RESPON IgA TERHADAP EARLY ANTIGEN IgA EA
RESPON IgA TERHADAP EARLY ANTIGEN (IgA-EAext) VIRUS
EPSTEIN-BARR (EBV) PADA POPULASI SEHAT DAN PASIEN
KANKER NASOFARING (NPC): POTENSI SEBAGAI ALAT DIAGNOSIS
DAN SKRINING
SKRIPSI
Untuk
Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat
Sarjana Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Disusun oleh :
Michael Hartono
10/296753/KU/13677
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
i
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
RESPON IgA TERHADAP EARLY ANTIGEN (IgA-EAext) VIRUS
EPSTEIN-BARR (EBV) PADA POPULASI SEHAT DAN PASIEN
KANKER NASOFARING (NPC) : POTENSI SEBAGAI ALAT
DIAGNOSIS DAN SKRINING
Oleh:
Michael Hartono
10/KU/296753/KU/13677
telah diuji dan disetujui pada tanggal 13 Februari 2014
Tim Penguji Skripsi
Pembimbing Materi
Pembimbing Metodologi
Dewi K.Paramita, S.Si.,M.Si.,Ph.D
NIP: 1120110099/291
Jajah Fachiroh, S.P.,M.Si., Ph.D
NIP: 1120110062/254
Dosen Penguji
dr. Umi S. Intansari, M. Kes., Sp.PK(K)
NIP: 197001101997022001
ii
HALAMAN PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
NAMA
: MICHAEL HARTONO
NIM
: 10/296753/KU/13677
JUDUL SKRIPSI : RESPON IgA TERHADAP EARLY ANTIGEN
(IgA-EAext) VIRUS EPSTEIN-BARR (EBV) PADA POPULASI SEHAT
DAN PASIEN KANKER NASOFARING (NPC) : POTENSI SEBAGAI
ALAT DIAGNOSIS DAN SKRINING
adalah benar-benar karya ilmiah hasil pekerjaan
saya
sendiri
berisi
materi
persyaratan
tinggi
kutip
dan
sepanjang
yang
ditulis
penyelesaian
kecuali
sebagai
pengetahuan
studi
bagian-bagian
acuan
orang
dengan
di
saya,
lain
suatu
tertentu
mengikuti
yang
tata
tidak
sebagai
perguruan
penulis
cara
dan
etika penulisan karya ilmiah yang lazim.
Apabila di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan
ini
tidak
benar,
sepenuhnya
menjadi
tanggung
jawab
penulis.
Yogyakarta, 9 Februari
2014
Michael Hartono
10/296753/KU/13677
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang
telah
memberikan
penulis
dapat
“Respon
IgA
rahmat
karunia-Nya
menyelesaikan
terhadap
Epstein-Barr
dan
(EBV)
Early
Pada
skripsi
Antigen
Populasi
sehingga
dengan
judul
(IgA-EA)
Virus
Sehat
dan
Pasien
Kanker Nasofaring (NPC): Potensi Sebagai Alat Diagnosis
dan
Skrining”
ini
yang
merupakan
salah
satu
syarat
mendapatkan gelar strata 1 di Program Studi Pendidikan
Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Dalam
halangan
penulisan
dan
kesulitan
skripsi
yang
ini,
penulis
tentu
banyak
hadapi.
Namun,
semua dapat teratasi berkat bantuan, bimbingan maupun
dukungan moril yang diberikan oleh semua pihak. Penulis
sangat bangga bisa berpartisipasi dalam penelitian yang
sudah dikembangkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah
Mada
dalam
menentukan
uji
skrining
NPC
yang
tepat. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu :
1. Dewi Kartikawati Paramita, S. Si., M. Si., Ph. D,
selaku dosen pembimbing materi yang telah bersedia
meluangkan
waktu
untuk
iv
membimbing,
memberikan
penjelasan
mendalam
memeriksa,
serta
mengenai
memberi
materi
saran
penelitian,
dalam
penyusunan
skripsi ini.
2. Jajah Fachiroh, S. P., M. Si., Ph. D
pembimbing
metodologi
yang
selaku dosen
telah
bersedia
meluangkan waktu untuk membimbing metode penulisan
skripsi, memeriksa, dan memberikan petunjuk beserta
saran-saran dalam penelitian dan penyusunan skripsi
ini.
3. dr.
