KAJIAN RESISTANCE TO CHANGE DAN PERCEIVE

KAJIAN RESISTANCE TO CHANGE DAN
PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT
(Studi Empiris Pada Karyawan
Perusahaan Swasta di Bandung)
Ayu Dwi Nindyati
[email protected]
Program Studi Psikologi, Universitas Paramadina
Abstrak: Topik penelitian ini adalah resitance to change yang telah diketahui sebagai salah
satu konsekuensi adanya perubahan yang terjadi di organisasi dalam bentuk yang negatif.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami pengaruh perceived organizaational
support terhadap resistance to change yang dialami karyawan. Kerangka berpikir peneliti
adalah karyawan yang mendapatkan dukungan perusahaan dengan cukup maka memiliki
resistance to change yang rendah. Penelitian ini dilakukan pada 70 karyawan perusahaan
swasta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang merasakan perceived
organizaational support lebih akan memiliki resistance to change yang lebih rendah. Hal
ini berarti perceived organizational support sebagai aspek eksternal juga berperan pada
resistance to change yang dimiliki karyawan.
Kata kunci: Resistance to change, Perceived organizational support, private company
Abstract: The research topic is resistance to change that is understood as a negative
consequence of changes. Researcher assumes that external aspects such as perceived
organizational support can influence the resistance to change. The purpose of this research is

to understand the influence of the perceived of organizational support in reducing resistance
to change. Employees who have enough POS will diminish the perceived resistance to change.
The respondents of the research were the 70 employees of private company engaged in the field
of funding. The result’s showed that employees who feel the higher perceived organiztional
support has lower resistance to change. This means the perceived organizational support as
external aspegts also affect the resistance to change.
Keywords: Resistance to change, Perceived organizational support, private company

109 INQUIRY Jurnal Ilmiah Psikologi, Vol. 7 No. 2, Desember 2016, hlm 107-121

PENDAHULUAN

menjelaskan RTC sebagai kecenderungan

P

embahasan yang berkaitan dengan

individu untuk menunjukkan perilaku yang


perubahan sering kali dikaitkan

tidak menghendaki adanya perubahan.

dengan suatu pertanyaan dengan

Sejalan dengan yang dikemukakan Oreg

menanyakan apakah ada di dunia ini

(2006) bahwa RTC merupakan tendensi

yang tidak berubah? Pertanyaan tersebut

atau kecenderungan seseorang untuk

biasanya diikuti dengan jawaban bahwa

bertahan atau menolak perubahan, tidak


satu-satunya yang tidak berubah di dunia

menghargai perubahan dan menunjukkan

ini adalah perubahan itu sendiri. Bila

adanya permusuhan dengan berbagai

mengacu pada pendapat umum dan awam

konteks dan jenis perubahan disekitarnya.

tentang perubahan tersebut, maka dapat

Dengan demikian pemahaman terhadap

dipahami tidak ada yang tidak mengalami

RTC


perubahan, termasuk organisasi yang

kita adanya reaksi negatif berupa sikap

mendasari jalannya sebuah perusahaan.

individu

Manajemen perusahaan yang menjaga

dapat memicu munculnya perilaku yang

perusahaan untuk tetap berada pada

menolak adanya perubahan.

memberikan

koridornya dalam mencapai tujuan, tidak


informasi

terhadap

kepada

perubahan

yang

Penelitian lainnya menjelaskan

dapat dipungkiri, pasti akan mengikuti

bahwa

keberadaan

perubahan tuntutan lingkungan dimana


negatif

terhadap

perusahaan tersebut berada. Bukan hanya

karyawan seperti kepuasan karyawan

dengan alasan untuk pencapaian kinerja

(Naomi & Nindyati, 2007), perilaku

perusahaan yang lebih bagus, namun juga

innovative (Nindyati, 2009), dan prestasi

berkaitan dengan iklim kompetisi yang

belajar (Nindyati, 2014).


ada.

