PENGARUH PROFITABILITAS, TINGKAT HUTANG, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP BOOK TAX GAPPADA PERUSAHAAN SUB- SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2015

1 Ikhsan Riansa* *2 , Rahmawaty

1,2 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala

e-mail: rikhsan13@gmail.com *2 , rahmawaty@unsyiah.ac.id

Abstrak

This studyaims to examine the influence of probitability, leverage, and firm size to book tax gap. The samples of this research are the Sub-Sektor Property and Real Estate firms listed in BEI (Bursa Efek Indoensia) in 2012-2015. The Samplesare collected using purposive sampling method and resulted 32 companies become the finalsamples. Data was analised by using the multiple regression analysis. The results of this research show that (1) profitability, leverage, and firm size simultaneously influence for book tax gap, (2) profitability has positive influence and significantonbook tax gap, (3) leveragenegatively influence and significantonbook tax gap, and (4) firm size positively influence and significant on book tax gap.

Keywords: Profitability ,Leverage, Firm Size, Book Tax Gap.

1. Pendahuluan

dari laporan keuangan suatu perusahaan. Terdapat dua Pajak memiliki peranan penting dalam

versi laba yang dihitung oleh perusahaan setiap kelangsungan perekonomian setiap negara termasuk

berdasarkan SAK Indonesia. Pajak digunakan untuk membiayai semua

(StandarAkuntansi Keuangan) dan laba yang dihitung pengeluaran

berdasarkan ketentuan perpajakan yang berlaku. pemerintahan dan pembangunan.Pemungutan pajak di

Perbedaan perhitungan laba timbul karena ketentuan Indonesia diatur oleh Undang-undang Nomor 16

dan konsep yang berbeda antara SAK dan undang- Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum Perpajakan

undang pajak (Martani, 2014). Akibat adanya Pasal 1 ayat 1, yang menyebutkan pajak merupakan

konsep tersebut kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh

menyebabkan perbedaan antara laba akuntansi dan wajib pajak baik pribadi ataupun badan yang bersifat

laba fiskal yang sering disebut dengan istilah BTG memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak

(Book Tax Gap) (Martani et al., 2011). Setiap akhir mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan

tahunpada saat menghitung pajak, perusahaan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya

diwajibkan untuk melakukan penyesuaian terhadap kemakmuran rakyat.

berdasarkan peraturan pajak Salah satu wajib pajak yang mempunyai

laba akuntansi

penghasilan.

kewajiban membayar pajak adalah perusahaan. Pajak BTG telah banyak digunakan dalam penelitian dihitung dari laba bersih yang diperoleh suatu

perpajakan untuk melihat kandungan informasi pajak perusahaan. Semakin besar pajak yang dibayarkan

ataupun untuk menilai kinerja perusahaan. Terjadinya oleh perusahaan kepada negara, maka semakin banyak

fenomena BTGini dapat menimbulkan peluang untuk pula pendapatan negara, namun sebaliknya bagi

terjadinya manajemen laba dan mempengaruhi kualitas perusahaan, pajak merupakan beban yang akan

laba perusahaan (Hanlon, 2005).Secara umum, mengurangi laba bersih (Kouba et al., 2015).

terdapat dua tipeBTG yaitu perbedaan yang bersifat Laba merupakan informasi penting yang

temporer dan perbedaan yang bersifat permanen. dibutuhkan pihak internal dan eksternal yang diperoleh

Perbedaan yang bersifat temporer atau sementara

 terjadi karena adanya perbedaan metode akuntansi

aset besar dan sukses cenderung akan mengalami BTG serta saat pengakuan pendapatan dan biaya sedangkan

yang besar, Sovdan (2012).

perbedaan permanen terjadi karena adanya transaksi Penelitian yang berkaitan dengan BTG telah pendapatan dan biaya diakui menurut akuntansi

banyak diteliti baik dalam maupun luar negeri. Long et komersial dan tidak diakui menurut fiskal (Resmi,

al. (2013) menyatakan bahwa terdapat beberapa 2016:389).

variabel yang dapat mempengaruhi BTG, antara lain BTG dipengaruhi oleh beberapa hal yang pada

pertumbuhan perusahaan, likuiditas, evaluasi pasar penelitian ini dibatasi pada profitabilitas, tingkat

untuk saham, struktur modal, skala perusahaan, rasio hutang, dan ukuran perusahaan. Profitabilitas adalah

kepemilikan saham investor institusional, dan kemampuan perusahaan memperoleh laba yang

berbagiharga. Hasil penelitian tersebut menyatakan berhubungan dengan penjualan, total aktiva, maupun

bahwa ukuran perusahaanmempunyai pengaruh positif modal sendiri (Subramanyam, 2012). Perusahaan yang

terhadap BTG.

memiliki tingkat profitabilitas yang rendah tidak akan Koubaa et al. (2015) juga meneliti faktor-faktor dapat menarik investor untuk menanamkan saham atau

yang mempengaruhi BTG. Variabel yang diteliti modalnya pada perusahaan tersebut. Oleh karena itu,

pertumbuhan pendapatan, perusahaan yang memiliki profitabilitas yang rendah

adalah

pengaruh

profitabilitas, likuiditas, tingkat hutang, rasio laba akan memiliki BTG yang rendah pula (Martani, 2014).

harga, akrual diskresioner, pertumbuhan investasi, Selain profitabilitas, tingkat hutang juga memiliki

kepemilikan institusional, dan ukuran perusahaan kaitan terhadap BTG. Apabila suatu perusahaan

sebagai variabel kontrol. Penelitian tersebut memiliki tingkat hutang yang lebih dominan daripada

menyimpulkan bahwa pertumbuhan pendapatan, tingkat profitabilitasnya, maka tidak menutup

profitabilitas dan akrual diskresioner mempunyai kemungkinan adanya manajemen laba didalamnya.

hubungan yang signifikan terhadap BTG. Jika tingkat hutang melebihi profitabilitas sesuatu

Selanjutnya Martani et al.(2011) melakukan perusahaan,

penelitian berkaitan dengan besar kecilnya BTG. Pada mendapatkan investor untuk perusahaan tersebut.

