BENTUK FUNGSI DAN MAKNA MENHIR DALAM KEH (1)
LATAR BELAKANG
Kebudayaan megalitik merupakan istilah untuk
menyebutkan kebudayaan yang menghasilkan
bangunan-bangunan dari batu besar
Pendirian bangunan dalam tradisi megalitik
selalu didasarkan pada kepercayaan akan adanya
hubungan antara yang telah meninggal dunia.
MENHIR
Menhir adalah sebuah batu tegak
baik dikerjakan atau belum
dikerjakan dan diletakkan
dengan sengaja di suatu tempat
untuk media penghormatan dan
menjadi lambang dari orangorang yang diperingati
Di Nagari Mahat dari hasil penelitian terdahulu tercatat 12 situs temuan
tradisi megalitik, dimana temuan dominannya adalah menhir dengan
jumlah ± 800 buah, diantaranya:
a. Megalitik Koto Tinggi
g. Megalitik Kayu Kaciak
b. Megalitik Padang Ilalang
h. Megalitik Koto Gadang
c. Megalitik Bukit Domo I
i. Megalitik Tanjung Masjid
d. Megalitik Bukit Domo II
j. Megalitik Kampung
e. Megalitik Ronah I
k. Megalitik Ampang Gadang I
f. Megalitik Ronah II
l. Megalitik Ampang Gadang II
Astronomi 00º 1’ 35,5” LU dan 100º 29’ 41” BT, berada
pada ketinggian 350 meter di atas permukaan laut.
Situs Koto Tinggi terletak di Jorong Koto Tinggi
Jumlah temuan menhir sebanyak ± 311 buah dari
berbagai bentuk, ukuran dan hiasan.
Orientasi menhir kearah Tenggara
Astronomi 00º 1’ 63” LU dan 100º 30’ 28” BT di terletak
di Jorong Ronah
Jumlah temuan sebanyak 25 buah menhir
Menhir umumnya berbentuk tangkai pedang dan terdapat
1 buah menhir berhias
Orientasi menhir situs ini mengarah ke Selatan.
SITUS KOTO GADANG
Astronomi 00º 0’ 62” LU dan 100º 30’ 36,7” BT dengan
luas situs 4776m2, terletak di Jorong Koto Gadang
Temuan sebanyak 31 buah menhir
Bentuk, ukuran, dan pola hias sangat beragam
Orientasi arah hadap menhir ke tenggara
1.Bagaimana tipologi menhir di Situs
Nagari Mahat ?
2.Bagaimana fungsi dan makna menhir
dalam kehidupan sosial adat istiadat di
Nagari Mahat masa lampau dan
sekarang ?
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum
Mengetahui kehidupan kebudayaan masa lampau, dan
bagaimana proses budaya yang terjadi.
Tujuan khusus
Mengetahui keragaman tipologi hias, fungsi dan makna
menhir.
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Teoretis
Memberikan gambaran keberadaan menhir dari
segi fisik (tipologi) maupun dari fungsi dan makna
menhir.
Menambah data arkeologi atau referensi.
Manfaat Praktis
Informasi bagi Pemerintah dalam hal yang
berkaitan dengan pembinaan, perlindungan,
pelestarian, dan pemeliharaan terhadap situs
sehingga masyarakat memahami arti penting
sebuah sejarah masa lampau.
Penelitian terbatas pada peninggalan tradisi megalitik di Situs
Nagari Mahat yaitu menhir.
Penelitian juga melihat konteks temuan lain berupa lumpang batu
dan batu dakon.
Lingkup penelitian ini juga mencakup masalah yang dibahas,
yaitu tipologi, fungsi, dan makna menhir dalam kehidupan sosial
adat istiadat di Nagari Mahat dulu dan sekarang.
Metode Penelitian
PENGUMPULAN DATA
1. Studi Kepustakaan
2. Observasi
3. Wawancara
a. Tujuan Eksplisif
b. Penjelasan Etnografis
c. Pertanyaan Deskriptif
Analisis
2. Analisis
3. Analisis
4. Analisis
1.
Artefak
Kualitatif
Etnoarkeologi
Komparatif
GAMBARAN UMUM
Provinsi Sumatera Barat terletak antara 0º 54’ LU dan 3º 30’ LS, serta antara 98º
36’ BT sampai 101º 53’ LS.
Batas Provinsi Sumatera Barat
Utara : Provinsi Sumatera Utara.