berdampak pada menurunnya komitmen
Karyawan sebagai salah satu

organisasi,

RTC

berdampak

perilaku

produktif

RTC juga

meningkatnya

pelaku perusahaan berpeluang besar


keterlambatan

untuk

individu (King & Anderson, 2003). Dari

mengalami

konsekuensi

dari

dan

perubahan yang terjadi. Salah satu

penelitian-penelitian

konsekuensi


bahwa

munculnya

dari

RTC

memberikan

terlihat
pengaruh

yang kuat terhadap penurunan aspek-

perubahan yang disebut resistance to

aspek yang menjadi bagian dari perilaku


change (RTC). Bovey dan Hede (2001)

produktif

menjelaskan

kehidupan

merugikan perusahaan. Dengan dilandasi

permasalahan

pemahaman tersebut peneliti tertarik

RTC

negatif

adalah


tersebut

hadiran

terhadap

berorganisasi

sikap

perubahan

ketidak

jumlah

dalam

adalah

karyawan

yang

pastinya

yang selalu muncul jika manajemen dari

untuk meneliti

organisasi melakukan perubahan pada

membuat karyawan mengalami RTC.

organisasi. Secara sederhana Lines (2004)

lebih lanjut apa yang

Secara umum perilaku manusia

Nindyati, A.D Kajian Resitance to Change dan Percieved Organizational Support
(Studi Empiris Pada Karyawan Perusahaan Swasta di Bandung)

110

muncul karena adanya aspek internal

dapat menunjukkan respon terhadap

(personal)

eksternal

lingkungannya kearah positif, sehingga

(lingkungan), demikian juga dengan RTC

bila dikaitkan dengan RTC maka seseoran

yang tentunya ada dua aspek tersebut

dengan dua kecerdasan ini menunjukkan

yang ikut berperan menguatkan atau

kemampuan untuk meminimalkan RTC

melemahkan RTC. Penelitian sebelumnya

yang dirasanya.

dan

menjelaskan
change

aspek

resistance

bahwa

(RTC)

sebagai

to

Dalam

penelitian

Nindyati

konsekuensi

(2010) dan Janou (2006) telah diperoleh

dari perubahan muncul karena ada

informasi bahwa aspek internal karyawan

aspek-aspek personal dari karyawan

mampu mempengaruhi munculnya RTC,

(Nindyati,

2010).

dalam penelitian ini peneliti tertarik

Nindyati

tersebut,

Dalam

penelitian
bahwa

dengan keberadaan aspek eksternal dari

aspek personal yang terbukti mampu

karyawan. Apakah aspek eksternal yang

mengurangi

kecerdasan

dipersepsikan oleh karyawan sebagai

emosi dan kecerdasan adversity. Janou

unsur yang mendukung dirinya atau tidak

(2006) juga melakukan penelitian yang

berperan pada pembentukan RTC pada

menjelaskan bagaimana

karyawan.

RTC

dijelaskan
adalah

kepribadian

dan emosi seseorang mempengaruhi

Organisasi sebagai lingkungan

RTC. Dari penelitian Nindyati dan Janou

eksternal terdekat karyawan merupakan

ini dipahami bahwa aspek internal

lingkungan eksternal kedua setelah rumah

seorang karyawan mempengaruhi RTC

yang menjadi tempat beraktivitasnya.

yang dirasakan. Seorang karyawan yang

Tidak sedikit karyawan berada di kantor

adversity

(organisasi) lebih dari delapan jam

adanya

setiap harinya. Hal ini menandakan lebih

kemampuan untuk menjaga staminanya

dari sepertiga waktu aktif/produktif

dalam berbagai situasi yang menantang,

karyawan tersebut berada di kantor.

