PENGARUH PEMAKAIN TAS TERHADAP TUBUH.doc

PENGARUH PEMAKAIAN TAS TERHADAP TUBUH

Dosen Pengampu :

Sulis Eka Ariyaning Putri,M.Pd

Oleh:

Nama

: Dinatur Rohmatika

NIM

: 16620122

Kelas

: Biologi D

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG

2017
BAB I
PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang
Manusia nyaris tidak bisa di pisahkan dengan tas. Tas dan kita seperti hujan dan
mendung. Tak terpisahkan. Ketika ingin berpergian ke mana-mana, kita selalu membutuhkan tas.
Sebutuh apapun anda dengan laptop misalnya, jika tidak ada tas laptop, mustahil anda bisa
membawa laptop dengan nyaman. Demikian juga jika ingin membawa berkas atau file-file
penting. Dengan adanya tas, kita bisa membawa berbagai jenis barang yang berbeda dalam satu
wadah dengan aman dan praktis, dengan alasan itu kita butuh apa tinggal kita masukkan ke sana.
Selama masih muat barang apapun juga terangkut.
Tas atau ransel salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan untuk menjalani aktivitas
sehari-hari, baik di dalam dunia pendidikan, maupun di dalam dunia kerja. Tas sebagai
perlengkapan yang sangat penting bagi kehidupan yakni sebagai wadah suatu barang berharga
sehingga lebih aman dan mudah dibawa dan juga membuat lebih efisien saat membawa barang,

misalnya saat berpergian atau ke sekolah. Dapat dilihat bahwa tas digunakan dari anak yang
bersekolah di sekolah dasar, hingga senior manager pada suatu perusahaan, sehingga dapat
dikatakan bahwa kebutuhan akan penggunaan tas tidak dibatasi oleh golongan usia. Tas sekolah
digunakan sebagai wadah buku dan alat sekolah lainnya untuk dibawa ke sekolah. Bagi
mahasiswa penggunaan tas untuk menyimpan buku, notebook, dan alat tulis yang akan mereka
gunakan untuk menunjang aktivitas mereka. Kecenderungan saat ini sekolah sering memberi
pekerjaan rumah, tugas-tugas, dan kegiatan ekstra kurikuler yang berdampak pada banyaknya
material yang harus dibawa siswa sekolah dan kecenderungan orang-orang membawa semua
barangnya didalam tas. Sementara, dari berbagai jenis tas yang ada, tas punggung(Backpack)
merupakan tas yang banyak digunakan. Banyak macam tas berdasarkan jenis dan fungsi masing
– masing tas, salah satunya tas rangsel dan tas selempang. Tas rangsel biasa digunakan oleh para
pelajar, pendaki gunung, atau para traveler untuk membawa barang berharga dan karena mudah
dibawa. Tas punggung merupakan tas yang banyak digunakan. Tas punggung menjadi bagian tak
terpisahkan dari siswa sekolah dan orang dewasa sehingga identic dengan mereka. Tas punggung

digunakan sebagai wadah buku, alat sekolah dan lainnya untuk dibawa ke tempat tujuan.
Beberapa produsen memberikan beberapa alternatif tas untuk digunakan oleh mahasiswa, seperti
tas punggung, tas koper dan tas selempang. Hal tersebut terjadi karena penggunaan tas punggung
memungkinkan untuk bisa menampung berbagai jenis barang yang harus dibawa dengan
menggunakan kedua bahu mereka. Menggunakan tas rangsel dengan cara digendong karena

