View of PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MICROSOFT POWER POINT PADA SISTEM KOORDINAT KARTESIUS

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MICROSOFT

  Raqjabul Azhar, M.Pd Akademi Komunitas Negeri Pidie Jaya Email :

  Abstrak

  Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran interaktif yang layak digunakan, mudah dipelajari siswa, dapat dipakai untuk pembelajaran mandiri, dan untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran interaktif yang dikembangkan pada mata pelajaran matematika, khususnya pada materi sistem koordinat kartesius. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model Borg dan Gall yang dengan model Dick & Carey. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa uji ahli dan uji coba yang dilakukan kualifikasi sangat baik dengan melalui tahapan revisi produk. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kuasi eksperimen. Hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran interaktif dengan media pembelajaran buku teks. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengolahan data dengan kesimpulan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran interaktif lebih tinggi daripada siswa yang menggunakan media pembelajaran buku teks atau pembelajaran secara konvensional .

  Kata Kunci: Pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis komputer, sistem koordinat kartesius PENDAHULUAN

  Sekolah sebagai wahana pendidikan formal mempunyai tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan visi tersebut, maka mempersiapkan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah seperti perbaikan kurikulum, peningkatan kualitas guru dan pelayanan sekolah kepada masyarakat merupakan pekerjaan yang utama selain pekerjaan-pekerjaan yang lainnya. Kurikulum yang telah diperbaharui menyarankan agar kegiatan pengajaran tidak hanya satu arah Commented [A1]: Kurikulum k13 kah? Kurikulum KTSP kah? Ini perlu diricek lagi dengan penulisnya.

  Commented [bh2]: Kurikulum siapa yang menyarankan ini?

  dari guru saja, melainkan dua arah, timbal balik antara guru dan murid. Dengan model tersebut, guru harus aktif merencanakan, memilih, membimbing, dan menganalisis berbagai kegiatan yang dilakukan siswa, dan di saat yang sama pula siswa diharapkan untuk aktif secara mental maupun emosional.

  Teknologi merupakan media yang baik untuk memaparkan materi kepada peserta didik. Menurut Dewi Salma, teknologi merupakan sebuah pengetahuan untuk memecahkan masalah (mempermudah manusia) dalam bentuk peralatan, teknik, kerajinan serta sistem atau metode dari

  1

  suatu organisasi. Teknologi informasi atau dalam hal ini komputer, dapat dijadikan sebagai sarana dan prasarana yang dapat menunjang pembelajaran.

  Menurut Azhar Arsyad, media pembelajaran adalah seluruh alat bentuk komunikasi baik

  2 cetak maupun audio visual, sehingga media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar dan dibaca.

  Sedangkan menurut Yudhi Munadi, menyebutkan bahwa dalam proses pembelajaran penggunaan media pendidikan sangat membantu aktivitas proses pembelajaran baik di dalam

  3

  maupun di luar kelas, terutama membantu peningkatan hasil dan prestasi belajar siswa. Maka media pembelajaran adalah alat atau komponen untuk membantu pembelajaran yang berbentuk nyata dilingkungan belajar. Gerlach dan Ely dalam Azhar Arsyad mengatakan bahwa media, apabila dipahami secara garis besar, adalah manusia, materi atau kejadian yang membantu siswa

  4

  mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dengan demikian maka guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Secara umum media pembelajaran berguna untuk proses belajar lebih menarik, interaktif, menyingkat waktu

  1 Dewi Salma, Wawasan Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana,2012). Hal.15

  2 Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2004).cet-4.hal.3

  3 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta : Gaung Persada, 2008) hal.9

  4 belajar, belajar lebih berkualitas dan proses belajar dapat dilakukan kapan saja baik secara

  5

  kelompok atau mandiri. Salah satu media pembelajaran adalah komputer yang berbasis microsoft power point.

  Microsot power point merupakan salah satu program berbasis multimedia. Program ini

  dirancang khusus untuk menyampaikan prestasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintah pendidikan, maupun program dengan berbagai fitur menu yang mampu

  6

  menjadikannya sebagai media komunikasi yang baik. Software ini, menyediakan fasilitas dalam bentuk slide-slide yang dapat membantu dalam menyusun suatu presentasi yang efektif, profesional, dan juga mudah. Sehingga memungkinkan para guru sekolah untuk memanfaatkan sebagai media pembelajaran. Keunggulan Microsot power point adalah kemampuan dalam pengolahan teks, warna dan gambar serta animasi yang dapat diolah sendiri sesuai kreativitas

  7

  penggunanya. Dengan media ini guru dapat menyampaikan materi matematika melalui slide-

  

slide yang menarik dan merangsang pemahaman untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Model

  Dick & Carey merupakan salah satu contoh model pengembangan yang berorientasi pada hasil, karena penerapan konsep-konsep dan prinsip-prinsip perencanaannya akan menghasilkan bahan

  8 pelajaran mandiri.

