Pengaruh Fungsi Audit Internal terhadap Pencegahan Kecurangan (Studi Empiris pada Perusahaan BUMN di Kota Bandung).
viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
The low internal audit functions such as engineering lead to financial fraud case. Thus, the internal audit function is an important component in the prevention of fraud, because the internal audit function can identify fraud. One factor in measuring the function of the auditor is independent. In this regard, this study tries to identify how much influence the internal audit function to the prevention of fraud. The sample used is purposive sampling by taking the unit of analysis in the form of state-owned enterprises in the city of Bandung. Data collection techniques used in this research is the primary data in the form of a questionnaire. In conducting the data analysis, this study uses regression and correlation. The results showed that, the internal audit function effect on the prevention of fraud and have a strong relationship and direction.
(2)
ix Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Rendahnya fungsi audit internal menyebabkan kecurangan seperti perekayasaan keuangan terjadi. Maka dari itu, fungsi audit internal merupakan komponen penting dalam pencegahan terjadinya kecurangan, karena fungsi audit internal dapat mengidentifikasi terjadinya kecurangan. Salah satu faktor dalam mengukur fungsi auditor adalah independensi. Berkenaan dengan hal tersebut, maka penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi seberapa besar pengaruh fungsi audit internal terhadap pencegahan kecurangan. Adapun sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan mengambil unit analisis berupa perusahaan-perusahaan BUMN yang ada di Kota Bandung. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan data primer yaitu berupa kuesioner. Dalam melakukan analisis data, penelitian ini menggunakan uji regresi dan korelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, fungsi audit internal berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan dan memiliki hubungan yang kuat dan searah.
(3)
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRACT ... viii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Kegunaan Penelitian ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 6
(4)
xi Universitas Kristen Maranatha
2.1.1.1 Pengertian Audit Internal ... 6
2.1.1.2 Fungsi Audit Internal ... 8
2.1.1.3 Dimensi dan Indikator Audit Internal ... 9
2.1.2 Kecurangan ... 16
2.1.2.1 Pengertian Kecurangan ... 16
2.1.2.2 Segitiga Kecurangan ... 17
2.1.2.3 Pencegahan Kecurangan ... 18
2.1.2.4 Dimensi dan Indikator Kecurangan ... 21
2.2 Kerangka Pemikiran ... 27
2.3 Pengembangan Hipotesis ... 28
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
3.1 Objek Penelitian ... 29
3.2 Jenis Penelitian ... 29
3.3 Definisi Operasional Variabel ... 30
3.4 Populasi dan sampel ... 41
3.5 Teknik Pengambilan Sampel ... 42
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 42
3.7 Teknik Analisis Data ... 43
3.7.1 Uji Instrumen ... 43
3.7.2 Uji Asumsi Klasik ... 44
3.7.3 Uji Korelasi Sederhana ... 44
(5)
xii Universitas Kristen Maranatha
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 46
4.1 Hasil Penelitian ... 46
4.1.1 Profil Unit Analisis ... 46
4.1.1.1 Profil PT Kereta Api Indonesia ... 46
4.1.1.2 Profil PT PLN ... 46
4.1.1.3 Profil PT Taspen ... 47
4.1.1.4 Profil PT Pos Indonesia ... 47
4.1.1.5 Profil PT Inti ... 48
4.1.1.6 Profil PT Bulog ... 48
4.1.1.7 Profil PT Bank Tabungan Negara ... 48
4.1.2 Profil Responden ... 49
4.1.3 Hasil Kuesioner ... 51
4.1.3.1 Hasil Kuesioner Berkaitan dengan Variabel Fungsi Audit Internal ... 51
4.1.3.2 Hasil Kuesioner Berkaitan dengan Variabel Pencegahan Kecurangan ... 61
4.2 Pembahasan ... 66
4.2.1 Uji Validitas ... 66
4.2.2 Uji Reliabilitas ... 67
4.2.3 Uji Normalitas ... 69
4.2.4 Uji Heterokedastisitas ... 70
4.2.5 Uji Korelasi Sederhana ... 71
