PENGABAIAN HAK-HAK KONSTITUSIONAL DALAM PERSPEKTIF KEADILAN (Studi Kasus Warga Moro-Moro Register 45, Kabupaten Mesuji Lampung)

PENGABAIAN HAK-HAK KONSTITUSIONAL DALAM PERSPEKTIF KEADILAN (Studi Kasus Warga Moro-Moro Register 45, Kabupaten Mesuji Lampung)

Oki Hajiansyah Wahab

Mahasiswa Program Doktor Ilmu Hukum KPK Universitas Diponegoro dan Tim Asistensi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kasus Mesuji 2011-2012 e-mail :pama_mao@yahoo.com

A bStrAct

The constitution has clearly provided legal protection toward rights of citizen. Constitutionalism regime contains the idea of power restriction and secures civil rights through constitution. Nevertheless, some places in which agrarian conflicts occur, the ignorance of civil rights seem to be prominent. People living in the forest area of register 45 Mesuji Lampung is the picture of people who, for more than twelve years, are missing their constitutional rights. Local government does not recognize them as resident just because they occupy forest area which its management is delegated to private party. The critical legal studies perspective is constantly examining legal performance with the authority behind the law and the power within a community. Critical legal theory is focusing on the importance of a legal study which not only criticizes the substance of rule but also takes the whole aspect of social life and law into account.

Keywords: Agrarian Conflict, Ignorance, Constitutional Rights, Citizen.

A bStrAk

Konstitusi telah jelas memberikan perlindungan hukum terhadap hak-hak warga negara. Rezim yang konstitusionalisme memuat ide pembatasan kekuasaan dan hak-hak sipil yang penjaminannya melalui konstitusi. Namun demikian, di beberapa tempat di mana konflik agraria terjadi, ketidaktahuan hak-hak sipil tampaknya menonjol. Masyarakat yang tinggal di kawasan hutan register 45 Mesuji Lampung adalah gambaran orang-orang yang selama lebih dari dua belas tahun hilang hak konstitusionalnya. Pemerintah daerah tidak mengakui mereka sebagai warga hanya karena mereka menempati kawasan hutan yang pengelolaannya diserahkan kepada pihak swasta. Melaui hukum kritis Studi perspektif terus mengkaji kinerja hukum dengan otoritas di balik hukum dan kekuasaan dalam masyarakat. Teori hukum kritis berfokus pada pentingnya studi hukum yang tidak hanya mengkritik substansi aturan tetapi juga mengakomodir seluruh aspek kehidupan sosial dan hukum.

Kata kunci: Konflik Agraria, Ketidaktahuan, Hak Konstitusional, Citizen.

PENDAHULUAN

kebijakan agraria di masa lalu. Warisan ke- bijakan tersebut ternyata me lahirkan ke-

k onflik AgrAriA yAng terus mencuat timpangan penguasaan dan konflik agraria ke permukaan akhir-akhir ini jika kita ber kepanjangan.

Sektor alisasi un dang- telaah bersama sesungguhnya merupakan undang yang mengatur pe ngelolaan sumber-

implikasi dari orientasi ekonomi dan sumber agraria ditengarai sebagai faktor yang IUS 15 Kajian Hukum dan Keadilan

J UrnAl IUS | Vol I | Nomor 1 | April 2013 | hlm, 15~31

ikut mendorong munculnya konflik-konflik konflik agraria yang terus me ningkat tidak agraria. Lahirnya ber bagai UU Sektoral

dapat dipisahkan dari rangkaian produk seperti UU Perkebunan, UU Ke hutanan kebijakan yang dihasilkan oleh negara berimplikasi pada semakin beragamnya di sektor agraria, misalnya mekanisme aturan tentang pengelolaan sumber-sumber pengadaan tanah. Mekanisme pengadaan agraria terutama tanah. Beragamnya aturan tanah me lalui intervensi negara ini ini menyebabkan di sharmonisasi hukum 1 dijalankan melalui penetapan berbagai jenis yang justru melahirkan persoalan-persoalan hak tertentu atas tanah dan kekayaan alam hukum disatu sisi, di sisi lain memperdalam yang ada di dalamnya. Ber bagai jenis hak

ketimpangan struktur agraria. Data versi di perkenalkan antara lain Hak Guna Usaha, KPA menyatakan sepanjang tahun 2011 Hak Pengusahaan Hutan, Hak Pengusahaan terdapat 163 konflik agraria di Indonesia Hutan Tanaman Industri, Kontrak Karya

sepanjang tahun2011, dengan jumlah raky- Pertambangan, dan lain-lain. at yang menjadi korban tewas mencapai 22

Kawasan kehutanan adalah salah satu orang, 34 orang yang tertembak, 279 orang kawasan yang juga mengalami banyak yang ditahan dan 147 orang yang mengalami

konflik. Penunjukan sepihak kawasan penganiayaan. Angka ini naik dibandingkan

hutan di masa lalu oleh pemerintah menjadi tahun 2010 dimana terdapat 106 konflik

salah satu faktor pemicu maraknya konflik- agraria dengan tiga orang meninggal.

konflik di kawasan hutan. 3 Saat ini, sekitar

Dari 163 konflik agraria sepanjang 2011, 133,6 juta Ha dari 187,9 Ha atau 71,1 rinciannya 97 kasus di sektor per kebunan,

persen luas daratan Indonesia masuk dalam

36 kasus di sektor kehutanan, 21 kasus kawasan hutan. Sebanyak 25.384.650 Ha di sektor infrastruktur, delapan kasus di dikuasakan dalam bentuk Hak Pengelolaan sektor pertambangan, dan satu kasus di Hutan, 8.441.976 Ha dikuasai oleh per- wilayah tambak atau pesisir.Dari sebaran usahaan Hutan Taman Industri, 9 juta lebih konflik, Jawa Timur sebagai wilayah yang dikuasai perkebunan besar sawit, dan 28,27 paling banyak dengan 36 kasus, disusul juta hektar untuk kontrak pertambangan.

Sumatera Utara (25), Sulawesi Tenggara Dari luasan tersebut sedikitnya terdapat (15), Jawa Tengah (12), Jambi (11), Riau 33.000 desa definitif yang masuk ke dalam

(10), Sumatera Selatan (9), dan sisanya ter- kawasan hutan. 4

sebar di sejumlah provinsi. Konflik agraria Dominasi negara dan swasta semakin

yang terjadi pada 2011 melibatkan 69.975 mempersempit akses masyarakat untuk

kepala keluarga dengan luasan areal konflik memanfaatkan dan mengelola sumber

mencapai 472.048,44 hektare. daya alam. Akses dan pemanfaatan yang

Data Sensus Pertanian (SP) menunjukan

3 MK baru saja mengabulkan judicial review lima Bu-

jumlah petani gurem dalam 10 tahun pati Kalteng terhadap UU Kehutanan. MK menghapus

terakhir terus meningkat (1993-2003) dari Frasa "Penunjukan dan atau"pasal 1 angka 3 . Dalam

pertimbangan hukumnya MK berpendapat dalam pasal

10,8 juta menjadi 13,7 juta orang. 2

Eskalasi

itu, pemerintah bisa salah tafsir dan berbuat sewenang- wenang dalam memberikan status kawasan di daerah pemohon. Pasalnya, dalam penetapan sebuah kawasan

