PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL TEAM GAME TURNAMENT (TGT) PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK SISWA KELAS X MESIN 1 SMK PANCASILA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Agung Wibowo | Jurnal Nosel 8107 16999 1 S

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR
MELALUI PENERAPAN MODEL TEAM GAME TURNAMENT (TGT) PADA
MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK SISWA KELAS X MESIN 1
SMK PANCASILA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Muhammad Ari Agung Wibowo, Husin Bugis, Ngatou Rohman
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan, FKIP, UNS.
Kampus UNS Pabelan Jl. Ahmad Yani Nomor 200, Surakarta, Telp/Fax 0271 718419.
e-mail :[email protected]
ABSTRACT
The aim of this research is to improve learning achievment and learning participation of
student learning on the study the Teknologi Mekanik in class X Mesin 1 SMK Pancasila Surakarta
through the application of the model Team Game Turnament (TGT). This research is a classroom
action research (CAR). The results show that through the application of the model Team Game
Turnament (TGT) can improve learning achievment and learning participation of pre-cycle to
cycle I and II. The learning process in the pre-cycle using the conventional model so that the
students' learning and paticipation lower. The increase occurred in the first cycle a value of
students who achieve mastery in the pre-cycle as much as 40.44% increase to 70.07%.
Furthermore, on the second cycle increased to 92,59%. For the participationly of students in the
observation sheet increased from pre-cycle by 48,14% to 74,08% and the second cycle increased to
92,59%. The conclusions of this research is the application of the Team Game Turnament (TGT)
can improve learning achievment and participation of students of class X Mesin 1 SMK Pancasila

Surakarta.
Keywords: team game turnament, learning achievment, learning participation, action research.
A. PENDAHULUAN
Pendidikan menjadi salah satu

menyiapkan lulusan menjadi tenaga kerja

sarana untuk membantu meningkatkan

yang terampil sesuai dengan bidang

sumber daya manusia yang berkualitas.

keahliannya serta berkesempatan untuk

Sumber daya manusia yang berkualitas

melanjutkan studinya ke jenjang yang

merupakan


lebih tinggi.

syarat

keberhasilan

untuk

mencapai

pembangunan, kemajuan

Teknologi Mekanik

merupakan

ilmu pengetahuan dan teknologi.Oleh

salah satu mata pelajaran yang diajarkan


karena,

di kelas X Mesin di semester II. Dalam

pembaharuan

dan

perbaikan

kualitas mutu pendidikan terus dilakukan

kegiatan

dengan berbagai upaya.

Teknologi Mekanik menjadi salah satu

Sekolah


Menengah

pembelajaran

di

sekolah,

Kejuruan

mata pelajaran yang utama dan masih

(SMK) merupakan salah satu lembaga

dianggap sulit oleh siswa. Oleh karena

pendidikan menengah yang merupakan

itu,


lembaga

pendidikan

formal.

SMK

Mekanik

memiliki

tujuan

mencetak

dan

dalam


pembelajaran

diperlukan

suatu

Teknologi
metode

mengajar yang bervariasi dan inovatif.
1

Model

pembelajaran

yang

dipilih


belajar mengajar, sehinga siswa dapat

yang

belajar sekaligus bermain dalam kegiatan

membuat siswa termotivasi dan lebih

belajar mengajar. Game membuat siswa

aktif terlibat dalam proses pembelajaran,

aktif

sehingga siswa akan dengan mudah

pembelajaran sehingga keaktifan dan

dalam menerima dan memahami materi


prestasi belajar siswa secara otomatis

yang

akan

sebaiknya model pembelajaran

disampaikan

guru.

Dengan

dan

senang

naik.


dalam

Pembagian

proses

kelompok

keaktifan belajar yang tinggi maka siswa

dilakukan secara heterogen berdasarkan

akan lebih banyak ide atau gagasan untuk

prestasi belajar yang berbeda sehingga

menyelesaikan

permasalahan


diharapkan dapat memotivasi siswa untuk

daripada siswa yang memiliki keaktifan

berinteraksi dengan siswa lain walaupun

belajar yang lebih rendah.

bukan peer groupnya, meningkatkan

suatu

Pada proses pembelajaran saat ini

partisipasi, saling membantu, dan saling

guru lebih mendominasi sehingga siswa

bekerjasama


kurang

pembelajaran

memecahkan permasalahan yang mereka

berlangsung, dibuktikan dengan siswa

dapatkan serta berperan aktif di dalam

tersebut jarang bertanya kepada guru

pembelajaran.

