MAKALAH PENGANTAR DAN PESERTA DIDIK

MAKALAH PENGANTAR PESERTA DIDIK

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 9
NAMA
1. AULA WILDA
2. DESI ROSITA SARI
3. KARTIKA EKA PAKSI
4. MOHAMAD ALFAN MASDINI
5. SARI ARYU ROWAIDAH

NIM
NO. ABSEN
1005025074
06
1005025116
10
1005025079
24
1005025111
30

1005025090
43

PENDIDIKAN KIMIA SORE

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2011

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang ............................................................................. 1

B.


Rumusan Masalah......................................................................... 2

C.

Tujuan ........................................................................................... 2

BAB II : DASAR TEORI
A.

Pengertian upaya .......................................................................... 3

B.

Prestasi Belajar.............................................................................. 9

C.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ...................... 11


D.

membangun kerja sama dengan siswa dalam oembelajaran ........ 13

E.

emberian motivasi terhadap siswa................................................. 13

F.

membangun iklim pembelajaran yang kondusif ...........................14

BAB III : PEMBAHASAN
A.

Pengertian prestasi belajar ........................................................... 15

B.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar....................... 16


C.

Cara memacu prestasi anak didik.................................................. 23

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
A.

Kesimpulan .................................................................................. 26

B.

Saran.............................................................................................. 26

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................………… 27

iiiiii

ii


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat tuhan YME karena atas berkat rahmat dan
hidayah jualah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul UPAYA MEMACU
PRESTASI ANAK.
Terimakasih kepada pak EDI SUBANDRIJO

BAB I
PENDAHULUAN
I . LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan proses sosialisasi atau enkulturasi, yaitu suatu proses pewarisan
budaya kepada generasi muda, agar menjadi anggota masyarakat yang dicita-citakan. Teoriteori pendidikan sebagai seperangkat konsep-konsep tentang keseluruhan aspek-aspek
pendidikan sangat diperlukan dalam memahami berbagai wawasan pendidikan yang penting.
Hal ini juga sangat membantu kelancaran dan keberhasilan proses pendidikan. Sehubungan
dengan hal ini, setiap orang yang bekerja secara professional dalam bidang pendidikan harus
menguasai aspek-aspek filosofis dan teoritis. Lalu bagaimana pandangan kita? Sebuah
pertanyaan penting dan menarik untuk dipelajari secara mendalam oleh kalangan teoritis dan
praktisi pendidikan di Indonesia.Pembahasan ini sangat penting dalam memberikan dasardasar pendidikan profesional yang menghasilkan tenaga kependidikan yang berkeahlian
tinggi.

II. TUJUAN

Tujuan pembahasan dalam makalah ini antara lain adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa diharapkan memiliki dasar pemikiran filosofis dan teoritis mengenai
pendidikan dalam lingkup pengajaran.
2. Memiliki wawasan yang luas mengenai berbagai pandangan filsafat dan teori pendidikan.
3. Mahasiswa pun mampu mengidentifikasikan permasalahan pendidikan yang ditemuinya
dalam keseharian pendidikan dan mencarikan jalan keluarnya.
4. Mahasiswa mampu membina dan mengembangkan program pendidikan serta
memecahkan persoalan pendidikan pada umumnya, dan khususnya yang timbul dan
dihadapi di Indonesia baik dalam rangka otonomi daerah maupun dekonsentrasi
pendidikan guru dan pendidikan tinggi.
III. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan teori pendidikan ?

2. Sebutkan klasifikasi teori pendidikan ?
3. Apakah yang dimaksud dengan filsafat pendidikan ?
4. Apakah tujuan pendidikan yang sebenarnya ?

