TUGAS MATA KULIAH SUPERVISI DAN EVALUASI

EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI Z
SALATIGA TAHUN AJARAN 2015/2016
Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah
“Supervisi dan Evaluasi Pendidikan.”

Dosen Pengampu: Prof. Slameto

Oleh:
Luís Soares
942015901
MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

2015/2016

1

PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturtkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmatNyalah penulis dapat menyelesaikan tugas Evaluasi

Program Pendidikan ini dengan baik walaupun masih jauh dari kesempurnaan.
Semoga dalam melaksanakan tugas-tugas yang lain berkat dan perlindunganNya
tetap menyertai kita.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Test Akhir Semester (TAS)
Mata Kuliah Supervisi dan Evaluasi Pendidikan semester I tahun akademik
2015/2016 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) jurusan Magister
Manajemen Pendidikan (MMP). Terima kasih yang tak terhingga pula penulis
haturkan pada semua pihak yang telah memberikan dukungan berupa materil dan
spiritual dalam penyusunan makalah yang berjudul “EVALUASI PROGRAM
PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI Z SALATIGA TAHUN
AJARAN 2015/2016. Penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
penyusun dan juga bagi pembaca lain dalam menyelesaikan penulisan makalah.
Penulis juga memohon ampun dari Tuhan yang adalah Maha Penyayang
dan pengampun agar melimpahkan pengampunanNya kepada penulis yang adalah
insan pendosa dalam segala bentuk kehidupannya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan oleh karena itu usulan, saran dan kritikan yang
konstruktif sangat diharapkan bagi penyempurnaan penulisan makalah ini.


Salatiga, 04 September 2015

Penyusun

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
……………………………..……………….
DAFTAR ISI
.................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
………………………………….
1.2
Rumusan Masalah
……………………………..……………..
1.3

Tujuan Penulisan Makalah ……………………………………..
1.4
Manfaat Penulisan …………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Evaluasi
…………………………………………..
2.2
Pentingnya Evaluasi Program dalam Pendidikan
..………..
2.3
Jenis-jenis Evaluasi
…………………………………………..
2.4
Model-Model Evaluasi Program ………...…………………….
2.5
Tujuan Evaluasi Program Pendidikan
………………………..
2.6
Manfaat Suatu Evaluasi

………….………………………….
2.7
Prinsip-Prinsip
……………………………………………….
2.8
Prosedur Melaksanakan Evaluasi
…………………….………
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
……………………...
……………………………..
3.2
Saran
……………………………………..…………………..
DAFTAR PUSTAKA
……………………………..……………………

i
ii

1
3
3
3
5
7
8
16
21
22
23
24
26
28
30

BAB I
PENDAHULUAN
1.


Latar Belakang
Pendidikan adalah pilar utama dan pertama dalam pembangunan suatu

bangsa. Indonesia adalah suatu bangsa yang terdiri atas beri-ribu pulai dengan

3

berbagai ragam agama dan kebudayaan yang rumit dipahami namun dapat
dipersatukan dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika dan Ideologi Pancasila dan
dijadikan

sebagai

suatu

kekayaan

bangsa

Indonesia,


(pusakaindonesia.org/bhinneka-tunggal-ika-semboyan-kesatuan-bangsa)
Pemerintah selalu berupaya semaksimal mungkin untuk mengembangkan
pendidikan untuk mencapai kecerdasan bangsa. Hal ini sesuai dengan tujuan
kemerdekaan bangsa Indonesia yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,
seperti yang termaktub dalam UUD 1945; artinya semua warga negara harus
mampu mengenal, menulis dan membaca alfabet dan lambang bilangan melalui
pendidikan formal yang berkualitas, (damandiana.wordpress.com).
Namun kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan.
Keprihatinan ini dibuktikan dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat
Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi
dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang
menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun.
Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99
(1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999). Keprihatinan ini tidak berkurag namun
malahan bertambah terus dari 102 pada tahun 1996; sampai ke 109 pada tahun
1999. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan Indonesia tidak baik,
mempunyai daya saing yang sangat rendah dibandingkan dengan negara lain di
dunia.
Menurut laporan Programme for International Student Assessment (PISA)

tahun 2000-2012; untuk mata pelajaran Matematika, Indonesia menduduki posisi
39 dengan skor 367 pada tahun 2000. Pada tahun 2003 Indonesia maju satu
langkah; yaitu menempati posisi yang ke-38 dengan skor 360. Pada tahun 2006,
Indonesia tidak lagi terdaftar dalam tabel peringkat PISA dunia.
Indonesia berada di peringkat dua terbawah untuk skor Matematika dalam
survei Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2012. Dari
total 65 negara dan wilayah yang masuk survei PISA, Indonesia menduduki
ranking ke-64 atau hanya lebih tinggi satu peringkat dari Peru.
Survei PISA diikuti oleh negara-negara yang tergabung dalam The
Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). PISA
menguji kemampuan siswa di tiga bidang yaitu Matematika, membaca, dan Sains.
4

Untuk PISA 2012, diikuti oleh lebih dari 510.000 siswa usia 15 tahun di 65 negara
dan wilayah. Di bidang membaca, Indonesia berada di ranking 60 atau setingkat
di bawah Malaysia yang berada di ranking 59.
Sedangkan untuk bidang Sains, Indonesia juga berada di urutan 64. Namun,
dalam survei PISA terungkap siswa paling bahagia berada di Indonesia, Albania,
dan Peru. Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemdikbud Ibnu Hamad mengakui
pembelajaran Matematika di Indonesia tidak sesuai dengan soal-soal PISA.

Akibatnya, Indonesia tertinggal terus dalam survei PISA. Dalam PISA 2009,
misalnya, posisi Indonesia juga jeblok yaitu di ranking 57 dari 63 negara.
Berdasarkan pada laporan UNESCO, PISA dan OECD menunjukkan bahwa
peringkat yang diperoleh Indonesia selalu di antara 60 dan 109 dari tahun 2000
sampai dengan 2012. Dengan memperhatikan pada peringkat pendidikan yang
dijangkau oleh peserta didik Indonesia, dapat dibuat kesimpulan bahwa
kurikulum, standar nasional pendidikan, tenaga kependidikan, sarana prasarana,
biaya, proses, penilaian, dan lain-lain dalam pendidikan Indonesia belum
menjamin kualitas pendidikan yang baik. Maka perlu perencanaan dan pelatihan
pemberdayaan guru berkesinambungan untuk mencapai kinerja yang optimal.
Berdasarkan pada penjelasan di atas, proses penilaiannya adalah tingkat
internasional dan nasional. Maka pihak yang berkewajiban untuk menanganinya
adalah tingkat nasional. Maka hendaknya pemerintah Indonesia lewat kementrian
pendidikan perlu mengadakan evaluasi yang mendalam dan berkesinambungan di
bidang pendidikan. Tujuan evaluasi ini adalah untuk memperoleh data yang
memadai untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menemukan
penyebab menurunnya kualitas pendidikan dan kemudian merancang rencana
strategi yang andal untuk memperbaiki kualitas pendidikan agar dapat memiliki
daya saing yang tinggi dalam persaingan internasional dalam segala bidang.
2.


Perumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang seperti yang dipaparkan di atas maka penulis

merumuskan masalahnya dalam bentuk pertanyaan seperti berikut ini.
a.
b.

Apa yang dimaksud dengan Evaluasi Program Pendidikan?
Apakah program pendidikan membutuhkan evaluasi?

5

c.
d.
3.

Apa tujuan evaluasi program pendidikan?
Siapakah yang berperan utama dalam evaluasi pendidikan?


Tujuan Penulisan
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas maka penulis merumuskan

tujuan penulisan ini adalah untuk:

4.

a.
b.

Mendefinisikan Evaluasi Program Pendidikan secara tepat.
Mengetahui dengan pasti apakah evaluasi program pendidikan itu

c.
d.

penting bagi proses penyelenggaraan pendidikan.
Mendeskripsikan tujuan-tujuan evaluasi program pendidikan.
Mengetahui pemeran utama dalam pelaksanaan evaluasi pendidikan.

Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi

tambahan bagi yang membutuhkannya dan bagi mahasiswa/i dari jurusan
pendidikan terlebih dalam hal mendeskripsikan evaluasi program pendidikan.
Secara khusus penulis mengharapkan agar tulisan ini dapat menjadi suatu
deskripsi untuk dapat dipakai dalam menjelaskan evaluasi program pendidikan
bagi para mahasiswa/i yang merasa mengalamai kesulitan dalam menulis makalah
dan tugas akhir kuliah.

6

BAB II
PEMBAHASAN
1.

Pengertian Evaluasi
Evaluasi mencakup pengukuran dan penilaian. Dari jaman ke jaman dari

generasi yang satu ke generasi yang lain manusia selalu mengalami perubahan
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi maka para ahli juga memberikan
pengertian pada evaluasi yang berbeda-beda seperti yang terlihat pada uraian
berikut yaitu :
a.

Menurut Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (1977), evaluation refers
to the act or process to determining the value of something. Evaluasi
menunjukkan tindakan atau proses bagi penentuan nilai sesuatu. Dari
definisi tersebut, maka istilah evaluasi ini menunjuk kepada atau

7

mengandung pengertian: suatu tindakan atau suatu proses untuk
b.

menentukan nilai dari sesuatu (Sudijono, 2011: 1).
Menurut Stufflebeam dkk (1971), evaluasi

merupakan

proses

menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna
untuk menilai alternatif keputusan (Daryanto, 2008: 2). Di sini evaluasi
merupakan proses untuk mendeskripsikan tentang cara memperoleh data
untuk disajikan kemudian menetapkan alternatif bagi perbaikan
c.

kekurangan dalam organisasi.
Menurut Ralph Tailor (1950), evaluasi merupakan sebuah proses
pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan
bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai (Arikunto, 2010: 3).
Pendapat ini menekankan pada cara yang ditempuh dalam mencapai
tujuan organisasi yang sudah ditetapkan. Dalam hal ini perbandingan
antara tujuan yang sudah dicapai dan yang belum tercapai perlu

d.

dilakukan.
Menurut Arikunto

(2004:

1),

evaluasi

adalah

kegiatan

untuk

mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya
informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat
dalam mengambil keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah
menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak decision
maker untuk menentukan kebijakan berdasarkan evaluasi yang
e.

dilakukan.
Menurut Gronlund, evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk
menentukan atau membuat keputusan, sampai sejauh mana tujuan
program telah tercapai. Di sini tujuan menjadi sasaran dari proses
evaluasi. Bila ada kesenjangan antara tujuan dan pemenuhan tujuan maka
perlu diadakan perencanaan untuk mengambil langkah selanjutnya untuk
mencapai tujuan.

f.

Mechrens dan Lechman, menyatakan bahwa evaluasi diartikan sebagai
penentu kesesuaian antara tampilan dengan tujuan-tujuan. Artinya bahwa
evaluasi adalah perbandignan kesesuaian antara hasil kegiatan yang
dicapai dengan tujuan yang ditetapkan. Bila hasil pelaksanaan kegiatan
8

yang dicapai sesuai dengan tujuan yang direncanakan berarti telah
mencapai keseimbangan antara proses dan tujuan. Tetapi bila ada yang
tidak tercapai maka itulah yang menjadi masalah dan perlu mencari
solusi.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi
merupakan proses pelaksanaan kegiatan yang tersusun dan dilaksanakan secara
sistematis untuk menggambarkan, memperoleh, mengumpulkan data, menentukan
nilai dari informasi yang diperoleh untuk menentukan alternatif yang tepat oleh
decision

makers

dalam

mengambil

kebijakan

untuk

memperbaiki

dan

mengembangkan proses pelaksanaan kegiatan selanjutnya untuk mencapai tujuan.
Evaluasi ini dilaksanakan oleh seseorang atau beberapa orang evaluator untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan suatu program tercapai yang dilakukan
secara berkesinambungan. Kalau evaluasi kita kaitkan dengan bidang pendidikan;
maka evaluasi adalah proses yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan suatu program pendidikan
telah tercapai yang dilakukan secara berkesinambungan dalam bidang pendidikan.
Hal ini juga diungkapkan dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 58 ayat 1 yang
menyatakan bahwa evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik
untuk memantau kemajuan, kekurangan dan perbaikan hasil belajar peserta didik
secara berkesinambungan.
2.