termasuk perubahan yang terjadi di

Untuk

lingkungan

juga

kerja, dan kondisi dirinya maka suasana

dengan kecerdasan emosi yang dimiliki

kantor yang supportif dan kondusif

seseorang. Kecerdasan emosi ini mampu

termasuk dari para pengelola organisasi,

berperan untuk menjaga seseorang dalam

sistem dalam organisasi, dan rekan-

menunjukkan reaksi emosi yang tepat

rekan

dalam situasi yang tidak menyenangkan,

yang memperhatikan karyawan akan

termasuk perubahan yang dipersepsikan

memberikan

sebagai situasi yang tidak nyaman. Baik

para karyawan dan secara timbal balik

kecerdasan adversity maupun kecerdasan

karyawan juga akan memberikan manfaat

emosi

yang besar pada organisasi. Hal ini

menunjukkan
yang

baik

kecerdasan
ditandai

dengan

kerjanya.

membantu

Demikian

seseorang

untuk

menjaga

dalam

produktivitas,

kantornya.
manfaat

sikap

Organisasi

positif

pada

111 INQUIRY Jurnal Ilmiah Psikologi, Vol. 7 No. 2, Desember 2016, hlm 107-121

dijelaskan dalam social exchange theory

penghargaan atas usaha karyawan, sebagai

yang memahami bahwa pekerjaan yang

keyakinan karyawan bahwa perusahaan

dimiliki seseorang merupakan suatu

akan menghargai kontribusi karyawan

pertukaran antara usaha dan loyalitas

mencapai tujuan kerja/organisasi dan

yang berorientasi pada tangible dan

keyakinan karyawan bahwa organisasi

social rewards (Bateman & Organ, 1983;

akan menjaga kesejahteraan karyawan,

Brief & Motowidlo, 1986; Etzioni, 1961;

termasuk menghindarkan karyawan dari

Gould, 1979; Levinson, 1965; March

situasi kerja yang penuh tekanan.

& Simon, 1958; Mowday et al., 1982;

Penelitian-penelitian

Organ & Konovsky, 1989; Steers, 1977

berkaitan

dalam Rhoades & Eisenberger, 2002).

keberadaan

Dalam konteks social exchange theory

pengaruh

ini, Gouldner (Rhoades & Eisenberger,

produktif karyawan yang bermuara pada

2002) menjelaskan ketika seseorang

pengaruh positif terhadap perusahaan.

memperlakukan orang lain dengan baik,

Hasil

maka

POS membentuk komitmen organisasi

norma

mengharuskan

adanya

POS

yang

menjelaskan

POS

ini

bahwa

memberikan

positif terhadap perilaku

penelitian

membuat

bahwa

perlakukan serupa akan diterima kembali

karyawan

orang tersebut (The reprocity norm).

karyawan untuk keluar dari perusahaan

Dalam waktu yang lama, jika karyawan

berkurang (Bishop, Scott, & Burrough,

dan perusahaan (employee dan employer)

2000). Penelitian lainnya menunjukkan

menerapkan reprocity norm ini pada

bahwa POS mampu mengurangi dampak

hubungan kerjanya, maka perlakuan

negatif dari keberadaan rekan kerja

positif yang diterima setiap pihak akan

yang melakukan withdrawal (Eider &

mendapatkan balasan yang sama dari

Eisenberger, 2008). Dari dua penelitian

pihak lainnya yang mengarah pada

tersebut semakin kuat keberadaan POS

keuntungan untuk kedua belah pihak.

mampu menguatkan perilaku produktif

Eisenberger,

yang

menegaskan

intensi

Huntington,

karyawan dan di sisi lain mampu

Hutchison, dan Sowa (1986) menegaskan

mereduksi dampak negatif yang muncul

bahwa hubungan karyawan dan organisasi

pada karyawan sebagai konsekuensi dari

yang timbal balik tersebut dijelaskan

tindakan karyawan lainnya.

