ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR WILAYAH

KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN
NEGARA DKI JAKARTA

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Organisasi dan Tata Kerja yang dibimbing oleh :
Eri Wahyudi, S.S.T., M.P.A.

Disusun oleh :
A.Syekhuddin

143030005212

Marlita Dewanti

143030005196

Moch. Prabowo Sudibyo

143030005197

Monika Wahyu Listianingtyas


143030005182

Nasher Huwel

143030005208

Rohman Juani

143030005180

SPESIALISASI D III PBB / PENILAI
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TAHUN AJARAN 2016/2017

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- i
DAFTAR GAMBAR------------------------------------------------------------------------------------------------------------ ii
BAB I---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 2
1.


PROFIL ORGANISASI-------------------------------------------------------------------------------------------------- 2

2.

VISI MISI---------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 6

3.

2.1.

Visi----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 6

2.2.

Misi---------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 6

STRUKTUR ORGANISASI--------------------------------------------------------------------------------------------- 7
3.1.

Bagian Umum--------------------------------------------------------------------------------------------------- 7


3.2.

Bidang Pengelolaan Kekayaan Negara---------------------------------------------------------------------8

3.3.

Bidang Penilaian------------------------------------------------------------------------------------------------ 9

3.4.

Bidang Piutang Negara---------------------------------------------------------------------------------------- 9

3.5.

Bidang Lelang-------------------------------------------------------------------------------------------------- 11

3.6.

Bidang Kepatuhan Internal, Hukum, dan Informasi--------------------------------------------------11


BAB II------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 14
1.

TUGAS DAN FUNGSI------------------------------------------------------------------------------------------------ 14
1.1 Tugas Kanwil-------------------------------------------------------------------------------------------------------- 14
1.2 Fungsi Kanwil------------------------------------------------------------------------------------------------------- 14

2.

PELAYANAN YANG DISELENGGARAKAN------------------------------------------------------------------------15

3.

PERAN PENILAI------------------------------------------------------------------------------------------------------ 17

4.

BUDAYA ORGANISASI----------------------------------------------------------------------------------------------- 21


BAB III------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 25
1.

Kesimpulan----------------------------------------------------------------------------------------------------------- 25

2.

Saran------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 25

DAFTAR PUSTAKA----------------------------------------------------------------------------------------------------------- iii
LAMPIRAN-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- iv

Page | i

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Tampak Depan Kanwil DJKN DKI Jakarta_______________________________2
Gambar 2. Kepala Kanwil DJKN DKI Jakarta______________________________________3
Gambar 3. Kepala Kanwil beserta jajarannya_______________________________________3
Gambar 4. Keluarga Besar Kanwil DJKN DKI Jakarta_______________________________5
Gambar 5. Struktur Organisasi Kanwil DJKN DKI Jakarta____________________________7

Gambar 6. Morning Call______________________________________________________21
Gambar 7. Rapat Koordinasi Darah (Rakorda)_____________________________________22
Gambar 8. Senam Bersama Hari Jum’at__________________________________________23
Gambar 9. Memperingati Hari Libur Nasional_____________________________________23
Gambar 10. Foto bersama Ibu Susi, Kepala Bagian Kepegawaian______________________iv
Gambar 11. Foto bersama tim Penilai Kantor Wilayah DJKN DKI Jakarta________________v
Gambar 12. Foto Kelompok 2__________________________________________________vi

Page | ii

BAB I
1. PROFIL ORGANISASI
Jakarta merupakan Ibu kota negara yang memiliki potensi pengelolaan aset
terbesar di Indonesia. Sebagai pusat pemerintahan, bisnis, politik, dan kebudayaan,
Jakarta merupakan tempat berdirinya kantor-kantor pemerintahan, BUMN, perusahaan
swasta, serta perusahaan asing.
Infrastruktur pun berkembang pesat, ditandai dengan adanya gedung-gedung
bertingkat, jalan layang, jalan tol, serta jembatan melintang yang selalu disibukkan
dengan padatnya lalu lintas ibu kota.
Dengan aset negara yang begitu besar ini, dibutuhkan pengelolaan yang baik yang

selama ini dilakukan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Kementerian
Keuangan. Sebagai perpanjangan tangan Kantor Pusat DJKN, Kanwil DJKN DKI
Jakarta bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara dalam
mengelola aset negara di wilayah DKI Jakarta.

Gambar 1. Tampak Depan Kanwil DJKN DKI Jakarta
Saat ini, Kanwil DJKN DKI Jakarta yang menempati gedung di Jalan Prapatan
Nomor 10 Jakarta Pusat dipimpin oleh Encep Sudarwan, SE., M.A.

Gambar 2. Kepala Kanwil DJKN DKI Jakarta
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Kanwil dibantu oleh Kepala Bagian
Umum Lastri Handayani, Kepala Bidang Pengelolaan Kekayaan Negara Jati Wiryawan,
Kepala Bidang Penilaian Zainuri, Kepala Bidang Piutang Negara Husbi, Kepala Bidang
Lelang Kurnia Ratna Cahyanti, serta Kepala Bidang Kepatuhan Internal, Hukum, dan
Informasi Dodo Sukandar.

