PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA TAMAN SISWA MEDAN.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN STUDENT FACILITATOR
AND EXPLAINING (SFAE) PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS
XI IPA SMA TAMAN SISWA MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh :
Nursyakilah Nasution NIM 409341037
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2013
(2)
i
(3)
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN STUDENT FACILITATOR
AND EXPLAINING (SFAE) PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS
XI IPA SMA TAMAN SISWA MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Nursyakilah Nasution (NIM 409341014)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI ( Teams Assisted
Individualization) dan tipe SFAE ( Student Facilitator and Explaining) pada
materi pokok sistem ekskresi pada manusia di kelas XI IPA SMA Taman Siswa Medan Tahun Pelajaran 2012/2013.
Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Taman Siswa Medan dan diambil secara total sebanyak dua kelas yaitu kelas XI IPA1 dan kelas XI IPA2 . dimana kelas XI IPA1 diajar dengan TAI sedangkan kelas XI IPA2 diajar dengan Kelas SFAE. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Instrumen yang digunakan pada penelitian adalah tes objektif 25 soal dari 40 soal yang telah diuji validitasnya.
Hasil penelitaian menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran TAI (Teams Asissted Individualization) dengan tipe SFAE( Student Facilitator and Explaining) nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas TAI sebesar 83,466 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas SFAE 78,000. Adanya perbedaan hasil belajar tersebut dibiuktikan melaui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dan taraf kepercayaan = 0,05 dimana thitung 3,096 > ttabel 2,0021, yang berarti dalam penelitian ini H0 ditolak
sekaligus menerima Ha, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil
belajar siswa yang signifikan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan tipe SFAE pada materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA SMA Taman siswa Medan Tahun Pelajaran 2012/2013.Secara Statistik dimana hasil belajar siswa pada kelas TAI lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa pada kelas SFAE.Untuk data aktivitas disajikan dalam bentuk persentase aktivitas diajar dengan TAI memiliki aktivitas sebesar 86% dengan kategori (sangat baik) sedangkan kelas yang diajar dengan SFAE memiliki aktivitas sebesar 74% dengan kategori (baik).
(4)
iv
THE DIFFERENCE OF STUDENTS LEARNING WITH ACHIEVEMENT WHICH TAUGHT USING COOPERATIVE TYPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) WITH STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) ON HUMAN EXCRATION
SYSTEM MATERIAL AT CLASS XI IPA SMA TAMAN SISWA MEDAN
ACADEMIC YEAR 2012/2013
Nursyakilah Nasution (NIM 409341014)
ABSTRAK
This research aim to know the difference result of student learning with Achievemen cooperative learning type Team Assisted Individualization TAI with
Student Facilitator and Explaining SFAE on human excration system material at
class XI IPA SMA Taman Siswa Medan academic year 2012/2013.
Population in the study were all classes, that is class XI IPA and class XI IPA 1 taken at total in wich the XI IPA 1 class taught by TAI while X1 IPA 2 class taught by SFAE. This type of research is a quasi-experimental study insruments used in the study were objektive test 25 qestion of 40 question that have tested its validity.
Result of research shows existence of difference result of student learning with achievement which taught using cooperative type TAI (Teams Assisted
Individualization ) with type SFAE (Student Facilitator and Explaining ). Based
of scored averange the result of student learning in the TAI class of 83,466, mean while scored averange that result of student learning in the SFAE class of 78,000. There is difference result of student learning that profen by examination of level hypotesis with using t-test and level of significance = 0,05, where tcalculated 3,096
> ttable 2,0021, which means H0 rejected in this research as well as receive Ha
therefore it can be concluded that there is a significance difereference in student result learning by aplication cooperativelearning model type TAI witht type SFAE on human excration system material at class XI IPA SMA Taman siswa Medan academic year 2012/2013. In statistical where resul of student learning in the TAI class higher than result of student learning SFAE class. For activites data are pesented as percentage of the activites individually and in the classical style that is for a class taught by TAI has activites by 86% (Very good) while the class is taught by the SFAE at 74%(good).