sebagai

perceived

organizational

Resistance

to

change

sebagai

support (POS). Eisenberger, dkk., (1986)

konsekuensi negatif dari perubahan yang

menjelaskan POS dengan lebih luas

telah banyak dibuktikan dalam penelitian

sebagai persepsi karyawan terhadap

sebelumnya

dukungan yang diberikan oleh organisasi

karena mengurangi perilaku produktif

kepada karyawan yang terlihat sebagai

karyawannya, perlu dikaji terus agar

kemauan organisasi dalam memberikan

perusahaan dapat mengantisipasi dan

merugikan

perusahaan

Nindyati, A.D Kajian Resitance to Change dan Percieved Organizational Support
(Studi Empiris Pada Karyawan Perusahaan Swasta di Bandung)

112

mengelolanya. Teori perilaku yang telah

dalam pembentuka RTC sudah terlihat

lama dikaji seperti halnya Psikologi,

dengan

memahami

internal

sehingga perlu diimbangi dengan kajian

seseorang merupakan pendorong yang

tentang RTC dari susut eksternal. Terkait

kuat dan cenderung bertahan lama

dengan hal tersebut, peneliti mencoba

dalam melandasi perilaku seseorang.

mengusulkan

Kepribadian yang dipahami sebagai salah

peran eksternal dalam hal ini adalah POS

satu aspek internal yang mencerminkan

dalam membentuk RTC yang dialami

kekhasan seseorang dalam menghadapi

oleh karyawan. Penelitian ini bertujuan

tuntutan

dianggap

untuk melengkapi penelitian lainnya yang

Kemampuan

mengkaji RTC dari sisi eksternal. Dengan

karyawan dalam mengelola tuntutan

diajukannya POS sebagai prediktor yang

eksternal

mampu

hendak diuji pengaruhnya terhadap RTC,

bertahan dan menunjukkan reaksi yang

peneliti berharap mendapatkan suatu

tepat juga merupakan cerminan dari aspek

kajian ilmiah yang dapat memberikan

internal karyawan yang membantunya

informasi

untuk tetap dapat menunjukkan perilaku

pun mampu mengelola RTC dengan

kerja yang positif. Seperti halnya kajian

mengurangi RTC yang dirasakan oleh

peran aspek internal terhadap perilaku

karyawan.

memiliki

bahwa

aspek

lingkungannya
peran

besar.

sehingga

karyawa

manusia, kajian peran kondisi eksternal

adanya

beberapa

suatu

bahwa

Penelitian

usaha

aspek

ini

responden

penelitian

pesat

perusahaan

swasta

perannya

membentuk

mengkaji

eksternal

menggunakan

juga mengalami pengembangan yang
dalam

penelitian,

karyawan
yang

sudah

perilaku manusia. Seperti dijelaskan

diketahui bahwa perusahaan swasta

oleh Lewin dalam Field Theory yang

harus memenuhi kebutuhannya sendiri

menyatakan bahwa perilaku manusia

untuk dapat bertahan dalam situasi

merupakan fungsi dari aspek personal

pasar yang memiliki daya saing kuat.

dan

ini

Perusahaan swasta harus menunjukkan

menjelaskan bahwa kompleksitas dalam

usaha yang kuat untuk tetap menjaga

memahami perilaku manusia terlihat

produktivitasnya.

nyata. Dalam memahami munculnya

yang harus dikelola tentunya adalah

perilaku atau reaksi manusia terhadap

sumber daya manusianya agar tetap

stimulus yang ada hendaknya berimbang,

menunjukkan perilaku produktif yang

tidak memberatkan pada salah satu

membantu

aspek saja, apakah aspek personal saja

menjaga produktivitasnya. Pengelolaan

atau lingkungan saja. Dalam pembahasan

SDM yang tepat akan mendorong SDM

RTC pun demikian. Kajian-kajian yang

untuk

menyatakan

yang sejalan dengan perusahaan dalam

lingkungan

(B=f(PxE).

peran

aspek

Hal

personal

Salah

perusahaan

menunjukkan

satu

untuk

perilaku

usaha

tetap

kerja

113 INQUIRY Jurnal Ilmiah Psikologi, Vol. 7 No. 2, Desember 2016, hlm 107-121

mencapai peningkatan produktivitasnya.

