Peranan Struktur Pengendalian Internal terhadap Penerimaan Pajak Daerah (Studi Kasus: Pajak Parkir pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung).

(1)

vi

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The goal for this research is to figure out how to run on Internal Control Structure Tax Agency Bandung especially the parking tax and to find out how much the role of the Internal Control Structure in a parking tax collection in Dinas Pelayanan Pajak in Bandung .

The purpose of this study was to obtain a comprehensive picture of how the role of the Internal Control Structure conducted on parking tax receipts in the Tax Service Office of Bandung and to find out how the Internal Control Structure were carried out on receipt of the department of parking tax Tax Service in particular Bandung parking tax.

To find out how big a role the Internal Control Structure of the parking tax receipts writer doing research with a descriptive analysis method. Data collection was done through field studies, that kuisoner, interview and observation.

Through research conducted by the author , it showed the following results : the role of the Internal Control Structure goes very well with the result of 91.57 % , and effectiveness in parking tax revenue gained 96 % results , and the role of the Internal Control Structure of the effectiveness of the parking tax revenue gained 92 results , 54 % based on the results the hypothesis that author made is " Internal Control Structure was instrumental to the effectiveness of the parking tax revenue " acceptable

Keywords : the Internal Control Structure , parking tax , Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, local tax


(2)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh bagaimana peranan Struktur Pengendalian Internal yang dijalankan terhadap penerimaan pajak parkir di Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dan untuk mengetahui bagaimana Struktur Pengendalian Internal dijalankan terhadap penerimaan pajak parkir di Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung khususnya pajak parkir.

Untuk mengetahui seberapa besar peranan Struktur Pengendalian Internal terhadap penerimaan pajak parkir penulis melakukan penelitian dengan metode deskriptif analisis. Pengumpulan data dilakukan melalui studi lapangan, yaitu kuisoner, wawancara dan observasi.

Melalui penelitian yang penulis lakukan, maka didapat hasil sebagai berikut : peranan Struktur Pengendalian Internal berjalan sangat baik dengan hasil 91,57 %, lalu efektivitas dalam penerimaan pajak parkir memperoleh hasil 96 %, dan peranan Struktur Pengendalian Internal terhadap efektivitas penerimaan pajak parkir memperoleh hasil 92,54 % berdasarkan hasil tersebut hipotesis penulis adalah “Struktur Pengendalian Internal sangat berperan terhadap efektivitas penerimaan pajak parkir” dapat diterima.

Kata kunci : pajak daerah, Struktur Pengendalian Internal, pajak parkir, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung


(3)

viii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PENGESAHAN………..ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………...iii

KATA PENGANTAR……….iv

ABSTRACT………..vi

ABSTRAK………..vii

DAFTAR ISI……….viii

DAFTAR GAMBAR……….xiii

DAFTAR TABEL………..xiv

DAFTAR LAMPIRAN………...xv

BAB I PENDAHULUAN……….1

1.1 Latar belakang penelitian...1

1.2 Identifikasi Masalah……….………...8

1.3 Maksud dan tujuan penelitian……..…….…..…...……….8

1.4 Kegunaan Penelitian………...9

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN,DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS………10

2.1 Struktur Pengendalian Internal……….10


(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha

2.1.2 Tujuan Struktur Pengendalian Internal.………13

2.1.3 Unsur-unsur Struktur Pengendalian Internal………14

2.1.3.1 Lingkungan Pengendalian.………...15

2.1.3.2 Penaksiran Risiko....………...17

2.1.3.3 Aktivitas Pengendalian………18

2.1.3.4 Informasi dan komunikasi………20

2.1.3.5 Pemantauan………..21

2.1.4 Sifat-Sifat Pengendalian Internal……….21

2.1.4.1 Kualitas karyawan sesuai dengan tanggung jawabnya…22 2.1.4.2 Rencana organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsi secara layak………...22

2.1.4.3 Sistem pemberian wewenang, tujuan dan teknik, dan pengawasan yang wajar untuk mengadakan pengendalian atas aktiva, hutang, penghasilan dan biaya……….23