  Pembelajaran matematika saat ini masih terkesan membosankan dan monoton, oleh karenanya inovasi-inovasi dalam proses pembelajarannya baik metode yang diterapkan maupun media pembelajaran yang digunakan selalu dibutuhkan. Salah satu materi dalam matematika yaitu sistem koordinat Kartesius yang digunakan untuk menentukan tiap

  5 Daryanto, Media Pembelajaran,(Bandung:PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2011) hal..50

  6 Daryanto, Media Pembelajaran Peranan Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. (Yogyakarta: Gava Media. 2010) hal.157

  7 Ibid. hal.157

  8 Dick, w. dan Carey,L , The Systematic desgn of instruction.(United States of Amerika: Scott Foresman and dengan menggunakan duadan koordinat

  

y dari titik tersebut. Secara umum, guru cenderung menggunakan metode konvensional,

  di mana guru menjelaskan menggunakan papan tulis dan penggaris besar kemudian menggambarkannya koordinat x dan y pada papan tulis dan tak jarang dalam proses penggambarannya terdapat kesalahan letak titik koordinat sehingga siswa sulit untuk memahaminya. Sedangkan saat ini penggunaan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran harus mengandung 5 M yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan menyimpulkan. Dalam proses mengamati guru harus menampilkan gambar yang baik dan menarik bagi siswa agar terjadi proses selanjutnya. Di sinilah peran media pembelajaran interaktif microsoft power point. Ia mampu membuat gambar tampak menarik dan membantu siswa memahami pelajaran sistem koordinat Kartesius sehingga hasil belajar siswa meningkat.

  Menurut Dimyati dan Moedjono hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak

  9

  mengajar atau tindak belajar , sedangkan menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah

  10

  kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Ada 3 macam hasil belajar menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Nana Sudjana yaitu: (1)

  11 Keterampilan dan kebiasaan, (2) Pengetahuan dan pengarahan, (3) Sikap dan cita-cita.

  Kemudian, hasil belajar juga memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu: a) Faktor Internal yang bersumber dari dalam diri, seperti kondisi fisik dan kejiwaan siswa. Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan prima, tidak dalam keadaan cacat jasmani akan sangat membantu proses dan hasil belajar, b) Faktor Eksternal yang bersumber dari luar diri seseorang atau lingkungan di sekitar siswa seperti keluarga, sekolah dan masyarakat. Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar, tinggi rendahnya penghasilan

  9 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006) hal.3

  10 Nana Sudjana,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.(Bandung: Rosda Karya,2004).hal.22

  11 orang tua, cukup atau tidaknya perhatian dan bimbingan orang tua, rukun tidaknya hubungan

  12

  orang tua dan anak-anak, semuanya turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Sementara lingkungan sekolah juga memegang peranan penting bagi perkembangan belajar siswa seperti; kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan murid per kelas, dan pelaksanaan tata tertib sekolah. Di dalam lingkungan masyarakat terdapat berbagai ragam kehidupan dengan latar belakang sosial yang berbeda-beda. Lingkungan masyarakat yang tidak mendukung dengan sendirinya akan mempengaruhi perkembangan anak dalam belajar yang akan mengakibatkan prestasi belajarnya menurun.

  Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti dengan guru mata pelajaran Matematika yaitu Dahniar, S.Pd guru pada SMP Negeri 2 Indra Makmu bahwa hasil belajar siswa masih rendah dan beliau belum pernah menggunakan media komputer terlebih power point dalam pembelajaran. Pembelajaran yang ada masih terfokus pada pembelajaran konvensional. Dalam pembelajaran sistem koordinat kartesius membutuhkan gambaran yang tepat kedudukan antara koordinat x dan koordinat y untuk menentukan kedudukan titik. Kenyataan yang ada di lapangan guru menggunakan media papan tulis, rol panjang untuk menggambarkan koordinat tersebut. Dan tidak semua guru memiliki keterampilan yang sama dalam menggambarkannya.

  Sehingga pembelajaran tidak begitu menarik bagi murid yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media microsoft power point dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem koordinat di kelas VIII SMP Negeri 2 Indra Makmu.

  METODE

  12

  Penelitian ini dilakukan dikelas VIII SMP Negeri 2 Indra Makmu kabupaten Aceh Timur. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 103 Orang yang terbagi dalam 4 (empat) kelas, sedangkan sampel penelitian ini adalah 25 orang dari siswa yang ada di kelas VIII-B sebagai kelas Eksperimen dan 26 orang dari siswa Kelas VIII-C sebagai kelas Kontrol.

