Pengaruh Peran Audit Internal terhadap Pencegahan Kecurangan (Studi Kasus pada Perbankan di Bandung).

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Kecurangan dapat terjadi baik di perusahaan maupun di bank, baik kecurangan yang dilakukan oleh manajemen ataupun oleh karyawan. Lemahnya pengawasan pengendalian internal terhadap sumber daya manusia dapat menyebabkan timbulnya celah untuk melakukan kecurangan. Oleh sebab itu, peran audit internal dapat membantu manajemen dalam mencegah terjadinya kecurangan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh peran audit internal terhadap pencegahan kecurangan. Objek penelitian ini adalah tim audit internal dari PT. Bank CIMB Niaga, Tbk dan PT. Bank Bisnis. Penelitian ini menggunakan data primer dengan menyebarkan kuesioner kepada 35 responden dari kedua bank tersebut dengan tingkat pengembalian 85%. Metode yang digunakan adalah uji regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, maka diperoleh kesimpulan bahwa peran audit internal berpengaruh signifikan terhadap pencegahan kecurangan.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Fraud can be happen both in companies or bank, both management fraud or employees fraud. Weak internal control of human resources can be the cause of fraud. Therefore, internal audit can help management preventing the fraud. The purpose of this study is to know the effect of internal audit role to the prevention of fraud. The object of this study is internal audit team of PT. Bank CIMB Niaga, Tbk and PT. Bank Bisnis. This study uses primary method by distributing questionnaires to 35 respondents to 2 banks with return level of 85%. This study uses simple linear regression. Based on the results of hypothesis testing, show that the role of internal audit have significant effect to the prevention of fraud.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL (Bahasa Indonesia) ... i

HALAMAN JUDUL (Bahasa Inggris) ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Definisi Audit Internal ... 7

2.1.2 Standar Profesi Audit Internal ... 8

2.1.3 Kode Etik Auditor Internal... 14

2.1.4 Faktor Pendukung bagi Keberhasilan Internal Audit ... 17


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.6 Karakteristik Fraud ... 22

2.1.7 Jenis-jenis Fraud ... 24

2.1.8 Faktor Penyebab/Pendorong Fraud ... 28

2.1.9 Kapan dan Dimana Kecurangan Paling Mungkin Terjadi... 39

2.1.10 Penggolongan Pelaku Fraud ... 40

2.1.11 Tinjauan Konseptual tentang Siklus Pencegahan Kecurangan ... 46

2.1.12 Peranan Auditor dalam Deteksi dan Pencegahan Fraud ... 52

2.1.13 Tanggung Jawab Auditor Internal dalam Pengungkapan Fraud ... 56

2.1.14 Penelitian Terdahulu ... 57

2.1.15 Rerangka Teoritis ... 58

2.2 Rerangka Pemikiran ... 59

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 59

BAB III METODE PENELITIAN... 61

3.1 Jenis Penelitian ... 61

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 61

3.3 Definisi Operasi Variabel (DOV) ... 62

3.3.1 Variabel Bebas (Independent Variable) ... 62

3.3.2 Variabel Terikat (Dependent Variable) ... 63

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 69

3.5 Uji Instrumen ... 70

3.5.1 Uji Validitas ... 70

3.5.2 Uji Reliabilitas ... 72


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.6.1 Uji Normalitas ... 72

3.7 Uji Asumsi Klasik ... 73

3.7.1 Uji Heterokedastisitas ... 73

3.8 Uji Hipotesis... 74

3.9 Teknik Analisis Data ... 75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 78

4.1 Hasil Penelitian ... 78

4.1.1 Hasil penelitian berdasarkan Uji Validitas ... 78

4.1.2 Hasil penelitian berdasarkan Uji Reliabilitas ... 80

4.1.3 Analisis Statistik Deskriptif Data Responden ... 81

4.1.3.1 Analisis Statistik Deskriptif Data Responden berdasarkan Nama Bank ... 81

4.1.3.2 Analisis Statistik Deskriptif Data Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 82

4.1.3.3 Analisis Statistik Deskriptif Data Responden berdasarkan Usia ... 83

4.1.3.4 Analisis Statistik Deskriptif Data Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 84

4.1.3.5 Analisis Statistik Deskriptif Data Responden berdasarkan Masa Kerja ... 85

4.1.4 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 86

4.1.5 Variabel Audit Internal ... 86

4.1.6 Variabel Pencegahan Kecurangan... 91

4.2 Pembahasan ... 96

4.2.1 Pembahasan berdasarkan Uji Normalitas... 96

4.2.2 Pembahasan berdasarkan Uji Heterokedastisitas ... 97

4.2.3 Analisis Persamaan Regresi ... 98


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.2.5 Pengujian Hipotesis (Uji-t) ... 101

