MISI KUNJUNGAN LUAR NEGERI PRESIDEN JOKO

STUDI KASUS; MISI KUNJUNGAN LUAR NEGERI PRESIDEN JOKOWIDODO, ONE
MILLION FRIENDS, ZERO ENEMY(ERA-SBY), DAN HUBUNGAN BILATERAL
PERDAGANGAN ANTARA INDONESIA & AMERIKA SERIKAT
MATA KULIAH
POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA
DOSEN PENGAMPU
DRS. DJUMADI M ANWAR., M.SI.

Disusun Oleh:
MANAP
20110510008

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2014
1. MISI PRESIDEN KE-7 INDONESIA BAPAK JOKOWIDODO DALAM
KUNJUNGAN KE CHINA, MYANMAR, DAN AUSTRALIA

a. Misi Kunjungan President ke China

Setiap negara mempunyai kepentingan nasional masing-masing sesuai dengan
kebutuhan nasional.Dalam memenuhi kebutuhannya tiap-tiap negara tentunya harus saling
mengadakan hubungan dengan negara lainnya yang terwujud dalam suatu kerjasama.
Seperti halnya konsep kerjasama yang dikemukakan oleh K.J Holsti, yaitu: “Sebagian
transaksi dan interaksi antar negara dalam sistem internasional sekarang ini bersifat rutin dan

hampir bebas dari konflik. Berbagai jenis masalah nasioanal, regional dan global
bermunculan dan memerlukan perhatian dari berbagai negara. Dari banyak kasus yang terjadi
pemerintah saling berhubungan atau melakukan pembicaraan mengenai masalah yang
dihadapi, mengemukakan berbagai bukti teknis untuk menolong permasalahan tertentu,
mengadakan beberapa perjanjian yang memuaskan bagi semua pihak, proses ini biasanya
disebut kerjasama (Collaboration)”.1Negara sebagai salah satu bentuk organisasi dari
manusia, yang mana manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan kerjasama dengan
yang lainnya, karena adanya saling ketergantungan antara negara atau interdependesi dan
semakin kompleksnya masalah dalam kehidupan masyarakat global.
Bagan.1.1.
Neraca Perdangan Indonesia-China (Juta USD)

Sumber; Menteri Perdagangan, di akses dari Nusantaraku.com
Presiden RI Joko Widodo mengatakan pihaknya ingin hubungan kedua negara yang

telah menjadi mitra strategis komprehensif, dapat lebih nyata diwujudkan sehingga akan
bermanfaat bagi rakyat kedua negara. Bisa dilihat bagan di atas menjelaskan dinamika
kerjasama Indonesia dan China dalam beberapa tahun terakhir, sekalipun nilai ekspor produk
hanya mencapai 60 persen bila dibanding China mengimpor jauh lebih besar nilainya, akan
tetapi setidaknya kerjasama ini akan jauh lebih komprehensif kedepannya."Hubungan
Indonesia dan Cina, telah berjalan sejak ratusan tahun silam, ini menjadi modal bagi kedua
negara untuk menjadi mitra strategis komprehensif. Kedepan, saya ingin, kemitraan startegis
yang komprehensif ini dapat semakin konkret,"
Sebagai kekuatan ekonomi kedua terbesar di dunia, kini Cina tercatat memiliki
cadangan devisa dalam mata uang asing sekitar 3,5 triliun dolar AS. Namun dengan potensi
1 K.J Holsti, Politik Internasional Studi Analisis II, Erlangga, Jakarta, 1998, hal 89.

yang dimiliki, investasi yang ditanamkan Cina ke Indonesia hingga 2012 baru mencapai 2,02
miliar dolar AS, demikian data dari China-ASEAN Business Council.Padahal sebagai negara
terbesar di Asia Tenggara dengan total gross domestic product (GDP) mencapai 1 triliun
dolar AS plus pertumbuhan ekonomi yang positif, perbaikan iklim investasi didukung
stabiltas politik yang relatif stabil, Indonesia bisa dapat menjadi negara tujuan yang menarik
bagi investor asing, terutama dari Cina.
Di sektor perdagangan total nilai yang dicapai Indonesia-China pada 2012 tercatat
66,6 miliar dolar AS, dan diharapkan meningkat 80 miliar dolar AS pada 2015. Bandingkan

