
karena siswa merasa nyaman melalui
Dapat dikatakan apabila siswa ingin
model pembelajaran ini, meskipun ada
mendapatkan nilai yang baik maka teman
didasari
dengan
beberapa peningkatan yang tidak konstan
5
atau
siswa
yang
lain
juga
harus
Berdasarkan penelitian yang telah
mendapatkan nilai yang baik juga.
dilaksanakan,
peneliti
menyampaikan
saran sebagai berikut:
D. SIMPULAN
Berdasarkan
hasil
penelitian
1. Bagi Guru
tindakan kelas yang dilakukan dalam dua
a. Guru hendaknya lebih memotivasi
siklus dapat disimpulkan sebagai berikut:
siswa agar berani berinteraksi dan
1. Penerapan
Team
model
Turnament
(TGT)
Game
berpartisipasi pada saat diskusi
dapat
maupun kelompok.
meningkatkan prestasi belajar siswa
pada
mata
pelajaran
b. Guru
Teknologi
hendaknya
mampu
memancing keaktifan siswa agar
Mekanik di kelas X Mesin 1 SMK
mengembangkan
Pancasila
Peningkatan
tidak sekedar mencari solusi namun
prestasi belajar siswa terjadi di setiap
juga seharusnya dianalisis oleh
siklus, persentase ketuntasan siswa
siswa sendiri sehingga siswa akan
pada
lebih
Surakarta.
prasiklus
sebesar
44,04%,
meningkat pada siklus I menjadi
sebesar
70,07%,
aktif
gagasan
baru,
dalam
proses
lebih
intensif
pembelajaran.
kemudian
c. Guru
sebaiknya
meningkat pada siklus II menjadi
dalam pengawasan pembelajaran
92,59%,
baik saat diskusi maupun evaluasi,
dari
jumlah
siswa
keseluruhan.
2. Penerapan
agar siswa bekerja dengan mandiri.
Team
model
Turnament
(TGT)
Game
d. Guru hendaknya lebih bervariatif
dapat
dalam
menerapkan
meningkatan keaktifan belajar siswa
pembelajaran
pada
terpancang
mata
pelajaran
Teknologi
Mekanik di kelas X Mesin SMK
Pancasila
Surakarta.
dan
pada
model
tidak
hanya
satu
model
tidak
hanya
pembelajaran saja.
Peningkatan
2.
keaktifan belajar siswa terjadi di
Bagi Siswa
a. Siswa
hendaknya
setiap siklus, persentase keaktifan
terpancang pada sumber belajar
siswa pada prasiklus sebesar 48,14%,
tetapi
meningkat pada siklus I menjadi
menganalisis
sebesar
kemudian
membandingkannya pada sumber
meningkat pada siklus II menjadi
belajar yang lain untuk menambah
92,59%,
wawasan
74,08%,
dari
jumlah
siswa
keseluruhan.
juga
6
mampu
dengan
dan
keaktifan siswa.
E. SARAN
harus
meningkatkan
Kelas XI IPS 3 SMA Batik
b. Siswa hendaknya lebih aktif dalam
kegiatan diskusi maupun presentasi
Surakarta
kelompok
2012/2013.
agar
guru
dan
siswa
Skrisi
Tidak
Dipublikasikan,
untuk meningkatkan hasil yang baik.
Sebelas Maret, Surakarta.
Arikunto,
S.,
dkk.
Universitas
Penelitian
2009.
pendapat, mampu mempertahankan
Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
pendapatnya,
Aksara.
tidak
terpengaruh
Ibrahim, Muslimin. (2000). Pembelajaran
teman, mengembangkan gagasan baru
dan
asli
sehingga
berlangsung
Kooperatif. Surabaya: University
pembelajaran
menarik
dan
Press.
menyenangkan.
4.
Ajaran
memiliki kontribusi yang seimbang
c. Siswa hendaknya berani mengajukan
3.