1 Keluhan terkait sektoralisasi dan disharmonisasi sebagai kawasan hutan cukup dengan frasa “ditunjuk hukum ternyata juga disampaikan oleh kalangan pen-

dan atau”.

gusaha hutan, Lihat Berita Bisnis Indonesia, 29 Februari 4 Siaran Pers Sekretariat Bersama Pemulihan Hak 2012, Inkonsistensi hukum dikeluhkan

Rakyat Indonesia menyebutkan Ada banyak versi yang 2 Hasil Sensus Pertanian 2003 yang disampaikan

menyebutkan jumlah desa di Kawasan Hutan banding- oleh Direktur Statistik Pertanian BPS,. menunjukkan

kan dengan data Kementrian Kehutanan yang menye- semakin miskinnya petani Indonesia. Hal itu terlihat

butkan 24.000 desa berada di kawasan hutan, Semen- dari meningkatnya jumlah petani gurem pada tahun

tara menurut KPA dalam siaran Persnya, seperti dikutip 2003 yang naik menjadi 56,5%. Selama sepuluh tahun

dari, Konflik Agraria Semakin Eksesif, Kompas 6 Febru- terakhir, jumlah petani gurem meningkat 2,6% per ta-

ari 2011 pemulihan Hak Rakyat Indonesia menyebutkan hun.

terdapat 19.000 desa berada dalam kawasan hutan.

16 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Oki Hajiansyah Wahab | Pengabaian Hak-Hak Konstitusional dalam Perspektif .............................. di berikan oleh eksploitasi sumber daya oleh konflik- konflik antara masyarakat se-

alam hanya dinikmati oleh aktor-aktor kitar hutan dengan pemerintah. Klaim ter- tertentu, sehingga mendorong terciptanya hadap status kepe milikan lahan dan akses ke timpangan sosial dan ekonomi. Menurut pe ngelolaan merupakan tema konflik di data Kementerian Kehutanan, luas Hutan kawasan hutan. 6 Salah satu konflik terpan- Tanaman Industri (HTI) hingga kini jang di Lampung adalah konflik di kawasan mencapai 9,39 juta hektar dan dikelola oleh Hutan Register 45 Kabupaten Mesuji Lam-

262 unit perusahaan dengan izin hingga pung. 7

100 tahun. Bandingkan dengan izin Hutan Laporan Tim Gabungan Pencar Fak- Tanaman Rakyat (HTR) sampai sekarang ta (TGPF) Kasus Mesuji 8 menyebut-

hanya seluas 631.628 hektar. Sementara, kan bahwa konflik di Register 45 adalah

luas HPH di Indonesia 214,9 juta hektar

5 yang dikuasai 303 perusahaan HPH. konflik penguasaan dan pengelolaan hutan tanaman industri yang sejak lama telah

Kondisi kawasan kehutanan di Lampung menjadi silang sengketa antara investor, dari Data Dinas Kehutanan Propin- masyarakat, dan pemerintah. Kebijakan si Lampung Tahun 2003 menyebutkan pemerintah yang berubah-ubah, tidak

minimalnya peng awasan 3.301.545 Ha, sebesar 32 persen dari luas

Propinsi Lampung memiliki luas wilayah terkoordinasi,

pe merin tah, investor yang tidak menjalan- tersebut berstatus kawasan hutan negara. kan kewajiban, menyalahgunakan izin, Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Ke- masya ra kat yang tersingkir dan menjadi hutanan tahun 1991 tentang Penunjuk- agresif, beroperasinya spekulan tanah telah kan Kawasan Hutan di Propinsi Lampung menye babkan per sengketaan yang ada di

melalui Tata Guna Hutan Kesepakatan Register 45 terus terjadi dan tidak pernah (TGHK) dan Per aturan Daerah Tingkat tuntas diselesaikan. 9

I Lampung Tahun 1993 tentang Rencana Pengalaman berbagai konflik pe nge-

Tata Ruang Wilayah Propinsi (RTRWP) lo laan sumber-sumber agraria seringkali

yang disahkan oleh Menteri Dalam Ne- berakhir dengan berbagai kisah ter abai-

geri adalah seluas 1.237.200 Ha (37,47 kannya hak- hak warga negara. Konflik

persen) dari total luas propinsi. Luas agraria ini bukan hanya berdimensi

kawasan hutan negara kembali berubah kekerasan, tetapi lebih jauh konflik-konflik

setelah di keluarkannya Keputusan Men- ter sebut me ngakibatkan hilangnya hak-hak

teri Kehutanan dan Per kebunan No. 416/ konstitusional warga negara. Masyarakat

Kpts-II/1999 yaitu menjadi 1.144.512 Ha Moro-moro adalah masyarakat yang berasal

(34,66 persen) dari luas daratan Lampung. dari berbagai daerah di Lampung masuk

Pada tahun 1999, kembali dikeluarkan Ke- putusan Menteri Kehutanan dan Perkebu- 6 Kusworo, Pengembangan PSDHBM, Pengalaman

Lampung Barat, nan No. 256/Kpts-II/2000 2002,hlm. 2. sehingga luas

7 Sebelumnya kawasan Hutan Register 45 masuk

kawasan hutan negara di Propinsi Lampung dalam Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2008 kembali berubah menjadi 1.004.735 Ha terjadi pemekaran dan Kawasan Register 45 masuk ke-

dalam wilayah Kabupaten Mesuji. Konflik ini telah ber-

atau seluas 30,43 persen dari total luas langsung selama belasan tahun dan melahirkan banyak Propinsi Lampung. Per ubahan terahir ter- korban.

8 Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kasus Mesuji

sebut adalah implikasi dari penunjukkan dibentuk oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hu- ulang peruntukan kawasan Hutan Pro- kum dan Keamanan lewat KEP.64/MENKO/POLHU- KAM/12/2011. Tim bertugas untuk melakukan pencar- duksi Dapat Dikonversi (HPK) menjadi ian fakta peristiwa menyangkut latar belakang, pelaku, areal peng gunaan lain. Saat ini didominasi dampak yang ditimbulkan, maupun hal-hal lain yang

terkait dengan peristiwa di Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Mesuji

5 Konflik Agraria Semakin Eksesif, Kompas 6 Februari

Provinsi Lampung.

2011 9 Laporan TGPF Kasus Mesuji hlm 4

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 17

J UrnAl IUS | Vol I | Nomor 1 | April 2013 | hlm, 15~31

dalam kawasan Hutan Register 45 pada menguasai 50% HTI di Propinsi Lampung tahun 1997 menjelang reformasi. Periode yang menyebabkan masyarakat harus 1997-2000 di Lampung terjadi eksodus menyandang predikat “perambah” dan “ma-

masyarakat ke dalam kawasan hutan akibat syarakat illegal”. Konsekuensinya hak-hak terbukannya iklim demokrasi dan reformasi konstitusional mereka sebagai warga negara kala itu. Sampai dengan saat ini mereka secara sengaja diabaikan. Tidak memiliki

telah tinggal selama 15 tahun dan me ngelola KTP, berbagai dokumen ke pendudukan lahan seluas 2.444 hektar. Berdasarkan lainnya, kehilangan hak-hak politiknya Sensus Penduduk (SP) 2010, terdapat dalam setiap pemilu maupun pilkada, akses

setidaknya 3359 jiwa yang berada di wilayah pendidikan dan kesehatan dasar yang me- yang disebut Moro-Moro. Oleh pemerintah madai adalah konsekuensi berdiam di ka- daerah mereka disebut sebagai penduduk wasan hutan register. ilegal maupun perambah hutan. Register