Pentingnya Evaluasi Program dalam Pendidikan
Evaluasi adalah aktivitas yang sangat penting dalam melaksanakan suatu

aktivitas dalam hidup manusia. Aktivitas harus dilakukan setiap akhir aktivitas
namun

sebaiknya

evaluasi

dilaksanakan

selama

dan

sesudah

aktivitas

dilaksanakan, (euroditaku.wordpress.com). Evaluasi yang dilakukan selama
aktivitas berlangsung bertujuan untuk meninjau kembali hasil kegiatan yang
dicapai setiap hari maka evaluasi dapat dilaksanakan setiap hari dan membuat
rencana kegiatan untuk hari berikutnya. Evaluasi sesudah aktivitas adalah
aktivitas evaluasi yang dilakukan setelah keseluruhan aktivitas selesai dan

9

bertujuan untuk meninjau apakah kegiatan itu berhasil baik, mencapai tujuan yang
diharapkan.
Dalam dunia pendidikan; evaluasi, baik evaluasi hasil pembelajaran maupun
pembelajaran merupakan bagian integral yang tidak bisa dipisahkan dari proses
pendidikan. Di dalam evaluasi, ada tiga hubungan erat atau sering kita dengar
istilah Triangulasi yaitu antara kegiatan pembeajaran, tujuan pembelajaran dan
kegiatan evaluasi. Dalam kegiatan pendidikan, evaluasi itu sering digunakan
karena dalam satu periode perlu mengetahui prestasi yang sudah dicapai, baik
oleh pihak guru atau siswa atau bahkan orang tua siswa. Hal ini dapat dirasakan
dalam semua bentuk dan jenis pendidikan, baik pendidikan formal, informal dan
non formal. Dasar-dasar dalam evaluasi ada 3 yang adalah sebagai berikut:
a)
Dasar psikologis, mengetahui sejauh mana kita mau melangkah.
b)
Dasar didaktis; mengetahui cara memenuhi kebutuhan didaktis,
seperti untuk memotivasi siswa dalam belajar, memperoleh data siswa
yang berkesulitan belajar, kemudian memotivasi dan memberi cara
c)

belajar yang baik.
Dasar administrative; evaluasi merupakan dokumen bagi guru dalam
menyiapkan dokumen peserta didik, seperti untuk pengisian buku
rapor, penentuan indeks prestasi siswa, pengisian ijazah dan lain-lain.

3.

Jenis-jenis Evaluasi
A. Jenis evaluasi berdasarkan tujuan
Berdasarkan pada tujuannya maka evaluasi dibedakan atas lima jenis,
antara lain:
a) Evaluasi diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi

yang dilaksanakan dengan

tujuan untuk menyelidiki kelemahan-kelemahan siswa beserta
penyebabnya. Setelah mengetahui kelemahan dan penyebab guru
dapat membuat rencana, metode, teknik dan startegi untuk
memperbaiki kekurangan yang dimiliki peserta didik yang
diketahhui lewat evaluasi diagnostik.
b) Evaluasi selektif

10

Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan tim penyeleksi
organisasi untuk memilih peserta didik yang paling tepat sesuai
dengan kriteria program kegiatan tertentu dalam organisasi. Peserta
didik yang memenuhi kriteria akan diberi tugas sesuai dengan
tujuan dan rencana organisasi.
c) Evaluasi penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan peserta didik agar dengan mudah
menempatkannya sesuai dengan kemampuannya. Evaluasi ini
berguna bagi guru untuk menempatkan peserta didik pada suatu
posisi tertentu. Misalnya peserta didik SMA dalam memilih
jurusan. Dari hasil test yang diadakan guru akan menempatkan
siswa dengan mudah pada jurusan IPA atau IPS.
d)

Evaluasi formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk
memperbaiki dan meningkatan proses belajar mengajar.
Sugiyono (2014: 745); menyatakan bahwa evaluasi formatif
lebih menekankan perbaikan obyek yang diteliti, dengan cara
menilai kualitas pelaksanaan program dan konteks organisasi,
seperti personil, prosedur kerja, input dan sebagainya. Evaluasi
formatif digunakan untuk mendapatkan feedback dari suatu
aktivitas dalam bentuk proses, sehingga dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas program atau produk yang berupa barang
atau jasa.

e)

Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah yang dilakukan untuk menentukan hasil
belajar dan tingkat kemajuan belalar peserta didik. Sugiyono

11

(2014: 746), menyatakan bahwa evaluasi sumatif digunakan
untuk mengetahui hasil atau outcome dari suatu program.
Evaluasi dilakukan dengan cara mendeskripsikan apa yang
terjadi sebagai akibat pelaksanaan program, mendeskripsikan
seluruh dampak baik yang ditargetkan maupun tidak, dan
mengestimasi biaya yang terkait dengan program yang telah
dilaksanakan. Evaluasi sumatif menekankan pada efektivitas
pencapaian program berupa produk tertentu.
B.

Jenis evaluasi berdasarkan pada sasaran
Berdasarkan pada sasarannya maka evaluasi dapat dibedakan menjadi

5 bagian:
a)

Evaluasi konteks (Context)
Evaluasi
konteks adalah evaluasi yang ditujukan untuk

mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar
belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam
perencanaan. Sugiyono (2014: 749), menyatakan bahwa evaluasi
konteks terkait dengan pertanyaan, :”Mengapa program tersebut
diadakan? Apakah program dibuat berdasarkan pada visi, misi dan
tujuan suatu lembaga, atau program tersebut dibuat berdasarkan pada
anggaran yang tersedia? Apakah tujuan program tersebut? Apakah
tujuan program dirumuskan secara jelas dan specifik atau tidak jelas?
Apakah tujuan program sesuai dengan kebutuhan lapangan?”
Dari pertanyaan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi
konteks

diadakan

untuk

mengetahui

alasan

program

dibuat,

kesesuaian antara program dan visi, misi dan tujuan, anggaran
pelaksanaan program, kebutuhan lapangan. Evaluasi konteks dibuat
untuk mengetahui aktivitas yang sedang dilaksanakan dengan tujuan
yang hendak dicapai dalam jangka waktu tertentu dan anggaran yang
diperlukan dalam mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan.
b)

Evaluasi input

12

Evaluasi input adalah evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui
input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk
mencapai tujuan. Sugiyono (2014: 749), “Evaluasi Input terkait
dengan berbagai input yang akan digunakan untuk terpenuhinya
proses yang selanjutnya dapat digunakan untuk mencapai tujuan.
Evaluasi ini untuk mengetahui apakah tujuan yang dicapai sudah
cukup memadai, keadaan kualitas inputnya, asal usul input itu
diperoleh, harga input yang diperoleh, orang yang terlibat dalam
proses, kualifikasi dan kompetensi orang yang terlibat dalam program.
c)

Evaluasi proses (Process)
Evaluasi proses adalah evaluasi yang digunakan untuk melihat

proses pelaksanaan, baik mengenai kelancaran proses, kesesuaian
dengan rencana, faktor pendukung dan faktor penghambat yang
muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya. Sugiyono (2014:
750), “Evaluasi Proses terkait dengan kegiatan pelaksanaan rencana
program dengan input yang telah disediakan. Evaluasi ini digunakan
untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan:


Kapan program dilaksanakan? Dalam hal ini adalah waktu
mulainya melaksanakan program tertentu.



