PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR.

(1)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI

TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA

TANAH LONGSOR

(Study Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Sirampog )

TESIS

Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Magister Pendidikan Geografi

Oleh ADY PRIYONO

NIM : 1007210

SEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI

TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA

TANAH LONGSOR

(Study Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Sirampog )

Oleh ADY PRIYONO

UPI Bandung, 2014

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Ady Priyono 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ADY PRIYONO

Peran Metode Simulasi Dan Demonstrasi Terhadap Pemahaman Konsep

Bencana Tanah Longsor

(Study Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Sirampog )

disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing 1

Prof Dr Enok Maryani,Msi NIP 196001211985032001

Pembimbing II

Prof Dr Awan Muttakin,M.Pd

NIP

Mengetahui

Ketua Program Studi Geografi

Prof Dr Dede Rohmat,MT NIP. 196406031989031001


(4)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(5)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Study Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Sirampog ) Disusun oleh:

Ady Priyono,S.Pd Pembimbing:

Prof. Dr. Hj. Enok Maryani, M.Si Prof.Dr. Awan Mutakin.M.Pd

ABSTRAK

Salah satu kompetensi dasar geografi yang harus dikuasai siswa kelas X adalah kompetensi menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi dengan topik mitigasi bencana yang secara kebetulan daerah penelitian merupakan daerah labil dengan potensi tanah longsor dan amblasan tanah. Metode yang akan diteliti adalah metode demonstrasi dan metode simulasi. Berapa besar peran metode ini menjadikan timbul pertanyaan penelitian;1)Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep bencana tanah longsor pada peserta didik dikelas yang tidak menggunakan metode simulasi sebelum dan sesudah perlakuan diberikan (pretes – posttest) ? ”2)Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep bencana tanah longsor pada peserta didik dikelas yang menggunakan metode simulasi sebelum dan sesudah perlakuan diberikan (pretes – posttest)?”3)Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep bencana tanah longsor pada peserta didik dikelas yang menggunakan dan tidak menggunakan metode simulasi sesudah perlakuan diberikan (posttest) ?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi eksperimen (Quasi exsperiment design) dengan pengukuran dua faktor dalam versi faktorial pretes - posttest nonequivalent control group design .Sampel diambil dua kelas dari tiga kelas pada populasi penelitian yang memiliki karakteristik nilai yang tidak terlalu jauh. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes untuk variabel 1 dan 2. Perhitungan statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik (Two Related Samples Test dan Two Independent Samples Test) dan statistik parametrik (Paired Samples T Test).

Hasil penelitian ini menjawab semua pertanyaan penelitian dan membuktikan hipotesis yang diajukan. Pertama, Ada perbedaan hasil tes antara pretes dan posttes yang yang diperoleh pada peserta didik dikelas pada kelas eksperimen yang menggunakan metode simulasi dengan signifikansi 0,032. Kedua, Ada perbedaan hasil tes antara pretes dan posttes yang yang diperoleh pada peserta didik dikelas pada kelas eksperimen yang menggunakan metode simulasi signifikan 0,00 .Ketiga, Ada perbedaan hasil belajar pada kelas eksperimen yang menggunakan metode simulasi (PostSimulasi) dan kelas kontrol yang menggunakan metode demonstrasi (PostDemonstrasi) dengan nilai Mean Rank Metode Simulasi sebesar 22,14 dan Mean Rank metode Demonstrasi sebesar 45. Jadi hasil belajar pada kelas kontrol yang menggunakan metode demonstrasi lebih besar dari pada metode simulasi.


(6)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN ………. i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR………... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL…... vii

DAFTAR GAMBAR ...viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Rumusan Masalah dan Pertanyaaan Penelitian... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 8

F. Definisi Operasional Variabel... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pendidikan Geografi………...11

B. Pemahaman Konsep Geografi ………... 17

C. Tanah Longsor ... 21

D. Metode Pembelajaran ………... 23

E. Teori Belajar Pendukung... 46

F. Bencana Alam... 51

G. Mitigasi bencana ... 53

H. Penelusuran Penelitian ... 55

I. Asumsi ... 57

J. Hipotesis Penelitian ... 57 BAB III PROSEDUR PENELITIAN


(7)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Populasi dan Sampel... 61

D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data... 61

E. Teknik Analisis Data ... 62

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sekolah Penelitian ………...76

B. Kondisi belajar Sebelum dan Sesudah Penelitian ...77

C. Uji Prasarat Analisi ... 82

D. Uji Hipotesis………... 88

E. Pembahasan ...94

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ...100

B. Rekomendasi ...100

DAFTAR PUSTAKA ...102


(8)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel hal

1.1. Variabel Pemahaman Konsep... 10

2.1. Rincian Dimensi Pemahaman ... 59

3.1. Desain Penelitian ………... 59

3.2. Kriteria Nilai Validitas ... 63

3.3. Interpretasi Tingkat Kesukaran ………... 64

3.4. Kisi-kisi Instrument ………... 66

3.5. Validitas Instrumen...………...68

3.6. Validitas instrument Essai ………... 69

3.7. Cronbach Alpha Pilihan Ganda………... 70

3.8. Cronbach Alpha Essay…………... 70

3.9. Kriteria Kesukaran………... 71

3.10.Kriteria Indeks Kesukaran………... 72

3.11.Kriteria Indeks Daya Beda………... 72

3.12.Klasifikasi Daya beda… …. .. ………... 73

3.13.Uji Normalitas ……….…………... 74

3.14.Uji Nilai Homogenitas…..………... 75

4.1. Case Processing Sumary Demonstrasi…..…...83

4.2 Descriptives………... 83

4.3 Test Of Normality Demonstrasi………... 84

4.4 Case Processing Sumary Simulasi.……… …... 84

4.5 Descriptives…………………...85


(9)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.9 Paire Samples Statistic…..………...88

4.10 Paire Samples Corrrelation………... 89

4.11 Paire Samples Test…..………...89

4.12 Wilcoxon Signed Rank Test………...91

4.13 Test Statistics………...91

4.14 Mann-Whitney Test……….………...93


(10)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar hal

2.1. Kerucut Pengalaman…………... 15

2.2. Proses longsoran Translasi.………...21

2.3. Proses Rotation landslides…….………...22

2.4. Proses Blockmovement ………... 22

2.5. Proses rockfall……….. ... 22

2.6. Proses Rayapan Tanah ………... 23


(11)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Penelitian

Pendidikan merupakan proses yang terjadi sepanjang hayat karena pendidikan dapat merubah perilaku, sikap dan pengetahuan seseorang. Untuk mencapai hal itu negara mengamanatkan dalam Undang - Undang Dasar mengenai kewajiban negara untuk menyelenggarakan pendidikan bagi semua warganegara tanpa membedakan suku agama dan ras maupun kekurangan fisik seseorang. Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 pasal 1 menyatakan bahwa :

“ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.”

Melihat undang - undang tadi dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila seseorang semakin cerdas secara intelegensi, cerdas sosial dan cerdas spiritual diharapkan sumber daya manusia akan semakin unggul.

Pada masa sekarang ini dunia pendidikan menghadapi tuntutan yang beragam dari masyarakat. Tuntutan tersebut diantarannya kesiapan untuk mudah mencari pekerjaan dan terdapat tuntutan agar peserta didik secara terintegrasi dan mandiri tanggap terhadap bencana yang dapat melanda sewaktu-waktu. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Maryani (2010 : 2)

bahwa “Dalam pendidikan kompetensi yang dikembangkan adalah keterampilan dan keahlian bertahan hidup dalam perubahan”. Hal ini bukan


(12)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

serta rentan oleh bencana. Untuk itulah sedini mungkin diperlukan upaya sosialisasi pengurangan resiko bencana yang dikenal dengan mitigasi bencana. mitigasi yang dilakukan salah satunya melalui pembelajaran geografi. Dalam Undang - Undang No 24 tahun 2007 dikatakan bahwa

mitigasi bencana adalah “ Serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan

peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana”. Tahap mitigasi memfokuskan pada tindakan jangka panjang untuk mengurangi resiko bencana.

Sekolah memiliki peran strategis dalam mendidik dan memberikan materi mitigasi bencana sejak dini yakni mulai dari tingkatan SD, SMP dan SMA. Menurut hasil dari penelitian LIPI dan UNESCO (2006) kedudukan sekolah menjadi sangat penting karena faktor-faktor di bawah ini antara lain :

1. Sekolah secara sadar dan terencana melakukan upaya mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran.

2. Sekolah tetap terpercaya sebagai wahana efektif untuk membangun budaya bangsa.

3. Sekolah merupakan „ruang publik‟ dengan tingkat kerentanan tinggi Sebuah penelitian Maryani menyatakan (2008 :12) bahwa “ Pengetahuan tentang kebencanaan para guru, kepala sekolah dan dewan sekolah ternyata umumnya tidak dipahami dengan baik, mencapai 70 % dari responden

menyatakan sedikit dan tidak paham tentang peristiwa kebencanaan”. Hal ini

sangat mengenaskan padahal wilayah Indonesia sebagian besar adalah wilayah rawan bencana.

