TAS MORAL DAN AFEKSI dalam

Nama : Yunita Iriani Kawaitouw
NIM : 272014018
Tugas : Moral dan Afeksi
Dosen : Apriliana Kontoro

Tema

: Tumbuhan

Sub Tema

: Bunga

Umur

: 4-5 tahun

Sajak
Bersama ibu pergi ke taman
Ku lihat bunga sangat menawan
Temanku debby indah rupawan

Menegurku saat melawan

Cerita
Pada zaman dahulu kala, ada sebuah hutan yang cukup asri. Di dalam hutan tersebut tumbuh
berbagai

pohon

dengan

buah-buah

yang

manis

dan

ranum.


Pada suatu hari, hutan tersebut kedatangan seekor penghuni baru. Dia adalah si Lili ulat.
“Wahai pohon apel, bolehkah aku ikut tinggal di dahan mu?”. “Kau tak boleh tinggal di sini.
Karena makan mu banyak.. Carilah pohon lainya..”. kata pohon apel dengan ketusnya.
“Tapi aku janji, budi mu pasti akan aku balas”. “Pokoknya tidak boleh..!! Lagi pula apa yang
bisa kau lakukan? Mahluk jelek dan lemah seperti mu tak bisa melakukan apa-apa selain makan
dan makan saja. Sana pergi cari pohon yang lain”. Kata pohon apel dengan membentak.
Akhirnya dia keluar dari hutan menuju ke pinggir hutan. Dia menangis dengan sedih meratapi
nasib yang di alaminya.
“Mengapa kau menagis kawan? Katakan masalah mu, mungkin aku bisa membantu mu”. Kata
bunga matahari.
“Si.. Siapa yang bicara?”. Kata Lili ulat terbata-bata karena kaget.
“Aku yang bicara.. lihatlah ke atas!! Aku adalah bunga matahari. Aku adalah ratu dari semua
bunga yang ada di padang ini”. Jawab bunga matahari.
Lalu Lili pun menceritakan kisahnya dengan menangis. “Tak usah kau menangis lagi kawan..
kau bisa tinggal di sini. Kau bisa memilih tinggal di pohon ku, atau pohon bunga manapun yang
kau mau.
“Benarkah itu kawan?”. Tanya Lili ulat tak percaya.“Tentu saja benar”. Jawab bunga matahari .
“Tapi kawan.. kata mereka aku banyak makan.. “Hahaha.. berarti mereka berfikir sempit. Apalah
arti sebuah daun? Seorang teman lebih berharga dan susah untuk di cari. Sedangkan daun akan
bisa tumbuh lagi dengan sendirinya”. Jawab bunga matahari dengan bijak.

Lili ulat sangat senang mendengar jawaban yang sangat bijak itu. Dan mulai saat itu, Lili ulat
dan bunga matahari menjadi sahabat baik. Hingga pada suatu hari..

“Bunga matahari sahabat ku.. ini adalah hari terakhir aku bisa bercanda dengan mu.. “. Kata Lili
ulat. “Memangnya engkau hendak ke mana kawan? Apakah kau mau pergi mennggal kan aku?”
Tanya bunga matahari.
“Tidak sahabat ku.. aku tak akan mungkin meninggalkan sahabat sebaik diri mu. Aku hanya mau
berpamitan.. mulai besok aku akan berpuasa dan mngurung diri ku untuk tidur panjang. Mungkin
sudah saatnya aku mulai membalas budi baik mu”. Jawab Lili ulat.
“Apapun yang terbaik untuk mu kawan, aku pasti mendukung mu..”. jawab bunga matahari.
Dan ahirnya tibalah waktunya untuk si Lili ulat bangaun dari tidur panjangnya.Tapi betapa
terkejutnya bunga matahari, karena dia melihat bukan lagi Lili ulat sahabatnya yang keluar dari
kantong itu. Melainkan seekor mahluk indah bersayap yang sangat indah dan canti.
“Siapa kau? Di mana ulat sahabat ku?”. Tanya bunga matahari kebingungan.
“Akulah ulat sahabat mu kawan. Kau tak usah heran. Setelah aku berpuasa dan tidur dalam
kantong ini, aku akan berubah menjadi seekor kupu-kupu. Aku makan banyak ketika menjadi
ulat, sebagai bekal puasa ku untuk menjadi kupu-kupu. Tapi mereka tak tahu itu. Dan kini
saatnya aku membalas budi mu dengan membantu penyerbukan mu dan semua rakyat bunga
mu”. Jawab Kupu-kupu yang ternyata Lili ulat itu.
Mendengar penjelasan dari Lili yang kini menjadi kupu-kupu, bunga matahari menjadi sangat

gembira. Kupu-kupu dan bunga selalu menjadi teman sejati.

Media
Gambar wayangan dari pemeran di dalam cerita
Lili si Ulat

Bunga Matahari

Pohon apel

Ulat/Kepompong menjadi Kupu-kupu

Bernyanyi
(Nada versi cicak-cicak di dinding)
Bunga -bunga di taman sungguh indah menawan,
ada mawar, melati, sungguh indahnya ..

LINGKUP
PERKEMBANGAN
Nilai Agama dan

Moral

TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK
Usia 4-5 tahun
Kompetensi
Indikator


Mengenal perilaku



Mengenal sopan

baik / sopan dan

santun dengan

buruk


berterimakasih
Mengetahui



yang benar dan


yang tidak benar
Berbicara halus
dan sopan



Membiasakan diri
berperilaku baik



Mengajarkan

anak tolong
menolong