PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN KELAS VIII SMP.

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas limpahan rahmatdan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian dan penulisan skripsidengan baik.Skripsi berjudul ” Pengaruh
Penerapan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Zat Aditif Makanan
Di Kelas VIII SMP” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia,
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra.
Murniaty Simorangkir, MS selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si, Bapak Drs. Marudut Sinaga,
M.Si, dan Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak
Jamalum Purba, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada Bapak
dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah

membantu dan memberikan banyak ilmu kepada penulis. Penghargaan juga
disampaikan kepada Kepala Sekolah SMP TD Pardede Foundation, Bapak
Kosmen Manalu, S.Pd beserta para pegawai yang telah banyak membantu penulis
selama penelitian ini.
Teristimewa rasa terima kasih dan cinta penulis kepada Papa dan
Mama(Opung Laura), orangtua penulis yang telah mengasuh, membimbing,
memberi kasih sayang, mendukung secara materil dan selalu mendo’akan penulis.
Semoga Tuhan memberi kebaikan dunia dan akhirat pada Papa dan Mama. Amin.
Terimakasih kepada saudara-saudara ( Angelis Manullang S.Pd, Rinaldi
Manullang S.Pd/ Ribka Hutasoit S.Pd, Manahan Manullang S.Pd/Hotri Br.
Damanik SE) yang selalu memberikan motivasi dan doa kepada penulis.
Terimakasih juga kepada sahabat-sahabat tercinta ( Saharta Ginting S.Pd, Salim

v

S.Pd , Jonatan Sianturi S.Pd, Cornelius Manik S.Pd, Neva, Adrianus, Heri, Andri
Agusto,Andi Fisika), Saudara-saudara Gempal’s PTKI, Teman-teman PPLT
Surya Nusantara dan rekan-rekan pelikan (saut,undos,erwin,natal dll)yang selalu
mendukung dan mendoakan penulis, dan semua teman-teman kimia Transfer atas
motivasi, do’a dan kerjasama yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.
Masih banyak pihak yang turut berperan dalam penyelesaian skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, untuk itu penulis menyampaikan
terimakasih.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Penulis
mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah
pendidikan.

Medan, September 2013
Penulis,

Passion Manullang
NIM 409631017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED
HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT

ADITIF MAKANAN KELAS VIII SMP
Passion Manullang (NIM 409631017)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran
kooperatif Numbered Head Together (NHT) pada materi zat aditif Makanan terhadap
peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII SMP, (2) Apakah peningkatan hasil belajar siswa
yang mendapat pembelajaran kooperatif NHT lebih tinggi dari pada pembelajaran konvensional.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa
kelas VIII Semester II SMP Sw. T.D Pardede Foundation yang terdiri dari 4 kelas berjumlah 160
orang. Pengambilan sampel secara sample random sampling yaitu 2 kelas dari 4 kelas populasi.
Kelas VIII-B sebagai kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran model NHT dan kelas
VIII-C sebagai kelas kontrol tanpa model pembelajaran NHT (Konvensional, Ceramah dan
Tanya Jawab). Instrumen penelitian adalah 20 soal pilihan berganda yang telah diuji validitas,
reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran tes. Data yang diamati adalah peningkatan hasil
belajar siswa (gain). Data yang dianalisis dengan uji –t pihak kanan setelah lebih dahulu diuji
normalitas dan homogenitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa t hitung > ttabel (3,7037 >
1,673) maka H0 ditolak dan Ha diterima yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif
Numbered Head Together (NHT) berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa di kelas
VIII. Peningkatan Hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran Numbered Head
Together (54,9 %) lebih tinggi dari pada peningkatan hasil belajar siswa pada kelas konvensional

(45,2 %)

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian

1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Definisi Operasional
1.8. Zat aditif Pada Makanan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
2.1.3. Hasil Belajar
2.1.4. Model Pembelajaran
2.1.4.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
2.1.4.2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together
2.1.5.1. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran NHT
2.1.5.2. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran NHT
2.2. Zat Aditif Pada Makanan
2.2.1. Bahan Pewarna
2.2.2. Bahan Pemanis
2.2.3. Bahan Pengawet
2.2.4. Bahan Penyedap (flavourings)
2.2.5. Antioksidan

2.2.6. Penambah Nutrisi
2.3. Kerangka Konseptual
2.4. Hipotesis Penelitian
2.4.1. Hipotesis Verbal
2.4.2. Hipotesis Statistik

Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

1
3
4
4

4
5
5
6

7
7
8
8
10
10
10
11
11
14
15
16
17
18
19

19
20
21
22
22
22

vii

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi Penelitian
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1. Variabel Bebas
3.3.2. Variabel Terikat
3.4. Rancangan Penelitian
3.5. Prosedur Penelitian
3.5.1. Tahap Persiapan

3.5.2. Instrumen Pengumpulan Data
3.5.3. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran
3.6. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Instrumen Penelitian
4.1.2. Data Hasil Penelitian
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian
4.2.1. Uji Normalitas Data
4.2.2. Uji Homogenitas Data
4.2.3. Uji Hipotesis
4.2.4. Uji Korelasi
4.2.5. Persentase (%) Peningkatan Hasil Belajar Siswa
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

23

23
23
23
23
23
24
24
26
26
27
29
31

34
34
35
35
36
36
37

38
38
39
43
43
44

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian
Gambar 4.1. Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Halaman
25
38

vi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
46
Lampiran 2. Soal Instrumen Test (sebelum validasi)
56
Lampiran 3. Kunci Jawaban
61
Lampiran 4. Analisis Instrumen Kisi Soal (Sebelum Validasi)
62
Lampiran 5. Soal Instrumen Test
63
Lampiran 6. Kunci Jawaban
68
Lampiran 7. Analisis Kisi Soal
69
Lampiran 8. Soal Latihan
70
Lampiran 9. Jawaban Soal Latihan
72
Lampiran 10. Pedoman Penskoran Observasi Keaktifan Belajar Siswa
74
Lampiran 11. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
75
Lampiran 12. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas
77
Lampiran 13. Perhitungan Tingkat Kesukaran Test dan Daya Pembeda
Instrumen
80
Lampiran 14. Perhitungan Daya Pembeda test
81
Lampiran 15. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Dan Kontrol
83
Lampiran 16. Perhitungan Rata-Rata Simpangan Baku Hasil Belajar
Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
84
Lampiran 17. Data Gain Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
86
Lampiran 18. Perhitungan Rata-rata Simpangan Baku Gain Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
88
Lampiran 19. Uji Normalitas Data Pre Test Kelas Kontrol
Dan Kelas Eksperimen
89
Lampiran 20. Uji Normalitas Data Post Test Kelas Kontrol
Dan Kelas Eksperimen
91
Lampiran 21. Uji Normalitas Data Gain Kelas Kontrol
Dan Kelas Eksperimen
93
Lampiran 22. Uji Homogenitas
95
Lampiran 23. Uji Hipotesis
97
Lampiran 24. Perhitungan Korelasi
99
Lampiran 25. Perhitungan % Peningkatan Hasil Belajar
102
Lampiran 26-37. Draft Daftar Tabel
103
Lampiran 38. Dokumentasi Penelitian
117

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran,

guru perlu memahami hal-hal yang mempengaruhi proses belajar siswa, baik yang
menghambat maupun yang mendukung. Selain itu, guru harus memahami tentang
model atau strategi pembelajaran yang efektif yang dapat membantu siswa agar
dapat belajar secara optimal dan mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam
proses belajar. Suryobroto (1997).
Tuntutan dalam dunia pendidikan sudah banyak berubah. Kita tidak bisa
lagi mempertahankan paradigma lama tersebut. Teori penelitian dan pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar membuktikan bahwa guru dan dosen sudah harus
mengubah paradigma pengajaran. Menurut Lie (2007) pendidik perlu menyusun
dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar berdasarkan beberapa pokok
pemikiran sebagai berikut : (1) pengetahuan ditemukan, dibentuk, dan
dikembangkan oleh siswa, (2) siswa membangun pengetahuan secara aktif, (3)
pendidik perlu berusaha mengembangkan kompetensi dan kemampuan siswa, (4)
pendidikan adalah interaksi pribadi di antara para siswa dan interaksi antara guru
dan siswa.
Untuk membangun pengetahuan dan kompetensi siswa secara aktif di
dalam proses belajar mengajar menurut Roestiyah (2000:1) guru harus memiliki
strategi yang tepat agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu,
guru harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasa disebut dengan metode
mengajar.
Metode pengajaran merupakan unsur penting untuk keberhasilan siswa
dalam belajar. Jadi memilih dan menggunakan metode pengajaran harus
mempertimbangkan diri siswa, yakni seberapa jauh siswa diikutsertakan dalam
proses pengajaran untuk dirinya. Pada umumnya, metode mengajar yang
diterapkan guru di kelas adalah metode ceramah dimana penyampaian ide,

gagasan, atau informasi dengan cara lisan dan tulisan.