Umi
selaku
Solikhah
dosen
Intansari,
penguji
M.
skripsi
Kes.,
ini
Sp.PK(K),
yang
bersedia
menguji dan memberi masukan yang bermanfaat terkait
penelitian ini.
4. Kedua
orang
tua
dan
kakak
tercinta,
Ary
Cahyo
Hartono, Yanti Laurencia, serta Calvin Hammer atas
doa, cinta dan kasih sayang, dukungan berupa moril
ataupun
materil
yang
diberikan
kepada
penulis
selama masa pendidikan dan penulisan skripsi ini.
5. PMI Cabang Kodya Yogykarta dan Kabupaten Sleman,
serta para subyek penelitian yang sudah berkenan
untuk menyumbangkan darah serta berbagi informasi.
6. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (Dana
Masyarakat 2013) yang telah memberi bantuan dana
pada penelitian ini untuk pengumpulan sampel darah
v
dan
kuesioner,
serta
The
Netherlands
Cancer
Foundation (KWF IN-2014-17; Principle investigator:
Jaap Middeldorp) untuk pengadaan peptida sintetik
EBV.
7. Dosen,
laboran
Histologi
dan
serta
staf
Biologi
Sel,
administrasi
Laboratorium
Bagian
Biologi
Molekuler FK UGM serta seluruh staf program studi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran UGM.
8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM 2010
yang
telah
memberikan
warna
dalam
kehidupan
perkuliahan selama ini, terutama sahabat dan teman
penelitian penulis, Theresia Kania, Gabriella Argy,
Ika
Safira,
Akbar,
Nina
Theodora
Caroline
Ariesta,
Alvianita, Sista
Reza
Lukito, Benny
Sihotang,
Mardhika,
Akmal
Audesia
Hermawan, Radityo
Hendarso, Garnisa Arsyi, Galih Prasetya, Yehezkiel
Setiadi, Dian Puspita, Ilsya Asti Naraswari, dan
semua teman penulis yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.
9. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu
persatu yang telah memberikan dukungan selama masa
perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini.
vi
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak-pihak
diberikan
semua
tersebut
berkat
pihak
di
dan
telah
atas,
karunia
membantu.
semoga
yang
senantiasa
melimpah
Dengan
kepada
keterbatasan
pengalaman, pengetahuan maupun pustaka yang ditinjau,
penulis
menyadari
kekurangan
dan
bahwa
jauh
skripsi
dari
ini
masih
kesempurnaan.
banyak
Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat
memberikan
manfaat
bagi
banyak
orang
dan
dapat
meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.
Yogyakarta, 9 Februari 2014
Michael Hartono
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................
i
LEMBAR PENGESAHAN.............................
ii
HALAMAN PERNYATAAN............................
iii
KATA PENGANTAR................................
iv
DAFTAR ISI....................................
viii
DAFTAR TABEL..................................
xi
DAFTAR GAMBAR.................................
xii
INTISARI......................................
xiii
ABSTRAK.......................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang...........................
1
I.2. Perumusan Masalah........................
5
I.3. Tujuan Penelitian........................
6
I.4. Keaslian Penelitian......................
6
I.5. Manfaat Penelitian.......................
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Tinjauan Pustaka.........................
II.1.1. Epstein-Barr Virus...................
viii
10
10
II.1.2. Karsinoma Nasofaring.................
12
II.1.3. EBV dan NPC..........................
15
II.1.3.a. Hubungan antara NPC dengan infeksi
EBV..............................
15
II.1.3.b. Metode Diagnosis NPC............. 16
II.1.3.c. Pengembangan Metode Skrining NPC
Berbasis Molekul EBV.............
17
II.2. Landasan Teori............................
20
II.3. Kerangka Konsep...........................
22
II.4. Hipotesis.................................
22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Jenis Penelitian........................
23
III.2. Sampel Penelitian.......................
23
III.3. Jalannya Penelitian.....................
23
III.3.1. Tahapan Penelitian.................
23
III.3.2. Rencana Kerja......................
24
III.4. Variabel Penelitian dan Definisi
Operasional..............................
27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Hasil Penelitian.........................
30
IV.1.a. Sampel Penelitian...................
30
IV.1.b. Respon IgA-EAext pada individu sehat
ix
dan NPC..............................
31
IV.1.c. Respon IgA-EAext pada NPC stadium
I,II,III dan IV......................
33
IV.1.d. Respon IgA-EAext dan IgA-[EBNA1+VCAp18]
sebagai alat skrining................