Pembukaan konstitusi kita sebagai ke -

45, Sungai Buaya, Kabupaten Mesuji, sepakatan bersama tentang cita-cita ber sama Provinsi Lampung adalah salah satu bagian sebagai dasar konstitusionalisme Indonesia

masyarakat yang merasakannya beratnya menunjukan secara jelas tujuan bernegara

menghadapi tekanan dan berbagai tindakan yakni melindungi segenap bangsa Indonesia

diskriminasi lainnya. Selama 15 tahun ter- dan seluruh tumpah darah Indonesia dan

akhir pemerintah daerah mengabaikan hak- untuk memajukan ke sejahteraan umum, hak konstitusionalnya akibat konflik agraria mencerdaskan kehi dupan bangsa, dan

yang menyelimutinya. ikut melaksanakan ke ter tiban dunia yang

Tinggal di kawasan hutan Register 45 berdasarkan kemer dekaan, perdamaian yang hak pengelolaanya dikuasai oleh PT abadi dan keadilan sosial. Selanjutnya paham Sylva Inhutani Lampung (SIL) adalah negara hukum sebagaimana ditentukan Pasal

merupakan perusahaan patungan antara 1 ayat (3) UUD 45 10 berkaitan erat dengan PT. Silva Lampung Abadi dan PT. Inhutani paham negara kesejahteraan (welfare state)

V. PT Silva Inhutani Lampung (PT SIL) di- atau paham negara hukum materiil sesuai dirikan berdasarkan akte Notaris nomor 360 dengan bunyi alinea keempat pembukaan tanggal 27 Oktober 1992. PT SIL semula dan ketentuan Pasal 34 UUD 1945. Di sini merupakan perusahaan patungan antara tampak jelas bahwa negara kesejahteraan PT Silva Lampung Abadi dengan salah satu yang dituju didasarkan pada nilai-nilai

perusahaan BUMN yaitu PT Inhutani V Pancasila dan pembukaan UUD1945. 11 dengan modal dasar Rp 42.229.000.000,-.

Dalam konteks negara kesejahteraan,

Dengan modal ditempatkan Rp 19.705. salah satu kepentingan paling mendasar 000.000,- komposisi PT Silva Lampung bagi setiap manusia adalah perlindungan

Abadi menguasai 60 % saham sedangkan ter hadap hak-haknya sebagai manusia. Per- PT Inhutani V 40%. Grup Usahannya me- lindungan hak asasi manusia merupakan meiliki banyak konsesi hutan di Propinsi salah satu materi inti dari naskah undang- Lampung. Widarto, Pemiliknya menurut versi Globe Asia’s 150 Richest Indonesians

10 Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 menyebutkan bahwa

Juni 2011 lalu, sebagai representasi dari Negara Indonesia adalah Negara Hukum. Prinsip negara

hukum berarti menjunjung tinggi supremasi, persamaan

Sungai Budi Group berada pada peringkat kedudukan di hadapan hukum, serta menjadikan hu- 145 dengan total kekayaan mencapai US$ kum sebagai landasan operasional dalam menjalankan

86 juta. PT Silva Inhutani dan jaringan- sistem penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, ber-

bangsa dan bernegara.

nya berdasarkan data yang diperoleh dari 11 Lihat Mahkamah Konstitusi RI, Naskah Kompre-

Kementrian Kehutanan Sungai Budi Grup hensif Perubahan Undang-Undang Dasar Republik In-

donesia Tahun 1945, Buku II sendi-sendi/Fundamental Negara, Jakarta, 2010, hlm. 11-37, 63.

18 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Oki Hajiansyah Wahab | Pengabaian Hak-Hak Konstitusional dalam Perspektif .............................. undang dasar negara modern. Konsep UUD 1945 telah mengalami perubahan

negara hukum kesejahteraan mengharus- yang sangat mendasar. Hal ini menjadikan kan pemerintahan berlandaskan pada dua UUD 1945 sebagai salah satu undang- hlm. Pertama, pemerintahan tunduk dan di- undang dasar yang paling lengkap memuat dasarkan pada hukum yang berlaku. Kedua, per lindungan terhadap hak-hak asasi negara ber tugas mewujudkan kesejahteraan

warga negara. Pasal 26 UUD tahun 1945 rakyatnya. Negara atau pemerintah tidak se- juga dengan jelas me ngatur tentang siapa mata-mata sebagai penjaga keamanan atau yang disebut dengan penduduk dan warga ketertiban masyarakat, tetapi pemikul uta-

negara. 14

ma tanggung jawab mewujudkan ke adilan Pasal 28 D ayat (1) UUD 1945 me-

sosial, kesejahteraan umum dan sebesar- besar kemakmuran rakyat. 12

negaskan, bahwasannya setiap orang berhak atas pengakuan jaminan, perlindungan dan

Kekuasaan negara seperti tersebut di atas kepastian hukum yang adil serta perlakuan tetap dibatasi oleh prinsip-prinsip negara yang sama di hadapan hukum. Selanjutnya hukum dan demokrasi. Bagir Manan 13 dalam Pasal 28 I ayat (2) yang menyatakan menjelaskan bahwa dalam negara hukum bahwasannya setiap orang berhak bebas kesejahteraan pada pokoknya memuat tiga dari perlakuan yang bersifat diskriminatif aspek utama yaitu aspek politik (antara atas dasar apapun dan berhak mendapat- lain pembatasan kekuasaan negara), aspek kan perlindungan terhadap perlakuan yang

hukum (antara lain supremasi hukum, asas bersifat diskriminatif itu. Sesuai dengan legalitas dan the rule of law), dan aspek sosial prinsip kontrak sosial maka setiap hak yang ekonomi yaitu keadilan sosial (social justice) terkait dengan warga negara dengan sendiri dan kesejahteraan umum (public welfare).

bertimbal-balik dengan kewajiban negara untuk memenuhinya.

UUD 1945 juga secara tegas telah me- larang berbagai tindakan diskriminasi se-

Pasal 28I ayat (4) UUD 1945 me nu n- bagaimana tercermin pada Pasal 27 ayat jukkan tanggung jawab negara dalam peng- (1), Pasal 28 D ayat (1), Pasal 28 I ayat hormatan, perlindungan dan peme nuhan (2). Hal yang sama juga tercermin dalam HAM. Sedangkan Pasal 28I ayat (5) me- Pasal 1 ayat (3) Undang-undang Nomor 39 negaskan penegakan dan perlindungan hak

Tahun 1999 tentang HAM yang juga tidak asasi manusia yang sesuai dengan prinsip mem benarkan diskriminasi berdasarkan negara hukum yang demokratis. Di samping perbedaan agama, suku, ras, etnik, kelom- jaminan hak asasi manusia yang diatur pok, golongan status sosial, status ekono-

dalam konstitusi, setiap Warga Negara mi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan poli- Indonesia juga diberikan jaminan hak tik. Ironisnya konstitusi yang didalamnya konstitusional dalam UUD 1945. Konstitusi ter dapat ber bagai pasal yang melindungi kita juga memuat ketentuan mengenai hak-hak konstitusional warganegara tidak jaminan hak asasi manusia tertentu yang pernah dirasakan oleh ribuan masyarakat hanya berlaku bagi Warga Negara, misalnya, Moro-Moro.