Melalui pembelajaran mitigasi bencana diharapkan peserta didik memiliki tingkat kesiapsiagaan yang tinggi terhadap bencana alam yang dapat muncul sewaktu-waktu. Kesiapsiagaan itu sendiri diharapkan akan dapat disadari oleh diri sendiri dan pada gilirannya akan disampaikan kepada orang


(13)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

– orang terdekat terutama keluarga dan kepada orang – orang yang berada di sekitar lingkungan tempat tinggal peserta didik.

Beberapa pakar telah melakukan penelitian dan analisa tentang pentingnya mitigasi bencana. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Laksono (2008:2) dikatakan bahwa “ materi mitigasi bencana disekolah dapat diberikan dengan dua cara yaitu metode infusi dan metode block”. Metode infusi memadukan muatan dan proses pendidikan lingkungan dengan kurikulum yang ada sedangkan metode block adalah pembelajaran dengan berdiri sendiri. Masing- masing metode memiliki kelemahan dan kelebihan. Misalnya apabila mitigasi diberikan secara mandiri maka beban mata pelajaran menjadi semakin banyak. Model infusi berarti menyisipkan dalam materi-materi pelajaran di sekolah. Pelajaran yang sangat erat kaitannya adalah pelajaran geografi.

Geografi menurut hasil Seminar dan Lokakarya di Semarang tahun 1988 adalah “ Ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dalam sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan ”. Dari pengertian ini fenomena geosfer yang terjadi menjadi objek materil dalam kajian keilmuan geografi yang memiliki potensi membangun dan merusak. Secara lebih khusus Departemen Pendidikan Nasional (1993) menyatakan bahwa :

“fungsi pengajaran geografi adalah Mengembangkan pengetahuan

tentang pola-pola keruangan dan proses yang berkaitan

Mengembangkan keterampilan dasar dalam memperoleh data

pengetahuan geografi Menumbuhkan sikap, kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan hidup dan sumber daya serta toleransi terhadap keragaman sosial-budaya masyarakat,”

Salah satu pokok bahasan dalam mata pelajaran geografi yang berhubungan dengan mitigasi bencana adalah pada kompetensi dasar menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan lithosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi. konsep yang penting


(14)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dipelajari pada kompetensi ini adalah konsep bencana tanah longsor. Materi ini pantas mendapat perhatian karena daerah penelitian merupakan daerah yang labil dan sangat rawan bencana tanah bergerak dan tanah longsor khususnya saat musim penghujan tiba.

Mengajarkan konsep geografi diperlukan kejelian dan ketepatan agar pembelajaran yang dilakukan berhasil. Pemilihan metode, bahan ajar serta rencana mengajar merupakan bagian dari strategi belajar mengajar. Sebagaimana dikemukakan oleh Davis (W.Gulo : 2008 : 3) bahwa “ strategi 2005 belajar mengajar merupakan sebuah rencana, metode ataupun perangkat kegiatan pembelajaaran yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran

tertentu”. Selain itu Sumaatmadja (1996 : 83) menyatakan bahwa “ strategi pembelajaran adalah cara berusaha dan bertindak yang diarahkan untuk mencapai tujuan instruksional ”. Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah rencana maupun tindakan yang diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran itu sendiri tercantum dalam kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik.

Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pembelajaran diantaranya adalah metode pembelajaran. Bahkan Rusli (2010:1) menyatakan

bahwa “Keberhasilan dari proses pendidikan sangat ditentukan oleh metode pembelajaran yang dilakukan oleh seorang pendidik apakah itu guru maupun dosen”. Dalam arti bahwa Bila metode pembelajaran yang digunakan oleh seorang dosen tepat, maka dapat dipastikan perhatian, motivasi, maupun semangat peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran akan selalu terdorong.

Metode adalah cara yang digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Surakhmad (1986:95) menyatakan bahwa “ Metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan ”.


(15)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Namun demikian tidak ada metode pembelajaran yang paling baik yang dapat digunakan dalam pembelajaran karena tergantung materi pembelajaran yang diajarkan dan strategi seorang guru dipastikan tidak sama dalam membahas beberapa pokok bahasan. Pemilihan metode pembelajaran beberapa pokok bahasan mungkin lebih tepat jika menggunakan metode tertentu namun akan tidak tepat jika diterapkan pada pokok bahasa lainnya.

Pemilihan metode biasanya tergantung bobot materi pembelajaran geografi. Sumaatmadja (1997:73) menyatakan bahwa “ dalam proses belajar mengajar geografi metode ceramah menjadi metode dasar yang sukar untuk

ditinggalkan.” Hal ini memang menjadi kebiasaan lama guru di Indonesia. Siswa sendiri pun juga menjadi terbiasa dengan metode ini sehingga jika seorang guru mengubahnya menjadi metode lain, menjadi hal yang sukar untuk diterima. Padahal banyak metode lain yang dapat dilakukan dalam pembelajaran geografi.

Salah satu metode pembelajaran yang terkadang digunakakan dalam pembelajaran pada siswa adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi salah satu metode pembelajaran geografi dapat dikatakan merupakan metode yang menarik, sebab membantu peserta didik untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan.

Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran peserta didik hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran


(16)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ekspositori dan inkuiri. Hal yang menguatkan dan menguntungkan metode ini antara lain ( Direktorat tendik 2008 :21) :

1. Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab peserta didik disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.

2. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab peserta didik tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.

3. Dengan cara mengamati secara langsung peserta didik akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan.

Metode lain dalam pembelajaran geografi adalah metode simulasi. Metode simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. Untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu peristiwa, penggunaan simulasi akan sangat bermanfaat. Simulasi gempa yang sering dilakukan oleh tim penanggulangan bencana juga menjadi senjata andalan dalam sosialisasi bencana dalam masyarakat. Metode Simulasi menurut Direktorat tendik (2008 : 28) bertujuan untuk :

“ 1) Melatih keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari; 2) Memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip; 3) Melatih memecahkan masalah; 3) Meningkatkan keaktifan belajar; 4) Memberikan motivasi belajar kepada peserta didik; 5) Melatih peserta didik untuk mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok.”

Metode simulasi dan metode demonstrasi tersebut jarang digunakan dalam pembelajaran geografi terutama di lokasi penelitian. Hal ini dikuatkan dari observasi awal di daerah penelitian. Guru cenderung menggunakan pendekatan ekspository dengan metode ceramah bervariasi dalam penyampaian materi pelajaran. Bahan ajar yang digunakan adalah buku


(17)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

paket yang terbatas dibantu dengan buku LKS. Dari segi peserta didik diperoleh data awal bahwa peserta didik menyadari bahwa daerahnya termasuk daerah rawan bencana terutama tanah bergerak dan tanah longsor. Hal dibuktikan dengan bangunan fisik rumah yang sebagian dari kayu serta kondisi jalan raya yang acapkali amblas. Data ini meyakinkan penulis untuk melanjutkan penelitian dengan menggunakan metode simulasi dan demonstrasi.

B. Identifikasi masalah

Dari latar belakang masalah terebut di atas dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan sebagai berikut :

1. Guru sangat jarang menggunakan metode simulasi dan demonstrasi 2. Pembelajaran mengenai tanah longsor diberikan dengan metode

konvensional

3. Daerah Sirampog termasuk daerah rawan bencana tanah bergerak dan tanah longsor

4. Peserta didik SMA Sirampog menyadari bahwa sebagian besar mereka berada di daerah potensi tanah bergerak dan longsor

5. Materi tanah longsor kurang mendapat perhatian dalam pembelajaran terutama dalam metode pembelajarannya

6. Belum ada penelitian tentang metode pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran mitigasi bencana khususnya tanah bergerak dan tanah longsor

7. Belum ada penelitian tentang pemahaman konsep bencana tanah longsor menggunakan metode simulasi dan demonstrasi


(18)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diungkapkan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh metode simulasi dan demonstrasi terhadap pemahaman konsep bencana tanah longsor pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Sirampog. Agar penelitian lebih terarah rumusan masalah tersebut dapat dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep bencana tanah longsor pada peserta didik dikelas yang tidak menggunakan metode simulasi sebelum dan sesudah perlakuan diberikan (pretes – posttest) ?

2. Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep bencana tanah longsor pada peserta didik dikelas yang menggunakan metode simulasi sebelum dan sesudah perlakuan diberikan (pretes – posttest)?

3. Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep bencana tanah longsor pada peserta didik dikelas yang menggunakan dan tidak menggunakan metode simulasi sebelum perlakuan diberikan (pretes ) ?

4. Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep bencana tanah longsor pada peserta didik dikelas yang menggunakan dan tidak menggunakan metode simulasi sesudah perlakuan diberikan (posttest) ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan di atas maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

a. Perbedaan pemahaman konsep bencana tanah longsor pada peserta didik dikelas yang tidak menggunakan metode simulasi sebelum dan sesudah perlakuan diberikan ( pretest - posttest).

b. Perbedaan pemahaman konsep bencana tanah longsor pada peserta didik dikelas yang menggunakan metode simulasi nsebelum dan sesudah perlakuan diberikan (pretes – posttest).


(19)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Perbedaan pemahaman konsep bencana tanah longsor pada peserta didik dikelas yang tidak menggunakan metode simulasi sebelum perlakuan diberikan (pretes ).

d. Perbedaan pemahaman konsep bencana tanah longsor pada peserta didik dikelas yang tidak menggunakan metode simulasi sebelum dan sesudah perlakuan diberikan (posttest).

E.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dapat diambil dari hasil penelitian ini terbagi menjadi beberapa manfaat seperti manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1.Manfaat teoritis

a. Memberikan informasi mengenai efektivitas metode simulasi dan demonstrasi terhadap pemahaman konsep peserta didik pada konsep bencana tanah longsor.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru bahwa metode simulasi merupakan metode yang tepat dalam membelajarkan konsep bencana tanah longsor

2.Manfaat praktis :

a. Memberi pengalaman baru bagi peserta didik dalam pembelajaran geografi.

b. Memberi ingatan dan pemahaman yang kuat pada materi bencana tanah longsor sebagai pembelajaran mitigasi bencana pada peserta didik dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi guru dalam membantu membelajarkan konsep bencana tanah longsor pada peserta didik di kelas

F. Definisi Operasional Variabel 1. Metode simulasi


(20)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman mengajar dengan situasi tiruan untuk memamahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek sebenarnya.

2. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan.

Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran peserta didik hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyaapabilan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.

3. Pemahaman konsep

Pemahaman konsep dalam penelitian ini diartikan sebagai kemampuan melakukan translasi, interpretasi dan ekstrapolasi tentang konsep – konsep tenaga eksogen pada sub tanah longsor yang dievaluasi melalui penyelenggaraan tes pemahaman konsep sebelum dan sesudah proses pembelajaran dilaksanakan.

Adapun rincian variabel pemahaman konsep bencana tanah longsor dalam penelitian dijabarkan dalam bentuk tabel di bawah ini :


(21)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1 Variabel Pemahaman Konsep

Variabel Dimensi Operasional/Indikator Konsep

Pemahaman konsep Translasi (terjemahan) 1. Mendefinisikan 2. Menguraikan 3. Menyebutkan

- Tenaga eksogen

- Jenis pengikisan berdasarkan tenaga Interpretasi (menafsirkan) 1. menjelaskan 2. menafsirkan 3. mengidentifikasi 4. menginterpretasi

- erosi tanah

- sebab – sebab erosi tanah Ekstrapolasi (perluasan) 1. memprediksi 2. menyimpulkan 3. memperkirakan 4. membedakan 5. memperluas 6. menjelaskan pengaruh

- dampak erosi tanah berdasarkan

fenomena geografis di lingkungan setempat

- usaha mengurangi erosi tanah

- Mengidentifikasi daerah yang tererosi Diadaptasi dari sudjana, 2005

Untuk menguji pemahaman konsep digunakan metode angket yang menggunakan soal obyektif dan esai yang telah diuji kelayakannya untuk digunakan dalam penelitian.


(22)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode penelitian

Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi eksperimen (Quasi exsperiment design). Metode eksperimen sebagai suatu situasi penelitian yang sekurangnya memiliki 1 variabel yang sengaja dimanipulasi peneliti. Salah satu ciri dari penelitian dengan menggunakan eksperimen quasi adalah adanya kelompok kontrol sebagai garis dasar untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimen Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu dengan pengukuran dua faktor dalam versi faktorial pretes - posttest nonequivalent control group design (Sugiyono : 2011 : 116)

Kelompok eksperimen menggunakan metode simulasi sedangkan kelompok kontrol menggunakan metode demonstrasi

Bentuk desain Penelitian

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelas Pre Tes Perlakuan Post Tes

Eksperimen O 1 X O2

Kontrol O 3 X O4

Keterangan

O1 = pretest (sebelum treatment) pada kelas eksperimen

O2 = Post Tes (setelah treatment) pada kelas eksperimen

O3 = pretest (sebelum treatment) pada kelas kontrol


(23)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol hasilnya sama-sama di bandingkan

2. Dua kelompok yang ada diberi pre test kemudian diberi perlakuan dan terakhir diberi post test

3. Kelas yang digunakan diseting apa adanya B. Subjek penelitian

Subjek penelitian dalam hal ini adalah seluruh peserta didik kelas X di SMA Negeri 1 Sirampog pada tahun pelajaran 2011 -2012. Alasan pemilihan lokasi penelitian didasarkan pertimbangan sebagai berikut :

1. Kondisi pembelajaran sebagian besar mengunakan metode ceramah Berdasarkan penuturan narasumber diketahui bahwa pembelajaran yang dilakukan sebagian besar menggunakan metode ceramah,diikuti metode tanya jawab dan metode diskusi.

2. Peserta didik monoton menggunakan LKS (Textbook terbatas)

Sekolah tempat penelitian dilakukan relatif baru sehingga ketersediaan buku teks terbatas. Untuk melengkapi dalam pembelajaran digunakan lembar kerja siswa yang juga memuat materi pembelajaran.

3. Sarana Prasarana pembelajaran tersedia.

Sarana pembelajaran yang tersedia di sekolah ini ada walaupun terbatas, papan tulis (whiteboard), laboratorium dan lainya ada namun jumlahnya terbatas.

4. Mayoritas siswa berada di daerah yang rawan / terkena dampak tanah bergerak (longsor) / amblas.

Siswa di sekolah tempat penelitian ini mayoritas bertempat tinggal di daerah yang rawan longsor / tanah amblasan. Untuk perkampungan biasanya menggunakan papan untuk mengurangi resiko kerugian ketika tanah menjadi amblas.


(24)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

demonstrasi dan metode simulasi di SMA ini. C. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan objek yang diteliti. Menurut Sugiyono (2011 : 117) “ Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi Populasi penelitian adalah peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Sirampog kecamatan Sirampog di Kabupaten Brebes. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling tersebut.

Dalam penelitian ini teknik pengujian data menggunakan pretest dan posttest serta observasi yang dilakukan. Setelah itu nilai dikomulatifkan D. Instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data

Instumen yang digunakan antara lain : 1. Pretest

Pretest adalah tes awal dengan tujuan mengetahui kemampuan objek sebelum diberi perlakuan. Dalam penelitian ini pretest dilakukan kepada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Sirampog.

2. Posttest

Posttest adalah tes yang dilakukan di fase akhir penelitian dengan tujuan untuk mengetahui keefektifan treatment yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini posttest dilakukan kepada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Sirampog dengan tujuan mengetahui kemampuan akhir pemahaman materi tanah longsor dengan metode simulasi dan demonstrasi.


(25)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 1

2 1

1 Y

k

i xi

s s k

k C

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya. Dalam penelitian ini menggunakan

tipe penulisan dengan pertanyaan tertutup. Angket ini digunakan untuk mengetahui efektifitas treatment yang dilakukan.

E. Teknik analisis data

Analisis data dilakukan untuk mendapatkan makna dari data yang telah dikumpulkan pada penelitian berupa instrumen. Pada pelaksanaan analisis data berupa intrumen diperlukan uji kualitas instrumen. Kualitas intrumen dapat ditinjau melalui uji validitas, reliabilitas, indeks kesukaran, daya beda, dan pengecoh. Setelah uji kualitas instrumen, analisis data dapat dilaksanakan berupa uji normalitas, homogenitas dan uji beda rata-rata Pengujian di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur ketepatan dan kebenaran intrumen terhadap apa yang hendak diukur. Valid berarti instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang harusnya diukur.( Sugiono. 2011 : 173).Pengukuran validitas instrumen menggunakan SPSS versi 17.

2. Uji Reliabilitas

Reliabitas merupakan tingkat keterandalan atau tingkat kepercayaan pengukuran. Intrumen yang digunakan harus mempunyai kriteria reliabel. Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas intrumen adalah sebagai berikut:

Keterangan:


(26)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x i

s : Variansi skor tiap item

Y

s : Variansi skor total

Nilai berkisar antara 0 dan 1. Apabila ≥ 0,70 diindikasikan model pengukuran (instrumen pengukuran) memiliki reliabilitas internal yang memadai dalam mengukur konstruk yang diteliti (Hair, Anderson, Tatham dan Black, 1998: 88 dalam Kusnendi: 2008). Kriteria acuan untuk nilai reliabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kriteria Nilai Reliabilitas

Koefisien Korelasi Interpretasi

,8 ≤ rxi itc≤ , Sangat tinggi

,6 ≤ rxi itc≤ ,8 Tinggi

,4 ≤ rxi itc≤ ,6 Cukup

, ≤ rxi itc≤ ,4 Rendah

, ≤ rxi itc≤ , Sangat rendah

Sumber: Sugiyono, 2011 1. Uji Indeks Kesukaran

Soal/item yang baik adalah butir soal/item yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Hal ini karena bila soal/item terlalu mudah tidak akan merangsang peserta didik untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya. Sebaliknya juga bila butir soal/item terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik tidak bersemangat menjawab karena di luar jangkauan kemampuanya.

Tingkat kesukaram butir soal/item dinyatakan dalam proporsi perbandingan antara yang menjawab benar dengan yang menjawab salah seluruh soal/item. Arikunto (1991: 210) menyatakan bahwa bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index).


(27)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemudahan dipergunakan rumus: % 100 x I I S S TK B A B

A (Karno, 1996 : 16)

dengan : St = jumlah skor kelompok atas SA = jumlah skor kelompok atas

SB = jumlah skor kelompok bawah IA = jumlah skor ideal kelompok atas

IB = jumlah skor ideal kelompok bawah

Untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran tiap item soal tiap tahap dilakukan dengan interpretasi pada tabel berikut :

Tabel 3.3. Interpretasi Tingkat Kesukaran

Tingkat Kesukaran Kriteria TK < 0,30 % Sukar 0,30 % - 0,75 % Sedang TK > 0,75 % Mudah 2. Uji Daya pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah.

Daya pembeda butir soal/item dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya angka indeks diskriminasi butir soal/item. Angka indeks diskriminasi butir soal/item adalah angka/bilangan yang menunjukan besar kecilnya daya pembeda (discriminatory power) yang dimiliki butir soal/item yang dilambangkan dengan huruf (D) singkatan dari diskriminan. Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda butir soal/item adalah sebagai berikut:

D = SR - ST


(28)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SR = Kelompok Rendah ST = Kelompok Tinggi

Kriteria untuk pengujian daya beda adalah sebagai berikut:

Bila SR – ST sama atau lebih besar dari nilai tabel maka dapat diartikan buitr soal tersebut memiliki daya beda.

3. Uji Normalitas

Tujuan dilakukannya uji normalitas adalah mengetahui apakah suatu variabel terdistribusi normal atau tidak. Normal atau tidaknya suatu variabel dilihat dari mean dan standar deviasi yang sama. Apabila variabel berdistribusi normal maka data dianalisis melalui parametric test dan apabila tidak berdistribusi normal data dianalisis melalui non paramectric-test.

Uji normalitas menggunakan Test of Normality berdasarkan pada uji Kolmogorov-Smirnov. Penetapan data yang telah dianalisis berdistribusi normal atau tidak, maka ditetapkan kriteria sebagai berikut:

a. Tentukan taraf signifikansi (α = 0,05).

b. Bandingkan nilai p-value dengan taraf signifikansi yang diperoleh.

c. Apabila signifikansi (Sig) yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

d. Apabila signifikansi (Sig) yang diperoleh < α, maka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

4. Uji Homogenitas

Tujuan dilakukan uji homogenitas adalah mengetahui populasi mempunyai variansi homogen atau heterogen. Uji homogenitas menggunakan Tes of Homogeneity of Variance berdasarkan pada uji Levene Test. Penetapan data yang telah


(29)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kriteria sebagai berikut:

a. Tentukan taraf signifikansi (α = 0,05).

b. Bandingkan nilai p-value dengan taraf signifikansi yang diperoleh.

c. Apabila signifikansi (Sig) yang diperoleh > α, maka setiap variansi sampel sama (homogen).

d. Apabila signifikansi (Sig) yang diperoleh < α, maka setiap variansi sampel tidak sama (heterogen).

5. Uji Beda Rata-rata

Tujuan uji beda rata-rata adalah mengetahui ada tidaknya perbedaan perolehan nilai pre-test dan post-test. Uji beda rata-rata menggunakan Independent Sampel T Test utuk sampel berdistribusi normal dan homogen. Apabila sampel tidak berdistribusi normal dan atau tidak homogen digunakan tes Wiloxon.

Penetapan ada tidaknya perbedaan perolehan nilai pre-test dan post-test, maka ditetapkan kriteria sebagai berikut:

a. Tentukan taraf signifikansi (α = 0,05).

b. Apabila Asymp. Sig < 0,05, maka terdapat perbedaan nyata antara nilai pre-test dengan post-test.

c. Apabila Asymp. Sig > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan nyata antara nilai pre-test dengan post-test.

Tabel 3.4. Kisi – kisi Instrumen

Variabel Dimensi Operasional/Indikator No soal Konsep Pemahaman konsep Translasi (terjemahan) 1. Mendefinisikan 2. Menguraikan 3. Menyebutkan 1,41 2,3, 4,5,6

- Tanah bergerak

- Tanah longsor

- Jenis tanah longsor Intrpretasi (menafsirkan) 1. Menjelaskan 2. Menafsirkan 3. Mengidentifikasi 4. Menginterpretasi 6,7,42 8,9.10.11 12,13,14 12,13,14,15

- Penyebab tanah longsor

- Akibat tanah longsor


(30)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(perluasan) 2. Menyimpulkan 3. Memperkirakan 4. Membedakan 5. Memperluas 6. Menjelaskan pengaruh 21,22,23,24,2 5,43 26,27,28,29,3 0,44,45 31,32,33,34, 35,36, 37,38, 39,40

longsor di daerah sirampog

- Usaha mengurangi tanah longsor

- Usaha mitigasi bencana tanah longsor

- Kerusakan akibat tanah longsor

- Dampak dibidang ekonomi pertanian

- Dampak bagi masyarakat secara umum

6. Uji coba Instrumen

Sebelum instrumen digunakan untuk menjaring data berupa hasil belajar peserta didik dikelas eksperimen dan kelas kontrol terlebih dahulu diuji coba hal ini dilakukan untuk melihat apakah instrumen yang akan digunakan sudah memenuhi syarat atau belum. Uji coba instrumen dilakukan di luar kelas eksperimen dan kelas kontrol yang akand igunakan dalam penelitian . Untuk menentukan suatu instrumen layak atau tidak layaknya diguanakan parameter adalah dengan melihat tingkat validitas , reliabilitas dan tingkat kesukakaran dan daya pembedanya.

a. Uji coba instrumen Observasi

Untuk menguji tingkat validitas dan realibiltas instrumen maka dilakukan uji coba instrumen dilapangan dan pengolahan hasilnya menggunakan SPSS versi 17 yang hasilnya sebagai berikut :


(31)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

signifikasni yang diperoleh kurang dari 0,05 maka instrumen dinyatakan valid (hasil selengkapnya dpat dilihat pada pengolahan SPSS dilampiran). Berdasarkan nilai korelasi yang diperoleh N - 2 = dalam derajat kepercayaan 5% dalam tabel r hitung diperoleh hasil 0,468. Dengan asumsi nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel pada derajat kepercayaan 95 % maka hasil pengujian dinyatakan valid seperti terlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.5 Validitas Instrumen

No Koefisien validitas Kriteria Validitas No.1 ,854 Valid

No.2 -,076 Tidak Valid No.3 ,498 Valid

No Koefisien Validitas Kriteria Validitas No.4 ,480 Valid

No.5 ,325 Tidak Valid No.6 ,776 Valid No.7 ,695 Valid No.8 ,319 Tidak Valid No.9 ,826 Valid No.10 ,434 Tidak Valid No.11 ,265 Tidak Valid No.12 ,798 Valid No.13 ,798 Valid No.14 ,375 Tidak Valid No.15 ,840 Valid No.16 ,840 Valid No.17 ,470 Valid No.18 ,915 Valid No.19 ,915 Valid No.20 ,840 Valid NO.21 ,840 Valid No.22 ,915 Valid


(32)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No.24 ,776 Valid No.25 ,776 Valid No.26 ,854 Valid No.27 ,791 Valid No.28 ,538 Valid No.29 ,538 Valid No.30 ,485 Valid No.31 ,200 Tidak Valid No.32 ,791 Valid No.33 -,064 Tidak Valid No.34 ,791 Valid No.35 ,776 Valid No.36 ,369 Tidak Valid No.37 -,064 Tidak Valid No.38 ,826 Valid No.39 ,053 Tidak Valid No.40 ,539 Valid Sumber : Hasil Perhitungan

Dari data diatas telihat bahwa 11 item tidak valid yakni no item 2,5,8,10,11,14,31,33,36,37,39 sehingga tersisa 29 pertanyaan untuk dapat digunakan pada tahap selanjutnya.

Validitas untuk soal uraian berdasarkan nilai korelasi yang diperoleh N - 2 = dalam derajat kepercayaan 5% dalam tabel r hitung diperoleh hasil 0,468

Tabel 3.6 Validitas Instrumen Essai

No Koefisisen validitas Kriteria Validitas No.1 ,689 Valid

No.2 ,835 Valid No.3 ,808 Valid No.4 ,525 Valid No.5 ,603 Valid Sumber : Hasil Perhitungan


(33)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Uji Reliabilitas

Menurut Hair anderson Taham & Black (dalam Kusnendi, 2008:96) jika Cronsbach Alpha (Ca) > 0,77 maka diindikasikan model pengukuran (instrumen pengukuran memiliki reliabilitas internal yang memadai dalam mengukur konstruk yang diteliti. Setelah melalui perhitungan SPSS versi 17 maka diperoleh nilai Cronsbach Alpha sebesar 0,955 untuk pilihan ganda dan 0,848 untuk pertanyaan uraian. Nilai ini menandakan tingkat reliabilitas yang tinggi untuk instrumen observasi maka instrumen ini dapat diteruskan untuk digunakan pada tahap selanjutnya. Tabel Cronsbach Alpha untuk pertanyaan pilihan ganda

Tabel Cronsbach Alpha untuk pertanyaan pilihan ganda Tabel 3.8 Cronsbach

Alpha Essai Cronbach's

Alpha N of Items ,848 5 Sumber : Hasil Perhitungan b. Uji Indeks kesukaran

Tabel 3.7 Cronsbach Alpha Pilihan ganda

Cronbach's

Alpha N of Items

,955 40


(34)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bawah kelompok atas kelompok benar menjawab yg bwh klmpk benar menjawab yng atas klmpk P

Maka dari 29 soal yang valid dapat diidentifikasikan taraf kesukarannya sebagai berikut :

Tabel 3.9 Kriteria Kesukaran No Nilai Kriteria

1 0,06 Sedang 3 0,06 Sedang 4 0,05 Sedang 6 0,07 Sedang 7 0,05 Sedang 9 0,06 Sedang 12 0,05 Sedang 13 0,05 Sedang 15 0,06 Sedang 16 0,06 Sedang 17 0,03 Susah 18 0,05 Sedang 19 0,05 Sedang 20 0,06 Sedang 21 0,06 Sedang 22 0,05 Sedang 23 0,08 Mudah 24 0,07 Sedang 25 0,07 Sedang 26 0,06 Sedang 27 0,07 Sedang 28 0,08 Mudah 29 0,08 Mudah


(35)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

32 0,07 Sedang 34 0,07 Sedang 35 0,07 Sedang 38 0,06 Sedang 40 0,07 Sedang 41 0,03 Mudah 42 0,02 Sedang 43 0,01 Sedang 44 0,01 Sedang 45 0,01 Sedang Sumber : Hasil Perhitungan

Dari data tersebut dapat diinterpretasi dengan dasar dari penetapan P dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.10 Kriteria Indeks Kesukaran Indeks Kesukaran (P) Interpretasi

P = 0,00 Terlalu sukar

0,00 ≤ P ≤ 0,30 Sukar

0,30 ≤ P ≤ 0,70 Sedang

0,70 ≤ P ≤ 1,00 Mudah

P – 1,00 Terlalu mudah Sumber: Arikunto, 2003: 210.

c. Daya pembeda

Daya pembeda menunjukkan kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah.


(36)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bawah kelompok atas kelompok benar menjwb yg bwh klmpk benar menjwb yg atas klmpk D 2 1

dengan menggunakan tabel dasar yakni :

Tabel 3.11. Kriteria Indeks Daya Pembeda

Daya Pembeda (D) Interpretasi

0,70 ≤ D ≤ 1,00 Baik sekali

0,40 ≤ D ≤ 0,70 Baik

0,20 ≤ D ≤ 0,40 Cukup

0,00 ≤ D ≤ 0,20 Jelek

D = Negatif Tidak baik Sumber: Arikunto, 2002: 218.

Setelah dilakukan perhitungan diperoleh data sebagai berikut :

No D Klasifikasi 1 0,8 Baik Sekali 2 0 Jelek 3 0,4 Baik 4 0,6 Baik 5 0,4 Baik 6 0,6 Baik 7 1 Baik Sekali 8 0,6 Baik 9 0,8 Baik Sekali 10 0,4 Baik 11 0,6 Baik 12 1 Baik Sekali

No D Klasifikasi 41 0 Jelek 42 0 Jelek 43 0 Jelek 44 -0,4 Jelek 45 0,8 Baik Sekali Sumber : Hasil Perhitungan


(37)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Uji Normalitas

Berdasarkan perhitungan dengan SPSS versi 17 deengan terlebih dahulu diadakan penetapan menggunakan Test of Normality berdasarkan hasil nilai skewness yang didapat melalui statistik dekriptif. Penetapan data yang telah dianalisis berdistribusi normal atau tidak, maka ditetapkan kriteria jika nilai skewness diantara (-1 sampai dengan +1).(morgan,28 dalam ali Rokhman, MAP Unsoed).

Dari data yang diperoleh diperoleh hasil sebagai berikut: 14 0,4 Baik

15 0,8 Baik Sekali 16 0,8 Baik Sekali 17 0,6 Baik 18 1 Baik Sekali 19 1 Baik Sekali 20 0,8 Baik Sekali 21 0,8 Baik Sekali 22 1 Baik Sekali 23 0,4 Baik 24 0,6 Baik 25 0,6 Baik 26 0,8 Baik Sekali 27 0,6 Baik 28 0,4 Baik 29 0,4 Baik 30 0,2 Jelek 31 0,2 Jelek 32 0,6 Baik 33 0 Jelek 34 0,6 Baik 35 0,6 Baik 36 0,6 Baik 37 0 Jelek 38 0,8 Baik Sekali 39 0 Jelek 40 0,6 Baik


(38)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: Hasil Perhitungan

Dari tabel di atas diketahui nilai skewness -0,660 yang berarti berada di antara -1 sampai +1 sehingga instrumen dinyatakan normal. 7. Uji Homogenitas

Tujuan dilakukan uji homogenitas adalah mengetahui populasi mempunyai variansi homogen atau heterogen. Uji homogenitas menggunakan Tes of Homogeneity of Variance berdasarkan pada uji Levene Test. Penetapan data yang telah dianalisis bersifat homogen atau heterogen, maka ditetapkan kriteria sebagai berikut:

a. Tentukan taraf signifikansi (α = 0,05).

b. Bandingkan nilai p-value dengan taraf signifikansi yang diperoleh.

c. Apabila signifikansi (Sig) yang diperoleh > α, maka setiap variansi sampel sama (homogen).

d. Apabila signifikansi (Sig) yang diperoleh < α, maka setiap variansi sampel tidak sama (heterogen).

Dalam penelitian ini proses uji homogenitas menggunakan perangkat SPSS versi 17 dengan taraf uji signifikasi (Sig)> α =0,05 pada kolom base of mean maka data dikatakan homogen

Tabel 3.14 Uji Nilai Homogenitas Descriptive Statistics

N Mean Skewness

Statistic Statistic Statistic Std. Error

Nilai 20 6.90 -.660 .512

Valid N (listwise) 20

Descriptive Statistics

N Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error

Nilai 20 -.660 .512 -.675 .992

Valid N (listwise) 20


(39)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Uji Beda Rata-rata

Tujuan uji beda rata-rata adalah mengetahui ada tidaknya perbedaan perolehan nilai pre-test dan post-test. Uji beda rata-rata menggunakan Paired Sampel T Test utuk sampel berdistribusi normal dan homogen. Apabila sampel tidak berdistribusi normal dan atau tidak homogen digunakan Two Related Samples Test.


(40)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Hubungan antar variabel yang ditunjukan untuk menjawab pertanyaan penelitian telah terjawab dalam bab pembahasan dan hasil penelitian. Terdapat perbedaan antara hasil pretes dan post tes pada metode simulasi yakni sebesar bahwa signifikansi sebesar 0,032 lebih kecil dari 0,05

Pada hipotesis kedua terdapat perbedaan antara hasil pretes dan post tes pada metode demonstrasi dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 .

Selanjutnya dapat pada hipotesis ketiga diketahui bahwa signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. Kesimpulannya yaitu Ada

perbedaan hasil belajar pada kelas eksperimen yang menggunakan metode simulasi (PostSimulasi) dan kelas kontrol yang menggunakan metode demonstrasi (PostDemonstrasi). nilai Mean Rank Metode Simulasi sebesar 22,14 dan Mean Rank metode Demonstrasi sebesar 45. Jadi hasil belajar pada kelas kontrol yang menggunakan metode demonstrasi lebih besar dari pada metode simulasi.

B. Rekomendasi

Rekomendasi pertama ditujukan kepada pengambil kebijakan, pemahaman konsep geografi tidak semuanya dapat dilakukan dengan metode simulasi. Dalam hal ini terbukti konsep tanah longsor tidak tepat menggunakan metode simulasi.mun demikian meode simulasi harus sering dilakukan dalam pembelalajaran karena telah masuk dalam kurikulum 2013.

Selanjutnya, rekomendasi ditunjukan kepada lingkungan sekolah peserta didik. Perlu penekanan dengan mengunakan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran karena daerah penelitian tergolong labil.

Rekomendasi untuk peneliti lain terkait dengan hasil penelitian ini. Penelitian ini tergolong quasi eksperimen Sehingga memungkinkan timbul


(41)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelemahan dalam pengambilan data. Hal tersebut merupakan kesempatan untuk peneliti lain meneliti variabel-variabel lain yang berpengaruh terhadap pemahaman tanah longsor.


(42)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alhusin, Syahri.(2003). Aplikasi Statistik Praktis dengan Menggunakan SPSS 10 for Windows, EdisiKedua, Yogyakarta: GrahaIlmu, 2003.

Arikunto.(1986). Prosedur Penelitian edisi IV. Jakarta ; rineka cipta

Arikunto, S. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Azwar, Saifuddin. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bahri.Syaiful.(2002).Strategi Belajar Mengajar.

Bruce joice.2011.Models teaching (model-model pengajaran). Yogyakarta : Pustaka Cuny F.C. (1983). Disasters and Development. New York: Oxford University Press Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan

Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Strategi Pembelajaran Dan Pemilihannya. Jakarta : Depdiknas

Dwiningrum,Irene Astuti( 2010).Sosialisasi Pendidikan Mitigasi Pada Lingkungan Rawan Bencana.Yogyakarta. UNY.tidak diterbitkan

DepartemenPendidikan Nasional.1994.Kurikulum Geografi. Jakarta

Ghazali,Imam.2005. Aplikasi Analisis Multivariat DenganMenggunakan Program SPSS, Yogyakarta : Universitas Gajah Mada Press

Killen, R. (1998). Strategy Group and Individual Learning. California: Allyn & Bacon

Kusnendi. (2008). Model-Model Persamaan Struktural; Satu dan Multigroup Sampel dengan LISREL. Bandung. Alfabeta.

Laksono.SurosoMukti (2008). Pembelajaran Konservasi, Lingkungan Hidup dan Mitigasi Bencana Alam ( Sebagai Upaya Pencegahan Kerusakan Lingkungan Hidup dan Mengatasi Bencana Secara Global) . Banten : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang,

Maryani.E.(2006).”Pendidikan Geografidalam ilmu dan aplikasi pendidikan. karangan Muhammad Ali dkk.Bandung : Pedagogiana Press

Maryani, Enok. (2008). Model Sosialisasi Mitigasi Pada Masyarakat Daerah Rawan Bencana di Jawa Barat. Bandung: Penelitian Hibah Dikti.


(43)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Muhammad,Rusli.2009. Keberhasilan Pendidikan Sangat Ditentukan Metode Pembelajaran. Tersedia http://www.uii.ac.id/content/view/580/pukul 3.24

Mutakin,A. 2010.Metode Penelitian Geografi.UPI Bandung Nasution. 1982. Didaktik Asas Mengajar. Jemmars : bandung

Ningrum, Epon. 2009. Kompetensi Profesional Guru Dalam Konteks Strategi Pembelajaran. Bandung: Buana Nusantara.

Nurdin Enjang (2011).Studi Komparasi Antara Hasil Belajar Tik Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing Dengan Metode Demonstrasi . jurnal penelitian pendidikan volume 4 nomor 1, Juni 2011

Pusat Bahasa Depdiknas. (2001). KBBI. Balai pustaka : Jakarta

Priyatno, Duwi, “5 Jam BelajarOlah Data Dengan SPSS 17”, CetakanKedua, Yogyakarta: ANDI, 2010.

Riyanto yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Kencana Prenada Media Grup

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Samad,Mas(2009).Metode Penelitian Quasi Eksperimen (Online) .Tersedia

Http://Pakguruku.Blogspot.Com/2009/10/Metode-Penelitian-Experimen-Semu-Quasi.Html (1 November 2011)

Santoso,Singgih.(2001). Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik Jakarta : PT. ElekMedia Komputindo

Segara Nuansa. (2012). Kontribusi Pemahaman Konsep Geografi Terhadap Sikap Dan Perilaku Keruangan Peserta Didik Di SMA Kota Cirebon.Tesis.UPI.Tidak diterbitkan

Sekolah Siaga Bencana. Jakarta.Tersedia Http://www.Bnpb.Go.Id/website/Asp/Berita Setyowati (2007). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas

VII SMP N 13 Semarang. Skripsi pada PAP UNS semarang tidak diterbitkan

Simanjutak.(1986). Didaktik dan metodik. Bandung : Tarsito

Situmorang ,A.(2008). Kesiapsiagaan masyarakat dalam mengantisipasi bencana alam di kabupaten serang. Jakarta : LIPI Press


(44)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rouledge

Subana, Muhammad. (2001). Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV PustakaSetia Sudjana,Nana.(1989) Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : SinarBaru

Sugiyem. (2008).Peningkatan motivasi dan prestasi belajar mahapeserta didik dalam menggambar desain busana melalui penerapan metode demonstrasi berbantuan komputer FT Pend Teknik Busana .UNY tidak diterbitkan.

Sugiyono.(2007) .Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta Sugiyono.(2011). StatitiskaUntukPenelitian. Bandung: CV. Alfabeta,.

SuhadiPurwantoro.(2010). Kapan Pembelajaran Mitigasi Bencana Akan Dilaksanakan? Tersedia Http staff. Uny .Ac. Id /Pembelajaran%20Mitigasi%20Bencana%209%20M... 1 November 2010

Suhaedah (2008). Peningkatan Aktivitas Peserta Didik Dalam Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Simulasi di SekolahDasar. jurnal penelitian penddikan volume 2 nomor2, Januari 2008

Suharyono. (2002).Geografi Dalam Dunia Ilmu dan Pengajaran di Sekolah. Semarang:IKIP Semarang Press

Sumaatmadja, Nursid.(1996). Metode Pengajaran Geografi. Jakarta: Bumi Aksara. Sumaatmadja, Nursid. (1997). Metodologi Pembelajaran Geografi. Jakarta: BumiAksara

Susilana Rudi.(2006). Kurikulum dan pembelajaran.Kutekpen FIP : UPI. Cetakan terbatas Sutrisno.(2011).Perbedaan pengaruh penyuluhan metode simulasi dan demonstrasi terhadap

pengetahuan dan sikap kebersihan gigi dan mulut siswa kelas IV SDN Margomulyo 1 Sleman Yogyakarta PPS UNS.Tidak diterbitkan

Trimanjuniarso.(2012) Teori belajar Behavioristik. Tersedia

:Trimanjuniarso.files.wordpress.com/.../teori-belajar-behavioristik.doc)

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI. W. Gulo. (2005). StrategiBelajarMengajar .Jakarta :Grasindo


(45)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Winataputra, Udin S. 2001. Model-model pembelajaran Inovatif. Jakarta : Universitas Terbuka,


(46)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PIBA Aceh http://piba.tdmrc.org/content/penanggulangan-bencana 14.42

DAFTAR PUSTAKA

______. Chapter IV :The Development of Behaviour Space.

Abdurachman, Maman. 1988.

GeografiPerilakuSuatuPengantarStudiTentangPersepsiLingkungan. Jakarta : Depdikbud

Ali, Mohammad. 2011. Memahami Riset Prilaku dan Sosial. Bandung: Pustaka Cendikia Utama.

Azwar, Saifuddin. 2011. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi 2 (Cetakan ke XV). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Barliana, Syaom&Maryani, Enok. 2008. KontribusiLingkunganBinaan dan

PerilakuSpasialTerhadap Modal SosialKomunitasPenghuni dan

ImplikasinyaTerhadapPendidikan IPS. Bandung: JurnalMimbarPendidikan.

Bungin, M. Burhan. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Ekonomi, Komunikasi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Brameld, Theodore. 1965. Education As Power. Boston University

Cozby, C. Paul. 2009. Methodes in Behavioural Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Creswell,J.E. 2008.Education Research, Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and

Qualitative Research, (Third Edition), New Jersey , Person International Edition;

Creswell, J.E. 2009. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. California: Sage Publication.

Dahar, Ratna Wilis. 1996. Teori-teori Belajar. Bandung: Gelora Aksara Utama.

Danim, Sudarwan. 2004. Metode Penelitian Untuk Ilmu-ilmu Prilaku. Jakarta: Bumi Aksara. Dunn, Lee. 2002. Theories of Learning. Oxford Brookes University.

Fadilla, Avin. 1999. BeberapaTeoriPsikologiLingkungan. Yogyakarta : Bulletin Psikologi. Gendler, Margaret E..1992. Learning & Instruction; Theory Into Practice. New York:


(47)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hamzah.B.Uno.2008. ProfesiProblema,SolusidanReformasiPendidikan di Indonesia, Cett.II. Jakarta:PT BumiAksara

Hartinah, Sitti. 2008. Pengembangan Peserta Didik. Bandung: PT Refika Aditama.

Hergenhahn, B.R& Olson Matthew. 2009. Theories of Learning (Teori Belajar). Jakarta: Kencana

James. M.; Huber, Richard; Mahnaz Moallem. 2001. Constructivism in Theory and Practice: Toward a Better Understanding. The High School Journal v84 no2 p35-53.

Kunandar.2007. Guru Profesional, ImplementasiKurikulm Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) danSuksesdalamSertifikat Guru. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

Kusnendi.2010. AnalisisJalurdengan Amos.Bandung :Rizqi Press.

Muhmidayeli.2011.FilsafatPendidikan (Cetakanke 1). Bandung:RefikaAditama

Ningrum, Epon. 2009. Kompetensi Profesional Guru Dalam Konteks Strategi Pembelajaran. Bandung: Buana Nusantara.

Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : Rajawali Pers.

Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Sadulloh, Uyoh. 2009. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung : Alfa Beta. Sanjaya, Wina. 2008. KurikulumdanPembelajaran. Jakarta: Kencana.

Santosa, Purbayu Budi & Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Yogyakarta: Andi

Santoso, Singgih. 2011. Structural Equation Modeling (SEM) Konsep dan Aplikasi dengan Amos 18. Jakarta : PT. Elek Media Komputindo.

Shaughnessy, J. John; Zechmeister, B. Eugene; Zechmeister, S. Jeanne. 2007. Metode Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Subana, Muhammad. 2001. Dasar-DasarPenelitianIlmiah. Bandung: CV PustakaSetia Sumaatmadja, Nursid. 1997. MetodologiPembelajaranGeografi. Jakarta: BumiAksara


(48)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sukmadinata, Nana. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Rosda. Sukmadinata, Nana.2009. PengembanganKurikulumTeoridanPraktek. Bandung: Rosda. Sunal, Cyhthia & Hass, E Marry. 1993. Socaial Studies and The Elementary/middle School

Student. Orlando: York Graphic Services.

Susilana, Rudi & Tim. 2006.KurikulumdanPembelajaran. Bandung: Upi Press. Strauss, DFM. 2009. Social Space : Philosophy Reflection. UnisaPress

Tika, Pabundu Moch.2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik : Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher. O’Keefe &Nylen .Chapter 2 : Spatial Behaviour. Oxford University Press.

Pasya, Gurniwan. 2006. Geografi: Pemahaman Konsep dan Metodologi. Bandung: Buana Nusantara.

Pujiati, Suhermin. Analisis Regresi Linier Berganda Untuk Mengetahui Hubungan Antara Beberapa Aktifitas Promosi dengan Penjualan Produk. ITS

Mulyasa, E.2007.Menjadi Guru Profesional, MenciptakanPembelajaran yang kreatifdanMenyenangkan. Cet VI. Bandung: Rosadakarya

Mutakin, Awan. 2007. GeografiPerilakuKeragamanPerilakuKelingkungan. Bandung Mutakin, Awan. 2008. MetodePenelitianGeografi. Bandung

W. Gulo. 2008. StrategiBelajarMengajar.Jakarta :Grasindo

Walgito, Bimo. 2003. PsikologiSosialSuatuPengantar. Yogyakarta : CV Andi.

Walmsley & Lewis. 1984. Human Geography: Behavioural Approaches. London: Longman Yutina.2006. HubunganPengetahuandenganPersepsi,

SikapdanMinatDalamPengelolaanLingkunganHidupPada Guru SekolahDasar di KotaPekanbaru.Pekanbaru: Jurnal Biogenesis


(49)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian Dan PenilaianPendidikan Authors : Nana Sudjana // IbrahimPublisher : SinarBaru City : Bandung Published : 1989 Edition : - Language : Indonesia Page Count : viii,302 hlm ISBN/ISSN : - Call Number : 370.7 Subject :


(50)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMA : .SMA Negeri 1 Sirampog

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : X (sepuluh)/2 (dua)

Standar Kompetensi : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer

Kompetensi Dasar: 3.1. Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi

Indikator Pencapaian Kompetensi: - Menganalisis proses terjadinya erosi tanah

- Menganalisis dampak kerusakan tanah terhadap kehidupan

- Mengidentifikasikan usaha-usaha untuk mencegah

kerusakan tanah

Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu

- Menganalisis dampak kerusakan tanah bagi kehidupan - Menjelaskan usaha mengurangi erosi tanah

Karakterpesertadidik yang diharapkan : Kerjakeras, Jujur, salingmenghargai. Kewirausahaan / EkonomiKreatif :

Kerjakeras, jujur, salingmenghargai orang lain,inovatif, B. Materi Pembelajaran

- Erosi Tanah dan Dampaknya terhadap Kehidupan - Usaha Mengurangi Erosi Tanah

C. Metode Pembelajaran Demonstrasi

D. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar

- Kurikulum KTSP dan perangkatnya


(51)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- OHP / Slide Proyektor

- Internet

StrategiPembelajaran

TatapMuka Terstruktur Mandiri Menganalisis

unsur-unsur geosfer.

Mendeskripsikan dan menganalisis proses terjadinya erosi tanah di lingkungan sekitar Membaca buku dan dampak kerusakan tanah terhadap kehidupan Menyebut dan menjelaskan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kerusakan tanah

Peserta didik dapat

Amatilah proses erosi tanah /longsor yang terjadi karena pengaruh air hujan pada klip ! Buatlah laporan hasil pengamatanmu!

E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan

1. Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi: guru menyapa peserta didik, kemudian mengabsen.

Guru menanyakan hasil pengamatan peserta didik mengenai proses terjadinya erosi tanah ketika terkena gerusan air hujan atau siraman air secara terus menerus. 2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalamkegiataneksplorasi, guru:

Bersama-sama melihatpotonganklip / film dampak erosi tanah terhadap kehidupan (hal 109). (nilai yang ditanamkan: Kerjakeras, Jujur, salingmenghargai.);

Elaborasi

Dalamkegiatanelaborasi, guru:

Mendiskusikan secara berkelompok mengenai masalah kegiatan pembalakan hutan secara liar (Aktivitas hal 113).(nilai yang ditanamkan: Kerjakeras, Jujur,

salingmenghargai.);

Membuat kesimpulan hasil diskusi.

Konfirmasi


(52)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menjelaskantentanghal-hal yang belumdiketahui.(nilai yang ditanamkan: Kerjakeras,

Jujur, salingmenghargai.)

3. Kegiatan Penutup

Melakukan refleksi materi yang telah dibahas.(nilai yang ditanamkan: Kerjakeras, Jujur,

salingmenghargai.);

Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti. (nilai yang ditanamkan: Kerjakeras, Jujur, salingmenghargai.);

Menugaskan peserta didik mengerjakan soal evaluasi akhir bab mengenai Pedosfer. Tugas ini dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.(nilai yang ditanamkan: Kerjakeras,

Jujur, salingmenghargai.);

Menugaskan peserta didik untuk membaca dan mencermati materi mengenai Perubahan Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan.(nilai yang ditanamkan:

Kerjakeras, Jujur, salingmenghargai.);

F. Penilaian

Jenis tagihan : Unjuk kerja

Bentuk tagihan : tes

Mengetahui, …………., ………..

Kepala Sekolah……….. Guru Geografi

____________________________ _________________________

NIP/NIK. NIP/NIK.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA : SMA Negeri 1 Sirampog

Mata Pelajaran : Geografi


(53)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi

Indikator Pencapaian Kompetensi: - Menemutunjukkan bentuk muka bumi akibat tenaga eksogen

- Membedakan jenis-jenis pelapukan, pengikisan, danpengendapan

Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu

A. Menjelaskan ciri bentang alam akibat proses pengikisan dan pengendapan  Karakterpesertadidik yang diharapkan :

Kerjakeras, Jujur, salingmenghargai. Kewirausahaan / EkonomiKreatif :

Kerjakeras, jujur, salingmenghargai orang lain,inovatif, B. Materi Pembelajaran

- Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Eksogen 1. Pelapukan

2. Pengikisan

3. Pengendapan

C. Metode Pembelajaran demonstrasi

D. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar

- Kurikulum KTSP dan perangkatnya

- Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA - ESIS - Buku sumber Geografi SMA – ESIS

- Buku-buku penunjang yang relevan - OHP / Slide Proyektor

- VCD mengenai tenaga eksogen

- Internet


(54)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menganalisis unsur-unsur geosfer.

Mendeskripsikan pengaruh tenaga eksogen terhadap bentuk muka bumi Menonton klip tentang proses pelapukan, pengikisan, dan pengendapan.

Setelah menonton film mengenai proses pelapukan, pengikisan, dan pengendapan, buatlah laporan mengenai cerita yang disaapabilan pada film tersebut!

E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan pertama

1. Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi: guru menyapa peserta didik dan mengabsen.

Guru menanyakan perbedaan antara tenaga endogen dan tenaga eksogen 2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalamkegiataneksplorasi, guru:

Menonton klip mengenai perombakan bentuk muka bumi akibat tenaga eksogen.(nilai yang ditanamkan: Kerjakeras, Jujur, salingmenghargai.);

Elaborasi

Dalamkegiatanelaborasi, guru:

Mendiskusikan mengenai isi klip yang telah ditonton.(nilai yang ditanamkan:

Kerjakeras, Jujur, salingmenghargai.);

Secara individu, peserta didik membuat karangan (ringkasan) mengenai materi/isi dengan mencantumkan judul film dan pembuatnya.(nilai yang ditanamkan: Kerjakeras,

Jujur, salingmenghargai.);

Konfirmasi

Dalamkegiatankonfirmasi, Pesertadidik:

Menyimpulkantentanghal-hal yang belumdiketahui(nilai yang ditanamkan: Kerjakeras,

Jujur, salingmenghargai.);

Menjelaskantentanghal-hal yang belumdiketahui.(nilai yang ditanamkan: Kerjakeras,

Jujur, salingmenghargai.)

3. Kegiatan Penutup

Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.(nilai yang ditanamkan:

Kerjakeras, Jujur, salingmenghargai.);

Penugasan: membuat makalah kelompok mengenai perubahan bentuk lahan akibat degradasi ). Pada pertemuan berikutnya, setiap kelompok mempresentasikan makalahnya.(nilai yang ditanamkan: Kerjakeras, Jujur, salingmenghargai.);


(1)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TatapMuka Terstruktur Mandiri

Menyebut dan menjelaskan usaha-usaha untuk

mencegah terjadinya kerusakan tanah

K. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan

4. Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi: guru menyapa peserta didik, kemudian mengabsen.

Guru menanyakan hasil pengamatan peserta didik mengenai proses terjadinya erosi tanah ketika terkena gerusan air hujan atau siraman air secara terus menerus. 5. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalamkegiataneksplorasi, guru:

Bersama-sama melihatpotonganklip / film dampak erosi tanah terhadap kehidupan (hal 109). (nilai yang ditanamkan: Kerjakeras, Jujur, salingmenghargai.);

Elaborasi

Dalamkegiatanelaborasi, guru:

Mendiskusikan secara berkelompok mengenai masalah kegiatan pembalakan hutan secara liar (Aktivitas hal 113).(nilai yang ditanamkan: Kerjakeras, Jujur,

salingmenghargai.);

Membuat kesimpulan hasil diskusi. Konfirmasi

Dalamkegiatankonfirmasi, Pesertadidik:

Menyimpulkantentanghal-hal yang belumdiketahui(nilai yang ditanamkan: Kerjakeras, Jujur, salingmenghargai.);

Menjelaskantentanghal-hal yang belumdiketahui.(nilai yang ditanamkan: Kerjakeras, Jujur, salingmenghargai.)

6. Kegiatan Penutup

Melakukan refleksi materi yang telah dibahas.(nilai yang ditanamkan: Kerjakeras, Jujur, salingmenghargai.);

Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti. (nilai yang ditanamkan: Kerjakeras, Jujur, salingmenghargai.); Menugaskan peserta didik mengerjakan soal evaluasi akhir bab mengenai Pedosfer. Tugas ini dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.(nilai yang ditanamkan: Kerjakeras, Jujur, salingmenghargai.);

Menugaskan peserta didik untuk membaca dan mencermati materi mengenai Perubahan Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan.(nilai yang ditanamkan: Kerjakeras, Jujur, salingmenghargai.);


(2)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu L. Penilaian

Jenis tagihan : Unjuk kerja Bentuk tagihan : tes

Mengetahui, …………., ………..

Kepala Sekolah……….. Guru Geografi

____________________________ _________________________

NIP/NIK. NIP/NIK.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA : SMA Negeri 1 Sirampog

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : X (sepuluh)/2 (dua)

Standar Kompetensi : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer

Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi

Indikator Pencapaian Kompetensi: - Menemutunjukkan bentuk muka bumi akibat tenaga eksogen

- Membedakan jenis-jenis pelapukan, pengikisan, danpengendapan

Alokasi Waktu : 1 x 45 menit G. Tujuan Pembelajaran


(3)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Peserta didik mampu

B. Menjelaskan ciri bentang alam akibat proses pengikisan dan pengendapan

Karakterpesertadidik yang diharapkan :

Kerjakeras, Jujur, salingmenghargai.

Kewirausahaan / EkonomiKreatif :

Kerjakeras, jujur, salingmenghargai orang lain,inovatif,

H. Materi Pembelajaran

- Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Eksogen 4. Pelapukan

5. Pengikisan 6. Pengendapan

I. Metode Pembelajaran Simulasi

J. Sumber/ Bahan/ Alat Belajar

- Kurikulum KTSP dan perangkatnya

- Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA - ESIS - Buku sumber Geografi SMA – ESIS

- Buku-buku penunjang yang relevan - OHP / Slide Proyektor

- VCD mengenai tenaga eksogen - Internet

StrategiPembelajaran

TatapMuka Terstruktur Mandiri

Menganalisis unsur-unsur geosfer.

Mendeskripsikan pengaruh tenaga eksogen terhadap bentuk muka bumi Tanya jawab tetntang tanah bergerak dan longsor

Simulasi kejadian tanah longsor dan tanah bergerak

K. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan

4. Kegiatan Pendahuluan


(4)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru menanyakan perbedaan antara tenaga endogen dan tenaga eksogen 5. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalamkegiataneksplorasi, guru:

Menonton klip mengenai perombakan bentuk muka bumi akibat tenaga eksogen.(nilai yang ditanamkan: Kerjakeras, Jujur, salingmenghargai.);

Elaborasi

Dalamkegiatanelaborasi, guru:

Bermainsimulasi.(nilai yang ditanamkan: Kerjakeras, Jujur, salingmenghargai.); Secara individu, peserta didik membuat karangan (ringkasan) mengenai materi/isi tentangsimulasi(nilai yang ditanamkan: Kerjakeras, Jujur, salingmenghargai.); Konfirmasi

Dalamkegiatankonfirmasi, Pesertadidik:

Menyimpulkantentanghal-hal yang belumdiketahui(nilai yang ditanamkan: Kerjakeras, Jujur, salingmenghargai.);

Menjelaskantentanghal-hal yang belumdiketahui.(nilai yang ditanamkan: Kerjakeras, Jujur, salingmenghargai.)

6. Kegiatan Penutup

Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.(nilai yang ditanamkan: Kerjakeras, Jujur, salingmenghargai.);

Penugasan: membuat makalah kelompok mengenai perubahan bentuk lahan akibat degradasi ). Pada pertemuan berikutnya, setiap kelompok mempresentasikan makalahnya.(nilai yang ditanamkan: Kerjakeras, Jujur, salingmenghargai.);

L. Penilaian

- Penilaian untuk tugas karangan mengenai ringkasan klip tentang perombakan bentuk muka bumi akibat tenaga eksogen.

Penilaian berdasarkan pada rubrik penilaian berikut ini. Mengetahui,

…………., ……….. Kepala Sekolah……….. Guru Geografi

____________________________ _________________________


(5)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR


(6)

Adi Priyono, 2014

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Artikeluii

http://www.uii.ac.id/content/view/580/p

ukulUniversitas Islam Indonesia

2010