EVALUASI DAN INVENTARISASI INFRASTRUKTUR berbasis

EVALUASI DAN INVENTARISASI INFRASTRUKTUR
PERUMAHAN DI KAWASAN PERKOTAAN
(STUDI KASUS : LINGKUNGAN KELURAHAN 02, PAHOMAN)

Laporan Tugas Akhir Mata Kuliah Kadaster Multiguna

oleh :
Adam Irwansyah / 23112002

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA
JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
201

ABSTRAK

Berdasarkan data jumlah penduduk dan luas wilayah per Kabupaten/Kota di Propinsi
Lampung dapat dicermati bahwa penyebaran penduduk antar daerah Kabupaten/Kota
menurut kepadatannya menunjukkan adanya pemusatan penduduk di perkotaan.
Terkait dengan permasalahan tersebut akan mengandung konsekuensi timbulnya
masalah kesehatan, perumahan dan penyediaan berbagai prasarana pendukung yang

diperlukan, sementara sumber daya alam cenderung semakin berkurang.

Mengingat permasalahan-permasalahan pokok dalam pembangunan sarana dan
prasarana permukiman tersebut secara prinsip menyangkut hajat hidup masyarakat
luas, khususnya menunjang terpenuhinya kebutuhan untuk mendapatkan pelayanan
hunian dan kualitas lingkungan hidup yang sehat dan layak, maka penanganan bidang
perumahan dan permukiman disamping harus dilandasi oleh hasil evaluasi pencapaian
sasaran dan permasalahan pada pelaksanaan pembangunannya juga perlu didukung
dengan suatu perencanaan program yang konseptual dan realistis yang salah satunya
melalui inventarisasi infrastruktur perumahan dalam bentuk Sistem Informasi
Geografis.

Metodologi yang dilakukan dalam tugas akhir ini, secara umum sebagai berikut :
Studi literatur, Prapengolahan,Survey lapangan, Digitasi dan perancangan basis data,
Analisis, dan Kesimpulan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah infrastruktur
perumahan di LK02, Kelurahan Pahoman, Bandar Lampung sudah masuk kriteria
sangat baik. Dengan hasil studi yang menunjukkan bahwa 71.74% persil masuk
kriteria sangat baik, 21.74% cukup, 4.35% kurang, dan sisanya yaitu 2.17%
merupakan lahan kosong.


Kata kunci: evaluasi dan inventarisasi infrastruktur, sisem infromasi geografis
perumahan, kadaster multiguna.
.
i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah yang
telah diberikann sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Salawat dan
salam penulis ucapkan kepada Rasulullah Muhammad SAW.

Tugas Akhir ini membahas tentang evaluasi dan inventarisasi infrastruktur perumahan
di kawasan perkotaan sebagai salah satu syarat untuk kelulusan mata kuliah kadaster
multiguna.

Dengan segala kekurangan pada Tugas Akhir ini, penulis mengharapkan kritik dan
saran. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat untuk monitoring dan evaluasi
infrastruktur perumahan lebih lanjut. Selain itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.


Bandar Lampung, April 2016

Penulis

ii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup.............................................................................. 2
1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................... 2
1.5 Metodologi Penelitian ................................................................... 2
1.6 Sistematika Penulisan .................................................................... 3

BAB II TEORI DASAR .................................................................................. 4
2.1 Pengertian Infrastruktur Perumahan .............................................. 4
2.2 Sistem Informasi Geografis ........................................................... 5
2.2.1 Subsistem Sistem Informasi Geografis ................................. 6
2.2.2 Kemampuan Sistem Informasi Geografis ............................. 7
BAB III PENGOLAHAN DATA .................................................................. 10
3.1 Data ...............................................................................................10
3.2 Area Studi ................................................................................... 11
3.3 Georeferensi Citra ....................................................................... 12
3.4 Digitasi dan Input Data Atribut ................................................... 13
3.5 Pembobotan ................................................................................ 13
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 15
4.1 Data ...............................................................................................15
4.2 Penilaian ..................................................................................... 16
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 17
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 17
5.2 Saran ..............................................................................................17
Daftar Pustaka ............................................................................................... 18
iii


Lampiran A: Sketsa Daerah Studi ..................................................................... I
Lampiran B : Form Hasil Survey Lapangan .....................................................II

