RPP Sejarah KD 3.4-4.4.docx

  

RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

(RPP)

  MATA PELAJARAN : SEJARAH KELAS /SEMESTER: X IPS/GANJIL

MATERI POKOK : SEJARAH SEBAGAI ILMU,

PERISTIWA, KISAH,

  DAN SENI PENYUSUN : Drs. YOGA SULISTIYA

DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

  

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN

MENENGAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2018

  

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

  Nama Sekolah : SMAN 2 KUDUS Mata Pelajaran : Sejarah Kelas/Semester : X IPS/1 Materi Pokok : Sejarah sebagai Ilmu, peristiwa, kisah, dan seni Alokasi Waktu : 9 X 45 Menit (2 Pertemuan + 1 Ulangan Harian)

  A. Kompetensi Inti/KI (Lihat Permendikbud No. 24 Tahun 2016) Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkanperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif,dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalampergaulan dunia”. KI 3: memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4: mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

  B. Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

  3.4menganalisis sejarah sebagai

  3.4.1 Menganalisis sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah, dan seni ilmu

  3.4.2 Menafsirkan sejarah sebagai peristiwa

  3.4.3 Menafsirkan sejarah sebagai kisah

  3.4.4 Menafsirkan sejarah sebagai seni 4.4menyajikan hasil telaah tentang

  4.4.1 Membuat tulisan mengenai sejarah sebagai ilmu, peristiwa, sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah dan seni dalam bentuk kisah, dan seni tulisan dan/atau media lain

  4.4.2 Menyajikan hasil analisis tentang sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah, dan seni

C. Tujuan Pembelajaran

  Melalui diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi dan analisis, peserta didik dapatmenganalisis dan menyajikan hasil telaah tentang sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah dan seni dalam bentuk tulisan dan/atau media lain, sehingga peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, mengembangkan sikap jujur, peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangankan kemampuan berpikir

  kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi(4C).

  D. Materi Pembelajaran

   Faktual: o Permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah, dan seni  Konseptual: o Sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah, dan seni  Prosedural: o Menyusun sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah, dan seni

  E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran

  Problem Based Learningdengan metode diskusi, Model Pembelajaran tanya jawab, penugasan, dan presentasi

  F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran

  1. Media/Alat  Laptop  LCD

  2. Bahan Belajar  Unit Kegiatan Belajar/UKB

  G. Sumber Belajar

   Ranata, R., dkk. 2016. PR Sejarah Peminatan Imu-ilmu Sosial SMA/MA Kelas X Semester 1. Klaten: Intan Pariwara.  Prabancono, H., dkk. 2014. Sejarah Peminatan Ilmu-ilmi sosial untuk SMA Kelas X. Bogor: Quadra.  Abdullah, T., dkk (ed). 1985. Ilmu Sejarah dan Historiografi. Jakarta: Gramedia.

  H. Langkah-Langkah Pembelajaran

  Pertemuan 1

1. Pendahuluan:

   Menyiapkan kondisi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran, seperti menanyakan kabar dan mengabsen peserta didik  Menanyakan kepada peserta didik terkait materi yang sudah dipelajari  Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai  Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan pembelajaran, memberikan orientasi terhadap materi yang akan dipelajari

  “Pada hakikatnya sejarah mempelajari aktivitas manusia pada masa lampau.Meskipun demikian, tidak setiap peristiwa yang dialami manusia pada masa lampau dapat dikategorikan sebagai peristiwa sejarah.Mengapa demikian?Cobalah ingat kembali peristiwa yang Anda alami satu atau dua minggu yang lalu. Adakah peristiwa penting yang Anda alami pada saat itu? Jika pada saat itu Anda hanya menjalankan aktivitas sehari-hari seperti

  makan, minum, berangkat sekolah, belajar, dan menonton televisi berarti Anda belum memiliki pengalaman bersejarah. Perhatikan gambar di samping! Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Ir. Soekarno merupakan peristiwa penting dalam perjalanan sejarah Indonesia.Proklamasi merupakan momentum rakyat Indonesia lepas dari belenggu penjajah. Setelah Proklamasi dibacakan rakyat Indonesia akan memulai kehidupan baru. Oleh karena itu, Proklamasi

menjadi peristiwa penting dalam kehidupan rakyat Indonesia.