Guru di depan

menyampaikan materi pelajaran dan memberikan contoh dan penyelesaian soal,
sedangkan siswa mendengarkan, menyimak dan mencatat diselingi dengan tanya
jawab dan latihan- latihan. Keadaan seperti ini menyebabkan siswa belajar secara
individu. Antar siswa tidak saling membantu dan memecahkan/menyelesaikan
soal latihan, sebaliknya saling menonjolkan diri untuk menjadi yang terbaik.
Akhirnya siswa terbagi atas tiga kelompok yaitu kelompok siswa cepat, sedang
dan lambat memahami pelajaran (Arikunto, 2002)
Menurut hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran,
SMP Sw. T.D Pardede Foundation merupakan sekolah yang siswanya heterogen,
baik dari segi sosial, ekonomi maupun hasil belajarnya. Di sekolah ini, hasil
belajar pada bidang studi kimia masih tergolong rendah. Fakta ini diperoleh dari
data penilaian ujian semester pada untuk siswa kelas VIII T.P 2011/2012 dengan
nilai antara 58 – 80 dan nilai rata-rata kelas 68,72, sedangkan nilai KKM kimia di
sekolah ini adalah nilai 70. Rendahnya nilai kimia siswa, disebabkan siswa kurang
paham dengan materi yang disampaikan kepadanya. Dari faktor utama penyebab
kurangnya hasil belajar siswa dalam belajar kimia maka perlu usaha peningkatan
hasil belajar yaitu dengan menambah variasi model pembelajaran. Model
pembelajaran kooperatif merupakan tindakan pemecahan yang dilakukan karena
dapat meningkatkan kemajuan belajar, sikap siswa yang lebih positif, menambah
motivasi dan percaya diri serta menambah rasa senang.
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses belajar
mengajar kimia adalah model pembelajarn kooperatif tipe NHT (Numbered Head
Together). Teknik NHT ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling
membagikan ide – ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain
itu teknik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama
mereka. (Lie:2007).
Pembelajaran Kooperatif tipe NHT ini pernah diteliti oleh beberapa
peneliti sebelumnya, antara lain: Silaen (2010) hasil penelitiannya mengenai
Sturktur Atom dan Sistem Periodik Unsur di Kelas XI kooperatif tipe NHT
menyatakan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada kelas

eksperimen sebesar 62,6 % sedangkan persen keberhasilan belajar siswa kelas
kontrol sebesar 37,0 %. Berdasarkan hasil penelitian Suhiarti (2009),
pembelajaran kooperatif NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok
bahasan Hidrokarbon di kelas X SMA N Percut Sei Tuan untuk kelas eksperimen
adalah 78% dan pada kelas kontrol 63%.
Zat Aditif makanan merupakan bagian dari materi IPA Terpadu di SMP,
yang diajarkan di kelas VIII pada semester genap. Materi ini sebagian besar
bersifat abstrak dan berkarakter hapalan sehingga siswa kesulitan dalam
menguasai materi zat aditif makanan. Untuk membantu siswa memudahkan
menguasai materi tersebut, maka pembelajarannya sangat tepat jika dilakukan
dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Pada pembelajaran kooperatif tipe
NHT siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dapat mengajari siswa yang
mempunyai kemampuan rendah dalam melakukan pemecahan masalah terhadap
soal sesuai dengan pemahamannya. Kemudian guru dapat mengecek pemahaman
siswa dengan menyebut salah satu nomor anggota kelompok untuk menjawab
masalah yang diberikan. Oleh karena itu melalui pembelajaran kooperatif tipe
NHT diharapkan siswa mendapat kemudahan mempelajari materi Zat Aditif
Makanan. .
Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat. Berdasarkan uraian di atas maka
dilakukan penelitian guna membantu siswa dalam menguasai konsep-konsep
kimia. Adapun judul dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Terhadap Peningkatan Hasil
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Zat Aditif Makanan Di Kelas VIII SMP”
1.2.

Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan, terdapat beberapa masalah yang

berkaitan dengan proses belajar yaitu :
1. Siswa sering kesulitan memahami materi mata pelajaran IPA-Terpadu
karena kebanyakan materi kimia bersifat abstrak.

