IMPLEMENTASI SUPERVISI AKADEMIK MODEL ARTISTIK BERBASIS MANAJEMEN PENDIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI KOTA BINJAI.

IMPLEMENTASI SUPERVISI AKADEMIK MODEL ARTISTIK BERBASIS
MANAJEMEN PENDIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA
GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA (SMP) NEGERI KOTA BINJAI

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh :
MEI DINA SITOHANG
NIM : 8136132036

PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015

LEMBAR PENGESAHAN


IMPLEMENTASI SUPERVISI AKADEMIK MODEL ARTISTIK BERBASIS
MANAJEMEN PENDIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA
GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA (SMP) NEGERI KOTA BINJAI

Oleh :
MEI DINA SITOHANG
NIM : 8136132036

Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Tesis

Pembimbing I

Pembimbing II

Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd
NIP. 19570515 198403 1 004

Dr. Sukarman Purba, M.Pd
NIP. 19620523 198703 1 002


Mengetahui :
Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Dr. Darwin, M.Pd
NIP. 19640123 199103 1 042

PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT
DAN MEMALSUKAN DATA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: MEI DINA SITOHANG

NIM

: 8136132036


Angkatan

: 23 / B

Judul

: IMPLEMENTASI SUPERVISI AKADEMIK MODEL ARTISTIK
BERBASIS
MANAJEMEN
PENDIDIKAN
DALAM
MENINGKATKAN KINERJA GURU BAHASA INDONESIA SMP
NEGERI KOTA BINJAI

Dengan in menyatakan bahwa:
1. Benar tesis saya adalah karya saya sendiri, bukan dikerjakan orang lain.
2. Saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan tesis saya.
3. Saya tidak merubah atau memalsukan penelitian saya.
Jika di kemudian hari terbukti saya telah melakukan salah satu hal diatas, maka saya
bersedia dikenakan sanksi yang berlaku berupa pencopotan gelar saya.


Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Medan,

Agustus 2015

Yang membuat pernyataan

Mei Dina Sitohang
NIM: 8136132036

ABSTRAK
Mei Dina Sitohang. Implementasi Supervisi Akademik Model Artistik Berbasis
Manajemen Pendidikan untuk Meningkatkan Kinerja Guru Bahasa Indonesia.
Penelitian Tindakan Sekolah di SMP Negeri Kota Binjai. Tesis. Program Studi
Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana. Universitas Negeri Medan. 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah implementasi supervisi
akademik model artistik berbasis manajemen pendidikan dapat meningkatkan
kinerja guru bidang studi bahasa Indonesia pada SMP Negeri di Kota Binjai.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan sekolah. Tindakan yang dilakukan
untuk meningkatkan kinerja guru. Penelitian tindakan ini terdiri dari empat
rangkaian kegiatan yaitu: (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, (d)
refleksi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 15 orang guru yang ditentukan
dengan teknik purposive, yakni teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar IPKG 1, IPKG
2, dan evaluasi hasil belajar. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut: (1) Pada tahap pra siklus, 93,33 % guru memiliki
skor kinerja dalam kategori kurang baik. (2) Pada tahap siklus I, 93,33 % guru
memiliki skor kinerja dalam kategori cukup baik. (3) Pada tahap siklus II 80,00 %
guru sudah memiliki skor kinerja dalam kategori baik. Hasil temuan penelitian ini
menemukan bahwa implementasi supervisi akademik model artistik berbasis
manajemen pendidikan dapat meningkatkan kinerja guru. Implikasi penelitian ini
adalah apabila kita ingin meningkatkan kinerja guru Bahasa Indonesia, maka kita
dapat menggunakan supervisi akademik model artistik berbasis manajemen
pendidikan. Saran dari penelitian ini kepada Kepala Sekolah sebagai supervisor
dalam pelaksanaan tugasnya sebaiknya menerapkan supervisi akademik model
artistik berbasis manajemen pendidikan. Kepada Pengawas bidang studi Bahasa
Indonesia sebaiknya menerapkan supervisi akademik model artistik berbasis
manajemen pendidikan. Kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Binjai sebaiknya

memberikan pendidikan dan pelatihan kepada Pengawas dan Kepala sekolah
untuk memperluas wawasan tentang penerapan supervisi akademik model artistik
berbasis manajemen pendidikan. Kepada Guru bidang studi Bahasa Indonesia
agar selalu meningkatkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan sastra melalui
pendidikan dan pelatihan.
Kata Kunci : Kinerja guru Bahasa Indonesia, supervisi akademik model artistik

i

ABSTRACT
Mei Dina Sitohang. Implementation of Academic Supervision Artistic Models
Based On Education Management to improving performance of teachers. Action
research in junior high school in Binjai City. Thesis. Educational Administration
Postgraduate Courses. State University of Medan. 2015.
This study aims to determine whether implementation of academic supervision
artistic model-based management education can improve the performance of
teachers of Indonesian at SMP in Binjai. This study used action research school.
Actions taken to improve the performance of teachers. This action research
consists of four series of activities, namely: (a) planning, (b) measures, (c)
observation, (d) reflection. The sample in this study amounted to 15 teachers were

determined by using purposive, ie sampling technique with a certain
consideration. Data collection techniques using sheet IPKG 1, IPKG 2, and
evaluation of learning outcomes. Based on the results obtained some conclusions
as follows: (1) In the pre-cycle stage, 93.33% of teachers have performance
scores in the unfavorable category. (2) At the stage of the first cycle, 93.33% of
teachers have performance scores in the category quite well. (3) At this stage of
the cycle II 80.00% of teachers already have performance scores in both
categories. The findings of this study found that implementation of academic
supervision artistic model-based management education can improve the
performance of teachers. The implication of this research is if we want to increase
the performance of teacher, we can use academic supervision artistic modelbased management education. Suggestions from this study to the principal as a
supervisor in the execution of their duties should apply academic supervision
artistic model-based management education. To the Supervisor field of
Indonesian Language academic supervision should apply artistic model-based
management education. To The Head of Education Binjai should provide
education and training to supervisors and school principals to expand insight into
the application of academic supervision artistic model-based management
education. To Indonesian Language teachers of in order to always improve
science, technology, art and literature through education and training.
Keyword: Performance of Indonesian Language teachers, academic supervision

artistic models

ii

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih
untuk pengasihanNya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini
sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Master Pendidikan pada
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Adapun tesis ini berjudul
“Implementasi Supervisi Adakemik Model Artistik Berbasis Manajemen
Pendidikan untuk Meningkatkan Kinerja Guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri
Kota Binjai”.
Tesis ini sungguh tidak dapat terwujud tanpa bantuan berbagai pihak,
untuk ini Peneliti menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat :
1.

Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan dan
semua staf yang telah memberikan fasilitas belajar selama Penulis
mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan.


2.

Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. Direktur Pascasarjana Universitas
Negeri Medan.

3.

Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd. Selaku dosen pembimbing I dan Dr.
Sukarman Purba, M.Pd. Selaku dosen pembimbing II, yang telah dengan
tulus ikhlas meluangkan waktu untuk membimbing, memberi arahan, dan
motivasi dalam proses penulisan tesis ini.

4.

Dr. Darwin, M.Pd. Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan dan
Prof. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd. selaku Sekretaris Program Studi
Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

5.


Prof. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd. dan Dr. Darwin, M.Pd. selaku
narasumber

serta Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd. selaku narasumber

sekaligus validator yang selalu memberikan masukan dan perbaikan
terhadap tesis ini.
6.

Para Dosen di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah
membekali

Penulis

dengan

ilmu

perkuliahan.


iii

pengetahuan

selama

mengikuti

7.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Binjai, Drs. H. Dwi Anang Wibowo, M.Pd.
yang telah memberikan izin melaksanakan penelitian.

8.

Pengawas Bidang Studi Bahasa Indonesia, Dra. Juniar, MAP. yang telah
banyak bersedia bekerjasama dalam pelaksanaan penelitian.

9.

Kepala Sekolah SMPN 3 Binjai, Drs. Sofyan, M.Pd.; Kepala Sekolah
SMPN 4 Binjai, Suriadi. R, S.Pd.; Kepala Sekolah SMPN 12 Binjai, Drs.
Zulkarnain; pegawai, dan secara khusus kepada seluruh guru yang telah
bersedia membantu Penulis dari awal sampai akhir penelitian berlangsung.

10. Orangtua terkasih, Pdt. C. Sitohang, STh. dan Ibunda R. Simanungkalit
yang telah memberikan bantuan doa, dana, perhatian, dan cinta kasih yang
luar biasa selama ini.
11. Kakak-kakak dan Abang-abang terkasih, Jojor Sitohang, SE, Boston
Sitohang, SP, Lastri Sitohang, AMd, Masroni Sitohang, SPi, Domu
Sitohang, ST, dan Serka Advondes Sitohang, beserta Kakak dan Abang
Ipar dan keponakan seluruhnya. Terimakasih untuk senantiasa menjadi
penyemangat dan memberi doa serta motivasi kepada Penulis.
12. Teman terkasih, Zeprianus Panjaitan, AMd, yang telah banyak membantu
Penulis dalam menyelesaikan studi khususnya dalam menyelesaikan
penelitian.
13. Sahabat-sahabat terbaik, Dessy Aprianty, SE, MM.; Musrafina Aryanthi,
SE; Roulina Purba, S.Pd; dan Suci Anggun Pratiwi, S.Pd; yang telah
banyak mendoakan serta memberi dukungan selama ini.
14. Teman-teman seangkatan Program Studi Administrasi Pendidikan,
khususnya kelas AP-B3 yang telah menjadi keluarga, sahabat, dan selalu
memberi motivasi kepada Penulis dari awal hingga akhir perkuliahan,
khususnya Yulia Hafni, S.Pd. dan Dewi Naibaho, S.Pd. yang senantiasa
ada membantu Penulis dalam suka dan duka.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu per satu yang telah membantu
Penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

iv

Semoga semua pihak yang telah membantu Penulis dalam menyelesaikan
tesis ini, selalu ditambahkan berkat oleh Tuhan Yang Maha Esa dalam segala hal.
Akhir kata semoga tesis ini memberi kontribusi yang bermanfaat bagi pendidikan
sekarang dan yang akan datang.

Medan, Agustus 2015
Penulis

MEI DINA SITOHANG
NIM. 8136132036

v

DAFTAR ISI
ABSTRAK…………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................
DAFTAR TABEL..............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................

i
iii
vi
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .....................................................................

1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 10
C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 11
D. Perumusan Masalah ........................................................................... 11
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 11
F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 12

BAB II KAJIAN TEORITIK, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoretis ................................................................................... 13
1. Kinerja Guru................................................................................. 13
2. Supervisi Akademik Model Artistik Berbasis MP ....................... 21
B. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 42
C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 43
D. Hipotesis Tindakan............................................................................. 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.................................................................................. 47
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 47
C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................. 47

vi

D. Defenisi Operasional Variabel .......................................................... 48
E. Desain Penelitian Tindakan .............................................................. 50
F. Prosedur Penelitian ........................................................................... 51
G. Indikator Keberhasilan ...................................................................... 60
H. Evaluasi Tindakan ............................................................................. 61
I. Teknik/ Alat Pengumpulan Data ....................................................... 61
J. Teknik Analisis Data………………………………………………. 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN ........................................................................ 64
1. Pra Siklus ..................................................................................... 65
2. Siklus I ......................................................................................... 70
3. Siklus II ........................................................................................ 76
B. PEMBAHASAN ................................................................................ 86

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan......................................................................................... 91
B. Implikasi ............................................................................................. 91
C. Saran ................................................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 94
Lampiran

........................................................................................... 96

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar
2.1.
2.2.
3.1
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.