sudah ada dua tali tas yang sudah melekat pada tas agar tidak jatuh saat dibawa. Sedangkan tas
selempang biasa digunakan oleh para pelajar dan terutama wanita.
Tas memang dirancang sebagai barang yang mampu menampung berbagai macam
barang, hanya saja semua punya kapasitas standar. Jika tas di gunakan untuk membawa barang
yang keterlaluan banyaknya, seperti obat, penggunaan tas juga akan mengakibatkan efek
samping. Penggunaan tas punggung yang tidak sesuai memiliki dampak negatif yang cukup
besar bagi pengguna tas punggung. Salah satu Issue kesehatan yang menyangkut anak usia
sekolah dan remaja adalah tentang keluhan muskuloskletal yang diduga akibat penggunaan tas
punggung (Backpack) yang terlalu berat. Penggunaan tas yang tidak sesuai dapat mengakibatkan
cedera musculoskeletal disorders atau dampak negatif lainnya, anta lain dapat menimbulkan
nyeri punggung, perubahan postur tubuh dan gaya berjalan. Musculoskeletal disorders (MsDs)
yang merupakan kerusakan jaringan pada bagian-bagian otot skeletal (sendi, ligament, dan
tendon). Beberapa penelitian melaporkan bahwa penggunaan tas punggung memiliki kaitan yang
sangat erat dengan beberapa masalah kesehatan. Sekitar 60% pelajar yang menjadi responden
melaporkan bahwa terjadi nyeri punggung akibat penggunaan tas tersebut. Hingga saat ini
penentuan metode yang aman dan efisien dalam membawa beban masih menjadi subjek
penelitian selama bertahun-tahun.
Backpack atau tas punggung merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari bagi anak usia
sekolah, remaja, bahkan dikalangan mahasiswa. Penggunaan tas sendiri sangatlah bervariasi
mulai dari variasi beban yang diangkat beserta variasi dalam membawa tas tersebut. Beberapa

penelitian menunjukkan bahwa terdapat kaitan yang kuat antara variasi beban dengan perubahan
denyut jantung, aktivitas otot, rating of perceived exertion, dan ketidaknyamanan. Dari 15
responden pendaki gunung wanita, menemukan bahwa terdapat perbedaan denyut jantung,
rating of perceived exertion, dan ketidaknyamanan yang signifikan pada saat berjalan membawa
beban tas dalam waktu yang lama dengan menghasilkan batas beban untuk pendaki gunung
wanita tidak lebih dari 30% dari berat badan. Sementara itu, dengan responden mahasiswa laki-

laki, menemukan bahwa aktivitas otot rectus abdominis akan meningkat secara progresif seiring
dengan meningkatnya beban tas. Disisi lain, juga menemukan bahwa variasi waktu jalan kaki
dengan membawa tas yang diindikasikan dengan panjangnya jarak tempuh memiliki kaitan erat
dengan perubahan ketidaknyamanan dan rating of perceived exertion. Dari beberapa penelitian
yang telah disebutkan sebelumnya, variasi beban dan variasi ketika membawa tas memiliki
kaitan erat dengan perubahan indikator fisiologis seperti denyut jantung dan aktivitas otot
sekaligus perubahan respon subjektif seperti rating of perceived exertion dan ketidaknyamanan
yang dirasakan. Namun demikian, beberapa penelitian mengenai batas aman dari tas punggung
tersebut masih terbatas pada responden mahasiswa laki-laki dan pendaki gunung wanita. Padahal
perempuan memiliki karakter fisiologi yang sedikit berbeda dengan laki-laki. Dimana salah
satunya adalah perempuan normal memiliki kemampuan untuk mengkonsumsi O2 lebih rendah
daripada laki-laki.
Tas punggung atau yang disebut dengan backpack memang lebih praktis daripada tas

jenis lain. Tas ini memungkinkan kita mengangkat beban yang banyak tanpa harus merepotkan
kedua tangan. Namun, dibalik segi positifnya tas punggung mempunyai efek yang buruk untuk
kesehatan penggunanya. Tas punggung dengan muatan yang terlalu banyak dapat menyebabkan
gangguan pada pertumbuhan tulang belakang sehingga sel yang terdapat dalam sendi tidak
tumbuh dengan baik. Tulang belakang akan mengalami perubahan dan penyesuaian seiring
dengan bertambahnya beban pada tas. Ketika punggung diberi beban yang terlampaui batas,
tubuh akan menyeimbangkan kondisi ini dengan membungkukkan punggung. Jika hal ini terjadi
terus menerus maka tulang punggung anak akan membengkok ke depan. Untuk menghindari hal
ini, berat beban tas tidak boleh lebih dari 10% dari berat badan.Chiropractor Internasional
Pediatric Association (ICPA) dan Amerika Occupational Therapy Association (AOTA)
mengatakan bahwa backpack seringkali lebih besar dari beban yang direkomendasikan untuk
anak-anak, remaja, dan mahasiswa sekitar 10% dari berat badan. American Occupational
Therapy Assosiation merekomendasikan beban barang bawaan tidak boleh melebihi 10% dari
total berat tubuh. Seorang peneliti yang fokus pada efek penggunaan tas punggung, Timothy B
Neuschwander, menyatakan bahwa rata-rata 37% anak Amerika yang berusia 9-14 tahun
mengalami sakit punggung yang disebabkan penggunaan tas punggung dengan beban yang
terlalu berat. Mereka membawa beban 10-20% melebihi berat badan mereka. Sementara itu, tim
peneliti Hong Kong Polytechnic University menyatakan bahwa 30 menit setelah pemakaian tas

punggung, lengkungan ke depan tulang belakang pengguna belum pulih seperti semula. Padahal,

berat ransel hanya 10% dari berat badan penggunanya. Selain menyebabkan gangguan pada
tulang belakang, tas punggung juga menyebabkan rasa sakit pada leher dan pundak. Beban yang
berat menyebabkan otot-otot di pundak yang berhubungan dengan leher menjadi tertarik ke
bawah, sehingga menyebabkan rasa sakit. Terlebih lagi jika penggunaan tas punggung hanya di
bebankan pada salah satu bahu saja. Hal ini dapat menyebabkan bahu menjadi turun dan leher
terlihat panjang. Bahkan, tidak menutup kemungkinan bahwa penggunaan tas punggung dapat
menyebabkan kebotakan, terutama pada pria. Hal ini dikarenakan terbentuknya folikel sebagai
akibat pengubahan hormone testoteron menjadi dihydrotestosterone (DHT). Tidak diperbolehkan
membawa tas punggung dengan hanya menggunakan salah satu bagian tali karena tidak baik
untuk keseimbangan badan. Hal ini terungkap dari hasil studi yang dilakukan American Physical
Therapy Association (APTA) pada 2009 silam. Peneliti APTA, Shelley Goodgold, dari asosiasi
professor terapi fisik di Simmons College di Boston, AS, menyebutkan bahwa menggunakan tas
punggung dengan hanya salah satu tali disampirkan akan membuat salah satu bagian tubuh
menerima beban lebih berat. Karena itu, selalu gunakan kedua tali pada tas punggung di bahu
kiri dan kanan secara bersamaan, untuk membuat postur tubuh lebih imbang. Tas yang bagus
biasanya dilengkapi dengan kapasitas isi dan berat. Lebih baik mengisi tas dengan barang yang
tidak melebihi kapasitas tas. Tas yang terlalu berat bisa membebani punggung dan bisa
menyebabkan cedera. Menurut Karen Jacobs, berat maksimal tas punggung yang Anda gendong
jangan lebih dari 10% berat tubuh. Bila berat badan 60 kg, berarti jangan membawa beban di tas
punggung melebihi 6 kg. Banyak tas punggung dilengkapi sabuk di bagian perut dan dada.

Sabuk yang biasanya dilengkapi dengan pengunci tersebut bukan hiasan. Dianjurkan
mengenakan sabuk tersebut untuk menjaga keseimbangan dan menghindari cedera punggung dan
pundak dan menata isi tas dengan hal yang dibutuhkan. Hal tersebut bisa menghindarkan dari
cedera punggung karena menusuk-nusuk punggung. Distribusikan beban dalam tas secara merata
dan coba apakah tas tersebut sudah cukup nyaman ketika dibawa berjalan.

I.2 Rumusan Masalah
1. Apakah jenis tas berperngaruh terhadap timbulnya dampak negatif tubuh…?
2. Apakah beban tas berpengaruh terhadap timbulnya dampak negatif tubuh…?
3. Apakah dampak negatif yang ditimbulkan dari pemakaian tas yang tidak benar …?
4. Apakah faktor usia berpengaruh terhadap pertumbuhan tulang…?
5. Bagaimana menggunakan tas yang baik dan benar…?

I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis tas berperngaruh terhadap timbulnya dampak negatif tubuh.
2. Untuk mengetahui beban tas berpengaruh terhadap timbulnya dampak negatif tubuh.
3. Untuk mengetahui dampak negative yang ditimbulkan dari pemakaian tas .
4. Untuk menegtahui faktor usia berpengaruh terhadap pertumbuhan tulang.
5. Untuk memahami penggunakan tas yang baik dan benar.