PERBEDAAN ANTROPOLOGI RAGAWI DAN ANTROPO

PERBEDAAN ANTROPOLOGI RAGAWI DAN ANTROPOLOGI SOSIAL BUDAYA
BERDASAR KAJIAN STUDI
RAHMAT AVIANTO

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga
(rahmatavianto146@gmail.com)

Abstrak
Antropologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang variasi manusia baik dalam variasi sosial-budaya
maupun variasi biologis yang ada di seluruh dunia, nantinya dua variasi ini akan diwakili oleh dua cabang
utama dalam antropologi. Cabang - cabang tersebut adalah: Antropologi sosial-budaya & Antropologi ragawi.
Antropologi sosial-budaya & Antropologi ragawi menjadi induk dari beberapa ilmu yang juga berkonsentrasi
di antropologi seperti: Paleoantropologi, Antropologi linguistik, Antropologi Pedesaan, Antropobiologi, dll.
Penulis di makalah ini juga akan mengidentifikasi perbedaan dari Antropologi sosial-budaya & Antropologi
ragawi berdasarkan kajian studi, walaupun sama-sama berasal dari Antropologi namun terdapat perbedaan
diantara kedua cabang ilmu tersebut. Penulis membuat makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran
tentang ilmu Antropologi karena menurut pengalaman penulis masih banyak masyarakat Indonesia yang masih
belum mengerti pengertian tentang Antropologi dan juga apa saja yang menjadi kajian di ilmu Antropologi.
Penulis juga akan menjabarkan beberapa cabang cabang ilmu yang terdapat dalam ilmu Antropologi di dalam
makalah ini.


Kata kunci: Penjabaran, Antropologi, Antropologi soial-budaya, Antropologi ragawi

1. Pendahuluan
Topik yang dipilih penulis dalam makalah ini adalah pengertian tentang suatu ilmu, ilmu yang
dipilih penulis adalah Antropologi. Akan dibahas nanti oleh penulis tentang pengertian
Antropologi dan beberapa cabang dari ilmu antropologi. Hal yang melatar belakangi penulis
untuk menulis makalah ini dan melakukan penelitian skala kecil untuk makalah ini adalah
keinginan penulis untuk memperkenalkan ilmu Antropologi kepada pembaca dan masyarakat
luas. Penulis pernah ditanya oleh beberapa orang saat penulis berada di angkutan umum atau
tempat umum menegenai ilmu Antropologi setelah mereka menanyai penulis tentang jurusan apa
yang diambil di Universitas Airlangga yang menjadi tempat kuliah penulis, dan pertanyaan itulah
yang menjadi misi penulis dalam makalah ini.
2. Metode Penelitian
Ruang lingkup dalam penulisan ini adalah Antropologi sebagai ilmu yang mempelajari
manusia, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penulisan adalah metode sekunder.
Penulis mengumpulkan data melalui buku dan internet, teknik ini disebut juga sebagai studi
pustaka. Alat pengumpul data yang digunakan adalah perangkat komputer portabel milik penulis
dan penulis sendiri sebagai instrument kunci, penulis sebagai pelaksana pengumpul data, dan
juga penulis yang memilih data.


1

3. Hasil & Pembahasan
3.1. Berbagai Definisi Antropologi
Sebelum penulis membahas lebih lanjut, ini adalah beberapa definisi tentang Antropologi
dari berbagai sumber yang berhasil dikumpulkan oleh penulis, berbahasa asing maupu
berbahasa Indonesia:


“Anthropology is the study of humans, past and present” (American



Anthropological Association 2015)
“Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun
generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk
memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia”




(Haviland 1993)
“ilmu tt manusia, khususnya tt asal-usul, aneka warna bentuk fisik, adat istiadat,



dan kepercayaannya pd masa lampau” (Kemdikbud 2015a)
“the science of human beings; especially : the study of human beings and their
ancestors through time and space and in relation to physical character,
environmental and social relations, and culture” (Encyclopedia Britannica
Company 2015)