Selatan : Provinsi Jambi dan Provinsi Bengkulu.
Timur : Provinsi Riau.
Barat : Samudra Indonesia.
Geografis
Bertopografi pegunungan dan Dataran Tinggi Bukit Barisan yang
membujur dari barat laut ke tenggara, dengan ketinggian 3000m dpl.
Provinsi Sumatera Barat dilalui oleh garis khatulistiwa (garis lintang nol
derajat), dengan iklim tropis, suhu udara dan kelembaban yang tinggi.
Ketinggian permukaan daratan antara satu daerah dengan daerah
lainnya sangat bervariasi.
Nagari Mahat
Nagari di Minangkabau asal usulnya bermula dari
Taratak ----- Dusun ----- Koto ---- Nagari
Syarat sebuah nagari menurut adat yaitu:
• Basasok – Bajurami
• Bapandam – Bapakuburan
• Barumah – Batanggo
• Balabua – Batapian
• Bakoroang – Bakampuang
• Basawah – Baladang
• Babalai – Bamusajik
Sosial Budaya
Kategori adat Minangkabau
1. Adat nan sabana adat.
2. Adat nan diadatkan.
3. Adat nan taradat, dan
4. Adat istiadat.
RAGAM MENHIR NAGARI MAHAT
Tipologi
Tipo
logi
Klasifikasi
Taksonomi
Atribut
Tipe
Penentuan Tipologi
Variabel Atribut
Teknologi
Bentuk
367 buah menhir
Ukuran
Pola Hias
Teknologi
Berdasarkan proses
A.
Anostractive technology (teknologi pengurangan)
yakni berupa proses pembentukan hasil melalui pengurangan volume
bahan (proses sentifugal)
B.
Additive technology (teknologi penambahan)
yakni proses pembentukan produk melalui penambahan bahan
(proses sentripetal)
Tahap Pembuatan
Pencarian
Bahan
Pemisahan
Bahan Inti
Pembentukan
setengah jadi
Penghalusan
dan
Dekorasi
Bentuk Menhir
Tipe MM 1
Membengkok
dan meruncing
Tinggi 50-400 cm
Badan menhir
tegak lurus
Persegi panjang
Tipe MM 2
Setengah lingkaran
(membulat)
seperti gagang golok atau
keris
Tinggi 60-175 cm
Bagian bawah persegi panjang
Bentuk badan menhir tegak lurus
Ketebalan menhir makin ke atas makin
mengecil.
Tipe MM 3
Ujung datar membentuk
siku atau sudut
Tinggi 60-190 cm
Bagian bawah berbentuk persegi panjang
Ketebalan menhir hampir sama,
Tipe MM 4
Bentuk badan menhir melengkung
Tinggi 50-195 cm
Bagian bawah persegi panjang
Ketebalannya makin ke atas makin
mengecil, Ujungnya ada yang runcing,
membulat, dan tidak beraturan
Tipe MM 5
Tipe menhir yang
berbentuk seperti
makluk hidup
Bagian bawah tidak
beraturan,
Badan makin ke atas
ketebalan menhir makin
mengecil
Tinggi 80-95 cm
Tipe MM 6
Merupakan tipe yang
tidak beraturan,
terutama dari
ketebalan dan bentuk
ujung menhir.
Tinggi 30-110 cm
No
Tipe Menhir
Jumlah Menhir
Persentase (%)
1
Tipe MM 1
111
30 %
2
Tipe MM 2
88
24 %
3
Tipe MM 3
49
13 %
4
Tipe MM 4
43
12 %
5
Tipe MM 5
4
1%
6
Tipe MM 6
72
20 %
367 buah
100 %
Total
No Tipe Menhir Ukuran (tinggi) Arah Hadap
Pola Hias
(jumlah)
Total
1
Tipe MM 1
50-400 cm
Tenggara
1
86
2
Tipe MM 2
70-160 cm
Tenggara
1
78
3
Tipe MM 3
60-120 cm
Tenggara
2
46
4
Tipe MM 4
50-190 cm
Tenggara
-
42
5
Tipe MM 5
80-95 cm
Tenggara
-
2
6
Tipe MM 6
30-110 cm
Tenggara
-
57
4
311
JUMLAH
No
Tipe Menhir Ukuran (tinggi) Arah Hadap
Pola Hias (jml)
Total
1
Tipe MM 1
70-230 cm
Selatan
-
11
2
Tipe MM 2
60-120 cm
Selatan
-
4
3
Tipe MM 3
80-90 cm
Selatan
-
3
4
Tipe MM 4
170 cm
Selatan
1
1
5
Tipe MM 5
-
-
-
-
6
Tipe MM 6
30-60cm
Selatan
-
6
1
25
JUMLAH
No Tipe Menhir Ukuran (tinggi) Arah Hadap
Pola Hias
(jumlah)
Total
1
Tipe MM 1
100-300 cm
Tenggara
-
14
2
Tipe MM 2
80-175 cm
Tenggara
2
6
3
Tipe MM 3
-
-
-
-
4
Tipe MM 4
-
-
-
-
5
Tipe MM 5
80-90 cm
Tenggara
-
2
6
Tipe MM 6
75-90 cm
Tenggara
-
9
2
31
JUMLAH
Situs Menhir Nagari Mahat memiliki
ciri bentuk menhir yang khas yaitu
berbentuk seperti hulu pedang atau
gagang keris dengan ukuran tinggi
menhir berkisar 40-400 cm.