(6)
xiii Universitas Kristen Maranatha
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75
5.1 Simpulan ... 75
5.2 Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 78 LAMPIRAN
(7)
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Segitiga Kecurangan ... 18 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 35
(8)
xv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel X ... 30
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Y ... 37
Tabel 4.1 Penyebaran Kuesioner ... 49
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden ... 50
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir Responden ... 50
Tabel 4.4 Lama Bekerja Responden ... 51
Tabel 4.5 Kuesioner 1 ... 52
Tabel 4.6 Kuesioner 2 ... 52
Tabel 4.7 Kuesioner 3 ... 53
Tabel 4.8 Kuesioner 4 ... 53
Tabel 4.9 Kuesioner 5 ... 54
Tabel 4.10 Kuesioner 6 ... 54
Tabel 4.11 Kuesioner 7 ... 55
Tabel 4.12 Kuesioner 8 ... 55
Tabel 4.13 Kuesioner 9 ... 56
Tabel 4.14 Kuesioner 10 ... 57
Tabel 4.15 Kuesioner 11 ... 57
Tabel 4.16 Kuesioner 12 ... 56
Tabel 4.17 Kuesioner 13 ... 58
Tabel 4.18 Kuesioner 14 ... 59
Tabel 4.19 Kuesioner 15 ... 59
(9)
xvi Universitas Kristen Maranatha
Tabel 4.21 Kuesioner 17 ... 61
Tabel 4.22 Kuesioner 18 ... 61
Tabel 4.23 Kuesioner 19 ... 62
Tabel 4.24 Kuesioner 20 ... 62
Tabel 4.25 Kuesioner 21 ... 63
Tabel 4.26 Kuesioner 22 ... 63
Tabel 4.27 Kuesioner 23 ... 64
Tabel 4.28 Kuesioner 24 ... 65
Tabel 4.29 Kuesioner 25 ... 65
Tabel 4.30 Hasil Uji Validitas Pernyataan 1-16 ... 66
Tabel 4.31 Hasil Uji Validitas Pernyataan 17-25 ... 67
Tabel 4.32 Item-Total Statistics Variabel X Pernyataan 1-16 ... 68
Tabel 4.33 Tabel Reliability Statistics Variabel X ... 68
Tabel 4.34 Item-Total Statistics Variabel Y Pernyataan 17-25 ... 69
Tabel 4.35 Tabel Reliability Statistics Variabel Y ... 69
Tabel 4.36 One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test ... 70
Tabel 4.37 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 70
Tabel 4.38 Correlations ... 71
Tabel 4.39 Model Summary ... 72
Tabel 4.40 Anova ... 72
(10)
xvii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Kuisioner Penelitian
Lampiran B Surat Keterangan Penelitian dari PT Kereta Api Indonesia Lampiran C Surat Keterangan Penelitian dari PT PLN
Lampiran E Surat Keterangan Penelitian dari PT Taspen Lampiran F Surat Keterangan Penelitian dari PT Pos Indonesia Lampiran G Surat Keterangan Penelitian dari PT Inti
Lampiran H Surat Keterangan Penelitian dari PT Bulog
Lampiran I Surat Keterangan Penelitian dari PT Bank Tabungan Negara Lampiran J Data Ordinal
Lampiran K Data Interval Lampiran F Output SPSS
(11)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kecurangan (fraud) adalah suatu penyajian yang palsu atau penyembunyian fakta yang material yang menyebabkan seseorang memiliki sesuatu. Kecurangan mencakup suatu kesatuan ketidakberesan dan tindak ilegal yang bercirikan penipuan yang disengaja (Amin Widjaja Tunggal, 2012:24). Hal serupa juga diungkapkan oleh Robert Tampubolon (2005:115), fraud adalah sekumpulan perbuatan merugikan dan perbuatan melanggar hukum yang ditandai oleh niat yang tidak baik.
Hal senada juga diungkapkan oleh Millichamp dan Taylor (2006:271), fraud adalah seseorang bersalah melakukan penipuan jika ia melanggar salah satu bagian yang tercantum dalam ayat, dan bagian penipuan oleh penipuan representasi palsu dengan tidak mengungkapkan informasi, dan penipuan oleh posisi penyalahgunaan
Kecurangan mencakup salah saji yang disengaja yang dapat diklasifikasi menjadi dua jenis : salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan keuangan dan salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva Messier et al (2004:104). Seperti pada kasus PT Kimia Farma terjadi perekayasaan keuangan dan menimbulkan penyesatan pada publik. Robinson Simbolon (2002) mengatakan Kimia Farma diduga kuat melakukan mark up laba bersih dalam laporan keuangan tahun 2001.