(5)
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Abstrak Bahasa inggris iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vi
Daftar Gambar x
Daftar Tabel xi
Daftar Lampiran vi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 5
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 6
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 7
BAB II TINJAUAN TEORITS 8
2.1. Kerangka Teoritis 8
2.1.1.Model Pembelajaran 9
2.1.2.Hasil Belajar 10
2.1.3.Pengertian Aktivitas Belajar 11
2.1.4.Pengertian Mengajar 12
2.1.5.Tentang model pembelajaran kooperatif 13
2.1.5.1Pengertian model pembelajaran kooperatif 13
2.1.5.2 Tujuan pembelajaran Kooperatif 14
2.1.5.3 Ciri-ciri pembelajaran kooperatif 16
2.1.5.4 Langkah-langkah pembelajaran kooperatif 17
2.1.6. Model pembelajaran kooperatif tipe (TAI) 17
2.1.7.Model pembelajaran kooperatif tipe (SAFE) 19
2.1.8 Sistem eksresi pada manusia 21
2.1.8.1 Pengertian ekskresi 21
2.1.8.2 Struktur dan fungsi alat-alat eksresi pada manusia 22
2.2. Kerangka Konseptual 36
2.3. Rumusan Hipotesis 38
BAB III METODE PENELITIAN 39
(6)
viii
3.1.1. Lokasi Penelitian 39
3.1.2.Waktu Penelitian 39
3.2. Populasi dan Sampel 39
3.2.1.Populasi 39
3.2.2 Sampel 39
3.3. Jenis Penelitian 39
3.4.Variabel Penelitian 40
3.4.1Variabel bebas 40
3.4.2 Variabel terikat 40
3.5. Rancangan Penelitian 40
3.5. Prosedur Penelitian 40
3.5.1.Tahap persiapan 40
3.5.2.Tahap Pelaksanaan 41
3.6. Instrumen Penelitian 42
3.7. Uji coba instrumen penelitian 43
3.7.1.Validitas Tes 43
3.7.2.Uji Reliabilitas Tes 44
3.7.3.Uji Tingkat Kesukaran Tes 45
3.7.4.Uji Daya Beda Soal 45
3.8.Teknik analisis data 45
3.8.1.Analisis Data Hasil Belajar 45
3.8.2.Uji Normalitas 45
3.8.3.Uji Homogenitas 46
3.8.4.Uji Hipotesis 47
3.8.5.Analisis data observasi aktivitas siswa 48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49
4.1 Hasil Penelitian 49
4.1.1 Hasil Uji coba instrumen 49
4.2 Hasil Penelitian 50
4.2.1 Deskripsi nilai pretes siswa 50
4.2.2 Deskripsi nilai postes 51
4.3. Uji persyaratan data 52
4.3.1. Uji normalitas 52
4.3.2. Uji Homogenitas 52
4.3.3. Pengujian Hipotesis 53
4.3.4.Analisi data observasi aktivitas siswa 54
4.4. Temuan Penelitian 55
(7)
ix
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 60
5.1 Kesimpulan 60
5.2.Saran 60
DAFTAR PUSTAKA 61
(8)
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 17
Tabel 3.1. Sekema Rancangan Penelitian 40
Tabel 3.2. Kisi-kisi tes sistem eksresi pada manusia 42
Tabel 3.3. Klasifikasi indeks reliabilitas soal 44
Tabel 3.4. Indeks Kesukaran 44
Tabel 3.5. Klasifikasi indeks daya beda soal 45
Tabel 3.6 Kriteria penilaian kecakapan angkademik 48
Tabel 4.1 Hasil perhitungan butir soal validasi 49
Tabel 4.2 Hasil perhitungan butir soal Tingkat Kesukaran 50
Tabel 4.3 Perbandingan nilai pretes siswa 50
Tabel 4.4 Perbandingan nilai postes siswa 51
Tabel 4.5 Pengujian Normalitas data penelitian 52
Tabel 4.6 Pengujian Homogenitas data penelitian 52
Tabel 4.7 Hasil perhitungan Hipotesis 53
(9)
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.2. Struktur ginjal Pada manusia 22
Gambar 23. Struktur nefron 23
Gambar 2.4. Mekanisme pembentukan urine 24
Gambar 2.5. Struktur paru-paru 29
Gambar 2.6. Struktur hati 30
Gambar 2.7. Struktur kulit 32
Gambar 2.8. Proses pengeluaran keringat 34
(10)
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus 64
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran TAI 66
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan pembelajaran SAFE 80
Lampiran 4 Lembar kerja Siswa 94
Lampiran 5 Instrumen Penelitian 100