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram alir metodologi penelitian ................................................... 3
Gambar 2.1 Infrastruktur Sebagai Penopang/Pendukung Sistem Ekonomi, SosialBudaya, Kesehatan, dan Kesejahteraan ...................................................................4
Gambar 3.1 Citra Google Maps .............................................................................10
Gambar 3.3 Daerah studi .......................................................................................12
Gambar 3.4 Proses dan hasil georeferensi citra .....................................................12
Gambar 3.5 Digitasi dan input data atribut ............................................................13
Gambar 4.1 Grafik statistik tujuh kriteria infrastruktur pada daerah studi ............15
Gambar 4.2 Hasil penilaian dan klasifikasi menggunakan ArcGIS 10.3 .............16
Gambar 4.3 Statistik kualitas infrastruktur persil pada daerah studi .....................16

v

DAFTAR TABEL


Tabel 3.1 Data infrastruktur perumahan hasil survey lapangan ..............................11
Tabel 3.2 Tabel pembobotan ...................................................................................13

vi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Berdasarkan data jumlah penduduk dan luas wilayah per Kabupaten/Kota di Propinsi
Lampung dapat dicermati bahwa penyebaran penduduk antar daerah Kabupaten/Kota
menurut kepadatannya menunjukkan adanya pemusatan penduduk di perkotaan.
Sebagai gambaran jumlah penduduk Kota Bandar Lampung pada Tahun 2014 adalah
960.695 jiwa dengan laju pertumbuhan rata-rata 2.04 % per tahun. Kepadatan
Penduduk di Kota Bandar Lampung Tahun 2014 mencapai 4.871 jiwa per Km2.
Terkait dengan permasalahan tersebut akan mengandung konsekuensi timbulnya

masalah kesehatan, perumahan dan penyediaan berbagai prasarana pendukung yang
diperlukan, sementara sumber daya alam cenderung semakin berkurang.

Secara garis besar permasalahan pokok bidang perumahan dan permukiman meliputi
permasalahan pokok air bersih yaitu: rendahnya peningkatan pelayanan air minum di
perkotaan dan perdesaan, dan daerah rawan air. Sedangkan permasalahan pokok air
limbah adalah masih terbatasnya pelayanan pengolahan sistim air limbah terpusat
(sistim sewerage), serta belum memadainya pelayanan sanitasi yang hal itu akan dapat
memberikan kontribusi pencemaran terhadap air permukaan dan air tanah.
Permasalahan pokok persampahan meliputi : masih rendahnya tingkat capaian
pelayanan sampah di perkotaan, serta masih lemahnya manajemen dan operasional
teknis pengelolaan sampah terutama pada TPA. Sedangkan masih luasnya daerah
genangan serta banyak terjadinya banjir di kawasan perkotaan merupakan
permasalahan pokok dalam penanganan drainase.

Mengingat permasalahan-permasalahan pokok dalam pembangunan sarana dan
prasarana permukiman tersebut secara prinsip menyangkut hajat hidup masyarakat
luas, khususnya menunjang terpenuhinya kebutuhan untuk mendapatkan pelayanan
hunian dan kualitas lingkungan hidup yang sehat dan layak, maka penanganan bidang
1


perumahan dan permukiman disamping harus dilandasi oleh hasil evaluasi pencapaian
sasaran dan permasalahan pada pelaksanaan pembangunannya juga perlu didukung
dengan suatu perencanaan program yang konseptual dan realistis yang salah satunya
melalui inventarisasi infrastruktur perumahan dalam bentuk Sistem Informasi
Geografis.
1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas muncul permasalahan yaitu, apakah pembangunan
sarana dan prasarana permukiman telah menunjang kebutuhan untuk mendapatkan
kualitas lingkungan hidup yang layak.

1.3

Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah :
a. Area studi mencakup sebagian LK02, Kelurahan Pahoman, Bandar Lampung.

b. Data yang digunakan adalah citra google dan hasil survey lapangan
c. Kriteria infrastruktur yang dinilai yaitu, listrik, telepon, air bersih, drainase, kotak
sampah, jalan, dan taman.
1.4

Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan tugas ini adalah melakukan evaluasi
dan inventarisasi infrastruktur penunjang perumahan di Kota Bandar Lampung,
khsusnya pada LK02, Pahoman.