Purwantari Budiman (2011) mengatakan bahwa, motivasi terjadinya fraud terdiri dari empat hal, yakni utang atau tagihan yang menumpuk, gaya hidup mewah,
(12)
BAB 1 PENDAHULUAN 2
Universitas Kristen Maranatha
ketergantungan narkoba, dan keserakahan, sedangkan unsur-unsur fraud, antara lain adanya hal yang tidak terduga (surprise), pencurian (theft), tipu daya (trickery), licik (cunning), penyembunyian (concealment), dan pengubahan (conversion).
Gatot M Suwondo (2011) mengungkapkan bahwa, nasabah manja menjadi pemicu fraud di perbankan. Karena ingin mengutamakan kenyamanan, menyebabkan nasabah percaya begitu saja, dan bisa terjadinya fraud dan pembobolan. Oleh karena itu kita berusaha cari supaya nyaman sekaligus aman. Ronald Waas (2011) juga mengatakan ada dua kasus yang mendominasi laporan fraud sepanjang tahun ini, yakni kasus pencurian identitas nasabah dan kasus card not presense (CNP). Bank Indonesia mencatat selama lima bulan pertama tahun ini ada 1.009 laporan kasus fraud dengan nilai kerugian mencapai Rp 2,37 miliar.
Berdasarkan Fenomena-fenomena di atas, dapat diketahui bahwa, auditor internal memiliki peran utama sesuai fungsinya dalam pencegahan kecurangan yaitu dengan menghilangkan atau mengeleminir sebab-sebab timbulnya kecurangan tersebut (Amin Widjaja Tunggal, 2010:231).
Audit Internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan, risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi, peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti, kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi, sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis, dan tujuan organisasi telah dicapai secara efektif. Semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung
(13)
BAB 1 PENDAHULUAN 3
Universitas Kristen Maranatha
jawabnya secara efektif (Sawyer, 2005:10). Menurut Sukrisno Agoes (2014:204), internal audit adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku.
Theresa Festi dkk (2014) melakukan penelitian mengenai pengaruh peran audit internal terhadap pencegahan kecurangan. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari peran audit internal terhadap pencegahan kecurangan. Artinya adalah korelasi antara peran audit internal dengan pencegahan kecurangan memiliki hubungan yang kuat. Semakin baik peran audit internal maka semakin tinggi pencegahan kecurangan.
Penelitian serupa dilakukan oleh Norsain (2014) yang melakukan penelitian mengenai peranan audit internal dalam mendeteksi dan mencegah kecurangan (fraud). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa internal audit yang dilaksanakan pada PNPM mandiri Perkotaan di Kecamatan Kalianget sudah cukup memadai dalam deteksi dan pencegahan kecurangan (fraud).
Berdasarkan teori-teori dan fenomena-fenomena yang dikumpulkan dan dipaparkan oleh penulis di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji ulang teori yang menyebutkan bahwa fungsi audit internal berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan. Penulis melakukan penelitian yang berjudul ”Pengaruh Fungsi Audit Internal terhadap pencegahan Kecurangan”
(14)
BAB 1 PENDAHULUAN 4
Universitas Kristen Maranatha
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan, maka penulis membuat identifikasi masalah, yakni:
1. Seberapa besar pengaruh fungsi audit internal terhadap pencegahan kecurangan?
1.3. Maksud Penelitian dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Penulis melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fungsi audit internal terhadap pencegahan kecurangan.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fungsi audit internal terhadap pencegahan kecurangan.
1.4. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan
Penulis mengharapkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat menjadi masukan-masukan positif bagi perusahaan sebagai tambahan informasi bagi perusahaan untuk mengetahui pengaruh fungsi audit internal sebagai pencegahan dalam kecurangan.
(15)
BAB 1 PENDAHULUAN 5
Universitas Kristen Maranatha
Penulis mengharapkan bahwa penelitian ini memberikan manfaat bagi masyarakat, sehingga masyarakat dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh fungsi audit internal terhadap pencegahan kecurangan.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Penulis mengharapkan bahwa penelitian ini dapat menambah referensi bagi peneliti selanjutnya. Penulis berharap peneliti selanjutnya dapat meneliti lebih dalam serta dapat menyempurnakan kelemahan-kelemahan yang masih terdapat dalam penelitian ini.