penelitian ini ditambahkan perusahaan yang (Martani et al., 2011). Hal ini dapat menyebabkan

melakukan merger atau akuisisi dalam pemilihan perusahaan melakukan rekayasa dalam pelaporan

sampel yang merupakan kekurangan penelitian pajak untuk menekan keseluruhan jumlah pajak yang

Persada dan Martani (2010). Faktor-faktor yang diuji terhutang. Keadaan ini dapat mengakibatkan

berbeda, antara lain manajemen laba yang perusahaan melaporkan penghasilannya kurang dari

menggunakan total akrual, aset atau kewajiban pajak semestinya atau pembebanan biaya melebihi dari yang

tangguhan, ukuran perusahaan, perusahaan afiliasi, seharusnya sehingga tidak menutup kemungkinan

intensitas modal dan persediaan, dan perusahaan yang terjadinya BTGdalam suatu perusahaan.

berafiliasi atau berkonsolidasi. Analisis deskriptif yang Faktor lainnya yang mempengaruhi BTG adalah

dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan. Hubungan BTG dengan ukuran

perbedaan sementara dan perbedaan permanen tidak dan keuntungan perusahaan memiliki dua sudut

berbeda secara signifikan maka nilai BTG sangat pandang yang berbeda, di satu sisi, semakin besar

terkait dengan dua perbedaan tersebut. Analisis regresi profitabilitas dan ukuran perusahaan maka semakin

menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi BTG besar kemungkinan perusahaan tersebut menjadi

di Indonesia adalah total akrual dan ukuran sorotan dari aturan pemerintah (Watts dan Zimmerman

perusahaan.

1986). Pajak merupakan salah satu elemen dari teori Penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya biaya politik yang menyebutkan bahwa perusahaan

karena pada penelitian ini hanya menguji pengaruh besar memiliki BTG yang kecil. Disisi lain,

variabel independen yang berasal dari dalam perusahaan yang besar dan sukses memiliki sumber

perusahaan terhadap variabel dependen yang daya yang besar untuk mempengaruhi proses politik

merupakan BTG dengan menggunakan laporan sehingga mereka akan cenderung akan melakukan

keuangan yang telah di audit pada perusahaan sub perencanaan pajak dan akan melakukan penghematan

sektor property dan real estate yang terdaftar di BEI pajak. Dengan asumsi ini perusahaan yang memiliki

(Bursa Efek Indonesia). Perusahaan sub sektor

 property dan real estate dipilih menjadi objek

penjualan hingga aktivitas pengumpulan piutang. penelitian karena jenis perusahaan tersebut banyak

Penilaian atau pengukuran aspek Profitabilitas suatu diminati oleh investor dalam berinvestasi. Perusahaan

perusahaan yang diidentifikasikan dengan siklus non financial khususnya pada sektor property dan real

operasi normalnya. Profitabilitas mempunyai arti estate adalah perusahaan yang dominan terdaftar di

penting bagi setiap perusahaan karena berdampak pada BEI. Penelitian ini mengambil data dari tahun 2012

berbagai akibat yang dapat merugikan atau tidak dapat sampai 2015.

digunakannya kesempatan untuk memperoleh laba, jika perusahaan berada dalam keadaan tidak (kurang).

2. Kajian Teoretis

Apabila Profitabilitas suatu perusahaan itu mengalami

kondisi yang baik, maka perusahaan tersebut BTG merupakan perbedaan perhitungan antara

2.1. Book Tax Gap

mencerminkan BTG yang baik pula karena mampu laba menurut akuntansi dan perhitungan laba menurut

menanggung biaya-biaya yang muncul seperti pajak perpajakan. Setiap perusahaan yang bergerak di bidang

(Martani, 2014).

bisnis menyusun laporan keuangan untukdua tujuan.

H 1 : Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan Tujuan pertama yaitu menyusun laporan keuangan

terhadap Book Tax Gap

sesuai dengan SAK dan tujuan yang kedua yaitu sesuai dengan Peraturan Undang-Undang Perpajakan untuk

2.3 Tingkat Hutang

menentukan besarnya kewajiban pajak perusahaan Tingkat Hutang adalah pertumbuhan penjualan yang harus dibayarkan ke pemerintah (Hanlon, 2005).

dan pertumbuhan total aktiva. Apabila suatu Pada penerapannya terdapat perbedaan prinsip

perusahaan memiliki tingkat hutang yang lebih antara SAK dan peraturan perpajakan yang berlaku

dominan daripada tingkat profitabilitasnya, maka tidak sehingga menyebabkan dua jenis laba yang dihitung

menutup kemungkinan adanya manajemen laba setiap tahunnya yaitu laba menurut akuntansi dan laba

didalamnya. Jika tingkat hutang melebihi profitabilitas menurut perpajakan. Besarnya pajak penghasilan yang

sesuatu perusahaan, maka perusahaan akan susah harus dibayar oleh perusahaan dapat dihitung

mendapatkan investor untuk perusahaan tersebut. Hal berdasarkan penghasilan kena pajak, dimana

ini dapat menyebabkan perusahaan melakukan penghasilan kena pajak perusahaan diperoleh dari

rekayasa dalam pelaporan pajak untuk menekan rekonsiliasi fiskal terhadap laba akuntansi (Long et al.,

keseluruhan jumlah pajak yang terhutang. Keadaan ini 2013).

dapat

perusahaan melaporkan penghasilannya kurang dari semestinya atau

mengakibatkan

pembebanan biaya melebihi dari yang seharusnya Riyanto (2008:25) mendefinisikan bahwa

2.2. Profitabilitas

sehingga tidak menutup kemungkinan terjadinya profitabilitas adalah masalah yang berhubungan

BTGdalam suatu perusahaan (Baker et al., 2011:10). dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk

Utang akan menimbulkan beban tetap (fixed rate memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera

of return ) yang disebut dengan bunga. Semakin besar dipenuhi. (Kamsir, 2012:127) Rasio profitabilitas

utang maka laba kena pajak akan menjadi lebih kecil merupakan rasio yang mengukur tingkat kemampuan

karena insentif pajak atas bunga utang semakin besar. perusahaan untuk dapat memenuhi kewajiban jangka