2.1.4.4 Pengendalian aktiva, dokumen, dan formulir…………..24

2.1.4.5 Perbandingan secara periodik……….24

2.1.5 Keterbatasan Pengendalian Internal………..24

2.1.6 Efektivitas pengendalian internal………..26

2.2 Pajak………26

2.3 Pengertian Pajak Daerah……….28


(5)

x

Universitas Kristen Maranatha 2.5 Peranan Struktur Pengendalian Internal dalam penerimaan pajak

parkir………...34

2.6 Kerangka pemikiran...…....………...………..35

2.7 Hipotesis………...36

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN……….37

3.1 Objek Penelitian..………...…………...…...………….…………..37

3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung...37

3.1.2 Tugas dan Fungsi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung………..40

3.1.3 Struktur Organisasi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung....…...41

3.1.3.1 Kepala Dinas…..…..…..……..…..……….……….42

3.1.3.2 Bagian Sekretariat………43

3.1.3.3 Bidang Perencanaan……….46

3.1.3.4 Bidang Pajak Pendaftaran………49

3.1.3.5 Bidang Pajak Penetapan………...51

3.1.3.6 Bidang Pengendalian………55

3.2 Metode Penelitian………57

3.2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian………..57

3.2.2 Operasi Variabel dan Pengukurannya………57

3.2.3 Populasi dan Sampel………...61

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data………..61


(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha 3.2.6 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis………...63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Struktur Pengendalian Internal Pajak Parkir di Dinas

Pelayanan Pajak Kota Bandung………69 4.1.1 Lingkungan Pengendalian Internal Di Dinas Pelayanan Pajak

Kota Bandung……….69 4.1.2 Penaksiran Risiko di Dinas Pelayanan Pajak Kota

Bandung………...75 4.1.3 Aktivitas Pengendalian di Dinas Pelayanan Pajak Kota

Bandung……….76 4.1.4 Informasi dan Komunikasi di Dinas Pelayanan Pajak Kota

Bandung………...……...……....…...78 4.1.5 Pemantauan di Dinas Pelayanan Pajak Kota

Bandung………..82 4.2 Pelaksanaan Pencapaian Target Penerimaan Pajak Parkir di Dinas

Pelayanan Pajak Kota Bandung...…...…...83 4.2.1 Penetapan target penerimaan pajak parkir……….85 4.2.2 Realisasi Penerimaan Pajak Parkir………...85 4.3 Struktur Pengendalian Intern Pajak Parkir di Dinas Pelayanan Pajak Kota

Bandung………87 4.4 Pencapaian Target Penerimaan Pajak Parkir di Dinas Pelayanan Pajak Kota


(7)

xii

Universitas Kristen Maranatha 4.5 Peranan Struktur Pengendalian Internal terhadap penerimaan pajak parkir

di Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung...91

4.5.1 Efektivitas dan efisiensi operasi………..92

4.5.2 Keandalan Laporan Keuangan………92

4.5.3 Ketaatan terhadap hukum dan peraturan……….92

4.6 Pengujian Hipotesis………...93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………..100

5.2 Saran………102

DAFTAR PUSTAKA………103

LAMPIRAN………...104


(8)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Kerangka Pemikiran………36 Gambar 2 Struktur Organisasi………...68 Gambar 3 Flowchart Penerimaan Pajak Parkir………...…83


(9)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I Operasi Variabel dan Skala Pengukurannya………..60 Tabel II Target dan realisasi penerimaan pajak parkir………...86 Tabel III Hasil jawaban kuisoner untuk Variabel Independen Struktur

Pengendalian Internal……….93 Tabel IV Hasil Jawaban Kuisoner untuk Variabel Dependen Efektivitas

Penerimaan Pajak Parkir………...95 Tabel V Hasil Keseluruhan Jawaban Kuisoner Peranan Struktur Pengendalian


(10)

xv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A Kuisoner………..104 Lampiran B Anggaran target dan realisasi penerimaan pajak daerah tahun

2010-2012 setiap bulan………109 Lampiran C Formulir Pendaftaran Wajib Pajak Parkir………113


(11)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, oleh karena itu hasil pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat. Pembangunan daerah juga merupakan bagian dari pembangunan nasional.

Pembentukan Daerah Otonom dimaksudkan untuk memungkinkan daerah bersangkutan mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri serta meningkatkan daya guna penyelenggaraan pemerintah dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan, maka untuk kelancaran roda pemerintahan itu sangat tergantung kepada kemampuan daerah untuk menggali serta memanfaatkan segala potensi sebagai sumber keuangan yang ada di daerahnya.

Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, pengertian daerah otonom adalah daerah yang memiliki kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu, berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam Ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Daerah otonom itu sendiri mengandung arti bahwa kepada daerah diberi kewenangan untuk mengurus sendiri rumah tangganya. Salah satunya adalah


(12)

2 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha kewenangan dalam bidang keuangan daerah yang meliputi pemungutan sumber-sumber pendapatan daerah, menyelenggarakan pengurusan, pertanggungjawaban serta pengawasan keuangan daerah, mengadakan anggaran pendapatan dan belanja daerah serta perhitungannya.

Peranan Pendapatan Daerah merupakan yang sangat penting karena itu merupakan faktor-faktor yang sangat menentukan volume, kekuatan dan kemampuan keuangan daerah dalam rangka pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan daerah.

Sumber-sumber Pendapatan Daerah menurut Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 pasal 157 terdiri dari :

1. Pendapatan Asli Daerah yaitu : a. Hasil Pajak Daerah

b. Hasil Retribusi Daerah

c. Hasil perusahaan milik daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan

d. Lain-lain pendapatan hasil daerah yang sah 2. Dana Perimbangan

3. Pinjaman Daerah, dan

4. Lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka Pajak Daerah merupakan salah satu faktor pendukung dalam penyelenggaraan pemerintah daerah, karena pendanaan dan pembiayaan yang dipungut dari sektor pajak sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan pembangunan daerah.


(13)

3 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha Dalam Hukum Pemungutan Pajak Daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, tentang pemerintah daerah adalah sebagai berikut :

1. Pajak dan retribusi daerah ditetapkan dengan Undang-Undang

2. Penentuan tarif dan tata cara pemungutan pajak dan retribusi daerah ditetapkan dengan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Sesuai dengan penetapan Undang-Undang nomor 34 tahun 2000 pasal 2 tentang perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, jenis Pajak Kota/Kabupaten dari :

a) Pajak Hotel b) Pajak Restoran c) Pajak Hiburan d) Pajak Reklame

e) Pajak Penerangan Jalan

f) Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C g) Pajak Parkir

Pajak Parkir ini diberikan untuk meningkatkan Pendapatan Daerah, juga merupakan kemakmuran rakyat dalam pembangunan daerah. Dalam peraturan pemerintah nomor 65 tahun 2001 tentang pajak daerah, dijelaskan lebih lanjut bahwa penerimaan parkir adalah di luar badan jalan yang disediakan oleh orang pribadi atau badan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor dan garasi kendaraan yang memungut pembayaran.


(14)

4 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung nomor 20 Tahun 2011 Bab II Bagian Enam yaitu :

1. Objek Pajak Parkir adalah penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat, penitipan kendaraan bermotor.

2. Klasifikasi tempat parkir sebagaimana dimaksud ayat pasal 2 ini, yaitu : a. Gedung parkir

b. Pelataran parkir

c. Garasi kendaraan bermotor yang memungut bayaran d. Tempat penitipan kendaraan bermotor

3. Tidak termasuk objek pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 2 pasal ini adalah : a. Penyelenggaraan tempat parkir oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah ;

b. Penyelenggaraan tempat parkir oleh perkantoran yang hanya digunakan untuk karyawannya sendiri;

c. Penyelenggaraan tempat parkir oleh kedutaan, konsultat, dan perwakilan negara asing dengan asas timbal balik, dan ;

d. Penyelenggaraan tempat parkir di tempat peribadatan, pendidikan, dan fasilitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan sendiri.

Menurut Pasal 31 Bab 6 Peraturan Daerah Nomor 20 tahun 2011 tentang pajak parkir kota Bandung sebagaimana Subjek dan Wajib Pajak, yaitu :


(15)

5 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 1) Subjek Pajak Parkir adalah orang pribadi atau badan yang melakukan parkir

kendaraan bermotor

2) Wajib Pajak Parkir adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan usaha/ tempat parkir

Dasar perhitungan dan penetapan pajak berdasarkan tarif pajak, sesuai Peraturan Daerah nomor 20 tahun 2011, dimana pengenaan pajak sebesar 25% setiap bulan dari penerimaan penyelenggaraan, pengusaha tempat parkir.