UKURAN MENHIR
No
Jenis Menhir
Ukuran (tinggi)
1.
Menhir ukuran kecil
0-70 cm
2.
Menhir ukuran sedang
71-140 cm
3.
Menhir ukuran besar
> 141 cm
Persentase Menhir Berdasarkan Ukuran
No
Tipe Menhir
Kecil
Jumlah
Sedang
%
Jumlah
Besar
%
Jumlah
%
1.
Tipe MM 1
22
6
53
14
36
10
2.
Tipe MM 2
19
5
48
13
21
6
3.
Tipe MM 3
7
2
42
11
-
-
4.
Tipe MM 4
4
1
23
6
16
4
5.
Tipe MM 5
-
-
4
1
-
-
6.
Tipe MM 6
59
17
13
3
-
-
Total
111
31 %
183
49 %
73
20 %
Penggolongan menhir berdasarkan ukuran
apabila dikaitkan dengan pola hias
Bahwa pola hias menhir hanya terdapat
pada menhir yang berukuran sedang dan
besar, sedangkan menhir yang termasuk ke
dalam golongan berukuran kecil tidak
ditemukan pola hias.
Secara artefaktual dapat dikatakan
bahwa menhir ditinjau berdasarkan ukuran
menunjukkan perbedaan ada dan tidaknya
hiasan, perbedaan dimaksudkan sebagai
pertanda perbedaan status sosial bagi orangorang yang dimakamkan di daerah tersebut.
Ragam Hias Menhir
Menhir berhias segi tiga, suluran
(kaluak paku), sulur ganda, fauna.
Persentase Jumlah Menhir Berhias di Situs Nagari Mahat
No
Situs
Jumlah
Jumlah Menhir Berhias
1
Situs Koto Tinggi
311
4
2
Situs Padang Ilalang
25
1
3
Situs Koto Gadang
31
2
367
7
Total
Persentase (%) menhir berhias
1,91%
Pola Hias Menhir Berdasarkan Ukuran
No
Jenis Menhir
Jumlah Menhir
Jumlah Pola Hias
1.
Menhir ukuran kecil
111
-
2.
Menhir ukuran sedang
183
3
3.
Menhir ukuran besar
73
4
367
7
Total
Jenis Hiasan
No
Jenis Hiasan
Situs
Koto Tinggi
Ilalang
Koto Gadang
1
Sulur
3 menhir
-
1 menhir
2
Sulur ganda
2 menhir
-
-
3
Garis
2 menhir
-
1 menhir
4
Segitiga
2 menhir
1 menhir
Catatan: Satu menhir dapat terdiri atas lebih dari dua jenis hiasan.
-
Bagian-bagian Menhir yang Dihias
Bagian-bagian yang dimaksud adalah keletakan hiasan
pada bagian menhir dari 4 sisi depan, belakang,
kiri, dan kanan serta 3 bagian badan menhir yaitu
atas, tengah, dan bawah.
A : Bagian atas
B : Bagian tengah
C : Bagian bawah
NO
1
2
3
4
5
6
7
Letak Hiasan
Kiri
Kanan
Depan
Belakang
Atas
Tengah
Bawah
Koto Tinggi
√
√
√
√
√
√
√
Situs
Ilalang
√
√
√
Catatan: Satu menhir berhias tidak lebih atas 3 bagian keletakan.