dengan volume perdagangan Cina-Malaysia, negara kedua di Asia Tenggara yang akan
dikunjungi Xi Jinping, yang ditargetkan mencapai 100 miliar dolar AS pada kurun waktu
yang sama.Di sektor pariwisata, Indonesia juga masih relatif kecil menyerap pangsa pasar
Cina yang sangat potensial.2
“Misi kunjungan Presiden Jokowi ke Beijing dalam rangka menjelaskan program
kerjanya untuk lima tahun kedepan, dalam pertemuan tersebut tentunya akan lebih
meningkat politik bebas-aktif indonesia di kancah global terutama negara-negara
ASEAN,” jelas Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Lestari Marsudi.3
United Nations World Tourism Organizations (UNWTO, 2013) mendudukan Cina di
peringkat pertama sebagai sumber pasar wisata dengan jumlah pengeluaran mencapai 102
juta dolar AS pada 2012 atau naik 40 persen dari 2011 yang hanya 73 juta dolar
AS.Sedangkan jumlah wisatawan Cina yang bepergian ke luar negeri meningkat pesat dari 10
juta pada 2000 menjadi 83 juta pada 2012. Sedangkan jumlah pelancong Cina yang
berkunjung ke Indonesia pada 2012 tercatat 726.088, atau lebih rendah dibandingkan jumlah
wisatawan Cina ke Malaysia yang mencapai 1,56 juta orang dan Thailand sebesar 2,7 juta
orang.4
China merupakan partner strategis Indonesia dalam hubungan bilateral, selama
Indonesia dan China memiliki hubungan baik, dengan adanya kunjungan presiden ke-7
Indonesia merupakan suatu langkah yang sangat baik untuk politik luar negeri Indonesia,
2“Presiden Jokowi Harapkan Mitra Strategis dengan Cina Lebih Konkret”. Diunduh 13 november 2014 pada pukul

12.16 Wib. Dari; http://indonesian.irib.ir/international/asia-dan-pasifk/item/87723-presiden-jokowi-harapkan-mitrastrategis-dengan-cina-lebih-konkret
3“Lakukan Kunjungan Luar Negeri, Ini Negara Pertama yang Akan Didatangi Presiden”. Diunduh 13 november
2014 pada pukul 12.16 Wib. Dari;Jokowihttp://m.us.dreamersradio.com/article/35063/lakukan-kunjungan-luarnegeri-ini-negara-pertama-yang-akan-didatangi-presiden-jokowi
4Ibid.

hubungan yang telah terbangun baik akan terus berkembang di berbagai bidang terutama
dalam bidang perdagangan. Selain itu, presiden jokowidodo juga menyingung kualitas
produk China yang ada di Indonesia, bahwa kualitasnya kurang baik, hal ini merupakan
langkah baik untuk memperbaik kualitas ekspor dan impor antar kedua belah pihak sehingga
kerjasama bilateral tersebut akan terus berkembang dalam jangka 5 tahun kedepan, selain itu
juga Indonesia memiliki nilai jual yang sangat strategis untuk menarik para investor luar
khususnya China agar menamamkan modalnya di Indonesai (FDI). Datangnya investor
kedalam negeri tentunya harus dibingkai dengan hukum nasional yang baik sehingga pihak
Indonesia dapat mendapatkan nilai manfaat dari investasi tersebut agar dapat mencapai
kepentingan nasional.Hal itu dapat dilihat dari pidato presiden Jokowidodo saat memberikan
penjelasan di forum internasional (APEC).
b. Misi Kunjungan President ke Myanmar
Politik luar negeri suatu negara sesungguhnya merupakan hasil perpaduan dan
refleksi dari politik dalam negeri yang dipengaruhi oleh perkembangan situasi regional
maupun internasional. Demikian pula halnya dengan politik luar negeri Indonesia yang tidak

terlepas dari pengaruh beberapa faktor, antara lain posisi geografis yang strategis, yaitu posisi
silang antara dua benua dan dua samudra; potensi sumber daya alam dan manusia berikut
susunan demografi; dan sistem sosial-politik yang sangat mempengaruhi sikap, cara pandang
serta cara kita memposisikan diri di fora internasional.5
Di

lingkup

internasional,

perubahan-perubahan

mendasar

dalam

dinamika

internasional dan globalisasi saat ini dicirikan antara lain, perubahan sistem politik global
dari bipolar ke multipolar; menguatnya interlinkages antara forum global, interregional,

regional, subregional dan bilateral; meningkatnya peranan aktor-aktor non-negara dalam
hubungan internasional; dan munculnya isu-isu baru di dalam agenda internasional seperti
HAM, demokratisasi, lingkungan hiclup dan sebagainya yang dampak utamanya adalah
semakin kaburnya batas dan kedaulatan negara dalam pergaulan antarbangsa.6

5“Garis Besar Kebijaksanaan Luar Negeri Dan Diplomasi Ri Memasuki Abad Ke-21”. Diunduh 13 november 2014
pada pukul 12.16 Wib. Dari;http://www.alwishihab.com/artikel/2014/9/21/garis-besar-kebijaksanaan-luar-negeridan-diplomasi-ri-memasuki-abad-ke-21
6Ibid.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Indonesia siap untuk bekerjasama
dengan Myanmar dalam Kunjungan Kehormatan kepada Presiden Republik Uni Myanmar, U
Thein Sein sebelum menghadiri pembukaan KTT ASEAN ke-25 di Nay Pyi Taw.
Hubungan bilateral antara Indonesia dan Myanmar sangat baik, kunjungan
Jokowidodo ke Myanmar merupakan langkah kerjasama bilateral yang saling mengisi
melihat Myanmar juga merupakan Negara berkembang.Presiden Jokowidodo menawarkan
kerjasama di bidang sumber daya manusia untuk membantu Myanmar dalam melakukan
perkembangan pembangunan, sehingga proyek-proyek yang ada di Myanmar bisa berjalan
sesuai dengan target yang telah di rencanakan. Dalam pertemuan tersebut Joko Widodo
menegaskan Indonesia akan tetap menjadi sahabat Myanmar dalam mengembangkan
hubungan bilateral dan dalam konteks pemajuan ASEAN.

Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Republik Myanmar U Thein Sein
menyepakati sejumlah hal yang menjadi prioritas bersama kedua negara."Indonesia akan
tetap menjadi sahabat dan teman yang baik bagi Myanmar dalam mengembangkan hubungan
bilateral antara kedua negara dan juga antara kita untuk memajukan ASEAN,”Indonesia juga
akan terus mendorong kepada BUMN dan swasta untuk menanamkan investasi di Myanmar
khususnya di sektor pertambangan, telekomunikasi dan infrastruktur. "Dan kita ingin
menekankan pentingnya untuk kedua negara menjajaki kerjasama di bidang perhubungan
yaitu penerbangan langsung dari Indonesia ke Myanmar dan juga bidang perbankan guna
meningkatkan hubungan antara Indonesia dan Myanmar,"
Menanggapi pernyataan Jokowi, Presiden U Thein Sein menyatakan bahwa kedua
negara perlu mengimplementasikan rencana kerjasama ini. "Saya yakin peluang bisnis dan
investasi akan memajukan kedua negara.Saya berharap anda dapat mendorong pebisnis
Indonesia untuk berinvestasi dan berbisnis di Myanmar," ujar Thein Sein. Selama ini
Indonesia dan Myanmar telah kerja sama di bidang pertanian khususnya beras dan Myanmar
mengharapkan kedua negara bisa meningkatkan kerja samanya dalam waktu mendatang.
Mengenai sektor finansial, Myanmar telah melakukan reformasi di sektor ini dan juga sektor
keuangan. "Kami juga telah mengizinkan bank asing untuk membuka cabangnya di sini,
Kami berharap bank Indonesia mau buka cabang di sini juga.Sekali lagi saya mengucapkan
terima kasih atas kedatangan anda," tambah Thein Sein. 7Hal ini bisa disimpulkan bahwa
7 “Padatnya Agenda Jokowi di Myanmar”. Diunduh 13 november 2014 pada pukul 12.16 Wib. Dari;

http://www.tempo.co/read/news/2014/11/13/118621648/Padatnya-Agenda-Jokowi-di-Myanmar

Indonesia merupakan kawasan yang sangat strategis serta kaya dengan sumber daya alam dan
manusia.Sehingga dapat menarik Myanmar untuk membuka peluang bagi Indonesia untuk
berinvetasi atau sebaliknya.Hal ini merupakan bagian implementasi kerbijakan politik bebasaktif luar negeri Indonesia yang selalu berkembang.
c. Misi Presiden Jokowidodo Kunjungan ke Australia.
Indonesia dan Australia merupakan negara tetangga yang unik,dengan sistem politik,
ekonomi, agama, ideologi nasional, pengalamansejarah serta identitas bangsa yang sangat
berbeda, bahkan kadangkadangbertentangan, sehingga pernah dipantau “tidak ada dua
Negara tetangga di dunia ini yang lebih berbeda daripada Australia dan Indonesia.oleh
mantan Menlu Australia Gareth Evans.8
Kendati agak berbeda,sebagai negara-negara tetangga, tentu saja Indonesia dan
Australia pantasberusaha agar menjalin kemudian menjaga sebuah hubungan yang
konstruktif, terbuka, bersifat saling menolong, menghormati dan saling memahami
kepentingan satu sama lain. Kurang lebih deskripsi tersebutcukup akurat tentang sifat
hubungan kedua negara kita tingkat makro belakangan ini yakni mendekati konsep Strategic
Partners walaupunsejarah mencatat antara cukup banyak interaksi yang positif tetap
adamomen-momen tertentu juga dimana hubungan kita menghadapi tantangan tertentu
(contohnya, krisis Timor Timur tahun 1999, kasus pelanggaranwilayah kedaulatan RI oleh
pilot dan penumpang pesawat ringan di Merauke tahun 2008-09.9

Grafik.1.1.
Liberalisasi Perdagngan Australia

8 Dalam bahasa Inggeris, 'No two neighbours anywhere in the world are as comprehensively unalike as Australia
and Indonesia'. Dalam Evans, G. dan Grant, B., Australia's Foreign Relations In the World of the 1990s,
Melbourne University Press, 1991, hlm.184
9 Lihat artikel di Jakarta Globe, 'Merauke Five' back in Australia After Nine-month Legal Battle for Freedom, 24
Juni 2009 [http://www.thejakartaglobe.com/home/merauke-five-back-in-australiaafter-nine-month-legal-battle-forfreedom/314245. Diakses pada hari, Jum’at 14 November 2014, pukul 01.15 Wib