Tahun
Inspektorat
Jenderal
Kementrian
Bagi Peneliti
Kesehatan RI. Undang-Undang
a. Perlu diadakannya penelitian sejenis
Dasar Republik Indonesia Tahun
dengan cakupan materi lain yang
1945. Diakses pada 9 Januari
lebih luas sehingga dapat diketahui
2015,
sejauh mana penerapan model TGT
http://www.itjen.depkes.go.id/publ
dapat meningkatkan keaktifan belajar
ic/upload/unit/pusat/files/uud1945.
dan prestasi belajar siswa.
pdf
Lie, Anita. (2008). Cooperatif Learning.
Bagi Sekolah
Sekolah
dari
hendaknya
Jakarta: PT. Gramedia.
membuat
kebijakan kepada guru untuk melakukan
Nugroho Dwi Susanto. (2010). Efektivitas
penelitian tindakan kelas dalam rangka
Model Pembelajaran Kooperatif
meningkatkan
Tipe
pembelajaran
kualitas
di
kelas
proses
TGT
(Team
Game
Turnament) dan TTW (Think-Talk-
dengan
menggunakan model pembelajaran yang
Write)
bervariatif.
Ditinjau Dari Harga Diri Siswa
Kelas
F. DAFTAR PUSTAKA
Prestasi
Xi
Kejuruan
Ambarwati Setioningsih. (2013). Upaya
Meningkatkan
Pada
Belajar
Menengah
Bisnis
Manajemen Di Kota Salatiga.
Belajar
Skripsi
Penerapan
Pembelajaran
Universitas
Team
Surakarta.
Tipe
Sekolah
Jurusan
Mata Pelajaran Akutansi Melalui
Kooperatif
Prestasi
Game
Turnament (TGT) Dengan Media
Nur,
Tidak
Dipublikasikan,
Sebelas
Muhammad.
Maret,
(2005).
Pembelajaran Kooperatif. Jawa
Pemebelajaran Kartu Pada Siswa
7
Timur:
Departemen Pendidikan
Nasional.
Direktorat
Friederich
and Achievement
Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil
Belajar
Bandung:
Use
Mengajar.
PT.
Of
Remaja
Teams-Games-
2015,dari
http://www.aijcrnet.com/journals/
Pedoman Penulisan Sekripsi. (2012).
Universitas
Vol_3_No_1_January_2013/5.pdf
Sardiman, AM. (2004). Interaksi dan
Sebelas
Motivasi
Maret.
Slavin, Robert E. (2008). Cooperative
Jakarta:
Learning Teori. Riset dan Praktik.
Persada
Bandung: Nusa Media.
Sri
Yarsi.
Syah
Efektifitas
(2010).
Pembelajaran
Kooperatif
Meningkatkan
Belajar
Siswa
Pada
Belajar
PT.
Muhibbin.
Tipe
Grafindo
(2005).
Psikologi
Bandung:
Trianto.
Prestasi
(2009).
Mendesain
Mata
Jakarta, Kencana.
Undang-Undang Republik Indonesia No
20
2009/2010.
Pendidikan Nasional.
Tidak
Universitas
Winkel,
Gill
(Science),
(Science),
and
Tahun
W.S.
2003.
(2004).
Pembelajaran.
Sebelas Maret, Surakarta.
Sabrina Symons
Model
Pembelajaran Inofatif-Progresif.
4 SMA 2 Surakarta Tahun Ajaran
Dipublikasikan,
PT.
Remaja Rosdakarya
Pelajaran Akutansi Kelas Xi Ips
Skripsi
Mengajar.
Raja
Pendidikan.
Team Game Turnament (TGT)
Dalam
Through The
Tournament. Diperoleh 6 Januari
Rosdakarya.
Surakarta:
2008.
Improving Student Engagement
Jenderal
Pendidikan Dasar.
Proses
(English)
Najinder
Media Abadi
Rachel
8
Sistem
Psikologi
Yogyakarta:
MELALUI PENERAPAN MODEL TEAM GAME TURNAMENT (TGT) PADA
MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK SISWA KELAS X MESIN 1
SMK PANCASILA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Muhammad Ari Agung Wibowo, Husin Bugis, Ngatou Rohman
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan, FKIP, UNS.