Lampiran 6 Kunci Jawaban Tes 107
Lampiran 7 Tabel perhitungan Validitas Soal 108
Lampiran 8 Tabel perhitungan Reabilitas Soal 109
Lampiran 9 Tabel perhitungan Tingkat kesukaran Soal 110
Lampiran 10 Tabel perhitungan Daya beda soal 111
Lampiran 11 Perhitungan Validitas Soal 112
Lampiran 12 Perhitungan Reabilitas Soal 114
Lampiran 13 Perhitungan tingkat kesukaran soal 115
Lampiran 14 Perhitungan daya beda Soal 117
Lampiran 15 Tabel validasi,dayabeda, dan tingkat kesukaran soal 119
Lampiran 16 Data hasil belajar siswa model TAI 120
Lampiran 17 Data hasil belajar siswa model SFAE 121
Lampiran 18 perhitungan rata-rata (Mean) Standart deviasi
dan varians pretes dan postes 122
Lampiran 19 Uji normalitas data penelitian 126
Lampiran 20 Uji homogenitas penelitian 131
Lampiran 21 Pengujian Hipotesis 134
Lampiran 22. Penjelasan skala Aktivitas Siswa TAI 141
Lampiran 23 penjelasan skala aktivitas siswa SFAE 145
Lampiran 24 Observasi aktivitas siswa TAI 149
Lampiran 25 Observasi aktivitas siswa SFAE 151
Lampiran 26 Perhitungan Aktivitas siswa kelas TAI 153
Lampiran 27 Perhitungan Aktivitas siswa kelas SFAE 155
Lampiran 28 Perhitungan Aktivitas siswa secara klasikal 157
(11)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian anak didik secara menyeluruh sehingga anak lebih dewasa.
Dalam dunia pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar perlu adanya ketertarikan siswa terhadap materi yang akan dipelajari, yang dapat disampaikan dengan berbagai metode pembelajaran. Dalam hal ini yang dimaksud adalah siswa akan tertarik untuk mengikuti pelajaran jika menurutnya cara mengajar guru dan tata cara pengajarannya menarik. Namun jika tata cara pengajaran merupakan sesuatu yang monoton dan menurut siswa membosankan maka siswa tidak akan tertarik pada pembelajaran tersebut. Aplikasi dari ketertarikan ataupun ketidak tertarikan siswa terhadap pembelajaran dapat lihat dari aktivitas siswa dan hasil belajar siswa itu sendiri.
Proses belajar tidak terlepas dari aktivitas belajar, baik aktivitas siswa secara individu maupun secara kelompok. Karena itu pembelajaran seharusnya mengacu pada peningkatan minat belajar siswa untuk belajar. Guru tidak hanya melakukan kegiatan meyampaikan pengetahuan tetapi seharusnya juga mampu membawa siswa lebih aktif dalam belajar. Keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran dapat diransang dengan mengembangkan permasalahan-
permasalahan dalam kehidupan sehari - hari.
Model pembelajaran yang harus dikembangkan agar kemampuan siswa dapat berkembang adalah model pembelajaran yang berpusat kepada siswa atau keaktifan dan kreativitas siswa, yaitu pembelajaran yang memandang siswa sebagai subjek belajar yang dinamis sedangkan guru hanya berfungsi sebagai fasilitator dan motivator. Situasi ini dapat dilakukan dengan mengembangkan dan
(12)
2
mengaplikasikan pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning). Pembelajaran kooperatif menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam kelompok untuk memecahkan suatu masalah sehingga dapat saling menguntungkan.
Mengingat pelajaran biologi adalah pelajaran yang tidak lepas dari hapalan yang tentunya akan menimbulkan kebosanan dan kejenuhan dalam diri siswa maka sangat diperlukan sekali perhatian dan peran aktif guru dalam memilih, menggunakan metode belajar mengajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran dalam peningkatan mutu pengajaran dan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan pengajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dan respon siswa.