aktif

ketika

mengenai materi yang belum dipahami.

dalam

Penelitian

berdiskusi

dilaksanakan

dan

Selain itu pembelajaran saat ini guru

mengarah pada tujuan yang sebenarnya,

lebih

maka rumusan masalah pada penelitian

sering

konvensional,
berusaha

menggunakan
meskipun

melibatkan

guru

siswa

metode
telah

ini sebagai berikut:
1. Apakah penerapan model Team Game

dengan

metode tanya jawab namun tidak semua

Turnament

siswa aktif.

meningkatkan prestasi belajar siswa

Model Team Game Turnament

pada

mata

(TGT)

pelajaran

dapat

Teknologi

(TGT) merupakan model pembelajaran

Mekanik di kelas X Mesin

yang berfokus kepada pembelajaran yang

Pancasila Surakarta?

SMK

2. Apakah penerapan model Team Game

bersifat kelompok dengan menggunakan
Game sebagai sarana mendorong siswa

Turnament

(TGT)

untuk lebih aktif dalam pembelajaran.

meningkatkan

keaktifan

Siswa tidak lagi diposisikan sebagai

siswa pada mata pelajaran Teknologi

objek tetapi lebih sebagai subjek dalam

Mekanik di kelas X Mesin SMK

pembelajaran.

Model

Team

Game

Pancasila Surakarta?

Turnament (TGT) tersebut bercirikhas

B. METODE PENELITIAN

dengan adanya game dalam kegitan
2

dapat
belajar

Dalam penelitian tindakan kelas

instrument

dikonsultasikan

terlebih

yang dilaksanakan di SMK Pancasila

dahulu dengan ahli yakni guru kolaborasi

Surakarta mengambil subjek penelitian

dari Teknik Mesin

yaitu siswa kelas X Mesin 1. Kelas X

Surakarta. Variabel keaktifan belajar

Mesin 1 memiliki jumlah siswa sebanyak

tidak menggunakan uji reliabilitas karena

29 siswa. Data yang dikumpulkan dalam

termasuk fact finding.

penelitian tindakan kelas ini adalah data

Teknik

prestasi belajar dan keaktifan belajar.

digunakan

Sumber data penelitian tindakan kelas

deskriptif.

berupa peristiwa dan dokumen. Peristiwa

SMK Pancasila

analisis

adalah

data

teknik

yang
analisis

Indikator kerja digunakan untuk

yang terdiri dari proses belajar mengajar

menunjukkan

dan pengamatan

belajar dan prestasi belajar siswa kelas X

lembar

yang menggunakan

amatan.

Dokumen

yang

peningkatan

keaktifan

Mesin 1 SMK Pancasila Surakarta.

digunakan antara lain nama siswa, hasil

Indikator

tes siswa, daftar nilai pra penelitian,

penelitian tindakan kelas ini adalah

rencana pelaksanaan pembelajara, silabus

pertama peningkatan prestasi belajar

dan foto kegiatan. Data keaktifan belajar

siswa dari kondisi awal ke siklus I dan

diperoleh dari hasil pengamatan dan data

dari siklus I ke siklus II. Kedua

hasil belajar diperoleh dari hasil tes

peningkatan keaktifan belajar siswa dari

siklus.

kondisi awal ke siklus I dan dari siklus I
Teknik pengumpulan data yang

digunakan

yaitu

ke siklus II. Presentase siswa yang
ditargetkan mengalami peningkatan hasil

yang

belajar sebesar 85% dari jumlah siswa

digunakan dalam penelitian ini adalah

secara keseluruhan. Dan presentase siswa

teknik validitas isi dan teknik validitas

yang ditargetkan mengalami peningkatan

konstruk. Untuk variabel hasil belajar

kreativitas belajar sebesar 85% dari

yang berupa butir soal yang digunakan

jumlah siswa secara keseluruhan.

Validitas

tes

pelaksanaan

dan

dokumentasi.

observasi,

keberhasilan

data

adalah teknik validitas isi, meliputi teknik
expert

judgement

dan

Pelaksanaan penelitian penelitian

menggunakan

tindakan kelas ini dilakukan secara

program iteman versi 3. Sedangkan untuk

bertahap. Setiap siklus terdiri dari empat

variabel kreativitas belajar menggunakan
teknik validitas konstruk yaitu berupa
expert
tahapan

judgement,
yaitu

dimana

perencanaan

setiap
tindakan,

penelitian yang digunakan dalam penelitian

pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Prosedur

tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
3

Perencanaan
Refleksi

Pelaksanaan

SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan

SIKLUS II
Pengamatan
?