  Metode yang digunakan adalah research and development, karena penelitian ini merupakan penelitian pengembangan pendidikan yang dimasukkan untuk menghasilkan produk pembelajaran yang layak digunakan, serta bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan ini adalah model pengembangan Borg & Gall yang dipadu dengan model pengembangan Dick & Carey yang terbagi menjadi 5 tahapan yaitu; 1) melakukan penelitian pendahuluan, 2) pembuatan desain/ rancangan software 3) pengumpulan bahan, 4) membuat dan memproduksi multimedia interaktif dan 5) review atau uji lapangan dalam rangka evaluasi formatif dan revisi produk.

  Teknik pengumpulan data pada penelitian pengembangan ini adalah angket yang tersebar ke beberapa fasilitator, soal latihan pre-tes dan post-tes. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Semua data yang terkumpul dianalisis dengan teknik statistik deskriptif yang secara kuantitatif dipisahkan menurut kategori untuk mempertajam penilaian dalam menarik kesimpulan.

  Hipotesis penelitian yang akan di uji adalah; Ho : =

  1

  2 Ha : >

  1

  2 Keterangan: = Rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan media pembelajaran interaktif.

  1

  = Rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan media pembelajaran

  2 konvensional.

  Ho = Tidak ada perbedaan hasil belajar menggambarkan teknik siswa yang diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft power point lebih tinggi dari siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional Ha = Ada perbedaan hasil belajar menggambarkan teknik siswa yang diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft power point lebih tinggi dari siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.

  Uji hipotesis digunakan rumus uji dua pihak. Kriteria pengujian terima Ha jika >

  ℎ

  yang dapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n- 1) dan taraf α = 5 %. Untuk melihat nilai keefektifan media pembelajaran interaktif yang dieksperimenkan digunakan rumusan perhitungan efektifitas.

  HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Data Hasil Uji Coba Tahap II Uji Coba Perorangan

  Uji perorangan dilakukan pada 3 orang siswa yang terdiri dari 1 siswa yang memiliki prestasi tinggi, 1 orang siswa berprestasi sedang dan 1 orang siswa berprestasi rendah. Tujuan dari ujian coba perorangan ini adalah untuk mengidentifikasikan kekurangan produk pembelajaran setelah ditinjau ulang oleh tenaga ahli. Penilaian dan masukan dari uji coba ini adalah tentang penyajian produk pembelajaran dan aspek kualitas materi pembelajaran dan aspek kualitas teknis atau tampilan yang terdapat pada media pembelajaran interaktif berbasis

  Microsoft power point pada materi pelajaran sistem koordinat kartesius.

  Tabel 1. Skor penilaian media pembelajaran interaktif berbasis microsoft power point pada materi pelajaran sistem koordinat kartesius pada uji coba perorangan tentang kualitas materi pembelajaran

  5

  3 Kualitas gambar dan animasi

  4 12 80,00 % Sangat baik

  4

  4

  2 Keterbacaan teks

  % Sangat baik

  14 93,33

  4

  5

  4

  1 Keindahan tampilan layar

  3

  2

  1

  Rata- rata Kriteria

  Jumlah Skor

  Indikator penilaian Responden

  Tabel 2. Skor penilaian media pembelajaran interaktif berbasis microsoft power point pada materi pelajaran sistem koordinat kartesius pada uji perorangan tentang aspek kualitas teknis/tampilan. No

  5

  5 14 93,33 % Sangat baik

  Rata-rata 105 87,50 % Sangat baik

  6 Daya dukung musik

  93 88,57

  Rata-rata

  5 14 93,33 % Sangat baik

  5

  4

  4 12 80,00 % Sangat baik 7 interaksi

  4

  4

  % Sangat baik

  4 Komposisi warna

  13 86,67

  4

  4

  5

  5 Navigasi

  5 14 93,33 % Sangat baik

  5

  4

  Tabel 2. Skor menunjukkan tanggapan 3 siswa pada uji coba perorangan terhadap media pembelajaran interaktif dari aspek kualitas materi pembelajaran dan secara keseluruhan dinyatakan dalam kriteria “Sangat Baik”.

  4 14 93,33 % Sangat baik

  No Indikator penilaian Responden

  % Sangat baik

  5 14 93,33 % Sangat baik

  5

  4

  3 Kemudahan memahami kalimat pada teks

  4 13 86,67 % Sangat baik

  4

  5

  2 Kejelasan petunjuk belajar

  14 93,33

  4

  5

  4

  5

  1 Kesesuaian materi

  3

  2

  1

  Jumlah skor Rata-rata kriteria

  4 Kemudahan memahami pembelajaran

  4

  5

  4

  5

  8 Bantuan belajar dengan program

  4 12 80,00 % Sangat baik

  4

  4

  7 Kejelasan umpan balik

  % Sangat baik

  13 86,67

  4

  5 13 86,67 % Sangat baik

  5

  6 Kecukupan latihan

  % Sangat baik

  12 80,00

  4

  4

  4

  5 Ketepatan urutan penyajian

  % Sangat baik Tanggapan siswa pada uji coba perorangan ditunjukkan pada Tabel 2 dijelaskan bahwa media pembelajaran interaktif dari aspek kualitas teknis atau tampilan mayoritas dinilai secara keseluruhan dinilai "Sangat Baik”.

2. Data Hasil Uji Coba Tahap III Uji Coba Kelompok Kecil

  % Sangat baik

  Tabel 4. Skor penilaian media pembelajaran interaktif berbasis microsoft power point pada materi pelajaran sistem koordinat kartesius pada uji kelompok kecil tentang aspek kualitas teknis/tampilan.

  Penilaian pada spek kualitas materi pembelajaran untuk uji coba kelompok kecil yang tampak pada Tabel 3 menunjukkan bahwa secara keseluruhan dalam kriteria “Sangat Baik”.

  Rata-rata 91,39 % Sangat baik

  2 7 95,56 % Sangat baik

  8 Bantuan belajar dengan program

  4 5 91,11 % Sangat baik

  7 Kejelasan umpan balik

  3 6 93,33 % Sangat baik

  6 Kecukupan latihan

  2 7 95,56 % Sangat baik

  5 Ketepatan urutan penyajian

  Uji coba kelompok kecil dilakukan terhadap 9 orang siswa yang terdiri dari 3 siswa yang memiliki prestasi tinggi, 3 orang siswa berprestasi sedang dan 3 orang siswa berprestasi rendah dimaksudkan untuk mengetahui beberapa kelemahan atau hambatan yang dihadapi ketika produk media pembelajaran interaktif digunakan.

  Tabel 3. Skor penilaian media pembelajaran interaktif berbasis microsoft power point pada materi pelajaran sistem koordinat kartesius pada uji coba kelompok kecil tentang kualitas materi pembelajaran.

  % Sangat baik No Indikator penilaian Skor Rata-rata Kriteria

  3 Kemudahan memahami kalimat pada teks 4 5 91,11

  4 5 91,11 % Sangat baik

  2 Kejelasan petunjuk belajar

  6 3 86,67 % Sangat baik

  1 Kesesuaian materi

  5

  4

  3

  2

  1

  No Indikator penilaian skor Rata-rata Kriteria

  4 Kemudahan memahami pembelajaran 6 3 86,67

  1

  % Sangat baik

  % Sangat baik Rata- rata 96,51

  8 97,78

  1

  2 7 95,56 % Sangat baik 7 interaksi

  6 Daya dukung musik

  1 8 97,78 % Sangat baik

  5 Navigasi

  3 6 93,33 % Sangat baik

  4 Komposisi warna

  7 95,56

  2

  2

  3 Kualitas gambar dan animasi

  1 8 97,78 % Sangat baik

  2 Keterbacaan teks

  1 8 97,78 % Sangat baik

  1 Keindahan tampilan layar

  5

  4

  3

  % Sangat baik

3. Data Hasil Uji Coba Tahap IV Uji Coba Lapangan

  Uji coba lapangan dilakukan terhadap siswa terdiri dari 52 orang siswa. Uji coba lapangan menghasilkan data-data yang nantinya akan mengukur kelayakan dari produk yang dikembangkan, serta untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar dengan pengembangan media pembelajaran interaktif pada materi pelajaran sistem koordinat kartesius.

  Tabel 5. Skor penilaian media pembelajaran interaktif berbasis microsoft power point pada materi pelajaran sistem koordinat kartesius pada uji coba lapangan pada aspek kualitas materi pembelajaran. skor

  No Indikator penilaian Rata-rata Kriteria

  1

  2

  3

  4

  5

  1 Kesesuaian materi

  2 Sangat baik 50 99,23 %

  2 Kejelasan petunjuk belajar

  6 Sangat baik 46 97,69 %

  3 Kemudahan memahami Sangat baik 10 42 96,1 5% kalimat pada teks

  4 Kemudahan memahami

  6 Sangat baik 46 97,69 % pembelajaran

  5 Ketepatan urutan penyajian

  6 Sangat baik 46 97,69 %

  6 Kecukupan latihan Sangat baik 13 39 95,00 %

  7 Kejelasan umpan balik

  7 Sangat baik 45 97,30 %

  8 Bantuan belajar dengan

  2 Sangat baik 50 99,23 % program

  Rata-rata 97,52 % Sangat baik Hasil evaluasi terhadap media pembelajaran pada aspek kualitas materi pembelajaran. menunjukkan hasil tanggapan siswa pada aspek kualitas teknis atau tampilan untuk uji coba lapangan dan keseluruhannya dalam kriteria “Sangat Baik”.