hak atas pe kerjaan, hak atas pendidikan dan lain-lain yang menimbulkan kewajiban bagi

Pasca Perubahan Kedua UUD 1945 pada negara untuk memenuhi hak-hak tersebut.

tahun 2000, ketentuan mengenai hak asasi manusia dan hak-hak warga negara dalam

14 Berdasarkan Pasal 26 UUD 1945, 1.) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan

12 Abrar Saleng, Hukum Pertambangan, Disertasi, orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang- Yogyakarta: UII Press, 2004,hlm. 64.

undang sebagai warga negara. Sementara 2.) Penduduk 13 Bagir Manan, Hubungan Antara Pusat dan Daerah

ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang ber- Menurut UUD 1945 , Pustaka Sinar Harapan : Jakarta,

tempat tinggal di Indonesia. 3.) Hal-hal mengenai warga 1994, hlm.19

negara dan penduduk diatur dengan undang-undang

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 19

J UrnAl IUS | Vol I | Nomor 1 | April 2013 | hlm, 15~31

Membaca UUD 1945 dengan cermat dasar kekuasaannya dan penyeleng garaan maka akan ditemukan istilah yang meng- ke kuasaan tersebut dilakukan di bawah arah pada pemahaman bahwa Indonesia kekuasaan hukum. sebagai Negara hukum kesejahteraan.

Sementara dalam konsep negara hukum Makna dari pernyataan dalam UUD 1945 kesejahteraan, 16 negara selain tunduk dapat di kategorikan bahwa Indonesia terma-

pada hukum yang berlaku, juga memiliki suk negara hukum kesejahteraan. Konsep

tugas dan tanggung jawab mewujudkan Negara kesejahteraan memikul tanggung

kesejahteraan rakyatnya. Negara tidak jawab utama untuk mewujudkan keadilan

semata-mata sebagai penjaga keamanan sosial, kesejahteraan umum dan sebesar- atau ketertiban masyarakat, tetapi bertang- besarnya kemakmuran rakyat.

gung jawab untuk mewujudkan keadilan

Berdasarkan uraian latar belakang di atas sosial, kesejahteraan umum guna sebesar- rumusan masalah yang hendak diangkat besarnya kemakmuran rakyat. dalam tulisan ini adalah :

Berkaitan dengan tugas dan tanggung

1. Betulkah kebijakan pengabaian hak- hak jawab negara, menurut Frans Magnis-

konstitusional yang dilakukan pe merintah Suseno, negara secara hakiki bertugas untuk

daerah terhadap warga Moro-Moro mengusahakan kesejahteraan umum. Untuk Register 45, Kabupaten Mesuji Lampung? itu negara harus mengusahakan semua pra-

syarat, kondisi, prasarana agar masyarakat

2. Bagaimanakah implikasi pengabaian hak- dapat hidup dengan adil dan sejahtera. 17 hak konstiusional yang dilakukan pemer- Meminjam pendapat Wolfgang Friedmann, 18

intah daerah terhadap warga Moro- Moro tugas tersebut memiliki konsekuensi

Register 45, Kabupaten Mesuji Lampung?

3. Betulkah kebijakan pengabaian hak- hak menentang absolutisme sehingga sifatnya revolusioner,

sebaliknya konsep the rule of law berkembang secara

konstitusional yang dilakukan pe- evolusioner. Rechtsstaat bertumpu atas sistem hukum merintah daerah terhadap warga Moro- kontinental yang disebut “civil law” atau “modern Ro-

man Law ”, sedangkan the rule of law bertumpu atas

Moro Register 45 diakibatkan oleh faktor- sistem hukum yang disebut “common law”. Karakeristik civil law faktor non-hukum? adalah administratif, sedangkan karakteristik

common law adalah judicial. Philipus M. Hadjon, Per- lindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia, PT. Bina

Teori negara hukum kesejahteraan di- Ilmu : Surabaya, 1987, hlm. 72. gunakan sebagai pisau analisis terhadap 16 Dalam berbagai literatur negara hukum kesejahter-

aan disebut dengan istilah yang berbeda-beda. Lemaire

kebijakan hukum yang tujuan akhirnya menyebutnya bestuurzorg (negara berfungsi menyeleng- adalah untuk mewujudkan kesejahteraan garakan kesejahteraan umum) atau welvaarstaat atau

verzogingsstaat, rakyat. Teori ini merupakan per paduan an- sedangkan A.M. Donner menyebutnya

sociale rechtsstaat (S.F. Marbun, Peradilan Administrasi

tara konsep negara hukum (klasik) dan neg- dan Upaya Administratif di Indonesia , Yogyakarta: UII ara kesejahteraan. Konsep negara Press, 2003, hlm. 133). Sementara Dalam kepustakaan hukum

Indonesia konsep negara hukum modern ini lazim diter-

klasik, 15 menempatkan hukum se bagai jemahkan menjadi “negara hukum kesejahteraan” atau

“negara hukum dalam arti luas” atau “negara hukum 15 Konsep negara hukum klasik dalam kepustakaan

dalam arti materiil” (Lihat antara lain Bagir Manan, hukum Eropa Kontinental dikenal dengan istilah Hubungan Antara Pusat dan Daerah Menurut UUD rechsstaat dan di Anglo Amerika dikenal dengan istilah

1945 , Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994, hlm. 38; the rule of law. Konsep “rechtsstaat” pada mulanya dikem-

Abrar Saleng, Loc. Cit; Satjipto Rahardjo menyebut den- bangkan antara lain oleh Immanuel Kant, Paul Laband,

gan istilah “negara hukum yang membahagiakan raky- dan Julius Stahl, sedangkan “the rule of law” yang dipelo-

atnya” (Satjipto Rahardjo, Negara Hukum Yang Mem- pori oleh A.V. Dicey , Lihat Jimly Asshiddiqie, “Peruba-

bahagiakan Rakyatnya , Yogyakarta: Genta Press, 2008, han UUD 1945 dan Pembangunan Hukum Nasional”,

hlm.100-119).

Makalah , Disampaikan dalam seminar “UUD 1945 17 Franz Magnis Suseno, Etika Politik, Prinsip-Prin- Sebagai Hukum Tertinggi dengan Empat Kali Peruba-

sip Moral Dasar Kenegaraan Modern, PT. Gramedia : Ja- han Sebagai Dasar Menuju Milenium III”. Bandingkan

karta, 1991, hlm. 316.

dengan Philipus M. Hadjon, yang menjelaskan bahwa 18 W. Friedmann, The State and The Rule of Law in A “rechtsstaat” dan “the rule of law” memiliki karakteristik

Mixed Economy, London: Steven and Sons, 1971, hlm. berbeda. Konsep rechtsstaat lahir dari suatu perjuangan

3, sebagaimana dikutip Abrar Saleng, Op. Cit., hlm.16.

20 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Oki Hajiansyah Wahab | Pengabaian Hak-Hak Konstitusional dalam Perspektif .............................. bahwa negara harus berfungsi baik sebagai penentu lahirnya suatu produk hukum baik

pe nyedia (provider) kesejahteraan rakyat secara langsung maupun tidak, maka dapat maupun sebagai pengatur (regulator) dalam diduga arah pembangunan hukum men- pembangunan ekonomi, termasuk dalam

jadi bisnis. Satjipto Rahardjo menjelaskan pengelolaan sumber daya alam untuk me- fenomena kosmologi masyarakat industri wujudkan kesejahteraan rakyat. Meminjam dimana proses - proses produksi ekonomi pendapat Jeremy Bentham bahwa ide dasar memerlukan tatanan sosial yang mampu negara kesejahteraan ber anjak dari abad ke- menciptakan medan sosial dimana proses-

18 ketika Bentham mempromosikan gaga- proses ekonomi dapat berlangsung secara san bahwa pemerintah memiliki tanggung baik. Masyarakat Industri menginginkan jawab untuk menjamin the greatest happi- suatu sistem hukum yang formal-logis yang ness ( atau welfare) ofthe greatest numberof dapat memberikan prediktabilitas tinggi dan

their citizens. Bentham menggunakan istilah kalkulasi produksi ekonomi. 20 utility (kegunaan) untuk menjelaskan kon-

Secara formal pembuat undang-undang sep kebahagiaan atau kesejahteraan. Menu- adalah DPR bersama pemerintah, tetapi rut Bentham, aksi- aksi pemerintah harus

se sungguhnya banyak peraturan dan ke- selalu di arahkan untuk meningkat-kan ke-

bijakan yang lahir karena pengaruh per-

bahagiaan se banyak mungkin orang. 19

usahaan dan investasi. 21 George Soros me- Metode Penelitian

nyebutnya sebagai “unholy alliances” antara

Sebagaimana disampaikan di atas, Pene- bisnis dan pemerintah, atau pengusaha dan

litian ini berada dalam ranah Socio legal penguasa. Prosedur hukum tetap dipatuhi, studies, yaitu menganalisis dan mem per - tetapi berbagai fungsi negara sebagai welfare masalahkan pertanyaan- pertanyaan hukum, state telah dipangkas dan dibengkokkan namun dalam pendekatan metodo logis nya,

oleh kepentingan bisnis. 22 menggunakan pendekatan inter disipliner.

Hal yang sama juga berlaku di daerah Sebagai penelitian socio-legal digunakan dua

bagaimana pemerintah daerah membangun cara sekaligus, yaitu metode analisis tekstual

sebuah kebijakan yang juga dipengaruhi terhadap berbagai peraturan perundang-

oleh kepentingan investasi di wilayahnya. undangan terkait dan studi lapangan dengan

Ketika hukum sudah menjadi bisnis, tujuan cara wawancara, ob servasi, dan tinggal

hukum sebagai pemberi rasa ke adilan, ter- bersama (live in) masyarakat Moro-Moro.

utama untuk melindungi si lemah, menjadi

PEMBAHASAN

20 Satjipto dalam FX Adji Samekto, Justice Not For All, Kritik terhadap Hukum Modern dalam Perspektif

A. Kritik Atas Kebijakan Pengabaian Hak- Studi Hukum Kritis, Genta Press : Yogyakarta, hlm.43

21 Dalam berbagai kesempatan di media Ketua MK,

Hak Warga Negara

Mahfud MD, menyatakan bahwa sejak tahun 2003 sam- pai dengan tanggal 9 November 2011, ada 406 kali pen-

Hukum modern yang kelihatan tenang gujian Undang-undang ke MK, dan 97 diantarannya dikabulkan. Menurutnya jumlah 97 perkara dengan kon- dan beradab dari luar ternyata sarat den- sekuensi ratusan pasal yang dibatalkan MK itu menan- gan desakan dan tuntutan kekuasaan bis- dakan begitu buruknya pembuatan UU. Salah satu sebab

buruknya UU karena ada jual beli pasal. Lihat juga :Pem- nis. Ketika kekuasaan bisnis ini menjadi buatan UU di DPR Banyak Ditunggangi Asing , Okezone

16 Niovember 2011, Politikus PDIP , Eva Sundari men- 19 Edi Suharto, Peta dan Dinamika Welfare State di

gakui bahwa banyakpembuatan Undang-Undang adalah Beberapa Negara: Pelajaran Apa Yang Bisa Dipetik Un-

pesanan asing. Menurutnya , draft-draft UU Liberalisasi tuk Membangun Indonesia , makalah disampaikan pada

Energi, Keuangan, Sumber Daya Alam atau pertanian Seminar Mengkaji Ulang Relevansi Welfare State dan

bahkan disiapkan oleh konsultan-konsultan asing dan Terobosan melalui Desentralisasi-Otonomi di Indonesia,

sering dibiayai oleh World Bank dan IMF yang memang Institute for Research and Empowerment (IRE) Yogya-

merupakan agen-agen pelaksana World Trade Organiza- karta dan Perkumpulan Prakarsa Jakarta, bertempat di

tion (WTO).

Wisma MM Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 25 22 George Soros, Open Society:Reforming Global Capi- Juli 2006.

talism , New York,Public Affairs, p. xi

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 21

J UrnAl IUS | Vol I | Nomor 1 | April 2013 | hlm, 15~31

me lenceng karena hukum sudah menjadi b. Bahwa untuk memberikan perlind- komoditas dan lebih me mentingkan fasilitas

ungan, pengakuan, penentuan status bisnis. Kolaborasi antara kekuasaan dan

pribadi dan status hukum setiap Peristi- ekonomi pada akhirnya menyebabkan ma-

wa Kependudukan dan Peristiwa Penting syarakat sulit untuk mengakses ke adilan.

yang dialami oleh Penduduk Indonesia dan Warga Negara Indonesia yang berada di

Sikap pemerintah daerah kukuh ber - luar wilayah Negara Kesatuan Republik

argumen bahwa berdasarkan UU 23 Tahun Indonesia, perlu dilakukan pengaturan

2006 Tentang Administrasi Kependudukan tentang Administrasi Kependudukan.

menyebabakan Masyarakat Moro- Moro mereka tidak bisa dikategorikan sebagai

Konsideran UU tersebut menunjukan penduduk karena bertempat tinggal di landasan filosofis kewajiban negara untuk kawasan hutan meski faktanya selama memberikan perlindungan dan pengakuan belasan tahun mereka sudah menjadi sebuah terhadap penentuan status pribadi dan entitas komunitas masyarakat layaknya status hukum atas setiap peristiwa ke- desa. Mereka juga dianggap melanggar UU pendudukan yang dialami oleh penduduk Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan.

Indonesia baik yang berada di dalam dan/ atau di luar wilayah Negara Kesatuan

Karl Llewellyn secara radikal mem- Republik Indonesia. Selanjutnya dalam

perlihatkan ‘legal indeterminacy’ bahwa “a Bab I, Pasal 1 ayat 2 dan 3 yang disebut

statute cannot go beyond its text ” (per undang- dengan definisi Penduduk adalah Warga

undangan tidak dapat melampaui teksnya), Negara Indonesia dan Orang Asing yang

tetapi juga prinsip bahwa ”to effect its purpose bertempat tinggal di Indonesia. Warga Neg-

a statute must be implemented beyond its text ” ara Indonesia adalah orang-orang bangsa (untuk mempunyai akibat pada tujuannya Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain

sebuah peratuan perundang- undangan har- yang disahkan dengan undang-undang seb-

us diimplementasikan melampaui teksnya). 23

agai Warga Negara Indonesia. Konsideran UU 23 tahun 2006 pada bagian

menimbang disebutkan : Pasal 2 UU 23 tahun 2006 Tentang Admin istrasi

Kependudukan mengatur

a. Bahwa Negara Kesatuan Republik bahwa setiap penduduk mempunyai hak

Indonesia berdasarkan Pancasila dan untuk memperoleh: a. Dokumen Ke pen- Undang-Undang Dasar Negara Republik dudukan; b. Pelayanan yang sama dalam