Gambar 3. Kepala Kanwil beserta jajarannya

Dalam melayani masyarakat, Kanwil DJKN DKI Jakarta didukung oleh Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta I, KPKNL Jakarta II, KPKNL

Jakarta III, KPKNL Jakarta IV, dan KPKNL Jakarta V.
Dalam pengelolaan kekayaan negara, Kanwil DJKN DKI Jakarta mengelola
Barang Milik Negara (BMN) berupa aset Kementerian / Lembaga, aset eks BPPN, eks
PT. PPA, eks BDL, dan Aset Barang Milik Asing / Cina, salah satunya memantapkan aset
trisakti menjadi BMN. Selain itu, juga melaksanakan identifikasi dan validasi data BMN
berupa tanah dengan berkoordinasi secara tripartit bersama Kanwil BPN DKI Jakarta dan
Satuan Kerja Kementerian / Lembaga.
Dalam pengelolaan BMN, Kanwil DJKN DKI Jakarta melakukan penilaian seperti
penilaian atas aset Kementerian Pekerjaan Umum berupa jalan nasional dan jalan bebas
hambatan, penilaian BMN eks Kotraktor Kotrak Kerja sama Migas (KKKS), serta
penilaian aset sitaan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Tugas lain, Kanwil DJKN DKI Jakarta melaksanakan pengurusan piutang negara
Kementerian/Lembaga dan pengembalian berkas kasus piutang negara penyerahan dari
BUMN/D. Sejak Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 77 Tahun 2011 dan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 168 tahun 2013, telah dilakukan rekonsiliasi dengan penyerah
piutang perbankan, antara lain dengan Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank
Rakyat Indonesia, Bank DKI, dan Bank Tabungan Negara di wilayah kerja DKI Jakarta.
Dan yang tidak kalah pentingnya adalah peran Kanwil DJKN DKI Jakarta sebagai
superintenden dari KPKNL Jakarta I s.d. V dalam memberikan pelayanan lelang, juga
menjalankan fungsi pengawasan dan pembinaan kepada Pejabat Lelang Kelas II dan

Balai Lelang dalam mengembangkan lelang di wilayah DKI Jakarta.
Dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut diatas, Kanwil DJKN DKI Jakarta
memiliki sumber daya manusia sebanyak 62 orang, 1 (satu) orang pejabat eselon II, 6
(enam) orang pejabat eselon III, dan 15 pejabat eselon IV, serta 40 pelaksana. Dengan
tingkat pendidikan S2 sebanyak 13 orang, S1/D4 sebanyak 28 orang, D3 sebanyak 8
orang, dan SLTA sebanyak 13 orang.
Dalam memperkuat fungsi teknis, selain Pejabat Lelang Kelas I yang berjumlah
10 orang, Kanwil DJKN DKI Jakarta juga memiliki 2 orang Juru Sita, dan 23 orang
Penilai.
Untuk mendukung kinerja pegawai, Kanwil DJKN DKI Jakarta memiliki sarana
dan prasarana pendukung, antara lain, ruang kerja dan ruang rapat yang nyaman, ruang

pertemuan (pendopo) yang luas, lapangan olahraga dan sarana fitnes yang memadai,
serta sarana beribadah yang bersih (Masjid Al-Ikhlas).
Disamping itu, dalam meningkatkan kinerja pegawai, banyak kegiatan-kegiatan
yang dilakukan, antara lain: pelaksanaan sosialisasi, capasity building, olahraga bersama,
serta penerapan program budaya yang merupakan internalisasi dan implementasi dari
nilai-nilai Kementerian Keuangan.
Dengan penuh semangat dan memegang teguh Nilai-Nilai Kementerian Keuangan
serta menjalankan motto Kanwil DJKN DKI Jakarta 3K (Kedisiplinan, Keterbukaan, dan

Kebersamaan), seluruh jajaran Kanwil DJKI DKI Jakarta siap memberikan kontribusi
optimal kepada DJKN agar menjadi pengelola kekayaan negara yang profesional dan
akuntabel untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Gambar 4. Keluarga Besar Kanwil DJKN DKI Jakarta

2. VISI MISI
Visi misi yang dimiliki oleh kanwil DJKN DKI Jakarta disamakan dengan visi misi dari
Direktorat Jendral Kekayaan Negara Kementerian Keuangan RI karena kantor wilayah
adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara.

3. Visi
“Menjadi Pengelola Kekayaan Negara yang Profesional dan Akuntabel untuk
Sebesar-Besar Kemakmuran Rakyat”

4. Misi
1. Mewujudkan optimalisasi penerimaan, efisiensi pengeluaran, dan efektivitas
pengelolaan kekayaan negara.
2. Mengamankan kekayaan negara secara fisik, administrasi, dan hukum.