(16)
Universitas Kristen Maranatha
75
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fungsi audit internal terhadap pencegahan kecurangan.
Berdasarkan Penelitian yang penulis lakukan di tujuh perusahaan BUMN di Kota Bandung, diperoleh hasil uji regresi bahwa fungsi audit internal berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan sebesar 12,5%, sementara sisanya sebesar 87,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini dan memiliki koefisien korelasi sebesar 35,4% yang berarti fungsi audit internal dengan pencegahan kecurangan memiliki hubungan yang kuat dan searah.
Hasil di atas sesuai dengan fenomena yang ada yaitu seperti kasus pada PT Kimia Farma terjadi perekayasaan keuangan dan menimbulkan penyesatan pada publik, dimana PT Kimia Farma melakukan mark up laba bersih dalam laporan keuangan (Robinson Simbolon, 2002). Dengan hasil diatas, dapat dilihat bahwa fungsi audit internal berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan sebesar 12,5 %, sehingga apabila kinerja fungsi audit internal meningkat maka pencegahan terhadap kecurangan akan meningkat dan sebaliknya.
5.2. Saran
(17)
Bab V-Simpulan dan Saran 76
Universitas Kristen Maranatha
Menurut Amir Abadi Jusuf, Auditor Internal harus dilakukan oleh orang yang mengikuti pelatihan dan memiliki kecakapan teknis yang memadai sehingga kegiatan audit dapat dilakukan dengan baik. Auditor harus mempertahankan sikap mental yang independen dalam semua hal yang berhubungan dengan audit sehingga auditor internal dapat membuat laporan yang tidak menyesatkan publik dan tidak melakukan perekayasaan keuangan. Auditor harus menerapkan kemahiran professional dalam melaksanakan audit dan menyusun laporan agar laporan audit yang diberikan sesuai dengan standar audit yang berlaku umum.
(18)
Universitas Kristen Maranatha
75
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fungsi audit internal terhadap pencegahan kecurangan.
Berdasarkan Penelitian yang penulis lakukan di tujuh perusahaan BUMN di Kota Bandung, diperoleh hasil uji regresi bahwa fungsi audit internal berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan sebesar 12,5%, sementara sisanya sebesar 87,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini dan memiliki koefisien korelasi sebesar 35,4% yang berarti fungsi audit internal dengan pencegahan kecurangan memiliki hubungan yang kuat dan searah.
Hasil di atas sesuai dengan fenomena yang ada yaitu seperti kasus pada PT Kimia Farma terjadi perekayasaan keuangan dan menimbulkan penyesatan pada publik, dimana PT Kimia Farma melakukan mark up laba bersih dalam laporan keuangan (Robinson Simbolon, 2002). Dengan hasil diatas, dapat dilihat bahwa fungsi audit internal berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan sebesar 12,5 %, sehingga apabila kinerja fungsi audit internal meningkat maka pencegahan terhadap kecurangan akan meningkat dan sebaliknya.
5.2. Saran
(19)
Bab V-Simpulan dan Saran 76
Universitas Kristen Maranatha
Menurut Amir Abadi Jusuf, Auditor Internal harus dilakukan oleh orang yang mengikuti pelatihan dan memiliki kecakapan teknis yang memadai sehingga kegiatan audit dapat dilakukan dengan baik. Auditor harus mempertahankan sikap mental yang independen dalam semua hal yang berhubungan dengan audit sehingga auditor internal dapat membuat laporan yang tidak menyesatkan publik dan tidak melakukan perekayasaan keuangan. Auditor harus menerapkan kemahiran professional dalam melaksanakan audit dan menyusun laporan agar laporan audit yang diberikan sesuai dengan standar audit yang berlaku umum.
(20)
78 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Amin Widjaja Tunggal. (2008). Pengantar Fraud Auditing. Jakarta: Harvarindo. (2010). Dasar-dasar Audit Internal. Jakarta: Harvarindo. (2012). Forensic and Investigative Accounting. Jakarta:
Harvarindo.