  Tabel 6. . Skor penilaian media pembelajaran interaktif berbasis microsoft power point pada materi pelajaran sistem koordinat kartesius pada uji lapangan tentang aspek kualitas teknis/tampilan. No Indikator penilaian Skor Rata-rata Kriteria

  1

  2

  3

  4

  5

  1 Keindahan tampilan layar

  3 49 98,88 % Sangat baik

  2 Keterbacaan teks

  6

  46 97,69

  % Sangat baik

  3 Kualitas gambar dan animasi

  6

  46 97,69

  % Sangat baik

  4 Komposisi warna

  7 45 97,30

  5 Navigasi

  12 40 95,38 % Sangat baik

  6 Daya dukung musik

  13 39 95,00 % Sangat baik 7 interaksi

  3

  49 98,88

  % Sangat baik Rata- rata 97,26 Sangat baik

  % Hasil uji lapangan terhadap aspek kualitas pembelajaran interaktif berbasis microsoft

  

power point pada materi pelajaran sistem koordinat kartesius menyatakan bahwa untuk aspek

  kualitas teknis/tampilan pada uji coba lapangan menunjukkan 52 orang secara keseluruhan menunjukkan kriteria “Sangat Baik” 4.

   Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap II Uji Coba Perorangan

  Berikut menunjukkan persentase rata-rata hasil penilaian pada uji coba perorangan terhadap aspek kualitas materi pelajaran sebesar 87,50 % dan aspek kualitas atau teknis tampilan sebesar 88,57

  % dan kedua-duanya termasuk kategori sangat baik. Tabel 7. Persentase rata-rata hasil penilaian terhadap media pembelajaran interaktif berbasis

  

microsoft power point pada materi pembelajaran sistem koordinat kartesius pada uji coba

perorangan.

  No Kategori Persentase Kriteria rata-rata

  1 Aspek kualitas materi pembelajaran 87,50 Sangat Baik %

  2 Aspek kualitas teknis/tampilan 88,57 % Sangat Baik

  Rata-rata 88,04 Sangat Baik % 5.

   Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap III Uji Coba Kelompok Kecil

  Persentase rata-rata hasil penilaian pada uji coba kelompok kecil terhadap aspek kualitas materi pelajaran sebesar 91,39 % dan aspek kualitas atau teknis tampilan sebesar 96,51% dan kedua-duanya termasuk kategori sangat baik. Tabel 8. Persentase rata-rata hasil penilaian terhadap media pembelajaran interaktif berbasis

  

microsoft power point pada materi pembelajaran sistem koordinat kartesius pada uji coba

kelompok kecil.

  Persentase No Kategori Kriteria rata-rata

  1 Aspek kualitas materi pembelajaran 91,39 Sangat Baik %

  2 Aspek kualitas teknis/tampilan Sangat Baik 96,51

  % Rata-rata 93,95 Sangat Baik

  % 6.

   Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap IV Uji Coba Lapangan

  Persentase rata-rata hasil penilaian pada uji coba lapangan terhadap aspek kualitas materi pelajaran sebesar 97,52 %dan aspek kualitas atau teknis tampilan sebesar 97,26%dan kedua- duanya termasuk kategori sangat baik.

  Tabel 9. Persentase rata-rata hasil penilaian terhadap media pembelajaran interaktif berbasis

  

microsoft power point pada materi pembelajaran sistem koordinat kartesius pada uji coba

lapangan.

  Persentase No Kategori Kriteria rata-rata

  1 Aspek kualitas materi pembelajaran 97,52 Sangat Baik %

  2 Aspek kualitas teknis/tampilan Sangat Baik 97,26

  % Rata-rata 97,39 Sangat Baik

  % Setelah dilakukan uji kelayakan data selesai maka selanjutnya dilakukan uji t pretes penelitian untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan awal antara kelas control dan eksperimen. Berdasarkan hasil perhitungan pada uji t pretes diperoleh sebesar -1,385 dan

  ℎ

  sebesar 1,67 pada taraf kepercayaan 95 persen. Maka diperoleh bahwa >

  ℎ

  atau −1,385 > 1,67 atau dengan kata lain Ha ditolak, yang menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa di kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sama dan tidak terdapat perbedaan signifikan.

  Uji t Postes

  Ho : =

  1

  2 Ha : >

  1

  2 Keterangan: = Rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan media pembelajaran interaktif.

  1

  =Rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan media pembelajaran

  2 konvensional.

  Ho = Tidak ada perbedaan hasil belajar menggambarkan teknik siswa yang diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft power point lebih tinggi dari siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional Ha = Ada perbedaan hasil belajar menggambarkan teknik siswa yang diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft power point lebih tinggi dari siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.

  Setelah melakukan uji t pretes selesai maka selanjutnya melakukan pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan uji t postes, untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan cara berbeda.

  ℎ

  Berdasarkan hasil perhitungan pada uji t postes diperoleh sebesar 3,285 dan

  sebesar 1,67 pada taraf kepercayaan 95 persen. Maka diperoleh bahwa >

  ℎ

  atau 3,285 > 1,67 atau dengan kata lain Ho ditolak dan Ha diterima, yang dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar menggambarkan teknik siswa yang diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft power point lebih tinggi dari siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional teruji kebenarannya. Hal ini berarti hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft power

  

point lebih tinggi dari siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional dengan

  % Sangat Baik

  Sangat Baik Rata-rata 93,58

  6 Siswa pada uji coba lapangan 97,96 %

  Sangat Baik

  5 Siswa pada uji coba kelompok kecil 93,63 %

  Sangat Baik

  4 Siswa pada uji coba perorangan 92,43 %

  3 Ahli Rekayasa 93,83

  keefektifan sebesar 80,46 %. Nilai keefektifan media pembelajaran interaktif lebih tinggi dari nilai keefektifan pembelajaran tanpa media pembelajaran yaitu sebesar 71,72

  Sangat Baik

  2 Ahli Desain 89,55 %

  Sangat Baik

  1 Ahli Materi 94,10 %

  No Responden Persentase rata-rata Kriteria

  Tabel 10. Rangkuman rata-rata hasil penilaian terhadap media pembelajaran interaktif berbasis

Microsoft power point pada materi pembelajaran sistem koordinat kartesius.

  %. Berikut hasil rangkuman persentase rata-rata hasil penilaian terhadap media pembelajaran interaktif materi pembelajaran sistem koordinat kartesius oleh ahli materi, ahli desain pembelajaran, ahli rekayasa perangkat lunak, uji coba perorangan, uji kelompok kecil dan uji coba lapangan dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini.

  % Sangat Baik

B. PEMBAHASAN

  Produk pengembangan media pembelajaran interaktif pada materi pembelajaran sistem

  

koordinat kartesius adalah materi pembelajaran yang telah dikembangkan dengan

  memperhatikan aspek pembelajaran dan media sebagai alat yang didesain untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Penelitian pengembangan yang dilakukan ini diarahkan untuk menghasilkan suatu produk yang berupa media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft power point pada materi pembelajaran sistem koordinat kartesius untuk meningkatkan proses pembelajaran maupun kompetensi siswa yang pada akhirnya diharapkan meningkatkan hasil belajar siswa, oleh sebab itu penelitian ini dilakukan melalui beberapa proses yaitu; (1) studi pendahuluan, (2) mendesain media pembelajaran, (3) melakukan validasi produk dan melakukan revisi dan penyempurnaan berdasarkan analisis data validasi dari ahli materi, (4) ahli desain pembelajaran dan ahli ahli rekayasa perangkat lunak yang dilanjutkan dengan uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan sehingga dihasilkan media pembelajaran yang layak digunakan sesuai dengan karakteristik bidang studi dan siswa sebagai pengguna.

  Aspek yang direvisi dan disempurnakan berdasarkan analisis data dan uji coba serta saran atau masukan dari ahli materi, ahli desain pembelajaran, ahli rekayasa perangkat lunak dan siswa selaku pengguna media pembelajaran interaktif tersebut, bertujuan untuk menggali beberapa aspek yang lazim dalam proses pengembangan suatu produk. Variabel-variabel media pembelajaran memiliki nilai rata-rata sangat baik. Adapun variabel media pembelajaran yang dinilai meliputi kelayakan isi, penyajian, kebahasaan, pemrograman, dan grafis.

  Beberapa kegunaan dan manfaat dalam penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft power point pada materi pembelajaran sistem koordinat kartesius sebagai berikut; (1) materi mudah dipahami karena konsep yang disajikan secara sistematis dirancang untuk mempermudah siswa dalam proses pembelajaran, (2) media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft power point memberi kesempatan pada siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing individu, (3) belajar lebih cepat dan menarik sehingga tidak menimbulkan kejenuhan karena dilengkapi animasi-animasi berbagai macam corak warna yang begitu menarik serta soal latihan yang bervariasi, (4) adanya kesempatan waktu yang diberikan dalam menjawab soal pada waktu tes jika jawaban dianggap salah dengan tujuan agar siswa dapat memahami materi yang telah dipelajari, (5) media pembelajaran interaktif ini juga dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran baik secara kelompok atau individu.

