GEOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN Slide pptx
Geografi dan
Kependudukan
KONSEP
DASAR,
P E M I K I R A N, D A N FA K T O R - FA K T O R
GEOGRAFIS
D R . A L A M S YA H TA H E R , M . S I
FA K U LT A S K E G U R U A N D A N I L M U P E N D I D I K A N
U N I V E R S I TA S S Y I A H KUA L A B A N D A A C E H
Konsep Dasar Geografi
1. Penghargaan budayawi terhadap bumi
Sebenarnya lingkungan alam itu bukanlah
suatu kombinasi unsur alam yang menuntut
adaptasi dari manusia secara ketat dari masa
ke masa.Nyatanya masyarakat pada masa
yang berbeda dalam sejarah menangkap dan
menafsir lingkungan yang berbeda pula
menurut daerah dan menurut pandangan
hidupnya.
2. Konsep Regional
Suatu wilayah dipandang memiliki
homogenitas dalam hal bentuk bentang
alamnya (landscape) dan corak kehidupannya
(mata pencaharian, mentalitas penduduknya),
pada suatu daerah yang jenis tanahnya karst.
2. Konsep Regional
Suatu wilayah dipandang memiliki
homogenitas dalam hal bentuk bentang
alamnya (landscape) dan corak kehidupannya
(mata pencaharian, mentalitas penduduknya)
misalnya suatu daerah yang yang jenis
tanahnya karst.
3. Pertalian Wilayah.
Relasi antar unsur alam dalam suatu wilayah
menghasilkan suatu proses yang memberikan
ciri-ciri khusus kepada wialayah yang
bersangkutan. Misalnya di daerah sekitar
Salatiga dan Boyolali kombinasi yang sangat
menguntungkan antara curah hujan, suhu,
vegetasi, jenis tanah serta topografi
menjadikan wilayah ini penghasil susu dan
daging ternak yang kualitas baik.
4. Interaksi Keruangan.
Kekhususan suatu wilayah dalam hal hasilnya
misalnya mendorong berbagai bentuk
kerjasama atau saling tukar jasa dengan
wilayah lain. Jadi perbedaan wilayah
mendorong interaksi yang berupa pertukaran
manusia (migrasi) barangnya (perniagaan)
dan budayanya. Sehubungan itu lokasi yang
sentral membawa banyak kemajuan.
Sebaliknya lokasi yang pereferis
mengakibatkan isolasi yakni keterpencilan dan
kemunduran.
5. Lokalisasi.
Adalah pemusatan suatu kegiatan pada
wilayah yang terbatas. Pemusatan ini justru
dapat menambahkan fungsi wilayah.
Misalnya kota pelabuhan sekaligus menjadi
industri perkapalan. kota budaya, kota
pelajar , dan kota pariwisata. Perangkapan
fungsi ini menunjukkan terjadinya linkage
(kaitan) kepentingan manusia, dan
menumpuknya penduduk di daerah itu.
6. Skala
Studi geografi dapat bersifat mikroskopis
(wilayah sempit), dan dapat pula makroskopis
(wilayah luas) yang berlaku bagi wilayah
sempit, kesimpulan-kesimpulannya dapat
digeneralisasikan bagi wilayah luas ?,
kadang-kadang dapat, kadang-kadang tidak
dapat. Ini tergantung dari sifat kombinasi
unsur-unsur alam lingkungan di daerah itu.
7. Konsep Perubahan
Apa yang dipelajari dalam geografi tentang
suatu wilayah.itu apa yang berlaku pada waktu
tertentu, yakni yang terbaru atau kini. Tetapi
kondisi kini itu adalah hasil dari proses masa
lampau dan berjalan lama sekali, melalui aneka
perubahan.Ada perubahan jangka pendek (cuaca
dan musim) dan ada perubahan jangka panjang
(iklim). Pola permusiman itu dapat berlaku sama
untuk masa lama. Perubahan jangka pendek
disebabkan oleh gejala insidental seperti banjir,
gunung meletus tanah longsor, dan tsunami.
FAKTOR-FAKTOR GEOGRAFIS
Apanya dari bumi yang sebenarnya
mempengaruhi kehidupan manusia. Tentang
ini para geograf merujuk kepada adanya
delapan faktor geografis:
1. Lokasi (posisi, bentuk, luas dan jarak)
Lokasi suatu tempat dalam suatu wilayah
penting. Demikian pula unsur relasi
keruangan yang lain, seperti posisinya, jarak
dari tempat lain. wilayah itu sendiri memiliki
luas serta bentuk yang ada artinya pula bagi
persatuan bangsa, perkembangan ekonomi
ataupun kontak dengan wilayah lain secara
kultural dan politik. Suatu negara yang
lokasinya baik bagi perniagaan dunia atau
strategi perang dapat saja mudah terancam
oleh berbagai bencana perang.
2. Jenis Iklim ( musim)
Menentukan hasil pertanian , daerah tropika
yang baik untuk perkebunan macam-macam
menjadi rebutan kaum penjajah di masa
lampau. Jenis iklim ini ikut mempengaruhi
kegiatan penduduk sepanjang tahun.