Gambar 1. Tahap Penelitian Tindakan Kelas
(Sumber: Arikunto dkk., 2009: 16)
Perencanaan tindakan dilakukan

Pelaksanaan observasi dilakukan

sebagai persiapan pelaksanaan tindakan.

pada saat pembelajaran berlangsung.

Antara lain yaitu menyusun scenario

Observasi pada variabel prestasi belajar

pembelajaran dengan guru kolaborasi,

dengan mengadakan penilaian dan pada

menentukan

variabel

pokok

bahasan

sesuai

keaktifan

belajar

dengan

dengan program tahunan dan semester,

menggunakan lembar amatan. Observasi

menyusun RPP, menyiapkan materi dan

keaktifan belajar dilakukan oleh tiga

media,

pengamat.

membuat

lembar

amatan

kreativitas, dan menyusun tes.

Pelaksanaan refleksi dilakukan

Pelaksanaan penelitian tindakan

setelah

pengamatan.

Data

hasil

kelas dengan menggunakan model Team

pengamatan didiskusikan dengan guru

Game Turnament (TGT) sesuai dengan

kolaborasi dan dianalisis bersama-sama

tahapan-tahapan yang ditentukan, mulai

dengan tujuan menemukan kelemahan-

dari pembentukan kelompok, diskusi,

kelemahan

presentasi hingga pemberian tugas rumah

Sehingga pada proses selanjutnya dapat

secara kelompok.

dilakukan perbaikan-perbaikan.

C. HASIL

PENELITIAN

proses

pembelajaran.

Pada mata pelajaran Teknologi

DAN

Mekanik semester dua ini terdapat satu

PEMBAHASAN
4

kompetensi dasar yaitu bahan teknik.

II. Dengan melakukan perubahan dalam

Untuk penelitian tindakan kelas ini

siklus

mempelajari sub kompetensi dasar yaitu

kelemahan-kelemahan yang ada pada

jenis-jenis

siklus I. Hasil dari perubahan pada siklus

logam

dan

cara

pengolahannya.

II

mampu

memperbaiki

II menunjukkan hasil tes siklus II

Pelaksanaan penelitian tindakan

semakin baik sehingga jumlah siswa yang

kelas ini harus selalu memperhatikan

mendapat nilai sesuai dengan kriteria

suasana kelas dan suasana siswa agar

ketuntasan meningkat dan hasil dari

tujuan dari penelitian dapat tercapai. Pada

lembar amatan keaktifan siswa juga

penelitian

masih

semakin meningkat. Tujuan penelitian

terdapat beberapa kelemahan guru dan

berupa peningkatan prestasi belajar dan

siswa yang menyebabkan keaktifan dan

keaktifan belajar siswa.

tindakan

siklus

I

prestasi belajar belum memenuhi target.

Berikut data rekapitulasi dari

Melihat hasil dari refleksi siklus I

kegiatan penelitian yang telah dilakukan:

diperlukan perubahan dalam proses siklus
Tabel 1. Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Kelas X Mesin 1 pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus
II
Tindakan
Persentase (%)
Prasiklus
Siklus 1
Siklus 2

44,04
70,07
92,59

Tabel 2. Hasil Belajar Pra-siklus, Siklus I dan Siklus II Siswa kelas XI TO A
PRA SIKLUS
Siklus 1
Siklus 2
Jumlah
Jumlah
Jumlah
(%)
(%)
(%)
Siswa
Siswa
Siswa
Tuntas
12
44,44
20
74,07
25
92,59
Tidak Tuntas
15
55,56
7
25,03
2
8,41
Jumlah
27
100
27
100
27
100
Pembelajaran dengan menerapkan

namun

secara

keseluruhan

telah

model Team Game Turnament (TGT)

memenuhi target. Dengan pembelajaran

yang

pembelajaran

ini siswa dituntut untuk mencapai hasil

berkelompok, berdiskusi, presentasi, dan

maksimal dalam belajar, tetapi harus

tanya jawab dapat berjalan dengan baik

didukung dengan kondisi siswa yang lain.

karena siswa merasa nyaman melalui

Dapat dikatakan apabila siswa ingin

model pembelajaran ini, meskipun ada

mendapatkan nilai yang baik maka teman

didasari

dengan

beberapa peningkatan yang tidak konstan
5

atau

siswa

yang

lain

juga

harus

Berdasarkan penelitian yang telah

mendapatkan nilai yang baik juga.