Hal tersebut membawa implikasi meningkatnya pendeknya. Apabila perusahaan tersebut memiliki

penggunaan utang oleh perusahaan. Penelitian Taylor tingkat profitabilitas yang tinggi, maka perusahaan

dan Richardson (2013) memberikan bukti bahwa telah mampu bersaing di pasaran

perusahaan yang memiliki kewajiban pajak tinggi akan Pada umumnya aspek Profitabilitas tidak

memilih untuk berutang agar mengurangi pajak. Dapat dipandang hanya pada suatu periode, tetapi dikaitkan

disimpulkan perusahaan yang mempunyai tingkat dengan satu periode tahun buku atau kadang-kadang

hutang yang tinggi akan memiliki BTG yang juga diidentifikasikan dengan siklus operasi normal

besar.

perusahaan. Siklus operasi normal perusahaan

Tingkat Hutang berpengaruh negatif dan merupakan suatu jangka waktu yang tercakup dari

signifikan terhadap Book Tax Gap sejak dimulainya aktivitas pembelian, produksi,

Tujuan penelitian ini adalahuntuk melihat Ukuran Perusahaan merupakan proksi atas

2.4. Ukuran Perusahaan

pengaruh profitabilitas, tingkat hutang, dan ukuran pertumbuhan ekonomi pada suatu perusahaan

perusahaan terhadap book tax gap melalui pengujian (Sovdan, 2012). Pendapatan itu sendiri merupakan

penelitian analisis regresi linear berganda. Metode jumlah uang yang diterima oleh suatu perusahaan dari

penelitian analisis regresi linear berganda merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan

penelitian yang fungsinya untuk menguji pengaruh tersebut, dan kebanyakan aktivitas tersebut adalah

profitabilitas, tingkat hutang, dan ukuran perusahaan aktivitas penjualan produk dan atau penjualan jasa

terhadap book tax gap yang diolah dengan program kepada konsumen.

Statistical Package for Social Science (SPSS).Sampel Ukuran perusahaan adalah rata-rata total

dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan

metode purposive sampling.Populasi yang menjadi sampai beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih

pengamatan dalam penelitian ini adalah seluruh besar daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka

perusahaan Sub-Sektor Property dan RealEstate yang akan diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak.

terdaftar di BEI selama periode 2012 sampai tahun Sebaiknya jika penjualan lebih kecil daripada biaya

2016. Perusahaan Sub-Sektor Property dan RealEstate variabel dan biaya tetap maka perusahan akan

ditetapkan sebagai objek yang diteliti karena jenis mengalami kerugian (Brigham dan Houston 2001).

perusahaaan ini memiliki karakteristik yang sama Sedangkan menurut Ferry dan Jones (dalam Sujianto

sehingga mudah diamati. Pada penelitian ini tingkat 2001),

intervensi yang digunakan adalah minimal. Situasi besarkecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh

ukuran perusahaan

menggambarkan

studi yang digunakan dalam penelitian ini tidak diatur. total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah penjualan, dan rata-rata total aktiva. Jadi ukuran

laporan keuangan tahunan perusahaan yang telah perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang

teraudit dalam satu periode akuntansi. Horizon waktu dimiliki oleh perusahaan.

di dalam penelitian ini, untuk mengumpulkan data Ukuran Perusahaan dalam penelitian ini

maka menggunakan metodecross sectional dan time menggunakan pengukuran ukuran perusahaan (size)

series .

sama dengan total asset. Pengukuran ukuran perusahaan ini mengacu pada penelitian Sovdan

3.2 Populasidan Sampel Penelitian

(2012) dan Sujianto (2001). Suatu perusahaan yang Populasi pada penelitian ini ialah seluruh memiliki aset yang besar cenderung akan memiliki

perusahaan yang terdaftar secara di BEI tahun 2012- BTG yang besar.

2015. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini

H 3 : Ukuran Perusahaan berpengaruh Positif dan adalah metode purposive sampling, yaitu sampel yang signifikan terhadap Book Tax Gap

memiliki kriteria-kriteria tertentu. Sampel pada penelitian ini terdapat sampel untuk setiap event yang

3. Metode Penelitian

menjadi amatan.

3.1 Desain Penelitian

Sampel Penelitian

No

Kriteria Sampel

Jumlah Perusahaan

Perusahaan Sub-Sektor Property dan RealEstateyang terdaftar di BEI selama

47 periode pengamatan

Perusahaan yang mengalami kerugian menurut laba akuntansi, laba komprehensif,

2. (9) dan laba pajak selama tahun pengamatan.

Perusahaan Sub-Sektor Property dan RealEstate yang tidak memiliki kelengkapan

3. data yang dibutuhkan terkait dengan indikator-indikator perhitungan untuk variabel (6) yang diamati pada penelitian ini.

4. Sasaran Sampel

5. Periode Penelitian 2012-2015

4 Tahun

6. Jumlah n Sampel 128

3.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

laba akuntansi dengan laba pajak dan dibagi dengan Data yang digunakan dalam penelitian ini

total aset (Martani et al., 2014). Selanjutnya Martani et merupakan data sekunder. Menurut Sekaran (2011:77)

al. (2014) menjelaskan bahwa laba pajak didapat dari data sekunder adalah data yang mengacu pada

beban pajak kini dibagi dengan tarif pajak informasi yang dikumpulkan oleh seseorang atau suatu

penghasilan.

lembaga, dan bukan peneliti yang melakukan studi mutakhir. Data dalam penelitian ini merupakan data

BTG = – laporan keuangan teraudit perusahaan sub-sektor property dan realestate yang dipublikasikan BEI dari

Rumus untuk mendapatkan laba pajak yaitu: tahun 2012 sampai tahun 2015 melalui websitenya,

Beban pajak kini yaitu www.idx.co.id.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam Tarif pajak penghasilan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Studi kepustakaan

3.4.2 Profitabilitas

Suatu indikator kinerja manajemen dalam Studi kepustakaan dilakukan dengan mempelajari

literatur-literatur dan sumber-sumber tertulis yang mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukan dengan laba bersih yang dihasilkan. (Subramanyam

berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dan Wild, 2012:43). Sebuah perusahaan dapat

dalam penelitian ini. Data yang dihasilkan dari dikatakan memiliki Profitabilitas yang baik yaitu

studi kepustakaan hanya data pelengkap saja. memiliki nilai > 1. Skala pengukuran yang digunakan

2) Metode dokumentasi Metode

dalam penelitian ini adalah skala Return of Asset. penelitian ini diukur dengan persamaan sebagai

mengamati dokumen-dokumen yang relevan, baik dari laporan keuangan perusahaan maupun dari

berikut:

pencarian melalui internet demi mendapatkan data-data yang menunjang penelitian.