3. Meningkatkan tata kelola dan nilai tambah pengelolaan investasi pemerintah.
4. Mewujudkan nilai kekayaan negara yang wajar dan dapat dijadikan acuan dalam
berbagai keperluan.
5. Melaksanakan pengurusan piutang negara yang efektif, efisien, transparan,dan
akuntabel.
6. Mewujudkan lelang yang efisien, transparan, akuntabel, adil, dan kompetitif
sebagai instrumen jual beli yang mampu mengakomodasi kepentingan
masyarakat.

5. STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 5. Struktur Organisasi Kanwil DJKN DKI Jakarta
Tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian antara lain:

6. Bagian Umum
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, protokol, tata usaha, dan rumah tangga, serta
penatausahaan, pengamanan, dan pengawasan barang milik negara di lingkungan
kantor wilayah.
Dalam melaksanakan tugas, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:
a.
b.
c.
d.

Pelaksanaan urusan kepegawaian
Pelaksanaan urusan keuangan
Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga
Penatausahaan, pengamanan, pengawasan barang milik negara di lingkungan
kantor wilayah
Bagian Umum terdiri atas:

1) Subbagian Kepegawaian
Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian.
2) Subbagian Keuangan
Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan
3) Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga

Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan
tata usaha, perlengkapan dan rumah tangga, serta penatausahaan, pengamanan,
pengawasan barang milik negara di lingkungan kantor wilayah.

7. Bidang Pengelolaan Kekayaan Negara
Bidang Pengelolaan Kekayaan Negara mempunyai tugas melaksanakan
pemberian bimbingan teknis, pemantauan, evaluasi dan pelaksanaan penggunaan,
pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan,
penatausahaan dan akuntansi, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian di bidang
kekayaan negara, serta pengoordinasian penatausahaan Barang Milik Negara pada
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) di lingkungan Kantor
Wilayah.
Dalam

melaksanakan

tugas,

Bidang

Pengelolaan

Kekayaan

Negara

menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi penggunaan, pemanfaatan,
pengamanan dan pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan, pembinaan,
penatausahaan dan akuntansi, pengawasan, pengendalian, pemantauan barang
milik negara/kekayaan negara
b. Penyiapan bahan pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan
pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan dan penatausahaan barang milik negara/ kekayaan negara
c. Penyiapan bahan penatausahaan dan akuntansi, serta penyusunan daftar barang
milik negara/kekayaan Negara
d. Pengoordinasian penatausahaan Barang Milik Negara pada KPKNL di
lingkungan Kantor Wilayah
Bidang Pengelolaan Kekayaan Negara terdiri atas:
1) Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara I
2) Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara II
3) Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara III
Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara I, II, dan III masing-masing
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis, evaluasi dan
pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan,
penghapusan, pemindahtanganan, pembinaan, pengawasan, pengendalian,
pemantauan, penatausahaan, akuntansi, dan penyusunan laporan/daftar barang
milik negara/kekayaan negara lingkup I, II, dan III, sesuai penugasan.

8. Bidang Penilaian
Bidang Penilaian mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis, supervisi,
pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan laporan penilaian, penyusunan basis data
penilaian, pembinaan, dan pengawasan terhadap penilai serta pelaksanaan kegiatan
penilaian.
Dalam melaksanakan tugas, Bidang Penilaian menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan bahan bimbingan teknis, supervisi pemantauan, serta evaluasi
pelaksanaan dan laporan penilaian
b. Penyiapan bahan penyusunan, pengolahan basis data di bidang penilaian
c. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan peningkatan kualitas penilai
d. Pelaksanaan kegiatan di bidang penilaian

Bidang Penilaian terdiri atas:
1) Seksi Penilaian I
2) Seksi Penilaian II
Seksi Penilaian I dan II masing-masing mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan bimbingan teknis, supervisi, pemantauan, evaluasi pelaksanaan
dan laporan penilaian, penyusunan dan pengolahan basis data, pembinaan,
pengawasan, dan peningkatan kualitas penilai, serta pelaksanaan kegiatan di
bidang penilaian lingkup I dan II sesuai penugasan, penugasan ini dibagi menurut
satuan kerja.

9. Bidang Piutang Negara
Bidang Piutang Negara mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis,
penggalian potensi, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan pengurusan piutang
negara, pemberian bahan pertimbangan atas usul penghapusan piutang instansi
pemerintah daerah, pertimbangan dan penetapan atas usul restrukturisasi piutang
negara, pencegahan bepergian ke luar negeri, paksa badan atau penyelesaian piutang
negara, pemblokiran surat berharga milik penanggung/penjamin hutang yang
diperdagangkan di bursa efek, permintaan keterangan mengenai simpanan nasabah
debitur, serta penyiapan bahan penetapan persetujuan/penolakan keringanan hutang,
bimbingan teknis pengelolaan barang jaminan, pemeriksaan harta kekayaan atau
barang jaminan yang tidak diketemukan milik penanggung hutang atau penjamin
hutang, penyiapan pengolahan data, monitoring pengurusan piutang negara, dan
pelaksanaan verifikasi pengurusan piutang Negara.
Dalam melaksanakan tugas, Bidang Piutang Negara menyelenggarakan fungsi:

a. Pemberian bimbingan teknis, penggalian potensi, pemantauan, dan evaluasi
pelaksanaan pengurusan piutang Negara
b. Penyiapan bahan pertimbangan atas usul penghapusan piutang instansi
pemerintah daerah, pertimbangan dan penetapan atas usul restrukturisasi piutang
negara
c. Penyiapan bahan pertimbangan atas usul pencegahan bepergian ke luar negeri,
paksa badan atau penyelesaian piutang Negara
d. Penyiapan bahan pertimbangan atas usul pemblokiran surat berharga milik
penanggung/penjamin hutang yang diperdagangkan di bursa efek
e. Penyiapan bahan pertimbangan atas usul untuk memperoleh keterangan mengenai
simpanan nasabah debitur
f. Penyiapan bahan penetapan persetujuan/penolakan keringanan hutang
g. Penyiapan bahan bimbingan teknis pengelolaan barang jaminan, pemeriksaan
harta kekayaan atau barang jaminan yang tidak diketemukan milik penanggung
hutang atau penjamin hutang, dan pelaksanaan verifikasi pengurusan piutang
Negara
h. Monitoring pengurusan piutang negara
Bidang Piutang Negara terdiri atas:
1) Seksi Piutang Negara I
2) Seksi Piutang Negara II
Seksi Piutang Negara I dan II masing-masing mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan bimbingan teknis, penggalian potensi, pemantauan, evaluasi
pelaksanaan pengurusan piutang negara, pertimbangan atas usul penghapusan
piutang instansi pemerintah daerah, pertimbangan dan penetapan atas usul
restrukturisasi piutang negara, pertimbangan atas usul pencegahan bepergian ke
luar negeri, paksa badan atau penyelesaian piutang negara, pertimbangan atas usul
pemblokiran

surat

berharga

milik

penanggung/penjamin

hutang

yang

diperdagangkan di bursa efek, pertimbangan atas usul untuk memperoleh
keterangan mengenai simpanan nasabah debitur, penetapan persetujuan/penolakan
keringanan hutang, bimbingan teknis pengelolaan barang jaminan, pemeriksaan
harta kekayaan atau barang jaminan yang tidak diketemukan milik penanggung
hutang atau penjamin hutang, verifikasi dan monitoring pengurusan piutang
Negara lingkup I dan II sesuai penugasan.

10. Bidang Lelang

Bidang

Lelang

mempunyai

tugas

melaksanakan

bimbingan

teknis,

pemantauan, evaluasi, penggalian potensi dan pengembangan lelang serta verifikasi
dan penatausahaan risalah lelang, pengawasan lelang, pelaksanaan pemeriksaan
kinerja lelang dan pembukuan hasil lelang, pelaksanaan pengolahan data di bidang
lelang, dan bimbingan terhadap Profesi Pejabat Lelang dan Jasa Lelang.
Dalam melaksanakan tugas, Bidang Lelang menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan bahan bimbingan teknis, pemantauan, evaluasi, penggalian potensi dan
b.
c.
d.
e.

pengembangan lelang serta verifikasi dan penatausahaan risalah lelang
Penyiapan bahan pengawasan lelang
Pelaksanaan pemeriksaan kinerja lelang dan pembukuan hasil lelang
Pelaksanaan pengolahan data di bidang lelang
Penyiapan bahan bimbingan dan pelaksanaan pengawasan Profesi Pejabat Lelang
dan Jasa Lelang.

Bidang Lelang terdiri atas:
1) Seksi Bimbingan Lelang I
2) Seksi Bimbingan Lelang II
Seksi Bimbingan Lelang I dan II masing-masing mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan bimbingan teknis, pemantauan, evaluasi, penggalian potensi dan
pengembangan lelang, verifikasi dan penatausahaan risalah lelang, pengawasan
lelang, pemeriksaan kinerja lelang dan pembukuan hasil lelang, pengolahan data
di bidang lelang, serta pelaksanaan pengawasan Profesi Pejabat Lelang dan Jasa
Lelang lingkup I dan II sesuai penugasan.

11. Bidang Kepatuhan Internal, Hukum, dan Informasi
Bidang Kepatuhan Internal, Hukum, dan Informasi mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan bimbingan dan pelaksanaan penyiapan bahan
rencana kerja, rencana strategik, laporan akuntabilitas kinerja, dan pemantauan
pengendalian intern, pengelolaan kinerja, pengelolaan risiko, kepatuhan terhadap
kode etik dan disiplin, dan tindak lanjut hasil pengawasan, perumusan rekomendasi
perbaikan proses bisnis, penanganan perkara dan pemberian pendapat hukum (legal
opinion), serta perencanaan, pengelolaan dan pemeliharaan perangkat, jaringan,
infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, dan pengawasan implementasi
sistem aplikasi, penyajian informasi dan hubungan masyarakat.
Dalam melaksanakan tugas, Bidang Kepatuhan Internal, Hukum, dan Informasi
menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan bahan penyusunan rencana kerja, rencana strategik, dan laporan
akuntabilitas kinerja

b. Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan pengendalian intern,
pengelolaan kinerja, pengelolaan risiko, dan kepatuhan terhadap kode etik dan
disiplin di lingkungan Kantor Wilayah
c. Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan tindak lanjut hasil
pengawasan, dan perumusan rekomendasi perbaikan proses bisnis di lingkungan
Kantor Wilayah
d. Penyiapan bahan bimbingan dan pelaksanaan penanganan perkara dan pemberian
pendapat hukum (legal opinion)
e. Penyiapan bahan perencanaan, pengelolaan dan pemeliharaan perangkat,
jaringan, dan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi
f. Penyiapan pengawasan implementasi sistem aplikasi
g. Penyiapan bahan penyajian informasi dan hubungan kemasyarakatan
Bidang Kepatuhan Internal, Hukum, dan Informasi terdiri atas:
1) Seksi Kepatuhan Internal
Seksi Kepatuhan Internal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi dan pemantauan pengendalian intern, pengelolaan risiko, pengelolaan
kinerja, pemantauan kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin, dan tindak lanjut
hasil pengawasan, serta penyiapan bahan rekomendasi perbaikan proses bisnis.
2) Seksi Hukum
Seksi Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan dan
pelaksanaan penanganan perkara dan pemberian pendapat hukum (legal opinion),
serta penyiapan bahan penyusunan rencana kerja, rencana strategik, laporan
akuntabilitas kinerja, dan laporan tahunan.
3) Seksi Informasi
Seksi Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan,
pengelolaan dan pemeliharaan perangkat, jaringan, dan infrastruktur teknologi
informasi dan komunikasi, pengawasan implementasi sistem aplikasi, penyiapan
bahan penyajian informasi, dan hubungan kemasyarakatan.

BAB II
1. TUGAS DAN FUNGSI
1.1 Tugas Kanwil
Melaksanakan koordinasi, bimbingan teknis, pengendalian, evaluasi dan
pelaksanaan tugas di bidang kekayaan negara, piutang negara dan lelang

1.2 Fungsi Kanwil
a. Pemberian bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan di bidang
kekayaan negara
b. Pemberian bimbingan teknis, supervisi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan di
bidang penilaian
c. Pemberian bimbingan teknis, penggalian potensi, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan pengurusan piutang negara
d. Pemberian bahan pertimbangan atas usul penghapusan, keringanan hutang,
pencegahan, paksa badan atau penyelesaian piutang negara
e. Pemberian bimbingan teknis pengelolaan barang jaminan dan pemeriksaan harta
kekayaan atau barang jaminan yang tidak diketemukan milik penanggung
hutang atau penjamin hutang
f. Pemberian bimbingan teknis, penggalian potensi, pemantauan, evaluasi dan
verifikasi lelang serta pengembangan lelang
g. Pemberian pelayanan bantuan hukum di bidang kekayaan negara, penilaian,
piutang negara dan lelang
h. Pemberian bimbingan teknis pemantauan, evaluasi dan pelaksanaan pelayanan
informasi serta pelaksanaan verifikasi pengurusan piutang negara dan lelang
i. Pembinaan terhadap Penilai, Usaha Jasa Lelang dan Profesi Pejabat Lelang
j. Pelaksanaan pengawasan teknis pengelolaan kekayaan negara, penilaian,
pengurusan piutang negara dan lelang
k. Pelaksanaan penilaian dan pengurusan piutang negara
l. Pelaksanaan administrasi Kantor Wilayah

2. PELAYANAN YANG DISELENGGARAKAN
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang selanjutnya dalam
keputusan ini disebut Kantor Wilayah adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Jenderal Kekayaan Negara. Secara umum Kantor Wilayah mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi, bimbingan teknis, pengendalian, evaluasi dan pelaksanaan
tugas di bidang kekayaan negara, piutang negara dan lelang.
Kantor Wilayah merupakan perpanjangan tangan dari Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara dengan tujuan dapat mencakup semua wilayah yang menjadi wilayah
kerja Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, artinya tugasnya tidak jauh berbeda dengan
kantor Pusat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara membawahi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang yang menjadi
pelaksana sebagian besar tugas di bidang Kekayaan Negara, Piutang Negara, dan Lelang yang
bersentuhan langsung dengan satker.
Fungsi bidang penilaian Kanwil DJKN
Penilai pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara memang tidak
terjun langsung dalam proses penilaian BMN terkecuali apabila permohonan penilaian
tersebut menjadi arestasi Kanwil. Berdasarkan PMK 170