dilaksanakan,

peneliti

menyampaikan

saran sebagai berikut:

D. SIMPULAN
Berdasarkan

hasil

penelitian

1. Bagi Guru

tindakan kelas yang dilakukan dalam dua

a. Guru hendaknya lebih memotivasi

siklus dapat disimpulkan sebagai berikut:

siswa agar berani berinteraksi dan

1. Penerapan

Team

model

Turnament

(TGT)

Game

berpartisipasi pada saat diskusi

dapat

maupun kelompok.

meningkatkan prestasi belajar siswa
pada

mata

pelajaran

b. Guru

Teknologi

hendaknya

mampu

memancing keaktifan siswa agar

Mekanik di kelas X Mesin 1 SMK

mengembangkan

Pancasila

Peningkatan

tidak sekedar mencari solusi namun

prestasi belajar siswa terjadi di setiap

juga seharusnya dianalisis oleh

siklus, persentase ketuntasan siswa

siswa sendiri sehingga siswa akan

pada

lebih

Surakarta.

prasiklus

sebesar

44,04%,

meningkat pada siklus I menjadi
sebesar

70,07%,

aktif

gagasan

baru,

dalam

proses

lebih

intensif

pembelajaran.

kemudian

c. Guru

sebaiknya

meningkat pada siklus II menjadi

dalam pengawasan pembelajaran

92,59%,

baik saat diskusi maupun evaluasi,

dari

jumlah

siswa

keseluruhan.
2. Penerapan

agar siswa bekerja dengan mandiri.
Team

model

Turnament

(TGT)

Game

d. Guru hendaknya lebih bervariatif

dapat

dalam

menerapkan

meningkatan keaktifan belajar siswa

pembelajaran

pada

terpancang

mata

pelajaran

Teknologi

Mekanik di kelas X Mesin SMK
Pancasila

Surakarta.

dan
pada

model

tidak

hanya

satu

model

tidak

hanya

pembelajaran saja.

Peningkatan

2.

keaktifan belajar siswa terjadi di

Bagi Siswa
a. Siswa

hendaknya

setiap siklus, persentase keaktifan

terpancang pada sumber belajar

siswa pada prasiklus sebesar 48,14%,

tetapi

meningkat pada siklus I menjadi

menganalisis

sebesar

kemudian

membandingkannya pada sumber

meningkat pada siklus II menjadi

belajar yang lain untuk menambah

92,59%,

wawasan

74,08%,

dari

jumlah

siswa

keseluruhan.

juga

6

mampu
dengan

dan

keaktifan siswa.

E. SARAN

harus

meningkatkan

Kelas XI IPS 3 SMA Batik

b. Siswa hendaknya lebih aktif dalam
kegiatan diskusi maupun presentasi

Surakarta

kelompok

2012/2013.

agar

guru

dan

siswa

Skrisi

Tidak

Dipublikasikan,

untuk meningkatkan hasil yang baik.

Sebelas Maret, Surakarta.
Arikunto,

S.,

dkk.

Universitas

Penelitian

2009.

pendapat, mampu mempertahankan

Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi

pendapatnya,

Aksara.

tidak

terpengaruh

Ibrahim, Muslimin. (2000). Pembelajaran

teman, mengembangkan gagasan baru
dan

asli

sehingga

berlangsung

Kooperatif. Surabaya: University

pembelajaran

menarik

dan

Press.

menyenangkan.

4.

Ajaran

memiliki kontribusi yang seimbang

c. Siswa hendaknya berani mengajukan

3.

Tahun

Inspektorat

Jenderal

Kementrian

Bagi Peneliti

Kesehatan RI. Undang-Undang

a. Perlu diadakannya penelitian sejenis

Dasar Republik Indonesia Tahun

dengan cakupan materi lain yang

1945. Diakses pada 9 Januari

lebih luas sehingga dapat diketahui

2015,

sejauh mana penerapan model TGT

http://www.itjen.depkes.go.id/publ

dapat meningkatkan keaktifan belajar

ic/upload/unit/pusat/files/uud1945.

dan prestasi belajar siswa.

pdf
Lie, Anita. (2008). Cooperatif Learning.