Return of asset (ROA) =

3.4 Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini dilakukan untuk menguji faktor-

3.4.3 Tingkat Hutang

faktor yang mempengaruhi Book Tax Gap . merupakan Rasio antara jumlah jaminan dan dana Variabeldalam penelitian ini terdiri atas satu variabel

yang di pinjam yang dialokasikan untuk trading. dependen atau terikat yang menjadi pusat perhatian

(Sumadji, 2010)

peneliti dan beberapa variabel independen atau bebas. Untuk memperjelas lingkup penelitian maka

100% diperlukan pendefinisian variabel-variabel yang

Tingkat hutang =

digunakan dalam penelitian sehingga terdapat

3.4.4 Ukuran Perusahaan

pembatasan dalam pengertian variabel-variabel Ukuran Perusahaan merupakan proksi atas tersebut. Pembatasan tersebut bertujuan agar dalam pertumbuhan ekonomi pada suatu perusahaan memahami variabel dapat lebih fokus dalam satu (Sovdan, 2012). Pendapatan itu sendiri merupakan pengertian dan tidak keluar dari batas permasalahan jumlah uang yang diterima oleh suatu perusahaan dari yang ada di luar definisi yang diuraikan. suatu aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan

tersebut, dan kebanyakan aktivitas tersebut adalah

3.4.1 Book Tax gap

aktivitas penjualan produk dan atau penjualan jasa Variabel dependen adalah variabel yang

kepada konsumen.

dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya atau faktor- faktor lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

Ukuran perusahaan (size) = Ln (Total Asset) dependen adalah BTG yang disimbolkan dengan Y.

Indikator variabel ini diukur dengan mengurangkan

3.5 Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis

3) Uji Heteroskedastisitas

3.5.1 Metode Analisis

Pengujian ini bertujuan apakah dalam model Metode analisis data yang digunakan dalam

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu penelitian ini adalah metode regresi linier berganda.

pengamatan ke pengamatan lain. Model yang baik Metode ini bertujuan untuk menguji pengaruh

adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam profitabilitas, tingkat hutang, dan ukuran perusahaan

penelitian cara untuk mendeteksi ada atau tidak terhadap book tax gap yang diolah dengan program

heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot Statistical Package for Social Science (SPSS). Model

antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED regresi linier berganda pada penelitian ini adalah

dengan residualnya SRESID. Untuk melihat ada atau sebagai berikut:

tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat pola tertentu pada grafik, dengan sumbu Y adalah ZPRED

dan sumbu X adalah SRESID. Jika tidak ada pola yang Keterangan:

Y=α+b 1 x 1 +b 2 x 2 +b 3 x 3 +e

jelas dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah Y

: Book Tax Gap angka 0 pada sumbu Y, maka dapat dikatakan tidak α

: Konstanta terjadi heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika ada bi

i = 1, 2, 3, 4, 5 = Koefisien regresi pola tertentu, seperti bergelombang dan teratur maka x 1 : profitabilitas

telah terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011: 139). x 2 : Tingkat Hutang x 3 : Ukuran perusahaan

4) Uji Autokorelasi

e : Pengaruh variabel lain atau residual (error Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah term )

dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

1) Uji Normalitas Data Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem Uji normalitas data bertujuan untuk menguji

autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi apakah model regresi, variabel dependen dan

yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama independen mempunyai distribusi normal atau tidak.

lainnya, ini sering terjadi pada data time series. Model Penelitian ini menggunakan uji statistic one

regresi yang baik adalah model yang terbebas dari samplekolmogorov-smirnove

autokorelasi. Pendekatan yang diambil guna kenormalan data. Model regresi yang baik memiliki

dalam

menguji

mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam distribusi data yang normal atau mendekati normal

penelitian ini digunakan uji DW test (Durbin – (Ghozali, 2011: 160). Sebuah data dapat dikatakan

Watson ). Pengambilan keputusan ada atau tidaknya berdistribusi normal apabila nilai signifikansi > 0,05,

autokorelasi yaitu:

dan sebaliknya apabila nilai signifikansi < 0,05, maka

0 < nilai DW < dl atau DW < 1,5 = adanya data tersebut berdistribusi tidak normal.

autokorelasi positif dl ≤ nilai DW ≤ ddu atau 1,54 < DW < 1,66 = tidak

2) Uji Multikolinearitas

ada autokorelasi positif

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah di du < nilai DW , 4-du atau 1,66 < DW < 2,34 = tidak dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar

ada autokorelasi

variabel independen. Model regresi yang baik harus 4-du ≤ d ≤ 4-dl atau 2,34 < DW < 2,46 = tidak tidak memiliki korelasi di antara variabel independen.

ada autokorelasi negatif

Untuk mendeteksi ada atau tidak multikolinieritas di 4-dl < nilai DW < 4 atau 2,46 <DW = ada dalam regresi, penelitian ini melihat dari: (1) nilai

autokorelasi negative

toleransi dan lawannya (2)VIF (variance inflation factor ). Nilai pemisah yang umum digunakan untuk

3.5.3 Rancangan Pengujian Hipotesis

menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Analisa regresi dilakukan untuk mengetahui Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥10

seberapa besar hubungan antara variabel independen (Ghozali, 2011: 105-106).

 dengan variabel dependen. Pengujian statistik yang

variabel independen berpengaruh signifikan dilakukan adalah:

terhadap variabel dependen.