BAB II
DASAR TEORI
A. Teori-Teori Pendidikan

1. Teori
a. Bentuk
Teori adalah sebuah sistem konsep- konsep yang terpadu, menerangkan, dan
meramalkan ( prediktif).
b. Isi
Teori berisi konsep-konsep, ada yang berfungsi sebagai asumsi atau konsep-konsep
yang menjadi dasar atau titik tolak pemikiran sebuah teori dan definisi, konsepkonsep yang menyatakan mkna dari istilah-istilah yang dipergunakan dalam
menyusun teori.
Menurut T.W. Moore, Teori pendidikan adalah sebuah pandangan atau
serangkaianpendapat ihwal pendidikan, yang disajiakn dalam bentuk sebuah sistem
konsep.
Apabila ditinjau dari segi keluasaannya, teori pendidikan dapat dibedakan dalam
dua kelompok, yaitu
1) Teori umum pendidikan, yaitu teori-teori yang berisi pandangan

tentang

keseluruhan hal-ihwal pendidikan,
2) Teori khusus pendidikan, yaitu teori-teori yang berisi pandanagan


tentang

sebagian dari keseluruhan hal-ihwal pendididkan.
Apabila ditinjau dari segi tujuan penyajiannya,teori-teori pendidikan,baik umum
maupun khusus,dapat dibedakan dalam dua kelimpok yaitu
a) Teori-teori Umum/Khusus pendidikan Preskriptif atau teori-teori pendidikan yang
bertujuan menjelaskan bagaimana seharusnya hal-ihwal pendidikan dilakukan.
Teori-teori umum pendidikan preskriptif dapat ditemukan dalam bentuk filsafatfilsafat pendidikan.Oleh karena itu, konsep keseluruhan hal-ihwal pendidikan
yang terbaik menurut pandangan atau aliran tertentu.
b) Teori-teori umum/Khusus pendidikan deskriptif atau teori-teori yang bertujuan
menggambarkan bagaimana3 keadaan hal –ihwal dilakukan.

Teori-teori umum pendidkan deskriptif dapat kita temukan dalam bentuk
Auslandpadagogik atau laporan

deskriptif tentang sistem-sistem pendidikan

nasional atau sistem-sistem pendidikan luar negeri.
c. Asumsi Pokok
1. Pendidikan adalah aktual, artinya pendidikan bermula dari kondisi – kondisi

aktual dari individu yang belajar dan lingkungan belajarnya.
2. Pendidikan adalah normatif, artinya pendidikan tertuju pada mencapai hal – hal
yang baik atau norma – norma yang baik
3. Pendidikan adalah suatu proses pencapaian tujuan, artinya pendidikan berupa
serangkaian kegiatan yang bermula dari kondisi – kondisi aktual dari individu
yang belajar, tertuju pada pencapaian individu yang diharapkan.
B. Pendidikan adalah aktual
1.

Teori Belajar Behaviorisme
Menurut teori behaviorime bahwa belajar terjadi bila perubahan dalam bentuk
tingkah laku dapat diamati, bila kebiasaan berperilaku terbentuk karena pengaruh sesuatu
atau karena pengaruh peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar. Teori
behaviorisme berpandangan bahwa belajar terjadi melalui operant conditioning.
Penguatan atau reinforcement yang diberikan kepada peserta didik terdiri atas dua
macam, yaitu :
1) Penguatan positif ialah stimulus yang bila ditambahkan dalam suatu situasi akan
memperkuat individu dalam memberikan respon.
2) Penguatan negatif


adalah suatu stimulus yang bila dipindahkan dari suatu

situasi memperkuat kemungkinan terjadinya respon. Penguatan negative tidak
sama dengan hukuman. Penguatan negatif memberikan stimulus tingkah laku,
sedangkan

hukuman

dirancang

untuk

menghentikan

perilaku.

Ada dua penerapan penting teori behaviorisme dari Skinner dalam dunia pendidikan,
yaitu:

a. modifikasi perilaku yang menggunakan prinsip-prinsip teori behaviorisme dan

penerapannya untuk mengubah perilaku anak dengan cara yang sangat spesifik dan
menggunakan sistem hadiah.
b. pengajaran yang terprogram :
1. cara umum untuk merancang dan menyajikan pengajaran
2. suatu produk tertentu (seperti program televisi, mesin pengajaran, naskah, dan slide
tape) merupakan produk pemrograman pengajaran yang disajikan dalam satuansatuan kecil disertai umpan balik segera setelah setiap satuan dipelajari
(Moeslichatoen, 1989:11).
2.