Indonesia Tahun 1945 pada hakikatnya Pen daftaran Penduduk dan Pencatatan

berkewajiban memberikan per lindungan Sipil; c. Per lindungan atas Data Pribadi;

dan pengakuan terhadap penentuan status

d. Kepastian hukum atas kepemilikan do- pribadi dan status hukum atas setiap kumen; e. Informasi mengenai data hasil Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa

Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil Penting yang dialami oleh Penduduk

atas dirinya dan/atau keluarganya. Indonesia yang berada di dalam dan/atau

di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Bila dikaitkan dengan kewajiban pen- Indonesia;

duduk seperti diatur dalam Pasal 3 UU

23 Tahun 2006 Tentang Administrasi

23 Karl Llewellyn dalam Widodo Dwi Putro , Mencari

Kependudukan mengenai prosedur pe la-

Kebenaran Materiil dalam Hard Case, Makalah, 2010, hlm 11. Karl Llewellyn adalah seorang penganut aliran

poran peristiwa kependudukan dikait kan

realisme hukum. Realisme hukum menurutnya bukan

dengan konteks masyarakat Moro- Moro

sebuah filsafat melainkan teknologi. Realisme hukum tidak lebih dari hanya sekedar teknologi. sumbangan

yang masuk dalam kawasan hutan pada

terbesar Llewellyn adalah pada pandangannya tentang

tahun 1997 saat UU Kependudukan belum

fungsionalism yakni mengartiklan hukum sebagai mesin yang punya tujuan tertentu.

di berlakukan. Ketika UU Kependudukan

22 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Oki Hajiansyah Wahab | Pengabaian Hak-Hak Konstitusional dalam Perspektif .............................. di ber lakukan,

kan bahwa setiap orang berhak mendapat telah berusaha melaporkan keberadaan kemudahan dan perlakuan khusus untuk mereka pada desa- desa resmi terdekat memperoleh kesempatan dan manfaat yang sampai kepada Dinas Kependudukan sama guna mencapai persamaan dan ke- Kabupaten namun kebijakan menolak dan adilan. Pemerintah sesungguhnya dapat mengabaikan masyarakat Moro-moro sudah mengkategorikan masyarakat Moro-Moro diberlakukan.

masyarakat

Moro-Moro

sebagai penduduk yang rentan akan admin- istrasi kependudukan dimana Pasal 25 UU

Kita bisa menelusuri semangat atau Kependudukan telah mengaturnya. 26

moral reading dalam risalah pem bahasan UU Administrasi Kependudukan. Pembahasan

Pemerintah daerah juga bisa menggunak- UU Administrasi Kependudukan adalah an Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No sebuah upaya untuk menciptakan hukum 471.13/2335/SJ tanggal 22 Juni 2011 yang

nasional dimana sebelumnya selama ditujukan kepada Kepala Daerah di seluruh puluhan tahun kita menggunakan produk Indonesia memberikan himbauan untuk hukum kolonial dalam pengaturan admin - melakukan pendataan terhadap bagi pen- istrasi kependudukan. 24 Kita juga bisa duduk yang bertempat tinggal di lokasi milik membaca alasan pembahasan RUU ini orang lain, menempati lahan kosong milik sebagai Pertama , upaya melaksanakan BUMN atau perusahaan swasta, serta orang perintah pasal 26 Ayat (2) Konstitusi yang terlantar. Surat Edaran ini me rupakan lan- me merintahkan pengaturan memalui jutan dari Peraturan Mendagri No 11 Ta- undang-undang segala hal yang berkaitan hun 2010 tentang Pedoman Pendaftaran dengan warganegara.Kedua, menggantikan dan Penerbitan Dokumen Kependudukan aturan-aturan pe ninggalan Belanda yang Bagi Penduduk Rentan Administrasi Ke- tidak lagi sesuai dengan konstitusi karena

pendudukan.

bersifat diskriminatif. Ketiga, memberikan Masyarakat yang berdiam di kawasan

jaminan dan kepastian hukum bagi Hutan Register 45 juga bukan tidak

warga negara dalam rangka mendapatkan

mendaftarkan keberadaanya hak publik dan hak ke perdataan dalam

ber upaya

ke pada pemerintah setempat sesuai dengan administrasi kependudukan. Keempat, mem-

amanat UU Kependudukan. Sejak tahun berikan kepastian hukum dan mencegah

2006 ber ulang kali mereka mencoba mendaf- kesimpangsiuran dalam pe ngurusan admin-

tarkan diri namun pemerintahan desa ter- istrasi kependudukan. 25

dekat kesulitan menerima karena adanya Bila kita tinjau lebih jauh lagi pasal 28H

kebijakan pe merintah daerah dan Provinsi ayat (3) konstitusi kita juga mengamanat- yang melarang desa-desa terdekat untuk mengakomodir masyarakat Moro- Moro.

24 Meski kita tidak lagi mengenal segregasi penduduk

Kebijakan peng abaian ini pada akhirnya

berdasarkan suku, agama, ras dan golongan , sebelum la- hirnya UU Administrasi Kependudukan Indonesia ma-

melahirkan berbagai tindakan diskriminatif.

sih menggunakan aturan yang sifatnya khusus. Seperti aturanm pecatatan sipil bagi penduduk keturunan Tiong-

Konstitusi kita dengan jelas mengatur

hoa yang menggunakan Bepalingen voor Geheel Indonesie

bahwa setiap orang berhak mendapat

Betreffende het Burgerlijken Handersrecht van de Chinezean, Staatsblad 1927;129 jo Staatsblad 1939;288 sebagaimana

kemudahan dan perlakuan khusus untuk

diubah terakhir dalam Staatsblad 1946;136 dan bagi golon-

me m peroleh kesempatan dan manfaat yang

gan Kristen menggunakan Huwelijk sordonantie voor Chris- tenen Indonesiers Java, Minahasa en Amboniena, Staatsblad 1933:74 jo Staatsblad 1939;288. Lihat Hak Asasi Manusia

26 Pasal 25 Ayat (1) UU 23 Tahun 2006 tentang dalam Pusaran Politik Transisional , ELSHAM, 2011, hlm.

kependudukan menyebutkan ; Instansi Pelaksana wajib 94.

melakukan pendataan Penduduk Rentan Administrasi 25 Sekretariat Jenderal DPR RI, Risalah Pembahasan

Kependudukan yang meliputi :a. Penduduk korban ben- UU No 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudu-

cana alam ;b. Penduduk korban bencana social; c. Orang kan , Jakarta

terlantar; dan d. Komunitas terpencil

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 23

J UrnAl IUS | Vol I | Nomor 1 | April 2013 | hlm, 15~31

sama guna mencapai persamaan dan ke - dan per lindungan terhadap hak-hak ma- adilan. Pasal ini menunjukan semangat syarakat.

negara untuk membantu warga negaranya Pemerintah daerah agaknya lebih me -

untuk mendapatkan ke sem patan, kemuda- milih kebijakan yang tidak sejalan dengan han dan perlakuan khusus bila diperlukan semangat konstitusi dan berbagai peraturan

untuk mendapatkan persamaan perlakuan perundang-undangan dengan ber lindung

dan rasa keadilan. Pasal 28 I ayat (2) dibalik berbagai alasan prosedur dan teknis

Konstitusi kita menyatakan bahwasannya administrasi, maka tepatlah kritik yang di-

seiap orang berhak bebas dari perlakuan yang sampaikan Unger bahwa dalam era negara bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan kesejahteraan, maka wacana hukum

berhak mendapatkan perlindungan terhadap semestinya berorientasi kebijakan. 28

perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.