3. Bentuk Relief ( tinggi rendahnya permukaan
bumi).
Mempengaruhi pelaksanaan pengangkutan,
perbedaan relief yang menonjol juga
menentukan perbedaan suhu tahunan,
keindahan tamasya dan pembuangan air
(adanya rawa, danau, dan bendungan)
4. Jenis Tanah (kapur, liat, pasir, dan gambut)
Menentukan kesuburan suatu wilayah, tanah
yang berkapur melahirkan daerah yang
penduduknya miskin dan kurang gizi.tanah
yang subur mendasari kepadatan penduduk
yang membawa berbagai masalah pula.
Mempengaruhi kegiatan ekonomi manusia
serta mutu pangannya. Maluku dengan
kekayaan lautan dan tanaman sagu di masa
lalu.
5. Jenis Flora dan Fauna.
Mempengaruhi kegiatan ekonomi manusia
serta mutu pangannya. Maluku dengan
kekayaan lautannya dan tanaman sagunya
6. Kondisi Air (dapat dikonsumsikan atau tidak)
Menentukan dapat tidaknya suatu wilayah
dihuni dengan baik sehingga merupakan
kunci bagi lahirnya peradaban manusia. Ingat
peradaban di Mesir kuno dan Mesopotamia.
Ada daerah yang tidak ada air untuk minum,
kalaupun ada jaraknya 5 Km)
7.Sumber-Sumber Mineral (minyak.batu bara, gas dll)
Sumberdaya alam yang melimpah dapat
mendorong suatu wilayah untuk lebih maju.
Kalau ini digunakan untuk kemakmuran
rakyat.
8. Kontak Dengan Lautan (dekat dengan laut)
Kemajuan dan peranan negeri Inggris di
Eropa dan Jepang di Asia Timur. Juga politik
air hangat dari negara raksasa Rusia dahulu.
Ibu kota kabupaten, negara umumnya
terletak di pinggir laut.
DEFINISI GEOGRAF
Istilah geografi diperkenalkan oleh
Erasthothenes pada abad ke 1. Geografi
beraal dari kata geographica yang berarti
penulisan atau penggambaran mengenai
muka bumi
Geografi menurut Para Ahli
1. Preston e James : sebagai induk dari segala ilmu
pengetahuan.
2. Ulman (1954) : adalah interaksi antar ruang.
3. Maurice Le lannou (1959) : objek studi geografi
adalah kelompok manusia dan organisasinya di muka
bumi.
4. Paul Claval (1976): menjelaskan gejala-gejala dari
segi hubungan keruangan.
5. Hasil seminar di Semarang(1988):mempelajari
persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dgn
sudut pandang kewilayahan dan lingkungan dalam
konteks keruangan.
Apabila dilihat dari beberapa definisi geografi
tersebut, ternyata pengertian geografi selalu
mengalami perkembangan. Namun apabila
dilihat lebih jauh ada kesamaan tittik pandang
,yaitu:
1. bumi sebagai tempat tinggal.
2. hubungan manusia dengan lingkungannya
(interaksi)
3. dimensi ruang dan dimensi historis.
4. pendekatannya, spasial (keruangan), ekologi
(kelingkungan), dan regional (kewilayahan)
OBJEK STUDI GEOGRAFI
Menurut para ahli geografi Indonesia
tergabung dalam Ikatan Geografi Indonesia
(IGI) melalui seminar dan lokakarya nasional
di Semarang, telah bersepakat mengenai
objek studi geografi.
Menurut IGI objek geografi adalah : Objek
material dan objek formal,
1. OBJEK MATERIAL GEOGRAFI
Objek Material Geografi yaitu merupakan
sasaran atau yang dikaji dalam studi geografi.
Objek studi geografi adalah lapisan-lapisan
bumi atau tepatnya fenomena geosfer
Geosfer itu luas sekali, meliputi :
Atmosfer, yaitu lapisan udara : cuaca dan iklim
yang dikaji dalam Klimatologi dan Meteorologi, dll.
Lithosfer, yaitu lapisan batu-batuan yang dikaji
dalam Geologi, Geomorfologi, Petrografi, dll.
Hydrosfer, yaitu lapisan air meliputi perairan di
darat maupun di laut yang dikaji dalam Hidrologi
dan Oceanografi, dll.
Biosfer, yaitu lapisan kehidupan: Flora dan Fauna
yang dikaji dalam Biogeografi, Biologi, dll.
Anthroposfer, yaitu lapisan manusia yang
merupakan ‘tema sentral’ diantara lapisna lainnya.
Tema sentral artinya diutamakan dalam kajiannya.
Jadi dalam mengkaji objek studi geografi tersebut
diperlukan pengetahuan dari disiplin ilmu lain
seperti klimatologi, Geologi, Hydrologi dan
sebagainya
GEOGRAFI
2. OBJEK FORMAL GEOGRAFI
Kalau objek material goegrafi bersangkut-
paut dengan bahan kajian, maka objek formal
geografi bersangkut-paut dengan cara
pemecahan masalah. Jadi objek formal adalah
metode atau pendekatan yang digunakan
dalam mengkaji suatu masalah.