Koto Gadang
√
√
√
√
-
Teknis Hias Cekung
Teknik Hias Timbul
Teknik Hias
No
Teknis Hias
Situs
Koto Tinggi
Ilalang
Koto Gadang
1
Timbul
v
-
v
2
Cekung
v
v
v
Tanda kubur atau batu mejan
Merupakan komplek makam yang memiliki kesamaan fungsi dengan
nisan dalam budaya Islam.
Penghormatan leluhur
Media aspirasi
manusia untuk menampilkan hasil karya seni dan indikasi
berhubungan dengan pemujaan arwah leluhur
Barundiang datuak-datuak
Makna Menhir di Situs Nagari Mahat
Makna itu dapat ditemukan dari individu masyarakat itu
sendiri terutama melalui studi etnografi yang memiliki alat
dan cara unutk membahas kenyataan makna ini
Di Nagari Mahat masyarakatnya masih memegang kuat
sistem budaya yang diwariskan leluhurnya, yang sebagian
besar menganggap kematian tidak membawa perubahan
essensial dalam kedudukan ataupun sifat seseorang.
Sehingga apabila seseorang pernah berjasa bagi keluarga
apalagi menjadi tokoh yang diketahui masyarakat umum,
maka sebagai wujud dari rasa hormatnya kepada si mati
akan dibuatkan bangunan makam atau nisan yang permanen
dan kuat yang nantinya menjadi peringatan bagi generasi
selanjutnya.
Kepala buaya, kerbau, dan phallus
Sesuatu yang luar biasa tidak lain untuk menegaskan
keluarbiasaan kekuatan gaib yang dikandung oleh roh yang
meninggal, sehingga mampu menjaga keselamatan diri
sendiri, dan dapat juga bertindak sebagai pelindung kaum
yang ditinggalkan
Motif sulur menyiratkan keselarasan manusia dengan
lingkungan
Motif segitiga pada umumnya disebut dengan
pucuk rebung atau si tinjau lauikmelambangkan
kebesaran
Menhir di Nagari Mahat tersebut menjadi lambang
status sosial tertentu dari masyarakatnya
Keberagaman hiasan menunjukkan simbolis rasa
hormat dan bangga terhadap yang dikuburkan
Kebudayaan megalitik merupakan istilah untuk
menyebutkan kebudayaan yang menghasilkan
bangunan-bangunan dari batu besar
Pendirian bangunan dalam tradisi megalitik
selalu didasarkan pada kepercayaan akan adanya
hubungan antara yang telah meninggal dunia.
MENHIR
Menhir adalah sebuah batu tegak
baik dikerjakan atau belum
dikerjakan dan diletakkan
dengan sengaja di suatu tempat
untuk media penghormatan dan
menjadi lambang dari orangorang yang diperingati
Di Nagari Mahat dari hasil penelitian terdahulu tercatat 12 situs temuan
tradisi megalitik, dimana temuan dominannya adalah menhir dengan
jumlah ± 800 buah, diantaranya:
a. Megalitik Koto Tinggi
g. Megalitik Kayu Kaciak
b. Megalitik Padang Ilalang
h. Megalitik Koto Gadang
c. Megalitik Bukit Domo I
i. Megalitik Tanjung Masjid
d. Megalitik Bukit Domo II
j. Megalitik Kampung
e. Megalitik Ronah I
k. Megalitik Ampang Gadang I
f. Megalitik Ronah II
l. Megalitik Ampang Gadang II
Astronomi 00º 1’ 35,5” LU dan 100º 29’ 41” BT, berada
pada ketinggian 350 meter di atas permukaan laut.
Situs Koto Tinggi terletak di Jorong Koto Tinggi
Jumlah temuan menhir sebanyak ± 311 buah dari
berbagai bentuk, ukuran dan hiasan.
Orientasi menhir kearah Tenggara
Astronomi 00º 1’ 63” LU dan 100º 30’ 28” BT di terletak
di Jorong Ronah
Jumlah temuan sebanyak 25 buah menhir
Menhir umumnya berbentuk tangkai pedang dan terdapat
1 buah menhir berhias
Orientasi menhir situs ini mengarah ke Selatan.