Bagaimana prosedur melaksanakan program? Di sini perlu
diketahui secara pasti langkah-langkah yang ditempuh dalam
melaksanakan program untuk mencapai tujuan yang dicitacitakan.



Bagaimanakah

kinerja

orang-orang

yang

terlibat

dalam

pelaksanaan program? Karena ada banyak orang yang terlibat
dalam pelaksanaan program maka perlu ada evaluasi agar dapat

13

mengetahui kinerja setiap orang untuk diadakan perbaikan bagi
yang kinerjanya rendah.


Apakah program yang direncanakan dapat dilaksanakan sesuai
jadwal? Jadi sebelum melaksanakan program perlu ada jadwal
untuk memulai dan mengakhiri program. Jadwal itu penting agar
tidak membuang waktu, biaya dan tenaga dalam pelaksanaan
suatu program.



Apakah semua input yang digunakan mendukung proses
pelaksanaan program? Input adalah semua data tentang
pelaksanaan program baik mendukung maupun kurang atau
bahkan tidak mendukung proses pelaksanaan program. Maka
perlu evaluasi untuk dapat mengklasifikasikan data yang
diperoleh.



Apakah ada kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan program?
Evaluasi dilakukan untuk dapat mengetahui kelemahan dan
kelebihan yang muncul. Kelebihan untuk dipertahankan atau
ditingkatkan sedangkan kelemahan untuk diperbaiki atau bahkan
dihentikan.

d)

Evaluasi produk (Product)
Evaluasi produk adalah jenis evaluasi yang diarahkan untuk

melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan
keputusan

akhir,

diperbaiki,

dimodifikasi,

ditingkatkan

atau

dihentikan. Sugiyono (2014: 750), menyatakan bahwa evaluasi produk
terkait dengan hasil yang dicapai dari suatu program. Evaluasi produk
digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

14



Seberapa jauh tujuan program sudah tercapai? Pertanyaan ini
untuk mencari hasil aktivitas yang mendukung program untuk
mencapai tujuan organisasi.



Program apakah yang sudah tercapai dengan hasil yang tinggi
atau rendah? Dengan pertanyaan ini diharapkan untuk mengetahui
tingkat tinggi rendahnya prestasi yang dicapai.



Bagaimana tingkat kepuasan orang-orang yang dikenai sasaran
pelaksanaan program? Tingkat kepuasan pelanggan adalah
menjadi tolak ukur bagi program maka hendaknya pelaksanaan
program harus menyenangkan pelanggan.



Apakah program tercapai tepat waktu? Semakin sedikit waktu
yang dipakai, semakin sedikit dana yang diperlukan, semakin
sedikit tenaga yang dikuras, namun hal ini juga bergantung pada
jenis program.
Apakah dampak positif dan negatif program tersebut? Suatu



program selalu ada dampak positif dan negatif maka evaluasi harus
difungsikan untuk mengetahui terlebih dampak negatif demi
perbaikan yang diperlukan. Apakah program itu perlu dilanjutkan,
dilanjutkan dengan revisi, atau dihentikan?
e)

Evaluasi outcome atau lulusan
Evaluasi outcome adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat

hasil belajar siswa lebih lanjut, yakni evaluasi lulusan setelah terjun ke
masyarakat. Evaluasi outcome adalah evaluasi sumatif, karena
dilakukan setelah suatu program selesai dilaksanakan (ex-post).
Karena sifatnya hanya dapat

dilakukan ketika

program selesai

dilaksanakan, maka dari perspektif manajemen, hasil dari evaluasi
outcome dapat digunakan sebagai bahan penyempurnaan program
15

mendatang, namun sebatas pada tingkat program yang dievaluasi.
Sebagai evaluasi yang meletakkan outcome sebagai unit analisisnya,
maka evaluasi outcome dapat digolongkan sebagai evaluasi kinerja.
Karena merupakan evaluasi kinerja, maka teknik evaluasi yang
digunakan dalam metode evaluasi outcome dapat menerapkan
pendekatan pragmatis, artinya setiap program yang berbeda boleh jadi
mempunyai teknik evaluasi outcome yang berbeda satu sama lain.
C.

Berdasarkan pada lingkup kegiatan pembelajaran, evaluasi
dibagai atas 3 bagian:
a)

Evaluasi program pembelajaran
Evaluasi program pembelajaran adalah evaluasi yang berfungsi

untuk mencapai tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran,
strategi belajar mengajar, aspek-aspek program pembelajaran yang
lain. Evaluasi ini sangat penting Untuk mengevaluasi keberhasilan
program pembelajaran tidak cukup hanya dengan mengadakan
penilaian terhadap hasil belajar siswa sebagai produk dari sebuah
proses pembelajaran. Kualitas suatu produk pembelajaran tidak
terlepas dari kualitas proses pembelajaran itu sendiri. Evaluasi
terhadap program pembelajaran yang disusun dan dilaksanakan guru
sebaiknya menjangkau penilaian terhadap: (1) Desain pembelajaran,
yang meliputi kompetensi yang dikembangkan, strategi pembelajaran
yang dipilih, dan isi program, (2) Implementasi program pembelajaran
atau kualitas pembelajaran, serta (3) Hasil program pembelajaran.
Dalam mengadakan penilaian terhadap hasil program pembelajaran
tidak cukup terbatas pada hasil jangka pendek atau output tetapi
sebaiknya juga menjangkau outcome dari program pembelajaran.
b)

Evaluasi proses pembelajaran

16

Evaluasi proses pembelajaran adalah evaluasi yang mencakup
kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis besar
program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam
mengikuti

proses

pembelajaran.

Evaluasi

ini

tentang

proses

pembelajaran yang terjadi antara guru dan siswa di kelas tertentu
dalam waktu tertentu pula.
c)

Evaluasi hasil pembelajaran
Evaluasi hasil pembelajaran adalah evaluasi yang mencakup

tingkat penguasaan peserta didik pada subyek tertentu dengan tujuan
pembelajaran yang ditetapkan, baik tujuan umum maupun tujuan
khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
D.