  Dari hasil pengolahan data penelitian yang dilakukan, terdapat perbedaan hasil belajar materi pembelajaran sistem koordinat kartesius antara siswa yang belajar menggunakan media pembelajaran interaktif dengan siswa yang belajar tidak menggunakan media pembelajaran interaktif yaitu rata-rata hasil belajar yang belajar menggunakan media pembelajaran interaktif lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar yang belajar tidak menggunakan media pembelajaran interaktif. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata siswa yang dia ajarkan dengan media pembelajaran interaktif yaitu sebesar 12,06 (80,46

  %), sedangkan hasil nilai rata-rata siswa yang tidak diajarkan dengan media pembelajaran interaktif atau secara konvensional sebesar 10,76 (71,72

  %). Dari data ini membuktikan bahwa penggunaan media pembelajaran interaktif lebih baik dari pada belajar tanpa menggunakan media pembelajaran interaktif atau secara konvensional.

  Penggunaan media pembelajaran interaktif memungkinkan siswa untuk lebih mudah untuk memahami materi pembelajaran sistem koordinat kartesius karena dari media pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk berinteraksi langsung, memiliki gambar-gambar animasi, dan sound background, sehingga setiap siswa tidak sulit lagi dalam membayangkan dan membaca gambar karena di dalam media ini dijelaskan secara mendetail. Selain itu media ini sangat praktis, karena media ini dapat dibawa pulang oleh siswa dan dapat belajar mandiri di rumah karena media ini dalam bentuk flash. Media pembelajaran ini juga dapat menguji Commented [A3]: Saya kurang yakin apakah ini maksudnya

  aplikasi flash atau Soft copy (italic). Karena yang lain bercerita tentang power point maka kemungkinan yang dimaksud adalah

  langsung kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran karena ada tes atau soal-soal latihan soft copy yang memiliki durasi waktu dan kunci jawaban sehingga skor nilai dalam setiap menjawab soal langsung dapat dilihat. Media pembelajaran interaktif juga disertakan rangkuman materi pembelajaran sehingga memudahkan siswa memperoleh ringkasan materi.

  Pembelajaran dengan media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft power point memungkinkan guru bebas melakukan interaksi dengan siswanya sehingga pembelajaran tersebut bersifat interaktif yang membuat pembelajaran terfokus pada informasi yang sedang dipelajari. Hal ini berbeda dengan pembelajaran tanpa menggunakan media pembelajaran interaktif, siswa tidak berinteraksi langsung pada sumber informasi dan pembelajaran didominasi oleh guru yang menyajikan pembelajaran secara linier atau satu arah, selain itu dalam pembelajaran materi sistem koordinat kartesius sangat dituntut siswa untuk mampu membaca gambar letak titik koordinat dengan tepat. Tanpa media pembelajaran interaktif yang berbasis

  Microsoft power point, siswa hanya belajar dari buku teks dan menggunakan papan tulis sebagai

  media menggambar sumbu koordinat, serta saat proses pembelajaran berlangsung hanya guru yang aktif sedangkan siswa hanya bersifat pasif menerima materi pelajaran.

  PENUTUP a. Kesimpulan

  Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil, dan pembahasan penelitian pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft power point pada sistem koordinat kartesius yang diuraikan sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.

  Hasil validasi dari ahli materi terhadap media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft

  power point pada sistem koordinat kartesius yang dikembangkan menunjukkan bahwa (1)

  kualitas materi pembelajaran dinilai sangat baik, (2) kualitas strategi pembelajaran dinilai sangat baik, (3) kualitas sistem penyampaian pembelajaran dinilai sangat baik. Hasil validasi dari ahli desain pembelajaran interaktif ini, menunjukkan bahwa; (1) kualitas desain pembelajaran dinilai sangat baik, (2) kualitas desain informasi dinilai sangat baik, (3) kualitas desain interaksi dinilai baik, (4) kualitas desain presentasi dinilai sangat baik. Hasil validasi dari ahli rekayasa perangkat lunak terhadap media pembelajaran interaktif dinyatakan bahwa; (1) pemrograman dinilai sangat baik, (2) kualitas teknik/tampilan dinilai sangat baik.

  2. Menurut tanggapan siswa kelas VII di SMPN 2 Indra Makmu pada uji perorangan dinyatakan bahwa media pembelajaran interaktif memiliki program yang dikategorikan sangat baik. Untuk tanggapan siswa pada uji kelompok kecil disekolah tersebut menyatakan bahwa media pembelajaran interaktif yang dikembangkan dinilai sangat baik. Yang terakhir tanggapan siswa pada uji lapangan menyatakan hal yang sama yaitu media pembelajaran interaktif yang dikembangkan dinilai sangat baik.