Sejarah merupakan rangkaian kejadian atau pengalaman yang memiliki arti penting dalam kehidupan manusia.Meskipun demikian, tidak setiap pengalaman manusia dapat menjadi kajian ilmu sejarah.Bagaimana kajian sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah, dan seni?”

   Peserta didik dikelompokkan secara heterogen

  2. Kegiatan Inti

   Fase 1 (Orientasi peserta didik kepada masalah)

  • guru terkait sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah, dan seni.

  Peserta didik mengamati masalah kontekstual yang diberikan oleh

  • Fase 2

  Diberikan UKB 1, lihat pada kegiatan belajar 1

  (Mengorganisasikan peserta didik) Peserta didik melakukan diskusi kegiatan belajar 1.

  • Fase 3

  (Membimbing penyelidikan individu dan kelompok) Membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan  tugas belajar yang terdapat pada kegiatan belajar 1.

  • sesuai untuk memecahkan permasalahan yang diberikan. Memberikan bantuan berupa penggalian informasi yang diperlukan  atau yang terdapat dalam masalah tersebut. Informasi-informasi yang diharapkan ditemukan oleh peserta didik

  Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang

  • seperti variabel-variabel yang terdapat pada masalah tersebut.

   Fase 4 (Mengembangkan dan menyajikan hasil karya)

  • hasil diskusi/penyelidikan berupa pembagian kajian sejarah yaitu sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah, dan seni serta karakteristik dari masing-masing sejarah tersebut.

  Membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan

   Fase 5 (Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)

  • klasikal untuk diberikan masukan oleh seluruh kelas. Menyimpulkan hasil diskusi terkait sejarah sebagai ilmu, peristiwa,  kisah, dan seni.

  Mengevaluasi hasil penyelidikan peserta didik dengan diskusi

  3. Penutup

   Guru memberikan evaluasi pembelajaran yang terdapat pada UKB 1

   Apabila evaluasi belum selesai dikerjakan, peserta didik dapat melanjutkan di rumah.  Setelah selesai mengerjakan evaluasi tersebut, peserta didik diharapkan dapat menjawab rubrik evaluasi diri pada UKB 1.  Guru menyiapkan materi diskusi berupa sejarah sebagaiilmu, peristiwa, kisah dan seni serta penyusunan dari masing-masing sejarah tersebut yang dipresentasikan pada pertemuan selanjutnya.

  Pertemuan 2

  1. Pendahuluan:

   Menyiapkan kondisi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran, seperti menanyakan kabar dan mengabsen peserta didik  Menanyakan kepada peserta didik terkait materi yang sudah dipelajari  Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai  Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan pembelajaran, memberikan orientasi terhadap materi yang akan dipelajari

  “Manusia tidak dapat dipisahkan dari sejarah.Bagi manusia, sejarah itu penuh dengan makna. Oleh karena itu, tokoh-tokoh sejarah yang berusaha mendefinisikan sejarah akan berhadapan dengan segudang perbedaan. Bagi kita, perbedaan ini merupakan hal yang wajar dan menjadi ciri yang khas dari ilmu sejarah.Sejarah tanpa perbedaan pandangan seperti “sayur tanpa garam”.Berbeda bukan berarti bertentangan, melainkan sebuah keragaman yang saling mengisi dan menjadi pemersatu sebagaimana falsafah Bhinneka Tunggal Ika. Sejarah dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain: sejarah sebagai ilmu, sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai kisah, dan sejarah sebagai seni. Sejarah mengkaji seluruh aspek kehidupan manusia mulai dari politik, ekonomi, sosial, agama, sampai pertahanan keamanan atau militer.”

   Peserta didik dikelompokkan secara heterogen

  2. Kegiatan Inti

   Fase 1

  (Orientasi peserta didik kepada masalah)

  • Peserta didik mengamati masalah kontekstual yang diberikan oleh guru terkait sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah, dan seni. Diberikan UKB 1, lihat pada kegiatan belajar 2.
  • Fase 2

  (Mengorganisasikan peserta didik)

  Peserta didik melakukan diskusi kegiatan belajar 2.   Fase 3

  (Membimbing penyelidikan individu dan kelompok)

  Membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan  tugas belajar yang terdapat pada kegiatan belajar 2.