Berdasarkan hasil observasi di SMA Taman Siswa Medan Area, diketahui bahwa kegiatan pembelajaran yang sering digunakan adalah metode pembelajaran konvensional, seperti metode ceramah, dan praktikum. Guru di sekolah tersebut cenderung mempertahankan tradisi mengajar yang monoton yaitu dengan ceramah. Metode ceramah kadang tidak sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga siswa cenderung bosan . Untuk itu perlu diadakan strategi mengajar lain untuk melihat apakah ada perbedaan hasil belajar dan aktvitas siswa dari kedua kelas yang diberikan perlakuan yang berbeda. hal ini terbukti berdasarkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) untuk mata pelajaran biologi di kelas XI IPA adalah 75. Sedangkan nilai rata-rata perolehan siswa hanya mencapai 70. Hal ini disebabkan karena guru kurang bervariasi dalam menggunakan metode pembelajaran sehingga kurangnya kemauan belajar. Siswa menganggap bahwa biologi adalah pelajaran yang membosankan karena banyaknya teori-teori yang perlu untuk dihafalkan dan kurangnya interaksi antar siswa pada saat belajar biologi di dalam dan di luar kelas.
Oleh karena itu, seorang guru memerlukan suatu cara mengajar yang dapat merangsang siswa agar berkembang kemampuannya. Alternatif yang digunakan untuk mengatasi masalah diatas dalam penelitian ini dicoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualiztion (TAI) dan tipe
(13)
3
Student Facilitator and Explaining (SFAE) dalam proses belajar mengajar untuk
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitas siswa.
Ada beberapa alasan perlunya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI untuk di kembangkan sebagai variasi model pembelajaran yaitu agar pembelajaran berpusat pada siswa. dapat meningkatkan partisipasi siswa, terutama pada kelompok kecil karena siswa yang pandai bertanggung jawab terhadap siswa yang lemah. Dengan demikian siswa yang pandai dapat menggembangkan kemampuan dan keterampilannya. sedangkan siswa yang lemah dapat terbantu menyelesaikan permasalahan yang di hadapi. selain itu tidak ada persaingan antara siswa atau kelompok karena bekerjasama untuk menyelesaikan masalah dalam mengatasi cara berpikir yang berbeda.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Muniroh (2010) Implementasi Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Statistika Semester Gasal Kelas XI IPA-A Ma Tajul Ulum Tahun Pelajaran 2009/2010 dari hasil penelitian dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar, Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap prasiklus, siklus I dan siklus II. Pada tahap prasiklus, peserta didik yang tergolong aktif baru mencapai 50% dan rata-rata hasil belajar 64,14 dengan ketuntasan klasikal 61%. Pada siklus I, setelah dilaksanakan tindakan, aktivitas belajar peserta didik meningkat menjadi 67% dan rata-rata hasil belajar 76,31 dengan ketuntasan klasikal 64%. Sedangkan pada siklus II setelah diadakan refleksi pelaksanaan tindakan pada siklus II aktivitas belajar peserta didik mengalami peningkatan yaitu dapat dipersentasekan menjadi 89% dengan rata-rata hasil belajar adalah 77,77 dan ketuntasan klasikal mencapai 89%. dari tiga tahap tersebut jelas bahwa ada peningkatan setelah diterapkan model pembelajaran Team Assisted. Ni Made (2012) dalam penelitiannya di SMA Negeri 1 sukasada pada mata pelajaran teknologi informasi dan komonikasi berhasil membuktikan bahwa siswa yang diberikan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe TAI memperoleh rata-rata sebesar 65.78 dan hasil analisis data respons siswa menunjukkan bahwa persentase siswa yang memberikan respons sangat positif sebesar 9%, respons positif sebsesar 4% .