34
IV.2. Pembahasan................................
37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1. Kesimpulan...............................
48
V.2. Saran....................................
48
DAFTAR PUSTAKA................................
50
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Tabel 1. Penentuan Stadium NPC
berdasarkan AJCC 2010................
14
Tabel 2. Hasil Uji Respon IgA-EAext pada individu
sehat dan pasien NPC.................
33
Tabel 3. Sensitivitas, spesifisitas, nilai ramal
positif, dan nilai ramal negative dari
uji respon IgA-EAext..................
33
Tabel 4. Hasil Uji Kombinasi Respon IgA-EAext
dan IgA[EBNA1+VCAp18] pada individu
sehat dan pasien NPC.................
37
Tabel 5. Sensitivitas, spesifisitas, nilai ramal
positif, dan nilai ramal negatif dari
IgA-EAext dan IgA-[EBNA1+VCAp18].......
xi
37
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.
Grafik respon IgA-EAext pada individu
sehat (sehat) dan sampel pasien NPC
(NPC)..............................
Gambar 2.
32
Grafik rata-rata Respon IgA-EAext pada
NPC stadium I, II III dan IV.......
xii
34
INTISARI
RESPON IgA TERHADAP EARLY ANTIGEN (IgA-EAext) VIRUS
EPSTEIN-BARR (EBV) PADA POPULASI SEHAT DAN PASIEN
KANKER NASOFARING (NPC): POTENSI SEBAGAI ALAT DIAGNOSIS
DAN SKRINING
Michael Hartono*, Dewi K. Paramita**, Jajah Fachiroh**
*Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
**Bagian Biologi Molekuler, Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada
Latar Belakang: Karsinoma nasofaring (NPC) terkait
dengan infeksi virus Epstein-Barr (EBV). Lebih dari 80%
pasien NPC terdiagnosis pada stadium lanjut, yang
berakibat pada kegagalan terapi. Oleh karena itu,
pengembangan metode deteksi dini NPC perlu dilakukan.
Tujuan:
Mengkaji
potensi
IgA-EAext
sebagai
alat
diagnosis dan skrining NPC; mengkaji potensi IgA-EAext
sebagai alat diagnosis dan skrining jika digunakan
secara
tunggal
atau
kombinasi
dengan
IgA[EBNA1+VCAp18].
Metode: Penelitian cross sectional dilakukan pada
populasi sehat (n=120) dan pasien NPC (n=120). IgA-EAext
diperiksa pada sampel plasma subyek dengan metode
ELISA. Uji rata-rata IgA-EAext pada orang sehat dan
pasien NPC dilakukan dengan independent T-test. Uji
konkordansi Kendall dilakukan untuk melihat kesesuaian
IgA-EAext dengan
IgA-[EBNA1+VCAp18].
Nilai
cutoff,
sensitivitas
dan
spesifisitas
ditentukan
dengan
analisis ROC, diikuti dengan penghitungan nilai ramal
positif (ppv) dan nilai ramal negative (npv).
Hasil: Nilai cutoff respon IgA-EAext sebesar 0,274.
Pasien NPC yang mempunyai nilai IgA-EAext positif
sebanyak 90,76% (108/119), sedangkan individu sehat
hanya sebesar 2,5% (3/120). Sensitivitas, spesifisitas,
ppv dan npv dari respon IgA-EAext adalah 90,76%, 97,50%,
97,29% dan 91,4%. Uji kombinasi Respon IgA-EAext dengan
respon IgA-[EBNA1+VCAp18] memiliki sensitivitas 86,55%,
spesifisitas 100%, ppv 100%, dan npv 88,23%.
Kesimpulan: IgA-EAext mempunyai potensi sebagai alat
diagnosis dan skrining NPC jika digunakan secara
tunggal, maupun kombinasi dengan IgA-[EBNA1+VCAp18].
Uji kombinasi IgA-EAext dengan IgA-[EBNA1+VCAp18] dapat
digunakan sebagai uji konfirmasi dari uji respon IgAEAext sebagai uji awal.