  • sesuai untuk memecahkan permasalahan yang diberikan. Memberikan bantuan berupa penggalian informasi yang diperlukan  atau yang terdapat dalam masalah tersebut. Informasi-informasi yang diharapkan ditemukan oleh peserta didik

  Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang

  • seperti variabel-variabel yang terdapat pada masalah tersebut.

   Fase 4

  (Mengembangkan dan menyajikan hasil karya)

  • hasil diskusi/penyelidikan berupa jenis sejarah yaitu sejarah, politik, ekonomi, sosial, kebudayaan dan kota serta penyusunan dari masing-masing sejarah tersebut disesuaikan dengan sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah, dan seni. Membantu peserta didik dalam mempresentasikan hasil diskusinya  berdasarkan masing-masing tema.

  Membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan

   Fase 5

  (Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)

  • klasikal untuk diberikan masukan oleh seluruh kelas. Menyimpulkan hasil diskusi terkait jenis sejarah sebagai ilmu,  peristiwa, kisah, dan seni.

  Mengevaluasi hasil penyelidikan peserta didik dengan diskusi

  3. Penutup  Guru memberikan evaluasi pembelajaran yang terdapat pada UKB 1.

   Apabila evaluasi belum selesai dikerjakan, peserta didik dapat melanjutkan di rumah.  Setelah selesai mengerjakan evaluasi tersebut, peserta didik diharapkan dapat menjawab rubrik evaluasi diri pada UKB 1.

  Pertemuan 3

  1. Pendahuluan:

   Menyiapkan kondisi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran, seperti menanyakan kabar dan mengabsen peserta didik  Menanyakan kepada peserta didik tentang kesiapannya mengikuti ulangan harianmateri yang sudah diberikan

  2. Kegiatan Inti

   Fase 1 Peserta didik dihimbau agar mengikuti ulangan harian secara  tertib dan mandiri.

  • Fase 2

  Membagikan lembar soal dan jawaban kepada peserta didik.

  • close book.

  Peserta didik mengerjakan ulangan mandiri secara mandiri dan

   Fase 3 Menghimbau peserta didik untuk mengumpulkan lembar

  • jawabannya.

  3. Penutup

   Guru memberikan mengecek seluruh lembar jawaban peserta didik  Apabila lembar jawaban sudah terkumpul semua, peserta didik dapat meninggalkan ruangan.

I. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran

  a. Teknik Penilaian  Sikap : Observasi dan Jurnal  Pengetahuan : Tes Tulis  Keterampilan : Unjuk Kerja

  b. Bentuk Instrumen  Pengetahuan : tes uraian (lampiran 1)  Keterampilan : rubrik unjuk kerja (lampiran 2)  Sikap pada mata pelajaran ini sebagai dampak setelah mempelajari materi Sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah, dan seniyang diamati melaui observasi terhadap sikap ekstrim positif dan esktrim negatif.

  c. Pembelajaran Remediasi dan Pengayaan  Pembelajaran remediasi dilakukan segera setelah kegiatan penilaian:  Pembelajaran remidiasi diberikan kepada siswa yang belum mencapai

  KKM (besaran angka hasil remediasi disepakati dengan adanya “penanda” yaitu angka sama dengan KKM sekolah).  Pengayaan diberikan kepada siswa yang telah mencapai nilai KKM dalam bentuk pemberian tugas ke UKB berikutnya .

  Kudus, September 2018

  Mengetahui Kepala SMA Negeri 2 Kudus Guru Mata Pelajaran Sejarah Drs. SRI HARYOKO Drs. YOGA SULISTIYA NIP.19600710 198501 1 004 NIP.19660401 200801 1 003

  Lampiran 1 Instrumen Tes Pengetahuan

  1) Mengapa cerita atau kisah sejarah tidak sama dengan cerita dongeng atau novel? 2) Bagaimana pendapat Sartono Kartodirdjo mengenai keterkaitan antara ilmu sejarah dan ilmu sosial? 3) Mengapa pembacaan teks Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 disebut peristiwa sejarah? 4) Mengapa sejarah dianggap sebagai media paling efektif untuk dijadikan sarana pendidikan politik? 5) Bagaimana hubungan antara sejarah dan nation building!

