OTORITAS PENDELEGASIAN WEWENANG DAN DESE

OTORITAS, PENDELEGASIAN,
WEWENANG DAN
DESENTRALISASI

NAMA : BIAINI NAELI MUNA
NIM : 125020300111098

ASSALAMUALAIKUM WR.WB. BAPAK/IBU DAN TEMAN-TEMAN DI SELURUH INDONESIA SEKALIAN.
SEMOGA DENGAN FILE INI, SEMAKIN MENAMBAH ILMU PENGETAHUAN, WAWASAN & DAPAT
BERMANFAAT BAGI SESAMA.
DENGAN SENANG HATI SAYA MENERIMA SARAN YANG BERSIFAT MEMBANGUN DARI BAPAK/IBU
DAN TEMAN-TEMAN YANG DAPAT DISAMPAIKAN MELALUI JARINGAN DIBAWAH INI :

PIN BBM : 517EB577
FACEBOOK : BIAINI NELI
LINKEDID : BIAINI NELI

SALAM,
BIAINI NAELI MUNA

Pengaruh, kekuasaan dan otoritas

a.

b.
c.

Pengaruh adalah tindakan atau contoh yang langsung atau tidak langsung yang
menyebabkan adanya perubahan dalam perilaku atau sikap dari orang atau
kelopmpok lain.
Kekuasaan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk
melaksanakan apa yang menjadi keinginannya.
Otoritas merupakan suatu bentuk jenis kekuasaan. Perorangan atau kelompok
yang berupaya untuk mempengaruhi dalam batas-batas yang diakui.

Dasar-dasar otoritas formal
a.

b.

Pandangan klasik, menganggap bahwa otoritas berasal dari tingkat tertinggi
dalam masyarakat dan kemudian dengan berlandaskan hukum diteruskan ke

tingkat-tingkat yang lebih bawah.
Pandangan normatif, bagaimana seorang harus berperilaku dan mengandung arti
bahwa ketidakpatuhan terhadap perintah yang sah dari para manajer adalah
salah dan tidak bisa dipertanggung-jawabkan.
Pandangan ini mempertimbnagkan kenyataan bahwa banyak hukum diabaikan dan
lainnya dipatuhi karena alasan-alasan di luar penerimaan terhadap otoritas,
seperti kebiasan dan takut.

Hak untuk memiliki dan
menggunakan kekayaan
pribadi

konstitusi

Pemilik perusahaan
Dewan direksi
Direksi utama

Pandangan klasik
mengenai otoritas


Manajer puncak

Manajer menengah
Manajer lini pertama
Pelaksana operasi

Seseorang dapat dan akan menerima suatu pesan sebagai perintah hanya

kalau empat kondisi ini terjadi secara bersamaan.

Ia dapat dan memang memahami pesan itu.

Pada waktu ia memutuskan, ia percaya bahwa hal tersebut tidak
menyimpang dari tujuan organisasi.

Pada waktu memutuskan, ia memutuskan ia percaya bahwa itu cocok
dengan kepentingan pribadinya secara keseluruhan.

Ia mampu secara mental dan fisik untuk mematuhinya.


John French dan Bertram Raven
menunjukan
lima sumber dasar kekuasaan
a. Kekuasaan imbalan
Terjadi bila seseorang memiliki kemampuan untuk memberi imbalan pada orang lain karena telah
melaksanakan suatu perintah atau memenuhi permintaan lain.
b. Kekuasaan paksaan
Didasarkan pada kemampuan pemberi pengaruh untuk menghukum penerima pengaruh kalau tidak
bisa memenuhi permintaan merupakan sisi negatif dari kekuasaan imbalan.
c. Kekuasaan sah
Terjadi bila bawahan atau yang menerima pengaruh mengakui bahwa pemberi pengaruh mempunyai
“hak” atau secara sah berhak memberikan pengaruh.
d. Kekuasaaan ahli
Didasarkan pada pendapat atau kepercayaan bahwa pemberi pengaruh mempunyai keahlian atau
pengetahuan yang relevan yang tidak dimiliki oleh penerima pengaruh.
e. Kekuasaan referensi
Didasarkan pada keinginan penerima pengaruh untuk mengidentifikasikan dirinya dengan, atau
meniru pemberi pengaruh.


Ciri-ciri penggunaan kekuasaan yang berhasil
a.
b.
c.
d.
e.

f.

Para manajer yang efektif sensitif terhadap sumber kekuasaannya dan berhati-hati
dalam menjaga agar tindakannya sesuai dengan harapan orang.
Manajer yang baik akan memahami lima basis kekuasaan dan mengetahui yang
mana yang akan digunakan dalam situasi yang berbeda.
Para manajer yang aktif menyadari bahwa semua basis kekuasaan dalam situasi
tertentu mempunyai manfaatnya masing-masing.
Para manajer yang berhasil mempunyai tujuan karir yang akan memungkinkan
mengembangkan dan menggunakan kekuasaan.
Para manajer yang efektif mempertegas kekuasaan dengan kedewasaan dan
pengendalian diri.
Para manajer yang berhasil mengetahui bahwa kekuasaan itu perlu agar pekerjaan

dapat dilaksanakan.

• Sumber :

Dikutip dari buku Pengantar Manajemen