Kampus UNS Pabelan Jl. Ahmad Yani Nomor 200, Surakarta, Telp/Fax 0271 718419.
e-mail :[email protected]
ABSTRACT
The aim of this research is to improve learning achievment and learning participation of
student learning on the study the Teknologi Mekanik in class X Mesin 1 SMK Pancasila Surakarta
through the application of the model Team Game Turnament (TGT). This research is a classroom
action research (CAR). The results show that through the application of the model Team Game
Turnament (TGT) can improve learning achievment and learning participation of pre-cycle to
cycle I and II. The learning process in the pre-cycle using the conventional model so that the
students' learning and paticipation lower. The increase occurred in the first cycle a value of
students who achieve mastery in the pre-cycle as much as 40.44% increase to 70.07%.
Furthermore, on the second cycle increased to 92,59%. For the participationly of students in the
observation sheet increased from pre-cycle by 48,14% to 74,08% and the second cycle increased to
92,59%. The conclusions of this research is the application of the Team Game Turnament (TGT)
can improve learning achievment and participation of students of class X Mesin 1 SMK Pancasila
Surakarta.
Keywords: team game turnament, learning achievment, learning participation, action research.
A. PENDAHULUAN
Pendidikan menjadi salah satu
menyiapkan lulusan menjadi tenaga kerja
sarana untuk membantu meningkatkan
yang terampil sesuai dengan bidang
sumber daya manusia yang berkualitas.
keahliannya serta berkesempatan untuk
Sumber daya manusia yang berkualitas
melanjutkan studinya ke jenjang yang
merupakan
lebih tinggi.
syarat
keberhasilan
untuk
mencapai
pembangunan, kemajuan
Teknologi Mekanik
merupakan
ilmu pengetahuan dan teknologi.Oleh
salah satu mata pelajaran yang diajarkan
karena,
di kelas X Mesin di semester II. Dalam
pembaharuan
dan
perbaikan
kualitas mutu pendidikan terus dilakukan
kegiatan
dengan berbagai upaya.
Teknologi Mekanik menjadi salah satu
Sekolah
Menengah
pembelajaran
di
sekolah,
Kejuruan
mata pelajaran yang utama dan masih
(SMK) merupakan salah satu lembaga
dianggap sulit oleh siswa. Oleh karena
pendidikan menengah yang merupakan
itu,
lembaga
pendidikan
formal.
SMK
Mekanik
memiliki
tujuan
mencetak
dan
dalam
pembelajaran
diperlukan
suatu
Teknologi
metode
mengajar yang bervariasi dan inovatif.
1
Model
pembelajaran
yang
dipilih
belajar mengajar, sehinga siswa dapat
yang
belajar sekaligus bermain dalam kegiatan
membuat siswa termotivasi dan lebih
belajar mengajar. Game membuat siswa
aktif terlibat dalam proses pembelajaran,
aktif
sehingga siswa akan dengan mudah
pembelajaran sehingga keaktifan dan
dalam menerima dan memahami materi
prestasi belajar siswa secara otomatis
yang
akan
sebaiknya model pembelajaran
disampaikan
guru.
Dengan
dan
senang
naik.
dalam
Pembagian
proses
kelompok
keaktifan belajar yang tinggi maka siswa
dilakukan secara heterogen berdasarkan
akan lebih banyak ide atau gagasan untuk
prestasi belajar yang berbeda sehingga
menyelesaikan
permasalahan
diharapkan dapat memotivasi siswa untuk
daripada siswa yang memiliki keaktifan
berinteraksi dengan siswa lain walaupun
belajar yang lebih rendah.
bukan peer groupnya, meningkatkan
suatu
Pada proses pembelajaran saat ini
partisipasi, saling membantu, dan saling
guru lebih mendominasi sehingga siswa
bekerjasama
kurang
pembelajaran
memecahkan permasalahan yang mereka
berlangsung, dibuktikan dengan siswa
dapatkan serta berperan aktif di dalam
tersebut jarang bertanya kepada guru
pembelajaran.
aktif
ketika
mengenai materi yang belum dipahami.