BAB V PENUTUP ... 103

5.1 Simpulan ... 103

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 103

5.3 Saran ... 104

DAFTAR PUSTAKA ... 106


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Fraud Triangle ... 29 Gambar 2.2 Rerangka Pemikiran ... 59 Gambar 4.1 Diagram Profil Responden berdasarkan

Nama Bank ... 82 Gambar 4.2 Diagram Profil Responden berdasarkan

Jenis Kelamin ... 83 Gambar 4.3 Diagram Profil Responden berdasarkan

Usia ... 84 Gambar 4.4 Diagram Profil Responden berdasarkan

Pendidikan Terakhir ... 85 Gambar 4.5 Diagram Profil Responden berdasarkan

Masa Kerja ... 86 Gambar 4.6 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 97


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 57 Tabel 3.1 Operasional Variabel... 64 Tabel 3.2 Skala Likert ... 70 Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel

Audit Internal (X) ... 78 Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel

Pencegahan Kecurangan (Y) ... 79 Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian ... 80 Tabel 4.4 Gambaran Banyaknya Responden Berdasarkan

Nama Bank ... 81 Tabel 4.5 Gambaran Banyaknya Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin ... 82 Tabel 4.6 Gambaran Banyaknya Responden Berdasarkan

Usia ... 83 Tabel 4.7 Gambaran Banyaknya Responden Berdasarkan

Pendidikan Terakhir ... 84 Tabel 4.8 Gambaran Banyaknya Responden Berdasarkan

Masa Kerja ... 85 Tabel 4.9 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item

Pernyataan Pada Variabel Audit Internal ... 87 Tabel 4.10 Persentase Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.11 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item

Pernyataan Pada Variabel Pencegahan Kecurangan .... 92

Tabel 4.12 Persentase Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pernyataan Pada Variabel Pencegahan Kecurangan .... 94

Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas ... 97

Tabel 4.14 Hasil Uji ANOVA ... 99

Tabel 4.15 Hasil Persamaan Regresi ... 99

Tabel 4.16 Hasil Koefisien Determinasi ... 101


(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A Kuesioner ... 111 Lampiran B Jawaban Kuesioner ... 117 Lampiran C Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel

Audit Internal (X) ... 119 Lampiran D Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel

Pencegahan Kecurangan (Y) ... 121 Lampiran E Uji Asumsi Dasar dan Asumsi Klasik ... 123 Lampiran F Daftar Riwayat Hidup Penulis ... 125


(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Maraknya kejahatan perbankan, terutama pembobolan rekening nasabah bank belakangan ini bukan hanya disebabkan oleh nasabah bank yang mudah percaya kepada oknum pegawai, tapi juga dikarenakan lemahnya pengawasan dalam supervisi bank tersebut (Soebijoto, 2011). Modus kejahatan perbankan bukan hanya soal penipuan (fraud), tetapi lemahnya pengawasan internal control bank terhadap sumber daya manusia juga menjadi titik celah kejahatan perbankan. Internal control menjadi masalah utama perbankan (Djumena, 2011). Para nasabah juga harus selalu waspada dalam melakukan penyimpanan di perbankan meski tidak semua orang di perbankan memiliki itikad buruk. Di sisi lain, bank kerap mengalami dilema menghadapi permasalahan yang melibatkan unsur orang dalam sehingga pengawasan internal dinilai harus benar-benar diperkuat (Syafputri, 2011). Menurut kalangan perbankan, pembobolan pada bank mereka kemungkinan besar terjadi akibat kolusi antara karyawan dan nasabah (29%), serta pemalsuan identitas, seperti menggunakan dokumen palsu (19%). Hal itu bertolak belakang dengan kejahatan yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat, yang lebih baik menitikberatkan kepada kecanggihan teknologi dalam upaya pembobolan bank (Nuramin, 2014).