Kata Kunci: karsinoma nasofaring (NPC), Epstein-Barr
Virus (EBV), diagnosis, skrining, respon IgA-EAext
xiii
ABSTRACT
IgA RESPONSE TO EARLY ANTIGEN (IgA-EAext) OF EPSTEINBARR VIRUS (EBV) IN HEALTHY POPULATION AND
NASOPHARYNGEAL CARCINOMA (NPC) PATIENTS : POTENCY AS A
DIAGNOSIS AND SCREENING TOOL
Michael Hartono*, Dewi K. Paramita**, Jajah Fachiroh**
*Undergraduate Student of Faculty of Medicine, Universitas
Gadjah Mada
**Department of Molecular Biology, Faculty of Medicine,
Universitas Gadjah Mada
Background: Nasopharyngeal carcinoma (NPC) is one of
Epstein-Barr Virus (EBV) associated malignancies. More
than 80% NPC are diagnosed at the late stage with
consequences on the therapy failure. Therefore, the
development of early detection method are very crucial.
Objective: To examine the potency of IgA-EAext
as a
diagnostic and screening tool; to examine the potency
of IgA-EAext as a single diagnostic and screening tool
or used as a combination with IgA-[EBNA1+VCAp18]
response.
Methods: Cross sectional study in healthy population
(n=120) and histopathologicaly confirmed NPC patients
(n=120). IgA-EAext response was detected using ELISA
method. The mean of IgA-EAext responses were tested
using independent T-test. Kendall’s concordance test
was used to examine the concordancy between IgA-EAext
and
IgA-[EBNA1+VCAp18]
responses.
Cutoff
value,
sensitivity, specificity were determined by using ROC
analysis, also calculation of positive predictive value
(ppv) and negative predictive value (npv).
Results: Cutoff value of IgA-EAext was 0.274. 90.76%
(108/119) of NPC patients had positive response, while
2.5% (3/120) of healthy individuals had negative
result. Sensitivity, specificity, ppv and npv of IgAEAext response were 90.76%, 97.50%, 97.29% and 91.4%.
The combination of IgA-EAext with IgA-[EBNA1+VCAp18]
response had a sensitivity of 86.55%, specificity of
100%, ppv of 100%, and npv of 88.23%.
Conclusion: IgA-EAext is a potential method for a single
NPC diagnosis and screening tool, or as a combination
with IgA-[EBNA1+VCAp18]. Combination of IgA-EAext and
IgA-[EBNA1+VCAp18] can be used as a confirmatory test
of the IgA-EAext as the initial test.
Keywords: nasopharyngeal carcinoma (NPC), Epstein-Barr
virus (EBV), diagnosis, screening, IgA-EAext response.
xiv
EPSTEIN-BARR (EBV) PADA POPULASI SEHAT DAN PASIEN
KANKER NASOFARING (NPC): POTENSI SEBAGAI ALAT DIAGNOSIS
DAN SKRINING
SKRIPSI
Untuk
Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat
Sarjana Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Disusun oleh :
Michael Hartono
10/296753/KU/13677
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
i
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
RESPON IgA TERHADAP EARLY ANTIGEN (IgA-EAext) VIRUS
EPSTEIN-BARR (EBV) PADA POPULASI SEHAT DAN PASIEN
KANKER NASOFARING (NPC) : POTENSI SEBAGAI ALAT
DIAGNOSIS DAN SKRINING
Oleh:
Michael Hartono
10/KU/296753/KU/13677
telah diuji dan disetujui pada tanggal 13 Februari 2014
Tim Penguji Skripsi
Pembimbing Materi
Pembimbing Metodologi
Dewi K.Paramita, S.Si.,M.Si.,Ph.D
NIP: 1120110099/291
Jajah Fachiroh, S.P.,M.Si., Ph.D
NIP: 1120110062/254
Dosen Penguji
dr. Umi S. Intansari, M. Kes., Sp.PK(K)
NIP: 197001101997022001
ii
HALAMAN PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
NAMA
: MICHAEL HARTONO
NIM
: 10/296753/KU/13677
JUDUL SKRIPSI : RESPON IgA TERHADAP EARLY ANTIGEN
(IgA-EAext) VIRUS EPSTEIN-BARR (EBV) PADA POPULASI SEHAT
DAN PASIEN KANKER NASOFARING (NPC) : POTENSI SEBAGAI
ALAT DIAGNOSIS DAN SKRINING
adalah benar-benar karya ilmiah hasil pekerjaan
saya
sendiri
berisi
materi
persyaratan
tinggi
kutip
dan
sepanjang
yang
ditulis
penyelesaian
kecuali
sebagai
pengetahuan
studi
bagian-bagian
acuan
orang
dengan
di
saya,
lain
suatu
tertentu
mengikuti
yang
tata
tidak
sebagai
perguruan
penulis
cara
dan
etika penulisan karya ilmiah yang lazim.