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang pengumpul dana guna membiayai pembangunan daerah yang salah satu tugasnya adalah melaksanakan kegiatan pemungutan pajak daerah kota bandung serta memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya para wajib pajak dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Pelayanan Pajak telah menetapkan target tertentu dalam upaya memaksimalkan penerimaan dari sektor pajak parkir. Proses pencapaian target itu sendiri mengalami berbagai hambatan diantaranya adalah kesadaran yang rendah dari wajib pajak dan pelayanan yang diberikan aparat pemungut pajak yang belum maksimal.

Setiap organisasi tak terkecuali pemerintah memerlukan suatu alat pengendalian yang berfungsi sebagai alat untuk mengelola organisasi secara efektif dalam mencapai tujuannya. Pimpinan organisasi selalu berupaya untuk mengembangkan cara-cara


(16)

6 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha pengendalian yang lebih baik bagi organisasi yang dikelolanya, itu sebabnya struktur pengendalian internal dalam pemerintahan mempunyai kedudukan yang sangat penting.

Tahun 1989, konsep pengendalian internal melalui sistem pengendalian internal telah berubah menjadi struktur pengendalian internal ( internal control structure ) yang ditetapkan melalui SAS no.555 yang diumumkan oleh American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) dan mulai berlaku tanggal 1 januari 1990.

Pengendalian Internal menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) adalah sebagai berikut :

“ Pengendalian Internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain yang memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan berikut ini : (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. “

Tujuan Struktur Pengendalian Internal adalah untuk memberikan keyakinan memadai dalam mencapai tujuan :

1. Keefektifan dan keefisienan operasi perusahaan

Pengendalian merupakan alat mencegah kegiatan dan pemborosan yang tidak perlu, dan mengurangi penggunaan sumber daya yang tidak efisien dan tidak efektif sehingga tujuan dari organisasi tidak tercapai.

2. Keandalan Laporan Keuangan

Pengendalian Internal dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk menjamin keandalan laporan keuangan yang disajikan.


(17)

7 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 3. Ketaatan terhadap peraturan dan Undang-Undang yang berlaku

Ada banyak hukum dan peraturan yang harus ditaati oleh organisasi, karena hukum dan peraturan merupakan landasan dan pedoman bagi organisasi dalam melakukan aktivitasnya.

Dari pengertian dan tujuan di atas dapat dilihat bahwa manfaat atau peranan dari Struktur Pengendalian Internal itu sendiri adalah :

1. Membantu manajemen dalam mengendalikan dan memastikan keberhasilan organisasi.

Struktur Pengendalian Internal merupakan alat yang mencegah penggunaan sumber daya yang tidak efektif yang bisa mengganggu kelancaran atau keberhasilan untuk mencapai tujuan dalam suatu organisasi

2. Menciptakan pengawasan yang ketat, menutupi kelemahan dan keterbatasan personel, serta mengurangi terjadinya kesalahan atau kecurangan.

Struktur Pengendalian Internal merupakan alat untuk membuat pengawasan dalam suatu organisasi menjadi lebih tegas dan ketat sehingga sulit untuk melakukan kecurangan maupun kesalahan yang bisa menghambat tujuan organisasi.

Selain menetapkan target, untuk memaksimalkan penerimaan dari sektor pajak parkir diperlukan juga pengendalian internal yang baik. Pengendalian internal sebagai alat bantu untuk mengurangi terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan pemungutan pajak daerah khususnya pajak parkir.


(18)

8 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan hal tersebut diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan dituangkan ke dalam skripsi / tugas akhir dengan judul : “Perananan Struktur Pengendalian Internal terhadap Penerimaan Daerah ( studi kasus pajak parkir pada Dinas Pelayanan Pajak kota Bandung)”.

1.2Identifikasi Masalah

Sistem Pengendalian Internal sangat penting dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan. Namun, dalam kenyataannya terkadang penyimpangan itu sering terjadi dan Dinas Pelayanan Pajak tidak mencapai target pendapatan pajak parkir.

Berdasarkan pada latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka penulis mencoba mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Struktur Pengendalian Internal yang dijalankan pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung terhadap penerimaan daerah khususnya pada pajak parkir ? 2. Seberapa jauh peranan Struktur Pengendalian Internal dalam pemungutan pajak

parkir pada Dinas Pelayanan Pajak kota Bandung ?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Dari berbagai permasalahan yang ada, maka penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk menghimpun data-data yang akan dijadikan bahan pada penulisan skripsi ini.