1) 2 Koefisien Determinasi (R )

b) Apabila F hitung < F tabel dan tingkat Pengukuran koefisien determinasi (R 2 ) dilakukan

signifikansi (α) > 0,05 maka H 0 diterima (H a untuk mengetahui persentase pengaruh variabel

ditolak), yang berarti secara simultan semua independen

variabel independen tidak berpengaruh dependen sehingga nanti diketahui seberapa besar

signifikan terhadap variabel dependen. variabel dependen akan mampu dijelaskan oleh

Adapun rancangan pengujian hipotesis secara variabel independennya, sedangkan sisanya

simultan dengan merumuskan hipotesis nol (H 0 ) dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model.

dan hipotesis alternatif (H a ): Nilai koefisien determinasi (R 2 ) adalah nol dan

b = b = b = b =0; profitabilitas, satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

a) H 01 :

tingkat hutang, dan ukuran perusahaan secara variabel independen memberikan hampir semua

bersama-sama tidak berpengaruh terhadap informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

BTG.

variasi variabel dependen. Nilai R 2 yang kecil

0, i= mempunyai

b) H a1 : paling sedikit ada satu dari β ≠

1,2,3,4; profitabilitas, tingkat hutang, dan independen mempunyai kemampuan yang amat

ukuran perusahaan secara bersama-sama terbatas dalam menjelaskan variasi variabel

berpengaruh terhadap BTG dependen 2 (Ghozali, 2011:83). Namun R

mempunyai kelemahan yaitu setiap penambahan

3) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji

satu variabel bebas, maka R 2 pasti meningkat

Statistik t)

tanpa mempedulikan apakah variabel tersebut Uji t adalah pengujian secara statistik untuk berpengaruh atau tidak terhadap terhadap variabel

mengetahui apakah variabel independen secara dependennya. Oleh karena itu, banyak peneliti

individual mempunyai pengaruh terhadap variabel menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted

dependen. Jika tingkat probabilitasnya lebih kecil

dari 0,05 maka dapat dikatakan variabel R untuk mengevaluasi model regresi terbaik.

2 2 independen berpengaruh terhadap variabel Tidak seperti R , nilai Adjusted R bisa naik

dependen.

turun apabila satu variabel

independen

Adapun prosedur pengujiannya adalah setelah ditambahkan ke dalam model (Ghozali, melakukan perhitungan terhadap t hitung, 2011:169).

kemudian membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Kriteria pengambilan keputusan adalah

2) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

sebagai berikut:

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah

a) Apabila t hitung > t tabel dan tingkat variabel independen secara bersama-sama

signifikansi (α) < 0,05 maka H 0 ditolak (H a (simultan) berpengaruh terhadap variabel diterima), yang berarti secara parsial variabel dependen. Apabila tingkat probabilitasnya lebih independen berpengaruh signifikan terhadap kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

variabel dependen.

semua variabel independen secara bersama-sama

b) Apabila t hitung < t tabel dan tingkat berpengaruh terhadap variabel dependen. signifikansi (α) > 0,05 maka H 0 diterima (H a Adapun prosedur pengujiannya adalah setelah ditolak), yang berarti secara parsial variabel melakukan perhitungan terhadap F hitung independen tidak berpengaruh signifikan kemudian membandingkan nilai F hitung dengan terhadap variabel dependen.

F tabel. kriteria pengambilan keputusan adalah Adapun rancangan pengujian hipotesis secara

sebagai berikut: parsial, yakni dengan merumuskan hipotesis nol

a) Apabila F hitung > F tabel dan tingkat (H 0 ) dan hipotesis alternative (H a ):

signifikansi (α) < 0,05 maka H 0 ditolak (H a

diterima), yang berarti secara simultan semua diterima), yang berarti secara simultan semua

H 02 : b = 0; Profitabilitas tidak berpengaruh membandingkan total hutang dan total modal. Ukuran terhadap BTG.

perusahaan diukur dengan mencari nilai logaritma

H a2 :b ≠ 0; Profitabilitas berpengaruh natural dari total aset perusahaan. terhadap BTG.

Analisis dilakukan sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Data yang digunakan dalam

b) Hipotesis III penelitian ini adalah unbalance panel data, yaitu

H 03 : b = 0; tingkat hutang tidak berpengaruh penelitian yang datanya dikumpulkan dalam beberapa terhadap BTG.

periode pengamatan dan memiliki jumlah observasi

H a3 :b≠ 0; tingkat hutang berpengaruh yang tidak selalu sama setiap tahunnya Populasi yang terhadap BTG.

menjadi pengamatan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Sub-Sektor Property dan

c) Hipotesis IV RealEstate yang terdaftar di BEI selama periode 2012

H 04 : b = 0; Ukuran Perusahaan tidak sampai 2015. Data dalam penelitian ini merupakan berpengaruh terhadap BTG.

data laporan keuangan teraudit perusahaan sub-sektor

H a4 :b ≠ 0; Ukuran Perusahaan berpengaruh property dan realestate yang dipublikasikan BEI. Data terhadap BTG.

dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan

program IBM ® SPSS Version 21 Release 21.0.0.0, 32-

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

bit Edition.

4.1. Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, tingkat hutang, dan ukuran perusahaan

4.1.1 Deskripsi Data Penelitian

terhadap BTG perusahaan sub-sektor property dan Statistik deskriptif memberikan gambaran realestate yang dipublikasikan BEI. BTG pada

mengenai karakteristik variabel penelitian yang penelitian ini diukur dengan membandingkan selisih

diamati. Statistik deskriptif variabel yang digunakan laba akuntansi dan laba pajak dengan total aset.

dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.1. Profitabilitas diukur dengan membandingkan net profit

Tabel 4.1 Deskriptif Data Penelitian

Std. Deviation BTG (Y)

17,1148381 Profitabilitas (X1)

1,8276331 Tingkat Hutang (X2)

,4888167 Ukuran Perusahaan (X3) 128

1,4199035 Valid N (listwise)

Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh nilai minimum, nilai maksimum sebesar 2,84, dan nilai rata-rata nilai maksimum, nilai rata-rata, dan standar deviasi

sebesar 0,789 dengan standar deviasi sebesar 0,488. untuk ukuran perusahaan, profitabilitas, BTG, dan

Untuk ukuran perusahaan diperoleh nilai minimum tingkat hutang selama 4 tahun. Untuk BTG diperoleh

sebesar 8,77, nilai maksimum sebesar 13,61, dan nilai nilai minimum sebesar -151,74, nilai maksimum

rata-rata sebesar 11,55 dengan standar deviasi sebesar sebesar 9,41, dan nilai rata-rata sebesar -3,57 dengan

standar deviasi sebesar 17,11. Untuk profitabilitas diperoleh nilai minimum sebesar 0,002, nilai