  3. Terhadap penggunaan media pembelajaran interaktif pada tes hasil belajar siswa menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis Microsoft power point ( kelas eksperimen) lebih tinggi = 12,06 dari hasil belajar siswa yang diajarkan secara konvensional yang hanya menggunakan buku teks dan media papan tulis (kelas kontrol) = 10,76. Dengan demikian bahwa terdapat perbedaan signifikan antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan media pembelajaran interaktif dengan hasil belajar siswa yang diajarkan tanpa media pembelajaran interaktif tersebut.

b. Saran

  Berdasarkan temuan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta implikasi hasil penelitian, berikut ini beberapa saran yang akan dijabarkan yaitu;

  1. Media pembelajaran ini adalah alat untuk membantu dalam proses penyampaian pembelajaran khususnya materi pembelajaran sistem koordinat kartesius dimana keberadaan dosen sebagai fasilitator dan siswa bisa berinteraksi aktif saat proses pembelajaran berlangsung.

  2. Pada kenyataannya hingga saat ini proses pembelajaran sistem koordinat kartesius masih dilaksanakan menggunakan pembelajaran konvensional yang menggunakan buku dan media papan tulis, maka disarankan agar menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis

  Microsoft power point mulai saat ini sudah selayaknya digunakan dengan alasan media pembelajaran interaktif ini mampu memberi umpan balik yang lebih baik lagi bagi siswa.

  3. Pada sekolah, hendaknya diadakan sarana dan prasarana yang memadai dan cukup untuk alat-alat pendukung keberadaan media pembelajaran interaktif agar memudahkan guru yang mengajar dan siswa yang belajar agar terciptanya tujuan pembelajaran yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

  Azhar, Arsyad, Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004.cet-4 ____________, Media Pembelajaran. Jakarta: CV Rajawali,2011. Borg, W. & Gall. M.D. Educational reseach. An introduction ( ed). New York & London:

4 Logman, 1983.

  Daryanto, Media Pembelajaran, Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2011. _______, Media Pembelajaran Peranan Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. (Yogyakarta:Gava Media, 2010.

  Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 2006 Dick, w. dan carey,L , The Systematic desgn of instruction. United States of Amerika: Scott Foresman and Company,2005.

  Nana Sudjana,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya,2004. Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta : Gaung Persada, 2008 M.Dalyono,Psikologi Pendidikan,Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

  Salma,Dewi Wawasan Teknologi Pendidikan,Jakarta: Kencana,2012. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung, Alfabeta, 2009.

  Seels. B. B and Richey. C. R. Teknologi Pembelajaran; Defenisi dan Kawasan. Jakarta: UNJ.

  Commented [A4]: Kalau dilayout nya letak daftar pustaka ini 1994. tepat setelah paragraph terakhir? Atau memang seperti ini; diletakkan di halaman selanjutnya?

Dokumen yang terkait

1 KRISIS KREATIFITAS DALAM PEMIKIRAN ISLAM KONTEMPORER Oleh: Rasyidin Muhammad Dosen Jurusan Tarbiyah STAIN-Malikussaleh Lhokseumawe- Aceh ABSTRAK - View of KRISIS KREATIFITAS DALAM PEMIKIRAN ISLAM KONTEMPORER

0 0 15

THAHARAH SEBAGAI KUNCI IBADAH Oleh : Dra. Hj. Aisyah Maawiyah, M.Ag ABSTRAK - View of THAHARAH SEBAGAI KUNCI IBADAH

0 0 17

STAIN Malikussaleh Lhokseumawe ABSTRACT - View of PERLAKUAN AKUNTANSI IJARAH PADAPEMBIAYAAN QARDH BERAGUN EMAS (RAHN) DI BANK ACEH SYARIAH CABANG LHOKSEUMAWE

0 0 30

PENGARUH DIVIDEN TUNAI, ARUS KAS BEBAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP UTANG PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 10

View of HAK WARIS BAYI TABUNG DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

0 0 21

PROBLEMATIKA PENGELOLAAN ZAKAT PADA BAITUL MAL ACEH Zulhamdi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe E-Mail: zoel_hamdiyahoo.co.id ABSTRACT - View of PROBLEMATIKA PENGELOLAAN ZAKAT PADA BAITUL MAL ACEH

0 0 18

PENGARUH INVESTASI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SERTA DAMPAKNYA PADA KEMAMPUAN DAERAH MEMBIAYAI BELANJA PEGAWAI (Studi pada Pemerintah KabupatenKota di Provinsi Aceh)

0 0 9

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN KONSUMTIF DAN PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN BSM KCP LHOKSEUMAWE PADA PERIODE OKTOBER 2012 SAMPAI JUNI 2015 Harjoni Desky, S.SosI.,M.Si Dosen IAIN Malikussaleh Lhokseumawe Email:harjonideskyyahoo.com, Abstrak - View of ANALISIS

0 1 15

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, FREE CASH FLOW TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 10

PENGARUH PELUANG PERTUMBUHAN, MODAL KERJA BERSIH, DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP CASH HOLDING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

2 1 10