Selain itu, tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk :

1. Untuk mengetahui bagaimana Struktur Pengendalian Internal dijalankan pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung khususnya pajak parkir.


(19)

9 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 2. Untuk mengetahui seberapa jauh peranan Struktur Pengendalian Internal dalam

pemungutan pajak parkir pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.

1.4Kegunaan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan diatas, diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang seberapa besar peranan Struktur Pengendalian Internal dalam pemungutan pajak parkir di Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung untuk memaksimalkan target penerimaan pajak parkir.

Dengan adanya penelitian ini penulis mengharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak antara lain :

1. Perusahaan ( Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung )

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan dan bahan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dalam melaksanakan pengendalian internal perusahaan di masa yang akan datang.

2. Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sebagai tambahan pengetahuan di bidang pemerintahan daerah khususnya pada struktur pengendalian internal dan pajak parkir di Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.

3. Penulis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis mengenai Struktur Pengendalian Internal yang diterapkan di bidang pemerintahan daerah dan peranannya dalam pencapaian target penerimaan pajak parkir di kota Bandung.


(20)

100

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan Struktur Pengendalian Internal terhadap penerimaan pajak parkir, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Struktur Pengendalian Internal pajak parkir yang dijalankan pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung sudah efektif dan efisien mengingat unsur-unsur Struktur Pengendalian Internal yang cukup memadai sudah diterapkan, antara lain :

Dinas Pelayanan Pajak memiliki integritas dan etika yang telah diterapkan, juga mempunyai komitmen terhadap kompetensi dimana pegawai Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS), adanya struktur organisasi yang jelas dengan uraian pekerjaan yang terdapat dalam tugas pokok dan fungsi. Pada dasarnya setiap kegiatan di Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung termasuk kegiatan pemungutan pajak parkir diatur sepenuhnya oleh Peraturan Daerah. Selain itu, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah mengantisipasi segala kemungkinan perubahan yang terjadi didalam lingkungan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung. Antisipasi ini langsung dilakukan oleh Walikota dan Kepala Dinas Pelayanan Pajak.


(21)

101 Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah melaksanakan aktivitas pengendalian internal dengan melakukan review terhadap kinerja karyawan apakah sudah sesuai dengan kualitas karyawan tersebut, pengendalian pengelolaan informasi, pemisahan tugas yang memadai, dan pengamanan fisik dan kekayaan perusahaan.

Pemantauan pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung langsung dilakukan oleh Kepala Dinas Pelayanan Pajak beserta pimpinan-pimpinan lainnya. Pemantauan dilakukan dengan cara pemeriksaan pencapaian target penerimaan pajak parkir secara teratur dan berkala. Selain itu, Terdapat kelemahan dalam Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, yaitu petugas masih kurang tegas dalam mengenakan sanksi dan bunga atas keterlambatan pembayaran pajak, walaupun aturannya sudah ada tapi pelaksanaanya tidak cukup baik. Hal ini memberikan kelonggaran bagi para wajib pajak dalam melaksanakan kewajibannya membayar pajak, sehingga banyak terjadi keterlambatan pembayaran dan penerimaan pajak parkir tertunggak.

2. Sesuai dengan hipotesis yang didapat dan sudah diuji maka Struktur Pengendalian Internal yang memadai sangat berperan terhadap efektivitas Pencapaian Target Penerimaan Pajak Parkir.

5.2 Saran

Dengan adanya kelemahan yang telah disebutkan diatas, penulis mengambil suatu inisiatif untuk memberikan saran dan masukan, yaitu Dinas Pelayanan Pajak harus


(22)

102 Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha bisa lebih tegas lagi untuk menerapkan sanksi dan bunga atas keterlambatan pembayaran pajak yang dilakukan oleh Wajib Pajak, hal ini untuk mengurangi jumlah penerimaan pajak parkir yang tertunggak karena Dinas Pelayanan Pajak menggunakan cash basis sehingga target penerimaan pajak parkir menjadi tidak tercapai. Selain itu penerapan Struktur Pengendalian Internal di Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung harus dilaksanakan lebih baik oleh pelaksana-pelaksana dan pegawai di Dinas Pelayanan Pajak.


