SUMBER DANA DAN ALOKASI DANA PERBANKAN f

HUKUM PERBANKAN
SUMBER DANA DAN ALOKASI DANA PERBANKAN
TUGAS TERSTRUKTUR 1

OLEH : KELOMPOK 2
FARCHANA DEIS W (145010100111004)
BYANTIKA SEKAR AYU J (145010100111065)
IVO JUNIA IMAKO (145010101111002)
EKA SUCI DIANTARI (145010101111004)
AGUSTIN HAVISTA (145010101111055)
WISHA PUJI AVANDA (145010101111099)
YUNI SAFITRI (155010107111098)

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS HUKUM
MALANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
I.


LATAR BELAKANG

Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah
menghimpun dana bagi masyarakat dan menyalurkanya dana tersebut ke
masyarakat serta memberikan jasa bank lainya. Meghimpun dana maksudnya
adalah mengumpulkan atau mencari dana (uang) dengan cara membeli dari
masyarakat

luas

dalam

bentuk

simpanan

giro,tabungan

dan


deposito.

Sedangkan menyalurkan dana adalah melemparkan kembali dana yang
diperoleh lewat simpanan giro ,tabungan dan deposito ke masyarakat dalam
bentuk pinjaman (kredit) bagi bank yang berdasarkan prinsip konvensional atau
pembiayaan bagi bank yang berdasarkan prinsip bank syari’ah.1
Dalam menjalankan funsinya sebagai lembaga keuangan

bank

membutuhkan sumber dana. Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank
dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Sesuai
dengan fungsi bank sebagai lembaga keuangan di mana kegiatan sehari-harinya
adalah bergerak di bidang keuangan, maka sumber-sumber dana juga tidak
terlepas dari bidang keuangan. Untuk menopang kegiatan bank sebagai penjual
uang (memberikan pinjaman), bank harus lebih dahulu membeli uang
(menghimpun dana) sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank memperoleh
keuntungan.2
II.


RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian sumber dana bank?
2. Apa fungsi sumber dana bank?
3. Apa saja jenis-jenis sumber dana bank?
4. Bagaimana manajemen alokasi dana bank?

III.

TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian sumber dana bank.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis sumber dana bank.
3. Untuk mengetahui manajemen pengalokasian dana bank.
BAB II
PEMBAHASAN

I.

PENGERTIAN SUMBER DANA PERBANKAN
Sumber dana bank merupakan suatu cara yang dilakukan oleh bank

untuk memperoleh atau menghimpun dana yang nantinya digunakan sebagai
biaya operasional dan pengelolahan bank. Dana yang diperoleh bank tersebut
berasal dari dalam perusahaan itu sendiri maupun lembaga lain, serta dapat juga
diperoleh dari masyarakat luas.
1 Kasmir, Manajemen Perbankan, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hlm. 11
2 Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2014, hlm.68

Kemampuan bank memperoleh sumber-sumber dana yang diinginkan
sangat mempengaruhi kelanjutan bank. Dalam mencari sumber-sumber dana
bank harus mempertimbangkan beberapa faktor seperti kemudahan untuk
memperolehnya, jangka waktu sumber dana serta biaya yang harus dikeluarkan
untuk memperoleh dana tersebut.3
II.

FUNGSI SUMBER DANA BANK
1. Sebagai alat pembayaran kegiatan usahanya.
Dana yang dihimpun memiliki karakteristik yang berbeda baik dari jangka
waktu maupun harga (tingkat bunga) maupun cara penarikannya. Identifikasi
terhadap sensitifitas dan jangka waktu yang akan memudahkan bank dalam
mengendalikan sumber dana melalui maturity gap dan interest gap yang