Sumber: Kementrian Perdagangan Indonesia
Hasil simulasi dan analisis data oleh Productivity Commission seperti dipaparkan
pada grafik 1.1.menunjukkan bahwa liberalisasi perdagangan akan memberikan dampak
terbesar pada perubahan GDP Australia apabila dilakukan liberalisasi perdagangan dengan
seluruh negara di dunia. Oleh karena itu Australia mulai menyusun kebijakan perdagangan
dalam negerinya untuk bersiap-siap menghadapi persaingan global.Sektor utama yang
menjadi fokus dalam penyusunan kebijakan perdagangan Australia adalah sektor persusuan
(dairy industry).
Penting di sini untuk membahas konteks teoretis pemikiran untukmakalah ini serta
mengerti acuan-acuan hukum dan regulasi nyata yangakan mempengaruhi konsepsi nanti atas
Comprehensive StrategicPartnership Indonesia-Australia bidang perdagangan dan litbang

agraria,lagipula karena taskap ini membahas konteks di dua negara yang agakberbeda.
Kerjasama bilateral sangat bergantung pada aktor-aktor yang mampu memahami dan
berempati dengan konteks, kepentingan sertaharapan pihak yang kedua itu. Jika situasi
Indonesia dan Australia dilihat,pendekatan Ketahanan Pangan dan pendekatan ekonomi
secara garisbesar cukup berbeda satu sama lain, peranan pemerintahan urusan
pangan,peranan sektor-sektor swasta, bahkan semangat terhadap system perdagangan dunia
juga cukup berbeda.
”Kedatangan Jokowi di pertemuan G20 di Australia merupakan momen yang sangat
ditunggu oleh para pakar dan pejabat pemerintah Australia terkait mengingat pentingnya arti
Indonesia bagi Australia.

Fenomena ini dan kedatangan Pak Jokowi ke Brisbane akan

menepis analisa para pengamat dan sebagian orang yang meragukan kemampuan Pak Jokowi
dalam menangani hubungan luar negeri.10
Dengan dicanangkannya kehendak Presiden jokowidodo untuk terbentuknya sebuah
hubungan bilateral yang berbobot sehingga dianggap Comprehensive Strategic Partners
maka I-A CEPA harus besar, berani, dan dijunjung tinggi, dengan upaya sosialisasi yang kuat
10 “Mereka Merasa Memiliki Presiden”. http://luar-negeri.kompasiana.com/2014/11/10/mereka-merasa-memilikipresiden-702126.html


dan terus-menurus (ingat dengan proyek dambaan PM Mahathir di Malaysia, 'Vision 2020'---kita perlu suatu branding yang se-powerful itu).
Peningkatan kerjasama bilateral Indonesia-Australia bidang perdaganganguna
memperkuat ketahanan pangan keduanegara dalam rangka kemandirian kedua bangsa.
Semoga dapat kunjungan presiden Jokowidodo ke Australia dapat meningkatkan kualitas
hubungan kerjasama sehingga masing-masing dansecara bersama untuk memajukan
kepentingan nasional kita masing-masingmaupun bersama sebagai Comprehensive Strategic
Partners, sekaligus ikutmembantu memajukan kepentingan Ketahanan Pangan regional dan
globaldi masa mendatang.

2. POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA (FOREIGN POLICY) DI ERA PRESIDEN
SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DENGAN SEMBOYAN: ONE MILLION
FRIENDS, ZERO ENEMY.
Penulis berupaya menggambarkan bagaimana sejuta teman nol musuh menjawab
tantangan hari ini, “mengarungi samudera bergejolak”.Ketika dunia menjadi saling
ketergantungan, maka kerjasama menjadi faktor utama untuk selamat dari turbulensi.
Oleh karena itulah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono optimis dengan kebijakan luar
negeri ke segala arah, Indonesia akan dengan aktif mencari ikatan yang erat dengan
negara di seluruh penjuru dunia. Akan tetapi, tanpa arah yang pasti, Indonesia terancam
kehilangan jatidiri.Bahkan interdependensi tersebut mendorong Indonesia untuk
melawan independensinya sendiri.Terlebih, dalam era Paradox of Plenty ketika
informasi menjadi tidak terkendali, maka pemerintah di Indonesia harus siap
menghadapi serangkaian kontroversi.