(23)

103

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Andryana A, Ryan. 2005. Manfaat Pengendalian Internal dalam Pencapaian Target Penerimaan Pajak Parkir di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung. Fakultas Ekonomi. Universitas Widyatama, Bandung.

Arens, A.A., Elder, R.J., Beasley, M.S. (2012). Auditing and Assurance Service An Integrated Approach, 14th Global Edition. Prentice Hall, New Jersey.

Hartadi, Bambang. 1997. Sistem Pengendalian Intern. Edisi dua. BPFE, Yogyakarta. Hartadi, Bambang, 2000, Sistem Pengendalian Intern dalam hubungannya dengan

manajemen dan audit, Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi, Yogyakarta

La Midjan dan Azhar Susanto, 2001, Sistem Informasi Akuntansi 1, Edisi kedelapan, Bandung : Penerbit Lingga Jaya.

Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta.

Resmi, Siti. 2011. Perpajakan I. Edisi enam. Salemba Empat, Jakarta. Suandi, Erly. 2011. Hukum Pajak. Salemba Empat, Jakarta.

Supangat, Andi. 2007. Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan nonparametrik. Kencana Prenada Group, Jakarta.


(1)

Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan hal tersebut diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan dituangkan ke dalam skripsi / tugas akhir dengan judul : “Perananan

Struktur Pengendalian Internal terhadap Penerimaan Daerah ( studi kasus pajak parkir pada Dinas Pelayanan Pajak kota Bandung)”.

1.2Identifikasi Masalah

Sistem Pengendalian Internal sangat penting dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan. Namun, dalam kenyataannya terkadang penyimpangan itu sering terjadi dan Dinas Pelayanan Pajak tidak mencapai target pendapatan pajak parkir.

Berdasarkan pada latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka penulis mencoba mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Struktur Pengendalian Internal yang dijalankan pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung terhadap penerimaan daerah khususnya pada pajak parkir ? 2. Seberapa jauh peranan Struktur Pengendalian Internal dalam pemungutan pajak

parkir pada Dinas Pelayanan Pajak kota Bandung ?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Dari berbagai permasalahan yang ada, maka penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk menghimpun data-data yang akan dijadikan bahan pada penulisan skripsi ini.

Selain itu, tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk :

1. Untuk mengetahui bagaimana Struktur Pengendalian Internal dijalankan pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung khususnya pajak parkir.


(2)

Bab I Pendahuluan

2. Untuk mengetahui seberapa jauh peranan Struktur Pengendalian Internal dalam pemungutan pajak parkir pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.

1.4Kegunaan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan diatas, diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang seberapa besar peranan Struktur Pengendalian Internal dalam pemungutan pajak parkir di Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung untuk memaksimalkan target penerimaan pajak parkir.

Dengan adanya penelitian ini penulis mengharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak antara lain :

1. Perusahaan ( Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung )

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan dan bahan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dalam melaksanakan pengendalian internal perusahaan di masa yang akan datang.

2. Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sebagai tambahan pengetahuan di bidang pemerintahan daerah khususnya pada struktur pengendalian internal dan pajak parkir di Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.

3. Penulis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis mengenai Struktur Pengendalian Internal yang diterapkan di bidang pemerintahan


(3)

100

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan Struktur Pengendalian Internal terhadap penerimaan pajak parkir, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Struktur Pengendalian Internal pajak parkir yang dijalankan pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung sudah efektif dan efisien mengingat unsur-unsur Struktur Pengendalian Internal yang cukup memadai sudah diterapkan, antara lain :

Dinas Pelayanan Pajak memiliki integritas dan etika yang telah diterapkan, juga mempunyai komitmen terhadap kompetensi dimana pegawai Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS), adanya struktur organisasi yang jelas dengan uraian pekerjaan yang terdapat dalam tugas pokok dan fungsi. Pada dasarnya setiap kegiatan di Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung termasuk kegiatan pemungutan pajak parkir diatur sepenuhnya oleh Peraturan Daerah. Selain itu, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah mengantisipasi segala kemungkinan perubahan yang terjadi didalam lingkungan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung. Antisipasi ini langsung dilakukan oleh Walikota dan Kepala Dinas Pelayanan Pajak.


(4)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah melaksanakan aktivitas pengendalian internal dengan melakukan review terhadap kinerja karyawan apakah sudah sesuai dengan kualitas karyawan tersebut, pengendalian pengelolaan informasi, pemisahan tugas yang memadai, dan pengamanan fisik dan kekayaan perusahaan.