Teori Psikologi Kognitif
Bruner sebagai ahli teori belajar psikologi kognitif memandang proses belajar itu
sebagai tiga proses yang berlangsung secara serempak yaitu :
a. proses perolehan informasi baru
b. proses transformasi pengetahuan,
c. proses pengecekan ketepatan dan memadainya pengetahuan tersebut.
Dalam transformasi pengetahuan, orang menggunakan pengetahuan untuk
menyesuaikan dengan tugas-tugas (masalah) baru yang dihadapi. Jadi transformasi
memungkinkan kita dapat menggunakan informasi di luar jangkauan informasi itu
dengan cara ekstrapolasi (membuat estimasi berdasarkan informasi itu) atau dengan
interpolasi (untuk mempergunakan informasi) atau mengubah informasi ke dalam bentuk
lain
(Moeslichatoen, 1989:12).
Para ahli teori belajar psikologi kognitif berkesimpulan bahwa salah satu faktor
utama yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran di kelas ialah faktor
kognitif yang dimiliki oleh peserta didik.

3.

Teori Belajar Humanisme
menurut teori belajar humanisme bahwa motivasi belajar harus bersumber pada diri

peserta didik (Morris, 1982).
Rogers (Morris, 1982) membedakan dua ciri belajar, yaitu

a. Belajar yang bermakna
Belajar yang bermakna terjadi jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek
pikiran dan perasaan peserta didik,
b. Belajar yang tidak bermakna.
Belajar yang tidak bermakna terjadi jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek
pikiran, akan tetapi tidak melibatkan aspek perasaan peserta didik.
Menurut Roger, peranan guru dalam kegiatan belajar siswa menurut pandangan teori
humanisme adalah sebagai fasilitator yang berperan aktif dalam:
1.

membantu menciptakan iklim kelas yang kondusif agar siswa bersikap positif terhadap
belajar

2.

membantu siswa untuk memperjelas tujuan belajarnya dan memberikan kebebasan
kepada siswa untuk belajar.

3. membantu siswa untuk memanfaatkan dorongan dan cita-cita mereka sebagai kekuatan
pendorong belajar.
4. menyediakan berbagai sumber belajar kepada siswa.
5. menerima pertanyaan dan pendapat, serta perasaan dari berbagai siswa sebagaimana
adanya.
4. Teori Belajar Sosial
Teori belajar sosial ini dikembangkan oleh Bandura yang merupakan perluasan dari
teori belajar perilaku yang tradisional. Teori belajar sosial ini menekankan bahwa
lingkungan-lingkungan yang dihadapkan kepada seseorang tidak random, lingkunganlingkungan itu kerap kali dipilih dan diubah oleh orang itu melalui perilakunya. Suatu
perspektif belajar sosial menganalisis hubungan kontinyu antara variabel-variabel
lingkungan, ciri-ciri pribadi, dan perilaku terbuka dan tertutup seseorang.
Perpektif-perspektif ini menyediakan interpretasi-interpretasi tentang bagaimana
terjadi belajar sosial dan bagaimana kita mengatur perilaku kita sendiri (Dahar, 1992:28).
Konsep-konsep utama dari teori belajar sosial ialah sebagai berikut:
a.

Pemodelan (Modelling)

Menurut teori belajar sosial tentang modeling, yaitu bahwa peserta didik atau
individu melakukan aktivitas belajar dengan cara meniru perilaku orang lain, dan
pengalaman vicarious, yaitu belajar dari kegagalan dan keberhasilan orang lain.
b.

