PENERAPAN ALGORITMA GREEDY PADA SISTEM P (1)

ISSN : 2338- 2899

Ko nfe re nsi Na sio na l Ilm u Ko mpute r (KO NIK) 2014

PENERAPAN ALGORITMA GREEDY PADA SISTEM PENUKARAN
NOMINAL MATA UANG RUPIAH
Abdul Jalil(1), Pujianti Wahyuningsih (2)
Pascasarjana Magister Sistem Komputer STMIK Handayani Makassar
2)
Jurusan Sistem Informasi STMIK AKBA
Email : adils_04@yahoo.com1) , uji_ningsih@yahoo.com 2)

1)

Abstrak
Sistem penukaran nominal mata uang rupiah
yang bersifat otomasi sangat jarang ditemukan tetapi
sangat dibutuhkan pada saat tertentu. Tujuan dari
mesin otomasi ini adalah untuk memudahkan
masyarakat yang ingin menukar uangnya dari
nominal yang besar ke kecil. Kendala yang dihadapi

dalam sistem penukaran ini adalah penggunaan
algoritma yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan
sistem tersebut. Salah satu metode yang dapat
digunakan untuk merancang dan menerapkan sistem
ini adalah mengunakan algoritma Greedy. Dengan
menggunakan
algoritma
ini
maka
sebuah
permasalahan dengan teknik pencarian rute terpendek
dapat diselesaikan. Hasil dari penerapan Algoritma
Greedy ini adalah dapat menyelesaikan permasalahan
mengenai teknik penukaran Nominal Mata Uang
Rupiah secara otomasi.

harga yang lebih besar dari jumlah uang yang
ditukarkan.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka
penulis mengusulkan untuk melakukan penelitian

sistem penukaran nominal mata uang rupiah secara
otomasi. Algoritma yang digunakan pada sistem ini
adalah menggunakan Algoritma Greedy sehingga
sebuah proses penukaran nominal dari mata uang
besar ke kecil dapat diselesaikan dengan cepat sesuai
dengan alur pilihan terpendek.
Salah satu penelitian terkait dengan penerapan
algoritma Greedy adalah Kompleksitas Algoritma
Untuk Penyelesaian Persoalan Penukaran Koin
dengan Algoritma Greedy[1]. Berdasarkan penelitian
tersebut diharapkan terdapat pengembangan sistem
penukaran nominal mata uang rupiah dari besar ke
kecil menggunakan Algoritma Greedy.
2.

Kata Kunci : Algoritma Greedy, Nominal Uang
Rupiah.
1.

Pendahuluan

Kebutuhan masyarakat dengan perkembangan
teknologi saling terkait erat, hal tersebut digunakan
untuk
mempermudah
pekerjaan
manusia.
Penggunanya pun beragam, salah satu unit usaha
yang sangat bergantung dengan teknologi adalah
perbankan yang hampir semua transaksi harus
terhubung ke jaringan komunikasi.
Terdapat beberapa layanan keuangan bank,
seperti jasa penyimpanan uang, jasa pinjaman/kredit,
jasa penyediaan ATM dan lain-lain. Namun layanan
jasa penukaran uang kecil menggunakan mesin ATM
masih belum digunakan untuk layanan masyarakat.
Kurangnya layanan jasa penukaran uang kecil
membuat masyarakat kesulitan mencari tempat
penukaran uang, baik itu diwarung-warung,
supermarket, teman dan sebagainya. Salah satu
layanan penukaran uang yang bersifat manual adalah

jasa jual beli penukaran uang kecil, pada saat
seseorang membutuhkan uang kecil maka penyedia
jasa penukaran uang menjualnya dengan nominal

Tinjauan Pustaka
Terdapat beberapa penelitian terkait dari
teknik penggunaan algoritma Greedy pada
pemecahan masalah untuk mencari rute terpendek
dengan waktu tercepat tanpa memikir konsekuensi
kedepannya. Salah satu penelitian terkait adalah
“Kompleksitas Algoritma Untuk Penyelesaian
Persoalan Penukaran Koin dengan Algoritma
Greedy”[1]. Pada penelitian ini dijelaskan tentang
Kompleksitas
algoritma
untuk
penyelesaian
persoalan penukaran koin dengan algoritma greedy
apabila nilai pecahan koin sudah terurut mengecil
adalah O(n) dengan kompleksitas waktu T(n) = 5n.

