PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI.

(1)

PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh :

Mentari Utami Putriandara Kartiwa

NIM 1104929

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA

SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Oleh :

Mentari Utami Putriandara Kartiwa

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

©Mentari Utami Putriandara Kartiwa 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,


(3)

DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Dr. Dedi Sutedi, M.A., M.Ed

NIP 196605071996011001

Pembimbing II

Susi Widianti, M.Pd., M.A.

NIP 197312032031221001

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Jepang

Dr. Herniwati, S.Pd., M.Hum


(4)

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING

DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT DASAR BAHASA JEPANG

PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Mentari Utami Putriandara Kartiwa

1104929

ABSTRAK

Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dan tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia, satu diantaranya adalah perannya dalam bidang kependidikan. Hal tersebut membuat bahasa menjadi faktor keharusan. Karenanya tidak mungkin ada pendidikan yang tanpa bahasa. Bersamaan dengan perkembangan bahasa asing khususnya bahasa Jepang, para pengajar selalu mencari berbagai cara dan metode pengajaran yang sesuai dengan pembelajar dan juga harus sesuai dengan tujuan pengajaran. Sesuai dengan pernyataan di atas, dalam penelitian ini penulis mengujicobakan metode pengajarandengan metode cooperative learning teknik snowball throwing untuk pengajaran bahasa Jepang khususnya pengajaran pola kalimat dasar bahasa Jepang. Uji coba metode ini penulis laksanakan untuk mengetahui apakah metode ini dapat diterapkan atau tidak dalam pengajaran pola kalimat dasar bahasa Jepang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen murni, dengan desain penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sampel penelitian ini adalah siswa SMAN 5 Cimahi sebanyak 68 orang, yang dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen (1 IPA 7) dan kelas kontrol (1 IPS 3). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes dan angket. Rata-rata pre-test kedua sampel penelitian sebelum diberikan pembelajaran termasuk ke dalam kategori kurang. Tapi setelah diberikan pembelajaran, hasil post-test dari kedua sampel menunjukkan perbedaan yang signifikan. Dari analisis data didapat t hitung sebesar 5,08 (t tabel pada taraf signifikasi 5% = 2.00). Karena t hitung lebih besar daripada t tabel maka hipotesis kerja diterima. Berdasarkan hasil analisis angket yang diperoleh, siswa menyukai pembelajaran pola kalimat dasar bahasa Jepang menggunakan metode cooperative learning teknik snowball throwing dan nilai mereka mengalami peningkatan. Sehingga metode ini dapat diterapkan dalam pembelajaran pola kalimat dasar bahasa Jepang.


(5)

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTATION OF SNOWBALL THROWING TECHNIQUES

IN THE BASIC JAPANESE SENTENCES PATTERNS LEARNING

ON A GRADE 1 OF SMAN 5 CIMAHI

Mentari Utami Putriandara Kartiwa

1104929

ABSTRACT

The language has a very important role and can not be separated from human life, one of which is its role in the field od education. It makes the language must be a factor. Therefore there can be no education without language. In conjunction with the development of foreign languages, especially Japanese language, the teachers are always looking for ways and teaching methods appropriate to the learner and must also comply with the purpose of teaching. In accordance with the above statement, in this study the author tested the method of teaching the snowball throwing techniques of cooperative learning methods for Japanese language teaching, especially teaching basic Japanese sentence patterns. Test this method the author carried out to determine whether this method can be applied or not in the teaching of basic Japanese sentence patterns. The method used in this study is pure experimental study methods, the study design experimental class and control class. The sample were 68 people student of SMAN 5 Cimahi, who divided into two, those are the ecperimental class (1 IPA 7) and the control class (1 IPS 3). The instrument used in this study is the tests and questionnaires. The average of the two samples pretest before the given study fall into the category of less. But after a given learning, posttest results of the two samples showed significant differences. From the analysis of the data obtained t hitung equal 5,08 (t tabel at 5% significance level = 2.00). because t hitung is greater that t tabel then working hypothesis is accepted. Basaed on the analytical results obtained by questionnaire, the students liked learning basic Japanese sentence patterns using snowball throwing techniques of cooperative learning methods and their value has increased. So that this method can be applied in learning basic Japanese sentence patterns.

Keyword : Impelentation, Snowball Throwing Technique, basic Japanese sentence patterns.


(6)

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...i

ABSTRAK...iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian...1

B. Identifikasi Penelitian...5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...6

D. Definisi Operasional...7

E. Struktur Organisasi Skripsi...8

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Hakikat Belajar dan Mengajar...9

B. Metode Pembelajaran dan Teknik Pembelajaran...10

C. Metode Cooperative Learning...12

D. Teknik Snowball Throwing (Melempar Bola Salju)...18

E. Pola Kalimat Bahasa Jepang Dasar...20

F. Teknik Snowball Throwing Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang Dasar...23

G. Penelitian Terdahulu...24

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian...25

B. Variabel Penelitian...27

C. Anggapan Dasar dan Hipotesis...27

D. Populasi dan Sampel Penelitian...28

E. Instrumen Penelitian...28

F. Uji Kelayakan Instrumen...30

G. Analisis Butir Soal...31

H. Validitas...32


(7)

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

J. Teknik Analisis Data...34 K. Prosedur Penelitian...37

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data...38 B. Proses Belajar Mengajar...38 C. Analisis Data Hasil Pre-test dan Post-test...44

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan...56 B. Rekomendasi...57

DAFTAR PUSTAKA...59 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Bahasa merupakan sesuatu yang diciptakan dan dipakai oleh manusia dalam berkomunikasi, sehingga bahasa itu menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Setiap bangsa di dunia mempunyai bahasanya masing-masing. Bangsa Indonesia memiliki bahasa negara disebut bahasa Indonesia begitu pula bahasa Jepang yang memiliki bahasa negaranya sendiri yang dikenal dengan sebutan bahasa Jepang.

Saat ini bahasa Jepang merupakan bahasa asing yang nampaknya sudah menjadi salah satu bahasa yang wajib di kuasai. Terbukti dengan diterapkannya mata pelajaran bahasa Jepang di sebagian besar Sekolah Menengah Atas maupun Kejuruan. Dengan semakin banyaknya pembelajar Bahasa Jepang, maka pembelajaran Bahasa Jepang sedini mungkin semakin dibutuhkan. Mengingat penguasaan pola kalimat bahasa Jepang merupakan salah satu modal awal untuk meningkatkan kompetensi diri, maka pembelajaran pola kalimat harus dimulai sejak awal pembelajaran. Sehingga dapat memberikan bekal kepada siswa secara berkelanjutan.

Sudah menjadi sebuah fenomena dalam setiap pembelajaran bahasa asing bahwa kesulitan yang paling mendominasi bagi pembelajar adalah aturan kebahasaan yang dipelajarinya sangat berbeda dengan aturan kebahasaan yang terlebih dahulu dipelajarinya dalam bahasa ibu pembelajar. Faktor utama yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa asing adalah bahasa pembelajar atau bahasa ibu. Perbedaan aturan kebahasaan yang terdapat diantara bahasa pembelajar dengan bahasa asing yang sedang dipelajarinya terkadang menjadi kesulitan tersendiri dalam mengaplikasikan penggunaan bahasa asing tersebut. Bagi pembelajar awal bahasa Jepang, penguasaan tata bahasa Jepang menjadi kompas dalam pembelajaran bahasa Jepang. Maka, dalam setiap pembelajaran bahasa Jepang pengajar harus bisa menanamkan pemahaman tata bahasa kepada siswa dengan baik sebelum menuju ke


(9)

aspek pengajaran yang lain. Dalam pembelajaran bahasa, baik lisan maupun tulisan, diperlukan kemampuan yang kompleks, seperti penguasaan kosakata, penguasaan pola kalimat, penempatan partikel yang tepat, perubahan verba sesuai waktu; untuk bisa memahami arti dan makna dari suatu kalimat atau wacana tersebut. Jika mereka dapat menguasai kaidah dasar ini, diharapkan mereka dapat menggunakan bahasa Jepang dengan baik dan benar. Sehingga, pada pengaplikasiannya siswa bisa memiliki aspek keterampilan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis.

Dalam bahasa Jepang, pola kalimat disebut dengan bunkei. Menurut Iwabuchi dalam buku Sudjianto (1989, hlm. 243) menjelaskan bahwa Bunkei merupakan pola tertentu yang digunakan untuk membentuk kalimat menggunakan kata-kata.

Pembelajaran klasikal, di mana siswa hanya menjadi pendengar ketika guru menyampaikan materi, merupakan pembelajaran yang umum diterapkan dalam kelas. Guru akan memberikan materi terus-menerus secara satu arah kepada siswa dengan lisan maupun tulisan di papan tulis, dan biasanya kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mencari jawaban sendiri dengan kegiatan pembelajaran yang lain, seperti diskusi kelompok, presentasi, atau observasi sederhana. Suasana kelas dengan pembelajaran klasikal biasanya membuat siswa cepat bosan dan mengantuk, karena siswa kurang termotivasi untuk turut andil dalam pembelajaran dan cenderung menjadi individu pasif penerima pesan yang disampaikan terus-menerus oleh sang guru. Pembelajaran klasikal dalam kelas tetap diperlukan, karena guru tidak bisa lepas dengan pola ini dalam pembelajaran tertentu. Namun, untuk mengimbangi dan menjaga motivasi serta keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Jepang, khususnya pembelajaran pola kalimat, diperlukan kreativitas dari pengajar. Pengajar dapat menggunakan berbagai media, teknik, model, maupun metode, dalam upaya peningkatan motivasi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran bahasa Jepang. Pembelajaran yang efektif dan efisien adalah pembelajaran yang melibatkan tidak hanya guru, tetapi juga keaktifan siswa secara penuh dalam prosesnya. Ketika siswa juga diikutsertakan dalam pembelajaran, motivasi dari dalam dirinya akan tumbuh, dan mengakibatkan timbulnya semangat belajar. Dengan fisik aktif bergerak dan hati yang senang, otak menjadi lebih segar dan siap menerima pembelajaran. Di sinilah kreativitas guru berperan dalam usaha menumbuhkan dan mengelola pembelajaran di kelas, agar tidak monoton, menumbuhkan keaktifan siswa, sekaligus tercapainya tujuan pembelajaran dengan baik. Dengan tujuan akhir dari pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar


(10)

3

adalah siswa diharapkan dapat menguasai pola-pola kalimat bahasa Jepang terkait. Penguasaan pola kalimat berarti siswa harus memahami, mengulang, dan mengingat informasi pola kalimat yang mereka dapatkan dan mereka mempu menerapkannya.

Dalam pembelajaran aktif seperti yang dipaparkan di atas, diperlukan adanya metode pembelajaran yang berfungsi sebagai penyampai pesan untuk mempermudah proses pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Melalui metode pembelajaran, proses pembelajaran bisa lebih menarik dan menyenangkan. Selaras dengan pembelajaran bahasa Jepang yang aktif serta melibatkan siswa secara penuh sehingga munculnya motivasi belajar tersebut, Paulo Freire dalam buku Agus Supriono (2014, hlm. 4) menyebutkan;

1. Guru mengajar, peserta didik belajar.

2. Guru tahu segalanya, peserta didik tidak tahu apa-apa. 3. Guru berpikir, peserta didik dipikirkan.

4. Guru bicara, peserta didik mendengarkan. 5. Guru mengatur, peserta didik diatur.

6. Guru memilih dan memaksakan pilihannya, peserta didik menuruti.

7. Guru bertindak, peserta didik membayangkan bagaimana bertidak sesuai dengan tindakan gurunya.

8. Guru memilih apa yang akan diajarkan, peserta didik menyesuaikan diri. 9. Guru mengacaukan wewenang ilmu pengetahuan dengan wewenang

profesionalismenya dan mempertentangkan dengan kebebasan peserta didiknya.

10. Guru adalah subjek proses belajar, peserta didik objeknya.

Diantara beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang salah satunya adalah metode cooperative learning. Pembelajaran bahasa dengan metode cooperative learning memiliki banyak jenis teknik dan penggunaannya, dan dalam pembelajaran bahasa Jepang dapat dilakukan dengan menggunakan teknik snowball throwing. Teknik snowball throwing merupakan salah satu jenis teknik dari metode cooperative learning yang dapat digunakan untuk membuat pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang menjadi lebih efektif dan menyenangkan. Memperhatikan pentingnya penguasaan pola kalimat dalam pembelajaran bahasa Jepang dan pembelajaran aktif, penulis mencoba menggunakan model pembelajaran cooperative learning teknik snowball throwing sebagai upaya meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa untuk


(11)

menyampaikan pesan dan mempermudah pembelajaran, sehingga kualitas penguasaan pola kalimat bahasa Jepang meningkat.

Kesulitan penguasaan pola kalimat yang dialami siswa pembelajar disebabkan sulitnya menghafal pola kalimat dengan cara pembelajaran yang biasa saja sehingga kurang menarik gairah mereka dalam belajar. Hal demikian penulis jumpai ketika mengamati proses pembelajaran bahasa Jepang di kelas 1 SMA Negeri 5 Cimahi. Ketika penulis melakukan observasi lapangan ke SMA Negeri 5 Cimahi, penulis menemukan beberapa masalah yang di alami siswa dalam pembelajaran bahasa Jepang, yaitu sulitnya dalam pembelajaran huruf (hiragana, katakana, dan kanji) dan pola kalimat bahasa Jepang dasar. Dari masalah-masalah tersebut yang penulis temukan, penulis memilih untuk meneliti masalah yang di alami siswa dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar. Di mana para siswa masih kurang paham dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar yang diajarkan dengan metode biasa (konvensional). Oleh sebab itu, pengajar dituntut untuk lebih kreatif dalam menciptakan inovasi baru sebagai pengembangan pengajaran di dalam kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat yang di kemukakan oleh Margono (2009, hlm. 32); Berhasil tidaknya suatu program pembelajaran bahasa asing sering kali dimulai dari segi metode yang digunakan, karena metode yang menentukan isi dan cara pengajaran bahasa. Penulis tidak memilih menerapkan teknik Snowball Throwing ini dalam pembelajaran huruf, karena menurut penulis dalam penelitian yang dilakukan ini dapat mencakup masalah-masalah yang lainnya seperti pembelajaran huruf.

Penulis berasumsi bahwa permasalahan tersebut dapat diatasi jika pengajaran pola kalimat dilakukan dengan metode yang menarik minat belajar siswa. Misalnya berupa permainan yang akan membuat pengajaran pola kalimat bahasa Jepang menjadi tidak membosankan. Dengan didasari oleh hal tersebut maka penulis tertarik untuk menganalisis tingkat permasalahan yang dialami pembelajar bahasa Jepang dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar.

Dengan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Teknik Snowball Throwing

Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang Dasar Pada Siswa Kelas 1 SMAN 5 CIMAHI”.


(12)

5

B. Identifikasi Masalah 1. Rumusan Masalah

Secara lebih khusus masalah penelitian dirumuskan dalam sub-sub pokok masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana proses pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang di kelas yang menggunakan teknik Snowball Throwing dan bagaimana proses pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang di kelas yang tidak menggunakan teknik Snowball Throwing?

b. Bagaimana kemampuan pola kalimat bahasa Jepang siswa yang menggunakan teknik Snowball Throwing dan bagaimana penguasaan pola kalimat bahasa Jepang siswa yang tidak menggunakan teknik Snowball Throwing?

c. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa yang diajarkan menggunakan teknik Snowball Throwing dan siswa yang tidak menggunakan teknik Snowball Throwing?

d. Bagaimana tanggapan siswa terhadap penerapan Snowball Throwing dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang?

2. Batasan Masalah

Agar permasalahan lebih jelas, maka penulis membatasi masalah pada hal-hal berikut:

a. Penulis hanya akan meneliti bagaimana kemampuan siswa sebelum dan sesudah diterapkannya metode cooperative learning teknik Snowball Throwing.

b. Penulis hanya akan meneliti ada tidaknya perbedaan yang signifikan kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 5 Cimahi antara yang menggunakan teknik Snowball Throwing dengan yang tidak menggunakan teknik Snowball Throwing dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar.

c. Penulis hanya akan meneliti sikap atau tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dengan menggunakan teknik Snowball Throwing.


(13)

d. Yang dimaksud dengan penguasaan pola kalimat bahasa Jepang adalah siswa dapat menyusun, melengkapi, dan membuat kalimat bahasa Jepang dengan kosakata dan pola kalimat yang telah dipelajari.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan pola kalimat bahasa Jepang dasar sebelum dan setelah menggunakan teknik Snowball Throwing.

b. Mengetahui hasil pembelajaran penguasaan pola kalimat bahasa Jepang dasar melalui teknik Snowball Throwing.

c. Mengetahui penerapan teknik Snowball Throwing bila dibandingkan dengan metode pembelajaran yang sudah diaplikasikan sebelumnya. d. Mengetahui tanggapan siswa setelah mempelajari pola kalimat bahasa

Jepang dasar dengan teknik Snowball Throwing.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin diperoleh dalam penilitan ini adalah sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan kontribusi terhadap perkembangan dunia pendidikan terutama bagi peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Jepang khususnya pembelajaran pola kalimat di SMA.

b. Manfaat Praktis

Lebih khusus penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:

1) Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam penggunaan teknik Snowball Throwing pada proses pembelajaran, khususnya pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang.


(14)

7

2) Bagi Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Untuk memberikan masukkan dan saran dalam upaya peningkatan kualitas ilmu pengetahuan bahasa Jepang terutama dengan penggunaan teknik Snowball Throwing dalam pembelajaran aktif bagi siswa.

3) Bagi Guru

Sebagai salah satu masukan alternatif metode pembelajaran aktif dan menarik bagi siswa, guna meningkatkan ketercapaian tujuan pembelajaran bahasa Jepang.

4) Bagi Siswa

Dapat meningkatkan motivasi dan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran, khususnya pola kalimat bahasa Jepang.

D. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan kesalahpahaman tentang istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini, maka penulis perlu menjelaskan setiap istilah yang digunakan. Adapun istilah yeng digunakan dalam judul penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penerapan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penerapan adalah pemasangan. 2. Teknik Snowball Throwing

Teknik Snowball Throwing adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana murid dibentuk dalam beberapa kelompok yang heterogen kemudian masing-masing kelompok dipilih ketua kelompoknya untuk mendapat tugas dari guru lalu masing-masing murid membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) kemudian dilempar ke murid lain yang masing-masing murid menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.

3. Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang Dasar

Pembelajaran pola kalimat dasar dalam penelitian ini adalah kegiatan belajar mengajar mengenai pola kalimat bahasa Jepang dasar. Pola kalimat yang akan diberikan dalam penelitian ini adalah pola kalimat yang ada dalam bab 10, 11, 12, dan 13 pada buku pelajaran bahasa Jepang SHIN NIHONGO NO KISO I.


(15)

E. Struktur Organisasi Skripsi

Pada bab berikutnya yaitu terdiri atas bab II yang menguraikan tentang kajian pustaka mengenai metode pengajaran bahasa jepang, teknik Snowball Throwing, pembelajaran pola kalimat bahasa jepang dasar, dan penelitian terdahulu. Kemudian pada bab III berisikan metode dan desain penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data. Selanjutnya pada bab IV berisi analisis data dan pembahasan yang akan menguraikan tentang laporan eksperimen, analisis data pembahasan. Sedangkan pada bab V, penulis menyampaikan simpulan dan saran.


(16)

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Surakhmad (1990, hlm. 131) berpendapat bahwa metode penelitian adalah cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Sehingga dalam suatu metode penelitian terdapat suatu proses pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencari kebenaran akan hipotesis yang telah dibuat oleh penulis.

Dalam bukunya Purwanto mengemukakan bahwa penelitian adalah cara penemuan kebenaran atau pemecahan masalah yang dilakukan secara ilmiah. Prosesnya dilakukan melalui cara tertentu yang dilakukan secara terencana, sistematik, dan teratur sedemikian rupa sehingga setiap tahap diarahkan kepada pemecahan masalah. Proses itu dikenal dengan metode penelitian (2010, hlm. 163).

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa setelah menggunakan metode cooperative learning teknik snowball throwing berdasarkan hasil pre-test dan post-test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah True Experimental desaign atau yang biasa disebut eksperimen murni. Tujuan metode ini yaitu untuk menguji efektifitas dan efisiensi dari suatu pendekatan, metode, teknik atau media pengajaran dan pembelajaran sehingga hasilnya dapat diterapkan jika memang baik atau tidak digunakan jika memang tidak baik dalam pengajaran yang sebenarnya (Sutedi, 2009, hlm. 64). Tujuan lain penelitian ini adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan suatu perlakuan khusus kepada satu kelompok eksperimen dan membandingkan hasilnya dengan satu kelompok lain yang tidak dikenai perlakuan khusus (Suryabrata, 2006, hlm. 88).


(17)

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Persyaratan dalam eksperimen murni adalah adanya kelompok lain yang ikut mendapatkan pengamatan. Dengan adanya kelompok lain yang disebut kelompok pembanding atau kelompok kontrol ini, akibat yang diperoleh dari perlakuan dapat diketahui secara pasti karena dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan perlakuan (Arikunto, 2006, hlm. 86).

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Experiment Group Pre-test Post-test”. Pola desaignnya adalah sebagai berikut:

Keterangan:

01 : Kemampuan pola kalimat bahasa Jepang dasar kelas eksperimen sebelum pembelajaran.

02 : Kemampuan pola kalimat bahasa Jepang dasar kelas eksperimen setelah pembelajaran.

03 : Kemampuan pola kalimat bahasa Jepang dasar kelas kontrol sebelum pembelajaran.

04 : Kemampuan pola kalimat bahasa Jepang dasar kelas kontrol setelah pembelajaran.

X : Perlakuan atau pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar dengan metode cooperative learning teknik snowball throwing.

Sebelum siswa diberikan treatment/ perlakuan, siswa terlebih dahulu diberi tes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mempelajari pola kalimat bahasa Jepang dasar.

Setelah diberi pre-test, siswa kemudian diberikan perlakuan/ treatment agar siswa dapat menerapkan metode belajar. Adapun treatment yang dilakukan sebanyak 3 kali, agar siswa benar-benar memahami dan mampu menerapkan Metode cooperative learning teknik snowball throwing.

01 X 02


(18)

27

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Proses akhir dari eksperimen ini adalah Post-test untuk mengukur kemampuan siswa dalam mempelajari pola kalimat bahasa Jepang dasar dengan menerapkan metode yang telah di treatment sebelumnya.

B. Variabel Penelitian

Variabel adalah konsep yang mempunya bermacam-macam nilai (Nazir, 2003, hlm. 123). Variabel dalam penelitian ini adalah:

Variabel X : Hasil tes kelompok eksperimen yang menggunakan metode cooperative learning teknik snowball throwing dalam mempelajari pola kalimat bahasa Jepang dasar.

Variabel Y : Hasil tes kelompok kontrol yang tidak menggunakan metode cooperative learning teknik snowball throwing dalam mempelajari pola kalimat bahasa Jepang dasar.

C. Anggapan Dasar dan Hipotesis 1. Anggapan Dasar

Anggapan dasar adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. (Surachmad, 1980, hlm. 97).

Metode cooperative learning teknik Snowball Throwing adalah salah satu tipe pembelajaran yang unik dan menarik, karena mengajak siswa untuk aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran, dengan teknik pembelajaran ini pula siswa dituntut untuk berinteraksi dengan sesama teman dan berani mengeluarkan pendapat. Dengan begitu dapat menarik minat dan motivasi siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dibandingkan hanya menggunakan metode konvensional/ ceramah yang kurang melibatkan keaktifan siswa.

Dalam penelitian ini penulis memiliki anggapan dasar bahwa penerapan metode pembelajaran yang tepat/efektif seperti metode cooperative learning teknik Snowball Throwing dapat mempermudah penguasaan siswa dalam menangkap dan mengingat pola kalimat baru dalam bahasa Jepang.


(19)

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Secara etimologi, hipotesis berarti sesuatu yang masih kurang (hypo), dan sebuah kesimpulan (thesis). Dengan kata lain hipotesis adalah sebuah kesimpulan, tetapi kesimpulan yang belum final, masih harus dibuktikan kebenarannya. (Surachmad, 1990, hlm. 68).

Berdasarkan pengertian hipotesis tersebut, dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut :

Hipotesis Kerja (Hk) : Ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kemampuan pola kalimat bagi siswa yang menggunakan teknik Snowball Throwing (kelas eksperimen) dengan kemampuan pola kalimat siswa yang tidak memakai teknik Snowball Throwing (kelas kontrol).

Hipotesis Nol (H0) : Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara tingkat kemampuan pola kalimat bagi siswa yang menggunakan teknik Snowball Throwing (kelas eksperimen) dengan kemampuan pola kalimat siswa yang tidak memakai teknik Snowball Throwing (kelas kontrol).

D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Sugiyono (2005, hlm. 90) mengatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek–objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Negeri 5 Cimahi kelas 1 tahun ajaran 2014 / 2015.

2. Sampel

Arikunto (2006, hlm. 131) mendefinisakan sampel sebagai sebagian atau wakil yang diteliti.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Negeri 5 Cimahi kelas 1. Kelas yang dipilih hanya dua kelas, yaitu kelas 1 IPS 3 sebagai kelas kontrol dan kelas 1 IPA 7 sebagai kelas eksperimen. Jumlah masing–masing sampel dari dua kelas adalah 34 orang kelas kontrol dan 34 orang kelas eksperimen siswa.


(20)

29

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau berbagai data yang diperlukan dalam penelitian (Sutedi, 2005, hlm. 125). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tes

Tes merupakan alat yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah satuan program pengajaran tertentu (Sutedi, 2005, hlm. 126). Tes ini berupa pre-test (tes awal) dan post-test (tes akhir). Tes ini dilaksanakan untuk mengetahui perbandingan hasil antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol. Tes dalam penelitian ini berupa soal essai mengenai pemahaman pola kalimat bahasa Jepang dasar yang digunakan untuk menjaring data awal melalui pre-test sebelum perlakuan diberikan dan data akhir melalui post-test setelah perlakuan selesai dilakukan.

a. Pre-test

Pre-test dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan sampel mengenai pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar yang diberikan sebelum treatment. Sehingga penulis memperoleh data awal. b. Post-test

Post-test dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan sampel mengenai pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar yang diberikan setelah treatment. Tes ini akan menghasilkan data akhir. Soal tes tersebut terdiri atas tiga bagian dengan jumlah soal sebanyak 20 butir berbentuk pilihan ganda dan essai atau isian.

Kisi-kisi soal seperti yang terdapat pada tabel 3.1 (terlampir).

2. Angket

Angket merupakan salah satu instrumen pengumpul data penelitian yang diberikan kepada responden (manusia dijadikan subjek penelitian) (Sutedi, 2005, hlm. 133). Teknik angket ini dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari responden. Dilihat dari difat keleluasaan


(21)

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

responden dalam memberikan jawabannya, angket dapat digolongkan ke dalam angket tertutup dan angket terbuka.

Angket diberikan setelah tes dilaksanakan, angket ini digunakan untuk mengetahui kesan dan pendapat siswa tentang pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar menggunakan metode cooperative learning teknik snowball throwing.

Angket diberikan kepada siswa yang menjadi sampel penelitian adalah untuk memperoleh informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan penelitian. Angket yang digunakan adalah angket tertutup. Angket tertutup merupakan angket yang menghendaki jawaban pendek, atau jawabannya diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu. Daftar pertanyaan disusun dengen disertai alternatif jawabannya, responden diminta untuk memilih salah satu jawaban atau lebih dari alternatif yang sudah disediakan (Riyanto, 2001, hlm. 70).

Kisi-kisi angket seperti yang terdapat pada tabel 3.2 (terlampir).

3. Observasi

Observasi yang dilakkan adalah observasi langsung, yaitu peneliti terlibat secara langsung dalam proses observasi (pengamatan) tersebut. Observasi yang dilakukan adalah untuk mengamati situasi pembelajaran, yaitu situasi saat diterapkannya pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar dengan menggunakan metode cooperative learning teknik snowball throwing.

F. Uji Kelayakan Instrumen

Sebelum instrumen penelitian dipakai maka harus dilakukan uji coba terlebih dahulu. Analisis uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui soal-soal yang baik sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Analisis uji coba instrumen terdiri dari beberapa uji coba diantaranya uji tingkat kesukaran soal, uji daya pembeda, uji validitas, serta uji relabilitias. Dari semua uji coba tersebut diambil kesimpulan dari tiap-tiap butir soal yang telah diuji coba apakah layak dijadikan instrumen atau tidak.

Uji kelayakan instrumen penelitian

dan untuk mendapatkan instrumen angket yang baik

dilakukan penulis dengan meminta judgement langsung dari dosen

bahasa Jepang yang terpercaya.


(22)

31

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu G. Analisis Butir Soal

Pada penelitian ini analisis butir soal yang akan dilakukan adalah analisis tingkat kesukaran dan analisis daya pembeda. Berikut adalah langkah-langkah untuk menganalisis butir soal menurut pada langkah menurut Dedi Sutedi (2011, hlm. 213):

1. Mengurutkan jawaban siswa berdasarkan pada skor yang diperoleh dari hasil uji coba, mulai dari skor tertinggi sampai skor terendah.

2. Tentukan kelompok atas dan kelompok bawah.

3. Menyajikan jumlah jawaban benar dan salah dari kelompok atas dan bawah secara lengkap.

Soal yang baik adalah soal yang tidak mudah tetapi juga tidak terlalu sulit dan bisa membedakan antara siswa yang tergolong mampu (golongan atas) dengan siswa yang kurang mampu (golongan bawah) (Sutedi, 2009, hlm. 177).

a. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal dihitung dengan menggunakan rumus menurut pada langkah menurut Dedi Sutedi (2011, hlm. 214):

Keterangan:

TK = Tingkat kesukaran

BA = Jumlah jawaban benar kelompok atas BB = Jumlah jawaban benar kelompok bawah

N = Jumlah sampel kelompok atas dan kelompok bawah

Penafsiran tingkat kesukaran seperti yang terdapat pada tabel 3.3 (terlampir). Dan hasil analisis uji coba tingkat kesukaran seperti yang terdapat pada tabel 3.4 (terlampir).

b. Daya Pembeda

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan butir soal untuk membedakan kemampuan siswa yang pandai dengan kemampuan siswa yang kurang pandai (Suherman, 2003, hlm. 159).

TK = BA +BB


(23)

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Daya pembeda diartikan sebagai kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa berkemampuan tinggi dan siswa berkemampuan rendah. Daya pembeda dihitung menggunakan rumus menurut pada langkah menurut Dedi Sutedi (2011, hlm. 214-215):

Keterangan:

DP = Daya pembeda

BA = Jumlah jawaban benar kelompok atas BB = Jumlah jawaban benar kelompok bawah

N = Jumlah sampel kelompok atas dan kelompok bawah

Tabel penafsiran daya pembeda seperti yang terdapat pada tabel 3.5 (terlampir). Data hasil analisis data uji coba tingkat daya pembeda seperti yang terdapat pada tabel 3.6 (terlampir). Dan penafsiran angka korelasi seperti yang terdapat pada tabel 3.7 (terlampir). Dari analisis data uji coba tingkat daya pembeda tersebut dapat diketahui bahwa 17 soal berkategori mudah, dan 3 soal berkategori sedang. Sedangkan dari analisis data uji coba daya pembeda diatas dapat diketahui bahwa 17 soal berkategori rendah, dan 3 soal berkategori sedang.

Hasil dari analisis tingkat kesukaran dan daya pembeda sangat dipengaruhi oleh sampel yang diuji, sampel yang tergolong pintar akan mempengaruhi analisis tingkat kesukaran menjadi lemah (soal yang tergolong mudah) dan daya pembedanya pun menjadi lemah.

H. Validitas

Validitas tes adalah tingkat keabsahan atau ketepatan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur secara tepat sesuatu yang hendak diukur. Dengan demikian, suatu alat evaluasi dikatakan valid apabila alat tersebut mampu mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi (Suherman, 2003, hlm. 102).

Menurut Danasasmita dan Sutedi (1996, hlm. 8) bahwa valid yaitu shahih, artinya suatu instrumen tes dikatakan valid jika instrumen tersebut dengan tepat dapat

DP = BA−BB


(24)

33

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

mengukur apa yang hendak diukurnya. Dalam mengukur validitas instrument tes pada penelitian ini, penulis berusaha mengkonsultasikan instrument tes selain kepada pembimbing skripsi juga kepada dosen bahasa jepang yang juga berkompeten untuk menilai valid atau tidaknya suatu instrumen melalui surat pernyataan Expert-Judgement yang terlampir pada soal pre-test (terlampir).

Setelah melakukan bimbingan dengan dosem bahasa jepang mengenai instrumen tes, maka pernyataan Expert-Judgement dari dosen yang bersangkutan menyatakan bahwa instrumen tes yang diberikan kepada sampel terbukti valid.

I. Reliabilitas

Instrumen yang baik yaitu memiliki validitas dan reliabilitas. Valid artinya dapat mengukur apa yang hendak diukur dengan baik, sedangkan reliabel yaitu ajeg, dalam arti dapat menghasilkan data yang sama meskipun digunakan berkali-kali (Sutedi, 2007, hlm. 218).

Pada uji coba penelitian ini, penulis menggunakan reliabilitas internal yaitu menggunakan teknik belah dua. Di ujicobakan pada sampel lain (sampel diluar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol) yang tingkatannya sederajat (homogen). Pada uji kelayakan instrumen ini, peneliti memberikan uji coba kepada 10 orang siswa kelas 1 IPS 2 SMAN 5 Cimahi. Kemudian hasil tes yang diujicobakan dicari kolerasinya antara soal bernomor ganjil dengan soal bernomor genap menggunakan rumus menurut pada langkah menurut Dedi Sutedi (2011, hlm. 220):

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan variable Y N = Jumlah sampel

X = Jumlah jawaban benar soal bernomor ganjil �. =

XY

X

(

Y)


(25)

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Y = jawaban benar soal bernomor genap

Rumus untuk mencari reliabilitas penuh dalam teknik belah dua:

Dari perhitungan uji reliabilitas menggunakan teknik belah dua, diperoleh angka korelasi sebesar 0.82 yang tergolong kuat sehingga perangkat tes ini layak untuk dijadikan instrumen penelitian (terlampir).

J. Teknik Analisis Data

Terdapat dua macam data dalam penelitian ini, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari angket, sedangkan data kuantitatif berupa hasil tes kemampuan siswa. Untuk data hasil tes (data kuantitatif) akan diolah dengan menggunakan rumus statistik sebagai berikut:

1. Pengolahan Data Hasil Tes

Untuk data hasil tes (data kuantitatif) akan diolah dengan menggunakan rumus statistik. Untuk mengolah data yang diperolah melalui hasil tes, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut menurut pada langkah menurut Dedi Sutedi (2011, hlm. 232-235):

a. Mencari mean dari variabel X dan Y dengan rumus berikut: = Σ

1

=Σ 2

Keterangan:

: Nilai rata-rata pre-test

: Nilai rata-rata post-test

: Total pre-test

: Total pos-test

: Jumlah siswa

b. Mencari standar deviasi dari variabel X dan Y dengan rumus berikut:

=

2x


(26)

35

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

�� = Σ

2

1 ��

= Σ 2 2

Keterangan:

Sdx : Standar Deviasi Variabel X Sdy : Standar Deviasi Variabel Y

c. Mencari standar error mean dari variabel X dan Y tersebut dengan rumus berikut:

� = ��

1−1

� = ��

2−1

Keterangan:

: Standar Error Mean Variabel X : Standar Error Mean Variabel Y �� : Standar Deviasi Variabel X �� : Standar Deviasi Variabel Y N : Jumlah Siswa

d. Mencari standar error perbedaan mean dari variabel X dan Y, dengan rumus berikut:

� = � 2+� 2

Keterangan:

SEMx : Standar Error Mean Variabel X SEMy : Standar Error Mean Variabel Y

SEMx-y : Standar Error Mean antara Variabel X dan Y

e. Menghitung selisih skor rata-rata (t hitung) dengan menggunakan rumus: �0=

� −

Keterangan :

�0 : Nilai t hitung yang dicari

� −y : Standar error perbedaan mean x dan mean y

f. Menguji kebenaran hipotesa (Ha) tersebut dengan cara membandingkan besarnya thitung dan ttabel dengan terlebih dahulu menetapkan derajat


(27)

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

kebebasan dengan menggunakan rumus: df atau db = (n-2). Setelah menentukan db, maka diperoleh nilai ttabel pada taraf signifikasi 5% dan 1%. Apabila nila thitung lebih kecil atau sama dengan nilai ttabel (thitung ≤ ttabel) maka Ha ditolak, dengan demikian berarti tidak ada pengaruh yang sangat signifikasi antara nilai x dan y, sedangkan apabila nila thitung lebih besar dari nilai ttabel (thitung ≥ ttabel) maka Ha diterima. Dalam hal ini berarti bahwa ada pengaruh atau konstribusi yang signifikan dari penerapan dengan menggunakan metode cooperative learning teknik snowball throwing terhadap hasil post-test belajar siswa.

Ha = x1 ≠ x2 Keterangan:

x1 : nilai siswa/siswi sebelum menggunakan metode cooperative learning teknik snowball throwing

x2 : nilai siswa/siswi sesudah menggunakan metode cooperative learning teknik snowball throwing

Membandingkan thitung dengan ttabel, dengan rumus: Db= (Nx+Ny)-2 (Karena sampel berbeda)

Melihat ttabel pada tabel statistik pendidikan yaitu pada taraf signifikasi 5% dan taraf signifikasi 1%.

Uji hipotesis yang berlaku adalah: thitung ≥ ttabel maka Ha diterima thitung ≤ ttabel maka Ha ditolak 2. Pengolahan Data Angket

Teknik untuk mengolah data dari angket (data kualitatif) dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah menurut Anas Sudjiono (2004, hlm. 43) sebagai berikut:

1) Menjumlahkan semua jawaban angket 2) Menyusun frekuensi jawaban

3) Membuat tabel frekuensi

4) Menghitungkan presentase frekuensi dari setiap jawaban dengan menggunakan rumus:


(28)

37

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Ρ= �100%

Keterangan :

P : Presentase frekuensi dari setiapn jawaban responden F : Frekuensi dari setiap jawaban responden

N : Jumlah responden

Menafsirkan hasil angket dengan berpedoman pada data sebagai berikut: 0% = Tidak ada seorangpun

1% - 5% = Hampir tidak ada 6% - 25% = Sebagian kecil 26% - 49% = Hampir setengahnya 50% = Setengahnya

51% - 75% = Lebih dari setengahnya 76% - 95% = Sebagian Besar

96% - 99% = Hampir Seluruhnya 100% = Seluruhnya

K. Prosedur Penelitian

1. Persiapan dan Perencanaan

Tahap awal peneliti sebut dengan tahap persiapan, pada tahap ini dilakukan berbagai macam persiapan meliputi: melakukan observasi ke SMAN 5 Cimahi, konsultasi kepada dosen pembimbing mengenai penelitian yang akan dilaksanakan, studi literatur berkenaan dengan tema penelitian, kemudian studi pendahuluan (lapangan) di lokasi penelitian guna mendapatkan data awal, menentukan populasi dan sampel derta mengurus perizinan pelaksanaan penelitian.

Tahap kedua disebut dengan tahap perencanaan dengan kegiatan yang meliputi: penyusunan rancangan penelitian, instrumen penelitian serta alat, dan teknik pengumpulan data.


(29)

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Peneliti mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan penelitian menggunakan instrumen serta pedoman yang telah disusun dan telah ditetapkan sebelumnya.

Data-data yang telah diperoleh kemudian diolah secara statistik, untuk menguji hipotesis penelitian serta menarik kesimpulan hasil dari penelitian.

3. Pelaporan

Hasil penelitian yang telah didapat kemudian disusun ke dalam laporan ilmiah berbentuk skripsi, yang kemudian diserahkan kepada tim penguji sidang untuk diberi penilaian.


(30)

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dan diinterpretasikan, maka pada bab ini peneliti akan memaparkan simpulan dan saran. Simpulan berisi tentang jawaban dari rumusan masalah, sedangkan saran berisi saran yang diperlukan bagi pembelajaran selanjutnya.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi hasil penelitian eksperimen maka didapat simpulan sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran kelas yang menggunakan teknik Snowball Throwing dan kelas yang tidak menggunakan teknik Snowball Throwing sangat berbeda. Materi yang diberikan di kedua kelas sama, media yang digunakan pun sama, hanya teknik yang digunakan saat pemberian soal progress-test saja yang berbeda. Suasana pembelajaran di kelas menggunakan teknik Snowball Throwing sangat ramai dan menyenangkan tetapi tidak sekondusif keadaan di kelas yang tidak menggunakan teknik Snowball Throwing.

2. Teknik Snowball Throwing dapat diterapkan dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar. Berdasarkan pembelajaran di kelas 1 IPA 7 sebagai kelas eksperimen yaitu pembelajaran dengan menggunakan teknik Snowball Throwing diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 86,03. Sementara pembelajaran yang dilakukan di kelas 1 IPS 3 sebagai kelas kontrol dengan menggunakan metode biasa (konvensional) diperoleh nilai rata-rata 72,65. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan yaitu nilai pada kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Selanjutnya dengan menggunakan penilaian standar UPI, maka diketahui bahwa rata-rata nilai pada kelas eksperimen termasuk dalam kategori baik sekali, sedangkan rata-rata nilai pada kelas kontrol termasuk dalam kategori baik.

3. Berdasarkan hasil analisis post-test dengan menggunakan perhitungan statistik diperoleh nilai t-hitung sebesar 5,08 yang kemudian dibandingkan dengan t-tabel dengan db sebesar 62 pada taraf signifikasi 5% yaitu 2,00


(31)

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

maka disimpulkan bahwa nilai t-hitung > t-tabel. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis kerja (Hk) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini berarti bahwa hasil pembelajaran siswa yang menggunakan teknik Snowball Throwing lebih baik daripada siswa yang menggunakan metode biasa (konvensional) dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar. 4. Kemudian berdasarkan hasil data angket yang telah diisi oleh responden,

maka dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan teknik Snowball Throwing pada pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar mendapat respon sangat baik dan positif. Hal ini dikarenakan penggunaan teknik Snowball Throwing sangat membantu siswa untuk memahami pola kalimat bahasa Jepang dasar. Kemudian sebagian besar minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik Snowball Throwing cukup antusias karena pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan menarik. Sehingga penggunaan teknik Snowball Throwing dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa Jepang, khususnya dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar.

B. Rekomendasi

Setelah peneliti melakukan penelitian dan menganalisis hasil penelitian tentang penerapan teknik Snowball Throwing dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar pada SMA Negeri 5 Cimahi, penulis merekomendasikan beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk kemajuan dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar, antara lain sebagai berikut:

1. Bagi pengajar bahasa Jepang

a. Berdasarkan hasil penelitian yang positif, diharapkan guru dapat mempertimbangkan untuk menggunakan teknik Snowball Throwing untuk dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran bahasa Jepang, khususnya dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar.

b. Menggunakan teknik Snowball Throwing dalam pembelajaran bahasa Jepang sebagai sarana untuk meningkatkan, memotivasi dan memudahkan pemahaman siswa.


(32)

58

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

c. Tekni Snowball Throwing dapat pula dicoba untuk diterapkan pada pembelajaran bahasa Jepang yang lebih kompleks.

2. Bagi peneliti selanjutnya

a. Didasari bahwa dalam penelitian ini terdapat banyak kekurangan, sehingga perlu adanya pembenahan agar dapat menghasilkan hal yang lebih positif sehingga dapat memberikan sumbangsih bagi kemajuan dalam bidang pengajaran, khususnya pembelajaran dengan menggunakan teknik Snowball Throwing.

b. Mengupayakan pengembangan dalam penyusunan pembelajaran dengan menggunakan teknik Snowball Throwing agar dapat menghasilkan kualitas metode pembelajaran yang lebih baik.

c. Menyediakan lebih banyak varian soal.


(33)

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1993. Dasar dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Asrori, Mohib. (2010). Penggunaan Model Belajar Snowball Throwing. [online]. Tersedia: http://gurutrenggalek.blogspot.com/2010/09/penggunaan-model-nelajar snowball.html. [14 Febuari 2015].

Budiningsih, Asri DR. C. 2005. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dahidi, Ahmad dan Sudjianto. 2012. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. (Cetakan Kedua). Jakarta: Kesaint Blanc.

Danasasmita, Wawan. 2009. Metodologi Pembelajaran Bahasa Jepang. Rizqi : Bandung.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Hardjono, Sartinah. 1988. Psikologi Belajar Mengajar Bahasa Asing. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Depdikbud Dirjen Dikit.

Joni, Is. 2009. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.

Lie, Anita. 2007. Cooperative Learning, Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Marpaung, Meylina. 2009. Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Teknik Snowball Throwing. Skripsi pada FPBS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Mukarromah, Mia. 2013. Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Round Table Dalam Pembelajaran Pola kalimat bahasa Jepang dasar. Skripsi pada FPBS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Sudjianto. 2010. Metodologi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Jepang. Bekasi : Kesaint Blanc.


(34)

60

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Surakhmad, Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar Metode Dan Teknik. Bandung: Tarsito.

Sutedi, Dedi. 2011. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang: Panduan bagi Guru dan Calon Guru dalam Meneliti Bahasa Jepang dan Pengajarannya. Bandung: UPI Press dengan Humaniora Utama Press.

Tarigan, Djargo. 1991. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung: Angkasa.

Universitas Pendidikan Indonesia. 2011. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.


(1)

38

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Peneliti mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan penelitian menggunakan instrumen serta pedoman yang telah disusun dan telah ditetapkan sebelumnya.

Data-data yang telah diperoleh kemudian diolah secara statistik, untuk menguji hipotesis penelitian serta menarik kesimpulan hasil dari penelitian. 3. Pelaporan

Hasil penelitian yang telah didapat kemudian disusun ke dalam laporan ilmiah berbentuk skripsi, yang kemudian diserahkan kepada tim penguji sidang untuk diberi penilaian.


(2)

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dan diinterpretasikan, maka pada bab ini peneliti akan memaparkan simpulan dan saran. Simpulan berisi tentang jawaban dari rumusan masalah, sedangkan saran berisi saran yang diperlukan bagi pembelajaran selanjutnya.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi hasil penelitian eksperimen maka didapat simpulan sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran kelas yang menggunakan teknik Snowball Throwing dan kelas yang tidak menggunakan teknik Snowball Throwing sangat berbeda. Materi yang diberikan di kedua kelas sama, media yang digunakan pun sama, hanya teknik yang digunakan saat pemberian soal progress-test saja yang berbeda. Suasana pembelajaran di kelas menggunakan teknik Snowball Throwing sangat ramai dan menyenangkan tetapi tidak sekondusif keadaan di kelas yang tidak menggunakan teknik Snowball Throwing.

2. Teknik Snowball Throwing dapat diterapkan dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar. Berdasarkan pembelajaran di kelas 1 IPA 7 sebagai kelas eksperimen yaitu pembelajaran dengan menggunakan teknik Snowball Throwing diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 86,03. Sementara pembelajaran yang dilakukan di kelas 1 IPS 3 sebagai kelas kontrol dengan menggunakan metode biasa (konvensional) diperoleh nilai rata-rata 72,65. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan yaitu nilai pada kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Selanjutnya dengan menggunakan penilaian standar UPI, maka diketahui bahwa rata-rata nilai pada kelas eksperimen termasuk dalam kategori baik sekali, sedangkan rata-rata nilai pada kelas kontrol termasuk dalam kategori baik.

3. Berdasarkan hasil analisis post-test dengan menggunakan perhitungan statistik diperoleh nilai t-hitung sebesar 5,08 yang kemudian dibandingkan dengan t-tabel dengan db sebesar 62 pada taraf signifikasi 5% yaitu 2,00


(3)

57

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

maka disimpulkan bahwa nilai t-hitung > t-tabel. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis kerja (Hk) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini berarti bahwa hasil pembelajaran siswa yang menggunakan teknik Snowball Throwing lebih baik daripada siswa yang menggunakan metode biasa (konvensional) dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar. 4. Kemudian berdasarkan hasil data angket yang telah diisi oleh responden,

maka dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan teknik Snowball Throwing pada pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar mendapat respon sangat baik dan positif. Hal ini dikarenakan penggunaan teknik Snowball Throwing sangat membantu siswa untuk memahami pola kalimat bahasa Jepang dasar. Kemudian sebagian besar minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik Snowball Throwing cukup antusias karena pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan menarik. Sehingga penggunaan teknik Snowball Throwing dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa Jepang, khususnya dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar.

B. Rekomendasi

Setelah peneliti melakukan penelitian dan menganalisis hasil penelitian tentang penerapan teknik Snowball Throwing dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar pada SMA Negeri 5 Cimahi, penulis merekomendasikan beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk kemajuan dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar, antara lain sebagai berikut:

1. Bagi pengajar bahasa Jepang

a. Berdasarkan hasil penelitian yang positif, diharapkan guru dapat mempertimbangkan untuk menggunakan teknik Snowball Throwing untuk dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran bahasa Jepang, khususnya dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar.

b. Menggunakan teknik Snowball Throwing dalam pembelajaran bahasa Jepang sebagai sarana untuk meningkatkan, memotivasi dan memudahkan pemahaman siswa.


(4)

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

c. Tekni Snowball Throwing dapat pula dicoba untuk diterapkan pada pembelajaran bahasa Jepang yang lebih kompleks.

2. Bagi peneliti selanjutnya

a. Didasari bahwa dalam penelitian ini terdapat banyak kekurangan, sehingga perlu adanya pembenahan agar dapat menghasilkan hal yang lebih positif sehingga dapat memberikan sumbangsih bagi kemajuan dalam bidang pengajaran, khususnya pembelajaran dengan menggunakan teknik Snowball Throwing.

b. Mengupayakan pengembangan dalam penyusunan pembelajaran dengan menggunakan teknik Snowball Throwing agar dapat menghasilkan kualitas metode pembelajaran yang lebih baik.

c. Menyediakan lebih banyak varian soal.


(5)

59

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1993. Dasar dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Asrori, Mohib. (2010). Penggunaan Model Belajar Snowball Throwing. [online].

Tersedia: http://gurutrenggalek.blogspot.com/2010/09/penggunaan-model-nelajar snowball.html. [14 Febuari 2015].

Budiningsih, Asri DR. C. 2005. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dahidi, Ahmad dan Sudjianto. 2012. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. (Cetakan

Kedua). Jakarta: Kesaint Blanc.

Danasasmita, Wawan. 2009. Metodologi Pembelajaran Bahasa Jepang. Rizqi : Bandung. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Hardjono, Sartinah. 1988. Psikologi Belajar Mengajar Bahasa Asing. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Depdikbud Dirjen Dikit.

Joni, Is. 2009. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.

Lie, Anita. 2007. Cooperative Learning, Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Marpaung, Meylina. 2009. Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Teknik Snowball Throwing. Skripsi pada FPBS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Mukarromah, Mia. 2013. Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Round Table Dalam Pembelajaran Pola kalimat bahasa Jepang dasar. Skripsi pada FPBS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Sudjianto. 2010. Metodologi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Jepang. Bekasi : Kesaint Blanc.


(6)

Mentari Utami Putriandara Kartiwa, 2015

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Surakhmad, Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar Metode Dan Teknik. Bandung: Tarsito.

Sutedi, Dedi. 2011. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang: Panduan bagi Guru dan Calon Guru dalam Meneliti Bahasa Jepang dan Pengajarannya. Bandung: UPI Press dengan Humaniora Utama Press.

Tarigan, Djargo. 1991. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung: Angkasa.

Universitas Pendidikan Indonesia. 2011. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.


Dokumen yang terkait

Penerapan metode snowball throwing dalam peningkatan keterampilan berbicara siswa kelas III MI Pembangunan UIN Jakarta

2 10 164

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII-4 Di SMP PGRI 1 Ciputat

1 4 249

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA Penerapan Strategi Pembelajaran Snowball Throwing Dalam Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri Karangasem 5 Kec

0 1 16

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SCRAMBLE TEKNIK GIVE THE KEYWORD DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG.

2 11 37

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK TRANSFORMATION DRILL DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT DASAR BAHASA JEPANG.

0 3 55

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MURDER DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT DASAR BAHASA JEPANG : Eksperimen terhadap siswa kelas XI SMAN 15 Bandung.

0 2 55

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA.

5 6 40

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI - repository UPI S JEP 1104929 Title

0 0 3

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN COMPLETE SENTENCES STOCK EXCHANGE DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT DASAR BAHASA JEPANG (PENELITIAN EKSPERIMEN TERHADAP SISWA KELAS XI SMAN 14 BANDUNG) | Hanifah | EDUJAPAN 8580 17387 1 PB

0 1 9

EFEKTIVITAS METODE SNOWBALL DRILLING PADA PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR - repository UPI S JEP 1202998 Title

0 1 3