kondisi lingkungan yang sulit dikontrol

Dengan demikian diperlukan SDM yang

seperti bencana, gagal panen dll. Dengan

tidak menunjukkan perilaku menghambat

kondisi pekerjaan yang seperti ini, peneliti

usaha

produktivitas

memandang bahwa karyawan ini cocok

perusahaan termasuk RTC yang dapat

untuk menjadi responden penelitian

menghambat

untuk mengkaji aspek RTC.

pencapaian
lajunya

pencapaian

Resistance to change dalam penelitian

perkembangan perusahaan.
Berlandaskan pada penelitian-

ini dipahami sebagai kecenderungan

penelitian sebelumnya tentang RTC dan

karyawan untuk menolak perubahan

POS maka peneliti mengajukan hipotesis

dan memilih untuk tetap melakukan

penelitian

aktivitas kerjanya dengan cara-cara yang
organizational

sudah dikuasainya tidak peduli apakah

support mampu mengurangi resistance to

akan membantunya mencapai hasil kerja

change karyawan perusahaan swasta.

yang lebih bagus atau tidak. Pengukuran

Hipotesis:

Perceived

RTC dilakukan dengan menggunakan
METODE PENELITIAN
Penelitian

pada

Oreg yang digunakan pada penelitian

perusahaan swasta yang bergerak pada

sebelumnya oleh Nindyati (2014), terdiri

bidang pembiayaan bagian marketing

dari 18 item yang terbagi ke dalam empat

dan collection. Perusahaan dalam bidang

aspek yaitu:

ini cukup banyak memiliki kompetitor

1.

sehingga

ini

kuesioner yang dikembangkan oleh Shaul

karyawan

dilakukan

harus

Routine seeking, dipahami sebagai
aktifitas yang diperlihatkan individu

memiliki

kemampuan untuk tidak menggunakan

dengan mengekspresikan rendahnya

cara-cara kerja yang monoton, karena

dorongan untuk mencari stimulus

yang dihadapi adalah suatu situasi dan

atau sensasi dalam aktifitas sehari-

kondisi yang sangat fluktuatif. Jumlah
responden

penelitian

sebanyak

harinya. Individu yang didominasi
oleh routine seeking biasanya lebih

70

orang berasal dari bagian marketing

senang

dan collection. Sebagai karyawan yang

yang

bekerja di bidang ini, mereka dituntut

dibandingkan

untuk tetap produktif dalam situasi kerja

tugas baru. Individu dengan routine

yang penuh tekanan dan kental dengan

seeking yang kuat juga cenderung

perubahan setiap harinya. Karyawan

susah

akan berhadapan dengan konsumen yang

pembaharuan

memiliki karakter berbeda-beda, juga

pada cara-cara kerjanya.

akan berhadapan dengan situasi pasar
dan kompetitor yang semakin ketat serta

2.

melakukan
telah

Emotional

rutin

tugas-tugas
dikerjakannya

melakukan

untuk
atau

reaction

tugas-

mengadakan
improvement
to

impose

change, berkaitan dengan resiliensi

Nindyati, A.D Kajian Resitance to Change dan Percieved Organizational Support
(Studi Empiris Pada Karyawan Perusahaan Swasta di Bandung)

psikologis dan kemampuan untuk

tersebut dan hal ini cenderung

menahan

konsisten

diri

sehingga

tidak

sepanjang

waktu.

lepas kendali dalam situasi yang

Dimensi ini berkembang dalam diri

menuntut

individu terkait dengan penanaman

perubahan.

Dimensi

emotional reaction to impose change

dogmatis

berkaitan

kelenturan

yang menjadikan nilai maupun

dan kemampuan individu untuk

prinsip-prinsip hidupnya sebagai

coping dengan perubahan yang

dogma dalam dirinya, cenderung

ada di sekelilingnya. Individu yang

sulit untuk mengubah pemikirannya

mengalami RTC menunjukkan reaksi

tentang hal-hal tersebut.

dengan

emosi yang tidak mencerminkan

3.