Halaman

Tiga Tujuan Supervisi Akademik ..............................................................
Hubungan Fungsi Manajemen ...................................................................
Model Penelitian Tindakan Sekolah ..........................................................
Diagram Skor Kinerja Guru pada Pra Siklus .............................................
Diagram Skor Kinerja Guru pada Siklus I.................................................
Diagram Skor Kinerja Guru pada Siklus II ...............................................
Histogram Skor Kinerja Guru pada Pra Siklus, Siklus I dan
Siklus II ......................................................................................................

viii

26
39
51
67
74
82
90

DAFTAR TABEL
Tabel
2.1
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.
4.6.
4.7.
4.8.
4.9.
4.10.
4.11
4.12.

Halaman

Penerapan Fungsi Manajemen dalam Supervisi Akademik ......................
Nama Sekolah dan Jumlah Guru ...............................................................
Penilaian Perencanaan Pembelajaran ........................................................
Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran .........................................................
Penilaian Evaluasi Hasil Belajar................................................................
Penilaian Supervisi Akademik Model Artistik Berbasis MP……………
Skenario Supervisi Akademik Model Artistik Berbasis MP .....................
Tingkat Kecenderungan Skor Kinerja Guru ..............................................
Skor Kinerja Guru dari Tiga Penilai pada Pra Siklus ................................
Statistik Deskriptif Skor Kinerja Guru pada Pra Siklus ............................
Tingkat Kecenderungan Skor Skor Kinerja Guru pada Pra
Siklus .........................................................................................................
Skor Kinerja Guru dari Tiga Penilai pada Siklus I ....................................
Statistik Deskriptif Skor Kinerja Guru pada Siklus I ................................
Tingkat Kecenderungan Skor Kinerja Guru pada Siklus I ........................
Skor Kinerja Guru dari Tiga Penilai pada Siklus II...................................
Statistik Deskriptif Skor Kinerja Guru pada Siklus II ...............................
Tingkat Kecenderungan Skor Kinerja Guru pada Siklus II .......................
Persentase Nilai Kinerja Guru dalam Perencanaan,
Pelaksanaa, dan Evaluasi Pembelajaran Pada Pra Siklus,
Siklus I, dan Siklus ....................................................................................
Persentase Penilaian Supervisi Akademik Model Artistik
Berbasis Manajemen Pendidikan Pada Pra Siklus, Siklus I,
dan Siklus II ...............................................................................................
Data Skor Total Kinerja Guru pada Pra Siklus, Siklus I,
dan Siklus II ...............................................................................................

ix

40
48
49
49
49
50
55
63
66
67
68
73
74
75
81
82
83
84
85
87

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.

Halaman

Instrument Penilaian Kinerja Guru ............................................................
Lembar Obsevasi Penilaian Supervisi Akademik Berbasis
Manajemen Pendidikan .............................................................................
Perolehan Skor Kinerja Guru pada Pra Siklus oleh
Pengawas ...................................................................................................
Perolehan Skor Kinerja Guru pada Pra Siklus oleh Kepala
Sekolah ......................................................................................................
Perolehan Skor Kinerja Guru pada Pra Siklus oleh Peneliti .....................
Perolehan Skor Kinerja Guru pada Siklus I oleh Pengawas ......................
Perolehan Skor Kinerja Guru pada Siklus I oleh Kepala
Sekolah ......................................................................................................
Perolehan Skor Kinerja Guru pada Siklus I oleh Peneliti .........................
Perolehan Skor Kinerja Guru pada Siklus II oleh
Pengawas ...................................................................................................
Perolehan Skor Kinerja Guru pada Siklus II Kepala
Sekolah ......................................................................................................
Perolehan Skor Kinerja Guru pada Siklus II oleh Peneliti ........................
Skor Kinerja Guru dari Tiga Penilai pada Pra Siklus ................................
Skor Kinerja Guru dari Tiga Penilai pada Siklus I ....................................
Skor Kinerja Guru dari Tiga Penilai pada Siklus II...................................
Skor Kinerja Guru dalam Menyusun Rencana
Pembelajaran dari Ketiga Penilai pada Pra Siklus.....................................
Skor Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Tahap dari Ketiga Penilai pada Pra Siklus ................................................
Skor Kinerja Guru dalam Evaluasi Pembelajaran dari
Ketiga Penilai pada Pra Siklus...................................................................
Skor Kinerja Guru dalam Menyusun Rencana
Pembelajaran dari Ketiga Penilai pada Siklus I.........................................
Skor Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Tahap dari Ketiga Penilai pada Siklus I ....................................................
Skor Kinerja Guru dalam Evaluasi Pembelajaran Tahap
dari Ketiga Penilai pada Siklus I ...............................................................
Skor Kinerja Guru dalam Perencanaan Pembelajaran
Tahap dari Ketiga Penilai pada Siklus II ...................................................
Skor Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Tahap dari Ketiga Penilai pada Siklus II ...................................................
Skor Kinerja Guru dalam Evaluasi Pembelajaran Tahap
dari Ketiga Penilai pada Siklus II ..............................................................
Dokumentasi Penelitian di SMPN 3 Binjai ...............................................
Dokumentasi Penelitian di SMPN 4 Binjai ...............................................
Dokumentasi Penelitian di SMPN 12 Binjai .............................................

x

97
102
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
119
120
121
123
124
125
127
136
140
144

27.
28.

29.
30.

31.
31.

32.
33.

34.

35.

36.

37.

38.

39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.