Bagi Sekolah
Sekolah

dari

hendaknya

Jakarta: PT. Gramedia.

membuat

kebijakan kepada guru untuk melakukan

Nugroho Dwi Susanto. (2010). Efektivitas

penelitian tindakan kelas dalam rangka

Model Pembelajaran Kooperatif

meningkatkan

Tipe

pembelajaran

kualitas
di

kelas

proses

TGT

(Team

Game

Turnament) dan TTW (Think-Talk-

dengan

menggunakan model pembelajaran yang

Write)

bervariatif.

Ditinjau Dari Harga Diri Siswa
Kelas

F. DAFTAR PUSTAKA

Prestasi

Xi

Kejuruan

Ambarwati Setioningsih. (2013). Upaya
Meningkatkan

Pada

Belajar

Menengah
Bisnis

Manajemen Di Kota Salatiga.

Belajar

Skripsi

Penerapan

Pembelajaran

Universitas

Team

Surakarta.

Tipe

Sekolah
Jurusan

Mata Pelajaran Akutansi Melalui

Kooperatif

Prestasi

Game

Turnament (TGT) Dengan Media

Nur,

Tidak

Dipublikasikan,
Sebelas

Muhammad.

Maret,

(2005).

Pembelajaran Kooperatif. Jawa

Pemebelajaran Kartu Pada Siswa
7

Timur:

Departemen Pendidikan

Nasional.

Direktorat

Friederich

and Achievement

Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil
Belajar

Bandung:

Use

Mengajar.

PT.

Of

Remaja

Teams-Games-

2015,dari
http://www.aijcrnet.com/journals/

Pedoman Penulisan Sekripsi. (2012).
Universitas

Vol_3_No_1_January_2013/5.pdf
Sardiman, AM. (2004). Interaksi dan

Sebelas

Motivasi

Maret.
Slavin, Robert E. (2008). Cooperative

Jakarta:

Learning Teori. Riset dan Praktik.

Persada

Bandung: Nusa Media.
Sri

Yarsi.

Syah
Efektifitas

(2010).

Pembelajaran

Kooperatif

Meningkatkan

Belajar

Siswa

Pada

Belajar
PT.

Muhibbin.

Tipe

Grafindo

(2005).

Psikologi

Bandung:

Trianto.

Prestasi

(2009).

Mendesain

Mata

Jakarta, Kencana.
Undang-Undang Republik Indonesia No
20

2009/2010.

Pendidikan Nasional.

Tidak

Universitas

Winkel,

Gill

(Science),

(Science),

and

Tahun

W.S.

2003.

(2004).

Pembelajaran.

Sebelas Maret, Surakarta.
Sabrina Symons

Model

Pembelajaran Inofatif-Progresif.

4 SMA 2 Surakarta Tahun Ajaran

Dipublikasikan,

PT.

Remaja Rosdakarya

Pelajaran Akutansi Kelas Xi Ips

Skripsi

Mengajar.

Raja

Pendidikan.

Team Game Turnament (TGT)
Dalam

Through The

Tournament. Diperoleh 6 Januari

Rosdakarya.

Surakarta:

2008.

Improving Student Engagement

Jenderal

Pendidikan Dasar.

Proses

(English)

Najinder

Media Abadi

Rachel

8

Sistem

Psikologi
Yogyakarta:

Dokumen yang terkait

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

92226 STPM Matrikulasi Diploma 2014 2015

0 12 36

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) Peningkatan Keaktifan Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Melalui Metode Team Games Tournament (Tgt) Dengan Media Permainan Macan-Macanan Pada Siswa Kelas XI I

0 1 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) Peningkatan Keaktifan Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Melalui Metode Team Games Tournament (Tgt) Dengan Media Permainan Macan-Macanan Pada Siswa Kelas XI I

0 1 13

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN LAS DASAR KELAS X M2 SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Fahrizal | Jurnal Nosel 8103 16991 1 SM

0 0 11

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK SISWA KELAS X SMK PANCASILA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014 2015 | Hidayat | Jurnal Nosel 8209 17201 1 SM

0 0 8

PENERAPAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF PADA SISWA KELAS X TPBO SMK NEGERI 4 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Nugroho | Jurnal Nosel 8210 17203 1 SM

0 0 9

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBERIAN TUGAS MATA PELAJARAN PRAKTIK PEMESINAN BUBUT SISWA SMK NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Pratama AG | Jurnal Nosel 8223 17227 1 SM

0 0 12

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS INPUT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK PANCASILA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Permana | Jurnal Nosel 8218 17219 1 SM

0 0 10

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK KELAS X TPM SMK PANCASILA SURAKARTA TAHUN AJARAN 20162017

0 1 19