114

4.

terhadapnya.

Short-term

focus,

kelenturan dan kemampuan coping

dengan

dalam

ketidaknyamanan

menghadapi

perubahan.

pengelolaan

Individu

berkaitan
reaksi
yang

Individu akan merasa tertekan,

dirasakannya karena perubahan.

sulit menerima perubahan. Individu

Hal ini dapat terlihat pada perilaku

juga

gegabah

atau reaksi yang tidak rasional

dalam menyikapi perubahan dan

ketika menghadapi perubahan. Jika

tidak menggunakan pertimbangan

tidak dapat dikelola dengan benar,

untuk waktu jangka panjang dalam

reaksi tidak rasional ini akan tetap

menghadapi perubahan.

ada walaupun perubahan yang

Cognitive rigidity, dijelaskan dengan

dialami sudah lama terjadinya.

akan

memberikan

cenderung

gambaran

terkait

Pada tabel 1 diberikan informasi terkait

pola pikir individu. Sekali individu

dengan aspek-aspek dalam RTC dan

mengambil

contoh-contoh pernyataan dari setiap

kesimpulan

tentang

suatu hal, maka tidak mengubah

aspek yang ada.

pemahamannya atau kesimpulan
Tabel 1. Aspek-aspek RTC scale dan contoh-contoh pernyataan
Aspek

Contoh Pernyataan

Routine Seeking

Saya senang mengerjakan tugas-tugas rutin

Emotional Reaction

Perubahan yang tidak direncanakan membuat saya stres

Short Term Thinking

Ketika pimpinan meminta saya mengikuti perubahan, saya memilih
tidak mengikuti meskipun perubahan menguntungkan

Cognitive Rigidity

Saya tidak mau merubah prinsip yang saya yakini

115 INQUIRY Jurnal Ilmiah Psikologi, Vol. 7 No. 2, Desember 2016, hlm 107-121

Kuesioner

RTC

menggunakan

terdiri dari 36 item merupakan skala

skala Likert dengan rentang skala 1–5

unidimensional dan telah teruji dan

sebagai pemaknaan dari sangat tidak

memiliki internal consistency yang sangat

sesuai sampai dengan sangat sesuai.

tinggi, sehingga bila menggunakan versi

Peneliti melakukan analisis kuesioner

pendek (16 item atau 8 item) akan tetap

untuk

dari

mampu mengukur POS karena diambil

pengukuran. Setelah dilakukan analisis

dari item-item yang memiliki internal

pengukuran diperoleh informasi koefisien

consistency tinggi.

jumlah item yang dapat digunakan pada

pengecekan ulang terhadap psychometric

proses analisis selanjutnya sebanyak

properties

12 item, karena ada 6 item yang tidak

perceived organizational support) sebelum

memenuhi syarat (koefisien item total-

digunakan

untuk

menguji

penelitian.

Hasil

analisis

pada penelitian ini memenuhi standar

menjelaskan bahwa SPOS 8-item version

pengukuran

memiliki nilai α sebesar 0,759 yang

mengetahui

reliabilitas

alpha cronbach (α) sebesar 0,684 dengan

correlation kurang dari 0,3). Koefisien α
yang

berarti

estimasi

reliabilitas pada penelitian ini sudah

Pada penelitian ini dilakukan
terhadap

SPOS

(survey
hipotesis
kuesioner

berarti untuk SPOS 8-item version ini juga

memenuhi standar untuk penelitian (Hair,

memenuhi standar pengukuran untuk

Black, Babin, & Anderson, 2010).