Jenis evaluasi berdasarkan pada objek dan subjek evaluasi

Berdasarkan pada objek
Berdasarkan pada obyeknya, evaluasi dibagi atas 3 bagian yaitu evaluasi
input, evaluasi transformasi dan evaluasi output.
a)

Evaluasi input
Evaluasi input adalah evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan,

kepribadian, sikap, dan keyakinan. Yang dimaksud adalah kepribadian yang
sehat jasmani, sikap yang dikagumi oleh orang lain atau dijadikan panutan,
keyakinan atau beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
b)

Evaluasi transformasi
Evaluasi

transformasi

adalah

evaluasi

terhadap

unsur-unsur

transformasi proses pembelajaran seperti; materi, media, metode dan lainlain. Evaluasi ini bertujuan unutk mengetahui perubahan pada peserta

17

didik berdasarkan pada materi yang diajarkan, media pengajaran yang
digunakan, metode pengajaran dan lain-lain.
c)

Evaluasi output
Evaluasi out put adalah evaluasi yang dilakukan terhadap lulusan yang

mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran. Setelah menempuh jangka
waktu tertentu akan diadakan evaluasi untuk memantau apakah siswa dapat
menyelesaikan studi dengan baik. Sehingga dapat dijadikan sebagai
feedback bagi guru dalam menentukan metode, teknik pendampingan siswa
pada waktu yang akan datang.
Berdasarkan pada Subyek
Berdasarkan pada subyeknya, evaluasi dibagi atas 2 bagian, yaitu
a)

evaluasi internal dan evaluasi eksternal.
Evaluasi internal
Evaluasi internal adalah evaluasi yang dilakukan di dalam sekolah
sehingga yang berperan sebagai evaluator adalah guru sedangkan
siswa berperan sebagai peserta evaluasi. Evaluasi dengan maksud
untuk mengetahui tingkat kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik

b)

setelah mengikuti program tertentu dari sekolah.
Evaluasi eksternal
Evaluasi eksternal adalah evaluasi yang dilakukan oleh orang luar
sekolah. Dalam evaluasi ini evaluator adalah bisa guru namun bisa
juga selain guru. Evaluator yang bukan guru ini bisa berasal dari
orang tua, lider lokal, lider organisasi non pemerintahan, pihak

4.

keamanan, agama, dan lain-lain.
Model-Model Evaluasi Program
Evaluasi program merupakan suatu proses penilaian yang menyediakan

informasi untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan tujuan
yang hendak dicapai. Dalam hal ini desain implementasi dan dampak untuk
membantu

membuat

keputusan,

membantu

pertanggungjawaban

dan

meningkatkan pemahaman terhadap fenomena adalah hal yang mutlak diperlukan.
Evaluasi program adalah proses yang sistematis dan bekelanjutan untuk
mengumpulkan, mendeskripsikan, menginterpretasikan dan menyajikan data
18

untuk digunakan sebagai fondasi untuk membuat keputusan, menyusun kebijakan
dan menyusun program selanjutnya. Tujuan utama evaluasi adalah untuk
memperoleh informasi yang akurat dan objektif tentang suatu program. Informasi
tersebut dapat berupa proses pelaksanaan program, dampak/hasil yang dicapai,
efesiensi serta pemanfaatan hasil evaluasi yang difokuskan untuk program itu,
yaitu untuk mengambil keputusan apakah kegiatan itu dilanjutkan karena belum
selesai sesuai dengan harapan, diperbaiki karena kurang baik atau dihentikan
karena tidak baik untuk diimplementasikan. Selain itu, juga dipergunakan untuk
kepentingan penyusunan program berikutnya maupun penyusunan kebijakan yang
terkait dengan program.
Dalam melaksanakan suatu evaluasi perlu juga mempertimbangkan model
evaluasi yang baik. Model evaluasi adalah rancangan evaluasi yang dibuat oleh
para ahli agar pelaksanaan evaluasi memiliki model tertentu yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Biasanya model evaluasi ini dirancang oleh
seeseorang atau organisai berdasarkan pada kepentingan untuk mengetahui
apakah program yang telah dilaksanakan mencapai tujuan yang ditetapkan atau
tidak.
Ada beberapa model evaluasi yang digunakan oleh para ahli dalam
mengevaluasi suatu program pembelajaran seperti diuraikan berikut ini.
A.

Model Evaluasi Kirkpatrick
Model ini sesuai dengan nama pencetus model tersebut yaitu

Kirkpatrick. Beliau adalah seorang ahli evaluasi program pelatihan dalam bidang
pengembangan SDM. Model evaluasi yang dikembangkannya dikenal dengan
nama Kirkpatrick Four Levels Evaluation Model. Evaluasi terhadap efektivitas
program pelatihan (training) menurut Kirkpatrick (1998) dalam Eko Putro
Widoko (2010) mencakup 4 level evaluasi, yaitu:
a)
Evaluasi Reaksi (Reaction Evaluation)
Evaluasi Reaksi ini dimaksudkan untuk mengevaluasi reaksi peserta training
berarti mengukur kepuasan peserta. Program training dipandang efektif bila
prosesnya menyenangkan peserta training, sehingga mereka termotivasi
untuk berlatih dan berkelanjutan. Sugiyono (2014: 754), menyatakan bahwa
evaluasi reaksi adalah mengulur seberapa tinggi reaksi atau tanggapan

19

peserta diklat terhadap program diklat. Peserta diklat diminta untuk
memberikan evaluasi terhadap tujuan program, kurikulum dan silabus,
kualitas pengajar, kualitas pembelajaran, kualitas evaluasi, kualitas ruang
b)

diklat, sarana prasarana, lingkungan diklat, pembiayaan dan sebagainya.
Evaluasi Belajar (Learning Evaluation)
Evaluasi belajar ini tidak lain dari tiga kemampuan pengetahuan yang
hendak dicapai dalam proses pembelajaran yaitu pengetahuan (kognitif),
sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotorik). Peserta training dikatakan
telah belajar apabila pada dirinya telah mengalami perubahan sikap,
perbaikan pengetahuan dan peningkatan keterampilan. Apabila tak ada
perubahan sikap, peningkatan pengetahuan atau keterampilan pada peserta
training maka program dapat dikatakan gagal. Penilaian ini lebih difokuskan
pada perubahan sikap yang terjadi pada saat kegiatan pembelajaran
dilakukan sehingga lebih bersifat internal.
Sugiyono (2014: 755); menyatakan bahwa evaluasi belajar pada program
diklat bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh perubahan pengetahuan,
sikap dan ketrampilan peserta diklat setelah mengikuti diklat. Perubahan
kognitif dapat diketahui dengan cara membandingkan nilai pretest dan post
test pada setiap mata diklat. Perubahan sikap dapat diketahui dengan
pengamatan dan wawancara. Untuk mengetahui perubahan ketrampilan

c)

dapat dilakukan dengan test performance atau wawancara dan pengamatan.
Evaluasi Perilaku (Behavior Evaluation)
Evaluasi perilaku difokuskan pada perubahan tingkah laku peserta didik
setelah selesai mengikuti pembelajaran. Penilaian tingkah laku ini lebih
bersifat eksternal karena yang dinilai adalah perubahan perilaku setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran dan kembali ke lingkungan mereka maka
evaluasi ini dapat disebut sebagai evaluasi terhadap outcomes dari kegiatan
pelatihan. Evaluasi ini dapat dilakukan dengan membandingkan perilaku
sebelum dan sesudah mengikuti training maupun dengan mengadakan
survei atau interview dengan pelatih, atasan maupun bawahan peserta
training setelah mereka kembali ke tempat kerja.
Sugiyono (2014: 755); menyatakan bahwa evaluasi behavior bertujuan
untuk mengetahui bagaimana perilaku peserta diklat setelah bekerja di