Jadwal Supervisi Akademik Model Artistik Berbasis
Manajemen Pendidikan di SMPN 3 Binjai ................................................
Daftar Hadir Guru dalam pelaksanaan Supervisi
Akademik Model Artistik Berbasis Manajemen
Pendidikan di SMPN 3 Binjai ...................................................................
Jadwal Supervisi Akademik Model Artistik Berbasis
Manajemen Pendidikan di SMPN 4 Binjai ................................................
Daftar Hadir Guru dalam pelaksanaan Supervisi
Akademik Model Artistik Berbasis Manajemen
Pendidikan di SMPN 4 Binjai ...................................................................
Jadwal Supervisi Akademik Model Artistik Berbasis
Manajemen Pendidikan di SMPN 12 Binjai..............................................
Daftar Hadir Guru dalam pelaksanaan Supervisi
Akademik Model Artistik Berbasis Manajemen
Pendidikan di SMPN 12 Binjai .................................................................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ..........................................................
Kontrak Pertemuan Pra-Siklus Supervisi Akademik Model
Artistik Berbasis Manajemen Pendidikan di SMPN 3
Binjai .........................................................................................................
Kontrak Pertemuan Siklus I dan Siklus II Supervisi
Akademik Model Artistik Berbasis Manajemen
Pendidikan di SMPN 3 Binjai ...................................................................
Kontrak Pertemuan Pra-Siklus Supervisi Akademik Model
Artistik Berbasis Manajemen Pendidikan di SMPN 4
Binjai .........................................................................................................
Kontrak Pertemuan Siklus I dan Siklus II Supervisi
Akademik Model Artistik Berbasis Manajemen
Pendidikan di SMPN 4 Binjai ...................................................................
Kontrak Pertemuan Pra-Siklus Supervisi Akademik Model
Artistik Berbasis Manajemen Pendidikan di SMPN 12
Binjai .........................................................................................................
Kontrak Pertemuan Siklus I dan Siklus II Supervisi
Akademik Model Artistik Berbasis Manajemen
Pendidikan di SMPN 12 Binjai .................................................................
Surat Ijin Penelitian dari Unimed ..............................................................
Surat Ijin Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa Politik
dan Linmas Kota Binjai .............................................................................
Surat Ijin Penelitian dari Sekretariat Daerah Kota Binjai ..........................
Surat Keterangan Selesai Penelitian dari SMPN 3 Binjai .........................
Surat Keterangan Selesai Penelitian dari SMPN 4 Binjai .........................
Surat Keterangan Selesai Penelitian dari SMPN 12 Binjai .......................
Surat Keterangan Selesai Penelitian dari Dinas Pendidikan
Kota Binjai .................................................................................................

xi

148

149
151

152
154

155
156

157

159

161

163

165

167
168
169
170
171
172
173
174

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Efektivitas sebuah sekolah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas
sangat ditentukan oleh kinerja dari semua unsur yang terlibat dalam proses
pelaksanaan kegiatan sekolah. Seperti kita ketahui sendiri bahwa unsur yang
pertama dan terutama dalam menentukan keberhasilan kegiatan belajar mengajar
adalah guru. Senada dengan yang dikatakan Ambarita (2013:2) bahwa guru
merupakan sosok yang paling dominan dalam upaya pembenahan kualitas
pendidikan.
Seorang guru harus mempunyai kinerja yang baik guna meningkatkan
kualitas pendidikan. Guru merupakan ujung tombak dalam sebuah proses
pendidikan. Keberhasilan ataupun kegagalan sebuah proses pendidikan sangat
ditentukan oleh kemampuan dan kinerja guru itu sendiri. Guru yang mempunyai
kemampuan kerja yang tinggi dapat mengelola proses pembelajaran secara
optimal sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal. Demikian juga sebaliknya,
apabila seorang guru yang memiliki kemampuan kerja yang rendah tidak akan
dapat mencapai hasil pembelajaran yang maksimal.
Melihat pentingnya peranan guru dalam peningkatan mutu pendidikan
maka pemerintah telah melakukan berbagai upaya peningkatan kualitas guru
melalui berbagai program dan kegiatan seperti pelatihan, penataran, pembentukan
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), penambahan jumlah guru,
peningkatan kualifikasi pendidikan guru, dan peningkatan sarana dan prasarana
sekolah. Melalui upaya tersebut diharapkan guru lebih bersemangat, lebih

1

2

kompeten, lebih peduli, dan lebih memiliki loyalitas terhadap tugasnya, sehingga
guru memiliki konerja yang tinggi dan kemudian dapat meningkatkan mutu
pendidikan.
Perhatian pemerintah terhadap

pendidikan

sudah

disosialisasikan,

anggaran pendidikan yang diamanatkan Undang-Undang 20 % sudah mulai
dilaksanakan. Maka kinerja guru tentunya akan menjadi perhatian semua pihak.
Guru harus benar-benar kompeten dibidangnya dan guru juga harus mampu
mengabdi secara optimal. Kinerja guru yang optimal dipengaruhi oleh berbagai
faktor, baik internal maupun eksternal.
Hasil Uji Kompetensi Awal (UKA) tahun 2012 mengindikasikan bahwa
kinerja guru di Sumatera Utara masih rendah. Pada hasil UKA tahun 2012 terlihat
bahwa Sumatera Utara berada di peringkat 25 dari 34 provinsi dengan nilai ratarata 37,4 jauh dari rata-rata nasional sebesar 42,25. Hal tersebut menunjukkan
bahwa kualitas guru dan kinerjanya masih rendah di Sumatera Utara termasuk di
Kota Binjai.
Berdasarkan laporan Education For All (EFA) tahun 2011 dalam Ambarita
(2013:1) diketahui bahwa dari 127 negara di dunia, Indonesia berada pada
peringkat 69 dalam indeks pembangunan pendidikan. Kondisi ini didukung pula
oleh hasil penelitian yang dilakukan Politikal and Risk Consultancy (PERC) di
Hongkong yang menyatakan bahwasistem pendidikan Indonesia menduduki
peringkat terakhir dari 12 negara di Asia. Selanjutnya, data dari (Depdiknas,
Dittendik, 2011) mengenai hasil uji coba tes kompetensi membuktikan bahwa
rata-rata skor untuk semua mata pelajaran masih dibawah 50%, yaitu 40% untuk
guru bahasa indonesia, 54% untuk guru IPS, dan 40% untuk guru IPA. Jika mutu