Apabila di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan
ini
tidak
benar,
sepenuhnya
menjadi
tanggung
jawab
penulis.
Yogyakarta, 9 Februari
2014
Michael Hartono
10/296753/KU/13677
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang
telah
memberikan
penulis
dapat
“Respon
IgA
rahmat
karunia-Nya
menyelesaikan
terhadap
Epstein-Barr
dan
(EBV)
Early
Pada
skripsi
Antigen
Populasi
sehingga
dengan
judul
(IgA-EA)
Virus
Sehat
dan
Pasien
Kanker Nasofaring (NPC): Potensi Sebagai Alat Diagnosis
dan
Skrining”
ini
yang
merupakan
salah
satu
syarat
mendapatkan gelar strata 1 di Program Studi Pendidikan
Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Dalam
halangan
penulisan
dan
kesulitan
skripsi
yang
ini,
penulis
tentu
banyak
hadapi.
Namun,
semua dapat teratasi berkat bantuan, bimbingan maupun
dukungan moril yang diberikan oleh semua pihak. Penulis
sangat bangga bisa berpartisipasi dalam penelitian yang
sudah dikembangkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah
Mada
dalam
menentukan
uji
skrining
NPC
yang
tepat. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu :
1. Dewi Kartikawati Paramita, S. Si., M. Si., Ph. D,
selaku dosen pembimbing materi yang telah bersedia
meluangkan
waktu
untuk
iv
membimbing,
memberikan
penjelasan
mendalam
memeriksa,
serta
mengenai
memberi
materi
saran
penelitian,
dalam
penyusunan
skripsi ini.
2. Jajah Fachiroh, S. P., M. Si., Ph. D
pembimbing
metodologi
yang
selaku dosen
telah
bersedia
meluangkan waktu untuk membimbing metode penulisan
skripsi, memeriksa, dan memberikan petunjuk beserta
saran-saran dalam penelitian dan penyusunan skripsi
ini.
3. dr.
Umi
selaku
Solikhah
dosen
Intansari,
penguji
M.
skripsi
Kes.,
ini
Sp.PK(K),
yang
bersedia
menguji dan memberi masukan yang bermanfaat terkait
penelitian ini.
4. Kedua
orang
tua
dan
kakak
tercinta,
Ary
Cahyo
Hartono, Yanti Laurencia, serta Calvin Hammer atas
doa, cinta dan kasih sayang, dukungan berupa moril
ataupun
materil
yang
diberikan
kepada
penulis
selama masa pendidikan dan penulisan skripsi ini.
5. PMI Cabang Kodya Yogykarta dan Kabupaten Sleman,
serta para subyek penelitian yang sudah berkenan
untuk menyumbangkan darah serta berbagi informasi.
6. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (Dana
Masyarakat 2013) yang telah memberi bantuan dana
pada penelitian ini untuk pengumpulan sampel darah
v
dan
kuesioner,
serta
The
Netherlands
Cancer
Foundation (KWF IN-2014-17; Principle investigator:
Jaap Middeldorp) untuk pengadaan peptida sintetik
EBV.
7. Dosen,
laboran
Histologi
dan
serta
staf
Biologi
Sel,
administrasi
Laboratorium
Bagian
Biologi
Molekuler FK UGM serta seluruh staf program studi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran UGM.
8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM 2010
yang
telah
memberikan
warna
dalam
kehidupan
perkuliahan selama ini, terutama sahabat dan teman
penelitian penulis, Theresia Kania, Gabriella Argy,
Ika
Safira,
Akbar,
Nina
Theodora
Caroline
Ariesta,
Alvianita, Sista
Reza
Lukito, Benny
Sihotang,
Mardhika,
Akmal
Audesia
Hermawan, Radityo
Hendarso, Garnisa Arsyi, Galih Prasetya, Yehezkiel
Setiadi, Dian Puspita, Ilsya Asti Naraswari, dan
semua teman penulis yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.
9. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu
persatu yang telah memberikan dukungan selama masa
perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini.
vi
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak-pihak
diberikan
semua
tersebut
berkat
pihak
di
dan
telah
atas,
karunia
membantu.
semoga
yang
senantiasa
melimpah
Dengan
kepada
keterbatasan
pengalaman, pengetahuan maupun pustaka yang ditinjau,
penulis
menyadari
kekurangan
dan
bahwa
jauh
skripsi
dari
ini
masih
kesempurnaan.
banyak
Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat
memberikan
manfaat
bagi
banyak
orang
dan
dapat
meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.