Sikap diskriminasi sendiri diterangkan Jika dirunut secara historis, kebijakan pasal 1 butir 3 UU No.39 tahun 1999. 27 peng abaian yang dilakukan pemerin-

tah dilakukan berdasarkan pemahaman Selain diatur dalam konstitusi juga

hukum yang legal formal yang berasal dari ada nya legal rights tentang hak untuk

pe ngaruh aliran positivisme. Hal inilah yang mendapatkan perlakuan khusus bagi ma-

mendapat kritik keras dari aliran hukum syarakat rentan. Hal tersebut dapat kita lihat

kritis, positivisme hukum dan pemahaman dalam Pasal 5 Ayat (3) UU No. 39 Tahun

yang legal -formal dianggap tidak mampu 1999 Tentang Hak Asasi Manusia. Setiap

menjelaskan berbagai persoalan aktual orang yang termasuk kelompok masyarakat

dan faktual yang ditimbulkan dari proses yang rentan berhak memperoleh perlakuan

perubahan dan dinamika masyarakat yang dan per lindungan lebih berkenaan dengan

begitu cepat. 29

kekhususannya. Situasi ini mendorong kita untuk me-

Meski sederet aturan baik yang ter- renungkan apa yang dikatakan oleh Satjipto

cantum dalam konstitusi maupun Rahardjo untuk terus memperbaiki cara ber-

berbagai peraturan perundang-undangan hukum kita sehingga mampu melayani dan

lainnya, faktanya masyarakat Moro- Moro membawa rakyat kepada ke sejahteraan dan

selama belasan tahun kehilangan hak- kebahagiaan. Asumsi dasar filosofis bahwa hak konstitusi onalnya maupun hak-hak hukum adalah untuk manusia, bukan se-

hukumnya yang diatur ber bagai peraturan baliknya. Keberadaan hukum adalah untuk

perundang- undangan. Lewat argumentasi melayani dan melindungi manusia, hukum

kepastian hukum pemerintah mengingkari hendaknya dianggap sebagai suatu institusi

kewajiban asasinya untuk melindungi dan yang bertujuan me ngantarkan manusia ke- menjamin hak-hak konstitusional masyara- pada kehidupan yang adil, sejahtera dan

kat. Pemerintah lebih memilih melindungi bahagia. Hukum progresif menganut ide-

pemilik modal besar dan investasi dibanding ologi hukum yang pro-keadilan dan pro-

memberikan penghormatan, pemenuhan rakyat. 30 Hukum progresif yang ditawarkan

Satjipto Rahardjo mengajak kita untuk ti-

Diskriminasi berdasarkan pasal 1 butir 3 UU No.39 tahun 1999 adalah : Setiap pembatasan, pelecehan,

dak berpikir semata-mata menurut “legal

atau pengucilan yang langsung ataupun tak langsung di- dasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status

28 Roberto M. Unger, Teori Hukum Kritis, Kajian Ten- ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang

tang Posisi Hukum Dalam Masyarakat Modern, Nusame- berakibat pengurangan, penyimpangan atau penghapu-

dia : Bandung, 2008, hlm. 23.

san pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi 29 Soetandyo Wignyosoebroto, Op.cit, hlm 161 manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik in-

30 Satjipto Rahardjo, Hukum Progresif Sebuah Sintesa dividual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi,

Hukum Indonesia, Genta Publishing, Yogyakarta, 2009, hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan lainnya.”

hlm 6

24 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Oki Hajiansyah Wahab | Pengabaian Hak-Hak Konstitusional dalam Perspektif .............................. way” tetapi lebih daripada itu menurut “rea- merupakan penduduk dan tidak memiliki

sonable way” . 31 KTP. 33

Di sinilah sesungguhnya konteks relasi Hak politik warga negara sebagaimana negara-rakyat diuji, tidak hanya dalam diuraikan diatas merupakan hak yang bentuknya yang termaterialkan dalam ber sifat universal sebagaimana ditegas- konstitusi sebuah negara, tetapi bagaima- kan dalam kovenan hak sipil dan politik na negara mengimplementasikan tang- PBB tahun 1966 34 yang telah diratifikasi gung jawabnya atas penghormatan, per-

Indonesia melalui UU No.12 tahun 2005. lindungan, dan pemenuhan hak-hak asasi Ketentuan mengenai hak politik warga manusia. 32 UUD 1945 semestinnya menjadi

Negara dalam kovenan hak sipol tersebut pemandu ukuran konstitutionalitas bagi tin- diatas, sebetulnya juga diatur dalam pasal dakan maupun tanggung jawab pemerintah

27 ayat 1 UUD 1945. 35

atas nama negara terhadap rakyatnya. Penegasan konstitusionalitas dan legal

B. Implikasi Pengabaian Hak-Hak Kon- right hak politik warga Negara, tertuang stitusional Warga Moro-Moro Reg ister dalam Pasal 43 Undang Undang No.39 tahun 1999 tentang HAM. 45, Kabupaten Mesuji Lampung 36 Berdasarkan Deskripsi tersebut, dapat dipahami bahwa

1. Pengabaian Hak-Hak Politik Warga Negara hak politik warga Negara baik hak politik Pemerintah daerah sejak Kabupaten

Tulang Bawang sampai Kabupaten Mesuji enggan memberikan dokumen ke pendudukan dan hak politik kepada

33 Surat ini dikeluarkan pemerintah setelah men- warga Moro-Moro. Pemerintah beralasan, dapatkan kritik berbagai pihak yang meminta pemerin-

warga Moro-Moro menempati kawasan tah untuk memenuhi hak politik masyarakat di kawasan

hutan Sebelumnya DPRD, DPD RI, KOMNASHAM,

yang tidak boleh di tempati. Pemberian beberapa akademisi dan berbagai organisasi masyara- dokumen kat sipil meminta pemerintah daerah (Provinsi dan kependudukan dianggap dapat

Kabupaten) untuk menjelaskan status masyarakat dan

membawa implikasi politik terhadap status mengembalikan hak politik warga Moro-Moro di Ka- ke wasan Hutan Register 45. pendudukan warga Moro-Moro ter-

34 Dalam pasal 25 kovenan hak sipil dan politik dite-

hadap lahan yang mereka diami saat ini. gaskan : Setiap warga negara harus mempunyai hak dan Lewat Surat Gubernur Nomor 270/0973/ kesempatan, tanpa pembedaan apapun sebagaimana yang

dimaksud dalam Pasal 2 dan tanpa pembatasan yang ti-

II.03/2011 Tentang Tindak lanjut pe- dak layak, untuk: (a) Ikut serta dalam pelaksanaan uru- nanganan Hak Politik masyarakat Kawasan san pemerintahan, baik secara langsung ataupun melalui wakil-wakil yang dipilih secara bebas; b) Memilih dan di- Hutan Register 45, Pemerintah daerah pilih pada pemilihan umum berkala yang murni, dan den- menegaskan untuk tidak memberikan hak gan hak pilih yang universal dan sama, serta dilakukan

melalui pemungutan suara secara rahasia untuk menja-

politik kepada masyarakat di Kawasan min kebebasan menyatakan keinginan dari para pemilih; Hutan Register 45 dengan alasan bukan (c) Memperoleh akses pada pelayanan umum di negaran-

ya atas dasar persamaan dalam arti umum. 35 Pasal 27 ayat 1 UUD 1945 berbunyi “Segala warga

negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemer- intahan itu dengan tidak ada kecualinya.”