(2012). Seluk-beluk Internal Auditing. Jakarta: Harvarindo. (2013). Dasar-dasar Fraud Auditing. Jakarta: Harvarindo. Amir Abadi Jusuf. (2011). Jasa Audit dan Assurance pendekatan terpadu (Adaptasi
Indonesia). Jakata: Salemba Empat
Amrizal. (2010). Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan oleh Auditor Internal. Jakarta: Direktorat Investigasi BUMN dan BUMD Deputi Bidang Investigasi. Amrizal. (2004). Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan oleh Internal Audit.
Jakarta:Direktorat Investigasi BUMN dan BUMD Deputi Bidang Investigasi. Andi Suruji, Christine, Deddy S, Eddy Mulyadi, Haryanto Sahari. (2007). eBAR
economics Business & Accounting Review. Jakarta: Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Arens, Elder, Beasley. (2008). Auditing dan Jasa Assurance. Jakarta: Erlangga. Gatot M Suwondo. (2011). "Nasabah Manja" Pemicu Fraud di Perbankan.
Okezone.com. Rabu, 11 Mei 2011 diakses dari
http://economy.okezone.com/read/2011/05/11/320/455961/nasabah-manja-pemicu-fraud-di-perbankan
Guy, D. M., Alderman, C. W., dan Winters, A. J. (1999). Auditing. (Diterjemahkan oleh: Sugiyarto). Erlangga Jakarta.
Hiro Tugiman. (1997). Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius. Howard, E. W. (2006). InvestigatingWhite Collar Crime. United States: Thomas
Book.
Imam Ghozali. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Jogiyanto, H.M. (2013). Metedologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman, Edisi Kelima. Yogyakarta:BPFE.
(21)
79 Universitas Kristen Maranatha
Lessambo. (2013). The International Corporate Governance System. New York: Global financial markets.
Messier, W.F.Jr., Glover, S.M., dan Prawitt, D.F. (2004). Auditing and Assurance Services. McGraw-Hill Education.
Millichamp, Alan dan Taylor, John. (2006). Auditing. Cengage Learning EMEA. Mulyadi. (2002). Auditing. Jakarta: Salemba empat.
Norsain. (2014). Peranan Audit Internal dalam Mendeteksi dan Mencegah Kecurangan (fraud) (Studi Kasus Pada PNPM Mandiri Perkotaan Kecamatan Kalianget). Jurnal Bisnis dan Akuntansi Universitas Wiraraja Sumenep, (2014): 13-21.
Picket. (2010). The Internal Auditing Handbook. John Wiley & Sons. Chichester. Purwantari Budiman. (2011). 4 Hal Pemicu Fraud di Bidang Perbankan.
Okezone.com. kamis, 08 desember 2011 diakses dari
http://economy.okezone.com/read/2011/12/08/457/539891/4-hal-pemicu-fraud-di-bidang-perbankan
Richard, R. L., Wallace, W. A., Sumners, G. E., McFarland, W. G. (1996). Internal Auditing Principles and Techniques. Institute of Internal Auditors.
Robert Tampubolon. (2005). Risk and System based Internal Auditing. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Robinson, S. (2002). Bapepam: Kasus Kimia Farma Merupakan Tindak Pidana. Tempo.com. Senin, 04 November 2002 diakses dari
http://www.tempo.co/read/news/2002/11/04/05633339/Bapepam-Kasus-Kimia-Farma-Merupakan-Tindak-Pidana
Roebuck, K. (2012). Statement on Auditing Standards (SAS) 70. United States of America: Emereo Pty Limited.
Waas, R. (2011). BI Terima 1.009 Laporan Kejahatan Perbankan. Tempo.com
Kamis, 23 Juni 2011 diakses dari
http://www.tempo.co/read/news/2012/07/05/087414971/BI-Terima-1009-Laporan-Kejahatan-Perbankan
Sawyer, L. B. (2005). Internal Auditing. Jakarta: Salemba empat.
Soeharmoro. (2012). Peranan Internal Auditor dalam Pendeteksian dan Pencegahan Kecurangan. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol.1, (2012): 7-11.
(22)
80 Universitas Kristen Maranatha
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Statistika Untuk Penelitian. Cetakan ke-23 September 2013. Bandung: Alfabeta.
Sukriesno Agoes. (2012). Auditing. Jakarta: Salemba empat.
Sukriesno Agoes. (2014). Bunga Rampai Auditing. Jakarta: Salemba empat. Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Sunjoyo, dkk. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Bandung: Alfabeta.