2. Pembelajaran

konvensional

membuat

siswa

tidak

tertarik

pada

pembelajaran kimia.
3. Minat dan hasil belajar IPA-Terpadu siswa SMP T.D Pardede Foundation
masih rendah.

1.3.

Batasan Masalah
Agar penelitian ini mempunyai arah yang jelas dan pasti, maka perlu

diberikan batasan masalah. Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi
masalah, maka pembatasan masalah dititikberatkan pada:
1. Objek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP
2. Subyek dalam penelitian ini adalah mata pelajaran IPA-Terpadu
menggunakan model pembelajaran kooperatif NHT.
3. Materi yang diberikan dibatasi pada pokok bahasan Zat Aditif Makanan
4. Untuk kelas kontrol model pembelajaran konvensional

1.4.

Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan yang

diajukan dalam penelitian yang dilaksanakan adalah :
1. Apakah ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
terhadap peningkatan hasil belajar pada pokok Bahasan Zat Aditif
Makanan pada siswa kelas VIII SMP ?
2. Apakah peningkatan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran
kooperatif tipe NHT lebih tinggi dari peningkatan hasil belajar siswa yang
mendapat pembelajaran konvensional ?
1.5.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini

adalah:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT pada materi Zat aditif Makanan Terhadap
peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII SMP.

2. Untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar siswa yang mendapat
pembelajaran kooperatif NHT lebih tinggi dari pada peningkatan hasil
belajar siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.

1.6.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan oleh peneliti dengan diadakannya penelitian ini

adalah:
1. Meningkatkan pengalaman dan aktifitas belajar dalam materi pembelajaran
zat aditif makanan.
2. Memberikan gambaran dan informasi kepada guru tentang model
pembelajaran kooperatif dalam usaha peningkatan hasil belajar siswa.
3. Sebagai bahan masukan kepada guru pada umumnya dan bagi peneliti
khususnya sebagai calon guru dalam usaha mengatasi kesulitan siswa dalam
mempelajari materi Zat Aditif Makanan.
4. Sebagai informasi dan perbandingan bagi peneliti lain yang akan melakukan
penelitian yang berhubungan dengan model pembelajaran.

1.7.

Definisi Operasional
1. Pembelajaran Koperatif NHT (Numbered Head Together)

Pembelajaran kooperatif mencakup suatu kelompok kecil siswa yang bekerja
sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu
tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainnya. NHT
merupakan kegiatan belajar kooperatif dengan 4 tahap kegiatan. Pertama, siswa
dikelompokkan menjadi beberapa kelompok terdiri dari 5 orang. Setiap anggota
kelompok diberi nomor 1, 2, 3, 4, dan 5. Kedua, guru menyampaikan pertanyaan.
Ketiga, berpikir bersama, siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban
pertanyaan itu dan menyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban
itu. Keempat, guru menyebutkan nomor (1, 2, 3, 4, atau 5) dan siswa dengan
nomor yang bersangkutan yang harus menjawab (Widdiharto dalam Azizah,
2007).

2. Pembelajaran konvensional
Model pembelajaran konvensional merupakan suatu model pembelajaran yang
sejak dahulu telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan
anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran, sehingga tidak menutup
kemungkinan anak menjadi bosan dan jenuh dalam kegiatan proses belajar
mengajar karena tidak adanya variasi dalam kegiatan pembelajaran. Metode yang
sering digunakan dalam model pembelajaran konvensional adalah metode
ekspositori/ceramah.

Metode ekspositori/ceramah

adalah

penerangan

dan

penuturan secara lisan oleh guru di kelas. Dalam pelaksanaan ceramah peran
murid adalah mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok pokok materi
penting yang dikemukakan oleh guru. Jadi, kegiatan guru yang utama adalah
menerangkan dan siswa mendengarkan atau mencatat apa yang disampaikan guru.
Tujuan penggunaan metode ceramah adalah penyampaian informasi, dengan
menggunakan metode ekspositori.