diinginkan bank. Alokasi dana tersebut diperuntukkan sebagai berikut:
a. Demand depost hanya untuk membiayai kebutuhan dana jangka pendek
seperti primary reserve, secondary reserve serta kredit jangka pendek.
b. Saving deposit hanya untuk membiayai kebutuhan penanaman jangka
pendek berupa primary reserve dan kredit jangka panjang.
c. Time deposit hanya untuk membiayai secondary reserve, kredit jangka
menengah dan surat berharga.
d. Capital deposit hanya dapat dipakai untuk membiayai kredit jangka
panjang, perdagangan surat berharga dan aktiva tetap.
2. Dana berfungsi sebagai sumber likuiditas bank.
Dana yang dihimpun selain untuk membiayai kegiatan usahanya yang
bersifat produktif, juga untuk memelihara likuiditas bank. Pemeliharaan
likuiditas bisa dicermati dari dana yang ditempatkan pada kas atau giro wajib
(giro bi) atau bahkan pada secondary reserve berupa marketable security
berjangka pendek. Semakin banyak sumber dana yang ditempatkan pada
pos-pos tersebut, maka semakin likuid bank yang bersangkutan, sebaliknya
semakin

mengecil


dana

yang

ditempatkan

pada

pos

tersebut

mengindikasikan likuiditas bank yang bersangkutan relatif tetap.
3. Sebagai

tolok

ukur

kepercayaan


masyarakat

terhadap

bank

yang

bersangkutan.
Volume dana pihak ketiga dapat dijadikan indikasi tingkat kepercayaan
masyarakat pada bank yang bersangkutan. Semakin tinggi volume dana
pihak ke tiga mengindikasikan bahwa masyarakat relatif percaya kepada
bank yang bersangkutan. Sebaliknya bila volume dana pihak ketiga semakin
mengecil maka mengindikasikan masyarakat semakin tidak percaya pada
bank tersebut. Memang ada bank yang tertalu money center, artinya terlalu
3 Ibid, hlm. 69

mengandalkan sumber dana pasar uang. Namun terlalu fokus pencarian
dana ke pasar uang juga terlalu beresiko. oleh karena itu sumber dana pihak

ketiga yang relatif kecil tetap pertanda bahwa bank tersebut memang kurang
mendapat kepercayaan masyarakat atau calon deposan.4
III.

JENIS-JENIS SUMBER DANA PERBANKAN
A. DANA YANG BERSUMBER DARI BANK ITU SENDIRI
Sumber dana yang bersumber dari bank itu sendiri merupakan sumber
dana dari modal sendiri. Modal sendiri maksudnya adalah modal setoran dari
para pemegang sahamnya. Apabila saham dalam portepel belum habis
terjual, sedangkan kebutuhan dana masih perlu, maka pencariannya dapat
dilkukan dengan menjual saham kepada pemegang saham lama. Akan tetapi
jika tujuan perusahaan untuk melakukan ekspansi, maka perusahaan dapat
mengeluarkan saham baru dan menjual saham baru tersebut di pasar
modal.5
Secara garis besar dapat disimpulkan pencarian dana yang bersumber
dari bank itu sendiri terdiri dari :
a. Setoran modal dari pemegang saham.
Dalam hal ini pemilik saham lama dapat menyetor dana tambahan atau
membeli saham yang dikeluarkan oleh perusahaan.
b. Cadangan-cadangan bank.

Maksudnya ada cadangan-cadangan laba pada tahun lalu yang tidak
dibagi kepada para pemegang sahamnya. Cadangan ini sengaja
disediakan untuk mengantisipasi laba tahun yang akan datang.
c. Laba bank yang belum dibagi.
Merupakan laba yang memang belum dibagikan pada tahun yang
bersangkutan, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk
sementara waktu.
B. DANA YANG BERASAL DARI MASYARAKAT LUAS
Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan
operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu
membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pencarian dana dari sumber ini
relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber lainnya. Pencarian
dana dari sumber dana ini paling dominan, asal dapat memberikan bunga
dan fasilitas menarik lainnya, menarik dana dari sumber tidak terlalu sulit.6
Sumber dana dari masyarakat meliputi :
a. Simpanan Giro (Demand Deposit)
4 Taswan, Manajemen Perbankan, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2006, hlm. 32-33
5 Opcit, Kasmir hlm.70
6 Opcit, Kasmir hlm.71


Menurut pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
tentang Perbankan, yang dimaksud dengan giro adalah simpanan yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,
bilyet giro, sarana perintah pembayaran lain, atau dengan pemindah
bukuan.

Sedangkan

pengertian

simpanan

adalah

dana

yang

dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dalam bentuk giro, deposito
berjangka, sertifikat deposito, tabungan atau dapat dipersamakan

dengan itu.
Uang yang disimpan dalam rekening giro dapat ditarik berkali-kali
dalam sehari dengan catatan dana yang tersedia mencukupi.7
Penarikan uang rekening giro dapat menggunakan sarana
penarikan, yaitu cek dan bilyet giro (BG). Cek merupakan salah satu
sarana yang digunakan untuk menarik atau mengambil uang di rekening
giro. Fungsi lain dari cek adalah sebagai alat untuk melakukan
pembayaran. Cek merupakan surat perintah tanpa syarat dari nasabah
kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut.
Bilyet giro atau lebih dikenal dengan anam giro merupakan surat
perintah dari nasbah kepada bank yang memelihara rekening giro
nasabah tersebut, untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening
yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya
atau nomor rekening pada bankyang sama atau bank lainnya.8
b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
Menurut pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
tentang Perbankan, yang dimaksud dengan tabungan adalah simpanan
yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat
lainnya yang dipersamakan dengan itu.
c. Simpanan Deposito (Time Deposite)
Menurut pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
tentang Perbankan, yang dimaksud dengan deposito adalah simpanan
yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Merupakan
salah satu tempat bagi nasabah untuk melakukan investasi dalam bentuk
surat-surat berharga. Keuntungan bagi bank dengan menghimpun dana
lewat deposito adalah uang yang tersimpan relatif lebih lama, menginagt
deposito memiliki jangka waktu yang relatif panjang dan frekuensi
7 Ibid., Hlm. 77
8 Ibid., hlm. 82

penarikan juga panjang. Dengan demikian bank dapat leluasa untuk
menggunakan kembali dana tersebut untuk keperluan penyaluran kredit.9
d. Dana Sementara
C. DANA YANG BERSUMBER DARI LEMBAGA LAIN
Sumber dana tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian
sumber dana pertama dan kedua di atas. Pencarian dari sumber dana ini
relatif lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Kemudian dana
yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar
transaksi-transaksi tertentu.10
Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari:
a. Kredit likuiditas dari Bank Indonesia, merupakan kredit yang
diberikan Bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami
kesulitan likuiditasnya. Kredit likuiditas ini juga diberikan kepada
b.

pembiayaan sektor-sektor tertentu.
Pinjaman antar bank (Call money) biasanya pinjaman ini diberikan
kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga
kliring. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relatif

tinggi.
c. Pinjaman dari bank-bank luar negeri. Merupakan pinjaman yang
diperoleh perbankan dari pihak luar negeri.
d. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). Dalam hal ini pihak perbankan
menerbitkan SBPU kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang
berminat, baik perusahaan keuangan maupun non keuangan.11
IV.

ALOKASI DANA BANK
Menurut Wildan (2011:1), “Definisi pengalokasian dana adalah menjual
kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan dana dalam bentuk simpanan”.
Tujuan bank dari pengalokasian dana adalah memperoleh keuntungan
semaksimal

mungkin.

Dalam

mengalokasikan

dana

pihak

perbankkan

membaginya ke dalam prosentase-prosentase tertentu sesuai dengan kondisi
yang terjadi di dalam perekonomian pada saat sekarang ini.Pengalokasian dana
dapat diwujudkan dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan kredit.
Pengalokasian dana dapat pula dilakukan dengan membelikan berbagai aset
yang dianggap menguntungkan bank. Dalam mengalokasikan dananya pihak