Yogyakarta, 9 Februari 2014
Michael Hartono
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................
i
LEMBAR PENGESAHAN.............................
ii
HALAMAN PERNYATAAN............................
iii
KATA PENGANTAR................................
iv
DAFTAR ISI....................................
viii
DAFTAR TABEL..................................
xi
DAFTAR GAMBAR.................................
xii
INTISARI......................................
xiii
ABSTRAK.......................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang...........................
1
I.2. Perumusan Masalah........................
5
I.3. Tujuan Penelitian........................
6
I.4. Keaslian Penelitian......................
6
I.5. Manfaat Penelitian.......................
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Tinjauan Pustaka.........................
II.1.1. Epstein-Barr Virus...................
viii
10
10
II.1.2. Karsinoma Nasofaring.................
12
II.1.3. EBV dan NPC..........................
15
II.1.3.a. Hubungan antara NPC dengan infeksi
EBV..............................
15
II.1.3.b. Metode Diagnosis NPC............. 16
II.1.3.c. Pengembangan Metode Skrining NPC
Berbasis Molekul EBV.............
17
II.2. Landasan Teori............................
20
II.3. Kerangka Konsep...........................
22
II.4. Hipotesis.................................
22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Jenis Penelitian........................
23
III.2. Sampel Penelitian.......................
23
III.3. Jalannya Penelitian.....................
23
III.3.1. Tahapan Penelitian.................
23
III.3.2. Rencana Kerja......................
24
III.4. Variabel Penelitian dan Definisi
Operasional..............................
27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Hasil Penelitian.........................
30
IV.1.a. Sampel Penelitian...................
30
IV.1.b. Respon IgA-EAext pada individu sehat
ix
dan NPC..............................
31
IV.1.c. Respon IgA-EAext pada NPC stadium
I,II,III dan IV......................
33
IV.1.d. Respon IgA-EAext dan IgA-[EBNA1+VCAp18]
sebagai alat skrining................
34
IV.2. Pembahasan................................
37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1. Kesimpulan...............................
48
V.2. Saran....................................
48
DAFTAR PUSTAKA................................
50
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Tabel 1. Penentuan Stadium NPC
berdasarkan AJCC 2010................
14
Tabel 2. Hasil Uji Respon IgA-EAext pada individu
sehat dan pasien NPC.................
33
Tabel 3. Sensitivitas, spesifisitas, nilai ramal
positif, dan nilai ramal negative dari
uji respon IgA-EAext..................
33
Tabel 4. Hasil Uji Kombinasi Respon IgA-EAext
dan IgA[EBNA1+VCAp18] pada individu
sehat dan pasien NPC.................
37
Tabel 5. Sensitivitas, spesifisitas, nilai ramal
positif, dan nilai ramal negatif dari
IgA-EAext dan IgA-[EBNA1+VCAp18].......
xi
37
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.
Grafik respon IgA-EAext pada individu
sehat (sehat) dan sampel pasien NPC
(NPC)..............................
Gambar 2.
32
Grafik rata-rata Respon IgA-EAext pada
NPC stadium I, II III dan IV.......
xii
34
INTISARI
RESPON IgA TERHADAP EARLY ANTIGEN (IgA-EAext) VIRUS
EPSTEIN-BARR (EBV) PADA POPULASI SEHAT DAN PASIEN
KANKER NASOFARING (NPC): POTENSI SEBAGAI ALAT DIAGNOSIS
DAN SKRINING
Michael Hartono*, Dewi K. Paramita**, Jajah Fachiroh**
*Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
**Bagian Biologi Molekuler, Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada
Latar Belakang: Karsinoma nasofaring (NPC) terkait
dengan infeksi virus Epstein-Barr (EBV). Lebih dari 80%
pasien NPC terdiagnosis pada stadium lanjut, yang
berakibat pada kegagalan terapi. Oleh karena itu,
pengembangan metode deteksi dini NPC perlu dilakukan.
Tujuan:
Mengkaji
potensi
IgA-EAext
sebagai
alat
diagnosis dan skrining NPC; mengkaji potensi IgA-EAext
sebagai alat diagnosis dan skrining jika digunakan
secara
tunggal
atau
kombinasi
dengan
IgA[EBNA1+VCAp18].
