Masalah dan Penanganan Diabetes Melitus Tipe 2 (Studi Pustaka).

(1)

Diabetes melitus masih merupakan masalah di Indonesia dikarenakan beberapa faktor yaitu ketidaktahuan dan ketidak mengertian dari masyarakat, kurangnya penerangan yang diberikan ke masyarakat luas, dan kemiskinan hidup rakyat Indonesia.

Diabetes tipe 2 lebih banyak dibanding tipe 1, kira-kira 90% dari semua diabetes adalah tipe 2. Insidens tertinggi ditemukan pad usia di atas 40 tahun.

Gejala klinis diabetes mellitus terdiri dari: poliuria, polidipsia, poliphagia, kehilangan berat badan, lemas, pruritus vulvae pada wanita, impotensi pada pria.

Jika diabetes tidak terkontrol dengan baik dapat menimbulkan komplikasi. Komplikasi dapat dibagi dalam 2 kelompok: akut dan kronik.

Pengobatan utama diabetes tipe 2 adalah meningkatkan aktivitas dan perubahan susunan makanan. Diabetes tipe 2 yang tidak dapat dikontrol dengan perubahan susunan makanan sering berespon terhadap obat hipoglikemik.


(2)

ABS TRACT


(3)

P E KN Y A T A A N P E RS ET UJ A N P E M B I M B I N G SU RAT PERNYATAAN

ABSTRAK

ABSTRACT iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ix

BAB I PENDAIIULUAN

I . 1. Latar Belakang I

1.2. Identifikasi Masalah I

1.3. Maksud dan Tujuan 1

1.4. Kegunaan Studi Pustaka 2

1.5. Metodologi . 2

1.6. Lokasi dan Waktu 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Klasifikasi DM 3

2.2. DM tipe 2 4

2.3. Patogenesa DM Tipe 2 2.4. Diagnosa DM

2.5. Masalah yang dihadapi oleh DM tipe 2 2.6. Penanganan DM tipe 2

5 .6

12

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3. I . Kesimpulan 23

3’ 3.2. Saran


(4)

BAB I V DAFTAR PUSTAKA 24

R I W A Y A I HIDUP x i

L A M PIRAN


(5)

Tabel 2.1 Langkah-langkah diagnosa DM 7

Tabel 2.2 Obat Hipoglikemik Oral di Indonesi 20


(6)

I

BAB I P

E N

D A I I I L A

N

1.1. Latar belakang

Diabetes Melitus (DM) masih merupakan masalah nasional di Indonesia, meskipun saat ini penyakit DM belum menempati skala prioritas utama pelayanan kesehatan. Penyebab masalah tersebut adalah kemiskinan dan kurangnya pengetahuan tentang penyakit DM (PERKEN I, 1998)

Diabetes melitus dapat timbul setiap waktu dalam kehidupan seseorang. Frekuensi kejadian diabetes di Indonesia adalah antara 1,5-2,3% dari jumlah penduduk. ( P E R E N I , 1998)

Apabila dibiarkan tak terkendali, penyakit ini akan menimbulkan penyulit- penyulit yang dapat berakibat fatal, termasuk penyakit jantung, ginjal, kebutaan, dan amputasi. (Waspadji, 1996)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 90% dari semua populasi DM adalah tipe 2 yang terdapat pada usia diatas 40 tahun, terjadi secara perlahan-lahan dan 50% dari mereka tidak mengetahui tentang penyakitnya, penyulit lanjut yang dapat berakibat fatal, serta penanganan yang baik. (Haznam, 199 1)

1.2. Identifikasi rnasalah

-

-

Masalah apa saja yang dihadapi oleh penderita DM tipe 2 ? Bagaimana penanganan DM tipe 2 ?

1.3. Maksud dan tujuan -

-

-

Mengetahui gejala dini DM tipe 2.

Mengetahui masalah/penyulit pada DM tipe 2. Mengetahui penanganan DM tipe 2 lebih lanjut


(7)

I .4. Kegunaan Studi Pusta ka

Membantu masyarakat agar lebih memahami tentang DM tipe 2.