Taufeni Taufik. (2010). Pengaruh Internal Auditor, Eksternal Auditor dan DPRD terhadap Pencegahan Kecurangan (Sensus Pada Kabupaten/kota di Provinsi Riau). Jurnal Akuntansi Universitas Riau Vol.2, (2010): 292-300.
Theresa Festi T, Andreas, dan Riska Natariasari. (2014). Pengaruh Peran Audit Internal terhadap Pencegahan Kecurangan (Studi Empiris Pada Perbankan di Pekanbaru). Jurnal Akuntansi Universitas Riau, (2014):1-16.
(1)
Bab V-Simpulan dan Saran 76
Universitas Kristen Maranatha Menurut Amir Abadi Jusuf, Auditor Internal harus dilakukan oleh orang yang mengikuti pelatihan dan memiliki kecakapan teknis yang memadai sehingga kegiatan audit dapat dilakukan dengan baik. Auditor harus mempertahankan sikap mental yang independen dalam semua hal yang berhubungan dengan audit sehingga auditor internal dapat membuat laporan yang tidak menyesatkan publik dan tidak melakukan perekayasaan keuangan. Auditor harus menerapkan kemahiran professional dalam melaksanakan audit dan menyusun laporan agar laporan audit yang diberikan sesuai dengan standar audit yang berlaku umum.
(2)
Universitas Kristen Maranatha 75
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fungsi audit internal terhadap pencegahan kecurangan.
Berdasarkan Penelitian yang penulis lakukan di tujuh perusahaan BUMN di Kota Bandung, diperoleh hasil uji regresi bahwa fungsi audit internal berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan sebesar 12,5%, sementara sisanya sebesar 87,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini dan memiliki koefisien korelasi sebesar 35,4% yang berarti fungsi audit internal dengan pencegahan kecurangan memiliki hubungan yang kuat dan searah.
Hasil di atas sesuai dengan fenomena yang ada yaitu seperti kasus pada PT Kimia Farma terjadi perekayasaan keuangan dan menimbulkan penyesatan pada publik, dimana PT Kimia Farma melakukan mark up laba bersih dalam laporan keuangan (Robinson Simbolon, 2002). Dengan hasil diatas, dapat dilihat bahwa fungsi audit internal berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan sebesar 12,5 %, sehingga apabila kinerja fungsi audit internal meningkat maka pencegahan terhadap kecurangan akan meningkat dan sebaliknya.
5.2. Saran
(3)
Bab V-Simpulan dan Saran 76
Universitas Kristen Maranatha Menurut Amir Abadi Jusuf, Auditor Internal harus dilakukan oleh orang yang mengikuti pelatihan dan memiliki kecakapan teknis yang memadai sehingga kegiatan audit dapat dilakukan dengan baik. Auditor harus mempertahankan sikap mental yang independen dalam semua hal yang berhubungan dengan audit sehingga auditor internal dapat membuat laporan yang tidak menyesatkan publik dan tidak melakukan perekayasaan keuangan. Auditor harus menerapkan kemahiran professional dalam melaksanakan audit dan menyusun laporan agar laporan audit yang diberikan sesuai dengan standar audit yang berlaku umum.
(4)
78 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Amin Widjaja Tunggal. (2008). Pengantar Fraud Auditing. Jakarta: Harvarindo. (2010). Dasar-dasar Audit Internal. Jakarta: Harvarindo. (2012). Forensic and Investigative Accounting. Jakarta:
Harvarindo.
(2012). Seluk-beluk Internal Auditing. Jakarta: Harvarindo. (2013). Dasar-dasar Fraud Auditing. Jakarta: Harvarindo. Amir Abadi Jusuf. (2011). Jasa Audit dan Assurance pendekatan terpadu (Adaptasi
Indonesia). Jakata: Salemba Empat
Amrizal. (2010). Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan oleh Auditor Internal. Jakarta: Direktorat Investigasi BUMN dan BUMD Deputi Bidang Investigasi. Amrizal. (2004). Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan oleh Internal Audit.