4.1.2 Hasil Pengujian Uji Asumsi Klasik

maksimum sebesar 17,68, dan nilai rata-rata sebesar

4.1.2.1 Uji Normalitas

0,33 dengan standar deviasi sebesar 1,82. Untuk Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah tingkat hutang diperoleh nilai minimum sebesar 0,085,

dalam sebuah model regresi, variabel terikat, variabel

 bebas, atau keduanya mempunyai distribusi normal

menggunakan uji statistik Non-Parametrik One- atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi

Sample Kolmogorov-Smirnov . Nilai Kolmogorov- data normal atau mendekati normal (Ghozali,

Smirnov untuk variabel dependen profitbilitas dapat 2009:147). Uji kualitas data yang pertama dalam

dilihat pada Tabel 4.2.

penelitian ini dilakukan dengan melakukan uji normalitas data melalui analisis statistik dengan

Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual N

Normal Parameters a,b

Mean

Std. Deviation

Most Extreme Differences

Test Statistic

Asymp. Sig. (2-tailed) c ,000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction. Sumber: Output SPSS

Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah tidak normal, sehingga data outlier dikeluarkan dan 0,357 dengan tingkat signifikansi 0,000 dibawah 0,05

tersisa 70 sampel yang dilakukan uji normalitas sehingga dapat simpulkan data residual terdistribusi

dengan hasil dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Unstandardized Residual N

Normal Parameters a,b

Mean

Std. Deviation

Most Extreme Differences

Test Statistic

Asymp. Sig. (2-tailed) c ,089

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction. Sumber: Output SPSS

Berdasarkan Tabel 4.3 hasil uji normalitas (Variance Inflation Factor) dan nilai tolerance. Suatu didapatkan bahwa nilai residual terstandardisasi

model regresi yang bebas dari multikolonieritas berdistribusi normal memiliki Asymp. Sig. (2-tailed)

memiliki angka VIF disekitar 1 dan angka tolerance sebesar 0,089 dimana nilai tersebut berada di atas

mendekati 1 (Ghozali, 2009:95). Hasil uji tingkat toleransi 0,05. Dari tabel tersebut dapat

multikolonieritas dapat dilihat pada Tabel 4.4. dinyatakan data berdistribusi normal.

4.1.2.2 Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas data dapat dilakukan dengan matriks korelasi dengan melihat besarnya nilai VIF

Tabel 4.4

kesalahan pengganggu pada periode t dengan

Hasil Uji Statistik Multikolonieritas Variabel

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Uji autokorelasi dilakukan menggunakan uji Durbin-

Collinearity Statistics

Watson (DW). Dengan menggunakan jumlah variabel Model

Tolerance VIF

eksogen dan jumlah data penelitian, maka didapat nilai

1 (Constant) Durbin-Lower (DL) sebesar 1,524 dan nilai Durbin- Profitabilitas (X1)

Upper (DU) sebesar 1,702 dari tabel Durbin-Watson. Tingkat Hutang (X2)

Untuk hasil uji Durbin-Watson dapat dilihat pada tabel Ukuran Perusahaan (X3) ,999

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai tolerance

Tabel 4.5

dari semua variabel independen lebih besar dari 0,1

Uji Autokorelasi

dan semua variabel juga menunjukkan nilai VIF yang

Hasil Penelitian

Klasifikasi

lebih kecil dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa

Kurang dari 1,524

Ada autokorelasi

tidak terdapat masalah multikolinieritas pada variabel-

1,524 sampai dengan 1,702

Tanpa kesimpulan

variabel eksogen yang di teliti dalam penelitian ini.

1,702 sampai dengan 2,298

Tidak ada autokorelasi

2,298 sampai dengan 2,476

Tanpa kesimpulan

4.1.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Lebih dari 2,476

Ada autokorelasi

Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah

Sumber: Output SPSS

variabel pengganggu mempunyai varian yang sama atau tidak. Heteroskedastisitas mempunyai suatu

Nilai Durbin-Watson yang didapat pada keadaan bahwa varian dari residual suatu pengamatan

pengujian ini adalah sebesar 1,816, yang dapat ke pengamatan yang lain berbeda. Uji scatterplot

disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada data digunakan

penelitian ini karena nilai Durbin-Watson yang didapat heteroskedastisitas. Hasilnya dapat dilihat pada

berada di antara nilai DU dan 4-DU. Gambar 4.1 yang menunjukkan bahwa grafik

scatterplot tersebut, dapat diketahui bahwa titik data

4.1.3 Hasil Pengujian Hipotesis

menyebar secara acak serta tersebar di atas manapun di

4.1.3.1 Hasil Regresi Linear Berganda antara

bawah 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi

Profitabilitas, Tingkat Hutang, Ukuran

heteroskedastisitas pada model regresi dalam

Perusahaan, dan BTG

penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pengujian hipotesis yang menggunakan metode analisis regresi linear berganda (multiple regression analysis ).

linear berganda menghubungkan satu variabel dependen dengan beberapa variabel independen dalam suatu model penelitian untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis linear berganda digunakan untuk mendapat koefisien regresi yang akan menentukan apakah hipotesis yang dibuat akan diterima atau ditolak atas dasar hasil analisis regresi dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5%.

Metode

regresi

Nilai koefisien regresi masing-masing variabel independen yaitu profitabilitas, tingkat hutang, dan ukuran perusahaan untuk variabel dependen BTG

4.1.2.4 Uji Autokorelasi

dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara

Tabel 4.6 Pengaruh Variabel

Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients

Model

B Std. Error

-3,370 ,001 Profitabilitas (X1)

358,501 ,000 Tingkat Hutang (X2) -,0024

-6,994 ,000 Ukuran Perusahaan

Sumber: Output SPSS Persamaan regresi linear berganda yang diperoleh

1) Variabel profitabilitas (X 1 ) memiliki nilai t berdasarkan hasil perhitungan statistik seperti yang

sebesar 358,501 dengan tingkat signifikansi 0,000 terlihat pada Tabel 4.6 adalah:

lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 (5%). Hal ini

menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui

Y=-0,004 + 0,996X 1 - 0,0024X 2 + 0,0005X 3 +ε

terhadap BTG Dengan demikian, hipotesis kedua bahwa:

(H 2 ) yang menyatakan bahwa Profitabilitas

1) Konstanta (α) sebesar -0,004. Artinya jika berpengaruh terhadap BTG diterima.