(14)
4
Alasan memilih model pembelajaran kooperatif tipe SAFE Model pembelajaran ini termasuk model pembelajaran yang efektif karena menuntut keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal ini berdasarkan prinsip belajar yang merupakan suatu aktivitas. Model pembelajaran ini lebih mengutamakan aktivitas belajar peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga memberi kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Di mana, peserta didik bisa menuangkan ide sendiri dan menjelaskan kepada peserta didik lainnya sesuai dengan peta konsep ataupun bagan yang telah diberikan. Peserta didik berupaya menjelaskan materi melalui peta konsep yang diberikan kepada peserta didik lainnya di sini bertindak sebagai facilitator. Facilitator diberi kebebasan untuk mengembangkan kemampuannya dalam membaca peta konsep yang diberikan tanpa bantuan penjelasan dari pendidik. Dengan penerapan model pembelajaran seperti ini diharapkan aktivitas dan prestasi belajar peserta didik dapat mengalami peningkatan, sehingga dapat dipahami dengan mudah dan lebih menarik. Model pembelajaran ini juga didukung dengan komunikasi langsung antara peserta didik yang diharapkan dapat lebih memberikan kesempatan kepada peserta didik lainnya untuk mengungkapkan ide atau gagasan yang dimiliki dengan bahasa mereka sendiri.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakuakan oleh Langgeng (2012) penelitian yang berjudul pengaruh penerapan model pembelajaran Student
Facilitator and Explaining terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran TIK
di SMA N 1 Mertoyudan tahun pada ajaran 2011/2012 berdasarkan analisis data hasil penelitian dapat meningkatkan minat belajar siswa yang diketahui dari nilai rata-rata pra-tindakan 58,44 meningkat menjadi 67,8. Andryani (2012) Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Dan Number Head
Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Berdasarkan hasil yang
dicapai, Setelah dilakukan penerapan model pembelajaran Student Facilitator And
Explaining dan Number Head Together tes hasil belajar pada siklus 1 nilai
rata-rata biologi siswa mencapai 71.7 dan ketuntasan hasil belajar sebesar 62,86%. Hasil nilai rata-rata di siklus II sebesar 83.03 dan ketuntasan hasil belajar sebesar
(15)
5
88,57%. penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining dan Number Head Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi di kelas VII-A Sekolah Menengah Pertama Islam Ibnu Sina.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) dengan SAFE (Student Facilitator and Explaining) Pada Materi Pokok Sistem Ekskresi Manusia di Kelas XI IPA SMA Taman Siswa Medan Area Tahun Pelajaran 2012/2013.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan, sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran biologi.
2. Kurangnya aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran yang
berlangsung karena kurangnya keterampilan guru untuk memilih model pembelajaran yang tepat untuk materi yang di bawakan.
3. Model pembelajaran yang digunakan masih model konvensional yaitu
ceramah yang kurang diminati siswa sehingga mengakibatkan siswa tidak mampu menyerap materi pelajaran secara maksimal
4. Belum pernah diterapkan model pembelajaran yang tepat yang mampu
merangsang aktivitas siswa terutama metode pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan metode Student
Facilitator and Explaining (SAFE).
1.3. Batas Masalah
Sesuai dengan batas masalah diatas, maka ruang lingkup masalah penelitian ini adalah: Dibatasi hasil belajar dan aktivitas siswa terhadap model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan Metode pembelajaran
(16)
6
pada Manusia. Di kelas XI IPA SMA Taman siswa Medan Area Tahun Pelajaran 2012/2013.
1.4. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) Pada materi pokok Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA SMA Taman Siswa Medan Area Tahun pelajaran 2012/2013?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) pada materi pokok Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA SMA Taman siswa Medan Area Tahun Pelajaran 2012/2013?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan metode (Student
Facilitator and Explaining (SFAE) pada materi pokok sistem Ekskresi
Manusia di kelas XI IPA SMA Taman siswa Medan Area Tahun Pelajaran 2012/2013?
4. Apakah ada perbedaan aktivitas siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan metode (Student
Facilitator and Explaining (SFAE) pada materi pokok sistem Ekskresi
Manusia di kelas XI IPA SMA Taman siswa Medan Area Tahun Pelajaran 2012/2013?
1.5. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) pada materi pokok Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA SMA Taman siswa Medan Area Tahun Pelajaran 2012/2013.
2. Mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
(17)
7
materi pokok Sistem Eksresi Manusia di kelas XI IPA SMA Taman siswa Medan Tahun Pelajaran 2012/2013.
3. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan mengggunakan model
pembelajaran Team Assisted individualization (TAI) dan model pembelajaran metode Student Facilitator and Explaining (SFAE) pada materi pokok Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA SMA Taman siswa Medan Tahun Pelajaran 2012/2013.
4. Mengetahui perbedaan aktivitas siswa dengan mengggunakan model
pembelajaran Team Assisted individualization (TAI) dan model pembelajaran metode Student Facilitator and Explaining (SFAE) pada materi pokok Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA SMA Taman siswa Medan Area Tahun Pelajaran 2012/2013.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
1. Bagi sekolah
penelitian ini dapat memberi masukkan dalam memperluas wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya penggunaan model pembelajaran.
2. Bagi guru
penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pengajar (guru) untuk menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dan juga prestasi belajarnya.
3. Bagi siswa
Penelitian ini dapat memberikan motivasi dan semangat belajar serta semakin aktif dalam proses belajar mengajar yang mengarah kepada tercapainnya tujuan pembelajaran
4. Bagi penulis
penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi penulis sebagai calon guru biologi nantinya dapat memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan.
(18)
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakaukaan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
TAI adalah 83,466.
2. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
SFAE adalah 78,000.
3. Aktivitas siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI
memiliki aktivitas sebesar 86% dengan kategori (Sangat baik)
4. Aktivitas siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
SFAE memiliki aktivitas sebesar 74% dengan kategori (baik)
5. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif TAI dengan SFAE Pada materi pokok sistem ekskresi pada manusia di kelas XI IPA SMA Taman Siswa Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.
6. Ada perbedaan aktivitas siswa yang diajar dengan model pembelajaran
kooperatif TAI dengan SFAE Pada materi pokok sistem ekskresi pada manusia di kelas XI IPA SMA Taman Siswa Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka penulis menyarankan:
1. Agar guru biologi di SMA Taman Siswa Medan mencoba menggunakan
model pembelajaran kooperatif misalnya tipe TAI dan SFAE sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar sisswa dan aktivitas sisswa.
2. Hasil Penelitian ini dapat dijadikan aktivitas sebagai referensi oleh pembaca
yang hendak melakukan penelitian sejenis pada waktu dan tempat berbeda.
3. Agar siswa SMA Taman Siswa Medan dapat menjadikan pengalaman
belajar yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan SFAE ini sebagai cara untuk lebih mudah memahami mataeri pelajaran
(19)
61
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2011), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Ariani, D., (2012), Keefektifan Penerapan Model Pembelajaran Student
Facilitator And Explaining Terhadap Aktivitas Dan Prestasi Belajar
Peserta Didik Kelas XI Semester 2 Sma Negeri 1 Muntilan Tahun Ajaran 2011/2012, Skripsi FMIPA,Universiatas Negeri Yogyakarta.
Aswita,E., (2011), Strategi Belajar Mengajar, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan.
Amin,S (2002). Mengadopsi Model Pembelajaran TAI (Team Assisted
Individualization) dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika.
Semarang : Seminar Nasional.
Ariani.D, (2012), Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and
Explaining Terhadap Peningkatan Aktivitas Belajar Kimia Peserta Didik
Kelas XI, Semester 2 Untuk Materi Hidrolisis Garam di SMA Negeri 1 Muntilan,Skripsi FMIPA, Universitas yogyakarta.
Anisah. 2011. Penerapan Strategi Student Facilitator and Explaining dalam
Meningkatkan Keaktifan dan Pemahaman Siswa Kelas VIII-D pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Pasirian.
Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing: Abdul Ghofur, M.Ag
Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Yrama Widya, Bandung.
Daniel,A.S (2012) Perbandingan Aktivitas dan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan NHT pada materi pokok virus di kelas X SMA 1 Bandar Kalipah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Pembelajaran 2012/ 2013
Djamarah, B., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Endang, (2009), Biologi 2 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya, Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan, Jakarta.
Gunawan, (2007), Biologi SMA Kelas XI, Penerbit Grasindo, Jakarta. Isjoni, (2007), Cooperative Learning, Alfabeta, Bandung.