Kecurangan (fraud) adalah suatu tindakan yang disengaja (intentional) oleh suatu individu atau lebih dalam manajemen, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, karyawan, atau pihak ketiga, yang melibatkan penggunaan tipu


(12)

B A B I P E N D A H U L U A N 2

Universitas Kristen Maranatha muslihat untuk memperoleh suatu keuntungan secara tidak adil atau melanggar hukum (Tunggal, 2014:3).

Beberapa kasus kecurangan yang terjadi pada perbankan adalah Pembobolan Kantor Kas Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tamini Square yang melibatkan supervisor kantor kas tersebut dibantu empat tersangka dari luar bank. Modusnya adalah dengan membuka rekening atas nama tersangka di luar bank kemudian uang ditransfer ke rekening tersebut. Selain itu, penggelapan dana nasabah yang dilakukan oleh Kepala Operasi Panin Bank Cabang Metro Sunter dengan mengalirkan dana ke rekening pribadi, sehingga bank mencapai kerugian Rp 2,5 miliar. Kemudian, kasus pencairan deposito dan pembobolan tabungan nasabah Bank Mandiri yang melibatkan lima tersangka, salah satunya adalah customer service bank tersebut. Modusnya adalah dengan memalsukan tanda tangan di slip penarikan dan kemudian ditransferkan ke rekening tersangka. Kerugian bank tersebut mencapai Rp 18 miliar (Djumena, 2011).

Selain itu, kasus kecurangan juga terjadi pada Bank BRI Kecamatan Tapung Raya, Kabupaten Kampar, Riau yang melibatkan Kepala Unit Bank Rakyat Indonesia (BRI) karena melakukan transfer fiktif sebesar Rp 1,6 miliar. Laporan atau transaksi rekening bank yang dilakukan tersangka sebesar Rp 1,6 miliar itu tanpa disertai uangnya. Hanya dalam catatan ada transfer uang, faktanya fiktif (Ningtyas, 2015). Kemudian, kasus dugaan penipuan (fraud) yang diduga dilakukan oknum karyawan Bank Mandiri di Kota Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis terhadap puluhan nasabah usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Oknum pegawai itu membawa kabur uang nasabah UMKM yang merupakan pegawai perusahaan lain


(13)

B A B I P E N D A H U L U A N 3

Universitas Kristen Maranatha (outsourching) dipekerjakan Bank Mandiri melalui PT. Prismas Jamintara (Siregar, 2014).

Kecurangan yang lainnya terjadi juga pada sekitar enam belas nasabah Bank Central Asia (BCA), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Permata, Bank Internasional Indonesia (BII), dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) melaporkan raibnya uang dalam rekening mereka secara tiba-tiba. Entah kebetulan atau tidak, pembobolan yang dilaporkan keenam belas nasabah sebelumnya juga dilakukan di Bali. Dan ini sudah dilaporkan para nasabah ke Poltabes Denpasar, Bali, sejak 16 sampai 19 Januari lalu. Untuk menindaklanjuti laporan-laporan ini, Poltabes sudah melakukan pengusutan. Yang mana, juga di-back up oleh tim dari Direktorat II Ekonomi Khusus (Eksus) Bareskrim Mabes Polri. Tim yang diberangkatkan ke Bali, sampai saat ini masih melakukan penyelidikan modus dan pelaku pembobolan. Namun, atas hasil penelusuran sementara, penarikan uang nasabah selalu dilakukan di Bali. Selain lokasi penarikan, modus pembobolan terdeteksi sama dengan kasus pembobolan sebelumnya yang melibatkan orang asing (Rusia). Yakni, melalui pencurian data kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) melalui prosesskimming/taping dan pengintipan PIN oleh pihak yang tidak berhak. Untuk itu, Ito mengatakan pihaknya akan kembali membuka file-file lama terkait kasus pembobolan dana nasabah (Nov, 2010).