Dilihat dari beberapa pengertian tersebut secara jelas disebutkan bahwa Antropologi
adalah ilmu yang mengkaji manusia baik secara fisiknya yang berasal dari nenek moyangnya,
hubungan sosial dan juga perilakunya antar manusia. Dari simpulan sederhana ini penulis
mengidentifikasi Antropologi sosial-budaya dan Antropologi ragawi sebagai subfields besar
yang ada di Antropologi.
3.2. Antropologi Sosial Budaya
Antropologi sosial budaya adalah cabang kajian yang cukup besar dari Antropologi,
antropologi sosial budaya mempelajari kebudayaan di Indonesia dan juga di seluruh dunia.
(Haryono 2012) “Bidang ini mempelajari bagaimana manusia dengan akal dan struktur

fisiknya yang unik berhasil merobah lingkungannya berdasarkan pengalaman dan pengajaran
dalam arti seluas-luasnya”. Jadi konkritnya, ilmu ini mencoba untuk mempelajari bagaimana
cara hidup setiap kelompok bangsa di dunia yang berbeda-beda. Tri Joko Sri Haryono dalam
buku yang disusunnya “Pengantar Antropologi” menyebutkan secara khusus antropologi
sosial-budaya dibagi dalam tiga cabang yaitu: arkeologi, antropologi linguistik dan etnologi.
a. Arkeologi
“Archaeology is the study of the ancient and recent human past through material
remains. It is a subfield of anthropology, the study of all human culture”(Society for

2

American Archeology 2012). Pendapat tersebut menyatakan bahwa arkeologi adalah
kajian tentang manusia masa lampau dan saat ini yang diteliti melalui sisa sisa barang
peninggalan manusia tersebut. Otomatis seorang arkeolog (orang yang ahli dalam
arkeologi) akan sangat bergantung pada analisis dari barang yang tersisa oleh suatu
masa atau peradaban (artefak).

b. Antropologi Linguistik
Sebagai sebuah ilmu sebenarnya antropologi linguistik lebih tua dari antropologi itu
sendiri. Antropologi linguistik mempelajari tentang bahasa bahasa yang ada di

seluruh dunia dan cara penyebarannya ke seluruh penjuru dunia, Karena itu seorang
ahli antropologi terkemuka dunia Malinowski (1961:3) mengatakan salah satu tugas
seorang antropolog adalah “penerjemah pribumi”

c. Etnologi
Etnologi berasal dari kata “etnis” yang berarti suku bangsa dan “logos” yang berarti
ilmu. Itu berarti Etnologi adalah ilmu yang mempelajari tentang suku bangsa dan
tidak hanya itu etnologi juga mempelajari “dinamika kebudayaan” bagaimana
kebudayaan bisa berkembang, berubah, hilang, mempengaruhi dan berubah di
pelajari di etnologi ini.

3.3.

Antropologi Ragawi
Ralph Linton (1936) mengatakan bahwa Antropologi adalah “the study of man”, sehingga

Antropologi Ragawi ini juga mempelajari manusia sebagai organisme biologis dan juga
bagaimana munculnya manusia dari waktu ke waktu. Antropologi ragawi juga mempelajari
perubahan fisik manusia yang membuktikan teori evolusi manusia. Antropologi ragawi
dalam kajiannya mempelajari variasi fisik manusia dari seluruh dunia karena setiap suku

bangsa yang tinggal di tempat berbeda akan memaksa tubuh manusia untuk melakukan
adaptasi. Antropologi ragawi juga memeiliki cabang-cabang ilmu yang akan mempelajari
tubuh manusia sebagai makhluk biologis. 2 cabang tersebut adalah :

a. Somatologi
Menurut The International Academy of Health and Skin Care (The International
Academy of Health and Skin Care 2013)
“Somatology is defined as the study or science, of the human body. This also includes the
study of material substances, as in physics, chemistry, biology, botany which are under the
general heading of human physicalism”