Metode atau pendekatan objek formal
geografi
meliputi beberapa aspek, yakni aspke
keruangan
(spatial), kelingkungan (ekologi),
kewilayahan
(regional) serta aspek waktu (temporal).
a.Aspek Keruangan, geografi mempelajari
suatu wilayah antara lain dari segi “nilai”
suatu temapt dari berbagai kepentingan.
Dari hal ini kita lalu mempelajari tentang
letak, jarak, ketergantungan dsb.
b. Aspek Kelingkungan, geografi
mempelajari suatu tempat dalam kaitan
dengan keadaan suatu tempat dan
komponen-komponen di dalamnya dalam
satu kesatuan wilayah. Komponenkomponen ini terdiri dari komponen tak
hidup seperti tanah, air, iklim dsb dan
komponen hidup seperti hewan,
tumbuhan dan manusia.
c. Aspek Kewilayahan, gografi mempelajari
kesamaan dan perbedaan wilayah serta
wilayah dengan ciri khas. Dari hal ini lalu
muncul pewilayahan atau regionalisasi
misalnya kawasan gurun, yaitu daerahdaerah yang mempunyai ciri-ciri serupa
sebagai gurun.
d. Aspek Waktu, geografi mempelajari
perkembangan wilayah berdasarkan
periode-periode waktu atau
perkembangan dan perubahan dari
waktu ke waktu. Misalnya perkembangan
kota dari tahun ke tahun, kemunduran
garis pantai dari waktu ke waktu
Perlu diperhatikan bahwa dalam mengkaji
suatu permasalahan, geografi terbagi
menjadi gografi fisis dan geografi manusia
yang kedua tak dapat dipisahkan. Bahkan
masing-masing cabang geografi saling
melengkapi.
Untuk lebih jelasnya, tentang objek geografi
anda dapat melihat skema berikut
Keruangan
Manusiawi
- Kawasan Budaya
- Kawasan Penduduk
- Kawasan Administrasi
Alami
- Kawasan Iklim
- Kawasan
Bentangan
- Kawasan Air
Hubungan
Timbal-Balik
Gerakan Penduduk
- Migrasi
- Mobilisasi
- Interaksi Sosial
Daerah Pemukiman
- Permukiman Desa
- Permukiman Kota
Mata Pencaharian
- Pertanian
- Perdagangan
- Peternakan
- Kehutanan
- Industri
- Perkebunan
DEMOGRAFI
Thomas Robert Malthus 1798. lewat karangannya
“an Essay on The Principle of Population” ia
menyatakan bahwa jumlah penduduk akan
melampaui jumlah persediaan makanan. Ia
berpendapat bahwa jangka waktu yang dibutuhkan
oleh penduduk untuk berlipat dua jumlahnya sangat
pendek . Apabila tidak dilakukan pembatasan,
penduduk cenderung berkembang menurut Deret
Ukur (2. 4. 8. 16. 32 dst), diperkirakan penduduk
akan berlipat dua kali jumlahnya setiap 25 tahun,
dan bahan makanan dan lahan pertanian bertambah
menurut Deret Hitung (1, 2, 3, 4, 5 dst)
Untuk menjaga keseimbangan antara jumlah penduduk dan
persediaan bahan pangan, pertumbuhan yang cepat harus
dicegah, ada 3 hal yang dapat mengurangi jumlah penduduk:
1. Kemelaratan (misery), ialah segala keadaan yang
meyebabkan kematian, seperti berbagai jenis penyakit dan
epidemi, bencana alam, kelaparan, kekurangan pangan, dan
peperangan.
2. Kejahatan (vice), ialah segala jenis pencabutan nyawa
sesama manusia, seperti kebiasaan membunuh anak-anak
tertentu atau pembunuhan orang-orang cacat dan orangorang tua.
3. Pengekangan diri (moral restraints), ialah segala usaha
untuk mengekang nafsu seksuil, dan penundaan perkawinan.
Kritik terhadap Teori Malthus adalah sebagai
berikut:
1. Tidak memperhitungkan kemajuan-kemajuan transpor yang
menghubungkan daerahsatu dengan daerah lain, sehingga
pengiriman bahan makanan ke daerah yang kekurangan pangan
akan mudah dilaksanakan.
2. Tidak memperhitungkan kemajuan yang pesat dalam bidang
teknologi, terutama dalam bidang pertanian. Jadi produksi
pertanian dapat pula ditingkatkan secara cepat dengan
menggunakan teknologi baru.
3. Tidak memperhitungkan usaha pembatasan kelahiran b agi
pasanagn yang sudah menikah.
4. Tidak memperhitungkan Fertilitas akan menurun apabila
tingkat ekonomi dan standar hidup penduduk dinaikkan.