Kasus-kasus diatas merupakan tindakan kecurangan yang terjadi pada perbankan. Sebagaimana dijelaskan dalam PSA 70 (SA 316), terdapat tiga kondisi yang menyebabkan terjadinya kecurangan (fraud triangle) dalam laporan keuangan dan penyalahgunaan aset. Faktor pertama adalah insentif/tekanan, dimana manajemen atau pegawai lainnya memiliki insentif atau tekanan untuk


(14)

B A B I P E N D A H U L U A N 4

Universitas Kristen Maranatha melakukan kecurangan. Faktor kedua adalah kesempatan, dimana situasi yang memberikan kesempatan bagi manajemen atau pegawai untuk melakukan kecurangan. Faktor ketiga adalah sikap/rasionalisasi, adanya suatu sikap, karakter, atau seperangkat nilai etika yang memungkinkan manajemen atau pegawai untuk melakukan tindakan yang tidak jujur, atau mereka berada dalam suatu lingkungan yang memberikan mereka tekanan yang cukup besar sehingga menyebabkan mereka membenarkan melakukan perilaku yang tidak jujur tersebut (Tunggal, 2013:36-37).

Fraud Deterence (pencegahan kecurangan) terdiri atas segala upaya yang dikerahkan untuk membuat pelaku fraud tidak berani melakukan ataupun kalau fraud terjadi maka dampaknya diharapkan sangat minim. Mekanisme untuk mencegah fraud adalah kontrol dan yang paling bertanggung jawab atas kontrol adalah pihak manajemen (Setianto dkk., 2004:65).

Audit internal dikatakan independen apabila dapat melaksanakan tugasnya secara bebas dan objektif. Dengan kebebasannya, memungkinkan audit internal untuk melaksanakan tugasnya dengan tidak berpihak (Setianto dkk., 2004:39). Tujuannya adalah membantu semua tingkatan manajemen, agar tanggung jawabnya dapat dila ksanakan secara efektif (Tugiman, 1996:11).

Pada tahun 2014, Festi dkk. dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Peran Audit Internal terhadap Pencegahan Kecurangan (Studi Empiris pada Perbankan di Pekanbaru) menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari peran audit internal terhadap pencegahan kecurangan. Berdasarkan hasil perhitungan nilai R sebesar 0,691 menunjukkan bahwa tingkat hubungan kedua


(15)

B A B I P E N D A H U L U A N 5

Universitas Kristen Maranatha variabel termasuk kategori tinggi. Artinya adalah korelasi antara peran audit internal dengan pencegahan kecurangan memiliki hubungan yang kuat.

Studi ini penting untuk dilakukan karena peneliti ingin meneliti kembali peran audit internal terhadap pencegahan kecurangan pada perbankan dengan menggunakan sampel dan waktu yang berbeda dari peneliti terdahulu. Peneliti melakukan replikasi terhadap peneliti yang terdahulu, tetapi perbedaannya terletak pada kota tempat pengambilan sampel. Oleh sebab itu, penelitian dilakukan pada bank swasta yang ada di Bandung, dengan variabel bebas yaitu peran audit internal sedangkan variabel terikat adalah pencegahan kecurangan (fraud). Berdasarkan analisis latar belakang diatas, maka peneliti mengambil judul

“PENGARUH PERAN AUDIT INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN

KECURANGAN (Studi Kasus pada Perbankan di Bandung)”.

1.2Rumusan Masalah

Apakah terdapat pengaruh peran audit internal terhadap pencegahan kecurangan?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk menguji dan menganalisis pengaruh peran audit internal terhadap pencegahan kecurangan.

1.4 Kegunaan Penelitian


(16)

B A B I P E N D A H U L U A N 6

Universitas Kristen Maranatha a) Akademisi

Membantu para akademisi agar penelitian ini dapat menjadi masukan dalam proses mengajar sehingga dapat menerapkan teori-teori yang selama ini dipelajari guna menghasilkan auditor internal yang memliki pengetahuan yang memadai sehingga dapat mengenali, meneliti, menguji adanya indikasi kecurangan, dan mampu mencegah terjadinya kecurangan. b) Perbankan

Membantu perbankan agar selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya kecurangan sehingga lebih baik untuk mencegah daripada kecurangan tersebut sampai terjadi. Apabila sampai kecurangan tersebut terjadi, maka pihak bank harus dapat menindaklanjuti sesuai dengan aturan yang berlaku.

c) Audit Internal

Membantu audit internal agar lebih teliti, bertanggung jawab, serta bersikap independen dalam menjalankan pekerjaannya.