dalam
Penelitian
berdiskusi
dilaksanakan
dan
Selain itu pembelajaran saat ini guru
mengarah pada tujuan yang sebenarnya,
lebih
maka rumusan masalah pada penelitian
sering
konvensional,
berusaha
menggunakan
meskipun
melibatkan
guru
siswa
metode
telah
ini sebagai berikut:
1. Apakah penerapan model Team Game
dengan
metode tanya jawab namun tidak semua
Turnament
siswa aktif.
meningkatkan prestasi belajar siswa
Model Team Game Turnament
pada
mata
(TGT)
pelajaran
dapat
Teknologi
(TGT) merupakan model pembelajaran
Mekanik di kelas X Mesin
yang berfokus kepada pembelajaran yang
Pancasila Surakarta?
SMK
2. Apakah penerapan model Team Game
bersifat kelompok dengan menggunakan
Game sebagai sarana mendorong siswa
Turnament
(TGT)
untuk lebih aktif dalam pembelajaran.
meningkatkan
keaktifan
Siswa tidak lagi diposisikan sebagai
siswa pada mata pelajaran Teknologi
objek tetapi lebih sebagai subjek dalam
Mekanik di kelas X Mesin SMK
pembelajaran.
Model
Team
Game
Pancasila Surakarta?
Turnament (TGT) tersebut bercirikhas
B. METODE PENELITIAN
dengan adanya game dalam kegitan
2
dapat
belajar
Dalam penelitian tindakan kelas
instrument
dikonsultasikan
terlebih
yang dilaksanakan di SMK Pancasila
dahulu dengan ahli yakni guru kolaborasi
Surakarta mengambil subjek penelitian
dari Teknik Mesin
yaitu siswa kelas X Mesin 1. Kelas X
Surakarta. Variabel keaktifan belajar
Mesin 1 memiliki jumlah siswa sebanyak
tidak menggunakan uji reliabilitas karena
29 siswa. Data yang dikumpulkan dalam
termasuk fact finding.
penelitian tindakan kelas ini adalah data
Teknik
prestasi belajar dan keaktifan belajar.
digunakan
Sumber data penelitian tindakan kelas
deskriptif.
berupa peristiwa dan dokumen. Peristiwa
SMK Pancasila
analisis
adalah
data
teknik
yang
analisis
Indikator kerja digunakan untuk
yang terdiri dari proses belajar mengajar
menunjukkan
dan pengamatan
belajar dan prestasi belajar siswa kelas X
lembar
yang menggunakan
amatan.
Dokumen
yang
peningkatan
keaktifan
Mesin 1 SMK Pancasila Surakarta.
digunakan antara lain nama siswa, hasil
Indikator
tes siswa, daftar nilai pra penelitian,
penelitian tindakan kelas ini adalah
rencana pelaksanaan pembelajara, silabus
pertama peningkatan prestasi belajar
dan foto kegiatan. Data keaktifan belajar
siswa dari kondisi awal ke siklus I dan
diperoleh dari hasil pengamatan dan data
dari siklus I ke siklus II. Kedua
hasil belajar diperoleh dari hasil tes
peningkatan keaktifan belajar siswa dari
siklus.
kondisi awal ke siklus I dan dari siklus I
Teknik pengumpulan data yang
digunakan
yaitu
ke siklus II. Presentase siswa yang
ditargetkan mengalami peningkatan hasil
yang
belajar sebesar 85% dari jumlah siswa
digunakan dalam penelitian ini adalah
secara keseluruhan. Dan presentase siswa
teknik validitas isi dan teknik validitas
yang ditargetkan mengalami peningkatan
konstruk. Untuk variabel hasil belajar
kreativitas belajar sebesar 85% dari
yang berupa butir soal yang digunakan
jumlah siswa secara keseluruhan.
