LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI DAN ANATOMI

LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI DAN ANATOMI BENIH
ANATOMI BENIH TANAMAN PERKEBUNAN

Oleh
TITANIA DIA SEPTIANI
A41161396
TPB/C

Pembimbing:
1. Ibu Ir. Sri Rahayu, M.P
2. Ibu Eva Rosdiana, SP.MP
3. Ibu Nisa Budi Arifiana,S,ST

PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2017

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Setiap benih matang (mature seed) selalu terdiri paling kurang 2
bagian yaitu, embrio dan kulit benih (need coat atau testa). Embrio
terbentuk atau berasal dari telur yang dibuahi (zygote) dengan mengalami
pebelahan sel di dalam embryosac. Kulit benih terbentuk atau berasal dari
integument (satu atau lebih) dari ovule (Kartasapoetra, Ance. 2003).
Benih merupakan suatu organisasi yang tersusun rapi, mempunyai
persediaan bahan makanan yang cukup untuk melindungi serta
memperpanjang kehidupannya. Walaupun banyak hal yang terdapat pada
benih, tetapi baik mengenal jumlah, bentuk maupun strukturnya,
mempunyai satu fungsi dan tujuan yang sama yaitu menjamin
kelangsungan hidupnya. Pengetahuan tentang struktur benih akan
memberikan pemahaman yang baik tentang perbedaan kedua struktur
benih tersebut (Anonim. 2011).
Benih adalah suatu bagian dari tanaman yang merupakan cikal
bakal suatu tumbuhan baru yang memiliki cirri attau sifat seperti
induknya. Benih memiliki beragam jenis, baik bentuk, ukuran, maupun
struktur bagiannya. Benih seharusnya memilki kualitas yang baik agar
tanaman baru yang didapat merupakan tanaman yang sehat.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui keadaan anatomi

benih dari beberapa jenis benih perkebunan yang tergolong dalam benih
monokotil dan dikotil.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bagian-bagian benih terdiri dari 3 bagian dasar :
1. Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gametgamet jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang
berkembangnya sempurna terdiri dari struktur-struktur sebagai berikut :
epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon batang), kotiledon (calon daun) dan
radikula (calon akar). Tanaman di dalam kelas Angiospermae diklasifikasikan
oleh banyaknya jumlah kotiledon. Tanaman monokotiledon mempunyai satu
kotiledon misalnya : rerumputan dan bawang. Tanaman dikotiledon
mempunyai dua kotiledon misalnya kacang-kacangan sedangakan pada kelas
Gymnospermae pada umumnya mempunyai lebih dari 2 kotiledon misalnya
pinus, yang mempunyai sampai sebanyak 15 kotiledon. Pada rerumputan
(grasses) kotiledon yang seperti ini disebut scutellum, kuncup embrioniknya
disebut plumulle yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut koleoptil,
sedangkan pada bagian bawah terdapat akar embrionik yang disebut radicule
yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut coleorhiza.

2. Jaringan penyimpan cadangan makanan
Pada benih ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai
jaringan penyimpan cadangan makanan, yaitu : Kotoledon, misalnya pada
kacang-kacangan, semangka dan labu. Endosperm, misal pada jagung,
gandum, dan golongan serelia lainnya. Pada kelapa bagian dalamnya yang
berwarna putih dan dapat dimakan merupakan endospermnya.
Perisperm, misal pada famili Chenopodiaceae dan Caryophyllaceae,
Gametophytic betina yang haploid misal pada kelas Gymnospermae yaitu
pinus. Cadangan makanan yang tersimpan dalam benih umumnya terdiri dari
karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Komposisi dan presentasenya
berbeda-beda tergantung pada jenis benih, misal benih bunga matahari kaya
akan lemak, benih kacang-kacangan kaya akan protein, benih padi
mengandung banyak karbohidrat.

3.

Pelindung benih
Pelindung benih dapat terdiri dari kulit benih, sisa-sisa nucleus dan
endosperm dan kadang-kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit benih
(testa) berasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama

proses pembentukan benih berlangsung. Biasanya kulit luar benih keras dan
kuat berwarna kecokelatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput.
Kulit benih berfungsi untuk melindungi benih dari kekeringan, kerusakan
mekanis atau serangan cendawan, bakteri dan insekta.
Dalam hal penggunaan cadangan makanan terdapat beberapa
perbedaan diantara sub kelas monokotiledon dan dikotiledon dimana pada :
Sub kelas monokotiledon : cadangan makanan dalam endosperm baru akan
dicerna setelah benih masak dan dikecambhakan serta telah menyerap air.
Contoh jagung, padi, gandum. Sub kelas dikotiledon : cadangan makanan
yang terdapat dalam kotileodon atau perisperm sudah mulai dicerna dan
diserap oleh embrio sebelum benih masak. Contoh kacang-kacangan, bunga
matahari dan labu (Sutopo, L. 2002).
Pada benih monokotil, morfologi benih terdiri dari kulit benih,
endosperm, kotiledon, dan embrio. Pada benih tanaman Gymnospermae,
morfologi benih terdiri dari kulit benih (testa), mega gametofit, embrio
yang terdiri dari kotiledon dan calon akar), sedangkan untuk benih
dikotiledon terdiri dari kulit benih (testa) dan embrio (dua kotiledon, calon
akar dan calon daun pertama).
 Perbedaan benih monokotil dan dikotil
Benih Monokotil:

1. Berkeping satu

Benih Dikotil:

2. Terdapat endosperma

1. Berkeping dua

3. Makanan untuk pertumbuhan

2. Tidak ada endosperma

embrio di peroleh dari
endosperma.