  Lampiran 2 Rubrik Penilaian Keterampilan

  Rubrik Penilaian Keterampilan Pertemuan 1 N o. Pembagian Kajian Sejarah Ciri-Ciri/ Karakteristik Jenis-Jenis Sejarah Rubrik Penilaia n Skor B S T J

1 Sejarah sebagai Ilmu

  3 Sejarah sebagai Kisah

  4 Kerja sama dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas Aktif

  2. Mengapa cerita atau kisah sejarah tidak sama dengan cerita dongeng atau novel?

  1. Bagaimana pendapat Sartono Kartodirdjo mengenai pengertian sejarah secara subjektif?

  Jawablah Pertanyaan dengan Benar!

  Lampiran Ulangan Harian

  3. Skor maksimal 100

  2. JIka jawaban benar maka akan mendapat skor 25

  1. Jika tidak dilakukan oleh peserta didik maka akan mendapat skor 0

  Keterangan:

  10 Tidak tepat waktu

  10

  5 Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas Tepat waktu

  15 Tidak aktif

  15

  25 Salah Tidak ada jawaban

  4 Sejarah sebagai Seni Jumlah

  2 Sejarah sebagai Peristiwa

  3 Kedalaman analisis Benar

  25 Salah Tidak ada jawaban

  25

  2 Penyelesaian tugas berdasarkan metode dan pengetahuan Benar

  25 Salah Tidak ada jawaban

  25

  1 Kelengkapan sajian karya tulis sesuai tema Benar

  Rubrik Penilaian Keterampilan Pertemuan 2 N o. Aspek yang Dinilai Rubrik Penilaian Skor Skor Maksimal

  3. Skor maksimal 100

  2. JIka jawaban benar maka akan mendapat skor 25

  1. Jika tidak dilakukan oleh peserta didik maka akan mendapat skor 0

  Keterangan:

  25

  3. Mengapa pembacaan Dekret Presiden 5 Juli 1959 dapat disebut peristiwa sejarah?

  4. Mengapa sejarah dianggap sebagai media paling efektif untuk dijadikan serana pendidikan penalaran?

  5. Mengapa sejarah dapat digunakan sebagai ilmu bantu? Jawab:

  1. Menurut Sartono Kartodirdjo, sejarah dalam arti subjektif adalah suatu konstruksi atau bangunan yang disusun penulis sebagai suatu uraian atau cerita.

  2. Cerita sejarah tidak sama dengan dongeng atau novel. Cerita sejarah didasarkan pada fakta-fakta yang disusun melalui metode ilmiah. Kisah sejarah selalu dimulai dari mencari jejak sejarah, menguji jejak tersebut dengan metode sejarah, menginterpretasikan fakta, dan menuliskan hasil interpretasi menjadi sebuah kisah yang menarik. Sementara itu, dongeng dan cerita dalam novel merupakan hasil imajinasi pengarang yang terkadang tidak berdasarkan fakta dan data ilmiah.

  3. Dekret Presiden yang dibacakan Presiden Soekarno pada tanggal 5 Jui 1959 bersifat unik karena sekali terjadi dan tidak dapat terualng lagi. Selain itu, Dekret Presiden merupakan peristiwa penting pada masa lalu dan membawa perubahan bagi sistem politik di Indonesia.

  4. Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan penalaran dan pemikiran kritis. Sebuah peristiwa sejarah harus dapat dijabarkan melalui analisis sebab akibat karena banyak dimensi yang melatarbelakangi terjadinya sebuah peristiwa. Semakin sering orang membaca dan belajar sejarah semakin terbuka peluang untuk menjadi seorang analis dengan penalaran kritis dan argumentasi yang bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, sejarah dianggap sebagai media paling efektif untuk dijadikan sarana pendidikan penalaran.

  5. Sejarah merupakan bagian dari rumpun ilmu sosial yang berkaitan dengan ilmu-ilmu lain. Sebagai ilmu pengetahuan, sejarah dapat membantu menjelaskan permasalahan yang dikaji oleh ilmu-ilmu lain seperti antropologi, sosiologi, ekonomi, politik, dan hukum. Sejarah memberikan latar belakang atas sejumlah permasalahan yang dibahas dan dikaji oleh ilmu-ilmu tersebut. Sejarah mampu memberikan data yang dapat dipercaya mengenai muncul dan berkembangnya sebuah komunitas atau suatu bangsa.