SITUS KOTO GADANG
Astronomi 00º 0’ 62” LU dan 100º 30’ 36,7” BT dengan
luas situs 4776m2, terletak di Jorong Koto Gadang
Temuan sebanyak 31 buah menhir
Bentuk, ukuran, dan pola hias sangat beragam
Orientasi arah hadap menhir ke tenggara
1.Bagaimana tipologi menhir di Situs
Nagari Mahat ?
2.Bagaimana fungsi dan makna menhir
dalam kehidupan sosial adat istiadat di
Nagari Mahat masa lampau dan
sekarang ?
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum
Mengetahui kehidupan kebudayaan masa lampau, dan
bagaimana proses budaya yang terjadi.
Tujuan khusus
Mengetahui keragaman tipologi hias, fungsi dan makna
menhir.
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Teoretis
Memberikan gambaran keberadaan menhir dari
segi fisik (tipologi) maupun dari fungsi dan makna
menhir.
Menambah data arkeologi atau referensi.
Manfaat Praktis
Informasi bagi Pemerintah dalam hal yang
berkaitan dengan pembinaan, perlindungan,
pelestarian, dan pemeliharaan terhadap situs
sehingga masyarakat memahami arti penting
sebuah sejarah masa lampau.
Penelitian terbatas pada peninggalan tradisi megalitik di Situs
Nagari Mahat yaitu menhir.
Penelitian juga melihat konteks temuan lain berupa lumpang batu
dan batu dakon.
Lingkup penelitian ini juga mencakup masalah yang dibahas,
yaitu tipologi, fungsi, dan makna menhir dalam kehidupan sosial
adat istiadat di Nagari Mahat dulu dan sekarang.
Metode Penelitian
PENGUMPULAN DATA
1. Studi Kepustakaan
2. Observasi
3. Wawancara
a. Tujuan Eksplisif
b. Penjelasan Etnografis
c. Pertanyaan Deskriptif
Analisis
2. Analisis
3. Analisis
4. Analisis
1.
Artefak
Kualitatif
Etnoarkeologi
Komparatif
GAMBARAN UMUM
Provinsi Sumatera Barat terletak antara 0º 54’ LU dan 3º 30’ LS, serta antara 98º
36’ BT sampai 101º 53’ LS.
Batas Provinsi Sumatera Barat
Utara : Provinsi Sumatera Utara.
Selatan : Provinsi Jambi dan Provinsi Bengkulu.
Timur : Provinsi Riau.
Barat : Samudra Indonesia.
Geografis
Bertopografi pegunungan dan Dataran Tinggi Bukit Barisan yang
membujur dari barat laut ke tenggara, dengan ketinggian 3000m dpl.
Provinsi Sumatera Barat dilalui oleh garis khatulistiwa (garis lintang nol
derajat), dengan iklim tropis, suhu udara dan kelembaban yang tinggi.
Ketinggian permukaan daratan antara satu daerah dengan daerah
lainnya sangat bervariasi.
Nagari Mahat
Nagari di Minangkabau asal usulnya bermula dari
Taratak ----- Dusun ----- Koto ---- Nagari
Syarat sebuah nagari menurut adat yaitu:
• Basasok – Bajurami
• Bapandam – Bapakuburan
• Barumah – Batanggo
• Balabua – Batapian
• Bakoroang – Bakampuang
• Basawah – Baladang
• Babalai – Bamusajik
Sosial Budaya
Kategori adat Minangkabau
1. Adat nan sabana adat.
2. Adat nan diadatkan.
3. Adat nan taradat, dan
4. Adat istiadat.
RAGAM MENHIR NAGARI MAHAT
Tipologi
Tipo
logi
Klasifikasi
Taksonomi
Atribut
Tipe
Penentuan Tipologi
Variabel Atribut
Teknologi
Bentuk
367 buah menhir
Ukuran
Pola Hias
Teknologi
Berdasarkan proses
A.
Anostractive technology (teknologi pengurangan)
yakni berupa proses pembentukan hasil melalui pengurangan volume
bahan (proses sentifugal)
B.
Additive technology (teknologi penambahan)
yakni proses pembentukan produk melalui penambahan bahan
(proses sentripetal)
Tahap Pembuatan
Pencarian
Bahan
Pemisahan
Bahan Inti
Pembentukan
setengah jadi
Penghalusan
dan
Dekorasi
Bentuk Menhir
Tipe MM 1
Membengkok
dan meruncing
Tinggi 50-400 cm
Badan menhir
tegak lurus
Persegi panjang
Tipe MM 2
Setengah lingkaran
(membulat)
seperti gagang golok atau
keris
Tinggi 60-175 cm
Bagian bawah persegi panjang
Bentuk badan menhir tegak lurus
Ketebalan menhir makin ke atas makin
mengecil.
Tipe MM 3
Ujung datar membentuk
siku atau sudut
Tinggi 60-190 cm
Bagian bawah berbentuk persegi panjang
Ketebalan menhir hampir sama,
Tipe MM 4
Bentuk badan menhir melengkung
Tinggi 50-195 cm
Bagian bawah persegi panjang
Ketebalannya makin ke atas makin
mengecil, Ujungnya ada yang runcing,
membulat, dan tidak beraturan
Tipe MM 5
Tipe menhir yang
berbentuk seperti
makluk hidup
Bagian bawah tidak
beraturan,
Badan makin ke atas
ketebalan menhir makin
mengecil
Tinggi 80-95 cm
Tipe MM 6
Merupakan tipe yang
tidak beraturan,
terutama dari
ketebalan dan bentuk
ujung menhir.
Tinggi 30-110 cm
No
Tipe Menhir
Jumlah Menhir
Persentase (%)
1
Tipe MM 1
111
30 %
2
Tipe MM 2
88
24 %
3
Tipe MM 3
49
13 %
4
Tipe MM 4
43
12 %
5
Tipe MM 5
4
1%
6
Tipe MM 6
72
20 %
367 buah
100 %
Total
No Tipe Menhir Ukuran (tinggi) Arah Hadap
Pola Hias
(jumlah)
Total
1
Tipe MM 1
50-400 cm
Tenggara
1
86
2
Tipe MM 2
70-160 cm
Tenggara
1
78
3
Tipe MM 3
60-120 cm
Tenggara
2
46
4
Tipe MM 4
50-190 cm
Tenggara
-
42
5
Tipe MM 5
80-95 cm
Tenggara
-
2
6
Tipe MM 6
30-110 cm
Tenggara
-
57
4
311
JUMLAH
No
Tipe Menhir Ukuran (tinggi) Arah Hadap
Pola Hias (jml)
Total
1
Tipe MM 1
70-230 cm
Selatan
-
11
2
Tipe MM 2
60-120 cm
Selatan
-
4
3
Tipe MM 3
80-90 cm
Selatan
-
3
4
Tipe MM 4
170 cm
Selatan
1
1
5
Tipe MM 5
-
-
-
-
6
Tipe MM 6
30-60cm
Selatan
-
6
1
25
JUMLAH
No Tipe Menhir Ukuran (tinggi) Arah Hadap
Pola Hias
(jumlah)
Total
1
Tipe MM 1
100-300 cm
Tenggara
-
14
2
Tipe MM 2
80-175 cm
Tenggara
2
6
3
Tipe MM 3
-
-
-
-
4
Tipe MM 4
-
-
-
-
5
Tipe MM 5
80-90 cm
Tenggara
-
2
6
Tipe MM 6
75-90 cm
Tenggara
-
9
2
31
JUMLAH
Situs Menhir Nagari Mahat memiliki
ciri bentuk menhir yang khas yaitu
berbentuk seperti hulu pedang atau
gagang keris dengan ukuran tinggi
menhir berkisar 40-400 cm.
UKURAN MENHIR
No
Jenis Menhir
Ukuran (tinggi)
1.
Menhir ukuran kecil
0-70 cm
2.
Menhir ukuran sedang
71-140 cm
3.
Menhir ukuran besar
> 141 cm
Persentase Menhir Berdasarkan Ukuran
No
Tipe Menhir
Kecil
Jumlah
Sedang
%
Jumlah
Besar
%
Jumlah
%
1.
Tipe MM 1
22
6
53
14
36
10
2.
Tipe MM 2
19
5
48
13
21
6
3.
Tipe MM 3
7
2
42
11
-
-
4.
Tipe MM 4
4
1
23
6
16
4
5.
Tipe MM 5
-
-
4
1
-
-
6.
Tipe MM 6
59
17
13
3
-
-
Total
111
31 %
183
49 %
73
20 %
Penggolongan menhir berdasarkan ukuran
apabila dikaitkan dengan pola hias
Bahwa pola hias menhir hanya terdapat
pada menhir yang berukuran sedang dan
besar, sedangkan menhir yang termasuk ke
dalam golongan berukuran kecil tidak
ditemukan pola hias.
Secara artefaktual dapat dikatakan
bahwa menhir ditinjau berdasarkan ukuran
menunjukkan perbedaan ada dan tidaknya
hiasan, perbedaan dimaksudkan sebagai
pertanda perbedaan status sosial bagi orangorang yang dimakamkan di daerah tersebut.
Ragam Hias Menhir
Menhir berhias segi tiga, suluran
(kaluak paku), sulur ganda, fauna.
Persentase Jumlah Menhir Berhias di Situs Nagari Mahat
No
Situs
Jumlah
Jumlah Menhir Berhias
1
Situs Koto Tinggi
311
4
2
Situs Padang Ilalang
25
1
3
Situs Koto Gadang
31
2
367
7
Total
Persentase (%) menhir berhias
1,91%
Pola Hias Menhir Berdasarkan Ukuran
No
Jenis Menhir
Jumlah Menhir
Jumlah Pola Hias
1.
Menhir ukuran kecil
111
-
2.
Menhir ukuran sedang
183
3
3.
Menhir ukuran besar
73
4
367
7
Total
Jenis Hiasan
No
Jenis Hiasan
Situs
Koto Tinggi
Ilalang
Koto Gadang
1
Sulur
3 menhir
-
1 menhir
2
Sulur ganda
2 menhir
-
-
3
Garis
2 menhir
-
1 menhir
4
Segitiga
2 menhir
1 menhir
Catatan: Satu menhir dapat terdiri atas lebih dari dua jenis hiasan.
-
Bagian-bagian Menhir yang Dihias
Bagian-bagian yang dimaksud adalah keletakan hiasan
pada bagian menhir dari 4 sisi depan, belakang,
kiri, dan kanan serta 3 bagian badan menhir yaitu
atas, tengah, dan bawah.
A : Bagian atas
B : Bagian tengah
C : Bagian bawah
NO
1
2
3
4
5
6
7
Letak Hiasan
Kiri
Kanan
Depan
Belakang
Atas
Tengah
Bawah
Koto Tinggi
√
√
√
√
√
√
√
Situs
Ilalang
√
√
√
Catatan: Satu menhir berhias tidak lebih atas 3 bagian keletakan.
Koto Gadang
√
√
√
√
-
Teknis Hias Cekung
Teknik Hias Timbul
Teknik Hias
No
Teknis Hias
Situs
Koto Tinggi
Ilalang
Koto Gadang
1
Timbul
v
-
v
2
Cekung
v
v
v
Tanda kubur atau batu mejan
Merupakan komplek makam yang memiliki kesamaan fungsi dengan
nisan dalam budaya Islam.
Penghormatan leluhur
Media aspirasi
manusia untuk menampilkan hasil karya seni dan indikasi
berhubungan dengan pemujaan arwah leluhur
Barundiang datuak-datuak
Makna Menhir di Situs Nagari Mahat
Makna itu dapat ditemukan dari individu masyarakat itu
sendiri terutama melalui studi etnografi yang memiliki alat
dan cara unutk membahas kenyataan makna ini
Di Nagari Mahat masyarakatnya masih memegang kuat
sistem budaya yang diwariskan leluhurnya, yang sebagian
besar menganggap kematian tidak membawa perubahan
essensial dalam kedudukan ataupun sifat seseorang.
Sehingga apabila seseorang pernah berjasa bagi keluarga
apalagi menjadi tokoh yang diketahui masyarakat umum,
maka sebagai wujud dari rasa hormatnya kepada si mati
akan dibuatkan bangunan makam atau nisan yang permanen
dan kuat yang nantinya menjadi peringatan bagi generasi
selanjutnya.
Kepala buaya, kerbau, dan phallus
Sesuatu yang luar biasa tidak lain untuk menegaskan
keluarbiasaan kekuatan gaib yang dikandung oleh roh yang
meninggal, sehingga mampu menjaga keselamatan diri
sendiri, dan dapat juga bertindak sebagai pelindung kaum
yang ditinggalkan
Motif sulur menyiratkan keselarasan manusia dengan
lingkungan
Motif segitiga pada umumnya disebut dengan
pucuk rebung atau si tinjau lauikmelambangkan
kebesaran
Menhir di Nagari Mahat tersebut menjadi lambang
status sosial tertentu dari masyarakatnya
Keberagaman hiasan menunjukkan simbolis rasa
hormat dan bangga terhadap yang dikuburkan