Pernyataan tersebut jelas bahwa somatologi adalah ilmu yang mempelajari
keseluruhan tubuh manusia. Somatologi ini juga akan mengkaji variasi fisik, cirri cirri
tubuh, dan juga penggolongan manusia kedalam ras.

b. Paleoantropologi

3

Pengertian paleoantropologi menurut kbbi (Kemdikbud 2015b) “ilmu tt asal-usul

manusia dng cara meneliti fosil yg telah membatu”. Sehingga pengertian
paleoantropologi ini merujuk pada hal hal yang berkaitan dengan proses evolusi manusia
dan juga hal hal yang menyebabkan manusia bisa menjadi seperti sekarang ini. Dalam
bidang Paleoantropologi ada kriteria dimana perubahan morfologis manusia saat evolusi,
(Glinka 1987) “Inilah satu kriterium sangat penting (perubahan menuju bentuk badan
manusia) dalam merekonstruksikan jalan evolusi yang ditempuh leluhur manusia:
Bipedi, Berakhiasi dan Cerebralisasi”. Walaupun juga ada sifat Dentisi, (Haryono 2012)
“Kekhasan dentisi adalah taring tidak menonjol diatas gigi geligi yang lain”.

4. Simpulan
Simpulannya adalah bahwa Antropologi adalah Studi tentang manusia baik secarasosiokultural maupun manusia sebagain manusia sebagai makhluk biologis yang berevolusi dan
berkembang. Antropologi secara garis besar memiliki dua kajian studi yaitu: Antropologi
sosial budaya dan Antropologi ragawi. Walaupun dua kajian studi tersebut punya sesuatu yang
khas pada masing masing ruang lingkup studinya, tapi pada intinya dua kajian studi tersebut
mempelajari dan mengidentifikasi manusia. Sebagai penutup, penulis sangat terinspirasi oleh
pendapat seorang ahli antropologi, Alfred L. Kroeber “Anthropology is the most humanistic
of the sciences and the most scientific of humanities”

Daftar Pustaka
American Anthropological Association, 2015. What Is Anthropology? Available at:

http://aaanet.org/about/WhatisAnthropology.cfm [Accessed January 3, 2015].
Burba, J., 2007. :One Discipline, Four Ways: British, German, French, and American
Anthropology. Isis, 98, pp.188–189.
Encyclopedia Britannica Company, 2015. Merriam-Webster’s online version dictionary.
Available at: www.merriam-webster.com/dictionary/anthropology [Accessed January 3,
2015].
Haryono, T.J.S., 2012. Buku Ajar Pengantar Antropologi, Surabaya: PT. REVKA PETRA
MEDIA.
Haviland, W.A., 1993. Antropologi 4th ed. H. Sinaga, ed., Jakarta: ERLANGGA.

4

Kemdikbud, 2015. Paleoantropologi. Available at: http://kbbi.web.id/paleoantropologi
[Accessed January 3, 2015].
Kemdikbud, 2015. Kamus Besar Bahasa Indonesia versi daring. Available at:
http://kbbi.web.id/antropologi. [Accessed October 3, 2014].
Linton, R., 1936. The Study Of Man, Wisconsin: Appleton Century Crofts, Inc.
Myrtati, A. & Fitriyana, A. eds., 2012. Bunga Rampai Antropologi Ragawi 1st ed., Surabaya:
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga.
Society for American Archeology, 2012. What is Archeology? Available at:

http://www.saa.org/ForthePublic/Resources/EducationalResources/ForEducators/Archae
ologyforEducators/WhatisArchaeology/tabid/1346/Default.aspx [Accessed January 3,
2015].
SVD, J.G., 1987. Sekitar terjadinya Manusia 1st ed., Flores: Penerbit Nusa indah.
The International Academy of Health and Skin Care, 2013. Somatology. Available at:
http://www.internationalacademy.co.za/somatology.php [Accessed January 3, 2015].

5