Million Friends Zero Enemy dan Tantangan Masa Kini
Million friends zero enemy merupakan sebuah semboyan yang hadir menghiasi kebijakan
luar negeri Indonesia era presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebuah semboyan yang
dimaksudkan untuk menampilkan Indonesia sebagai negara yang mampu menjalin kerjasama ke
segala penjuru (all direction foreign Policy) dalam dunia yang sedang bergejolak sebagaimana
dilukiskan presiden SBY lewat kiasan “navigating a turbulent ocean” (mengarungi samudera
bergejolak).Dapat dintisarikan, bahwa pemerintah meyakini era sekarang mendorong perlunya
sikap kerjasama tanpa menunjukkan keberpihakan. Dengan kata lain, semboyan million friends
zero enemy yang dilandasi atas prinsip tanpa musuh penting untuk menjadi penekanan netralitas
sikap Indonesia ditengah pusaran gejolak polaritas yang semakin kompleks.
Indonesia era presiden SBY hendak mengimajinasikan suatu dunia yang memungkinkan
kerjasama antara negara-negara Utara dan Selatan. Sebagaimana diungkapkan Dino Patti Djalal
(2009, 107): "Filosofi kerja sama antarnegara presiden SBY ke Utara ke Selatan itu oke. Siapa
pun yang pro-Indonesia, kita akan mengulurkan tangan.” Dalam diskursus war on terror
kontemporer,million friends zero enemy seolah ingin menunjukkan bahwa Indonesia dapat
melakukan kolaborasi diantara dua nilai yang secara teoritis maupun praksis acapkali menjadi
oposisi biner, yakni nilai Islam dan demokrasi. Berikut ini merupakan contoh pernyataan
Presiden SBY mengenai Islam demokratis sebagai berikut: “Indonesia akan menjadi model
bahwa tidak perlu ada konflik antara Islam dengan modernitas dan demokrasi. Kami harus
mempertahankan Islam kami yang moderat”.11
Berangsur-angsur Indonesia mengalami transisi citra ke arah yang positif.Reputasi positif
diperlukan guna mengklarifikasi adanya mispersepsi publik Internasional kepada Indonesia yang
semula diasosiasikan sebagai surga koruptor, pelanggar Hak Asasi Manusia, dan sarang terroris.
Dalam derajat tertentu, citra positif tersebut turut berkontibusi menjadikan Indonesia sebagai
pemegang amanah tuan rumah berbagai forum Internasional, sekaligus menjadikan Presiden
SBY sebagai presiden yang sepanjang sejarahnya paling sering menjadikan Indonesia sebagai
tuan rumah forum Internasional. Posisi Indonesia dalam konstelasi global menjadi semakin
krusial dengan terlibatnya Indonesia dalam G-20.Sedangkan dalam kancah regional Asia
Tenggara, Indonesia didaulat menjadi ketua ASEAN tahun 2011. Bahkan Presiden SBY secara
11 Kementerian Luar Negeri. “Transkripsi Sambutan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono
Pada Acara Pertemuan dengan Masyarakat Indonesia di Sydney, Australia” tangal 10 Maret 2010 [online]. dalam
http://www.deplu.go.id/Lists/SpeechesAnd Transcription/DispForm.aspx?ID=612&l=en

pribadi sempat menjadi salah satu kandidat peraih nobel perdamaian, serta yang terbaru
diwacanakan sebagai kandidat Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Million friends zero enemy diimplementasikan sebagai sebuah propaganda utuk menjaga
reputasi dalam arus paradox of plenty. Selain itu, juga merupakan bentuk klarifikasi atas
kontroversi yang hilir mudik berganti topik setiap hari.Atau dalam istilah yang sering kita
dengar, million friend zero enemy adalah semacam pencitraan.Dalam paradox of plenty, sebuah
sikap

berpihak

berpotensi

membahayakan

reputasi

pemerintah.Sehingga

pemerintah

membutuhkan iklan sebagai sebuah simulasi bahwa pemerintah bersikap netral.Namun dalam era
paradox of plenty, pilihan pemerintah untuk melakukan pencitraan bukan berarti tanpa
resiko.Gerak sentripetal dan gerak sentrifugal terjadi secara bersamaan dalam konstelasi
diskursus di Indonesia.
Sebuah teks lahir dari sebuah konteks.Sehingga teks perlu untuk senantiasa
bertransformasi secara ekletik guna beradaptasi dalam konteks zaman yang dinamis. Dengan
kata lain, teks tidaklah bersifat dogmatis dan akan senantiasa mengalami proses kontekstualisasi.
Namun problem menjadi muncul ketika dalam melakukan kontekstualisasi justru melupakan teks
itu sendiri.Dengan demikian, maka perdebatan antara teks dan konteks merupakan perdebatan
klasik yang tak pernah luput dari kontroversi.
Dilema antara teks dan konteks tersebut kembali terjadi di zaman Presiden SBY.Presiden
SBY berpijak pada asumsi bahwa dunia kini tidak lagi terfragmentasi menjadi dua kubu
sebagaimana konteks perang dingin.Oleh karena itu, perlu revitalisasi terhadap filosofi
“mendayung di antara dua karang” sebagaimana yang Bung Hatta kemukakan. Presiden SBY
hendak melakukan kontekstualisasi atas teks mendayung di antara dua karang dengan teks
“navigating a turbulent ocean”:
Dulu, Bung Hatta pernah melukiskan tantangan politik luar negeri sebagai “mendayung
di antara dua karang”, dalam arti antara Blok Barat dan Blok Timur. Kini, saat
persaingan Blok Barat dan Blok Timur sudah hilang, diplomasi Indonesia di Abad ke-21
menghadapi dunia yang jauh lebih kompleks, ibarat “mengarungi samudera yang penuh
gejolak”.
Dari kutipan diatas menunjukkan kebaruan gagasan yang ditawarkan oleh Presiden
SBY.Kiasan “mengarungi samudera bergejolak” dalam derajat tertentu memodifikasi filosofi