31 Satjipto Rahardjo. Konsep dan Karakteristik Hukum 36 Pasal 43 Undang Undang No.39 tahun 1999 ten- Progresif. Makalah Dalam Seminar Nasional Hukum

tang HAM berbunyi : (1) Setiap warga negara berhak Progresif I, Diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Uni-

untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan umum ber- versitas Diponegoro Bekerjasama dengan Program Dok-

dasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang tor Ilmu Hukum Universitas Diponegoro dan Fakultas

langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil sesuai den- Hukum Universitas Trisakti, Jakarta di Semarang, tang-

gan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Setiap gal, 15 Desember 2007, hlm. 11.

warga negara berhak turut serta dalam pemerintahan den- 32 Herlambang Perdana Wiratraman, Konstitusional-

gan langsung atau dengan perantaraan wakil yang dipili- isme dan HAM, Konsepsi Tanggung Jawab Negara dalam

hnya dengan bebas, menurut cara yang ditentukan dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia , Jurnal Ilmu Hukum

peraturan perundang-undangan. (3) Setiap warga negara YURIDIKA Vol. 20, No. I Januari 2005, hlm. 2.

dapat diangkat dalam setiap jabatan pemerintahan.

Kajian Hukum dan Keadilan IUS 25

J UrnAl IUS | Vol I | Nomor 1 | April 2013 | hlm, 15~31

Hak-hak anak seperti yang diatur dalam dan peraturan hukum di Indonesia. Hak pasal 28B ayat (2) UUD 1945. 41 Lewat politik juga adalah hak yang diakui dan pengaturan ini, jelas bahwa setiap anak di lindungi oleh Kovenan Internasional Indonesia memunyai hak konstitusional Hak-Hak Sipil dan Politik yang juga telah atas kelangsungan hidup (rights to life and diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia pada

aktif 37 maupun pasif 38 dijamin oleh konstitusi

survival), hak tumbuh dan ber kembang

tahun 2005. Implikasinya pemerintah me- (rights to development), dan hak per- miliki kewajiban untuk mengambil berbagai lindungan dari kekerasan dan diskriminasi. langkah dan kebijakan dalam melaksanakan Konstitusi onalitas hak anak merupakan kewajiban untuk menghormati (to respect), condition sine quanon bagi jaminan eksistensi melindungi (to protect) dan memenuhi (to hak-hak anak. Frase Setiap dalam konstitu- fullfil) hak-hak setiap orang yang tinggal di si menunjukan berlaku untuk semua anak wilayah dan yurisdiksi Indonesia.

Indonesia tanpa terkecuali.

2. Hilangnya Hak-Hak Anak Hak-hak anak dalam konteks legal rights selanjutnya tertuang dalam UU nomor 23

Pengabaian hak- hak konstitusional juga dialami oleh ratusan anak di Moro-Moro. tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Pas- al 4 UU Nomor 23 Tahun 2002 menyebutkan

Anak-anak yang lahir di wilayah Hutan bahwa Setiap anak berhak untuk dapat hid-

Register 45, sejak di dalam kandungan

up, tumbuh, ber kembang, dan ber partisipasi sudah merasakan beratnya tekanan hid-

secara wajar sesuai dengan harkat dan mar- up akibat kebijakan pengabaian hak-hak

konstitusional. Berdasarkan Sensus Pen- tabat kemanusiaan, serta mendapat perlind- ungan dari kekerasan dan diskriminasi. Se-

duduk (SP) Tahun 2010 terdapat 1.018 ke- lanjutnya Pasal 5 Setiap anak berhak atas

pala keluarga dengan total penduduk men- suatu nama sebagai identitas diri dan status

capai 3359 jiwa. 39 Dari jumlah tersebut, kewarganegaraan. Pasal 27 ayat 1 Undang-

terdapat 478 anak balita yang kehilangan haknya untuk mendapatkan akta ke lahiran undang yang sama kembali menegaskan

bahwa Identitas diri setiap anak harus di- dan pelayanan kesehatan dasar seperti

berikan sejak kelahirannya. Posyandu. Selain itu 539 anak usia sekolah

kesulitan mendapatkan akses pendidikan Hampir dapat dipastikan 90% anak di dasar yang layak. 40 Moro-Moro tidak memiliki akta ke lahiran.

Akta kelahiran merupakan salah satu

bukti

kewarga negaraan. 42 Lewat akta

ke lahiran, anak berhak untuk men dapat-

37 Hak aktif adalah hak warga Negara untuk memilih

wakil-wakilnya maupun pimpinan Pemerintahan Pusat

kan per lindungan hak-hak kewarga negara-

dan Daerah melalui Pemilihan yang bersifat Luber dan Jurdil. Hak aktif warga Negara dalam sistem penyeleng-

annya misalnya hak atas pendidikan, hak

garaan Pemilu antara lain hak untuk didata dan didaftar

atas ke sehatan, hak atas pemukiman,

sebagai pemilih, hak untuk mendapat informasi secara luas dan objektif mengenai Pemilu, hak untuk memberi-

dan hak atas sistem perlindungan sos-

kan suara dan mengadukan kepada pihak terkait jika

ial. 43 Akibat konflik agraria berkepanjan-

ditemukan ada pelanggaran dan lain-lain. 38 Hak pasif adalah hak warga Negara untuk dipilih

41 Pasal 28B ayat (2) UUD 1945 menyatakan Setiap sebagai wakil rakyat atau Pimpinan Pemerintahan Pusat

anak anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, maupun Daerah. Hak pasif warga negera dalam sistem

dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari ke- penyelenggaraan Pemilu antara lain hak menjadi peserta

kerasan dan diskriminasi .

Pemilu anggota legislatif maupun Pemilu Presiden dan 42 Terdapat dua fungsi utama dari Akta Kelahiran Wakil Presiden sepanjang memenuhi syarat.

pertama, Menunjukkan hubungan hukum antara anak 39 Meski tidak diakui sebagai penduduk oleh pemer-

dengan orang tuanya secara hokum. Kedua, Merupakan intah daerah , pada Sensus Penduduk 2010 , BPS tetap

bukti awal kewarganegaraan dan identitas diri pertama mendata mereka sebagai penduduk. Beberapa orang re-

yang dimiliki anak.

lawan untuk keperluan sensus juga direkrut dari kalan- 43 Dalam kerangka hukum Hak Asasi Manusia gan masyarakat

(HAM) internasional, hak atas kewarganegaraan meru- 40 Laporan TGPF, Op.cit, hlm. 14.

pakan hak asasi setiap manusia. Deklarasi Universal

26 IUS Kajian Hukum dan Keadilan

Oki Hajiansyah Wahab | Pengabaian Hak-Hak Konstitusional dalam Perspektif .............................. gan pe merintah juga enggan membangun ketidak adilan adalah kekerasan nomor satu,