Fase Belajar
Menurut Bandura (Dahar, 1992:28) ada empat fase belajar dari model, yaitu fase
perhatian, fase retensi, fase reproduksi, fase motivasi lalu muncul dalam bentuk
penampilan. Pada fase perhatian dalam belajar observational ialah memberikan perhatian
kepada suatu model.
Pada umumnya siswa memberikan perhatian kepada model-model yang menarik,
berhasil, menimbulkan minat, dan popular. Itulah sebabnya banyak siswa-siswa remaja
dengan mudah dan cepat meniru model-model pakaian trendi karena menarik perhatian,
sekalipun model pakaian tersebut mengabaikan aspek normatif dan etika dalam
berbusana.
Pada fase retensi siswa dilatih agar dapat tetap mengingat berbagai hal yang telah
dipelajari melalui proses pengamatan di lapangan. Hanya dengan mengingat berbagai hal
yang telah diamati oleh pancaindera siswa, maka siswa tersebut akan dapat belajar
dengan baik, sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang baik.
Pada fase reproduksi, siswa diharapkan dapat mengingat kembali pesan dan kesan
dari berbagai materi atau bahan pelajaran yang dipelajari melalui pengamatan. Sedangkan
pada fase motivasi, yaitu bagaimana para siswa dengan melalui fase perhatian, fase
retensi, dan fase reproduksi, mereka termotivasi untuk aktif melakukan proses belajar
melalui pengamatan dan akan diwujudkannya dalam penampilan perilaku yang dapat
diamati oleh guru di kelas. Oleh karena itu, teori belajar sosial lebih menekankan proses
belajar melalui peniruan model yang diamati melalui interaksi belajar secara sosial di
lingkungan sosial

C. Pendidikan adalah normatif
1)

Tujuan Umum Pendidikan
Tujuan umum pendidikan merupakan tujuan dari keseluruhan jenis kegiatan dan
waktu berlangsungnya peristiwa-peristiwa pendidikan.

2)

Tujuan Khusus Pendidikan

a) Tujuan insidental pendidikan
Tujuan yang terkandung dalam setiap peristiwa pendidikan.
b) Tujuan instruksional pendidikan
Tujuan yang ingin dicapai dalam satu kesatuan rangkaian kegiatan pendidikan.
c) Tujuan kurikuler pendidikan
Tujuan yang berkenaan dengan pencapaian penguasaan lingkup isi pendidikan.
d) Tujuan institusional pendidikan
Tujuan pendidikan sesuatu jenis atau jenjang pendidikan.

e) Tujuan tak lengkap pendidikan
Tujuan yang berkenaan dengan pencapaian perkembangan aspek kepribadian.
f) Tujuan sementara pendidikan
Tujuan yang berkenaan dengan pencapaian tugas-tugas perkembangan pada setiap
tahap perkembangan.
D. Pendidikan Adalah Suatu Proses
1) Gaya nomotetis
Gaya ini adalah pandangan sosiologi yang menekankan pada pentingnya institusi,
peranan-peranan social, dan harapan social dalam kehidupan manusia.
2) Gaya ideografis
Gaya ini adalah pandangan psikologis pada pentingnya kehidupan manusia individu
dengan kepribadian dan kebutuhan-kebutuhan untuk mewujudkan potensi-potensi
yang dimilikinya.
3) Gaya Transaksional
Gaya ini adalah pandangan interdispliner ilmu-ilmu tingkah laku yang menekankan
pada pentingnya keserasian hubungan sosial.
E. Klasifikasi Teori Pendidikan
1. Teori Umum Pendidikan
Teori umum pendidikan terbagi menjadi 2 yaitu :

a. Teori umum Pendidikan Preskriftif
Teori ini adalah seperangkat konsep-konsep tentang keseluruhan aspek- aspek
pendidikan , yang bertujuan menerangkan bagaimana sebaiknya/seharusnya
peristiwa - peristiwa pendidikan diselenggarakan.

b.

Teori Umum Pendidikan Deskriftif
Teori ini adalah seperangkat konsep-konsep tentang keseluruhan aspek-aspek
pendidikan , yang penyajian konsep-konsepnya bertujuan menerangkan
bagaimana peristiwa – peristiwa pendidikan telah dan sedang terjadi dalam
masyarakat.
Teori pendidikan yang termasuk dalam kelompok ini yaitu :
1) Pendidikan Luar Negeri atau Pendidikan Internasional ,
2) Pendidikan Perbandingan atau Pendidikan Komparatif , dan
3) Pendidikan Historis atau Sejarah Pendidikan.