Validitas
tes
pelaksanaan
dan
dokumentasi.
observasi,
keberhasilan
data
adalah teknik validitas isi, meliputi teknik
expert
judgement
dan
Pelaksanaan penelitian penelitian
menggunakan
tindakan kelas ini dilakukan secara
program iteman versi 3. Sedangkan untuk
bertahap. Setiap siklus terdiri dari empat
variabel kreativitas belajar menggunakan
teknik validitas konstruk yaitu berupa
expert
tahapan
judgement,
yaitu
dimana
perencanaan
setiap
tindakan,
penelitian yang digunakan dalam penelitian
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Prosedur
tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
3
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
SIKLUS II
Pengamatan
?
Gambar 1. Tahap Penelitian Tindakan Kelas
(Sumber: Arikunto dkk., 2009: 16)
Perencanaan tindakan dilakukan
Pelaksanaan observasi dilakukan
sebagai persiapan pelaksanaan tindakan.
pada saat pembelajaran berlangsung.
Antara lain yaitu menyusun scenario
Observasi pada variabel prestasi belajar
pembelajaran dengan guru kolaborasi,
dengan mengadakan penilaian dan pada
menentukan
variabel
pokok
bahasan
sesuai
keaktifan
belajar
dengan
dengan program tahunan dan semester,
menggunakan lembar amatan. Observasi
menyusun RPP, menyiapkan materi dan
keaktifan belajar dilakukan oleh tiga
media,
pengamat.
membuat
lembar
amatan
kreativitas, dan menyusun tes.
Pelaksanaan refleksi dilakukan
Pelaksanaan penelitian tindakan
setelah
pengamatan.
Data
hasil
kelas dengan menggunakan model Team
pengamatan didiskusikan dengan guru
Game Turnament (TGT) sesuai dengan
kolaborasi dan dianalisis bersama-sama
tahapan-tahapan yang ditentukan, mulai
dengan tujuan menemukan kelemahan-
dari pembentukan kelompok, diskusi,
kelemahan
presentasi hingga pemberian tugas rumah
Sehingga pada proses selanjutnya dapat
secara kelompok.
dilakukan perbaikan-perbaikan.
C. HASIL
PENELITIAN
proses
pembelajaran.
Pada mata pelajaran Teknologi
DAN
Mekanik semester dua ini terdapat satu
PEMBAHASAN
4
kompetensi dasar yaitu bahan teknik.
II. Dengan melakukan perubahan dalam
Untuk penelitian tindakan kelas ini
siklus
mempelajari sub kompetensi dasar yaitu
kelemahan-kelemahan yang ada pada
jenis-jenis
siklus I. Hasil dari perubahan pada siklus
logam
dan
cara
pengolahannya.
II
mampu
memperbaiki
II menunjukkan hasil tes siklus II
Pelaksanaan penelitian tindakan
semakin baik sehingga jumlah siswa yang
kelas ini harus selalu memperhatikan
mendapat nilai sesuai dengan kriteria
suasana kelas dan suasana siswa agar
ketuntasan meningkat dan hasil dari
tujuan dari penelitian dapat tercapai. Pada
lembar amatan keaktifan siswa juga
penelitian
masih
semakin meningkat. Tujuan penelitian
terdapat beberapa kelemahan guru dan
berupa peningkatan prestasi belajar dan
siswa yang menyebabkan keaktifan dan
keaktifan belajar siswa.
tindakan
siklus
I
prestasi belajar belum memenuhi target.
Berikut data rekapitulasi dari
Melihat hasil dari refleksi siklus I
kegiatan penelitian yang telah dilakukan:
diperlukan perubahan dalam proses siklus
Tabel 1. Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Kelas X Mesin 1 pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus
II
Tindakan
Persentase (%)
Prasiklus
Siklus 1
Siklus 2
44,04
70,07
92,59
Tabel 2. Hasil Belajar Pra-siklus, Siklus I dan Siklus II Siswa kelas XI TO A
PRA SIKLUS
Siklus 1
Siklus 2
Jumlah
Jumlah
Jumlah
(%)
(%)
(%)
Siswa
Siswa
Siswa
Tuntas
12
44,44
20
74,07
25
92,59
Tidak Tuntas
15
55,56
7
25,03
2
8,41
Jumlah
27
100
27
100
27
100
Pembelajaran dengan menerapkan
namun
secara
keseluruhan
telah
model Team Game Turnament (TGT)
memenuhi target. Dengan pembelajaran
yang
pembelajaran
ini siswa dituntut untuk mencapai hasil
berkelompok, berdiskusi, presentasi, dan
maksimal dalam belajar, tetapi harus
tanya jawab dapat berjalan dengan baik
didukung dengan kondisi siswa yang lain.