Rasio dan Proporsi
Jumlah murid 20 orang. Yang laki-laki 12 orang ,
yang perempuan 8 orang. Jadi perbandingan
jenis kelamin (sex ratio) murid laki-laki dgn
murid perempuan adalah. 12/8=1,5. atau 1,5
murid laki-laki dibandingkan dengan seorang
murid perempuan. Agar tidak terjadi pecahan
deciml, angka ini dapat dikalikan dengan 100,
sehingga dapat dikatakan bahwa kelas tersebut
mempunyai perbandingan jenis kelamin 150
laki-laki dibandingkan dengan 100 perempuan.
KOMPOSISI PENDUDUK
Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin.
merupakan variabel terpenting dalam demografi.. Hampir
semua pembahasan masalah kependudukan melibatkan
variabel umur dan jenis kelamin penduduk.
Komposisi penduduk menurut umur, dapat pula disebut
struktur penduduk, biasanya dibagi menjadi beberapa
kelompok umur. Kelompok umur yang satu dengan yang
berikutnya berjenjang 5 tahun. Misalnya 0 - 4 tahun, 5 - 9, 10
- 14, 15 -19, 20 -24 dst. Penduduk yang berumur 0-4 tahun
adalah seluruh penduduk yang belum merayakan ulang tahun
yang ke 5, umur 5 – 9 tahun adalah penduduk yang belum
merayakan ulang tahun yang ke 10 .
STRUKTUR PENDUDUK
Struktur penduduk antar negara satu dengan yang lain tidaklah sama.
Begitu pula keadaannya bila dibandingkan antara struktur penduduk
negara berkembang degan negara maju, antara daerah pedesaan dan
daerah perkotaan.
Struktur umur penduduk dipengaruhi oleh tiga variabel demografi, yaitu
kelahiran, kematian dan migrasi. Ke tiga variabel ini saling mem
pengaruhi satu dengan yang lainnya. Kalau salah satu variabel berubah ,
ke dua variabel yang lain juga ikut berubah.
Faktor sosial-ekonomi suatu neggara akan mempengaruhi struktur umur
penduduk lewat ke tiga variabel demografi tersebut.
Suatu negara dikatakan berstruktur umur muda, apabila kelompok
penduduk yang berumur di bawah 15 tahun jumlahnya besaran
berkembang seperti Indonesia, ( lebih dari 35 persen).penduduk yg
berumur 65 tahun ke atas kurang dari 3 persen. Umumnya negara-negara
yang sedang berkembang, sperti Indonesia, India, dan Myanmar struktur
penduduknya muda. Demikian juga sebaliknya. Seperti Jepang, Jerman.
PIRAMIDA PENDUDUK
Struktur penduduk menurut umur dan jenis kelamin digambarkan
pda sebuah grafik yang disebut Piramida Penduduk. Pada bagian
kiri sumbu vertikal digambarkan jumlah penduduk laki-laki, dan
yang sebelah kanan jumlah penduduk perempuan.
Berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin, karakteristik penduduk suatu negara dapat dibedakan
menjadi tiga kelompok.
1. Ekspansip: Jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok
umur muda., tipe ini terdapat di negara-negara yang mempunyai
angka kelahiran dan kematian tinggi. Tipe ini terdapat di negarannegara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang cepat akibat
dari masih tingginya tingkat kelahiran dan sudah mulai menurun
nya tingkat kematian. Negara-negara tersebut adalah, Indonesia,
Malaysia, Philipan, India dan Costa Rica.
2, Konstruktif: Jika penduduk berada dalam
kelompok termuda jumlahnya sedikit, tipe ini
terdapat pada negara-negara dimana tingkat
kelahiran turun dengan cepat, dan tingkat
kematiannya rendah. Contohnya , Jepang, Negaranegara Eropa Barat, Swedia.
3. Stasioner: Jika banyak penduduk dalam tiap
kelompok umur sama, kecuali pada kelompok umur
tertentu. Tipe ini terdapat pada negara-negara
yang mempunyai tingkat kelahiran dan kematian
rendah, misalnya Jerman.
Turunnya tingkat kematian, terutama pada
umur muda, dan keadaan fertilitas yang tetap
tinggi, menyebabkan struktur umur
penduduk negara tersebut muda.
Turunnya tingkat fertilitas di suatu negara,
pengaruhnya lebih besar pada bentuk dasar
piramida penduduk negara tersebut.
Misalnya Indonesia pada pereiode tahun
1971-1980 terjadi penurunan tingkat
fertilitas yang disebabkan karena
keberhasilan program Keluarga Berencana.
Kesalahan –kesalahan yang umumnya didapat dari sensus
pendudukmengenai umur seseorang adalah sebagai berikut:
1. seseorang cebderung memberitahukan umurnya pada
pencatat dengan angka-angka yang berakhiran dengan angka
0 dan angka 5.
2. golongan remaja cenderung mencatatkan umur mereka
lebih tinggi dari umur yang sebenarnya, sebaliknya golongan
tua mencatakan umur mereka di bawah umur yang
sebenarnya.
3. sering umur seseorang ditaksir oleh pencatat, sesuai
dengan ciri-ciri lainnya dari responden, misalnya; seorang
wanita yang sudah kawin, paling sedikit berusia 18 tahun.
Bila ia sudah mempunyai dua anak, umurnya ditaksir sekitar
25 tahun.