tahun 2012, dalam

melaksanakan tugasnya bidang penilaian memiliki fungsi:
a. Bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan laporan penilaian
Bidang penilai Kanwil memiliki tugas memberi bimbingan dan pembinaan
terkait teknis penilaiam kepada penilai-penilai di instansi vertical dibawahnya
(KPKNL), serta kegiatan kaji ulang atas laporan penilaian yang dilaksanakan
KPKNL.
b. Penyusunan dan pengolahan basis data di bidang penilaian
Berupa pemantauan dan monitoring pelaksanaan pengisisan sstem informasi
penilaian dan laporan bulanan di bidang penilaian.
c. Pembinaan, pengawasan dan peningkatan kualitas penilai
Kegiatan verifikasi penilai dan calon penilai DJKN untuk menjaga mutu kualitas
penilai.
d. Pelaksanaan kegiatan di bidang penilaian
Pelaksanaan kegiatan penilaian yang dilakukan Kanwil DJKN merupakan
kegiatan yang dilakukan atas permohonan yang menjadi arestasi Kanwil DJKN.

Berdasarkan PMK-166/PMK.06/2015 tentang Penilaian Barang Milik Negara
, penilaian dalam rangka pemanfaatan, pemindahtanganan, atau pelaksanaan
kegiatan lain sesuai ketentuan peraturan undang undang yang menjadi wewenang
kantor wilayah adalah:
1. Tanah dan/atau bangunan dengan besaran indikasi nilai per usulan sampai
dengan Rp 10.000.000.000,- sampai Rp 20.000.000.000,2. Selain tanah dan/atau bangunan dengan besaran indikasi nilai per usulan
sampai dengan Rp 5.000.000.000,- sampai Rp 10.000.000.000,Selain itu pelaksanaaan kegiatan penilaian oleh Kanwil juga dilakukan
apabila KPKNL megalami kekurangan Sumber Daya Manusia, dankesulitan
teknis.

3. PERAN PENILAI
Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 64/PMK.06/2016
Tentang Penilai Pemerintah Di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara:
Pasal 14
Penilai Direktorat Jenderal berwenang untuk melakukan:
a. Penilaian Barang Milik Negara (BMN)

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 179/PMK.06/2009 Tentang Penilaian
Barang Milik Negara :
Pasal 3
(1) Penilaian Barang Milik Negara berupa tanah dan/atau bangunan dilakukan oleh
Penilai Direktorat Jenderal.
(2) Pelaksanaan Penilaian oleh Penilai Direktorat Jenderal sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan dalam Tim Penilai Direktorat Jenderal.
(3) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat melibatkan Penilai
Eksternal yang ditetapkan oleh Pengelola Barang.
(4) Keterlibatan Penilai Eksternal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berupa
pemberian bantuan teknis Penilaian.
(5) Penilaian Barang Milik Negara selain tanah dan/atau bangunan dapat dilakukan
oleh Penilai Direktorat Jenderal.
Pasal 4
Objek Penilaian adalah Barang Milik Negara.
Pasal 5
(1) Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 meliputi:
barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN
barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah
(2) Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:
a. barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis
b. barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan perjanjian/kontrak
c. barang yang diperoleh sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan
d. barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap
Pasal 6
(1) Penilaian Barang Milik Negara dilakukan dalam rangka:
a. Penyusunan neraca Pemerintah Pusat

b. Pemanfaatan
c. Pemindahtanganan
d. Penerbitan SBSN
(2) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan tujuan
menentukan Nilai Wajar
b. Penilaian barang jaminan clan/ atau harta kekayaaan lain, dalam rangka pengurusan

piutang negara oleh Panitia Urusan Piutang Negara / Direktorat Jenderal
Menurut

Peraturan

Menteri

Keuangan

Republik

Indonesia

Nomor

185/PMK.06/2014
Tentang Penilaian Barang Jaminan Dan/Atau Harta Kekayaan Lain Dalam Rangka
Pengurusan Piutang Negara Oleh Panitia Urusan Piutang Negara/Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara :
Pasal 2
Objek Penilaian meliputi Barang Jaminan dan/atau Harta Kekayaan Lain milik
Penanggung Hutang dan/atau Penjamin Hutang yang menjadi jaminan penyelesaian
Piutang Negara yang diurus oleh PUPN Cabang/Kantor Pelayanan
Pasal 3
(1) Penilaian Barang Jaminan dan/atau Harta Kekayaan Lain dilakukan dalam
rangka:
a. Penjualan melalui lelang
b. Penjualan tanpa melalui lelang
c. Penebusan dengan nilai permohonan penebusan di bawah nilai pembebanan
d. Keringanan hutang
(2) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan dengan tujuan
menentukan Nilai Pasar dan Nilai Likuidasi
(3) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c, dan huruf d
dilakukan dengan tujuan menentukan Nilai Pasar
(4) Dalam hal terdapat nilai Barang Jaminan dan/atau Harta Kekayaan Lain yang
berbeda dengan Nilai Pasar dan Nilai Likuidasi, hasil Penilaian yang digunakan
yaitu Nilai Pasar dan Nilai Likuidasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) atau
Nilai Pasar sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