“mendayung di antara dua karang”.Presiden SBY berujar jika era Perang Dingin dimana dua
karang, yaitu Blok Barat dan Timur, telah berubah.Tantangan kekinian lebih pada ambivalensi
polaritas dimana dunia menjadi kompleks dan penuh gejolak. Inilah yang menjadi dalil ontologi
pemerintah untuk mengedepankan million friends zero enemy yang lahir sebagai sebuah upaya
menjaga netralitas Indonesia ditengah turbulensi. Namun ironinya, million friends zero enemy
justru semakin menjadi beban bagi Indonesia untuk bersikap asertif. Sebagai contoh sikap
pemerintah Indonesia yang ragu untuk memberi peringatan tegas pada Malaysia dan Arab Saudi
yang sering terlibat dalam kasus TKI. Klimaksnya, ketika pemerintah Indonesia harus
mengeluarkan 2 miliar Rupiah untuk membebaskan seorang TKI bernama Darsem, serta
kegagalan mengantisipasi pemancungan Ruyati yang tidak lain merupakan korban jiwa TKI
ketiga dalam periode pemerintahan Presiden SBY. Masalah kedaulatan juga dipertanyakan,
masih segar di ingatan bagaimana insiden di seputar perairan Pulau Bintan pada tanggal Agustus
2010. Sebuah kontroversi yang hanya menghasilkan Joint Commission for Bilateral Cooperation
(JCBC) di Kinabalu September 2010.12
Tanpa disadari problem dalam million friends zero enemy mengingatkan kembali pada
problem mengenai jatidiri Indonesia. Ketika pemerintah hendak mencitrakan sosok Indonesia
sebagai sahabat bagi semua negara, maka sesungguhnya menunjukkan bahwasanya pemerintah
belum mampu merumuskan siapa Indonesia.Mengutip renungan Yudi Latif (2011), bahwa
Indonesia adalah negara paripurna.Sebuah negara yang belumlah selesai dalam mengidentifikasi
siapa dirinya.Zaman pergerakan nasional tidaklah selesai tahun 1945.13
Sehingga inilah pekerjaan rumah bagi penerus bangsa yang dengan dialog terus menerus
melakukan identifikasi atas jatidirinya.
“Mengarungi samudera bergejolak” sejatinya merupakan sikap menyadari bahwasanya
semua aktor internasional kini sedang bertarung dan berkompetisi.Sehingga status musuh dan
teman dapat berubah-ubah dengan cepat dalam dunia yang semakin tidak terkendali.Sebuah
anarki seharusnya disikapi dengan independensi.Bukan berarti dunia yang semakin
interdependensi

membuat

Indonesia

semakin

terperangkap

dalam

ambivalensi.Penulis

berpandangan bahwa ide radikal sesungguhnya menjadi perlu dimiliki dalam era paradox of
12Yudhoyono, S. Bambang, 2012.“Menjalankan Diplomasi yang Cerdas Cekatan dan Efektif”.Tabloid Diplomasi,
Maret-April, hlm 4.
13 Noviansyah, Aditya, 2011. “Indonesia Buka 21 Hubungan Diplomatik 2011”.Tempo, 12 Januari, hlm 3.

plenty.Sebuah sikap berani untuk kembali pada yang hakiki, sebagai pedoman dalam
mengidentifikasi jatidiri.14
Akan tetapi, million friends zero enemy hendak memungkiri bahwa dunia masih dan
justru semakin anarki. Maka dari itulah, spirit Bung Hatta supaya Indonesia mampu menjadi
negara yang mampu dengan leluasa mendayung diantara dua karang sejatinya masih relevan.
Bung Hatta memproyeksikkan supaya Indonesia menjadi negara yang tidak mudah terombang
ambing, dan memiliki arah yang jelas dalam mengarungi samudera internasional. Bukan ombak
yang menentukan arah Indonesia, namun sebaliknya, Indonesia yang menentukan arah
ombak.Dengan demikian, Indonesia perlu segera kembali menjadi negara yang merdeka
seutuhnya.Merdeka dengan menjadi subyek yang secara otonom mampu mengidentifikasi siapa
dirinya, dimana tujuanya, tanpa menghiraukan kemana ombak membawanya.
3. HUBUNGAN

BILATERAL

PERDAGANGAN

INDONESIA

DAN

AMERIKA

SERIKAT
Hubungan bilateral sebagai salah satu produk dari kebijaksanaan luar negeri suatu negara
yang

merupakan

implementasi

dari

kepentingan

nasionalnegara-negara

yang

bersangkutan.Pokok permasalahan dalam hal penentuankebijaksanaan luar negeri pada
umumnya lebih ditekankan pada usaha-usahauntuk memecahkan berbagai persoalan baik
persoalan yang berhubungan denganmasalah luar negeri atau masalah dalam negeri.Terjalinnya
hubungan bilateralantarnegara oleh karena setiap negara memiliki kepentingan nasional.
MenurutHans J. Morgenthau kepentingan nasional adalah :
Kepentingan nasional setiap negara adalah mengejar kekuasaan, yaituapa saja
yang bisa membentuk dan mempertahankan pengendaliansuatu negara atas negara
lain. Hubungan kekuasaan dan pengendalianitu bisa diciptakan melalui teknikteknik paksaan maupun kerja sama.15
Betapa pentingnya perdagangan antarnegara seperti yang dijelaskan Bradley R. Schiller
dalam bukunya “The Macro Economy Today” sebagai berikut:
14 Kementerian Luar Negeri. “Transkripsi Menteri Luar negeri Marty Natalegawa membuka Diklat Internasional
ke-9 Sesdilu dan Sesparlu di Gedung Pancasila” tanggal 14 november 2014 [online]. dalam
http://www.kemlu.go.id/_layouts/mobile/PortalDetailNewsLi
ke.aspx?l=id&ItemID=ad15ef98-529d-4923-86cab8c2d55d5f94
15 Mohtar Mas’oed, 1990, Ilmu Hubungan Internasinal; Disiplin dan Metodologi , Jakarta, PT PusatakaLP3ES hal
139