3. Makanan untuk pertumbuhan
embrio di peroleh dari
cotyledon.

BAB III

METODOLOGI
3.1

Waktu dan Tempat
Praktikum matakuliah Morfologi dan Anatomi Benih dilaksanakan
pada hari Senin tanggal 09 Oktober 2017. Praktikum dilakukan di
labolatorium Teknik Produksi Benih Lantai 2 Politeknik Negeri Jember.

3.2

Alat dan Bahan
Alat :
1. Alat tulis

4. Mikroskop

2. Kertas HVS

5. Lup / kaca pembesar


3. Penggaris

6. Pinset&Scalpel

Bahan :
 Benih Tanaman
Perkebunan

3.3

6. Benih Sawit

1. Benih Kakao

7. Benih Mahoni

2. Benih Kapas

8. Benih Lada


3. Benih Pala

9. Benih Karet

4. Benih Jarak

10. Benih Sengon

5. Benih Kopi

11. Benih Lamtoro

Prosedur Kerja
1. Menyiapkan peralatan dan mendengarkan penjelasan dari teknisi sebelum
melakukan praktikum
2. Masing-masing benih dibelah dengan menggunakan scalpel. Masingmasing benih dibelah melintang, dibelah membujur.
3. Menggambar anatomi benihnya dan menggambar benih utuh dan belahan
melintangnya serta membujurnya.
4. Membuat keterangan / klasifikasi masing-masing tanaman.
5. Menyerahkan hasil identifikasi kepada teknisi untuk di acc.


BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Nama
Kakao
Tneobroma
cacao
Lamtoro
Seucaena
leucocephala

Kapas
Gossypium

Kopi
Coffea sp

Jarak
Ricinus


Gambar

Keterangan
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.

Embrio
Kotiledon
Radikula
Plumula
Radikula
Plumula
Kotiledon

Testa

1.
2.
3.
4.

Plumula
Radikula
Testa
Kotiledon

1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.

Radikula
Plumula
Kotiledon
Testa
Endokarp
Plumula
Kotiledon
Radikula
Endokarp

1.
2.
3.
4.
5.

Hilum
Plumula
Kotiledon
Radikula
Testa

Communis

Mahoni
Swietenia
mahagoni
Pala
Myristica
Fragrans

1. Endokarp
2. Testa
3. Kotiledon

Lada
Piper nigrum
Karet
Hevea
Brasiliensis
Sawit
Elaesis

Sengon
Albizia
chinensis

1.
2.
3.
4.

Radikula
Plumula
Testa
Kotiledon

1.
2.
3.
4.

Radikula
Plumula
Endokarp
Eksokarp

1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.

Radikula
Embrio
Plumula
Endosperm
Endokarp
Eksokarp
Plumula
Radikula
Testa
Kotiledon

4.2 Pembahasan
Anatomi benih kakao adalah testa, embrio(radikula dan plumula)
dan kotiledon. Testa memiliki sifat yaitu tipis, kaku seperti kulit, keras
seperti kayu/batu dan memiliki keadaan warna yang bervariasi, embrio
merupakan calon individu baru, dan kotiledon jaringan penimbun
makanan dan hanya ditemukan pada tumbuhan dikotil.
Sedangkan pada benih kapas anatominya hampir sama dengan
anatomi benih rambutan. Itu dikarenakan benih kapas merupakan
golongan tumbuhan dikotil juga. Anatomi benih kapas terdiri dari testa,
embrio, dan kotiledon.
Benih kopi adalah termasuk tumbuhan berkeping dua atau dikotil.
Anatomi benih kopi terdiri dari endokarp, testa, embrio (radikula dan
plumula), kotiledon. Endokarp yaitu kulit terluar yaitu tebal berdaging dan
warna berubah dari muda ke tua, testa atau kulit dalam yaitu tipis seperti
selaput, sering melekat pada inti benih. Embrio merupakan calon individu
baru, dan kotiledon adalah jaringan penimbun makanan.
Benih kelapa sawit mempunyai bagian- bagian tertentu seperti
endosperm,

plumula,

radikula,

embrio,

endokarp

dan

eksokarp.

Endosperm adalah jika berasal dari sel-sel yang berasal dari inti kandung
lembaga sekunder, yang setelah dibuahi oleh salah satu inti sperma,
membelah menjadi jaringan penimbun makanan. Eksokarp adalah lapisan
terluar dari kulit buah disebut juga epikarp merupakan bagian yang tidak
mudah di tembus air, tidak mudah basah, licin dan mengkilap seperti pada
buah kelapa.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari praktikum ini adalah kita
dapat mengidentifikasi anatomi dengan detail pada tiap-tiap benih tanaman
yang telah disediakan mulai dari bentuk Embrio, Kotiledon, Radikula,
Plumula, dan juga gambar benih tersebut
5.2 Saran
Saran saya untuk praktikum ini adalah mahasiswa harus dapat
lebih memperhatikan dan ikut serta dalam pelaksanaan praktikum. Sebab
apabila diabaikan maka mahasiswa itu sendiri yang akan menemui
kesulitan dikemudian harinya.

DAFTAR PUSTAKA
Natasyatria.

2017.

347383_laporan

2

Morfologi

Dan

Anatomi

Benih.

https://id.scribd.com di akses pada hari senin 16-10-2017
Tim dosen. 2017. BKPM(Buku Kerja Praktik Mahasiswa) Morfologi dan
Anatomi Benih. Politeknik Negeri Jember
Yeni

Yulia.

2012.

Praktikum

teknologi

benih

anatomi

benih.

http://jeanejulie.blogspot.co.id di akses pada hari senin 16-10-2017
Donny

Pranata.

2015.

Praktikum

Anatomi

http://bocahbungsuibu.blogspot.co.id di akses pada hari senin 16-10-2017

Benih.