9 Ibid., hlm. 102
10 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002 Hlm 65
11 Ibid, hlm. 63-64

perbankan harus memilih berbagai alternatif agar memperoleh keuntungan
semaksimal mungkin.
Jenis-jenis Alokasi Dana Bank
1. Primary Reserve (cadangan primer)
Prioritas utama dalam alokasi dana adalah menempatkan dana untuk
memenuhi ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia (sebagai pembina dan
pengawas bank). Dana-dana akan dialokasikan untuk memenuhi ketentuan
likuiditas wajib minimum atau disebut juga giro wajib minimum karena
penempatannya berupa giro bank umum pada Bank Indonesia. Pembentukan
cadangan primer atau primary reserve dimaksudkan untuk memenuhi
ketentuan likuiditas wajib minimum, keperluan operasi bank, semua penarikan
simpanan, dan permintaan pencairan kredit dari nasabah. Di samping itu,
cadangan primer juga digunakan untuk penyelesaian kliring antar bank dan
kewajiban-kewajiban bank lainnya yang harus segera dibayar. Dalam
prakteknya, primary reserve adalah dana kas dan saldo rekening koran bank
pada Bank Indonesia dan bank-bank lainnya, serta warkat-warkat dalam
proses penagihan. Komponen-komponen ini sering pula disebut sebagai alatalat likuid.
2. Secondary Reserve (cadangan sekunder)
Prioritas kedua di dalam alokasi dana bank adalah penempatan danadana ke dalam noncash liquid asset (aset likuid yang bukan kas) yang dapat
memberikan pendapatan kepada setiap saat dapat dijadikan urang tunai
tanpa mengakibatkan kerugian pada bank. Surat-surat berharga tersebut
antara lain :
a. surat berharga pasar uang atau SBPU,
b. sertifikat Bank Indonesia atau SBI,
c. surat berharga jangka pendek lainnya.
Cadangan sekunder atau secondary reserve digunakan untuk berbagai
kepentingan, antara lain sebagai berikut :
a. memenuhi kebutuhan likuiditas yang bersifat jangka pendek, seperti
penarikan simpanan oleh nasabah deposan dan pencairan kredit dalam
jumlah besar yang telah diperkirakan,
b. memenuhi kebutuhan likuiditas yang segera harus dipenuhi dan
kebutuhan-kebutuhan lainnya yang sebelumnya tidak diperkirakan,
c. sebagai tambahan apabila cadangan primer tidak mencukupi, dan

d. memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek yang tidak diperkirakan
dari deposan dan penarikan (disbursement) dari debitor.
Karena kebutuhan-kebutuhan likuiditas ini tidak semuanya dapat
diperkirakan, maka cadangan sekunder ini ditanaman dalam bentuk suratsurat berharga jangka pendek yang mudah diperjualbelikan. Di indonesia,
instrumen cadangan sekunder dapat berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
Surat Berharga Pasar Uang (SPBU), dan Sertifikat Deposito.
3. Loan Portfolio (Kredit)
Prioritas ketiga dalam alokasi dana bank adalah penyaluran kredit (loan).
Dasar pemikirannya adalah setelah banh mencukupi primary reserve serta
kebutuhan secondary reserve-nya (yang merupakan supllement bagi primary
reserve), bank baru dapat menentukan besarnya volume kredit yang akan
diberikan. Penentuan besarnya volume kredit dipengaruhi oleh ketentuanketentuan sebagai berikut :
 Reserve requirement (RR)
Reserve requirement adalah ketentuan bagi setiap bank umum untuk
menyisihkan sebagian dari dana pihak ketiga yang berhasil dihimpunnya
dalam bentuk giro wajib minimum berupa rekening giro bank yang
bersangkutan pada Bank Indonesia. Besarnya RR telah mengalami





perubahan sebagai berikut:
- sebelum Pakto’88 : sebesar 10%
- setelah Pakto’88 : sebesar 2%
- pada tahun 1996 : sebesar 3%
- sejak tahun 1997 : sebesar 5%
Loan to deposit ratio (LDR)
Loan to deposit ratio adalah antara besarnya seluruh volume kredit yang
disalurkan oleh bank dan jumlah penerimaan dana dari berbagai sumber.
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
Batas Maksimum Pemberian Kredit adalah ketentuan tentang tidak
diperbolehkannya suatu bank untuk memberikan kredit (baik kepada
nasabah tunggal maupun kepada nasabah grup) yang besarnya
melebihi 20% dari besarnya modal bank yang bersangkutan.

4. Portfolio Investment
Prioritas terakhir di

dalam

alokasi

dana

bank

adalah

dengan

mengalokasikan sejumlah dana tertentu pada investasi portfolio (portfolio
investment). Alokasi dana bank ke dalam kategori ini adalah dana sisa
(residual fund) setelah penanaman dalam bentuk pinjaman (kredit) telah
memenuhi kriteria atau target tertentu.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan penanaman dana
dalam bentuk portfolio investment adalah:
a. tingkat bunga (untuk jenis obligasi),
b. capital gain yang mungkin bisa diraih (untuk jenis saham),
c. kualitas atau keamanan (terutama untuk jenis saham),
d. mudah diperjualbelikan,
e. jangka waktu jatuh temponya (untuk obligasi, sertifikat deposito),
f. pajak yang harus dibayar,
g. diversifikasi (jangan ditanam pada satu jenis portofolio),
h. ekspektasi (harapan akan keuntungan di masa datang).
5. Fixed Assets (Aktiva Tetap)
Alokasi atau penanaman dana bank yang terakhir (meskipun tidak dikaitkan
dengan strategi menjaga likuiditas bank) adalah penanaman modal dalam
bentuk aktiva tetap (fixed assets), seperti pembelian tanah, pembangunan
gedung kantor bank (baik untuk kantor pusat, kantor cabang, cabang
pembantu maupun kantor kas), peralatan operasional bank, seperti
komputer, faximile, sistem komunikasi antarcabang (online system),
kendaraan bermotor, dan aktiva tetap lainnya.

BAB III
PENUTUP
I.

KESIMPULAN
Bank yang merupakan suatu jenis pranata financial yang melaksanakan jasajasa keuangan yang cukup beraneka ragam yang pada pokoknya melakukan
tugas sebagai penyalur dana kepada masyarakat, penarikan dana kepada
masyarakat serta memberikan jasa tertentu yang dapat menghasilkan fee based
income. Dalam menjalankan tugas dan fungsi bank tersebut tentu saja suatu
lembaga bank terlebih dahulu harus memiliki sumber dana atau modal yang

dapat digunakan untuk menjalankan tugas dan fungsi bank tersebut. Sumber
dana bank dapat diperoleh dari berbagai macam sumber, yaitu:
a) Dana Yang Bersumber Dari Bank Itu Sendiri (Modal Bank)\
b) Dana Yang Berasal Dari Masyarakat Luas atau Nasabah
c) Dana Yang Bersumber Dari lembaga Lain.
Sumber dana bank yang berasal dari bermacam-macam sumber tersebut
tentunya memiliki fungsi yang penting bagi bank, sumber dana berfungsi sebagai
Sebagai alat pembayaran kegiatan usahanya, sumber likuiditas bank dan
sebagai tolok ukur kepercayaan masyarakat terhadap bank yang bersangkutan.
Kemudian sumber dana yang masuk kedalam bank akan di alokasikan oleh
bank. pengalokasian dana adalah menjual kembali dana yang diperoleh dari
penghimpunan dana dalam bentuk simpanan. Tujuan bank dari pengalokasian
dana adalah memperoleh keuntungan semaksimal mungkin. Yang penting bagi
bank adalah bagaimana mengelola sumber dana yang tersedia, yang utama
bagaimana mengelola dana masyarakat mulai dari perencanaan kebutuhan,
pelaksanaan pencarian dana dan pengendaliannya.
II.

SARAN
Dalam rangka pencapaian tujuan dari perbankan yang tercantum dalam
Undang-undang Perbankan yaitu menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan
stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak serta untuk
memwujudkan fungsi bank sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat
bank yang telah memperoleh sumber dana dari berbagai macam sumber harus
menggunakan sumber dana tersebut untuk kegiatan bank dengan sebaikbaiknya. Pihak bank harus benar-benar memutar otak agar dapat mendapatkan
hasil yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2002.
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2014.
Kasmir, Manajemen Perbankan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.
Taswan, Manajemen Perbankan, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2006.