Kependudukan
KONSEP
DASAR,
P E M I K I R A N, D A N FA K T O R - FA K T O R
GEOGRAFIS
D R . A L A M S YA H TA H E R , M . S I
FA K U LT A S K E G U R U A N D A N I L M U P E N D I D I K A N
U N I V E R S I TA S S Y I A H KUA L A B A N D A A C E H
Konsep Dasar Geografi
1. Penghargaan budayawi terhadap bumi
Sebenarnya lingkungan alam itu bukanlah
suatu kombinasi unsur alam yang menuntut
adaptasi dari manusia secara ketat dari masa
ke masa.Nyatanya masyarakat pada masa
yang berbeda dalam sejarah menangkap dan
menafsir lingkungan yang berbeda pula
menurut daerah dan menurut pandangan
hidupnya.
2. Konsep Regional
Suatu wilayah dipandang memiliki
homogenitas dalam hal bentuk bentang
alamnya (landscape) dan corak kehidupannya
(mata pencaharian, mentalitas penduduknya),
pada suatu daerah yang jenis tanahnya karst.
2. Konsep Regional
Suatu wilayah dipandang memiliki
homogenitas dalam hal bentuk bentang
alamnya (landscape) dan corak kehidupannya
(mata pencaharian, mentalitas penduduknya)
misalnya suatu daerah yang yang jenis
tanahnya karst.
3. Pertalian Wilayah.
Relasi antar unsur alam dalam suatu wilayah
menghasilkan suatu proses yang memberikan
ciri-ciri khusus kepada wialayah yang
bersangkutan. Misalnya di daerah sekitar
Salatiga dan Boyolali kombinasi yang sangat
menguntungkan antara curah hujan, suhu,
vegetasi, jenis tanah serta topografi
menjadikan wilayah ini penghasil susu dan
daging ternak yang kualitas baik.
4. Interaksi Keruangan.
Kekhususan suatu wilayah dalam hal hasilnya
misalnya mendorong berbagai bentuk
kerjasama atau saling tukar jasa dengan
wilayah lain. Jadi perbedaan wilayah
mendorong interaksi yang berupa pertukaran
manusia (migrasi) barangnya (perniagaan)
dan budayanya. Sehubungan itu lokasi yang
sentral membawa banyak kemajuan.
Sebaliknya lokasi yang pereferis
mengakibatkan isolasi yakni keterpencilan dan
kemunduran.
5. Lokalisasi.
Adalah pemusatan suatu kegiatan pada
wilayah yang terbatas. Pemusatan ini justru
dapat menambahkan fungsi wilayah.
Misalnya kota pelabuhan sekaligus menjadi
industri perkapalan. kota budaya, kota
pelajar , dan kota pariwisata. Perangkapan
fungsi ini menunjukkan terjadinya linkage
(kaitan) kepentingan manusia, dan
menumpuknya penduduk di daerah itu.
6. Skala
Studi geografi dapat bersifat mikroskopis
(wilayah sempit), dan dapat pula makroskopis
(wilayah luas) yang berlaku bagi wilayah
sempit, kesimpulan-kesimpulannya dapat
digeneralisasikan bagi wilayah luas ?,
kadang-kadang dapat, kadang-kadang tidak
dapat. Ini tergantung dari sifat kombinasi
unsur-unsur alam lingkungan di daerah itu.
7. Konsep Perubahan
Apa yang dipelajari dalam geografi tentang
suatu wilayah.itu apa yang berlaku pada waktu
tertentu, yakni yang terbaru atau kini. Tetapi
kondisi kini itu adalah hasil dari proses masa
lampau dan berjalan lama sekali, melalui aneka
perubahan.Ada perubahan jangka pendek (cuaca
dan musim) dan ada perubahan jangka panjang
(iklim). Pola permusiman itu dapat berlaku sama
untuk masa lama. Perubahan jangka pendek
disebabkan oleh gejala insidental seperti banjir,
gunung meletus tanah longsor, dan tsunami.
FAKTOR-FAKTOR GEOGRAFIS
Apanya dari bumi yang sebenarnya
mempengaruhi kehidupan manusia. Tentang
ini para geograf merujuk kepada adanya
delapan faktor geografis:
1. Lokasi (posisi, bentuk, luas dan jarak)
Lokasi suatu tempat dalam suatu wilayah
penting. Demikian pula unsur relasi
keruangan yang lain, seperti posisinya, jarak
dari tempat lain. wilayah itu sendiri memiliki
luas serta bentuk yang ada artinya pula bagi
persatuan bangsa, perkembangan ekonomi
ataupun kontak dengan wilayah lain secara
kultural dan politik. Suatu negara yang
lokasinya baik bagi perniagaan dunia atau
strategi perang dapat saja mudah terancam
oleh berbagai bencana perang.
2. Jenis Iklim ( musim)
Menentukan hasil pertanian , daerah tropika
yang baik untuk perkebunan macam-macam
menjadi rebutan kaum penjajah di masa
lampau. Jenis iklim ini ikut mempengaruhi
kegiatan penduduk sepanjang tahun.