2) Variabel tingkat hutang (X 2 ) memiliki nilai t perusahaan (X 3 ), dianggap konstan, maka besarnya

profitabilitas (X 1 ),tingkat hutang (X 2 ), dan ukuran

sebesar -6,994 dengan tingkat signifikansi 0,000 BTG di perusahaan sub-sektor property dan

lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 (5%). Hal ini realestate periode 2012-2015 menurun sebesar

menunjukkan bahwa tingkat hutang berpengaruh 0,4%.

terhadap BTG Dengan demikian, hipotesis kedua

2) Koefisien regresi profitabilitas sebesar 0,996, (H 3 ) yang menyatakan bahwa tingkat hutang artinya setiap kenaikan 100% profitabilitas akan

berpengaruh terhadap BTG diterima. meningkatkan BTG di perusahaan sub-sektor

3) Variabel ukuran perusahaan (X 3 ) memiliki nilai t property dan realestateperiode 2012-2015 sebesar

sebesar 4,923 dengan tingkat signifikansi 0,000 99,6%.

lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 (5%). Hal ini

3) Koefisien regresi tingkat hutang sebesar -0,0024, menunjukkan bahwa ukuran perusahaan artinya setiap kenaikan 100% tingkat hutang

berpengaruh terhadap BTG Dengan demikian, akanmenurunkan BTG di perusahaan sub-sektor

hipotesis kedua (H 4 ) yang menyatakan bahwa property dan realestateperiode 2012-2015 sebesar

ukuran perusahaan berpengaruh terhadap BTG 0,24%.

diterima.

Koefisien regresi ukuran perusahaan sebesar 0,0005, artinya setiap kenaikan 100% ukuran

4.1.5 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

perusahaan akan meningkatkan BTG di perusahaan Uji statistik F ini dilakukan untuk menguji apakah sub-sektor property dan realestateperiode 2012-2015

model yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 0,05%.

model yang layak (fit) atau tidak dan juga untuk menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis untuk

4.1.4 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji

pengaruh secara bersama-sama. Berdasarkan hasil uji

statistik terlihat nilai F yang diperoleh sebesar Uji statistik t dilakukan dengan melihat nilai

Statistik t)

43428,751 dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih signifikansi yang diperoleh masing-masing variabel.

kecil dari nilai 0,05 (5%) dengan demikian model yang Nilai t dapat dilihat pada Tabel 4.6. Hasil pengujian

digunakan adalah model yang fit, sehingga hipotesis menunjukkan sebagai berikut:

kesatu (H 1 ) yang menyatakan profitabilitas, tingkat

 hutang, dan ukuran perusahaan secara bersama-sama

signifikansinya dapat dilihat pada Tabel 4.7. berpengaruh terhadap BTG diterima. Nilai F dan

ANOVA a

Model

Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

1 b Regression ,140 3 ,047 43428,751 ,000 Residual

Total

a. Dependent Variable: BTG (Y)

b. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan (X3), Profitabilitas (X1), Tingkat Hutang (X2)

terhadap BTG. Profitabilitas mempunyairti penting Pengujian regresi linear berganda ini dianalisis

4.1.6 Koefisien Determinasi

bagi setiap perusahaan. Jadi semakin besar tingkat pula besarnya koefisien determinasi (R 2 ). Uji koefisien

Profitabilitas yang dihasilkan oleh suatu perusahaan determinasi dalam penelitian ini digunakan untuk

maka akan semakin berpengaruh terhadap BTG, melihat besar pengaruh variabel independen

karena semakin besar profitabilitas yang dihasilkan (profitabilitas,tingkat hutang, dan ukuran perusahaan).

suatu perusahaan maka perusahaan tersebut akan Hasil pengujian menunjukkan nilai R 2 seperti yang mampu menanggung biaya-biaya yang muncul seperti

terlihat pada Tabel 4.8.

pajak.

4.2.2 Pengaruh Tingkat Hutang terhadap BTG Nilai Koefisien Determinasi

Tabel 4.8.

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa tingkat hutang (X 2 ) memiliki nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari taraf

Adjusted

signifikansi 0,05 (5%). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat hutang berpengaruh terhadap BTG di

Model R

R Square

Square

a perusahaan sub-sektor property dan realestateperiode

Sumber: Output SPSS Hasil penelitian ini mendukung penelitian Kouba dan Anis (2015) yang menyebutkan bahwa tingkat

Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa nilai hutang tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap koefisien determinasi adalah sebesar 0,999 (99,9%),

BTG. Hutang akan menimbulkan beban tetap yang maka dapat disimpulkan bahwa besar pengaruh

disebut dengan bunga. Semakin besar hutang suatu variabel independen terhadap variabel dependen

perusahaan maka laba kena pajak akan lebih kecil adalah sebesar 99,9%, sedangkan sisanya 0,01%

karena insentif pajak atas bunga hutang semakin besar. dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.

Hal inilah yang menyebabkan Tingkat hutang berpengaruh terhadap BTG akan tetapi pengaruhnya

4.2 Pembahasan

tidak terlalu signifikan terhadap BTG.

4.2.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap BTG

Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa

4.2.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap BTG

4.6 menunjukkan bahwa ukuran 0,000 yang berarti berada dibawah taraf signifikansi

profitabilitas (X 1 ) memiliki nilai signifikansi sebesar

Tabel

perusahaann (X 3 ) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,05 (5%). Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas

0,000 yang berarti berada dibawah taraf signifikansi berpengaruh terhadap BTG di perusahaan sub-sektor

0,05% (5%). Hal ini menunjukkan bahwaukuran property dan realestateperiode 2012-2015.

perusahaanberpengaruh terhadap BTG di perusahaan Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian

sub-sektor property dan realestateperiode 2012-2015. Kouba dan Anis (2015) yang menyebutkan bahwa

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian profitabilitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan

dari Fontanella dan Martani (2014) yang menyebutkan

 ukuran perusahaan

berpengaruh terhadap BTG.

