Pengaruh Fungsi Audit Internal terhadap Pencegahan Kecurangan.

(1)

ABSTRAK

Kecurangan bisa saja terjadi di dalam perusahaan. Karena itu, proses audit internal sangat penting untuk dapat menilai apakah perusahaan sudah sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Saat fungsi audit internal dijalankan, maka diharapkan dapat menekan tindakan kecurangan yang terjadi dalam lingkungan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh fungsi audit internal terhadap pencegahan kecurangan. Jenis penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder dengan menyebarkan kuisioner kepada 38 responden yang menjabat sebagai audit internal dan manajemen pada PT. Kereta Api Indonesia, PT. Pos Indonesia, dan PT.INTI. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode cluster. Pengujian hipotesis menggunakan regresi sederhana dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dengan hasil sig 0,003 dimana hasil ini memenuhi kriteria hipotesis yaitu 0,003 < 0,05. Sedangkan dari koefisien determinasi didapat nilai sebesar 0,222 yang berarti bahwa fungsi audit internal berkontribusi sebesar 22% terhadap pencegahan kecurangan sementara sebesar 78% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Berdasarkan hasil dari analisis tersebut maka diperoleh kesimpulan terdapat pengaruh fungsi audit internal terhadap pencegahan kecurangan.


(2)

ABSTRACT

Fraud can happen in the company. Therefore, the internal audit process is very important to be able to assess whether the company is in line with the objectives to be achieved by the company. Currently, the internal audit function is executed, it is expected to suppress acts of fraud that occurs in a corporate environment. This study aims to investigate the influence of the internal audit function to the prevention of fraud. This research uses primary data and secondary data by distributing questionnaires to 38 respondents who served as internal audit and management at PT. Kereta Api Indonesia, PT. Pos Indonesia, and PT.INTI. The sampling technique was conducted by using cluster. Hypothesis testing using simple regression with a significance level of 5% with 0,003 sig results where these results meet the criteria of hypothesis that 0.003 <0.05. While the coefficient of determination obtained a value of 0.222 means that the internal audit function contributes 22% to the prevention of fraud while 78% are influenced by other factors. Based on the results of the analysis, it is concluded there are significant internal audit function to the prevention of fraud.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL (Bahasa Indonesia) ... i

HALAMAN JUDUL (Bahasa Inggris) ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Audit ... 8


(4)

2.1.2.2 Tujuan Internal Audit ... 10

2.1.2.3 Wewenag, Peran, dan Tanggung Jawab Audit Internal 12

2.1.2.4 Kriteria Auditor Internal ... 13

2.1.2.5 Perbedaan Auditor Eksternal dan Internal ... 14

2.1.2.6 Profesi Audit Internal ... 16

2.1.2.7 Program Audit Internal ... 20

2.1.2.8 Kode Etik Audit Internal ... 21

2.1 3 Fraud (Kecurangan) ... 29

2.1 3.1 Pengertian Fraud (Kecurangan) ... 29

2.1.3.2 Unsur-Unsur Kecurangan... 29

2.1.3.3 Faktor Pendorong Terjadinya Kecurangan ... 31

2.1.3.4 Klasifikasi Fraud Menurut Fraud Type Triangle ... 34

2.1.3.5 Pencegahan Fraud ... 36

2.1.3.6 Tujuan Pencegahan Fraud ... 43

2.1.3.7 Pendeteksian Fraud ... 44

2.2 Rerangka Pemikiran ... 50

2.3 Peneliti Terdahulu ... 51

2.4 Pengembangan Hipotesis ... 52

2.5 Model Penelitian ... 53

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 54

3.2 Populasi dan Sampel ... 54

3.2.1 Populasi ... 54

3.2.2 Sampel ... 55

3.3 Teknik Pengambilan Sampel... 55

3.4 Variabel Penelitian ... 56


(5)

3.4.2 Variabel Terikat ... 56

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 57

3.6 Metode Pengumpulan Data ... 59

3.7 Metode Analisis Data ... 60

3.7.1 Uji Validitas ... 60

3.7.2 Uji Realibilitas ... 62

3.7.3 Uji Asumsi Klasik ... 62

3.7.3.1 Uji Normalitas ... 62

3.7.3.2 Uji Heteroskedastisitas ... 63

3.7.4 Uji Hipotesis ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 65

4.1.1 Hasil penelitian berdasarkan data demografis responden ... 65

4.1.2 Hasil penelitian berdasarkan Uji Validitas ... 68

4.1.3 Hasil penelitian berdasarkan Uji Reliabilitas ... 71

4.1.4 Hasil Uji Asumsi Klasik... 72

4.1.4.1 Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov ... 72

4.1.4.2 Pengujian Heteroskedastisitas ... 74

4.1.5 Persamaan Regresi ... 75

4.1.6 Pengujian Hipotesis ... 76


(6)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 80

5.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82

LAMPIRAN ... 84


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Fraud Type Triangle ... 34 Gambar 2.2 The Fraud Triangle ... 36 Gambar 2.3 Siklus Pencegahan Fraud ... 41


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan Antara Auditor Eksternal dan Internal ... 15

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 51

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 58

Tabel 4.1 Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 66

Tabel 4.2 Responden berdasarkan Jenis Umur ... 66

Tabel 4.3 Responden berdasarkan Pendidikan... 67

Tabel 4.4 Responden berdasarkan Jabatan... 68

Tabel 4.5 Hasil Pengujian KMO and Barlett’s Test ... 69

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas ... 69

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas ... 72

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas ... 73

Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 74

Tabel 4.10 Hasil Persamaan Regresi ... 75

Tabel 4.11 Hasil Pengujian Hipotesis ... 77


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A (Kuesioner) ... 84

Lampiran B (Jawaban Kuesioner) ... 89

Lampiran C (Uji Analisis Deskriptif) ... 91

Lampiran D (Uji Validitas dan Reliabilitas) ... 93

Lampiran E (Uji Asumsi Klasik) ... 98

Lampiran F (Uji Regresi Sederhana dan Hipotesis) ... 99


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Audit internal telah berkembang dari sekedar profesi yang hanya memfokuskan diri pada masalah-masalah teknis akuntansi menjadi profesi yang memiliki orientasi memberikan jasa bernilai tambah bagi manajemen. Pada awalnya, audit internal berfungsi sebagai “adik” dari profesi audit eksternal, dengan pusat perhatian pada penilaian atas keakuratan angka-angka keuangan. Namun saat ini audit internal telah memisahkan diri menjadi disiplin ilmu yang berbeda dengan pusat perhatian yang lebih luas (Sawyer et al., 2005:3).

Banyak pihak dewasa ini semakin mengandalkan peran auditor internal dalam mengembangkan dan menjaga efektivitas sistem pengendalian intern, pengelolaan risiko, dan corporate governance. Telah banyak peraturan perundang-undangan, baik di tingkat nasional maupun internasional yang mencerminkan kepercayaan dan kebutuhan masyarakat terhadap peran audit internal dan sistem pengendalian intern dalam menjaga efektivitas organisasi, terutama untuk menghindari krisis serta kegagalan organisasi (Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, 2004:3).

Internal audit adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan serta ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku. Peraturan pemerintah misalnya peraturan di bidang


(11)

B A B I P E N D A H U L U A N | 2

perpajakan, pasar modal, lingkungan hidup, perbankan, perindustrian, investasi, dan lain-lain (Agoes dan Hoesada, 2012:57)

Di Indonesia, pembentukan fungsi audit internal merupakan keharusan bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank, dan Lembaga Pemerintah. Perusahaan Publik (Tbk) wajib membentuk Komite Audit. Agar dapat menjalankan tugasnya secara efektif, komite audit juga memerlukan fungsi audit internal (Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, 2004:3).

Fraud (kecurangan) merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara disengaja dan itu dilakukan untuk tujuan pribadi atau kelompok, dimana tindakan yang disengaja tersebut telah menyebabkan kerugian bagi pihak tertentu atau institusi tertentu (Fahmi, 2014:296).

Salah satu teori yang disampaikan Dr. Donald Cressey menjelaskan bahwa fraud dilakukan karena adanya tiga hal (fraud triangle), yaitu : motif atau tekanan, kesempatan, dan rasionalisasi atau kecenderungan pelaku untuk membenarkan tindakannya (Koesmana dkk., 2007:62).

Audit internal bertanggung jawab dalam mendeteksi fraud yang mungkin telah terjadi sedini mungkin, sebelum membawa dampak yang lebih buruk pada organisasi. Pendeteksian fraud dapat dilakukan pada saat menjalankan kegiatan internal auditing. Pada saat melakukan audit, auditor internal dapat memfokuskan diri pada area-area yang memiliki risiko tinggi terjadinya fraud seperti transaski kas, rekonsiliasi bank, proses pengadaan, penjualan, dan lain-lain (Koesmana


(12)

B A B I P E N D A H U L U A N | 3

Berkenaan dengan upaya mengurangi terjadinya fraud dalam suatu organisasi, yang merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab auditor internal, Standards

No.1210.A2 menyatakan sebagai berikut : “ The internal auditor should have

sufficient knowledge to identify the indicators of fraud but is not expected to have the expertise of a person whose primary responsibility is detecting and investigating fraud” (Koesmana dkk., 2007:65).

Kasus kecurangan (fraud) terbaru saat ini adalah kecurangan (fraud) yang terjadi di bank swasta yaitu Bank Permata. Kasus pengelapan uang nasabah sebesar Rp 29 miliar yang telah ditangani oleh Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri melibatkan karyawan Bank Permata berinisial SC. Brigjen Victor Edison Simanjuntak selaku Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri menyebut manajemen Bank Permata tak pernah mencurigai adanya tindakan penipuan terhadap nasabahnya yang dilakukan karyawannya sendiri, pada saat itu SC yang menjabat sebagai relation manager di Bank Permata cabang Plaza Permata Thamrin. Victor memastikan tersangka SC telah memakai uang hasil kejahatannya itu. diketahui telah membeli dua buah mobil seharga ratusan juta rupiah dari uang yang berhasil didapatnya hingga Rp 29 miliar itu yaitu mobil Alphard dan Vios. Modus yang digunakan SC yakni dengan menawarkan deposito kepada nasabah dengan iming-iming bunga 10%. SC berhasil menjaring 17 nasabah dengan total uang yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp 29 miliar. Tindakan SC tercium setelah salah seoarang nasabah yang mau mencairkan dana depositonya pada Minggu (17/5) lalu, mendapati depositonya tidak terdaftar. Mendapat aduan dari nasabahnya, Bank Permata mencari dan menyelidiki pegawai yang melakukan tindakan tersebut. Maka


(13)

B A B I P E N D A H U L U A N | 4

diketahuilah SC sebagai dalang di balik penggelapan dana tersebut. Bank Permata langsung melaporkan kasus ini ke Bareskrim Polri minggu lalu (Satria, 2015).

Salah satu contoh kasus lain adalah kasus audit umum yang dialami oleh PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI). Kasus ini menunjukkan bagaimana proses tata kelola yang dijalankan dalam suatu perusahaan dan bagaimana peran dari tiap-tiap organ pengawas dalam memastikan penyajian laporan keuangan tidak salah saji dan mampu menggambarkan keadaan keuangan perusahaan yang sebenarnya.Kasus PT. KAI berawal dari perbedaan pandangan antara Manajemen dan Komisaris, khususnya Ketua Komite Audit dimana Komisaris menolak menyetujui dan menandatangani laporan keuangan yang telah diaudit oleh Auditor Eksternal. Komisaris meminta untuk dilakukan audit ulang agar laporan keuangan dapat disajikan secara transparan dan sesuai dengan fakta yang ada. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kasus PT. KAI adalah rumitnya laporan keuangan PT. KAI. Beberapa hal yang diidentifikasi turut berperan dalam masalah pada laporan keuangan PT. KAI Indonesia salah satunya adalah auditor internal tidak berperan aktif dalam proses audit, yang berperan hanya auditor eksternalnya saja.Terlepas dari pihak mana yang benar, permasalahan ini tentunya didasari oleh tidak berjalannya fungsi check and balances yang merupakan fungsi substantif dalam perusahaan. Yang terpenting adalah mengidentifikasi kelemahan yang ada sehingga dapat dilakukan penyempurnaan untuk menghindari munculnya permasalahan yang sama di masa yang akan datang dengan memperbaiki kondisi yang telah terjadi karena Komite Audit sangat


(14)

B A B I P E N D A H U L U A N | 5

berbagai hal yang terjadi dalam operasional perusahaan dan harus ada komunikasi yang terjalin antara auditor internal dengan auditor eksternal (Sutrisno, 2013).

Penelitian yang dilakukan oleh Festi dkk. (2014) yang berjudul Pengaruh Peran Audit Internal terhadap Pencegahan Kecurangan dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan audit internal terhadap pencegahan kecurangan. Peran audit internal dengan pencegahan kecurangan memiliki hubungan yang kuat. Semakin baik peran audit internal maka semakin tinggi pencegahan kecurangan. Alasan peneliti ingin meneliti kembali mengenai pengaruh audit internal terhadap pencegahan fraud karena ingin membuktikan apakah dengan waktu yang berbeda akan memberikan hasil yang sama dengan peneliti terdahulu. Hal yang membedakan penelitian ini dengan peneliti terdahulu adalah dari jenis penelitian dan sampel yang berbeda.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam rangka memenuhi tugas akhir di bidang tersebut dan atas dasar tersebut penulis mengambil judul “ PENGARUH FUNGSI AUDIT INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN KECURANGAN”


(15)

B A B I P E N D A H U L U A N | 6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh fungsi audit internal terhadap pencegahan kecurangan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pengaruh fungsi audit internal terhadap pencegahan kecurangan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberi manfaat baik bagi penulis, mahasiswa akuntansi, dan juga perusahaan. Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat digunakan untuk membantu mahasiswa akuntansi sebagai referensi dalam menyusun tugas akhir khususnya untuk topik yang berkaitan dengan masalah yang berkaitan dengan penelitian ini.


(16)

B A B I P E N D A H U L U A N | 7

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu masukan dan pertimbangan bagi perusahaan serta dapat bermanfaat sebagai gambaran umum perusahaan agar dapat lebih memahami tentang fungsi audit internal terhadap pencegahan kecurangan.


(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan kesimpulan dari hasi-hasil penelitian yang telah didapat, sebagai berikut:

- Fungsi Audit Internal memiliki pengaruh yang signifikan untuk dapat meningkatkan pencegahan kecurangan pada karyawan audit internal dan manajerial di PT. INTI, PT. KAI, dan PT. Pos Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan dalam penelitian ini yaitu nilai signifikan sebesar 0,003. Maka dalam hal ini H0 ditolak karena 0,003 < 0,05. Hal ini berarti, pada saat Tim Audit internal menjalankan fungsi-fungsi Audit Internal, dapat mendorong pencegahan kecurangan di dalam lingkungan perusahaan.

5.2. SARAN

Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti menyarankan pada peneliti selanjutnya untuk mengambil data dengan jumlah sampel yang lebih banyak, sehingga hasil yang didapatkan dapat di generalisir untuk kelompok yang lebih luas serta mengembangkan isi dan bentuk kuisioner dengan mengevaluasi


(18)

B A B V K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 81

perkembangan profesi auditor yang terjadi sehingga memperoleh hasil yang maksimal.

2. Bagi Perusahaan

Peneliti menyarankan kepada pihak perusahaan yang diteliti, untuk terus meningkatkan kesadaran akan peran audit internal dalam lingkungan divisi audit internal maupun manajerial dalam perusahaan, karena fungsi-fungsi yang dijalankan, ternyata cukup efektif untuk menekan terjadinya kecurangan dalam lingkungan perusahaan. Dengan mendorong fungsi-fungsi audit internal dengan lebih baik, maka perusahaan dapat menekan kesempatan terjadinya tindak kecurangan yang dilakukan oleh karyawan, sekaligus melakukan fungsi kontrol, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari fungsi manajemen yang harus dijalankan oleh perusahaan.


(19)

| 82

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno, dan Jan Hoesada. (2012). Bunga Rampai Auditing, Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley. (2014). Auditing and Assurance Services, Fifteenth Edition. Pearson Education Inc: New Jersey. Cooper R. Donald, Pamela S. Schindler. (2006). Metode Riset Bisnis, Edisi 9, vol

1. Jakarta: PT. Media Global Edukasi.

Fahmi, Irham. (2014). Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung : Alfabeta. Festi, Theresa, Andreas, dan Riska N. (2014). Pengaruh Peran Audit Internal

Terhadap Pencegahan Kecurangan. JOM FEKON. Vol 1.(No.2), hal 1-13. Fitrawansyah. (2014). Fraud & Auditing, Edisi pertama. Jakarta: Mitra Wacana

Media.

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21, Edisi 7, Cetakan VII. Semarang: Universitas Diponegoro

Hartono, Jogiyanto. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi 6. Yogyakarta: BPFE.

Karyono. (2013). Forensic Fraud, Edisi 1. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. (2004). Standar Profesi Audit Internal, Jakarta.

Leonitha, Sonia. (2014). Pengaruh Peran Audit Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan (Fraud) pada PT.Bank Central Asia Tbk. Skripsi, Bandung: Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha.

Munawaroh. (2013). Panduan Memahami Metodologi Penelitian. Malang: Intimedia.

Priantara, Diaz. (2013). Fraud Auditing & Investigation. Jakarta: MitraWacana Media.

Purba, P. Bona. (2015). Fraud dan Korupsi. Jakarta: Lestari Kiranatama. Satria, Budi. (2015). Oknum Relationship Manager Bank Permata Nilep Uang

Nasabah Rp 29 Miliar. Diakses pada 8 November, 2015, dari

http://m.aktualpost.com/2015/07/oknum-relationship-manager-bank-permata-nilep-uang-nasabah-rp-29-miliar/.


(20)

| 83

Sawyer, Lawrence B., Mortimer A. Dittenhofer, dan James H. Scheiner. (2005). Internal Auditing. Buku 1: Jakarta SalembaEmpat.

Sekaran, Uma. (2006). Metode Penelitian untuk Bisnis, Edisi keempat. Jakarta : Salemba Empat.

Singleton, Tommie W., G. Jack Bologna, dan Robert J. Lindquist. (2006). Fraud Auditing and Forensic Accounting, Third Edition. John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2014). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sunjoyo, Rony Setiawan, Verani Carolina, Nonie Magdalena, dan Albert Kurniawan. (2013). Aplikasi SPSS Untuk Smart Riset. Bandung: Alfabeta. Suruji, Andi, Christine, Deddy S. Koesmana, Eddy Mulyadi Soepardi, Haryanto

Sahari & Dudi Kurniawan, Ludovicus Sensi, Rorita Lim, Theodorus M. Tuanakota, Tunjung Sri rahayu & Desi Adhariani, Wisnu K. Armand, dan Yosafat Siregar. (2007). Fraud: Tinjauan Dari Berbagai Perspektif. Economics Business & Accounting Review. Vol 2. (No.1), hal 61-66. Susanti, Silvia. (2013). Pengaruh Audit Internal Terhadap Pencegahan

Kecurangan pada PT.X. Skripsi, Bandung: Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha.

Sutrisno. (2013). Kasus Audit Umum PT KAI. Diakses pada 8 November, 2015, dari http://sutrisno-amsir.blogspot.co.id/2013/01/beberapa-contoh-kasus-audit.html.

Tugiman, Hiro. (1997). StandarProfesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius. Tunggal, Amin Widjaja. (2008). Internal Auditing (SuatuPengantar). Jakarta:

Harvarindo.

Tunggal, Amin Widjaja. (2008). Memahami Internal Auditing. Jakarta: Harvarindo.

Tunggal, Amin Widjaja. (2008). Pengantar Fraud Auditing. Jakarta: Havarindo. Tunggal, Amin Widjaja. (2009). Pokok-Pokok Audit Internal. Jakarta: Harvarindo.


(1)

B A B I P E N D A H U L U A N | 6

Universitas Kristen Maranatha 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh fungsi audit internal terhadap pencegahan kecurangan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pengaruh fungsi audit internal terhadap pencegahan kecurangan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberi manfaat baik bagi penulis, mahasiswa akuntansi, dan juga perusahaan. Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat digunakan untuk membantu mahasiswa akuntansi sebagai referensi dalam menyusun tugas akhir khususnya untuk topik yang berkaitan dengan masalah yang berkaitan dengan penelitian ini.


(2)

B A B I P E N D A H U L U A N | 7

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu masukan dan pertimbangan bagi perusahaan serta dapat bermanfaat sebagai gambaran umum perusahaan agar dapat lebih memahami tentang fungsi audit internal terhadap pencegahan kecurangan.


(3)

80 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan kesimpulan dari hasi-hasil penelitian yang telah didapat, sebagai berikut:

- Fungsi Audit Internal memiliki pengaruh yang signifikan untuk dapat meningkatkan pencegahan kecurangan pada karyawan audit internal dan manajerial di PT. INTI, PT. KAI, dan PT. Pos Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan dalam penelitian ini yaitu nilai signifikan sebesar 0,003. Maka dalam hal ini H0 ditolak karena 0,003 < 0,05. Hal ini berarti, pada saat Tim Audit internal menjalankan fungsi-fungsi Audit Internal, dapat mendorong pencegahan kecurangan di dalam lingkungan perusahaan.

5.2. SARAN

Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti menyarankan pada peneliti selanjutnya untuk mengambil data dengan jumlah sampel yang lebih banyak, sehingga hasil yang didapatkan dapat di generalisir untuk kelompok yang lebih luas serta mengembangkan isi dan bentuk kuisioner dengan mengevaluasi kembali indikator – indikator fungsi audit internal sesuai dengan


(4)

B A B V K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 81

perkembangan profesi auditor yang terjadi sehingga memperoleh hasil yang maksimal.

2. Bagi Perusahaan

Peneliti menyarankan kepada pihak perusahaan yang diteliti, untuk terus meningkatkan kesadaran akan peran audit internal dalam lingkungan divisi audit internal maupun manajerial dalam perusahaan, karena fungsi-fungsi yang dijalankan, ternyata cukup efektif untuk menekan terjadinya kecurangan dalam lingkungan perusahaan. Dengan mendorong fungsi-fungsi audit internal dengan lebih baik, maka perusahaan dapat menekan kesempatan terjadinya tindak kecurangan yang dilakukan oleh karyawan, sekaligus melakukan fungsi kontrol, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari fungsi manajemen yang harus dijalankan oleh perusahaan.


(5)

| 82

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno, dan Jan Hoesada. (2012). Bunga Rampai Auditing, Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley. (2014). Auditing and Assurance Services, Fifteenth Edition. Pearson Education Inc: New Jersey. Cooper R. Donald, Pamela S. Schindler. (2006). Metode Riset Bisnis, Edisi 9, vol

1. Jakarta: PT. Media Global Edukasi.

Fahmi, Irham. (2014). Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung : Alfabeta. Festi, Theresa, Andreas, dan Riska N. (2014). Pengaruh Peran Audit Internal

Terhadap Pencegahan Kecurangan. JOM FEKON. Vol 1.(No.2), hal 1-13. Fitrawansyah. (2014). Fraud & Auditing, Edisi pertama. Jakarta: Mitra Wacana

Media.

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21, Edisi 7, Cetakan VII. Semarang: Universitas Diponegoro

Hartono, Jogiyanto. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi 6. Yogyakarta: BPFE.

Karyono. (2013). Forensic Fraud, Edisi 1. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. (2004). Standar Profesi Audit Internal, Jakarta.

Leonitha, Sonia. (2014). Pengaruh Peran Audit Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan (Fraud) pada PT.Bank Central Asia Tbk. Skripsi, Bandung: Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha.

Munawaroh. (2013). Panduan Memahami Metodologi Penelitian. Malang: Intimedia.

Priantara, Diaz. (2013). Fraud Auditing & Investigation. Jakarta: MitraWacana Media.

Purba, P. Bona. (2015). Fraud dan Korupsi. Jakarta: Lestari Kiranatama. Satria, Budi. (2015). Oknum Relationship Manager Bank Permata Nilep Uang

Nasabah Rp 29 Miliar. Diakses pada 8 November, 2015, dari

http://m.aktualpost.com/2015/07/oknum-relationship-manager-bank-permata-nilep-uang-nasabah-rp-29-miliar/.


(6)

| 83

Sawyer, Lawrence B., Mortimer A. Dittenhofer, dan James H. Scheiner. (2005). Internal Auditing. Buku 1: Jakarta SalembaEmpat.

Sekaran, Uma. (2006). Metode Penelitian untuk Bisnis, Edisi keempat. Jakarta : Salemba Empat.

Singleton, Tommie W., G. Jack Bologna, dan Robert J. Lindquist. (2006). Fraud Auditing and Forensic Accounting, Third Edition. John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2014). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sunjoyo, Rony Setiawan, Verani Carolina, Nonie Magdalena, dan Albert Kurniawan. (2013). Aplikasi SPSS Untuk Smart Riset. Bandung: Alfabeta. Suruji, Andi, Christine, Deddy S. Koesmana, Eddy Mulyadi Soepardi, Haryanto

Sahari & Dudi Kurniawan, Ludovicus Sensi, Rorita Lim, Theodorus M. Tuanakota, Tunjung Sri rahayu & Desi Adhariani, Wisnu K. Armand, dan Yosafat Siregar. (2007). Fraud: Tinjauan Dari Berbagai Perspektif. Economics Business & Accounting Review. Vol 2. (No.1), hal 61-66. Susanti, Silvia. (2013). Pengaruh Audit Internal Terhadap Pencegahan

Kecurangan pada PT.X. Skripsi, Bandung: Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha.

Sutrisno. (2013). Kasus Audit Umum PT KAI. Diakses pada 8 November, 2015, dari http://sutrisno-amsir .blogspot.co.id/2013/01/beberapa-contoh-kasus-audit.html.

Tugiman, Hiro. (1997). StandarProfesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius. Tunggal, Amin Widjaja. (2008). Internal Auditing (SuatuPengantar). Jakarta:

Harvarindo.

Tunggal, Amin Widjaja. (2008). Memahami Internal Auditing. Jakarta: Harvarindo.

Tunggal, Amin Widjaja. (2008). Pengantar Fraud Auditing. Jakarta: Havarindo. Tunggal, Amin Widjaja. (2009). Pokok-Pokok Audit Internal. Jakarta: Harvarindo.