karena siswa merasa nyaman melalui
Dapat dikatakan apabila siswa ingin
model pembelajaran ini, meskipun ada
mendapatkan nilai yang baik maka teman
didasari
dengan
beberapa peningkatan yang tidak konstan
5
atau
siswa
yang
lain
juga
harus
Berdasarkan penelitian yang telah
mendapatkan nilai yang baik juga.
dilaksanakan,
peneliti
menyampaikan
saran sebagai berikut:
D. SIMPULAN
Berdasarkan
hasil
penelitian
1. Bagi Guru
tindakan kelas yang dilakukan dalam dua
a. Guru hendaknya lebih memotivasi
siklus dapat disimpulkan sebagai berikut:
siswa agar berani berinteraksi dan
1. Penerapan
Team
model
Turnament
(TGT)
Game
berpartisipasi pada saat diskusi
dapat
maupun kelompok.
meningkatkan prestasi belajar siswa
pada
mata
pelajaran
b. Guru
Teknologi
hendaknya
mampu
memancing keaktifan siswa agar
Mekanik di kelas X Mesin 1 SMK
mengembangkan
Pancasila
Peningkatan
tidak sekedar mencari solusi namun
prestasi belajar siswa terjadi di setiap
juga seharusnya dianalisis oleh
siklus, persentase ketuntasan siswa
siswa sendiri sehingga siswa akan
pada
lebih
Surakarta.
prasiklus
sebesar
44,04%,
meningkat pada siklus I menjadi
sebesar
70,07%,
aktif
gagasan
baru,
dalam
proses
lebih
intensif
pembelajaran.
kemudian
c. Guru
sebaiknya
meningkat pada siklus II menjadi
dalam pengawasan pembelajaran
92,59%,
baik saat diskusi maupun evaluasi,
dari
jumlah
siswa
keseluruhan.
2. Penerapan
agar siswa bekerja dengan mandiri.
Team
model
Turnament
(TGT)
Game
d. Guru hendaknya lebih bervariatif
dapat
dalam
menerapkan
meningkatan keaktifan belajar siswa
pembelajaran
pada
terpancang
mata
pelajaran
Teknologi
Mekanik di kelas X Mesin SMK
Pancasila
Surakarta.
dan
pada
model
tidak
hanya
satu
model
tidak
hanya
pembelajaran saja.
Peningkatan
2.
keaktifan belajar siswa terjadi di
Bagi Siswa
a. Siswa
hendaknya
setiap siklus, persentase keaktifan
terpancang pada sumber belajar
siswa pada prasiklus sebesar 48,14%,
tetapi
meningkat pada siklus I menjadi
menganalisis
sebesar
kemudian
membandingkannya pada sumber
meningkat pada siklus II menjadi
belajar yang lain untuk menambah
92,59%,
wawasan
74,08%,
dari
jumlah
siswa
keseluruhan.
juga
6
mampu
dengan
dan
keaktifan siswa.
E. SARAN
harus
meningkatkan
Kelas XI IPS 3 SMA Batik
b. Siswa hendaknya lebih aktif dalam
kegiatan diskusi maupun presentasi
Surakarta
kelompok
2012/2013.
agar
guru
dan
siswa
Skrisi
Tidak
Dipublikasikan,
untuk meningkatkan hasil yang baik.
Sebelas Maret, Surakarta.
Arikunto,
S.,
dkk.
Universitas
Penelitian
2009.
pendapat, mampu mempertahankan
Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
pendapatnya,
Aksara.
tidak
terpengaruh
Ibrahim, Muslimin. (2000). Pembelajaran
teman, mengembangkan gagasan baru
dan
asli
sehingga
berlangsung
Kooperatif. Surabaya: University
pembelajaran
menarik
dan
Press.
menyenangkan.