5.3 Saran

Ukuran perusahaan

1) Untuk Peneliti selanjutnya:

pertumbuhan ekonomi pada suatu perusahaan. • Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan Pendapatan itu sendiri merupakan jumlah uang yang

menggunakan sampel perusahaan lain agar kita ditermia oleh suatu perusahaan dari suatu aktivitas

dapat membandingkan hasil penelitian pada yang dilakukakn oleh perusahaan tersebut. Semakin

perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate besar pendapatan suatu perusahaan maka akan

dan sektor lainnya.

waktu Periode Semakin besar perbembangan yang dimiliki oleh suatu

semakin berkembang besar pula perusahaan tersebut.

• Menambahkan

jangka

pengamatan agar data yang diperoleh dapat lebih perusahaan, maka semakin besar pula profit yang di

banyak, sehingga mendapatkan lebih banyak dapat oleh perusahaan tersebut. Hal ini mengakibatkan

perbandingan.

ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap BTG. • Menambah variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi BTG seperti kompensasi kerugian,

5. Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran

perusahaan afiliasi, likuiditas, dan pertumbuhan

5.1 Kesimpulan

pendapatan.

2) Untuk praktisi agar berhati-hati dalam menilai laba, yang telah dijelaskan sebelumnya, maka kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan

baik laba akuntansi maupun laba pajak yang yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah:

dilaporkan oleh perusahaan sub-sektor property dan

1) Profitabilitas, tingkat hutang, dan ukuran real estate karena laba yang dilaporkan perusahaan perusahaan secara bersama-sama berpengaruh

terdiri dari beberapa laba sehingga pemangku terhadap BTG pada perusahaan sub-sektor property

kepentingan harus mampu memahami laba yang dan realestate yang terdaftar BEI periode 2012-

disajikan tersebut sesuai dengan kebutuhan 2015.

pemangku kepentingan3) Untuk pihak perusahaan,

2) Profitabilitas berpengaruh terhadap BTG pada agar dapat meningkatkan kepercayaan pemegang perusahaan sub-sektor property dan realestate yang

saham terhadap perusahaan, maka perusahaan terdaftar BEI periode 2012-2015.

harus mampu menunjukkan kinerja perusahaan

3) Tingkat hutang berpengaruh terhadap BTG pada yang bagus dan menyampaikan informasi yang perusahaan sub-sektor property dan realestate yang

relevan kepada investor mengenai perkembangan terdaftar BEI periode 2012-2015.

perusahaan.

4) Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap BTG pada perusahaan sub-sektor property dan realestate

Daftar Pustaka

yang terdaftar BEI periode 2012-2015. Agoes, Sukrisno dan Estralita Trisnawati. 2012. Akuntansi Perpajakan. Edisi 2

5.2 Keterbatasan

Revisi. Jakarta: Salembat Empat.

1) Periode pengamatan relatif singkat selama 4 tahun, Atwood, T. J., Drake, M. S., & Myers, L. A. 2010. yaitu dari tahun 2012 sampai tahun 2015 yang

Book-tax conformity, earning persistence and the association between earnings and future cash

berakibat pada kecilnya jumlah perusahaan yang flows. Journal Of Accounting and Economis,

menjadi sampel penelitian.

50(1) : 111-125.

2) Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel Baker, Richard E. 2011. Advanced Financial independen yaitu profitabilitas, tingkat hutang,

Accounting. McGraw Hill.

ukuran perusahaan dalam melihat book tax Belkoui, Ahmed Riahi. 2007. Accounting Theory. gap yang dipegang oleh perusahaan. Beberapa

Jakarta: Salemba Empat. Bursa Efek Indonesia. 2016. Aktivitas dan Profil

faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi

http://www.idx.co.id . book tax gap tidak diikutsertakan dalam penelitian

Perusahaan.

Melalui

Tanggal akses 9 – 13 Januari 2016 dan 15-20 ini.

April 2016.

3) Penelitian ini hanya menggunakan data sekunder Direktorat Jendral Pajak. 2008. Undang-Undang No. sehingga tidak menilai dari persepsi pihak

16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan manajemen.

Tata Cara Perpajakan.

E. Kieso, Donald, Jerry J, Weygandt and Teery D. Mills, L., & Newberry, K. 2001. The Influence of tax Warfield, 2011. Intermediate Accounting, Edisi

and non-tax costs on book-reporting differences :

12 Jakarta : Erlangga Public and private firms. Journal of the American Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat

Taxation Association, 23(1): 1-19. dengan Program IBM SPSS 19 . Edisi ke-5.

Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. Semarang: Universitas Diponegoro.

Yogyakarta: Liberty

Gupta, S., & Newberry, K. 1997. Determinants of the Persada, Aulia Eka dan Dwi Martani. 2010. Analisis variability in corporate tax rates: Evidence from

Faktor Yang Mempengaruhi Book Tax Gap Dan longitudinal data. Journal of Accounting and

Pengaruhnya Terhadap Persistensi Laba. Jurnal Public Policy,

Akuntansi dan Keuangan Indonesia . 7 (2) Hanlon, M. 2005. The Persistence of Earnings,

16: 1-34.

Phillips, John., Morton Pincus, and Sonja Olhoft Rego. Accruals, and Cash Flows When Firms Have

2003. Earnings Management: New Evidence Large Book-Tax Differences. The Accounting

Based on Deferred Tax Expense. The Accounting Review , 80: 137-166.

Review , 78: 491-521.

Harnanto. 2013. Perencanaan Pajak. Edisi Pertama. Republik Indonesia. 2008. Undang-undang No. 36 Jogjakarta: BPFE.

Tentang Pajak Penghasilan. Jakarta. Husnan, Suad. 2000. Manajemen Keuangan, Teori dan

Resmi, Siti. 2016. Perpajakan: Teori dan Kasus. Buku Penerapan . Edisi 4. Jogjakarta: BPFE.

1. Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat. Ikatan Akuntan Indonesia.2010. Standar Akuntansi

Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-Dasar Pembelajaran Keuangan . Jakarta: Salemba Empat

Perusahaan . Jogjakarta: BPFE UGM Jackson, Mark. 2009. Book Tax Differences and

Sahamok. 2016. Daftar Perusahaan Non Financial. Earnings Growth. Working Paper, University of

Melalui http://www.sahamok.com . Tanggal akses Oregon.

3-7 April 2016.

Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Scott, William. 2014. Financial Accounting Theory. Investasi. Edisi 7. Jogjakarta: BPFE.

Seventh Edition. Toronto: Pearson Prentice Hall Kasmir, 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: