PROSES PEMBELAJARAN YANG BERORIENTASI PA

PROSES PEMBELAJARAN YANG BERORIENTASI PADA GURU
Pengertian Proses Pembelajaran Yang Berorientasi Pada Guru
Pendidikan merupakan kegiatan yang dilaksanakan guna menciptakan generasi
unggul pada masa depan. Unggul dalam kulitas dan juga kuantitas dari hasil pendidikan
tersebut. Di dalam proses pendidikan berlangsung proses pembelajaran dan proses
pembelajaran ini secara kreatif semakin berkembang pada masa kini. Dalam pengertian yang
agak luas pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah metode-metode tertentu sehingga orang
memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan
kebutuhan.1 Secara umum ada dua orientasi dalam pembelajaran yang dikenal, yaitu
berorientasi pada guru dan berorientasi pada siswa. Tetapi pembahasan kali ini menitik
beratkan pada point yang pertama, yaitu proses pembelajaran yang berorientasikan pada guru.
Proses pembelajaran yang berorientasi pada guru adalah proses interaksi peserta didik kepada
guru sebagai sumber belajar. Menurut kamus besar bahasa indonesia berorientasi adalah
kecendrungan atau pandangan.2 Proses pembelajaran yang berorientasi pada guru umum
dipakai dalam dunia pendidikan seorang guru dituntut menjadi teladan, contoh, panutan,
untuk semua peserta didiknya karena semua sumber belajar dan pengetahuan berasal dari
guru. Dalam pengetahuan juga guru dituntut menguasai semua hal dalam bidang apapun, dan
sebagai seorang guru harus selalu memberi dorongan dan motivasi kepada peserta didiknya
dalam belajar dan dalam proses membentuk karakter, dan perilaku peserta didik. Tanggung
jawab seorang guru adalah menjadikan peserta didiknya cerdas dalam semua pengetahuan di
bidangnya masing-masing. Mengajar adalah membimbing siswa agar mengalami proses

belajar. Tetapi proses belajar yang bagaimana? Dalam belajar siswa menghendaki hasil
belajar yang efektif bagi dirinya. Untuk tuntutan itu guru harus membantu, maka pada waktu

1 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), 10.
2 Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia ,(Gita media press), 564.

1

guru mengajar juga harus efektif.3 Tujuan dari proses pembelajaran yang berorientasi pada
guru adalah dimana guru ditempatkan oleh peserta didiknya menjadi sumber belajar yang
mengetahui semua pengetuhuan. Banyak hal yang dapat guru lakukan ketika peserta didik
menjadikan guru sebagai sumber belajar. Guru dapat mengajari peserta didik bagaimana
caranya memecahkan suatu masalah. Menjadi seorang guru memiliki tanggung jawab dan
harus memiliki kepedulian yang tinggi serta pengetahuan yang luas.
Metode Pembelajaran Berorientasi Pada Guru
Seringkali metode pembelajaran ini dikenal dengan istilah teacher based learning. Di
mana seorang guru menjadi orientasi atau pusat dari proses pembelajaran tersebut. Oleh
karena itu, salah satu hal yang sangat mendasar untuk dipahami guru adalah bagaimana
memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen bagi keberhasilan kegiatan
belajar-mengajar sama pentingnya dengan komponen-komponen lain dalam keseluruhan

komponen pendidikan.4 Tidak semua metode pembelajaran berpusat pada guru, ada beberapa
metode yang dapat dikatakan menjadikan guru sebagai orientasi belajar. Beberapa metode
pembelajaran itu antara lain adalah :
A. Ceramah.
Ceramah merupakan sebuah kegiatan pembelajaran yang umum dan seringkali
digunakan di dalam aktifitas belajar-mengajar. Metode ini bagus jika penggunaannya betulbetul dipersiapkan dengan baik, didukung alat dan media, serta memperhatikan batas-batas
penggunaanya. Hal yang perlu diperhatikan dalam metode ceramah adalah metode ceramah
adalah isi ceramah mudah diterima dan dipahami serta mampu menstimulus pendengar
(murid) untuk mengikuti dan melakukan sesuatu yang terdapat dalam isi ceramah.5
3 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 92.
4 Hamruni, Strategi Pembelajaran (Yogyakarta: Insan Madani, 2012), 7.
5 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), 194.

2

Ketika model ceramah ini digunakan maka perhatian dan konsentrasi siswa
sepenuhnya berpuncak pada penjelasan yang diberikan. Ketika seorang gutu menggunakan
metode ceramah, maka setiap siswa atau mahasiswa diaruskan mendengarkan apa yang guru
(dosen) sampaikan...Dalam mendengarkan apa yang diceramahkan itu tidak dibenarkan
adanya hal-hal yang mengganggu jalannya ceramah. Karena hal itu bisa mengganggu

konsentrasi belajar.6 Sepenuhnya guru mengambil peranan yang penting di dalam mejelaskan
isi dari mata pelajaran yang sedang dipelajari. Tetapi kadangkala menjadi membosankan jika
tidak dipersiapkan dengan baik, dan juga menjadi sangat monoton jika tidak disertai dengan
keterampilan di dalam menggunakan kata-kata. Tugas guru sangatlah berat dalam
mempersiapkan pengajaran yang efektif melalui ceramah. Mengingat tugas yang berat itu,
guru yang mengajar di depan kelas harus mempunyai prinsip-prinsip mengajar, dan harus
dilaksanakan seefektif mungkin, agar guru tidak asal mengajar.7
2. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah cara penyampaian suatu materi dengan interaksi dua arah
dari siswa dan guru untuk memperoleh suatu jawaban yang benar. Menurut Abdul Majid
Tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung
yang bersifat two way traffic. Karena pada saat yang sama
terjadi dialo antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru
menjawab.8 Metode ini dapat digunakan untuk meningkatkan keefektifan di dalam mengajar,
mengajar secara efektif sangat bergantun pada pemilihan dan penggunaan metode mengajar
yang serasi dengan tujuan mengajar.9 Tetapi ada beberapa kelemahan dan kelebihan dari
metode ini jika digunakan di dalam setiap pengajaran guru di dalam kelas.
6 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), 38.
7 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Jakarta; Rineka Cipta, 2010), 35.
8 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), 210.

9 W. James Popham dan Eva L. Baker, Teknik Mengajar Secara Sistematis (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), 141.

3

Kelebihan : 1. Siswa akan menjadi aktif dengan sendirinya. 2. Siswa tidak
mengalami kebosanan karena dalam metode tersebut melibatkan siswa. 3. Dapat memotivasi
siswa untuk berani bertanya dan menjawab. Kelemahan: 1. Siswa yang tidak aktif cenderung
tidak memperhatikan materi yang disampaikan guru. 2. Metode ini tidak dapat berjalan
dengan baik jika siswa dominan pasif di dalam kelas. 3. Hanya membuang-buang waktu saja
jika tidak mendapat respon baik dari siswa.
3. Metode Demonstrasi
Metode ini adalah metode yang dapat dikatakan sebaga metode yang baik di dalam
proses pembelajaran yang berorientasi pada guru. Demontrasi merupakan salah satu metode
yang cukup aktif membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan
fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran
dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau
benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.10 Berikuti ini beberapa kelebihan
dan kekurangan dari metode demonstrasi ini jika digunakan didalam proses belajar mengajar.
Kelebihan: 1. Pelajaran akan lebih jelas, terutama pada materi yang perlu
dikongkritkan. 2. Tidak akan terjadi verbalisme. 3. Proses pembelajaran akan menarik hati

siswa, terutama siswa SD yang aktif bergerak. 4. Menyajikan materi yang tidak bisa
disajikan dengan metode lain. Kelemahan; 1. Tidak semua pengajar dapat melakukan
demonstrasi dengan baik sesuai perencanaan. 2. Demonstrasi memakan banyak waktu,
sehingga kurang efektif. 3. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang matang.
KESIMPULAN
Tentunya di dalam proses pembelajaran guru merupakan sumber pengajaran selain
beberapa hal yang lainnya. Tentu saja dalam proses pembelajaran yang berorientasikan pada
10 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), 197

4

guru, seluruh kegiatan aktifitas dikendalikan oleh guru. Proses ini jelas membuat seluruh
siswa akan berada pada satu konsentrasi dan pandangan yang sama yaitu kepada apa yang
disampaikan oleh guru tersebut. Tetapi kadangkala proses pembelajaran ini membuat jenuh,
monoton dan membosankan, apabila guru tidak memiliki teknik mengajar yang baik. Penting
untuk melatih kecakapan di dalam mengajar dan memadukan berbagai keterampilan untuk
menciptakan suasana belajar yang efektif meskipun proses pembelajaran itu berorientasikan
pada guru.
Konsep pembelajaran ini umum digunakan dan seringkali merupakan kegiatan yang
mudah sekali dilakukan oleh guru-guru. Tetapi alangkah buruknya jika metode mengajar

dalam konsep orientasi guru ini dipakai dalam ketidaksiapan mengajar. Sebab akan membuat
suasana belajar menjadi tidak kondusif dan setiap siswa juga tidak memiliki minat belajar.
Bukan hanya itu saja, tetapi psikologis siswa cenderung akan melihat dan menilai guru
tersebut sebagai guru yang tidak berkompeten di dalam mengajar. Tetapi alangkah baiknya
jika dalam mengajar guru mempersiapkan dan memadukan berbagaimacam metode baik
orientasi pada guru maupun pada siswa tersebut, agar proses pembelajaran menjadi aktif dan
interaktif.

DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri., Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2011.
Hamruni, Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani, 2012.
5

Majid,Abdul., Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.
Popham, W. James, dan Eva L. Baker, Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta: Rineka
Cipta, 2012.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta; Rineka Cipta, 2010.
Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Gita media press.


6