Metode: Penelitian cross sectional dilakukan pada
populasi sehat (n=120) dan pasien NPC (n=120). IgA-EAext
diperiksa pada sampel plasma subyek dengan metode
ELISA. Uji rata-rata IgA-EAext pada orang sehat dan
pasien NPC dilakukan dengan independent T-test. Uji
konkordansi Kendall dilakukan untuk melihat kesesuaian
IgA-EAext dengan
IgA-[EBNA1+VCAp18].
Nilai
cutoff,
sensitivitas
dan
spesifisitas
ditentukan
dengan
analisis ROC, diikuti dengan penghitungan nilai ramal
positif (ppv) dan nilai ramal negative (npv).
Hasil: Nilai cutoff respon IgA-EAext sebesar 0,274.
Pasien NPC yang mempunyai nilai IgA-EAext positif
sebanyak 90,76% (108/119), sedangkan individu sehat
hanya sebesar 2,5% (3/120). Sensitivitas, spesifisitas,
ppv dan npv dari respon IgA-EAext adalah 90,76%, 97,50%,
97,29% dan 91,4%. Uji kombinasi Respon IgA-EAext dengan
respon IgA-[EBNA1+VCAp18] memiliki sensitivitas 86,55%,
spesifisitas 100%, ppv 100%, dan npv 88,23%.
Kesimpulan: IgA-EAext mempunyai potensi sebagai alat
diagnosis dan skrining NPC jika digunakan secara
tunggal, maupun kombinasi dengan IgA-[EBNA1+VCAp18].
Uji kombinasi IgA-EAext dengan IgA-[EBNA1+VCAp18] dapat
digunakan sebagai uji konfirmasi dari uji respon IgAEAext sebagai uji awal.
Kata Kunci: karsinoma nasofaring (NPC), Epstein-Barr
Virus (EBV), diagnosis, skrining, respon IgA-EAext
xiii
ABSTRACT
IgA RESPONSE TO EARLY ANTIGEN (IgA-EAext) OF EPSTEINBARR VIRUS (EBV) IN HEALTHY POPULATION AND
NASOPHARYNGEAL CARCINOMA (NPC) PATIENTS : POTENCY AS A
DIAGNOSIS AND SCREENING TOOL
Michael Hartono*, Dewi K. Paramita**, Jajah Fachiroh**
*Undergraduate Student of Faculty of Medicine, Universitas
Gadjah Mada
**Department of Molecular Biology, Faculty of Medicine,
Universitas Gadjah Mada
Background: Nasopharyngeal carcinoma (NPC) is one of
Epstein-Barr Virus (EBV) associated malignancies. More
than 80% NPC are diagnosed at the late stage with
consequences on the therapy failure. Therefore, the
development of early detection method are very crucial.
Objective: To examine the potency of IgA-EAext
as a
diagnostic and screening tool; to examine the potency
of IgA-EAext as a single diagnostic and screening tool
or used as a combination with IgA-[EBNA1+VCAp18]
response.
Methods: Cross sectional study in healthy population
(n=120) and histopathologicaly confirmed NPC patients
(n=120). IgA-EAext response was detected using ELISA
method. The mean of IgA-EAext responses were tested
using independent T-test. Kendall’s concordance test
was used to examine the concordancy between IgA-EAext
and
IgA-[EBNA1+VCAp18]
responses.
Cutoff
value,
sensitivity, specificity were determined by using ROC
analysis, also calculation of positive predictive value
(ppv) and negative predictive value (npv).
Results: Cutoff value of IgA-EAext was 0.274. 90.76%
(108/119) of NPC patients had positive response, while
2.5% (3/120) of healthy individuals had negative
result. Sensitivity, specificity, ppv and npv of IgAEAext response were 90.76%, 97.50%, 97.29% and 91.4%.
The combination of IgA-EAext with IgA-[EBNA1+VCAp18]
response had a sensitivity of 86.55%, specificity of
100%, ppv of 100%, and npv of 88.23%.
Conclusion: IgA-EAext is a potential method for a single
NPC diagnosis and screening tool, or as a combination
with IgA-[EBNA1+VCAp18]. Combination of IgA-EAext and
IgA-[EBNA1+VCAp18] can be used as a confirmatory test
of the IgA-EAext as the initial test.
Keywords: nasopharyngeal carcinoma (NPC), Epstein-Barr
virus (EBV), diagnosis, screening, IgA-EAext response.
xiv