20

tempat kerjanya. Secara teoritis pegawai yang telah diberi diklat, perilaku
kerjanya akan menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Pengukuran yang
ideal terhadap perilaku kerja dapat dilakukan dengan cara membandingkan
perilaku kerja sebelum dan sesudah mengikuti diklat. Pengukuran dapat
juga dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada lulusan peserta diklat,
pimpinan lulusan peserta diklat, dan teman-teman lulusan peserta diklat.
Pimpinan dan teman-teman lulusan peserta diklat diminta untuk
memberikan penilaian kinerja sebelum dan sesudah diklat berdasarkan
d)

persepsi mereka.
Evaluasi Dampak (Result Evaluation)
Hasil yang dimaksud di sini adalah hasil yang dicapai setelah mengikuti
suatu proses pembelajaran tertentu. Evaluasi hasil ini dapat dilakukan
dengan membandingkan kelompok kontrol dengan kelompok peserta
pembelajaran, mengukur kemampuan siswa sebelum dan setelah mengikuti
pembelajaran apakah ada peningkatan atau tidak (Kirkpatrick, 1998: 61).
Model ini memiliki beberapa kelebihan yaitu: (1) Lebih komprehensif,
karena mencakup hard skill dan soft skill; (2) Obyek evaluasi tidak hanya
hasil belajar semata tapi juga mencakup proses, output dan outcomes; (3)
Mudah untuk diterapkan.
Sugiyono (2014: 755); menyatakan bahwa evaluasi result digunakan
untuk mengetahui seberapa besar dampak diklat kepada lembaga yang
mengirimkan pegawainya untuk mengikuti diklat. Evaluasi ini dapat
dilakukan

dengan

cara

membandigkan

kinerja

lembaga

sebelum

mengirimkan pegawainya untuk mengikuti diklat, dan kinerja lembaga
sesudah pegawainya mengikuti diklat.
B.

Model Evaluasi CIPP (Context, Input, Process and Product)
Model evaluasi CIPP yang dikemukakan oleh Stufflebeam &

Shinkfield (1985) adalah sebuah pendekatan evaluasi yang berorientasi pada
pengambilan keputusan untuk memberikan bantuan kepada administrator
atau leader pengambil keputusan. Stufflebeam mengemukakan bahwa hasil
evaluasi akan memberikan alternatif pemecahan masalah bagi para

21

pengambil keputusan. Model evaluasi CIPP ini terdiri dari 4 komponen
yaitu:
a)
Evaluasi Konteks (Context Evaluation)
Eko Putro Widoyoko (2010), menyatakan bahwa evaluasi konteks
mencakup analisis masalah yang berkaitan dengan lingkungan program atau
kondisi obyektif yang akan dilaksanakan. Evaluasi konteks berisikan
analisis kekuatan dan kelemahan obyek tertentu. Suharsimi Arikunto dan
Cepi Safrudin (2009) menjelaskan bahwa, evaluasi konteks adalah upaya
untuk menggambarkan dan merinci lingkungan kebutuhan yang tidak
terpenuhi, populasi dan sampel yang dilayani, dan tujuan proyek. Evaluasi
ini terfokus pada masalah apa yang terjadi, mengapa terjadi serta mencari
solusi untuk peneyelesaiannya.
b) Evaluasi Input (Input Evaluation)
Tahap kedua dari model CIPP adalah evaluasi input atau evaluasi
masukan. Menurut Eko Putro Widoyoko, (2010); evaluasi masukan
membantu mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber yang ada,
alternative apa yang diambil, apa rencana dan strategi untuk mencapai
tujuan, dan bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya. Komponen
evaluasi masukan meliputi; sumber daya manusia, sarana dan peralatan
pendukung, dana atau anggaran, berbagai prosedur dan aturan yang
diperlukan.
c)
Evaluasi Proses (Process Evaluation)
Evaluasi proses digunakan untuk mendeteksi rancangan implementasi
selama tahap implementasi, menyediakan informasi untuk keputusan
program dan sebagai arsip prosedur yang telah terjadi. Evaluasi proses
meliputi koleksi data penilaian yang telah ditentukan dan diterapkan dalam
praktik pelaksanaan program. Pada dasarnya evaluasi proses untuk
mengetahui sampai sejauh mana rencana telah diterapkan dan komponen
apa yang perlu diperbaiki.
d) Evaluasi Produk (Product evaluation)
Product evaluation adalah evaluasi yang dilakukan untuk melihat
keberhasilan suatu program dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Pada tahap evaluasi ini seorang evaluator dapat memberikan rekomendasi

22

kepada evaluan apakah suatu program dapat dilanjutkan, dikembangkan,
atau dihentikan.
Menurut Eko

Putro Widoyoko

model

evaluasi

CIPP lebih

komprehensif diantara model evaluasi lainnya, karena objek evaluasi tidak
hanya pada hasil semata tetapi juga mencakup konteks, masukan, proses,
dan hasil.
C.

Model Evaluasi Wheel (roda) dari Beebe
Model evaluasi wheel ini mempunyai 3 tahap utama, yaitu: (a)
Pembentukan

tujuan

pembelajaran,

(b)

Pengukuran

outcomes

pembelajaran, (c) Penginterpretasian hasil pengukuran dan penilaian.
Model Evaluasi Wheel artinya model evaluasi roda karena
model evaluasi ini berbentuk seperti roda. Roda menggambarkan
usaha evaluasi yang berkaitan dan berkelanjutan dan satu proses ke
proses selanjutnya tiada putus dan berjalan terus. Model ini digunakan
untuk mengetahui apakah pelatihan yang dilakukan suatu instansi
telah berhasil. Oleh karena itu diperlukan sebuah alat untuk
mengevaluasinya.
D.