2. Teori Khusus Pendidikan
Teori Khusus Pendidikan terbagi menjadi 2 :
a. Teori Khusus pendidikan Preskriptif
Teori ini adalah seperangkat konsep-konsep tentang sesuatu aspek pendidikan ,
yang penyajian konsep-konsepnya bertujuan menjelaskan bagaimana seharusnya
sesuatu kegiatan pendidikan dilakukan.
b. Teori Khusus Pendidikan Deskriptif
Teori ini adalah seperangkat konsep-konsep tentang suatu aspek pendidikan, yang
penyajian

konsep-konsepnya

bertujuan

menerangkan

bagaimana

sebaiknya/seharusnya peristiwa-peristiwa pendidikan telah dan sedang terjadi
dalam masyarakat.
Ilmu-ilmu yang termasuk dalam Teori ini adalah :
1)

Pedagogik Orthopedagogik

2)

Psikologi

3)

Pendidikan Sosiologi

4)

PendidikanIlmu

5)

Pendidikan Demografis

6)

Andragogi

7)

Antropologi Pendidikan

8)

Etnografi Pendidikan

9)

Ekonomi pendidikan

10) Politika Pendidikan dan
11) Ilmu Administrasi Pendidikan
F. Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan bukanlah Filsafat Murni atau filsafat Umum, tetapi Filsafat
Khusus atau Filsafat Terapan. Apabila dilihat dari sudut karakteristik objeknya, filsafat
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
1. Filsafat Umum atau filsafat Murni
Filsafat umum mempunyai objek :
a. Hakikat kenyataan segala sesuatu ( Metafisika ), yang termasuk

didalamnya

hakikat kenyataan secara keseluruhan ( Ontologi ), kenyataan tentang alam atau
kosmos ( Kosmologi ), kenyataan tentang manusia ( Humanologi ), dan kenyataan
tentang Tuhan
( Teologi ).
b. Hakikaat mengetahui kenyataan ( Epistemologi )
c. Hakikat menyusun kesimpulan pengetahuan tentang kenyataan
( Logika )
d. Hakikat menilai kenyataan ( Aksiologi ),antara lain tentang hakikat nilai yang
berhubungan dengan baik dan jahat ( Etika ) serta nilai yang berhubungan dengan
indah dan buruk ( Estetika ).
e. Filsafat Khusus atau Filsafat Terapan
Filsafat pendidikan dalam arti luas dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :

1. Filsafat praktek pendidikan adalah analisis kritis dan komprehensif tentang bagaimana
seharusnya pendidikan diselenggarakan dan dilaksanakan dalam kehidupan manusia.
Filsafat Praktek Pendidikan dapat dibedakan menjadi :
a) Filsafat Proses Pendidikan ( biasanya hanya disebut filsafat pendidikan )
b) Filsafat Sosial pendidikan
2. Filsafat Ilmu Pendidikan dapat dibedakan menjadi empat macam
yaitu :
a) Ontologi Ilmu Pendidikan, yang membahas tentang hakikat substansi dan pola
organisasi ilmu pendidikan.
b) Epistemologi ilmu Pendidikan, yamg membahas tentang hakikat objek formal dan
material ilmu pendidikan.
c) Metodologi ilmu Pendidikan yang membahas tentang hakikat cara- cara kerja
dalam menyusun ilmu Pendidikan; dan
d) Aksiologi ilmu Pendidikan, yang membahas tentang hakikat nilai keguanaan
teoretis dan praktis ilmu pendidikan.