Pasal 6
Penilaian Barang Jaminan dan/atau Harta Kekayaan Lain dapat dilakukan oleh
Penilai Eksternal dalam hal:
1. Dibiayai oleh Penyerah Piutang
2. Terjadi kekurangan Penilai Direktorat Jenderal
c. Penilaian kekayaan negara yang dipisahkan pada Badan Usaha Milik Negara atau

perseroan terbatas yang di dalamnya terdapat saham milik negara
d. Penilaian kekayaan negara lain-lain, dalam rangka pengelolaan kekayaan negara

lain-lain; berupa kekayaan negara yang berasal dari sumber daya alam dan kekayaan
negara potensial lain-lain, aset eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional, aset eks
kelolaan PT Perusahaan Pengelola Aset, aset eks Bank Dalam Likuidasi, aset eks
Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah, aset nasionalisasi atau aset bekas milik
asing/Tionghoa, cagar budaya dan benda berharga asal muatan kapal tenggelam, hak
atas bumi, air dan tata ruang angkasa, dan hak atas kekayaan intelektual
e. Penilaian barang yang akan ditetapkan status penggunaannya menjadi Barang Milik
Negara
f. Penilaian lainnya dalam rangka pengelolaan kekayaan negara

Penilai Direktorat Jenderal dapat melakukan Penilaian dalam rangka:
a. Keperluan lelang sitaan pajak
b. Keperluan lelang barang eks tegahan kepabeanan dan cukai
c. Keperluan lelang sitaan bea cukai
d. Pengelolaan barang milik daerah dan / atau kekayaan daerah
e. Pengelolaan aset badan usaha milik negara atau perseroan terbatas yang di
dalamnya terdapat saham milik negara
f. Pengelolaan aset badan usaha milik daerah
g. Pengelolaan aset lembaga atau badan hukum non swasta lainnya
h. Pengelolaan aset sitaan Kejaksaan, Kepolisian Negara Republik Indonesia,
Penyidik Pegawai Negeri Sipil, dan Komisi Pemberantasan Korupsi
i. Menentukan nilai barang yang akan menjadi barang milik negara / daerah melalui
cara:
1. Pembelian
2. Pembebasan
3. Tukar menukar
4. Hibah tanpa nilai perolehan
j. Penyelenggaraan pemerintahan negara pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat,
sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

4. BUDAYA ORGANISASI
Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota
yang membedakan suatuorganisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna
bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.
Budaya organisasi bagi Kantor Wilayah DJKN Jakarta merupakan suatu kegiatan rutin
yang dilakukan oleh setiap elemen kantor yang mencerminkan nilai-nilai kementerian
keuangan. Bentuk dari budaya organisasi yang terjadi di Kantor Wilayah DJKN Jakarta
antara lain sebagai berikut:
1. Mengadakan Morning Call Tiap Hari Senin

Gambar 6. Morning Call
Guna mensiasati tantangan beban tugas yang besar (±50% target nasional)
dengan wilayah kerja DKI Jakarta, didukung lokasi kantor yang berada dalam satu
gedung dengan 5 kantor operasional Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL) Jakarta I – V, dirasa perlu adanya sarana komunikasi yang efektif. Kepala
Kantor Wilayah (Kanwil) VII DJKN Jakarta telah mencanangkan acara Morning Call
yang diselenggarakan secara berkala kurang lebih 1 (satu) kali setiap minggu. Acara
dimaksudkan sebagai sarana komunikasi dan keakraban antar pejabat dan pegawai di
lingkungan Kanwil VII DJKN Jakarta, yang antara lain membahas penyelenggaraan
tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) serta issue terbaru yang perlu diketahui dan disikapi
oleh seluruh pejabat dan pegawai. Tempat penyelenggaraan morning call
dilaksanakan secara bergiliran antara Kanwil dan KPKNL Jakarta I – V.

2. Rakorda (Rapat Koordinasi Daerah)

Gambar 7. Rapat Koordinasi Darah (Rakorda)
Rapat Koordinasi Daerah bertujuan untuk mengevaluasi kinerja organisasi,
menindaklanjuti rencana kerja organisasi, meningkatkan target, menetapkan prognosa
pada bulan berikutnya. Rakorda ini dihadiri Jajaran eselon II, III dan IV serta staf
pada masing-masing Kanwil serta seluruh Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara
(KPKNL) pada masing-masing Kanwil. Contohnya Rakorda gabungan tiga Kanwil
yang mengambil tema “Menggelorakan Semangat Kerja Melalui Sinergi Kanwil
DJKN Banten, Kanwil DJKN DKI Jakarta dan Kanwil DJKN Jawa Barat Guna Lebih
Meningkatkan Peran Strategis DJKN Dalam Mendorong Perekonomian Indonesia”.
Dan juga Rakorda Kanwil DJKN DKI Jakarta diselenggarakan selama 3 hari (1315/4) dan dihadiri oleh para Kepala Bidang/Bagian pada Kanwil DJKN DKI Jakarta
dan Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta I s.d. V
didampingi oleh kepala seksi terutama yang terkait langsung dengan pelayanan.
Pembahasan Rakorda dengan tema “Peningkatan Proses Bisnis untuk Meningkatkan
Kualitas Pelayanan” terbagi dalam 5 komisi yaitu Komisi I membahas proses bisnis di
Bagian Umum dan Bidang Kepatuhan Internal, Hukum dan Informasi, Komisi II di
bidang Pengelolaan Kekayaan Negara, Komisi III di bidang Penilaian, Komisi IV di
bidang Piutang Negara dan Komisi V di bidang Lelang.
3. Evaluasi Kinerja Tiap Triwulan