3. Bentuk Relief ( tinggi rendahnya permukaan
bumi).
Mempengaruhi pelaksanaan pengangkutan,
perbedaan relief yang menonjol juga
menentukan perbedaan suhu tahunan,
keindahan tamasya dan pembuangan air
(adanya rawa, danau, dan bendungan)
4. Jenis Tanah (kapur, liat, pasir, dan gambut)
Menentukan kesuburan suatu wilayah, tanah
yang berkapur melahirkan daerah yang
penduduknya miskin dan kurang gizi.tanah
yang subur mendasari kepadatan penduduk
yang membawa berbagai masalah pula.
Mempengaruhi kegiatan ekonomi manusia
serta mutu pangannya. Maluku dengan
kekayaan lautan dan tanaman sagu di masa
lalu.
5. Jenis Flora dan Fauna.
Mempengaruhi kegiatan ekonomi manusia
serta mutu pangannya. Maluku dengan
kekayaan lautannya dan tanaman sagunya
6. Kondisi Air (dapat dikonsumsikan atau tidak)
Menentukan dapat tidaknya suatu wilayah
dihuni dengan baik sehingga merupakan
kunci bagi lahirnya peradaban manusia. Ingat
peradaban di Mesir kuno dan Mesopotamia.
Ada daerah yang tidak ada air untuk minum,
kalaupun ada jaraknya 5 Km)
7.Sumber-Sumber Mineral (minyak.batu bara, gas dll)
Sumberdaya alam yang melimpah dapat
mendorong suatu wilayah untuk lebih maju.
Kalau ini digunakan untuk kemakmuran
rakyat.
8. Kontak Dengan Lautan (dekat dengan laut)
Kemajuan dan peranan negeri Inggris di
Eropa dan Jepang di Asia Timur. Juga politik
air hangat dari negara raksasa Rusia dahulu.
Ibu kota kabupaten, negara umumnya
terletak di pinggir laut.
DEFINISI GEOGRAF
Istilah geografi diperkenalkan oleh
Erasthothenes pada abad ke 1. Geografi
beraal dari kata geographica yang berarti
penulisan atau penggambaran mengenai
muka bumi
Geografi menurut Para Ahli
1. Preston e James : sebagai induk dari segala ilmu
pengetahuan.
2. Ulman (1954) : adalah interaksi antar ruang.
3. Maurice Le lannou (1959) : objek studi geografi
adalah kelompok manusia dan organisasinya di muka
bumi.
4. Paul Claval (1976): menjelaskan gejala-gejala dari
segi hubungan keruangan.
5. Hasil seminar di Semarang(1988):mempelajari
persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dgn
sudut pandang kewilayahan dan lingkungan dalam
konteks keruangan.
Apabila dilihat dari beberapa definisi geografi
tersebut, ternyata pengertian geografi selalu
mengalami perkembangan. Namun apabila
dilihat lebih jauh ada kesamaan tittik pandang
,yaitu:
1. bumi sebagai tempat tinggal.
2. hubungan manusia dengan lingkungannya
(interaksi)
3. dimensi ruang dan dimensi historis.
4. pendekatannya, spasial (keruangan), ekologi
(kelingkungan), dan regional (kewilayahan)
OBJEK STUDI GEOGRAFI
Menurut para ahli geografi Indonesia
tergabung dalam Ikatan Geografi Indonesia
(IGI) melalui seminar dan lokakarya nasional
di Semarang, telah bersepakat mengenai
objek studi geografi.
Menurut IGI objek geografi adalah : Objek
material dan objek formal,
1. OBJEK MATERIAL GEOGRAFI
Objek Material Geografi yaitu merupakan
sasaran atau yang dikaji dalam studi geografi.
Objek studi geografi adalah lapisan-lapisan
bumi atau tepatnya fenomena geosfer
Geosfer itu luas sekali, meliputi :
Atmosfer, yaitu lapisan udara : cuaca dan iklim
yang dikaji dalam Klimatologi dan Meteorologi, dll.
Lithosfer, yaitu lapisan batu-batuan yang dikaji
dalam Geologi, Geomorfologi, Petrografi, dll.
Hydrosfer, yaitu lapisan air meliputi perairan di
darat maupun di laut yang dikaji dalam Hidrologi
dan Oceanografi, dll.
Biosfer, yaitu lapisan kehidupan: Flora dan Fauna
yang dikaji dalam Biogeografi, Biologi, dll.
Anthroposfer, yaitu lapisan manusia yang
merupakan ‘tema sentral’ diantara lapisna lainnya.
Tema sentral artinya diutamakan dalam kajiannya.
Jadi dalam mengkaji objek studi geografi tersebut
diperlukan pengetahuan dari disiplin ilmu lain
seperti klimatologi, Geologi, Hydrologi dan
sebagainya
GEOGRAFI
2. OBJEK FORMAL GEOGRAFI
Kalau objek material goegrafi bersangkut-
paut dengan bahan kajian, maka objek formal
geografi bersangkut-paut dengan cara
pemecahan masalah. Jadi objek formal adalah
metode atau pendekatan yang digunakan
dalam mengkaji suatu masalah.