4.
Ajaran
memiliki kontribusi yang seimbang
c. Siswa hendaknya berani mengajukan
3.
Tahun
Inspektorat
Jenderal
Kementrian
Bagi Peneliti
Kesehatan RI. Undang-Undang
a. Perlu diadakannya penelitian sejenis
Dasar Republik Indonesia Tahun
dengan cakupan materi lain yang
1945. Diakses pada 9 Januari
lebih luas sehingga dapat diketahui
2015,
sejauh mana penerapan model TGT
http://www.itjen.depkes.go.id/publ
dapat meningkatkan keaktifan belajar
ic/upload/unit/pusat/files/uud1945.
dan prestasi belajar siswa.
Lie, Anita. (2008). Cooperatif Learning.
Bagi Sekolah
Sekolah
dari
hendaknya
Jakarta: PT. Gramedia.
membuat
kebijakan kepada guru untuk melakukan
Nugroho Dwi Susanto. (2010). Efektivitas
penelitian tindakan kelas dalam rangka
Model Pembelajaran Kooperatif
meningkatkan
Tipe
pembelajaran
kualitas
di
kelas
proses
TGT
(Team
Game
Turnament) dan TTW (Think-Talk-
dengan
menggunakan model pembelajaran yang
Write)
bervariatif.
Ditinjau Dari Harga Diri Siswa
Kelas
F. DAFTAR PUSTAKA
Prestasi
Xi
Kejuruan
Ambarwati Setioningsih. (2013). Upaya
Meningkatkan
Pada
Belajar
Menengah
Bisnis
Manajemen Di Kota Salatiga.
Belajar
Skripsi
Penerapan
Pembelajaran
Universitas
Team
Surakarta.
Tipe
Sekolah
Jurusan
Mata Pelajaran Akutansi Melalui
Kooperatif
Prestasi
Game
Turnament (TGT) Dengan Media
Nur,
Tidak
Dipublikasikan,
Sebelas
Muhammad.
Maret,
(2005).
Pembelajaran Kooperatif. Jawa
Pemebelajaran Kartu Pada Siswa
7
Timur:
Departemen Pendidikan
Nasional.
Direktorat
Friederich
and Achievement
Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil
Belajar
Bandung:
Use
Mengajar.
PT.
Of
Remaja
Teams-Games-
2015,dari
http://www.aijcrnet.com/journals/
Pedoman Penulisan Sekripsi. (2012).
Universitas
Vol_3_No_1_January_2013/5.pdf
Sardiman, AM. (2004). Interaksi dan
Sebelas
Motivasi
Maret.
Slavin, Robert E. (2008). Cooperative
Jakarta:
Learning Teori. Riset dan Praktik.
Persada
Bandung: Nusa Media.
Sri
Yarsi.
Syah
Efektifitas
(2010).
Pembelajaran
Kooperatif
Meningkatkan
Belajar
Siswa
Pada
Belajar
PT.
Muhibbin.
Tipe
Grafindo
(2005).
Psikologi
Bandung:
Trianto.
Prestasi
(2009).
Mendesain
Mata
Jakarta, Kencana.
Undang-Undang Republik Indonesia No
20
2009/2010.
Pendidikan Nasional.
Tidak
Universitas
Winkel,
Gill
(Science),
(Science),
and
Tahun
W.S.
2003.
(2004).
Pembelajaran.
Sebelas Maret, Surakarta.
Sabrina Symons
Model
Pembelajaran Inofatif-Progresif.
4 SMA 2 Surakarta Tahun Ajaran
Dipublikasikan,
PT.
Remaja Rosdakarya
Pelajaran Akutansi Kelas Xi Ips
Skripsi
Mengajar.
Raja
Pendidikan.
Team Game Turnament (TGT)
Dalam
Through The
Tournament. Diperoleh 6 Januari
Rosdakarya.
Surakarta:
2008.
Improving Student Engagement
Jenderal
Pendidikan Dasar.
Proses
(English)
Najinder
Media Abadi
Rachel
8
Sistem
Psikologi
Yogyakarta: