RINGKASAN TULISAN DALAM BUKU PENERAPAN P (10)

RINGKASAN TULISAN DALAM BUKU
PENERAPAN PRINSIP PROPORSIONALITAS TERHADAP PENGGUNAAN
PESAWAT TANPA AWAK DALAM KONFLIK BERSENJATA1
Oleh:
Chieka Cartadila Jasmin Shafira2
RINGKASAN
Perkembangan teknologi yang terjadi seiring dengan perkembangan di dunia ini memiliki
imbas di berbagai sektor termasuk militer. Perkembangan teknologi informasi yang sangat
cepat mendorong setiap badan pertahanan negara untuk memodernisasi alat-alat perangnya.
Salah satu yang menjadi sebuah alat perang modern adalah pesawat tanpa awak yang telah
berkembang begitu pesat dengan berbagai macam jenis di berbagai negara. Keberadaan
pesawat tanpa awak tersebut pun menimbulkan permasalahan pro-kontra. Pesawat tanpa
awak dinilai dapat mengurangi keterlibatan tentara perang serta melindungi mereka dari
bahaya konflik di medan perang. Tetapi di sisi lain, keberadaan pesawat tanpa awak tersebut
juga cukup ditentang karena tingkat akurasi nya yang masih dipertanyakan. Buku ini
membahas mengenai legalitas penggunaan pesawat tanpa awak menurut hukum humaniter
internasional serta penerapan prinsip proporsionalitas dalam penggunaannya.
Penggunaan pesawat tanpa awak dalam mendukung perang haruslah sesuai dengan
hukum humaniter internasional yang berlaku. Hal tersebut diatur dalam Pasal 36 Protokol
Tambahan I Konvensi Jenewa tentang Perlindungan Korban-Korban Pertikaian-Pertikaian
Bersenjata Internasional Tahun 1997 yang intinya pengembangan alat dan cara baru dalam

berperang, negara tetap wajib menetapkan penggunaannya akan sesuai dengan Protokol ini
dan tidak melanggar hukum humaniter. Selama ini, penciptaan dan penggunaan pesawat
tanpa awak masih berusaha untuk tetap mengindahkan hukum humaniter serta nilai
kemanusiaan. Hal tersebut dapat dilihat dari keterlibatan manusia dalam pengendalian serta
pembuatan keputusan untuk menyerang dengan pesawat tersebut. Pada dasarnya, penciptaan
pesawat tanpa awak ini didasari atas tujuan untuk meminimalisir korban baik dari pihak
kombatan maupun non-kombatan dan dalam prosesnya, belum ada aturan yang mengatur
secara spesifik mengenai pesawat tanpa awak tersebut. Sehingga pengembangan teknologi
pesawat tanpa awak masih diperbolehkan selama tidak bertentangan dengan hukum
humaniter.
Selama proses pengembangan pesawat tanpa awak, telah banyak berbagai peristiwa
perang yang melibatkan pesawat tanpa awak menimbulkan kerugian di pihak sipil. Kejadiankejadian yang merugikan pihak sipil tersebut terjadi karena belum adanya aturan mengenai
penggunaan pesawat tanpa awak. Oleh karena itu, dalam praktiknya pesawat tanpa awak
harus menggunakan prinsip proporsionalitas. Adapun prinsip proporsionalitas ini adalah
prinsip keseimbangan antara prinsip kepentingan militer, kemanusiaan serta ksatriaan. Prinsip
proporsionalitas sendiri telah menjadi bagian dari hukum kebiasaan internasional sehingga
setiap negara terikat dengan prinsip tersebut. Karena kekuatan prinsip proporsionalitas
1 Heriyanto, Dodik S.N., “Penerapan Prinsip Proporsionalitas terhadap Penggunaan Pesawat Tanpa Awak dalam
Konflik Bersenjata”, dalam Denny Ramdhani, et. al, Konteks dan Perspektif Politik Terkait Hukum Humaniter
Internasional

Kontemporer, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2015, hlm.211-224.
2 Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia dengan Nomor
Induk Mahasiswa: 16323123

tersebut dapat menjadi pedoman dalam penggunaan pesawat tanpa awak, maka terdapat
beberapa ukuran dalam penggunaannya secara proporsional yakni:
1. Penduduk sipil mendapatkan prioritas utama dalam perlindungan
2. Penggunaannya harus dengan kendali manusia
3. Penggunaanya tidak boleh bertentangan dengan hukum humaniter
4. Penggunaan pesawat tanpa awak dalam pertikaian bersenjata tidak boleh melanggar
hukum humaniter
Meskipun keberadaan teknologi pesawat tanpa awak belum ada dalam hukum humaniter,
pengembangan dan penggunaannya diperbolehkan dalam Pasal 36 Protokol Tambahan I
Tahun 1977 Konvensi Jenewa. Sehingga untuk mengatur penggunaannya, digunakanlah
prinsip proporsionalitas yang sejalan dengan hukum humaniter. Sehingga, penggunaan
pesawat tanpa awak diperbolehkan selama dilakukan secara proporsional dan tidak
menentang hukum humaniter.

DAFTAR PUSTAKA
Heriyanto, Dodik S.N., “Penerapan Prinsip Proporsionalitas terhadap Penggunaan Pesawat

Tanpa Awak dalam Konflik Bersenjata”, dalam Denny Ramdhani, et. al, Konteks dan
Perspektif Politik Terkait Hukum Humaniter Internasional Kontemporer,
RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2015.