Evaluasi kinerja dilakukan setiap tiga bulan sekali, untuk mempebaiki mutu kinerja
dari setiap pegawai.
4. Sistem Reward (Hadiah) Dan Punishment (Hukuman) Bagi Pegawai Di Kantor
Saat ini pegawai predikat diicatat sebagai BEST EMPLOYEE. Belum ada reward
berupa uang. Apabila terjadi pelanggaran oleh pegawai maka akan dilakukan

Peringatan lisan, Peringatan Tertulis, Penurunan Pangkat dll, sesuai PP Nomor 53
Tahun 2010 tentang Hukuman Disiplin PNS.
5. Pelatihan Dan Pendidikan Pegawai

Melakukan diklat serta mengadakan seminar untuk memperbaiki mutu kinerja dari
pegawai.
6. Senam Bersama Hari Jumat
Untuk menjaga kesehatan dari pegawai Kanwil DJKN Jakarta maka diadakan senam
jumat pagi yang dilakukan seluruh pegawai kantor dari Kepala Kanwil sampai staff.
Hal ini juga akan meningkatkan sinergi dari para pegawai.

Gambar 8. Senam Bersama Hari Jum’at
7. Memperingati Hari Libur Nasional

Misalnya, memperingati hari kemerdekaan 7 Agustus dan Hari Kartini.

Gambar 9. Memperingati Hari Libur Nasional

BAB III
1. Kesimpulan
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara DKI Jakarta merupakan
unit eselon II dari Kementerian Keuangan, yang mana tugasnya melaksanakan
koordinasi, bimbingan teknis, pengendalian, evaluasi dan pelaksanaan tugas di
bidang kekayaan negara, piutang negara dan lelang.
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara DKI Jakarta dibagi
menjadi bidang-bidang diantaranya bagian umum, bidang pengelolaan kekayaan
negara, bidang penilaian, bidang lelang, bidang lelang, dan bidang kepatuhan
internal, hukum dan informasi. Bagian-bagian tersebut menjalankan tugas dan
fungsinya masing-masing.
Peran penilai di Kantor Wilayah DJKN DKI Jakarta sangat penting,
diantaranya penilaian barang milik negara, penilaian barang jaminan, penilaian
kekayaan negara yang dipisahkan, penilaian kekayaan negara lain-lain, penilaian
barang yang akan ditetapkan status penggunaannya menjadi BMN, dan penilaian
lainnya.
Budaya di Kantor Wilayah DJKN DKI Jakarta antara lain morning call,
rakorda, senam pagi, evaluasi kinerja tiap triwulan, sistem reward dan punishment
bagi pebagawai, pelatihan dan pendidikan pegawai, dan memperingati hari libur
nasional.
2. Saran
Setelah mengetahui Organisasi dan Tata Kerja serta budaya dari Kantor
Wilayah DJKN DKI Jakarta ada beberapa saran yang dapat kami sampaikan yaitu
mempertahankan dan mengembangkan budaya yang ada seperti beyond IKU yang
telah diterapkan oleh Kepala Kantor Wilayah DJKN DKI Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/page/daftaralamatkantorvertikal
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/2013/kanwil-jakarta
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/berita/detail/usulkan-butirbutir-rapat-untuk-rakornas
rakorda-gabungan-kanwil-djkn-dki-jakarta-banten-dan-jabar
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/berita/detail/perubahan-itu-perlu-dipaksa-terpaksa-lalu
jadi-terbiasa
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/2016/berita/baca/650/Kegiatan-Morning-Call-Kanwil-VII
DJKN-Jakarta-Sarana-Keakraban-dan-Komunikasi-atas-Permasalahan-dan-Kendala
yang-Berkaitan-dengan-Pelaksanaan-Tupoksi.html
Wawancara terbatas ketika survei tanggal 30 November 2016
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 170/PMK.01/2012
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 64/PMK.06/2016 Tentang
Penilai Pemerintah Di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 179/PMK.06/2009 Tentang Penilaian Barang Milik
Negara
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 185/PMK.06/2014 Tentang
Penilaian Barang Jaminan Dan/Atau Harta Kekayaan Lain Dalam Rangka Pengurusan
Piutang Negara Oleh Panitia Urusan Piutang Negara/Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara

LAMPIRAN

Gambar 10. Foto bersama Ibu Susi, Kepala Bagian Kepegawaian

Gambar 11. Foto bersama tim Penilai Kantor Wilayah DJKN DKI Jakarta

Gambar 12. Foto Kelompok 2