3

guru rendah, maka mereka akan sulit bahkan kalah berkompetisi dengan guru
yang lebih unggul sehingga berakibat kurangnya

kesempatan guru untuk

meningkatkan kompetensi dirinya.
Selain itu, data yang terkumpul dari media internet menyatakan bahwa
hasil Uji Kompetensi Awal (UKA) tahun 2014 diduduki oleh 10 provinsi di
Indonesia, yakni Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), DKI Jakarta (49,2), Bali
(48,9), Jawa Timur ( 47,1), Jawa Tengah (45,2), Jawa Barat (44,0), Kepulauan
Riau (43,8), Sumatera Barat (42,7), Papua (41,1), dan Banten (41,1). Melalui hasil
di atas, dapat dilihat bahwa dibandingkan dengan provinsi-provinsi besar di
Indonesia, Sumatera Utara masih mengalami ketertinggalan terkait kinerja guru.
Melihat fenomena yang terjadi ini, peneliti memutuskan untuk melihat
langsung ke lapangan terkait masalah kinerja guru, sehingga peneliti telah
melakukan observasi awal ke lapangan guna mendapat informasi terbaru.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti pada awal Maret 2015 dengan
pengawas bidang studi bahasa Indonesia tingkat SMP di Kota Binjai, dan
beberapa guru bidang studi Bahasa Indonesia, ternyata masih didapati masalahmasalah berikut: (1) terdapat sekitar 30% dari 56 guru Bahasa Indonesia yang
menggunakan teknik mengajar dengan menyuruh siswanya satu persatu membaca
buku pelajaran sampai selesai jam pelajaran (2) terdapat sekitar 50% dari 56 guru
Bahasa Indonesia masih melakukan copy paste RPP dari semester-semester yang
lalu. Para guru jarang membuat dan membawa perangkat pembelajarannya
(Silabus, Prota, Prosem, RPP, KKM) sesuai dengan kebutuhan peserta didik
ketika memulai pengajaran. Selain itu, RPP yang telah adapun seringkali hanya
diletakkan di kantor guru, dan (4) kurangnya kemampuan guru Bahasa Indonesia

4

dalam mengaplikasikan bahan ajar melalui metode, model

maupun media

pembelajaran yang ada sekitar 60% dari 56 guru bidang studi Bahasa Indonesia.
Masalah kualitas guru yang rendah dari hasil ujian kompetensi guru yang
jauh dari harapan, kurangnya pengetahuan guru dalam penerapan teknik
pembelajaran yang bervariasi, serta penguasaan guru yang rendah dalam
penyusunan RPP, hal ini di menunjukkan bahwa kinerja guru masih rendah di
Kota Binjai. Seiring dari uraian di atas bahwa kinerja adalah proses dan hasil dari
pekerjaan guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru.
Ambarita (2013:41) mengartikan kinerja sebagai aktivitas seseorang dalam
melaksanakan tugas pokok yang dibebankan kepadanya. Pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab tersebut merupakan pengekspresian seluruh potensi dan
kemampuan yang dimiliki seseorang serta menuntut adanya kepemilikan yang
penuh dan menyeluruh.
UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 39
ayat (2), menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi. UU No. 14 Tahun 2005 Bab IV Pasal 20 (a) tentang Guru dan
Dosen menyatakan bahwa standar prestasi kerja guru dalam melaksanakan tugas
keprofesionalannya,

guru

berkewajiban

merencanakan

pembelajaran,

melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu serta menilai dan mengevaluasi
hasil pembelajaran. Tugas pokok guru tersebut yang diwujudkan dalam kegiatan
belajar mengajar merupakan bentuk kinerja guru.

5

Kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang guru yaitu: (a)
merencanakan program belajar mengajar, (b) melaksanakan dan memimpin proses
belajar mengajar, (c) menilai kemajuan proses belajar mengajar, (d) membina
hubungan dengan peserta didik. Berdasarkan Permendiknas No. 41 Tahun 2007
tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Menengah dijabarkan beban
kerja guru mencakup kegiatan pokok: (a) merencanakan pembelajaran, (b)
melaksanakan pembelajaran, (c) menilai hasil pembelajaran, (d) membimbing dan
melatih peserta didik, (e) melaksanakan tugas tambahan.
Kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar dapat dijadikan indikator menilai kinerja
guru. Menurut Musfah dalam Siringo-ringo (2013) faktornya, yaitu: (1) rendahnya
kesejahteraan guru; (2) rendahnya kualitas, kualifikasi, dan kompetensi guru; (3)
rendahnya komitmen guru untuk meraih pendidikan lebih tinggi; dan (4)
rendahnya motivasi guru untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi. Selanjutnya
Sukmadinata dalam Musfah (2010:4) mengatakan: ”Selain masih kurangnya
sarana dan fasilitas belajar, faktor lain yaitu: (1) guru belum bekerja dengan
sungguh-sungguh. (2) kemampuan profesional guru masih kurang. Hal ini dapat
menggambarkan bahwa kinerja guru khususnya di Kota Binjai masih rendah.
Kinerja guru yang rendah juga dapat disebabkan dengan penerapan
supervisi yang tidak tepat, khususnya supervisi akademik. Pengawas cenderung
menggunakan model supervisi yang konvensional, supervisi ini tidak bersifat
membantu guru dalam memecahkan masalahnya dan memperbaiki proses
pembelajaran.

6

Masalah kinerja guru yang rendah di Kota Binjai pada saat ini tidak
terlepas dari masalah manajemen supervisi akademik yang dilakukan pengawas
dan kepala sekolah. Kementerian Pendidikan Nasional (2011) menjelaskan bahwa
strategi sosialisasi dan strategi bimbingan supervisi akademik yang telah
dilaksanakan selama ini ternyata masih belum memadai, sehingga intensitas dan
penguasaan materi kurang. Selanjutnya, Ambarita (2013:98) mengungkapkan
bahwa sebagian dari supervisor/pengawas ada yang melakukan hal - hal sebagai
berikut : (1) melakukan supervisi tanpa ada kesepakatan waktu sebelumnya; (2)
mengisi instrumen penilaian pada saat guru mengajar tanpa ada pemberitahuan
hasil penilaiannya; (3) melakukan supervisi tanpa adanya tindak lanjut; dan (4)
melakukan supervisi hanya pada sebagian guru. Hal ini menunjukkan bahwa
supervisor/pengawas telah melakukan supervisi akademik yang tidak berbasis
manajemen pendidikan, sehingga tujuan tidak dapat tercapai secara efektif dan
efisien.
Program peningkatan kinerja guru telah dilakukan namun hasil yang
nyata masih belum jelas karena program yang dilaksanakan tidak berdasarkan
analisis kebutuhan atau masalah nyata yang dihadapi tiap guru di dalam kelas,
selain itu kegiatan pelatihan pun tidak berkelanjutan dan hanya melibatkan aspek
pengetahuan saja. Pemerintah dan sekolah pun jarang melaksanakan kontrol dan
pembinaan terhadap kebutuhan guru. Padahal kontrol dan pembinaan merupakan
kebutuhan terutama untuk melihat sejauh mana proses pendidikan berjalan sesuai
tujuan.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Mark et al (1991:79) dalam Purba
(2013:3) salah satu faktor ekstrinsik yang berkontribusi secara signifikan terhadap