Apabila algoritma untuk penyelesaian persoalan
penukaran koin dengan algoritma greedy adalah
O(n2) dengan kompleksitas waktu T(n) = 5n +(n2–
n)/2[1].
Penelitian lain terkait penggunaan algoritma
greedy adalah “Implementasi Algoritma Greedy
untuk
Menyelesaikan
Masalah
Knapsack
Problem”[2]. Pada penelitian tersebut membahas
tentang
hasil
perhitungan
sistem
yang
mengimplementasikan algoritma greedy ke dalam
Knapsack problem sama dengan hasil perhitungan
manual. Performansi Greedy by Weight lebih rendah


ISSN : 2338- 2899

Ko nfe re nsi Na sio na l Ilm u Ko mpute r (KO NIK) 2014

dibandingkan Greedy by Profit ataupun Density
untuk memperoleh keuntungan yang maksimal[2].
Penelitian terkait lainnya adalah “Analisis
Penerapan Algoritma Greedy Pada Permainan
Capsa”[3]. Pada penelitian tersebut membahas
tentang Algoritma Greedy ternyata memberikan hasil
yang cukup baik di Permainan Capsa dengan modus
single, namun kurang begitu bagus saat diubah ke
modus kombinasi. Hal ini disebabkan oleh semakin
banyaknya hal yang harus dipertimbangkan oleh
pemain pada modus kombinasi. Sehingga dalam hal
ini fungsi seleksi dari Algoritma Greedy harus
diperbaiki agar lebih banyak elemen yang
diperhatikan, seperti menyimpan kartu tertentu untuk
dikeluarkan belakangan agar algoritma greedy dapat
bekerja lebih optimal, karena semakin banyak elemen

yang dipertimbangkan dalam algoritma greedy maka
semakin optimal lah algoritma greedy tersebut[3].
Algoritma Greedy
Algoritma Greedy merupakan algoritma
yang menghasilkan solusi optimum melalui
penyelesaian langkah per langkah (step by step)
dengan menerapkan 2 hal berikut pada tiap
langkahnya[4]:
a. Pilihan yang diambil merupakan pilihan terbaik
yang dapat diperoleh pada saat itu tanpa
memperhatikan konsekuensinya ke depan nanti,
hal ini bersesuaian dengan prinsip Algoritma
Greedy yaitu “take what you can get now”[4].
b. Berharap dengan memilih pilihan terbaik saat itu
(optimum lokal/local optimum) dapat mencapai
solusi terbaik dari permasalahan yang dihadapi
(optimum global/global optimum). Dalam
algoritma Greedy diasumsikan bahwa optimum
lokal merupakan bagian dari optimum global.
Sedangkan untuk aplikasinya algoritma Greedy

digunakan untuk pemecahan yang memerlukan
solusi[4].

d.

e.

Fungsi Kelayakan
Fungsi yang memeriksa apakah suatu
kandidat yang terpilih akan menimbulkan
solusi yang layak, yaitu kandidat tersebut,
bersama dengan himpunan solusi yang
terpilih tidak akan melanggar kendala yang
berlaku pada masalah[4].
Fungsi Obyektif
Fungsi
yang
memaksimalkan
atau
meminimalkan nilai solusi[4].


3.2. Skema Umum Algoritma Greedy
Berikut adalah skema secara umum dari
penggunaan Algoritma Greedy[1].

3.

3.1. Komponen Algoritma Greedy
Komponen algoritma Greedy terdiri dari :
a. Himpunan Kandidat C
Merupakan himpunan yang berisi elemen
pembentuk Solusi[4].
b. Himpunan Solusi S
Himpunan yang berisi elemen solusi
pemecahan masalah[4].
c. Fungsi Seleksi
Fungsi yang memilih kandidat yang paling
memungkinkan dari Himpunan Kandidat
untuk dimasukkan ke dalam himpunan
solusi agar solusi optimal terbentuk.