(20)
62
Kunandar, (2008), Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru, Rajawali Press : Jakarta
Langgeng,R.A, (2012), Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Student
Facilitator And Explaining Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Tik Di Sma N 1 Mertoyudan Tahun Ajaran 2011/2012.Skripsi Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta
Muniroh, F. (2010), Implementasi Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Statistika Semester Gasal Kelas XI IPA-A Ma Tajul Ulum Tahun Pelajaran 2009/2010,Skripsi Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Semarang
Ni Made, Y. (2012), Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Team Assisted Individualization Untuk Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik) Dengan Pokok Bahasan Desain Grafis Pada Siswa Kelas XII SMA N 1 Sukasada, Jurnal pendidikan teknik informatika. Vol. 1(3). ISSN 2089-8673
Pratiwi, D.A., dkk, (2004), Biologi SMA Jilid 2 Untuk Kelas XI, Erlangga Jakarta Purwanto, (2011) Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Rusman, dkk., 2012, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Guru (Seri Manajemen Sekolah Bermutu) Edisi Kedua,
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Saraswati,L.S.(2003), Upaya menumbuhkan keberanianan siswa untuk
mengajukan pertannyaan dan menggemukakan gagasan melalui model latihan inkuiri. Tesiss pada program pascasarjana UPI Bandung: UPI Press.
Sardiman,(2007), Aktivitas Belajar Siswa, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Slavin, R., (2005), Cooperative Learnig : Teori Riset dan Praktik, Nusa Media, Bandung.
Sudjana, (2002), Metode Statistik, Tarsito, Bandung.
Suprijono, Agus., (2009), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
(21)
63
Soekartawi, (1995), Meningkatkan Efektivitas Mengajar, Pustaka Jaya, Jakarta Trianto,(2009), Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,
Prestasi Pustaka, Jakarta.
Tricahyo. G., (2012) Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran PKM Kelas XI Mesin di SMK PIRI
Sleman, Skripsi Fakultas teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Usman, H, (2006), Pengantar Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung.
Uno,H.B.(2012), Belajar Dengan pendekatan PAILKEM,Penerbit Bumi aksara, Jakata
(1)
pada Manusia. Di kelas XI IPA SMA Taman siswa Medan Area Tahun Pelajaran 2012/2013.
1.4. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) Pada materi pokok Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA SMA Taman Siswa Medan Area Tahun pelajaran 2012/2013?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) pada materi pokok Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA SMA Taman siswa Medan Area Tahun Pelajaran 2012/2013?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan metode (Student Facilitator and Explaining (SFAE) pada materi pokok sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA SMA Taman siswa Medan Area Tahun Pelajaran 2012/2013?
4. Apakah ada perbedaan aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan metode (Student Facilitator and Explaining (SFAE) pada materi pokok sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA SMA Taman siswa Medan Area Tahun Pelajaran 2012/2013?
1.5. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) pada materi pokok Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA SMA Taman siswa Medan Area Tahun Pelajaran 2012/2013.
2. Mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Student facilitator and Explaining (SFAE) pada
(2)
materi pokok Sistem Eksresi Manusia di kelas XI IPA SMA Taman siswa Medan Tahun Pelajaran 2012/2013.
3. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan mengggunakan model pembelajaran Team Assisted individualization (TAI) dan model pembelajaran metode Student Facilitator and Explaining (SFAE) pada materi pokok Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA SMA Taman siswa Medan Tahun Pelajaran 2012/2013.
4. Mengetahui perbedaan aktivitas siswa dengan mengggunakan model pembelajaran Team Assisted individualization (TAI) dan model pembelajaran metode Student Facilitator and Explaining (SFAE) pada materi pokok Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA SMA Taman siswa Medan Area Tahun Pelajaran 2012/2013.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat 1. Bagi sekolah
penelitian ini dapat memberi masukkan dalam memperluas wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya penggunaan model pembelajaran. 2. Bagi guru
penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pengajar (guru) untuk menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dan juga prestasi belajarnya.
3. Bagi siswa
Penelitian ini dapat memberikan motivasi dan semangat belajar serta semakin aktif dalam proses belajar mengajar yang mengarah kepada tercapainnya tujuan pembelajaran
4. Bagi penulis
penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi penulis sebagai calon guru biologi nantinya dapat memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan.
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakaukaan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah 83,466.
2. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe SFAE adalah 78,000.
3. Aktivitas siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI memiliki aktivitas sebesar 86% dengan kategori (Sangat baik)
4. Aktivitas siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe SFAE memiliki aktivitas sebesar 74% dengan kategori (baik)
5. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif TAI dengan SFAE Pada materi pokok sistem ekskresi pada manusia di kelas XI IPA SMA Taman Siswa Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.
6. Ada perbedaan aktivitas siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif TAI dengan SFAE Pada materi pokok sistem ekskresi pada manusia di kelas XI IPA SMA Taman Siswa Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka penulis menyarankan:
1. Agar guru biologi di SMA Taman Siswa Medan mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif misalnya tipe TAI dan SFAE sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar sisswa dan aktivitas sisswa. 2. Hasil Penelitian ini dapat dijadikan aktivitas sebagai referensi oleh pembaca
yang hendak melakukan penelitian sejenis pada waktu dan tempat berbeda. 3. Agar siswa SMA Taman Siswa Medan dapat menjadikan pengalaman
belajar yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan SFAE ini sebagai cara untuk lebih mudah memahami mataeri pelajaran
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2011), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Ariani, D., (2012), Keefektifan Penerapan Model Pembelajaran Student
Facilitator And Explaining Terhadap Aktivitas Dan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas XI Semester 2 Sma Negeri 1 Muntilan Tahun Ajaran 2011/2012, Skripsi FMIPA,Universiatas Negeri Yogyakarta.
Aswita,E., (2011), Strategi Belajar Mengajar, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan.
Amin,S (2002). Mengadopsi Model Pembelajaran TAI (Team Assisted Individualization) dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika. Semarang : Seminar Nasional.
Ariani.D, (2012), Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining Terhadap Peningkatan Aktivitas Belajar Kimia Peserta Didik Kelas XI, Semester 2 Untuk Materi Hidrolisis Garam di SMA Negeri 1 Muntilan,Skripsi FMIPA, Universitas yogyakarta.
Anisah. 2011. Penerapan Strategi Student Facilitator and Explaining dalam Meningkatkan Keaktifan dan Pemahaman Siswa Kelas VIII-D pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Pasirian. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing: Abdul Ghofur, M.Ag
Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Yrama Widya, Bandung.
Daniel,A.S (2012) Perbandingan Aktivitas dan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan NHT pada materi pokok virus di kelas X SMA 1 Bandar Kalipah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Pembelajaran 2012/ 2013
Djamarah, B., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Endang, (2009), Biologi 2 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya, Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan, Jakarta.
Gunawan, (2007), Biologi SMA Kelas XI, Penerbit Grasindo, Jakarta. Isjoni, (2007), Cooperative Learning, Alfabeta, Bandung.
(5)
Kunandar, (2008), Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Rajawali Press : Jakarta
Langgeng,R.A, (2012), Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Tik Di Sma N 1 Mertoyudan Tahun Ajaran 2011/2012.Skripsi Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta
Muniroh, F. (2010), Implementasi Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Statistika Semester Gasal Kelas XI IPA-A Ma Tajul Ulum Tahun Pelajaran 2009/2010,Skripsi Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Semarang
Ni Made, Y. (2012), Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Team Assisted Individualization Untuk Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik) Dengan Pokok Bahasan Desain Grafis Pada Siswa Kelas XII SMA N 1 Sukasada, Jurnal pendidikan teknik informatika. Vol. 1(3). ISSN 2089-8673
Pratiwi, D.A., dkk, (2004), Biologi SMA Jilid 2 Untuk Kelas XI, Erlangga Jakarta Purwanto, (2011) Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Rusman, dkk., 2012, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (Seri Manajemen Sekolah Bermutu) Edisi Kedua, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Saraswati,L.S.(2003), Upaya menumbuhkan keberanianan siswa untuk mengajukan pertannyaan dan menggemukakan gagasan melalui model latihan inkuiri. Tesiss pada program pascasarjana UPI Bandung: UPI Press.
Sardiman,(2007), Aktivitas Belajar Siswa, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Slavin, R., (2005), Cooperative Learnig : Teori Riset dan Praktik, Nusa Media, Bandung.
Sudjana, (2002), Metode Statistik, Tarsito, Bandung.
Suprijono, Agus., (2009), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
(6)
Soekartawi, (1995), Meningkatkan Efektivitas Mengajar, Pustaka Jaya, Jakarta Trianto,(2009), Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,
Prestasi Pustaka, Jakarta.
Tricahyo. G., (2012) Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran PKM Kelas XI Mesin di SMK PIRI Sleman, Skripsi Fakultas teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
Usman, H, (2006), Pengantar Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung.
Uno,H.B.(2012), Belajar Dengan pendekatan PAILKEM,Penerbit Bumi aksara, Jakata