7

motivasi kerja, prestasi, dan profesionalisme guru ialah layanan supervisi. Peter
(1994: 67) dalam Purba (2013:56) juga menyatakan rendahnya motivasi dan
prestasi guru yang mempengaruhi profesi guru tidak terlepas dari rendahnya
kontribusi kepala sekolah dalam membina guru disekolah melalui kegiatan
supervisi akademik.
Kepala sekolah maupun pengawas dari dinas pendidikan cenderung
mengabaikan kegiatan supervisi akademik. Kegiatan supervisi akademik
dilakukan hanya terhadap penilaian administratif guru saja. Sementara dalam
kenyataannya, guru yang memiliki penilaian yang bagus secara administratif
belum tentu mampu memiliki kinerja yang baik di dalam kelas. Kegiatan supervisi
akademik seolah diabaikan. Padahal, jika dilakukan dengan maksimal supervisi
akademik dapat meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan
karena selain proses menilai juga ada tindak lanjut berupa bimbingan untuk tujuan
perbaikan secara berkala sehingga menuju pada perbaikan mutu secara
berkelanjutan.
Untuk memenuhi tujuan itu, redesain sistem supervisi akademik juga harus
terlaksana secara optimal. Menurut Glickman dalam Ambarita (2013:100)
supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan
kemampuannya mengelola pembelajaran untuk mencapai tujuan secara efektif dan
efisien. Supervisi akademik merupakan kegiatan membantu guru mengembangkan
kemampuannya, maka dalam proses pelaksanaannya, terlebih dahulu perlu
diadakan penilaian kemampuan guru, sehingga dapat ditetapkan aspek mana yang
perlu dikembangkan dan bagaimana cara mengembangkannya.

8

Melalui kegiatan supervisi, guru sebagai ujung tombak dalam kegiatan
pendidikan diharapkan akan semakin mampu memfasilitasi kegiatan belajarmengajar

bagi

murid-muridnya

sehingga

pada

akhirnya

akan

mampu

meningkatkan prestasi belajar siswa dan meningkatkan mutu pendidikan secara
menyeluruh.
Supervisi dalam prakteknya terbagi atas empat model menurut Sahertian
(2010:34) yakni supervisi model konvensional, supervisi model ilmiah, supervisi
model klinis, dan supervisi model artistik.
Supervisi model ilmiah memiliki memiliki ciri-ciri yang dilaksanakan
secara berencana dan berkesinambungan, sistematis, dengan menggunakan
prosedur serta teknik tertentu, menggunakan instrumen pengumpulan data, ada
data yang objektif yang diperoleh dari keadaan yang sebenarnya. Sedangkan
supervisi model klinis difokuskan pada peningkatan proses pembelajaran dengan
menggunakan siklus yang sistematis. Supervisi klinis membantu guru-guru
memperkecil kesenjangan antara tingkah laku mengajar yang nyata dengan
tingkah laku mengajar yang ideal.
Supervisi model artistik memiliki karakteristik yaitu memerlukan
perhatian mendengarkan, memerlukan keahlian khusus untuk memahami
kebutuhan seseorang, menuntut untuk memberikan perhatian lebih banyak
terhadapa proses kehidupan kelas yang diobservasi sepanjang waktu tertentu,
memerlukan laporan yang menunjukkan bahwa dialog supervisor/pengawas dan
guru yang disupervisi.
Selain itu, praktek supervisi juga menggunakan beberapa teknik yaitu
teknik individu dan teknik kelompok. Teknik individu terdiri atas kunjungan

9

kelas, observasi, percakapan individu, kunjungan dan kunjungan antar kelas.
Sedangkan teknik kelompok terdiri atas rapat, seminar, lokakarya, simposiium
dan penataran serta diskusi kelompok.
Selama ini, pengawas sekolah pada umumnya masih menerapkan
supervisi model konvensional tidak menggunakan teknik. Supervisi model
konvensional bersifat hanya melihat dan menilai proses pembelajaran yang
dilakukan guru tanpa memberikan umpan balik terhadap perbaikan kinerja guru.
Selain itu para supervisor/pengawas malas melaksanakan supervisi berkelanjutan
karena guru sering berpura-pura dalam melaksanakan pengajaran demi
mendapatkan nilai yang baik.
Sementara di sisi lain, guru sebenarnya menginginkan pengawas dapat
mendengarkan masalah mereka dan memberikan perhatian terhadap proses
kehidupan di kelas. Model supervisi yang tepat bagi keinginan guru seperti ini
adalah model artistik. Supervisi model artistik bersifat pendekatan pengawas
dengan seni tertentu. Pengawas dan guru sejajar kedudukannya dan saling bekerja
sama dalam mengatasi permasalahan pembelajaran.
Salah satu penyebab munculnya problematika dalam manajemen
pendidikan adalah praktik mengajar yang memfokuskan pada penguasaan materi
daripada membekali siswa dari sudut pandang kompetensi. Padahal, secara teoritis
pendidikan bertujuan untuk membimbing anak didik lewat pengajaran sehingga
mereka memiliki kompetensi sesuai bakat masing-masing. Menurut Fathurrohman
(2011:3) bahwa untuk meningkatkan peran guru agar lebih maksimal maka
diperlukan supervisi secara umum terhadap jalannya operasional kesehatan

