Analisis Pelaksanaan Pengelolaan Limbah Padat di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Lhokseumawe Tahun 2016

ABSTRAK
Rumah sakit merupakan salah satu unit yang menghasilkan limbah padat
medis dan limbah padat non medis. Diperlukannya pengelolaan limbah rumah
sakit sebagai bagian dari kegiatan penyehatan lingkungan yang bertujuan untuk
melindungi masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari
limbah rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengelolaan limbah
padat di RSU Cut Meutia Lhokseumawe tahun 2016. Pelaksanaan pengelolaan
limbah padat rumah sakit meliputi tenaga, pembiayaan, sarana prasarana, metode
dan proses pengelolaan limbah padat yang terdiri dari tahap penampungan dan
pengumpulan, tahap pengangkutan dan tahap pemusnahan dan pembuangan akhir.
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif yang dilakukan dengan cara
observasi dan wawancara secara mendalam untuk mengetahui pelaksanaan
pengelolaan limbah padat atau sampah di RSU Cut Meutia Lhokseumawe tahun
2016. Objek penelitian ini adalah ruangan penghasil limbah padat medis dan non
medis yaitu ruang Instalasi Gizi, ruang rawat inap VIP Melati dan ruang Instalasi
Gawat Darurat (IGD) serta unit pengelolaan limbah padat atau sampah di RSU
Cut Meutia Lhokseumawe. Informan penelitian ini terdiri dari kepala Instalasi
Pemeliharaan Sanitasi Lingkungan (IPSL), penanggung jawab ruangan dan tenaga
pengelola limbah padat rumah sakit.
Hasil penelitian menunjukkan RSU Cut Meutia memiliki permasalahan

pada sumber daya manusia yang belum mendapatkan pelatihan khusus dan tidak
menggunakan alat pelindung diri yang lengkap, sarana dan prasarana pengelolaan
limbah padat yang belum memadai dan tahap pengelolaan limbah padat yang
belum sesuai dengan standar yang telah di tetapkan. Pemusnahan limbah padat
medis di RSU Cut Meutia Lhokseumawe dilakukan dengan pembakaran
menggunakan insenerator berkapasitas 50 kg dengan suhu 11000C
Kesimpulan dari penelitian ini, RSU Cut Meutia Lhokseumawe
mendapatkan skor 60%, dimana skor tersebut belum sesuai dengan KEPMENKES
1204/Menkes/SK/X/2004 untuk rumah sakit tipe B yang minimal skornya adalah
80%. Disarankan RSU Cut Meutia Lhokseumawe mengadakan pelatihan bagi
tenaga pengelola limbah padat dan melakukan peningkatkan fasilitas pengelolaan
limbah padat sesuai dengan persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit di
Indonesia agar tetap dapat mengoptimalkan kegiatan pelaksanaan pengelolaan
limbah padat di RSU Cut Meutia Lhokseumawe.
Kata Kunci : pelaksanaan, pengelolaan limbah padat, rumah sakit

iii
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

Hospital is one of the public services which produce solid and non-solid
waste. The waste treatment is needed as a part of health promotion program to
protect the people from the hospital waste hazard.
This research aims to understand the waste treatment procedure in RSU
Cut Meutia Lhokseumawe in 2016. The waste treatment procedure include the
human resources, financial, infrastructure, methodology and solid waste
treatment process are include accumulation phase, collection phase, distribution
phase and final disposal phase.
Descriptive method used to complete this study. Observation and
interview process conducted to have better understanding about waste treatment
process at RSU Cut Meutia Lhokseumawe. The objects for this research include
solid and non-solid waste producer room such as nutrition installation room,
inpatient unit at VIP Melati, Emergency Room and solid waste treatment room.
This resources for this study are include Head of Environment Sanitation
Installation and operator for solid waste process.
Result from this study indicated that RSU Cut Meutia had some issues on
human resources aspect. Not-trained operator and improper personal protective
equipment have become the issues. In other hand there are still some substandard
facilities and process that need to improve. Solid waste destruction in RSU Cut
Meutia Lhokseumawe was conducted by burning with incinerator capacity 50 kg

and temperature 1100 0C.
The conclusion of this study, RSU Cut Meutia Lhokseumawe had a score
60% which is still not comply with National Health Ministry Regulation
KEPMENKES 1204/Menkes/SK/X/2004 that required to have minimum score
80% for type B hospital. RSU Cut Meutia Lhokseumawe suggested to improve the
process by conducting training for all operators and increasing solid waste
treatment facility to meet the Indonesia standard regulation for better RSU Cut
Meutia Lhokseumawe
Keywords: Implementation, Solid waste treatment, Hospital

iv
Universitas Sumatera Utara