Jakarta:Direktorat Investigasi BUMN dan BUMD Deputi Bidang Investigasi. Andi Suruji, Christine, Deddy S, Eddy Mulyadi, Haryanto Sahari. (2007). eBAR
economics Business & Accounting Review. Jakarta: Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Arens, Elder, Beasley. (2008). Auditing dan Jasa Assurance. Jakarta: Erlangga. Gatot M Suwondo. (2011). "Nasabah Manja" Pemicu Fraud di Perbankan.
Okezone.com. Rabu, 11 Mei 2011 diakses dari http://economy.okezone.com/read/2011/05/11/320/455961/nasabah-manja-pemicu-fraud-di-perbankan
Guy, D. M., Alderman, C. W., dan Winters, A. J. (1999). Auditing. (Diterjemahkan oleh: Sugiyarto). Erlangga Jakarta.
Hiro Tugiman. (1997). Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius. Howard, E. W. (2006). InvestigatingWhite Collar Crime. United States: Thomas
Book.
Imam Ghozali. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Jogiyanto, H.M. (2013). Metedologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman, Edisi Kelima. Yogyakarta:BPFE.
(5)
79 Universitas Kristen Maranatha Lessambo. (2013). The International Corporate Governance System. New York:
Global financial markets.
Messier, W.F.Jr., Glover, S.M., dan Prawitt, D.F. (2004). Auditing and Assurance Services. McGraw-Hill Education.
Millichamp, Alan dan Taylor, John. (2006). Auditing. Cengage Learning EMEA.
Mulyadi. (2002). Auditing. Jakarta: Salemba empat.
Norsain. (2014). Peranan Audit Internal dalam Mendeteksi dan Mencegah Kecurangan (fraud) (Studi Kasus Pada PNPM Mandiri Perkotaan Kecamatan Kalianget). Jurnal Bisnis dan Akuntansi Universitas Wiraraja Sumenep, (2014): 13-21.
Picket. (2010). The Internal Auditing Handbook. John Wiley & Sons. Chichester. Purwantari Budiman. (2011). 4 Hal Pemicu Fraud di Bidang Perbankan.
Okezone.com. kamis, 08 desember 2011 diakses dari http://economy.okezone.com/read/2011/12/08/457/539891/4-hal-pemicu-fraud-di-bidang-perbankan
Richard, R. L., Wallace, W. A., Sumners, G. E., McFarland, W. G. (1996). Internal Auditing Principles and Techniques. Institute of Internal Auditors.
Robert Tampubolon. (2005). Risk and System based Internal Auditing. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Robinson, S. (2002). Bapepam: Kasus Kimia Farma Merupakan Tindak Pidana. Tempo.com. Senin, 04 November 2002 diakses dari
http://www.tempo.co/read/news/2002/11/04/05633339/Bapepam-Kasus-Kimia-Farma-Merupakan-Tindak-Pidana
Roebuck, K. (2012). Statement on Auditing Standards (SAS) 70. United States of America: Emereo Pty Limited.
Waas, R. (2011). BI Terima 1.009 Laporan Kejahatan Perbankan. Tempo.com
Kamis, 23 Juni 2011 diakses dari
http://www.tempo.co/read/news/2012/07/05/087414971/BI-Terima-1009-Laporan-Kejahatan-Perbankan
Sawyer, L. B. (2005). Internal Auditing. Jakarta: Salemba empat.
Soeharmoro. (2012). Peranan Internal Auditor dalam Pendeteksian dan Pencegahan Kecurangan. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol.1, (2012): 7-11.
(6)
80 Universitas Kristen Maranatha Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Statistika Untuk Penelitian. Cetakan ke-23 September 2013. Bandung: Alfabeta.
Sukriesno Agoes. (2012). Auditing. Jakarta: Salemba empat.
Sukriesno Agoes. (2014). Bunga Rampai Auditing. Jakarta: Salemba empat. Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Sunjoyo, dkk. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Bandung: Alfabeta.
Taufeni Taufik. (2010). Pengaruh Internal Auditor, Eksternal Auditor dan DPRD
terhadap Pencegahan Kecurangan (Sensus Pada Kabupaten/kota di Provinsi
Riau). Jurnal Akuntansi Universitas Riau Vol.2, (2010): 292-300.
Theresa Festi T, Andreas, dan Riska Natariasari. (2014). Pengaruh Peran Audit Internal terhadap Pencegahan Kecurangan (Studi Empiris Pada Perbankan di Pekanbaru). Jurnal Akuntansi Universitas Riau, (2014):1-16.