Metode atau pendekatan objek formal
geografi
meliputi beberapa aspek, yakni aspke
keruangan
(spatial), kelingkungan (ekologi),
kewilayahan
(regional) serta aspek waktu (temporal).
a.Aspek Keruangan, geografi mempelajari
suatu wilayah antara lain dari segi “nilai”
suatu temapt dari berbagai kepentingan.
Dari hal ini kita lalu mempelajari tentang
letak, jarak, ketergantungan dsb.
b. Aspek Kelingkungan, geografi
mempelajari suatu tempat dalam kaitan
dengan keadaan suatu tempat dan
komponen-komponen di dalamnya dalam
satu kesatuan wilayah. Komponenkomponen ini terdiri dari komponen tak
hidup seperti tanah, air, iklim dsb dan
komponen hidup seperti hewan,
tumbuhan dan manusia.
c. Aspek Kewilayahan, gografi mempelajari
kesamaan dan perbedaan wilayah serta
wilayah dengan ciri khas. Dari hal ini lalu
muncul pewilayahan atau regionalisasi
misalnya kawasan gurun, yaitu daerahdaerah yang mempunyai ciri-ciri serupa
sebagai gurun.
d. Aspek Waktu, geografi mempelajari
perkembangan wilayah berdasarkan
periode-periode waktu atau
perkembangan dan perubahan dari
waktu ke waktu. Misalnya perkembangan
kota dari tahun ke tahun, kemunduran
garis pantai dari waktu ke waktu
Perlu diperhatikan bahwa dalam mengkaji
suatu permasalahan, geografi terbagi
menjadi gografi fisis dan geografi manusia
yang kedua tak dapat dipisahkan. Bahkan
masing-masing cabang geografi saling
melengkapi.
Untuk lebih jelasnya, tentang objek geografi
anda dapat melihat skema berikut
Keruangan
Manusiawi
- Kawasan Budaya
- Kawasan Penduduk
- Kawasan Administrasi
Alami
- Kawasan Iklim
- Kawasan
Bentangan
- Kawasan Air
Hubungan
Timbal-Balik
Gerakan Penduduk
- Migrasi
- Mobilisasi
- Interaksi Sosial
Daerah Pemukiman
- Permukiman Desa
- Permukiman Kota
Mata Pencaharian
- Pertanian
- Perdagangan
- Peternakan
- Kehutanan
- Industri
- Perkebunan
DEMOGRAFI
Thomas Robert Malthus 1798. lewat karangannya
“an Essay on The Principle of Population” ia
menyatakan bahwa jumlah penduduk akan
melampaui jumlah persediaan makanan. Ia
berpendapat bahwa jangka waktu yang dibutuhkan
oleh penduduk untuk berlipat dua jumlahnya sangat
pendek . Apabila tidak dilakukan pembatasan,
penduduk cenderung berkembang menurut Deret
Ukur (2. 4. 8. 16. 32 dst), diperkirakan penduduk
akan berlipat dua kali jumlahnya setiap 25 tahun,
dan bahan makanan dan lahan pertanian bertambah
menurut Deret Hitung (1, 2, 3, 4, 5 dst)
Untuk menjaga keseimbangan antara jumlah penduduk dan
persediaan bahan pangan, pertumbuhan yang cepat harus
dicegah, ada 3 hal yang dapat mengurangi jumlah penduduk:
1. Kemelaratan (misery), ialah segala keadaan yang
meyebabkan kematian, seperti berbagai jenis penyakit dan
epidemi, bencana alam, kelaparan, kekurangan pangan, dan
peperangan.
2. Kejahatan (vice), ialah segala jenis pencabutan nyawa
sesama manusia, seperti kebiasaan membunuh anak-anak
tertentu atau pembunuhan orang-orang cacat dan orangorang tua.
3. Pengekangan diri (moral restraints), ialah segala usaha
untuk mengekang nafsu seksuil, dan penundaan perkawinan.
Kritik terhadap Teori Malthus adalah sebagai
berikut:
1. Tidak memperhitungkan kemajuan-kemajuan transpor yang
menghubungkan daerahsatu dengan daerah lain, sehingga
pengiriman bahan makanan ke daerah yang kekurangan pangan
akan mudah dilaksanakan.
2. Tidak memperhitungkan kemajuan yang pesat dalam bidang
teknologi, terutama dalam bidang pertanian. Jadi produksi
pertanian dapat pula ditingkatkan secara cepat dengan
menggunakan teknologi baru.
3. Tidak memperhitungkan usaha pembatasan kelahiran b agi
pasanagn yang sudah menikah.
4. Tidak memperhitungkan Fertilitas akan menurun apabila
tingkat ekonomi dan standar hidup penduduk dinaikkan.