1.5

Metodologi Penelitian

Metodologi yang dilakukan dalam tugas akhir ini, secara umum sebagai berikut :
a. Studi literatur, pada tahap ini dilakukan kajian mengenai metode-metode terbaik
pada setiap tahap pelaksanaan penelitian.
b. Prapengolahan, tahap ini mencakup georeferensi citra dan pemotongan citra.
c. Survey lapangan, pada tahap ini dilakukan survey mengenai tujuh kriteria yang

akan dinilai pada setiap persil di daerah studi.
d. Digitasi dan perancangan basis data, pada tahap ini dilakukan digitasi dan input
data atribut hasil survey lapangan ke dalam suatu basis data.

2

e. Analisis, pada tahap ini dilakukan analisis berupa pembobotan dan penilaian
infrastruktur setiap persil pada daerah studi.
f. Kesimpulan, hasil akhir berupa data statistik penilaian infrastruktur dan peta
klasifikasi penilaian infrastruktur pada daerah studi.
Berikut diagram alir metodologi secara keseluruhan, pada Gambar 1.1 :
Mulai

Tinjauan
Pustaka

Akuisisi Citra
Google

Digitasi

Daerah Studi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Listrik
Telepon
Air Bersih
Air Kotor
Kotak Sampah
Jalan
Taman

Survey
Lapangan

Analisis

Kesimpulan

Perancangan
SIG

Selesai

Perancangan Basis
Data Infrastktur

Gambar 1.1 Diagram alir metodologi penelitian
1.6

Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terbagi menjadi lima bab, yaitu pendahuluan, tinjauan pustaka,
pengolahan data, hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan dan saran. Pada
bab satu akan dibahas mengenai latar belakang pengangkatan masalah ini, rumusan
masalah, ruang lingkup, tujuan penelitian, metodologi penelitian serta sistematika
penulisan. Pada bab dua akan disajikan penjelasan umum dan aspek-aspek yang akan
dikaji dengan menggunakan berbagai literatur sebagai sumbernya mengenai
infrastruktur perumahan. Pada bab tiga akan dilakukan penerapan dari metodologi
penelitian meliputi georeferensi citra, pemotongan citra, survey lapangan, digitasi dan
perancangan basis data, dan pembobotan. Bab empat akan

menjabarkan hasil

penelitian berupa penilaian infrastruktur setiap persil. Bab lima berisi tentang simpulan
dan saran dari penulis mengenai masalah yang diangkat.

3

BAB II
TEORI DASAR

2.1

Pengertian Infrastruktur Perumahan

Menurut Pasal 1 angka (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan
dan Kawasan Permukiman, yang dimaksud dengan perumahan adalah kumpulan
rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang
dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya
pemenuhan rumah yang layak huni. Sedangkan menurut Grigg (1988) infrastruktur
merupakan sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan
gedung dan fasilitas publik lainnya, yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia baik kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi. Pengertian ini
merujuk pada infrastruktur sebagai suatu sistem. Dimana infrastruktur dalam sebuah
sistem adalah bagian-bagian berupa sarana dan prasarana (jaringan) yang tidak
terpisahkan satu sama lain.

Infrastruktur sendiri dalam sebuah sistem menopang sistem sosial dan sistem ekonomi
sekaligus menjadi penghubung dengan sistem lingkungan. Ketersediaan infrastruktur
memberikan dampak terhadap sistem sosial dan sistem ekonomi yang ada di
masyarakat. Oleh karenanya, infrastruktur perlu dipahami sebagai dasar-dasar dalam
mengambil kebijakan (Kodoatie, 2005).

Gambar 2. 1 Infrastruktur Sebagai Penopang/Pendukung Sistem Ekonomi, SosialBudaya, Kesehatan, dan Kesejahteraan
4

Pembangunan infrastruktur dalam sebuah sistem menjadi penopang kegiatan-kegiatan
yang ada dalam suatu ruang. Infrastruktur merupakan wadah sekaligus katalisator
dalam sebuah pembangunan. Ketersediaan infrastruktur meningkatkan akses
masyarakat terhadap sumberdaya sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas yang menuju pada perkembangan ekonomi suatu kawasan atau wilayah.
Oleh karenanya penting bagaimana sistem rekayasa dan manajemen infrastruktur
dapat diarahkan untuk mendukung perkembangan ekonomi suatu kawasan wilayah.