(17)

103 Universitas Kristen Maranatha

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka terdapat pengaruh peran audit internal terhadap pencegahan kecurangan. Hal ini ditunjukkan berdasarkan hasil Sig yang diperoleh, yaitu sebesar 0,02 dimana Sig < 0,05 yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa peran audit internal berpengaruh signifikan terhadap terhadap pencegahan kecurangan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan analisis dan pembahasan, maka keterbatasan yang dapat diajukan sebagai berikut:

1. Data yang dapat diolah hanya di dapat dari 30 kuesioner atau dengan kata lain hanya jawaban 30 pihak audit internal yang dapat digunakan dalam penelitian ini, sehingga data tersebut tidak mewakili jumlah populasi dalam penelitian ini.

2. Teknik pengumpulan data adalah dengan menitipkan kuesioner kepada bank yang ada di Bandung, kemudian memberikan jangka waktu selama dua minggu untuk mengambil kembali kuesioner tersebut. Hal ini menjadi keterbatasan tersendiri bagi peneliti, karena ketika peneliti kembali ke bank tersebut berdasarkan jangka waktu yang telah diberikan, masih terdapat banyak kuesioner yang belum terisi sehingga


(18)

B A B V P E N U T U P 104

Universitas Kristen Maranatha membuat peneliti menunggu dan memberikan jangka waktu lagi kepada responden untuk mengisi kuesioner tersebut. Oleh sebab itu, ada beberapa kuesioner yang tidak kembali kepada peneliti.

3. Sulitnya menyebarkan kuesioner kepada perbankan yang ada di Bandung. Hal ini merupakan kendala utama apabila ingin menyebarkan kuesioner kepada perbankan. Hampir seluruh bank menolak untuk peneliti menyebarkan kuesioner disana karena pihak bank beranggapan bahwa peneliti membutuhkan data bank yang sangat penting apalagi penelitiannya berhubungan dengan audit, sehingga mereka tidak dapat memberikannya. Padahal responden hanya diminta pendapatnya dengan mengisi kuesioner.

5.3 Saran

Berdasarkan keterbatasan yang ada, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya dapat menambahkan faktor yang mempengaruhi pencegahan kecurangan, seperti: model manajemen, fungsi pengendalian internal, dan struktur organisasi, serta memperluas wilayah yang diteliti bila memungkinkan.

2. Bagi perbankan agar selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya kecurangan karena kecurangan bisa terjadinya pada semua lapisan, baik dari yang memiliki jabatan paling rendah sampai yang paling tinggi. Serta mempermudah bagi peneliti-peneliti lain yang akan melakukan


(19)

B A B V P E N U T U P 105

Universitas Kristen Maranatha penelitian di bank, terutama apabila hanya meminta pendapat dengan mengisi kuesioner.

3. Bagi audit internal agar selalu bertanggung jawab dalam menjalankan pekerjaannya serta berani mengungkapkan kepada pihak yang berwenang apabila ditemukan atau terjadi kecurangan.


(20)

106

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. (2010). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Djumena, Erlangga. (2011). Inilah 9 Kasus Kejahatan Perbankan. Kompas, 3

Mei 2011 diakses dari

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/05/03/09441743/Inilah.9.K asus.KejahatanPerbankanpada tanggal 19 September 2015.

Festi, T., Andreas., & Riska Natariasari. (2014). Pengaruh Peran Audit Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan (Studi Empiris Pada Perbankan di Pekanbaru). JOMFEKON. Vol1.(No.2), hal 12.

Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gusnardi. (2009). Pengaruh Peran Komite Audit, Pengendalian Internal, Audit Internal dan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan terhadap Pencegahan Kecurangan. Ekuitas. Vol15. (No.1).hal 130-146.

Hartono, Jogiyanto. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Indriantoro, N., & Bambang, Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Karyono. (2013). Forensic Fraud. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Leonitha, Sonia. 2014. Pengaruh Peran Audit Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan (Fraud) (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia Tbk. Skripsi, Bandung: Program Sarjana Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

Mayasari, Rima. 2010. Peranan Audit Internal Dalam Pencegahan Kecurangan (Studi Kasus pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional, Tbk). Skripsi, Bandung: Program Sarjana Ekonomi Universitas Widyatama.


(21)

107

Universitas Kristen Maranatha Ningtyas, Ema Surya. (2015). Kasus Fraud Audit pada Bank BRI. Kompas, 1 Juni

2015 diakses darihttp://www.kompasiana.com/ema_surya/kasus-fraud-audit-pada-bankbri_556c4a38c823bdd4038b456f pada tanggal 19 September 2015.

Nov. (2010). Bareskrim dan Otoritas Perbankan Akan Bahas Sistem Pengamanan ATM. Hukum Online, 22 Januari 2010 diakses darihttp://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4b5902ead54a7/atm pada tanggal 19September 2015.

Nuramin, A. (11 Januari 2014). Opini Kasus Pelanggaran Hukum yang Diawali dengan Pelanggaran Etika di Tahun 2013. Pesan dipost di https://agusnuramin.wordpress.com/tag/kasus-bank-panin/

Priantara, Diaz. (2013). Fraud Auditing & Investigation. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Rizkyana, D., Hendra, G., & Pupung Purnamasari. (2015). Pengaruh Audit Internal dan Audit Eksternal Terhadap Pencegahan Fraud. Prosiding Penelitian SPeSIA 2015.

Sarwono, J., & Ely Suhayati. (2010). Riset Akuntansi Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Setianto, Hari., Adiat, S., Azhari., Bambang, P., Chatim, B., Dedy, S.K., Gunadi., Hiro, T., Mohamad, H., Pionir, H., Sarwediono., Soedar, K., Soekardi, H., dan Sudarwan. (2004). Standar Profesi Audit Internal. Jakarta: Yayasan

Pendidikan Internal Audit.

Singleton, T.W., Aaron, J.S., G. Jack Bologna., & Robert, J.L. (2006). Fraud Auditing and Forensic Accounting. Canada: Wiley.

Siregar, Tongkulem. (2014). OJK Minta Usut Kasus “Fraud” Oknum Bank Mandiri.

RRI, 25 Oktober 2014 diakses dari

http://www.rri.co.id/post/berita/114233/ekonomi/ojk_minta_usut_kasus_fraud _oknum_bank_mandiri.html pada tanggal 19 September 2015.

Soebijto, Hertanto. (2011). BI: Bank Perlu Perbaiki Kinerja Internal. Kompas, 5 April 2011diaksesdarihttp://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/04/05/084526 6/BI.Bank.Perlu.Perbaiki.Kinerja.Internalpada tanggal 19 September 2015.


(22)

108

Universitas Kristen Maranatha Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, CV. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Untuk Bisnis. Bandung: Alfabeta, CV.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V.Wiratna. (2014). SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Sunjoyo., Rony, S., Verani, C., Nonie, M., dan Albert Kurniawan. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Bandung: Alfabeta.

Syafputri, Ella. (2011). 60 Persen “Kecurangan” Perbankan Libatkan Orang Dalam.

Antara, 26 Mei 2011 diakses dari

http://www.antaranews.com/berita/260313/60 persen kecurangan perbankan-libatkan-orang-dalam pada tanggal 19 September 2015.

Taufik, Taufeni. (2010). Pengaruh Internal Auditor, Eksternal Auditor dan DPRD terhadap Pencegahan Kecurangan. Pekbis Jurnal. Vol2. (No.2).hal 292-300. Tjahjono,S., Josua, T., Budi, U., Jap, E., dan Yohana Hardjanti. (2013). Business

Crimes and Ethics. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Trijayanti, Siti Sarah. 2008. Pengaruh Peran dan Tanggung Jawab Auditor Intern terhadap Pencegahan Tindakan Kecurangan. Skripsi, Jakarta: Program Sarjana Ekonomi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Tugiman, Hiro. (1996). Pengenalan Internal Audit. Yogyakarta: Kanisius.

Tugiman, Hiro. (1997). Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius. Tunggal, Amin Widjaja. (2001). Audit Kecurangan (Suatu Pengantar). Jakarta:

Harvarindo.

Tunggal, Amin Widjaja. (2008). Pengantar Fraud Auditing. Jakarta: Harvarindo. Tunggal, Amin Widjaja. (2010). Dasar-dasar Audit Internal Pedoman untuk Auditor

Baru. Jakarta: Harvarindo.


(23)

109

Universitas Kristen Maranatha Tunggal, Amin Widjaja. (2013). Dasar-dasar Fraud Auditing. Jakarta: Harvarindo. Tunggal, Amin Widjaja. (2014). Memahami Fraud Audit Bagaimana Mendeteksi dan

Mencegah Kecurangan Bisnis. Jakarta: Harvarindo.

Ulber, Silalahi. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama. Utami, Ismi Rizki. 2015. Pengaruh Audit Intern Terhadap Pencegahan

Kecurangan (Fraud) (Studi Kasus pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (Persero). Skripsi, Bandung: Program Sarjana Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

Wibisono, Dermawan. (2000). Komunikasi Profesional Riset Bisnis Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Wind, Ajeng. (2014). Forensic Accounting Untuk Pemula & Orang Awam. Jakarta: Dunia Cerdas.


(1)

B A B V P E N U T U P 104

membuat peneliti menunggu dan memberikan jangka waktu lagi kepada responden untuk mengisi kuesioner tersebut. Oleh sebab itu, ada beberapa kuesioner yang tidak kembali kepada peneliti.

3. Sulitnya menyebarkan kuesioner kepada perbankan yang ada di Bandung. Hal ini merupakan kendala utama apabila ingin menyebarkan kuesioner kepada perbankan. Hampir seluruh bank menolak untuk peneliti menyebarkan kuesioner disana karena pihak bank beranggapan bahwa peneliti membutuhkan data bank yang sangat penting apalagi penelitiannya berhubungan dengan audit, sehingga mereka tidak dapat memberikannya. Padahal responden hanya diminta pendapatnya dengan mengisi kuesioner.

5.3 Saran

Berdasarkan keterbatasan yang ada, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya dapat menambahkan faktor yang mempengaruhi pencegahan kecurangan, seperti: model manajemen, fungsi pengendalian internal, dan struktur organisasi, serta memperluas wilayah yang diteliti bila memungkinkan.

2. Bagi perbankan agar selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya kecurangan karena kecurangan bisa terjadinya pada semua lapisan, baik dari yang memiliki jabatan paling rendah sampai yang paling tinggi. Serta mempermudah bagi peneliti-peneliti lain yang akan melakukan


(2)

penelitian di bank, terutama apabila hanya meminta pendapat dengan mengisi kuesioner.

3. Bagi audit internal agar selalu bertanggung jawab dalam menjalankan pekerjaannya serta berani mengungkapkan kepada pihak yang berwenang apabila ditemukan atau terjadi kecurangan.


(3)

106

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. (2010). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Djumena, Erlangga. (2011). Inilah 9 Kasus Kejahatan Perbankan. Kompas, 3

Mei 2011 diakses dari

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/05/03/09441743/Inilah.9.K asus.KejahatanPerbankanpada tanggal 19 September 2015.

Festi, T., Andreas., & Riska Natariasari. (2014). Pengaruh Peran Audit Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan (Studi Empiris Pada Perbankan di Pekanbaru). JOMFEKON. Vol1.(No.2), hal 12.

Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gusnardi. (2009). Pengaruh Peran Komite Audit, Pengendalian Internal, Audit Internal dan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan terhadap Pencegahan Kecurangan. Ekuitas. Vol15. (No.1).hal 130-146.

Hartono, Jogiyanto. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Indriantoro, N., & Bambang, Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Karyono. (2013). Forensic Fraud. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Leonitha, Sonia. 2014. Pengaruh Peran Audit Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan (Fraud) (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia Tbk. Skripsi, Bandung: Program Sarjana Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

Mayasari, Rima. 2010. Peranan Audit Internal Dalam Pencegahan Kecurangan (Studi Kasus pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional, Tbk). Skripsi, Bandung: Program Sarjana Ekonomi Universitas Widyatama.


(4)

Ningtyas, Ema Surya. (2015). Kasus Fraud Audit pada Bank BRI. Kompas, 1 Juni 2015 diakses darihttp://www.kompasiana.com/ema_surya/kasus-fraud-audit-pada-bankbri_556c4a38c823bdd4038b456f pada tanggal 19 September 2015.

Nov. (2010). Bareskrim dan Otoritas Perbankan Akan Bahas Sistem Pengamanan ATM. Hukum Online, 22 Januari 2010 diakses darihttp://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4b5902ead54a7/atm pada tanggal 19September 2015.

Nuramin, A. (11 Januari 2014). Opini Kasus Pelanggaran Hukum yang Diawali dengan Pelanggaran Etika di Tahun 2013. Pesan dipost di https://agusnuramin.wordpress.com/tag/kasus-bank-panin/

Priantara, Diaz. (2013). Fraud Auditing & Investigation. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Rizkyana, D., Hendra, G., & Pupung Purnamasari. (2015). Pengaruh Audit Internal dan Audit Eksternal Terhadap Pencegahan Fraud. Prosiding Penelitian SPeSIA 2015.

Sarwono, J., & Ely Suhayati. (2010). Riset Akuntansi Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Setianto, Hari., Adiat, S., Azhari., Bambang, P., Chatim, B., Dedy, S.K., Gunadi., Hiro, T., Mohamad, H., Pionir, H., Sarwediono., Soedar, K., Soekardi, H., dan Sudarwan. (2004). Standar Profesi Audit Internal. Jakarta: Yayasan

Pendidikan Internal Audit.

Singleton, T.W., Aaron, J.S., G. Jack Bologna., & Robert, J.L. (2006). Fraud Auditing and Forensic Accounting. Canada: Wiley.

Siregar, Tongkulem. (2014). OJK Minta Usut Kasus “Fraud” Oknum Bank Mandiri.

RRI, 25 Oktober 2014 diakses dari

http://www.rri.co.id/post/berita/114233/ekonomi/ojk_minta_usut_kasus_fraud _oknum_bank_mandiri.html pada tanggal 19 September 2015.

Soebijto, Hertanto. (2011). BI: Bank Perlu Perbaiki Kinerja Internal. Kompas, 5 April 2011diaksesdarihttp://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/04/05/084526 6/BI.Bank.Perlu.Perbaiki.Kinerja.Internalpada tanggal 19 September 2015.


(5)

108

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, CV. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Untuk Bisnis. Bandung: Alfabeta, CV.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V.Wiratna. (2014). SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Sunjoyo., Rony, S., Verani, C., Nonie, M., dan Albert Kurniawan. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Bandung: Alfabeta.

Syafputri, Ella. (2011). 60 Persen “Kecurangan” Perbankan Libatkan Orang Dalam.

Antara, 26 Mei 2011 diakses dari

http://www.antaranews.com/berita/260313/60 persen kecurangan perbankan-libatkan-orang-dalam pada tanggal 19 September 2015.

Taufik, Taufeni. (2010). Pengaruh Internal Auditor, Eksternal Auditor dan DPRD terhadap Pencegahan Kecurangan. Pekbis Jurnal. Vol2. (No.2).hal 292-300. Tjahjono,S., Josua, T., Budi, U., Jap, E., dan Yohana Hardjanti. (2013). Business

Crimes and Ethics. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Trijayanti, Siti Sarah. 2008. Pengaruh Peran dan Tanggung Jawab Auditor Intern terhadap Pencegahan Tindakan Kecurangan. Skripsi, Jakarta: Program Sarjana Ekonomi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Tugiman, Hiro. (1996). Pengenalan Internal Audit. Yogyakarta: Kanisius.

Tugiman, Hiro. (1997). Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius. Tunggal, Amin Widjaja. (2001). Audit Kecurangan (Suatu Pengantar). Jakarta:

Harvarindo.

Tunggal, Amin Widjaja. (2008). Pengantar Fraud Auditing. Jakarta: Harvarindo. Tunggal, Amin Widjaja. (2010). Dasar-dasar Audit Internal Pedoman untuk Auditor

Baru. Jakarta: Harvarindo.


(6)

Tunggal, Amin Widjaja. (2013). Dasar-dasar Fraud Auditing. Jakarta: Harvarindo. Tunggal, Amin Widjaja. (2014). Memahami Fraud Audit Bagaimana Mendeteksi dan

Mencegah Kecurangan Bisnis. Jakarta: Harvarindo.

Ulber, Silalahi. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama. Utami, Ismi Rizki. 2015. Pengaruh Audit Intern Terhadap Pencegahan

Kecurangan (Fraud) (Studi Kasus pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (Persero). Skripsi, Bandung: Program Sarjana Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

Wibisono, Dermawan. (2000). Komunikasi Profesional Riset Bisnis Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Wind, Ajeng. (2014). Forensic Accounting Untuk Pemula & Orang Awam. Jakarta: Dunia Cerdas.