1 .5. Metodologi Studi Pustaka.

1.6. Lokasi dan Waktu

Perpustakaan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Makalah studi pustaka memerlukan waktu dari bulan Februari 200 1 - November 200 1.


(8)

23

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN

Masalah yang dihadapi penderita DM tipe 2 dapat berupa komplikasi akut dan kroni k.

Komplikasi akut meliputi koma hiperglikemik dan koma hipoglikemik, sedangkan kom pl i kas i kroni k m el i puti mi kroangi opati, makroangi opat i, dan neuropati diabetik.

Pada penanganan DM tipe 2 langkah pertama yang harus dilakukan adalah pengelolaan non farmakologis, berupa perencanaan makan dan kegiatan jasmani. Baru kemudian kalau dengan langkah-langkah tersebut sasaran pengendalian diabetes yang ditentukan belum tercapai, dilanjutkan dengan langkah berikut, yaitu penggunaan obat/pengelolaan farmakologis.

3.2 SARAN

Kenali gejala dini DM untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih lanjut.

Konsultasikan dengan dokter ahli untuk mendapatkan pengarahan yang lebih lanjut tentang penanganan DM.


(9)

BAB I V

DAFTAR PUSTAKA

I .

2.

3. 4. 5 . 6. 7. 8. 9.

Askandar T. 1999. Diabetes Mellitus. Dasar-dasar terapi Diabetes Mellitus. Edisi I l l . Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 17-46. Asman

.

1996. uku ajar ilmu penyakit dalam. Koma hiperosmolar hiperglikemik non ketotik. Edisi III. Jakarta: FK UI. Halaman:627.

Beale J. 1996. Diabetes education. Htppllwww.yahoo.com.

Harrison’s. 1998. Principles

of

internal medicine. Diabetes Mellitus. 14 th edition. Volume 2. Page 1979- 1981.

Haznam M. W. 1991. Endokrinologi. Diabetes Melitus. Edisi IV. Jakarta. Halaman 37-54.

Irawan A. 1998. Waspadai Hipertensi dun DM. Diabetes Melitus. Bandung: Carya Remadja. Halaman 56-59.

PERKENI. 1998. Konsensus pengelolaan DM di Indonesia. Halaman 4-

15.

Sidartawan S. 1999. Penatalaksanaan DM terpadu. Diagnosis dan klasifikasi DM terkini. Cetakan 1, Jakarta: FK UI. Halaman 1 1

-

14,96. Sitorus R.H. 1996. Perawatan dan pengobatan berbagai penyakit. Diabetes Melitus. Edisi I. Bandung: Pionir Jaya. Halaman 126- 13 1.

IO. Suyono S. 1996. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Diet pada Diabetes. Edisi III. Jakarta: FKUI. Halaman 645-647.

I 1 Waspadji S. 1996. u k u ajar ilmu penyakit dalam. Gambaran klinis DM. Edisi III. Jakarta: FKUI. Halaman 587-588.


(1)

BAB I V DAFTAR PUSTAKA 24

R I W A Y A I HIDUP x i

L A M PIRAN


(2)

Tabel 2.2 Obat Hipoglikemik Oral di Indonesi 20


(3)

I

BAB I P

E N

D A I I I L A

N

1.1. Latar belakang

Diabetes Melitus (DM) masih merupakan masalah nasional di Indonesia, meskipun saat ini penyakit DM belum menempati skala prioritas utama pelayanan kesehatan. Penyebab masalah tersebut adalah kemiskinan dan kurangnya pengetahuan tentang penyakit DM (PERKEN I, 1998)

Diabetes melitus dapat timbul setiap waktu dalam kehidupan seseorang. Frekuensi kejadian diabetes di Indonesia adalah antara 1,5-2,3% dari jumlah penduduk. ( P E R E N I , 1998)

Apabila dibiarkan tak terkendali, penyakit ini akan menimbulkan penyulit- penyulit yang dapat berakibat fatal, termasuk penyakit jantung, ginjal, kebutaan, dan amputasi. (Waspadji, 1996)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 90% dari semua populasi DM adalah tipe 2 yang terdapat pada usia diatas 40 tahun, terjadi secara perlahan-lahan dan

50% dari mereka tidak mengetahui tentang penyakitnya, penyulit lanjut yang

dapat berakibat fatal, serta penanganan yang baik. (Haznam, 199 1)

1.2. Identifikasi rnasalah

-

-

Masalah apa saja yang dihadapi oleh penderita DM tipe 2 ? Bagaimana penanganan DM tipe 2 ?

1.3. Maksud dan tujuan

-

-

-

Mengetahui gejala dini DM tipe 2.

Mengetahui masalah/penyulit pada DM tipe 2. Mengetahui penanganan DM tipe 2 lebih lanjut


(4)

Membantu masyarakat agar lebih memahami tentang DM tipe 2.

1 .5. Metodologi

Studi Pustaka.

1.6. Lokasi dan Waktu

Perpustakaan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Makalah studi pustaka memerlukan waktu dari bulan Februari 200 1 - November 200 1.


(5)

23

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN

Masalah yang dihadapi penderita DM tipe 2 dapat berupa komplikasi akut dan kroni k.

Komplikasi akut meliputi koma hiperglikemik dan koma hipoglikemik, sedangkan kom pl i kas i kroni k m el i puti mi kroangi opati, makroangi opat i, dan neuropati diabetik.

Pada penanganan DM tipe 2 langkah pertama yang harus dilakukan adalah pengelolaan non farmakologis, berupa perencanaan makan dan kegiatan jasmani. Baru kemudian kalau dengan langkah-langkah tersebut sasaran pengendalian diabetes yang ditentukan belum tercapai, dilanjutkan dengan langkah berikut, yaitu penggunaan obat/pengelolaan farmakologis.

3.2 SARAN

Kenali gejala dini DM untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih lanjut.

Konsultasikan dengan dokter ahli untuk mendapatkan pengarahan yang lebih lanjut tentang penanganan DM.


(6)

DAFTAR PUSTAKA I .

2.

3. 4. 5 . 6. 7. 8. 9.

Askandar T. 1999. Diabetes Mellitus. Dasar-dasar terapi Diabetes Mellitus. Edisi I l l . Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 17-46. Asman

.

1996. uku ajar ilmu penyakit dalam. Koma hiperosmolar hiperglikemik non ketotik. Edisi III. Jakarta: FK UI. Halaman:627.

Beale J. 1996. Diabetes education. Htppllwww.yahoo.com.

Harrison’s. 1998. Principles

of

internal medicine. Diabetes Mellitus. 14 th edition. Volume 2. Page 1979- 1981.

Haznam M. W. 1991. Endokrinologi. Diabetes Melitus. Edisi IV. Jakarta. Halaman 37-54.

Irawan A. 1998. Waspadai Hipertensi dun DM. Diabetes Melitus. Bandung: Carya Remadja. Halaman 56-59.

PERKENI. 1998. Konsensus pengelolaan DM di Indonesia. Halaman 4-

15.

Sidartawan S. 1999. Penatalaksanaan DM terpadu. Diagnosis dan

klasifikasi DM terkini. Cetakan 1, Jakarta: FK UI. Halaman 1 1

-

14,96. Sitorus R.H. 1996. Perawatan dan pengobatan berbagai penyakit. Diabetes Melitus. Edisi I. Bandung: Pionir Jaya. Halaman 126- 13 1.

IO. Suyono S. 1996. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Diet pada Diabetes. Edisi III. Jakarta: FKUI. Halaman 645-647.

I 1 Waspadji S. 1996. u k u ajar ilmu penyakit dalam. Gambaran klinis DM. Edisi III. Jakarta: FKUI. Halaman 587-588.