Model Evaluasi Provus
Biasanya orang menyebut Model evaluasi ini dengan sebutan evaluasi

kesenjangan program. Suatu keadaan antara yang diharapkan dalam rencana
dengan yang dihasilkan dalam pelaksanaan program itulah yang disebut
kesenjangan program. Evaluasi kesenjangan ini bertujuan mengetahui
tingkat kesesuaian antara standard yang sudah ditentukan dalam program
dengan penampilan aktual dari program tersebut (Eko Putro Widoyoko:
2010).
5.

Tujuan Evaluasi Program Pendidikan
Agar suatu evaluasi dapat berjalan dengan baik, lancar, efektif dan efisien

seorang evaluator perlu mengenal model evaluasi yang digunakan serta tujuan
yang hendak dicapai melalui evaluasi tersebut. Suatu lembaga pendidikan sangat
memerlukan adanya evaluasi karena evaluasi dapat memajukan lembaga dan
proses pendidikan di sekolah itu. Adapun tujuan evaluasi program pendidikan
23

seperti berikut ini: (a) Mendeskripsikan tingkat kemampuan belajar siswa; (b)
Mengetahui tingkat keberhasilan PBM; (c) Menentukan tindak lanjut hasil
penilaian; (d) Memberikan pertanggungjawaban (accountability); (e) Untuk
memberi umpan balik (feedback) kepada guru, sebagai dasar untuk memperbaiki
proses belajar mengajar dan mengadakan revisi program dan remidial program
bagi siswa; (f) Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar masingmasing siswa, yang antara lain diperlukan untuk memberikan laporan kepada para
orang tua siswa, penetapan kenaikkan kelas, dan penentuan lulus tidaknya peserta
didik; (g) Untuk menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat
sesuai dengan tingkat kemampuan atau karakteristik lain yang dimiliki siswa; (h)
Untuk mengenal latar belakang psikologi, fisik, dan lingkungan siswa yang
mengalami kesulitan belajar. Yang hasilnya dapat dipakai sebagai dasar untuk
memecahkan kesulitan tersebut agar siswa kembali belajar dengan baik untuk
memperoleh hasil yang lebih baik dari yang ada.
6.
Manfaat Suatu Evaluasi
Kegiatan evaluasi bagi suatu organisasi untuk merevisi program dalam
mencapai tujuan yang direncanakan. Adapun beberpa manfaat dari diadakannya
evaluasi program pendidikan sebagai berikut:
a)

Bagi Siswa
Dengan diadakannya evaluasi atau penilaian maka siswa dapat

mengetahui apakah hasil pekerjaannya memuaskan atau tidak. Agar peserta
didik dapat mengetahui secara pasti akan kekurangan dan kelebihannya
mereka maka guru harus mendistribusikan kembali hasil pekerjaan setiap
peserta didik kepada pemiliknya setelah diadakan pengoreksian.
b)

Bagi Guru
Manfaat evaluasi bagi guru adalah: (1) Membantu guru untuk
mendeskripsikan kemampuan belajar siswa dari setiap mata pelajaran
yang ada; (2) Membantu guru mengetahui siswa yang berhak
melanjutkan dan yang tinggal kelas; (3) Membantu guru dalam
mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat atau belum; (4)
Membantu untuk mengetahui apakah metode yang digunakan untuk
24

mengajar sudah tepat atau belum; (5) Membantu guru untuk
mengetahui apakah perlu ada remedial teaching atau tidak.
c)

Bagi Sekolah
Manfaat evaluasi bagi sekolah adalah: (1) Membantu guru untuk
mengetahui kondisi bagi pembelajaran di sekolah sudah tepat atau
perlu diperbaiki; (2) Merupakan informasi bagi guru tentang tepat atau
tidaknya kurikulum yang digunakan. Kalau belum tepat perlu
membuat usulan dan saran bagi perbaikan kurikulum pada waktu yang
akan datang; (3) Membantu guru untuk memperoleh informasi tentang
rangking yang diperoleh peserta didik dari tahun ketahun, untuk
digunakan sebagai pedoman dan motivasi bagi siswa lain dalam
proses pembelajaran.

7.

Prinsip-Prinsip Evaluasi
Ada beberapa prinsip dalam Evaluasi adalah sebagai berikut: (a) Prinsip

berkesinambungan (kontinuitas); Evaluasi tidak hanya dilakukan setahun
sekali, percaturwulan, persemester, tetapi sebaiknya evaluasi dilakukan secara
terus-menerus, berkesinambungan mulai dari proses perencanaan hingga proses
belajar mengajar sambil memperhatikan keadaan, kemampuan, kecerdasan, sikap,
mental dan lain-lain hingga anak didik tersebut meninggalkan lembaga sekolah;
(b) Prinsip menyeluruh (komprehensif); Prinsip yang melihat semua aspek,
meliputi ketakwaan, kepribadian, ketajaman hapalan, keaktifan, pemahaman,
ketulusan, kerajinan, sikap kerjasama, tanggung jawab dan sebagainya; (c)
Prinsip objektivitas; Evaluasi yang dilakanakan harus berdasarkan pada
kenyataan yang sebenarnya, tidak boleh dipengaruhi oleh pandangan atau
pendapat pribadi seperti hal-hal yang bersifat emosional atau irasional, (Rusyan,
1989 : 211). Evaluasi ini dilakukan secara adil, sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya dan bukan subjektif.
8.

Prosedur Melaksanakan Evaluasi

25

Dalam melaksanakan evaluasi pendidikan hendaknya dilakukan secara
sistematis dan terstruktur. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa
evaluasi pendidikan secara garis besar melibatkan 3 unsur yaitu input, proses dan
out put. Apabila prosesdur yang dilakukan tidak bercermin pada 3 unsur tersebut
maka dikhawatirkan hasil yang digambarkan oleh hasil evaluasi tidak mampu
menggambarkan

gambaran

yang

sesungguhnya

terjadi

dalam

proses

pembelajaran.
Langkah-langkah dalam melaksanakan kegiatan evaluasi pendidikan secara
umum adalah sebagai berikut : (a) Perencanaan, mengapa perlu evaluasi, apa saja
yang hendak dievaluasi, tujuan evaluasi, teknik apa yang hendak dipakai, siapa
yang hendak dievaluasi, kapan, dimana, penyusunan instrument, indikator, data
apa saja yang hendak digali, dsb; (b) Pengumpulan data, tes, observasi, kuesioner,
dan sebagainya sesuai dengan tujuan; (c) Verifiksi data, uji instrument, uji
validitas, uji reliabilitas, dsb; (d) Pengolahan data dengan cara memaknai data
yang terkumpul, kualitatif atau kuantitatif, apakah hendak diolah dengan statistik
atau non statistik, apakah dengan parametrik atau non parametrik, apakah dengan
manual atau dengan software, misal : SAS, SPSS; (e) Penafsiran data, maksudnya
data yang sudah dikumpulkan ditafsirkan melalui berbagai teknik uji, diakhiri
dengan uji hipotesis ditolak atau diterima, jika ditolak mengapa? Jika diterima
mengapa? Berapa taraf signifikannya? Interpretasikan data tersebut secara
berkesinambungan dengan tujuan evaluasi sehingga akan tampak hubungan sebab
akibat. Apabila hubungan sebab akibat tersebut muncul maka akan lahir alternatif
yang ditimbulkan oleh evaluasi itu.