BAB III
PEMBAHASAN
1. Pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah yang berbunyi, apakah yang dimaksud
dengan teori pendidikan dapat dijawab sebagai berikut:
Berdasarkan bentuknya teori adalah sebuah sistem konsep-konsep yang terpadu,
menerangkan, dan prediktif tentang peristiwa-peristiwa pendidikan.
Berdasarkan isinya, teori berisi konsep – konsep ada yang berfugsi sebagai
asumsi-asumsi atau konsep – konsep yang menjadi dasar atautitik tolak pemikiran
sebuah teori dan definisi, konsep - konsep yang menyatakan makna dari istilah – istilah
yang dipergunakan dalam menyusun teori.
Teori pendidikan adalah sebuah sistem konsep-konsep tentang peristiwaperistiwa pendidikan. Ada yang berperan sebagai asumsi ( titik tolak pemikiran
pendidikan ) dan definisi ( keterangan yang menyatakan makna ).
Menurut T.W. Moore, Teori pendidikan adalah sebuah pandangan atau
serangkaian pendapat ihwal pendidikan, yang disajiakan dalam bentuk sebuah sistem
konsep.
Jadi, teori pendidikan adalah sebuah pandangan atau serangkaian pendapat
ikhwal pendidikan yang disajikan dalam bentuk sebuah sistem konsep.
2. Pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah yang berbunyi, sebutkan klasifikasi teori
pendidikan dapat dijawab sebagai berikut :
Teori pendidikan dapat di klasifikasikan menjadi dua, yaitu teori umum
pendidikan dan teori khusus pendidikan. Adapun teori umum dan khusus pendidikan
tersebut dibagi lagi menjadi dua, yaitu Preskriptif dan Deskriptif.
Teori umum atau khusus Preskriptif yaitu teori-teori pendidikan yang bertujuan
menjelaskan bagaimana seharusnya hal ikhwal pendidikan dilakukan. Selain itu teori
preskriptif juga merupakan seperangkat konsep-konsep tentang keseluruhan aspek-aspek
13
pendidikan, yang bertujuan menerangkan
bagaimana sebaiknya atau seharusnya
peristiwa-peristiwa pendidikan itu dilakukan. Teori-teori preskriptif dapat ditemukan
dalam bentuk teknologi pandidikan, yang antara lain termasuk pembinaan dan

pengembangan kulrikulum sebagai teknologi perancangan pandidikan,perekayasaan
media pendidikan sebagai teknologi pengajaran-belajar, pembaharuan proses belajar
mengajar, dan teknik-teknik evaluasi pendidikan. Sedangkan teori pendidikan deskriptif
yaitu teori yang bertujuan menggambarkan bagaimana keadaan hal ikhwal pendidikan
dilakukan .Teori ini dapat kita temukan dalam bentuk filsafat-filsafat pendidikan seperti
alaran ideallisme, realisme, pragmatisme, noe-positifisme, neo-thomisme dan sebagainya
dapat juga ditemukan dalam bentuk laporan deskriptif tentang sistem-sistem pandidikan
nasional atau sistem-sistem pindidikan diluar negeri.
3. Pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah yang berbunyi, apakah yang dimaksud
dengan filsafat pendidikan dapat dijawab sebagai berikut:
Yang dimaksud dengan filsafat pendidikan adalah studi penerapan konsep-konsep
dan metode filosofis dalam membahas hakikat pendidikan, baik sebagai praktek
pendidikan maupun ilmu pendidikan.
Filsafat pendidikan berdasarkan karakteristik objeknya dapat dibedakan menjadi
dua macam yaitu:
a. Filsafat umum atau filsafat murni
filsafat ini memiliki objek diantaranya :
1) Kenyataan keseluruhan segala sesuatu(metafisika),yang termasuk didalamnya
adalah hakikat kenyataan secara keseluruhan (ontologi),kenyataan tentang
alam atau kosmos(kosmologi), kenyataan tentang manusia(humanologi),dan
kenyataan tentang Tuhan (Teologi)
2) Hakekat mengetahui kenyataan (Epistemologi)
3) Hakekat Menyusun kesimpulan pengetahuan tentang kenyataan (Logika)
4) Hakikat menilai kenyatan (Aksiologi)
b. Filsafat khusus atau filsafat terapan
Filsafat ini mempunyai objek diantaranya adalah filsafat hukum, filsafat sejarah,
filsafat seni, filsafat moral, filsafat sosial, filsafat olahraga, filsafat religi, filsafat
logika, filsafat ilmu, dan filsafat pendidikan.

4. Pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah yang berbunyi, apakah tujuan pendidikan
yang sebenarnya, dapat dijawab sebagai berikut:
Tujuan pendidikan dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Tujuan umum pendidikan
1) Kognitif
Bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan intelektual ( IQ)
2) Afektif
Bertujuan untuk meningkatkan moralitas, yang termasuk didalamnya adalah
perilaku, sikap, dan karakter peserta didik.
3) Psikomotor
Bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas dan keterampilan peserta didik
b. Tujuan khusus pendidikan
1) Tujuan incidental pendidikan
Tujuan yang terkandung dalam setiap peristiwa pendidikan.
2) Tujuan instruksional pendidikan
Tujuan yang ingin dicapai dalam suatu kesatuan rangkaian kegiatan pendidikan.
3) Tujuan kurikuler pendidikan
Tujuan yang berkenaan dengan pencapaian penguasaan lingkup isi pendidikan.
4) Tujuan institusional pendidikan
Tujuan pendidikan sesuatu jenis atau jenjang pendidikan.
5) Tujuan tak lengkap pendidikan
Tujuan yang berkenaan dengan pencapaian perkembangan aspek kepribadian.
6) Tujuan sementara penddidikan
Tujuan yang berkenaan dengan pencapaian tugas-tugas perkembangan pada setiap
tahap perkembangan.

BAB IV
PENUTUP
I.

KESIMPULAN
Dari pembahasan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Teori pendidikan adalah sebuah pandangan atau serangkaian pendapat ikhwal
pendidikan yang disajikan dalam bentuk sebuah sistem konsep.
2. Klasifikasi Teori Pendidikan
Terbagi menjadi dua bagian yaitu teori umum pendidikan dan teori khusus
pendidikan.
Teori umum pendidikan terbagi menjadi dua bagian :
a) Teori umum pendidikan preskritif
b) Teori umum pendidkan deskritif
Teori khusus pendidikaan terbagi menjadi dua bagian:
a) Teori khusus pendidikan presskriptif
b) Teori khusus pendidikan deskriptif
3. Filsafat pendidikan adalah studi penerapan konsep-konsep dan metode filosofis dalam
membahas hakikat pendidikan, baik sebagai praktek pendidikan maupun ilmu
pendidikan.
4. Tujuan pendidikan dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
Tujuan pendidikan dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Tujuan umum pendidikan merupakan tujuan dari keseluruhan jenis kegiatan dan
waktu berlangsung peristiwa – peristiwa pendidikan.
Tujuan khusus pendidikan terdiri dari :
a. Tujuan insident pendidikan
b. Tujuan instruksional pendidikan
c. Tujuan kurikuler pendidikan
d. Tujuan institusional pendidikan
e. Tujuan tak lengkap pendidikan
f. Tujuan sementara pendidikan

17

II.

SARAN
1. Kesuksesan pendidikan akan lebih mudah diraih jika dalam praktek proses
pembelajaran, berpedoman dan sesuai dengan teori-teori pendidikan yang ada. Untuk
itu diharapkan agar para pendidik dan peserta didik dapat bekerja sama dalam hal ini
demi tercapainya tujuan pendidikan nasional.
2. Motivasi dalam belajar sangat diperlukan dalam menunjang keberhasilan proses
belajar mengajar. Oleh sebab itu, pendidik harus berusaha menumbuhkan dan
memberikan motivasi kepada peserta didiknya dan selain itu menggunakan cara
belajar yang menarik, bervariasi, tepat guna, dan sesuai dengan kemampuan siswa
akan memperlancar proses transfer.

DAFTAR PUSTAKA

Soyomukti,Nurani.2010.Teori-Teori Pendidikan,(Neo)Liberal,MarxisSosialis,Postmodem.Yogyakarta : Ar-ruzzmedia
Bell Gredler, E. Margaret. 1991. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: CV. Rajawali
Degeng, I Nyoman Sudana. 1989. Ilmu Pengajaran Taksonomi Variable. Jakarta:
Depdikbud
Mudyahardjo, redja.2001.Filsafat Ilmu Pendidikan.Bandung: Rosda