Pemantauan pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung langsung dilakukan oleh Kepala Dinas Pelayanan Pajak beserta pimpinan-pimpinan lainnya. Pemantauan dilakukan dengan cara pemeriksaan pencapaian target penerimaan pajak parkir secara teratur dan berkala. Selain itu, Terdapat kelemahan dalam Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, yaitu petugas masih kurang tegas dalam mengenakan sanksi dan bunga atas keterlambatan pembayaran pajak, walaupun aturannya sudah ada tapi pelaksanaanya tidak cukup baik. Hal ini memberikan kelonggaran bagi para wajib pajak dalam melaksanakan kewajibannya membayar pajak, sehingga banyak terjadi keterlambatan pembayaran dan penerimaan pajak parkir tertunggak.

2. Sesuai dengan hipotesis yang didapat dan sudah diuji maka Struktur Pengendalian Internal yang memadai sangat berperan terhadap efektivitas Pencapaian Target Penerimaan Pajak Parkir.

5.2 Saran


(5)

102

Bab V Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

bisa lebih tegas lagi untuk menerapkan sanksi dan bunga atas keterlambatan pembayaran pajak yang dilakukan oleh Wajib Pajak, hal ini untuk mengurangi jumlah penerimaan pajak parkir yang tertunggak karena Dinas Pelayanan Pajak menggunakan cash basis sehingga target penerimaan pajak parkir menjadi tidak tercapai. Selain itu penerapan Struktur Pengendalian Internal di Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung harus dilaksanakan lebih baik oleh pelaksana-pelaksana dan pegawai di Dinas Pelayanan Pajak.


(6)

Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Andryana A, Ryan. 2005. Manfaat Pengendalian Internal dalam Pencapaian Target

Penerimaan Pajak Parkir di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung. Fakultas

Ekonomi. Universitas Widyatama, Bandung.

Arens, A.A., Elder, R.J., Beasley, M.S. (2012). Auditing and Assurance Service An

Integrated Approach, 14th Global Edition. Prentice Hall, New Jersey.

Hartadi, Bambang. 1997. Sistem Pengendalian Intern. Edisi dua. BPFE, Yogyakarta. Hartadi, Bambang, 2000, Sistem Pengendalian Intern dalam hubungannya dengan

manajemen dan audit, Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi, Yogyakarta

La Midjan dan Azhar Susanto, 2001, Sistem Informasi Akuntansi 1, Edisi kedelapan, Bandung : Penerbit Lingga Jaya.

Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta.

Resmi, Siti. 2011. Perpajakan I. Edisi enam. Salemba Empat, Jakarta. Suandi, Erly. 2011. Hukum Pajak. Salemba Empat, Jakarta.

Supangat, Andi. 2007. Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan nonparametrik. Kencana Prenada Group, Jakarta.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung: Studi Empirik pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.

0 1 18

Pengaruh Penerimaan Pajak Hiburan dan Pajak Parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung: Studi Empirik pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.

0 5 19

Pengaruh Pemungutan Pajak Restoran dan Pajak Parkir terhadap Penerimaan Pajak Daerah: Studi Empirik pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung.

1 1 24

Pengaruh Efektivits Pengendalian Prosedur Pemungutan Pajak Reklame terhadap Penerimaan Pajak Daerah (Studi Kasus pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung).

0 0 25

Peranan Struktur Pengendalian Internal terhadap Pemungutan Pajak Daerah (Studi Kasus: Pemungutan Pajak Hotel pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung).

0 0 19

Peranan Struktur Pengendalian Internal terhadap Penagihan Pajak Daerah (Studi Kasus: Penagihan Pajak Restoran pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung).

0 0 20

Peranan Struktur Pengendalian Internal terhadap Penerimaan Pajak Daerah (Studi Kasus Penagihan Pajak Parkir pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Cimahi).

0 0 21

Peranan Pemungutan Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung).

0 3 20

Pengaruh Penerimaan Pajak Hiburan dan Pajak Parkir terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung (Studi Empirik pada Dinas Pendapatan Kota Bandung).

0 0 19

Pengaruh Penerimaan Pajak Parkir terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung : Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Kota Bandung.

0 2 19