“We want to demonstrate that two countries that trade can together produce more
output then they could in the absence of trade. If they can, the gain from trade
will be increased world output and thus a higher standard of living in both
countries.”16
“Each country can arrive at the same decision itself by comparing its own
opportunity cost to those prevailing elsewhere and offering too trade to mutual
advantage. World output and thus the potential gains from trade, will be
maximized when each country pursues its comparative advantage. It does not by
exporting goods that entail relatively low domestic opportunity costs and
importing goods that in-value relatively high domestic opportunity costs”.17
Intinya bahwa perdagangan antarnegara akan meningkatkan output dunia dan
memberikan standard kehidupan yang lebih tinggi bagi negara-negara yang melakukannya.
Selain itu, Bradley melihat perdagangan internasional dari sudut opportunity cost yaitu nilai yang
hilang karena mengambil suatu keputusan apakah lebih menguntungkan melakukan perdagangan
antarnegara atau tidak dan memilih barang yang mempunyai nilai efisiensi tinggi untuk diekspor.
Konsep kepentingan nasional sering kali digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan
perilaku luar negeri suatu negara. Dimana segala kebijakan yang dikeluarkan atau yang
diputuskan dalam proses interaksi antarnegara berdasarkan kepentingan atau tujuan masingmasing negara yang tentunya menguntungkan negaranya sendiri. Pada hubungan bilateral antara
Indonesia dan AS yang dibahas dalam tulisan ini menyangkut dalam bidang perdagangan dimana
melihat dari hubungan kedua negara ini terhadap stabilitas perekonomian di Indonesia.
Amerika Serikat sampai saat ini masih merupakan kekuatan utama di dunia, baik dari
sisipolitik, militer, maupun ekonomi.Bagi Indonesia, AS merupakan salah satu mitra dagang
utama,yakni setelah Republik Rakyat Cina dan Jepang. Total nilai ekspor Indonesia ke US
mencapai$1.56 milyar, yang terdiri dari $56 juta ekspor migas dan $1.5 juta ekspor non
migas.Sebaliknya, total ekspor AS ke Indonesia mengalami penurunan sebesar 7.84%,
denganpenurunan

terbesar

terjadi

ekspor

migas

(mengalami

penurunan

lebih

dari

50%).EksporIndonesia ke US terdiri dari karet, tekstil dan pakaian jadi, alas kaki dan mesin
listrik, sedangkanekspor US ke Indonesia terdiri dari produk pertanian, pesawat, mesin, dan
kapas benang sertakain.
Grafik 1.1.
16Bradley R..Schiller, “The Macro Economy Today”, Fourth Edition, Random House, BusinessDivision, New
York, 1989: hal. 448
17 Ibid.Hlm.452

Ekspor Non Migas Indonesia berdasarkan Negara Tujuan

Sumber : Badan Pembangunan Nasional (Bappenas)18
Grafik 1.2.
Impor Non Migas Indonesia

Sumber : Badan Pembangunan Nasional (Bappenas)19
Dapat dilihat dari grafik 1.1.di atas bahwa nilai ekspor non migas Indonesia
secarakeseluruhan mengalami tren yang meningkat, kecuali di tahun 2009 sebagai dampak dari
18http://.bappenas.go.id/upload/grafik_perkembangan_ekonomi/ekonomi_indonesia/perdaga
ngan_luar_negeri/n
19http://.bappenas.go.id/upload/grafik_perkembangan_ekonomi/ekonomi_indonesia/perdaga
ngan_luar_negeri/n