10

organisasi dan kinerja kepala sekolah. Dengan kata lain, dibutuhkan supervisi
akademik secara holistik yang berbasis manajemen pendidikan.
Menyadari hal tersebut, setiap pengawas sekolah dihadapkan pada
tantangan untuk melaksanakan supervisi akademik dengan sebenarnya secara
tearah, berencana, dan berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas kinerja
guru khususnya dalam pembelajaran. Supervisi akademik yang terarah, berencana,
dan berkesinambungan merupakan supervisi akademik berbasis manajemen
pendidikan. Dalam kerangka inilah perlu diterapkan suatu model supervisi dan
teknik sebagai alat yang tepat untuk mengoreksi kualitas kinerja guru sesuai
dengan kebutuhan guru tersebut, sehingga rencana penelitian yang akan
dilaksanakan adalah mengenai “Implementasi Supervisi Akademik Model Artistik
Berbasis Manajemen Pendidikan dalam Meningkatkan Kinerja Guru Bahasa
Indonesia SMP Negeri di Kota Binjai.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi beberapa masalah
sebagai berikut:
1. Rendahnya kualitas guru di Sumatera Utara
2. Tidak adanya persiapan perangkat rencana pembelajaran yang relevan yang
dilakukan oleh guru yang berdampak kepada ketidaksiapan guru dalam
memberikan atau menyampaikan materi pelajaran
3. Penggunan RPP yang berulang dari tahun ke tahun
4. Penyampaian bahan ajar yang dilakukan guru masih bersifat klasikal
sehingga kurang menggali minat dan kreativitas siswa dalam pembelajaran

11

5. Minimnya pengetahuan guru dalam penggunaan metode maupun media
pembelajaran dalam penyampaian bahan ajar
6. Program peningkatan kinerja guru belum menunjukkan hasil maksimal
7. Supervisi akademik yang dilakukan selama ini masih supervisi akademik
yang tidak berbasis manajemen pendidikan sehingga pelaksanaannya masih
belum memadai.
8. Supervisi akademik yang dilakukan merupakan supervisi akademik model
konvensional sehingga tidak tepat sasaran dengan kebutuhan guru.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, terdapat
banyak sekali masalah yang hendaknya diteliti secara rinci untuk mendapatkan
solusi dalam meningkatkan mutu pendidikan. Namun, mengingat keterbatasan
peneliti, baik dari segi waktu, biaya, dan tenaga maka peneliti membatasai
masalah penelitian ini hanya pada permasalahan implementasi supervisi akademik
model artistik berbasis manajemen pendidikan dalam meningkatkan kinerja guru
bidang studi Bahasa Indonesia pada SMP Negeri di Kota Binjai.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka perumusan masalah
penelitian adalah : apakah implementasi supervisi akademik model artistik
berbasis manajemen pendidikan dapat meningkatkan kinerja guru bidang studi
Bahasa Indonesia pada SMP Negeri di Kota Binjai?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah implementasi supervisi akademik model artistik

12

berbasis manajemen pendidikan dapat meningkatkan kinerja guru bidang studi
Bahasa Indonesia pada SMP Negeri di Kota Binjai?
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian implementasi supervisi akademik model artistik berbasis
manajemen pendidikan dalam meningkatkan kinerja guru SMP di Kota Binjai
diharapkan memberikan manfaat, antara lain:
1. Secara Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
pengembangan teori, khususnya teori tentang kinerja, dan teori supervisi.
2. Secara Praktis
a. Bagi Dinas Pendidikan, sebagai informasi untuk menentukan kebijakan
dalam peningkatan kinerja guru Bahasa Indonesia.
b. Bagi Kepala Sekolah, sebagai bahan informasi untuk dapat membantu
guru Bahasa Indonesia memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya
dalam mengajar di kelas.
c. Bagi guru Bahasa Indonesia, sebagai upaya pengembangan dan
peningkatan kinerja guru agar mengetahui teknik keterampilan
mengajar yang lebih bervariasi yang tertuang dalam standar pendidikan
d. Bagi peneliti lainnya, sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam
penelitian selanjutnya yang mendukung di kemudian hari.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Penelitian ini dilaksanakan di tiga sekolah yang berlokasi di Kota Binjai,
khususnya Binjai Timur. Sekolah yang menjadi tempat penerapan supervisi
akademik model artistik berbasis manajemen pendidikan adalah SMP Negeri 3
Binjai, SMP Negeri 4 Binjai dan SMP Negeri 12 Binjai.
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Sekolah ini diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
Pada pra siklus, tidak ada seorang pun guru yang memiliki skor kinerja
dalam kategori baik. Pada siklus pertama, sudah ada 1 orang guru yang memiliki
skor kinerja dalam kategori baik dan guru yang memiliki skor kinerja dalam
kategori cukup baik sebanyak 14 orang. Pada siklus kedua, guru yang memiliki
skor kinerja dalam kategori baik sebanyak 12 orang dan guru yang memiliki skor
kinerja dalam kategori cukup baik sebanyak 3 orang. Hasil temuan penelitian ini
menemukan bahwa implementasi supervisi akademik model artistik berbasis
manajemen pendidikan dapat meningkatkan kinerja guru Bahasa Indonesia di
SMP Negeri Binjai.
B. Implikasi
Implikasi penelitian diberikan berdasarkan hasil penelitian dan simpulan
penelitian, yaitu apabila kita ingin meningkatkan kinerja guru Bahasa Indonesia,
maka kita dapat menggunakan supervisi akademik model artistik berbasis
manajemen pendidikan yang dilakukan melalui langkah konkrit melalui fungsi-

91

92

fungsi manajemen oleh supervisor dengan cara membina/melatih guru sesuai
kebutuhan di lapangan dengan teknik observasi kelas secara bersistem yang
dilakukan secara teratur atau berurutan.
Penerapan supervisi akademik model artistik berbasis manajemen
pendidikan menekankan pada hubungan kerja yang saling bekerja sama antara
kepala sekolah, pengawas dan guru sehingga guru merasa nyaman untuk
disupervisi. Guru sebagai pelaksana dalam proses pembelajaran di kelas
membutuhkan bantuan atau arahan dalam melakukan tugasnya. Dalam hal ini
tugas kepala sekolah dan pengawas untuk membantu dan memberi pengaruh dan
perbaikan sehingga guru dapat mengatasi masalahnya dan peningkatan kinerja
guru dapat tercapai.
Berdasarkan temuan pada penelitian ini diperoleh hasil, bahwa kinerja
guru meningkat, sehingga diharapkan agar implementasi

supervisi akademik

model artistik berbasis manajemen pendidikan dapat diterapkan di lingkungan
sekolah oleh pengawas, kepala sekolah, dan stake holder untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran di dalam kelas.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi penelitian untuk meningkatkan
kinerja

guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dalam perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka dapat diajukan saran sebagai berikut:
1.