digunakan dalam penelitian (Hair, Black,

Perceived organizational support

Babin, & Anderson, 2010). Dari delapan

dalam penelitian ini dipahami sebagai

item yang dianalisis juga menunjukkan

seberapa bersar karyawan merasakan

internal consistency yang bagus sehingga

dukungan dan apresiasi dari perusahaan

semua item dapat digunakan. Salah

atas usaha dan kontribusinya dalam

satu contoh item yang digunakan dalam

menyelesaikan

SPOS ini adalah ‘Perusahaan mengakui

tugas-tugas

yang

diberikan padanya. Pengukuran POS pada

kontribusi

penelitian

perusahaan’.

ini menggunakan kuesioner

saya

untuk

kemajuan

POS short version yang terdiri dari 8 item
dan dikembangkan oleh Eisenberger,

HASIL ANALISIS DATA

Huntington, Hutchison, dan Sowa (1986).

Analisis

Versi pendek ini dapat digunakan dengan

menggunakan

kekuatan yang sama dengan versi panjang

dan analisis regresi sederhana untuk

dalam mengukur POS. Seperti yang

membuktikan hipotesis penelitian. Hasil

disampaikan Rhoades dan Eisenberger

analisis deskriptif terletak pada tabel 2

(2002) bahwa POS versi panjang yang

berikut.

data

dilakukan
analisis

dengan
deskriptif

Nindyati, A.D Kajian Resitance to Change dan Percieved Organizational Support
(Studi Empiris Pada Karyawan Perusahaan Swasta di Bandung)

116

Tabel 2. Hasil analisis deskriptif setiap variabel penelitian
Variabel Penelitian

Nilai Rata-Rata

Standar Deviasi

Resistance to Change

27, 97

5,28

Perceived Organizational
Support

31,2

4,1

Berdasarkan tabel 2 tersebut,
peneliti

mendapatkan

informasi bahwa jumlah responden yang

informasi

memiliki nilai RTC di atas nilai rata-rata

frekuensi responden yang memiliki nilai

sebanyak 39 orang, 7 orang dengan nilai

RTC di atas rata-rata sebanyak 39 orang,

RTC sesuai dengan rata-rata, dan 24

7 orang sesuai dengan rata-rata dan 24

orang memiliki nilai RTC di bawah rata-

orang berada di bawah rata-rata. Hal

rata. Hal ini menjelaskan bahwa lebih

ini menjelaskan bahwa lebih dari 50%

dari 50% responden mengalami RTC.

responden mengalami RTC. Sementara

Di sisi lain, pada variabel POS diperoleh

itu terkait denga POS terdapat 37 orang

informasi nilai rata-rata sebesar 31,2

responden yang memiliki POS di atas

dan nilai standar deviasi sebesar 4,1.

rata-rata, 9 orang sesuai rata-rata dan 24

Analisis frekuensi pada POS menjelaskan

orang kurang dari rata-rata. Sama dengan

terdapat 37 orang memiliki nilai POS di

halnya RTC, maka POS ini dirasakan oleh

atas rata-rata dan 24 orang memiliki nilai

50% dari responden yang ada.

POS kurang dari rata-rata, selebihnya

Hasil analisis data memberikan

sebanyak 9 orang menunjukkan nilai POS

informasi nilai rata-rata RTC sebesar

pada kategori rata-rata.

27,97 dan nilai standar deviasi RTC

Pembuktian hipotesis dilakukan

sebesar 5,28. Setelah dilakukan analisis

dengan

melakukan

analisis

regresi

frekuensi terhadap perolehan nilai RTC

sederhana. Hasil analisis regresi sederhana

dan POS maka peneliti mendapatkan

dituangkan pada tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Hasil analisis regresi sederhana POS terhadap RTC
0,263

β

R2

R
0,069

-0,263

T
-2,245

p
0,028

*p < 0,05

Tabel 3 menjelaskan bahwa POS

POS memberikan pengaruh terhadap RTC.

terbukti signifikan berpengaruh terhadap

Informasi selanjutnya terlihat pada nilai β

RTC dengan

organizational

nilai p < 0,05. Perceived
support

memberikan

sebesar -0,263 dengan t sebesar -2,245
(p=0,028 yang berarti p