Rasio dan Proporsi
Jumlah murid 20 orang. Yang laki-laki 12 orang ,
yang perempuan 8 orang. Jadi perbandingan
jenis kelamin (sex ratio) murid laki-laki dgn
murid perempuan adalah. 12/8=1,5. atau 1,5
murid laki-laki dibandingkan dengan seorang
murid perempuan. Agar tidak terjadi pecahan
deciml, angka ini dapat dikalikan dengan 100,
sehingga dapat dikatakan bahwa kelas tersebut
mempunyai perbandingan jenis kelamin 150
laki-laki dibandingkan dengan 100 perempuan.
KOMPOSISI PENDUDUK
Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin.
merupakan variabel terpenting dalam demografi.. Hampir
semua pembahasan masalah kependudukan melibatkan
variabel umur dan jenis kelamin penduduk.
Komposisi penduduk menurut umur, dapat pula disebut
struktur penduduk, biasanya dibagi menjadi beberapa
kelompok umur. Kelompok umur yang satu dengan yang
berikutnya berjenjang 5 tahun. Misalnya 0 - 4 tahun, 5 - 9, 10
- 14, 15 -19, 20 -24 dst. Penduduk yang berumur 0-4 tahun
adalah seluruh penduduk yang belum merayakan ulang tahun
yang ke 5, umur 5 – 9 tahun adalah penduduk yang belum
merayakan ulang tahun yang ke 10 .
STRUKTUR PENDUDUK
Struktur penduduk antar negara satu dengan yang lain tidaklah sama.
Begitu pula keadaannya bila dibandingkan antara struktur penduduk
negara berkembang degan negara maju, antara daerah pedesaan dan
daerah perkotaan.
Struktur umur penduduk dipengaruhi oleh tiga variabel demografi, yaitu
kelahiran, kematian dan migrasi. Ke tiga variabel ini saling mem
pengaruhi satu dengan yang lainnya. Kalau salah satu variabel berubah ,
ke dua variabel yang lain juga ikut berubah.
Faktor sosial-ekonomi suatu neggara akan mempengaruhi struktur umur
penduduk lewat ke tiga variabel demografi tersebut.
Suatu negara dikatakan berstruktur umur muda, apabila kelompok
penduduk yang berumur di bawah 15 tahun jumlahnya besaran
berkembang seperti Indonesia, ( lebih dari 35 persen).penduduk yg
berumur 65 tahun ke atas kurang dari 3 persen. Umumnya negara-negara
yang sedang berkembang, sperti Indonesia, India, dan Myanmar struktur
penduduknya muda. Demikian juga sebaliknya. Seperti Jepang, Jerman.
PIRAMIDA PENDUDUK
Struktur penduduk menurut umur dan jenis kelamin digambarkan
pda sebuah grafik yang disebut Piramida Penduduk. Pada bagian
kiri sumbu vertikal digambarkan jumlah penduduk laki-laki, dan
yang sebelah kanan jumlah penduduk perempuan.
Berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin, karakteristik penduduk suatu negara dapat dibedakan
menjadi tiga kelompok.
1. Ekspansip: Jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok
umur muda., tipe ini terdapat di negara-negara yang mempunyai
angka kelahiran dan kematian tinggi. Tipe ini terdapat di negarannegara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang cepat akibat
dari masih tingginya tingkat kelahiran dan sudah mulai menurun
nya tingkat kematian. Negara-negara tersebut adalah, Indonesia,
Malaysia, Philipan, India dan Costa Rica.
2, Konstruktif: Jika penduduk berada dalam
kelompok termuda jumlahnya sedikit, tipe ini
terdapat pada negara-negara dimana tingkat
kelahiran turun dengan cepat, dan tingkat
kematiannya rendah. Contohnya , Jepang, Negaranegara Eropa Barat, Swedia.
3. Stasioner: Jika banyak penduduk dalam tiap
kelompok umur sama, kecuali pada kelompok umur
tertentu. Tipe ini terdapat pada negara-negara
yang mempunyai tingkat kelahiran dan kematian
rendah, misalnya Jerman.
Turunnya tingkat kematian, terutama pada
umur muda, dan keadaan fertilitas yang tetap
tinggi, menyebabkan struktur umur
penduduk negara tersebut muda.
Turunnya tingkat fertilitas di suatu negara,
pengaruhnya lebih besar pada bentuk dasar
piramida penduduk negara tersebut.
Misalnya Indonesia pada pereiode tahun
1971-1980 terjadi penurunan tingkat
fertilitas yang disebabkan karena
keberhasilan program Keluarga Berencana.
Kesalahan –kesalahan yang umumnya didapat dari sensus
pendudukmengenai umur seseorang adalah sebagai berikut:
1. seseorang cebderung memberitahukan umurnya pada
pencatat dengan angka-angka yang berakhiran dengan angka
0 dan angka 5.
2. golongan remaja cenderung mencatatkan umur mereka
lebih tinggi dari umur yang sebenarnya, sebaliknya golongan
tua mencatakan umur mereka di bawah umur yang
sebenarnya.
3. sering umur seseorang ditaksir oleh pencatat, sesuai
dengan ciri-ciri lainnya dari responden, misalnya; seorang
wanita yang sudah kawin, paling sedikit berusia 18 tahun.
Bila ia sudah mempunyai dua anak, umurnya ditaksir sekitar
25 tahun.