krisisglobal. Sebagaimana bisa dilihat pada grafik 1.1. di bawah, angka ekspor Indonesia
terhadapAmerika Serikat juga memiliki pola serupa, yakni meningkat sebesar 30,25% pada
2010, laluturun sebesar 16,77% pada 2009, namun disusul kemudian dengan kenaikan di tahun
2010 dan2011, masing-masing sebesar 31,49% dan 15,37% (Bappenas)
Grafik 1.2.diatas impor non-migas Indonesia secara keseluruhan berada pada posisi ratarata. Keselurahan masih mengalami naik turun atau fluktuatif karena masih mengalami kenaikan
dan penurunan.Sebagaimana dilihat pada tahun 2008 impor non migas Indonesia dari amerika
mengalami peningkatan 40%. Pada tahun 2009 impor Indonesia mengalami penurunan sekitar
30% hal ini masih cukup baik melihat Indonesia mencoba untuk mengkampanyekan cinta produk
dalam negeri, kemudian pada tahun 2010 impor non migas Indonesia mengalami peningkatan
sebanyak 15%. Dan pada tahun 2011 impor non migas Indonesia mengalami penurunan
sebanyak 5%.
Indonesia telah maju menjadi pemain ekonomi utama regional, dan profil
internationalnya yang terus berkembang dengan partisipasinya dalam G-20 dan forum ekonomi
internasional lainnya.Amerika serikat menyambut peran kepemimpinan Indonesia yang tengah
berkembang dalam ekonomi global dan berkomitmen untuk bekerjasama dengan Indonesia untuk
memperluas hubungan perdagangan dan investasi.
Pemerintah Amerika Serikat selalu bekerja dengan pemerintah Indonesia untuk
memperkuat kooperasi ekonomi global dan mengurangi batasan akses pasar. Kemajuan pada isuisu ini telah menguntungkan kedua negara, dan akan membantu Indonesia meraih perkembangan
lebih baik dalam keperluannya untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi. Amerika Serikat
siap untuk menguatkan kerjasama ekonomi AS-Indonsia dan memperluas hubungan komersil
untuk memajukan kesejahteraan masyarakat kedua negara.
Amerika Serikat dan Indonesia memiliki hubungan perdagangan dan investasi jutaan
dollar yang berkembang sangat pesat. Perdagangan barang dan jasa di antara keduanya mencapai
jumlah $20 miliar pada tahun 2009 dengan Indonesia melakukan kegiatan ekspor sebanyak $13
miliar ke pasar Amerika dan mendapatkan pertambahan $6.8 miliar dari Amerika Serikat.
Indonesia terus menjadi salah satu penerima manfaat terbesar dari perdagangan dengan Amerika
Serikat, dengan $1.5 miliar masuk dalam pasar bebas pajak Amerika Serikat di bawah program
Generalized System of Preferences. Dalam hal investasi luar negeri, perusahaan-perusahaan

Amerika telah berinvestasi sebesar $16 miliar dalam perekonomian Indonesia termasuk dalam
industry energy, pertambangan dan perusahaan manufaktur.20
Penulis menarik kesimpulan bahwa Kerjasama transaksi perdagangan dan ekonomi
dengan Amerika mengalami fluktuatif.Bentuk kerjasama selama ini harus terus di inovasikan
sehingga sesuai dengan kebutuhan dalam Nasional.Disamping itu investasi asing dalam hal ini
yang dilakukan oleh perusahaan Amerika harus menguntungkan bagi pihak Indonesia maupun
Amerika Serikat.Berdasarkan data penulis Amerika mendapat keuntungan yang jauh lebih baik,
hal ini harus di tinjau kembali oleh pemerintah sehingga bisa saling menguntungkan dan
menjalankan kerjasama yang balance.Artinya, hubungan perdagangan dan investasi yang
dilakukan RI-Amerika sudah memberikan dampak positif (profit), tetapi masih dipandang lebih
banyak dampak negatif (loss)-nya, seperti halnya dalam menentukan berbagai kebijakan
ekonomi/perdagangan seringkali tunduk pada kebijakan Amerika ketimbang kebutuhan nasional,
termasuk keputusan negara dalam bidang politik ekonomi selalu yang tidak independen.
Karenanya dapat disimpulkan bahwa hubungan ekonomi antara RI dan Amerika lebih
menguntungkan bagi Amerika. Dengan kata lain, Indonesia harus berani secara tegas melakukan
terobosan dalam strategi perdagangan internasionalnya dengan tanpa mengikuti ‘pesanan dan
tekanan’ politik Amerika dan merenegosiasi berbagai kerjasama bidang ekonomi yang seringkali
keuntungan yang didapatkan lebih sedikit dibandingkan kerugiannya, oleh karena itu, Indonesia
menentukan sikapnya sendiri dalam berekonomi sehingga bisa menyeimbangkan dan saling
menguntungkan agar kerjasama keduanya kedepannya dapat lebih intensif dan jauh lebih
‘efisien’.

20“Hubungan Ekonomi dan Perdagangan dengan Indonesia”. Diunduh 14 November 2014, pukul 03.15 Wib, dari;
http://indonesian.medan.usconsulate.gov/id/about-us/embassy-information.html

Dokumen yang terkait

ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL

17 138 15

JENIS-JENIS KALIMAT INTEROGATIF BAHASA INDONESIA DI PERSIDANGAN PENGADILAN NEGERI JEMBER

7 105 16

HUBUNGAN ANTARA KELENTUKAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN BACK OVER DALAM SENAM PADA SISWA SMA NEGERI 05 BANDAR LAMPUNG

0 42 1

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

HUBUNGAN PEMANFAATAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN DAN SIKAP SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BATANGHARI NUBAN LAMPUNG TIMUR

25 130 93

HUBUNGAN KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PONCOWARNO KALIREJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

10 138 52

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KAB. PRINGSEWU

43 182 68

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DAN MANAJEMEN WAKTU BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

11 108 89