Bagi Kepala Dinas Pendidikan Kota Binjai, hasil temuan ini dapat digunakan
sebagai informasi dalam menentukan kebijakan dalam peningkatan kinerja
guru Bahasa Indonesia.

93

2.

Bagi Pengawas sekolah bidang studi Bahasa Indonesia sebaiknya
menggunakan supervisi akademik model artistik berbasis manajemen
pendidikan dan supervisi model lainnya yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kinerja guru.

3.

Kepala Sekolah sebagai pimpinan sekaligus supervisor sekolah bekerja sama
dalam meningkatkan pembelajaran yang berlangsung di sekolah dengan
memberikan supervisi kepada guru-guru disekolah tersebut. Sehingga guruguru dapat memperbaiki cara mengajar mereka ke arah yang lebih baik lagi.

4.

Bagi guru bidang studi Bahasa Indonesia agar membekali dirinya dengan
ilmu pengetahuan khususnya dalam meningkatkan keterampilan mengajar
guru. Sehingga kinerja guru dapat meningkat dan anak didiknya juga
mendapatkan ilmu yang maksimal.

94

DAFTAR PUSTAKA
Aedi, Nur. 2014. Pengawasan Pendidikan (Tinjauan Teori dan Praktik. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada
Ambarita, Biner. 2013. Kemampuan Membaca dan Skap Profesional dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta
, Biner. 2013. Manajemen dalam Kisaran Pendidikan. Bandung:
Alfabeta
, Biner dan Paningkat Siburian. 2013. “Pengembangan Disain Model
Supervisi Akademik Berbasis Manajemen Pendidikan”. Jurnal Penelitian
Lemlit. Medan : Universitas Negeri Medan
Armstrong, Michael dan Angela Baron. 1989. Performance Management.
London: Intite of Personel and Development
Colquitt Jason A, Jeffery Lepine and Michael J Wesson. 2009. Organizational
Behaviour. Boston: Mc Graw-Hill International
Dewi, Ristiyani. 2013. “Implementasi Supervisi Klinis dengan Pendekatan
Direktif untuk Meningkatkan Kinerja Guru Bahasa Indonesia di Kabupaten
Serdang Bedagai”. Tesis. Medan: Universitas Negeri Medan
Dinarzad. 2013. “Implementasi Supervisi Akademik Model Ilmiah dengan
Pendekatan Kolaboratif dalam Meningkatkan Kinerja Guru SMP di Kota
Medan”. Tesis. Medan: Universitas Negeri Medan
Dodd, W.A. 1972. Primary School Inspection in New Countries. London: Oxford
University Press
Fathurrohman, Pupuh dan AA Suryana. 2011. Supervisi Pendidikan dalam
Pengembangan Proses Pengajaran. Bandung: PT Refika Aditama
Harisdayani. 2013. “Implementasi Supervisi Ilmiah Melalui Teknik Percakapan
Individu dalam Meningkatkan Kinerja Guru SMP Negeri Kota Binjai”.
Tesis. Medan: Universitas Negeri Medan
Hutasoit, Tumbur. 2011. ”Pengaruh Iklim Organisasi, Kepuasan Kerja dan
Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri Kecamatan
Sipoholon”. Tesis. Medan: Universitas Negeri Medan
https://icl.googleusercontent.com/?lite_url=http://sakeena.net/sertifikasiguru/&ei=GSpvyyXl&lc=id-ID&s=1 diakses tanggal 15 Maret 2015
http://rumahinsanbelajar.blogspot.com/2014/09/tahapan-supervisi-akademik.html
diakses tanggal 04 April 2015
Lili, Sri Astuti. 2011. “Hubungan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dan
Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru SMP Negeri di Kota Medan”. Tesis.
Medan: Universitas Negeri Medan

Masaong, Kadim. 2013. Supervisi Pembelajaran & Pengembangan Kapasitas
Guru (Memberdayakan Pengawas Sebagai Gurunya Guru). Bandung:
Alfabeta
Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada
Neagley, R.L. dan N.D. Evans. 1980. Handbook for Effective Supervision fo
Instruction. Third Edition. Englewood Cliffs, New Jersey: Presentice-Hall,
Inc
Purba, Jentina. 2013. “Implementasi Supervisi Akademik Model Ilmiah untuk
Meningkatkan Kinerja Guru Bahasa Indonesia di Kabupaten Serdang
Bedagai”. Tesis. Medan: Universitas Negeri Medan
Rahman, Arif. 1997. “Hubungan Pengaruh Antara Budaya Organisasi dengan
Kualitas Kinerja Dosen”. Tesis. Bandung: Universitas Negeri Bandung
Sagala, Syaiful. 2012. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta
Sahertian, Piet. A. 2010. Konsep Dasar dan Teknis Supervisi Pendidikan dalam
Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Medan: Rineka Cipta
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:
Mandar Maju
Sergiovanni, T.J. 1987. The Principalship, A Reflective Practice Perspective.
Boston: Allyn and Bacon
Siringo-ringo, Novita. 2013. “Implementasi Supervisi Klinis dengan Pendekan
Direktif untuk Meningkatkan Kinerja Guru Bahasa Indonesia Kabupaten
Serdang Bedagai”. Tesis. Medan: Universitas Negeri Medan
Sugiono. 2009. Metode Peneliti