Kandidat yang sudah terpilih pada suatu
langkah tidak akan dipertimbangkan lagi
pada langkah selanjutnya[4].

Pada skema diatas algoritma Greedy akan
mencari sebuah himpunan solusi, S, yang merupakan
himpunan bagian dari himpunan kandidat, C. Dalam
hal ini, himpunan S merupakan himpunan kandidat,
C, yang dikenai fungsi seleksi dan kelayakan. Dan
solusi akhir yang diambil adalah himpunan solusi, S,
yang dikenai fungsi objektif. Pilihan yang dibuat
menggunakan algoritma Greedy ditentukan oleh
pilihan-pilihan yang telah dibuat sampai saat ini
namun tidak oleh pilihan-pilihan yang akan datang.
Secara iteratif, pilihan Greedy dilakukan sehingga
membuat permasalahan yang ada menjadi
permasalahan yang lebih kecil. Perbedaan mendasar
antara algoritma Greedy dengan program dinamis
adalah pada algoritma Greedy tidak pernah merubah
pilihan yang telah dibuat sebelumnya. Perbedaan lain

adalah pada algoritma Greedy hanya dilakukan

ISSN : 2338- 2899

Ko nfe re nsi Na sio na l Ilm u Ko mpute r (KO NIK) 2014

perhitungan untuk sebuah kemungkinan solusi saja
sedangkan pada program dinamis akan dilakukan
perhitungan untuk banyak kemungkinan solusi[1].
3.3. Algoritma Greedy Penukaran Nominal Mata
Uang Rupiah.
Terdapat beberapa nominal mata uang
Rupiah dalam bentuk kertas yaitu Rp.100.000.,Rp.50.000,.- Rp.20.000,.- Rp.10.000,.- Rp.5.000,.Rp.2.000,.- dan Rp.1.000,.Misalnya terdapat R
nilai uang yang akan ditukar dengan himpunan uang
adalah {u1,u2,u3, … ,un} dan himpunan solusi
X={x1,x2,x3, … , xn} dimana xi = 1 jika dipilih dan
xi = 0 jika tidak dipilih[1].
Maka objektif persoalan diatas adalah
minimisasi F =
(fungsi obyektif)
dengan kendala F = ∑

=

Hal yang paling utama dalam menyelesaikan
persoalan dengan menggunakan algoritma greedy
adalah setiap angkah dari algoritma dilakukan
pemilihan nominal uang rupiah dengan nilai terbesar
dari himpunan uang yang tersisa. Berikut merupakan
algoritma greedy untuk menyelesaikan persoalan
tersebut[1].

procedure Sort(input/output J : himpunan_uang, n
: integer)
Deklarasi
Hold,k,i : integer
Algoritma
for k←0 to n-1 do
for k←0 to n-2 do
if Jk+1 < Jk+2 then
hold←Jk+1
Jk +1← Jk +2
Jk +2←hold
endif
endfor
endfor
Jumlah operasi perbandingan elemen pada algoritma
sorting diatas dijelaskan sebagai berikut.
Untuk setiap pass ke-k,
k = R–2 → jumlah perbandingan = n – 1
k = R–1 → jumlah perbandingan = n – 2
k = n– 2 → jumlah perbandingan = n – 3
k = 2 → jumlah perbandingan = 1
Jumlah seluruh operasi perbandingan elemen-elemen
larik adalah
T(n) = (n–1)+(n–2)+…+1
=

(input J : himpunan_uang, R: integer)
Deklarasi
S : himpunan_uang
x : uang
Algoritma
S ← {}
while (Σ(nilai semua uang di dalam S) ≠ R) and
(J ≠ {} ) do
x ← uang yang mempunyai nilai terbesar
J ← J - {x}
if (Σ(nilai semua uang di dalam S) + nilai
uang x ≤ A then
S ← S ∪{x}
endif
endwhile
if (Σ(nilai semua uang di dalam S) = R then
return S
else
write(’Uang Tidak Ada’)
endif
Algoritma Greedy diatas hanya dapat digunakan
pada nominal mata uang dari besar ke kecil. Untuk
menyelesaikan masalah penukaran nominal mata
uang ini perlu ditambahkan satu algoritma sorting
untuk menangani nominal mata uang yang belum
terurut sebagai berikut[1] :

n −k =

−1
2

Sedangkan jumlah operasi pertukarannya untuk
setiap i dari 1 sampai n – 1, terjadi satu kali
pertukaran elemen, sehingga jumlah operasi
pertukaran seluruhnya adalah
T(n) = n – 1.
Jadi, algoritma pengurutan seleksi membutuhkan
n(n–1 )/2 buah operasi perbandingan elemen dan n–1
buah operasi pertukaran. Menjadikan nilai
T(n) = (n2– n)/2
Karena nilai T(n) = (n2– n)/2, maka didapati nilai
O(n2).
Maka untuk penyelesaian persoalan penukaran uang
yang belum terurut mengecil kompleksitas waktu
T(n) = 5n +(n2– n)/2
Hal tersebut menjadikan nilai
O(n2).

ISSN : 2338- 2899

Ko nfe re nsi Na sio na l Ilm u Ko mpute r (KO NIK) 2014

4.

Hasil dan Analisis Algoritma
Pada penerapan Algoritma Greedy untuk
penukaran nominal mata uang rupiah ini masih dalam
tahap penelitian. Dimana proses dari algoritma ini
diselesaikan menggunakan bahasa basic dengan tools
Bascom AVR. Algoritma Program yang dibuat
tersebut kemudian di compiler untuk dapat
dimasukkan kedalam mikrokontroler.
Hasil dari analisis algoritma ini kemudian
diharapkan dapat memberikan solusi untuk
memecahkan masalah penukaran nominal mata uang
Rupiah dari besar ke kecil.
Proses pemilihan nominal mata uang yang
akan ditukarkan adalah berdasarkan input tombol
pilihan yang digunakan oleh user. Setelah pengguna
memilih nominal maka mikrokontroler akan
menjalankan algoritma greedy ini untuk memilih
nominal mata uang yang akan ditukarkan dari
nominal besar ke kecil. Berikut gambar interface
tools dari Bascom AVR yang digunakan untuk
membuat program.

Gambar 1. Tools Interface Bascom AVR
Setelah
program
tersebut
dibuat
menggunakan Bascom AVR kemudian dicompiler
menjadi bahasa mesin agar dapat diolah oleh
mikrokontroler. Proses memasukkan program yang
telah
compiler
ke
mikrokontroler
adalah
menggunakan aplikasi Khazama AVR Programmer.

Gambar 2. Tools Khazama AVR Programmer

5.

Kesimpulan
Algoritma Greedy merupakan algoritma
yang dapat digunakan untuk menentukan jalur
terpendek dengan tanpa melihat kondisi kedepannya.
Penerapannya pada sistem penukaran nominal mata
uang rupiah ini adalah diproses pengolahan data pada
mikrokontroler yang sedang dalam tahap penelitian.
Dengan menggunakan Algoritma Greedy yang telah
dirancang ini diharapkan dapat memberikan solusi
mengenai Sistem Penukaran nominal mata Uang
Rupiah dari besar ke kecil.
6. Daftar Pustaka
[1] Dita Anindhika, “Kompleksitas Algoritma Untuk
Penyelesaian Persoalan Penukaran Koin dengan
Algoritma Greedy”, Program Studi Teknik
Informatika, Institut Teknologi Bandung.
[2] Dian Rachmawati, dkk, “Implementasi
Algoritma Greedy Untuk Menyelesaikan
Masalah Knapsack Problem” Jurnal Ilmiah
Saintikom ISSN.1978-6603
[3] Vandy Putrandika, “Analisis Penerapan
Algoritma Greedy Pada Permainan Capsa”
Jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi
Bandung.
[4] Ardyansyah, Dkk, “ Implementasi Algoritma
Greedy Untuk Melakukan Graph Coloring :
Studi Kasus Peta Provinsi Jawa Timur”, Jurnal
Informatika Vol 4 No. 1 Januari 2010. Program
Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad
Dahlan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25