1.8

Zat Aditif pada Makanan
Purba (2007) menyatakan bahwa sudah sejak dahulu, orang menggunakan

garam, cabe, jeruk, cuka, lada dan berbagai bahan lainnya untuk keperluan
memasak. Bahan-bahan tersebut dimaksudkan untuk memberi cita rasa tertentu
atau penampilan yang lebih merangsang selera. Selain untuk memberi rasa asin,
garam juga digunakan untuk mengawetkan berbagai jenis makanan, sehingga
dapat disimpan lebih lama, misalnya ikan asin. Semua bahan makanan yang
ditambahkan ke dalam makanan selama dalam proses pengolahan, penyimpanan,
atau pengepakan makanan disebut bahan (zat) aditif makanan.
Kini, jenis zat aditif makanan sudah sangat beragam. Terdapat tidak kurang dari
2500 jenis zat aditif. Berdasarkan fungsinya, zat aditif makanan dapat
digolongkan kedalam pewarna, pengawet, penyedap, antioksidan, penambah gizi,
pengemulsi, pengatur keasaman, pembentuk serat, anti kempal, pemutih atau
pemucat,

perenyah

dan

pengisi,

pemantap,

pengkilap/pelembab, dan pencegah lengket.

pengering,

pencegah

buih,

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah dilakukan maka
dapat diambil kesimpulan yaitu :.
1.

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi zat aditif
pada makanan di kelas VIII SMP. Sw. T.D Pardede Foundation berpengaruh
terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

2.

Peningkatan hasil belajar IPA- kimia siswa kelas VIII SMP. Sw. T.D Pardede
Foundation yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe NHT (54,9 %) lebih tinggi dari pada peningkatan hasil belajar siswa yang
diajar tanpa menggunakan model tersebut (45,2 %).

5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka penulis dapat
menyarankan yaitu
1.

Agar guru dan calon guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT untuk meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya mata pelajaran IPA-

kimia.
2.

Agar mahasiswa dan peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut
mengenai kooperatif tipe NHT ini, agar lebih memperhatikan kelemahan dalam
strategi pembelajaran ini yakni terjadi lompatan pemahaman dalam belajar,
untuk sebagian siswa tidak bisa terlalu cepat dalam menyerap materi
pembelajaran pada saat menyajikan materi sehingga dapat dibantu dengan
menggunakan media.

3.

Harus memperhatikan waktu, jumlah sampel dan indikator yang sesuai dalam
pengintegrasian pendidikan di lingkungan pendidikan melalui kooperatif tipe
NHT untuk dapat membentuk sikap motivasi siswa terhadap pelajaran di

sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Sudrajat. (2008), http://akhmadsudrajat. wordpress.com (accesed
Desember 2012)
Arikunto, (2007), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Azizah, N., (2007), Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe NHT (Numbered Head Together) Dengan Pemanfaatan LKS
(Lembar Kerja Siswa) Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar
(Kubus dan Balok) Siswa Kelas VIII Semester 2 SMPN 6 Semarang
Tahun Pelajaran 2006/2007, UNNES, Semarang
Dimyanti dan Mudjiono, (2003), Belajar dan Pembelajaran , Rineka Cipta,
Jakarta.
Huda, Miftahul, (2011), Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan
model penerapan, Pustaka pelajar, Yokyakarta.
Ibrahim, Muslimin. (2000), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit University Press,
Surabaya.
Lie, A., (2007), Cooperatif Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang – Ruang Kelas, Grasindo, Jakarta.
Lutfi, (2004), IPA Kimia kelas VIII, Penerbit Esis, Jakarta
Purba, M., (2007), IPA Kimia Untuk SMP Kelas VIII, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Roestiyah, N, K. (2001), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Silaen, Riris, (2010), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe NHT Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sturktur Atom dan Sistem
Periodik Unsur di Kelas XI SMAN 1 Onanrunggu, Skripsi, FMIPA,
UNIMED, Medan.
Situmorang dan Simorangkir (2008), IPA Kmia Untuk SMP Kelas VIII, Penerbit
Bina media Perintis, Medan.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, PT. Rineka
Cipta, Edisi Revisi, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, PT. Tarsito, Jakarta.

Sudjana, N, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja
Rosdakarya, Cetakan keempat, Bandung.
Suhiarti, (2009), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT terhadap hasil
Belajar Siswa, Skripsi, FMIPA, UNIMED,Medan.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Cetakan ke-4, Jakarta
Tuanguru, (2012), http://www.tuanguru.com/2011/12/pembelajaran-kooperatiftipe-nht.html (accesed desember 2012)
Wibowo, T, (2007), Inspirasi Sains IPA-Kimia Untuk SMP Kelas VIII, Penerbit
Ganeca Exact, Bekasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI.

0 4 12

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 2 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 1 12

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA TEKA – TEKI SILANG (TTS) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR ZAT ADITIF MAKANAN PADA SISWA KELAS VIII.

0 3 16