Sistem rekayasa dan manajemen infrastruktur berpengaruh terhadap sistem tata guna
lahan yang pada akhirnya membangun suatu kegiatan. Hubungan pembangunan
infrastruktur terhadap sistem tata guna lahan tersebut ditegaskan oleh Grigg dan
Fontane (2000) seperti pada gambar 2.1 diatas. Rekayasa dan Manajemen Infrastruktur
dalam memanfaatkan sumberdaya dalam rangka pemanfaatan untuk transportasi,
infrastruktur keairan, limbah, energi, serta bangunan dan struktur membentuk dan
mempengaruhi sistem ekonomi, sosial-budaya, kesehatan dan kesejahteraan.

2.2

Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (GIS) pada umumnya adalah sistem informasi khusus
yang mengelola data yang memiliki informasi spasial. SIG juga merupakan sejenis
perangkat lunak yang dapat digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi,
menampilkan, dan keluaran informasi geografis berikut atribut –atributnya (Prahasta,
2005, p49). SIG digunakan untuk memberi nilai, dengan melakukan pengaturan dan
memperlihatkan data secara tepat, menggabungkannya dengan data lain, melakukan
analisis terhadap data, dan menghasilkan data baru yang berguna, pada gilirannya SIG
dapat membantu untuk pengambilan keputusan (Heywood , 2002, p12).
Sistem Informasi Geografi dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual
(analog), dan sistemotomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling
mendasarterletakpada cara pengelolaannya. SistemInformasi manual biasanya
menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun
(overlay), foto udara, laporan statistikdan laporan survey lapangan.Semua data
tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer.

5

Sedangkan Sistem Informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer
sebagai sistem pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa
citra satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat
berupa peta dasar terdigitasi.

2.2.1 Subsistem Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis mempunyai beberapa subsistem, yaitu :
a. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan data dan mempersiapkan data
spasial dan atribut dari berbagai sumber dan bertanggung jawab dalam
mengkonversi atau mentransformasikan format data aslinya kedalam format
yang dapat digunakan oleh SIG.
b. Data output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian
basis data baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti: tabel,
grafik dan peta.

c. Data Management
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun data atribut ke dalam
sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan diedit.

d. Data Manipulation & Analysis
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG
dan melakukan manipulasi serta pemodelan data untuk menghasilkan informasi
yang diharapkan.

6

2.2.2 Kemampuan Sistem Informasi Geografis
Kemampuan GIS saat ini mencakup kemampuan untuk menampilkan, mencetak dan
memanipulasi berbagai lapisan data termasuk gambar foto udara, informasi
keselamatan demografi dan publik, kepemilikan properti, pajak, penggunaan lahan,
dan informasi zonasi, lokasi utilitas, jalan, fitur alam, topografi dan banyak fitur buatan
manusia dan lingkungan lainnya. Pada dasarnya, dengan memperhatikan, definisi, dan
cara kerjanya, kemampuan suatu SIG sudah dapat dikenali. Berikut ini
merupakan beberapa kemampuan dari SIG berdasarkan beberapa aspek acuan.

2.2.2.1 Aspek Definisi
Secara eksplisit, kemampuan SIG juga dapat dilihat dari pengertian ataudefinisinya.
Berikut adalah kemampuan kemampuan SIG yang diambil dari beberapa definisi
definisi SIG yang telah dituliskan diatas :
1. Memasukkan dan mengumpulkan data geografis (spasial dan atribut).
2. Mengintegrasikan data geografis (spasial dan atribut).
3. Memeriksa dan meng-update (meng-edit) data geografis spasial dan atribut).
4. Menyimpan dan memanggil kembali data geografis (spasial dan atribut).
5. Mempresentasikan atau menampilkan data geografis (spasial dan atribut).
6. Mengelola data geografis (spasial dan atribut).
7. Memanipulasi data geografis (spasial dan atribut).
8. Menganalisa data geografis (spasial dan atribut).
9. Menghasilkan keluaran (output) data geografis dalam bentuk-bentuk
petatematik (view dan layout), tabel, grafik (chart), laporan (report), dan
lainnya baik dala bentuk hardcopymaupun softcopy.
2.2.2.2 Aspek Analisa
Kemampuan SIG dapat juga dikenali dari fungsi-fungsi analisa yang dapat
dilakukannya. Secara umum, terdapat dua jenis fungsi analisa yaitu fungsi analisa

7

spasial dan atribut (basis data atribut). Fungsi analisa atribut terdiri dari operasi dasar
sistem pengelolaan basis data (DBMS) yang mencakup:
1. Membuat basisdata baru (create database).
2. Menghapus basisdata (drop database).
3. Membuat tabel basisdata (create table).
4. Menghapus tabel basisdata (drop table).
5. Mengisi dan menyisipkan data (record) dalam tabel (insert).
6. Membaca dan mencari data (fieldataurecord) dari tabel basisdata (seek, find,
search, retrieve).
7. Mengubah dan mengedit data yang terdapat dalam tabel basisdata
(update,edit).
8. Menghapus data dari tabel basisdata (delete,zap,pack).
9. Membuat indeks untuk setiap tabel basisdata.
Fungsi analisa spasial terdiri dari:
1. Klasifikasi (reclassify)
Fungsi ini mengklasifikasikan kembali suatu data spasial (atau atribut)menjadi
data spasial yang baru dengan menggunakan kriteria tertentu.
2. Jaringan (Network)
Fungsi ini merujuk data spasial titik-titik (point) atau garis–garis (line)sebagai
suatu jaringan yang tidak terpisahkan. Fungsi ini sering digunakan didalam
bidang-bidang transportasi danutility.
3. Overlay
Fungsi ini menghasilkan data spasial baru dari minimal dua data spasial yang
menjadi masukannya.

8

4. Buffering
Fungsi ini akan menghasilkan data spasial baru yang berbentuk poligon atau
zonadengan jarak tertentu dari data spasial yang menjadi masukkannya.
Dataspasial titik akan menghasilkan data spasial baru yang berupa lingkaranlingkaran yang mengelilingi titik-titik pusatnya. Untuk data spasialgaris
akanmenghasilkan data spasial baru yang berupa poligon-poligon yang
melingkupi garis-garis. Demikian pula untuk data spasial poligon, akan
menghasilkan dataspasial baru yang berupa poligon-poligon yang lebih besar
dan konsentris.
5. Analisa 3 dimensi (3D analysis)
Fungsi ini terdiri dari sub-sub fungsi yang berhubungan dengan presentasidata
spasial dalam ruang dimensi. Fungsi analisa spasial ini banyak menggunakan
fungsi interpolasi.
6. Pengolahan Citra Digital (Digital Image Processing)
Fungsi ini dimiliki oleh perangkat SIG yang berbasiskan raster.Karena
dataspasial permukaan bumi (citra digital) banyak didapat dari perekaman data
satelit yang berformat raster, maka banyak SIG raster yang juga dilengkapi
dengan fungsi analisis ini.

9

BAB III
PENGOLAHAN DATA

3.1

Data

Secara umum terdapat 2 data utama yang digunakan pada penelitian ini, yaitu :
1. Citra Google Maps

Gambar 3. 1 Citra Google Maps
2. Data infrastruktur perumahan hasil survey lapangan.

10

Tabel 3. 1 Data infrastruktur perumahan hasil survey lapangan
Dalam pengerjaan tugas akhir ini digunakan beberapa peralatan pendukung untuk
pengolahan data, sebagai berikut :
1. Satu set laptop
2. Microsoft Excel 2013, digunakan sebagai alat bantu untuk perhitungan dan
penyusunan data yang diperoleh.
3. GlobalMapper 16, digunakan dalam proses georeferensi citra, pemotongan
citra, digitasi dan input data atribut.
4. ArcGIS 10.3, digunakan dalam proses manipulasi data atribut utk
pembobotan dan klasifikasi hasil penilaian setiap persil.
3.2

Area Studi

Berdasarkan letak geografis, daerah studi yaitu sebagian LK02, Kelurahan Pahoman
terletak pada 50 25’39.0” sampai dengan 50 25’ 42.8” Lintang Selatan dan 1050 16’
12.2” sampai dengan 1050 16’ 25.6” Bujur Timur. Luas wilayah studi, yaitu sebesar
0.538 ha.

11

Gambar 3. 2 Daerah studi
3.3

Georeferensi Citra

Tahap ini terdiri dari georeferensi dan pemotongan citra menggunakan GlobalMapper
16. Koordinat titik sekutu diperoleh dari koordinat pada google maps. Hasil dari tahap
georeferensi dan pemotongan citra akan dilakukan proses digitasi dan input data
atribut.

Gambar 3. 3 Proses dan hasil georeferensi citra
12

3.4

Digitasi dan Input Data Atribut

Pada tahap ini dilakukan digitasi setiap persil tanah pada area studi, sekaligus
memasukkan data-data atribut hasil survey lapangan yaitu listrik, telepon, air bersih,
drainase, kotak sampah, jalan, dan taman.

Gambar 3. 4 Digitasi dan input data atribut
3.5

Pembobotan

Pada tahap ini dilakukan pembobotan atribut pada setiap persil, yang masing-masing
kriteria ditunjukkan melalui tabel berikut :

Tabel 3. 2 Tabel pembobotan
Kemudian ditentukan nilai standar klasifikasi kualitas dari infrastruktur persil dimana
Sangat Baik dengan jumlah bobot > 17, Cukup dengan jumlah bobot < 13 dan > 17,
13

dan Kurang dengan jumlah bobot < 13. Dimana nilai 17 (batas atas) diperoleh dari
penilaian penulis untuk batas kepemilikan infrastruktur yang ideal pada suatu rumah
meliputi, listrik, drainase, taman, air bersih (sendiri), dan jalan (aspal). Sedangkan nilai
13 (batas bawah) diperoleh dari batas kepemilikan infrastrukur mminimum pada suatu
rumah meliputi listrik, drainase, air bersih (sendiri), dan jalan (paving block).

14

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1

Data

Dari hasil survey lapangan diperoleh data dalam bentuk grafik sebagai berikut :

100,00

96,74

89,13

85,87

77,17

80,00

71,74

60,00
40,00

28,26

22,83

20,00

14,13

10,87

3,26
0,00
Listrik

Telepon
Ada

100,00
90,00
80,00
70,00
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00

90,22

7,61

Drainase

Kotak Sampah

Tidak Ada

100,00
90,00
80,00
70,00
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00

100,00

0,00

Air Bersih
PDAM

Sendiri

Taman

Jalan
Aspal

Selain Aspal

Gambar 4. 1 Grafik statistik tujuh kriteria infrastruktur pada daerah studi

15

4.2

Penilaian

Penilaian dan klasifikasi kualitas infrastruktur setiap persil dilakukan menggunakan
perangkat lunak ArcGIS 10.3 dan diperoleh klasifikasi sebagai berikut :

Gambar 4. 2 Hasil penilaian dan klasifikasi menggunakan ArcGIS 10.3
Hasil akhir berupa data statistik kualitas infrastruktur perumahan pada daerah studi
yang digambarkan melalui grafik berikut :
100,00
90,00
80,00

71,74

70,00
60,00
50,00

40,00
30,00

21,74

20,00
10,00

4,35

2,17

0,00
Sangat Baik

Klasifikasi Persil
Cukup
Kurang
Lahan Kosong

Gambar 4. 3 Statistik kualitas infrastruktur persil pada daerah studi

16

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah infrastruktur perumahan di LK02,
Kelurahan Pahoman, Bandar Lampung sudah masuk kriteria sangat baik. Dengan hasil
studi yang menunjukkan bahwa 71.74% persil masuk kriteria sangat baik, 21.74%
cukup, 4.35% kurang, dan sisanya yaitu 2.17% merupakan lahan kosong.

5.2

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah untuk studi evaluasi infrastruktur akan lebih baik
jika sudah terdapat satu referensi mengenai standar dan bobot kriteria yang akan dinilai
sehingga hasil studi pada suatu daerah dapat dibandingkan dengan hasil studi pada
daerah yang lainnya.

17

Daftar Pustaka

Grigg, N., & Fontane, G. D. (2000). Infrastructure System Management &
Optimization. Paradigm & Strategy of Infrastructure Management.
Kodoatie, R. J. (2005). Pengantar Manajemen Infrastruktur. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Prahasta, E. (2005). Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. bandung:
Informatika.
Statistik Daerah Kota Bandar Lampung 2015
Lampung Dalam Angka 2015
Undang-Undang Republik Indonesia No mor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman

18

Lampiran A: Sketsa Daerah Studi



I

Lampiran B : Form Hasil Survey Lapangan



II

III