26

BAB III
PENUTUP
1.

Kesimpulan
a.
Pengertian evaluasi menurut para ahli berbeda-beda. Namun dapat
disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses aksi yang sistematis dan
berkesinambung untuk memperoleh data tentang tujuan yang sudah
dicapai, untuk disajikan sebagai laporan untuk dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam menentukan alternatif yang tepat dalam
menentukan kebijakan bagi proses aktivitas selanjutnya untuk
mencapai tujuan yang lebih efektif dan efisien.
b.

Berdasarkan
evaluasi

pada

tujuannya,

evaluasi

bertujuan

mencari

diagnostik;

terdiri

atas

kelemahan-

kelemahan siswa beserta penyebabnya; Evaluasi selektif,
memilih

peserta

bagi

suatu

tugas

tertentu;

evaluasi

penempatan untuk mengetahui kemampuan evaluan untuk
ditempatkan
formatif
belajar

sesuai

untuk

dengan

memperbaiki

mengajar;

evaluasi

kemampuannya;
dan

meningkatkan

sumatif

untuk

Evaluasi
proses

menentukan

outcome dari program pembelajaran.

c.

Berdasarkan pada sasarannya; evaluasi terdiri atas evaluasi
context; Evaluasi input; Evaluasi proses; Evaluasi produk; Evaluasi
outcome.

27

d.

Berdasarkan pada lingkup kegiatan pembelajaran, evaluasi
dibagai atas 3 bagian. Ketiga evaluasi itu adalah Evaluasi program
pembelajaran,

Evaluasi

proses

pembelajaran,

Evaluasi

hasil

pembelajaran.
e.

Berdasarkan pada obyeknya, evaluasi dibagi atas 3 yaitu Evaluasi
input, Evaluasi transformasi; Evaluasi output.

f.

Berdasarkan pada subyeknya, evaluasi dibagi atas 2 bagian, yaitu:

g.

Evaluasi internal; Evaluasi eksternal.
Model-Model Evaluasi Program
Model- model evaluasi program adalah sebagai berikut: (1) Model
Evaluasi Kirkpatrick; terbagi atas 4 macam yaitu Evaluasi Reaksi
(Reaction Evaluation), Evaluasi Belajar (learning evaluation),
Evaluasi Perilaku (Behavior evaluation), Evaluasi dampak (result
learning); (2) Model Evaluasi CIPP antara lain; evaluasi konteks,
evaluasi input, evaluasi process dan evaluasi product; (3) Model
Evaluasi Wheel antara lain; artinya model evaluasi roda. Model
evaluasi ini mempeunyai 3 bagian yaitu pembentukan tujuan
pembelajaran,

pengukuran

outcome

pembelajaran,

dan

penginterpretasian hasil pengukuran dan penilaian; (4) Model
Evaluasi Provus ini biasa disebut dengan evaluasi kesenjangan
h.

program.
Tujuan Evaluasi program pendidikan adalah: (1) Mendeskripsikan
tingkat kemampuan belajar siswa; (2) Mengetahui tingkat
keberhasilan PBM; (3) Menentukan tindak lanjut hasil penelitian; (4)
Memberikan akuntabilitas/pertanggungjawaban; (5) Memberikan
umpan balik kepada guru; (6) Menentukan angka kemajuan masingmasing siswa; (7) Menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar

i.

yang tepat, mengenal latar belakang siswa.
Manfaat Evaluasi yaitu: bagi siswa untuk mengetahui tingkat
keberhasilan dalam mengerjakan soal. Bagi guru untuk mengetahui

28

segala seluk-beluk tentang siswa. Bagi sekolah untuk membantu guru

2.

j.

mengetahui segala masalah yang terjadi di sekolah.
Prinsip-Prinsip Evaluasi yaitu; berkesinambungan, komprehensif

k.

dan obyektivitas.
Prosedur Pelaksanaan Evaluasi, antara lain adalah perencanaan,

pengumpulan data, verifikasi data, pengolahan data, penafsiran data.
Saran
Evaluasi program adalah evaluasi yang sangat penting untuk dilakukan baik
selama maupun sesudah pelaksanaan suatu program. Begitu juga dalam hal
pendidikan, evaluasi program pendidikan adalah bagian penting dari seluruh
aktivitas pendidikan yang harus dilaksanakan untuk mengetahui tingkat
ketercapaiannya kegiatan pendidikan selama jangka waktu tertentu. Dalam
hal ini untuk mengetahui prestasi yang dicapai oleh guru dalam mengajar
kemudian mencari cara yang lebih baik untuk meningkatkan mutu
pendidikan yang lebih baik. Di samping juga untuk mengetahui prestasi
yang diraih oleh siswa dalam belajar.
Oleh karena itu diharapkan agar semua pembaca baik oleh mahasiswa, calon
guru dan bahkan para guru yang membaca makalah ini dapat
menjadikannya sebagai salah satu wahana dalam proses penyelenggaraan
pendidikan baik pendidikan fomal, non formal dan informal untuk meraih
prestasi pendidikan yang optimal.

29

DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Manajemen Ed. III. Bandung: ALFABETA
https://binham.wordpress.com/2012/01/07/model-model-evaluasi-pendidikan/
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=252570&val=6807&title=EVALUASI%20PROGRAM
%20PENDIDIKAN%20LUAR%20SEKOLAH%20/%20PELATIHAN
%20ORANG%20DEWASA
http://www.kompasiana.com/haruman02/pentingnya-evaluasi-dalampembelajaran_5535a2176ea834ba0fda42e8
http://iyasphunkalfreth.blogspot.co.id/2012/02/evaluasi-program-pendidikan.html
http://chamimampel.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-tujuan-dan-fungsievaluasi.html
http://www.umpwr.ac.id/download/publikasi ilmiah/Evaluasi%20Program
%20Pembelajaran.pdf
http://www.pusakaindonesia.org/bhinneka-tunggal-ika-semboyan-kesatuanbangsa/
https://damandiana.wordpress.com/2012/10/25/mencerdaskan-kehidupan-bangsamerupakan-kewajiban-konstitusional-2/

30

31