BAB I PENDAHULUAN - Kajian Pengaruh Elemen Perancangan Kota Terhadap Pembentukan Citra Kawasan Mesjid Raya Dan Istana Maimoon

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Dalam perjalanan sejarah, kota mengentalkan fungsinya sebagai pusat peradaban, pusat budaya, pusat pengambilan keputusan, akumulasi kegiatan ekonomi (barang dan jasa) dan tempat konsentrasi beragam manusia, wadah berseminya nilai- nilai kehidupan bangsa yang tinggi yang merupakan jendela budaya bangsa dan sebagainya. Kota kini selain berfungsi untuk kehidupan dan penghidupan dari warganya juga harus mampu mendukung kepentingan fungsi global dan regional dan saling tergantung dengan kota lain, serta melayani wilayah sekitarnya.

  Perkembangan kota di Indonesia diawali oleh kota-kota kerajaan, kota pedalaman yang agraris, atau kota-kota pantai. Peran dan fungsi tersebut menarik berbagai suku lain untuk tinggal sementara atau menetap. Kelompok-kelompok suku ini membentuk lingkunganya masing-masing secara terpisah. Dari kondisi inilah kota berkembang berikut lingkungannya, termasuk di dalamnya pola ruang kota sebagai wujud budaya material masyarakat pendukungnya.

  Segala kegiatan kehidupan pada kawasan kota cenderung membentuk suatu sifat kawasan, sedangkan sifat kawasan yang spesifik, cenderung membentuk suatu ciri khas suatu kawasan, ciri khas kawasan tersebut menjadi suatu identitas kawasan. Suatu kawasan kota dapat dengan mudah dipahami citranya, bila kawasan kota tersebut mempunyai sifat kawasan, karena karakter kawasan kota diperlukan untuk memberikan pemahaman tentang identitas kota, sesuai dengan potensi yang ada. Dalam hal ini, sifat kawasan merupakan perwujudan watak, baik secara fisik maupun non fisik yang memberikan suatu citra dan identitas kawasan kota (Lynch, 1960).

  Identitas dan penampilan fisik kawasan yang menarik serta didukung oleh penampilan lingkungan sekitarnya, dapat membedakan identitas yang kuat bagi suatu kawasan kota, yang dapat membedakannya dengan kawasan yang lain.

  Citra suatu kawasan merupakan hasil proses dua arah antara pengamat dengan lingkungannya. Lingkungan memberi kesan perbedaan dan keterhubungan, sedangkan pengamat dengan kemampuan adaptasi yang besar serta dalam sudut pandangnya sendiri menyeleksi, mengorganisasi dan memberi dengan pemahaman dari apa yang dia lihat. Persepsi pengamat terhadap apa yang mereka lihat pada kenyataannya berbeda-beda, antara pengamat yang satu dengan yang lainnya. Hal ini sangat dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, pengalaman yang dialaminya, suasana batin, waktu dimana saat mengamati, sudut pengamatan dan sebagainya.

  Kawasan Mesjid Raya dan Kawasan Istana Maimoon selain sebagai salah satu Kawasan bersejarah di Kota Medan menjadi salah satu segmen penting dalam perkembangan Kota Medan, Kawasan Mesjid Raya dan Kawasan Istana Maimoon yang lebih di kenal sebagai Segmen Maimoon dalam sejarah perkembangan Kota Medan termasuk salah satu kawasan yang memiliki perkembangan yang sangat pesat. Salah satu koridor yang ada di Segmen Maimoon antara lain sepanjang koridor jalan Sisingamangaraja, dimana pada lokasi ini terlihat pertokoan yang menghuni kawasan dan pusat-puat perbelanjaan juga menjadi tempat yang kerap didatangi oleh para pengunjung kawasan ini selain menikmati megahnya bangunan Mesjid Raya.

  Permasalahan yang muncul adalah kondisi bangunan dan kawasan bersejarah baik secara kuantitas maupun kualitas semakin menurun ditinjau dari segi arsitektur, segi konstruksi serta segi fungsi bangunan, dimana bangunan dan kawasan tersebut cenderung berubah secara fisik menjadi bangunan/kawasan yang lebih bernilai ekonomis jangka pendek. Nilai lahan yang semakin tinggi sementara nilai bangunan/kawasan bersejarah yang semakin turun akibat penyusutan nilai ekonomis menyebabkan desakan tersebut semakin besar.

  Ditinjau dari sudut jangka pendek hanya akan menguntungkan bagi kelompok tertentu saja. Sebenarnya, dari sudut pandang lain dan telah diakui oleh berbagai belahan dunia bahwa bangunan dan kawasan bersejarah yang dilindungi di suatu kota akan memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi dalam jangka panjang maupun pendek, baik bagi segi nilai ekonomi kawasan dan lingkungan maupun nilai ekonomi dari kegiatan pariwisata jika ada kebijakan pembangunan yang mendukung dalam pelestarian bangunan dan kawasan bangunan bersejarah ini. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penelitian ini diperlukan bagi Pemerintah Daerah sebagai masukan dan rekomendasi bagi penataan kawasan Mesjid Raya dan Kawasan Istana Maimoon.

  1.2 Perumusan Masalah

  Elemen citra kawasan istana maimoon mengalami penurunan kualitas, selanjutnya menimbulkan pertanyaan antara lain elemen perencanaan kota yang bagaimanakah yang berpotensi sebagai penguat citra kawasan sehingga dapat berpengaruh terhadap pembentukan citra kawasan pada Segmen Kawasan Mesjid Raya dan Istana Maimoon.

  1.3 Maksud, Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1.

  Maksud penelitian “Kajian pengaruh elemen perancangan kota terhadap pembentukan citra kawasan Mesjid Raya dan kawasan Istana Maimoon” ini dimaksud: mengungkap potensi elemen perancangan kota sebagai pembentuk citra kawasan Istana Maimoon dan Mesjid Raya.

1.3.2. Tujuan penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah: a.

  Mengkaji dan Menentukan elemen-elemen pembentuk citra suatu kawasan terutama pada Kawasan Mesjid Raya dan Kawasan Istana Maimoon.

  b.

  Mengkaji potensi elemen Perancangan Kota sebagai pembentuk citra Kawasan Mesjid Raya dan Kawasan Istana Maimoon.

1.3.3. Manfaat penelitian

  Manfaat penelitian ini adalah: a.

  Untuk memberikan pedoman dan umpan balik bagi perencana, perancang, dan pengambil keputusan terhadap pengembangan kawasan Segmen Maimoon terutama pada kawasan Mesjid Raya dan Kawasan Istana Maimoon berdasarkan potensi pembentuk citra kota.

  b.

  Merupakan sumbangan pemikiran penelitian bagi konsep perencanaan bagi pembangunan kota Medan terutama pada kawasan yang memiliki nilai sejarah.

1.4 Lingkup Penelitian

  Adapun lingkup penelitian terbagi 2, yaitu: a.

  Lingkup penelitian teoritik Penelitian ini dibatasi oleh teori-teori yang berhubungan dengan elemen perancangan kota dan citra suatu kawasan dengan komponen-komponen pembentuk citra.

  b.

  Lingkup lokasi penelitian Lingkup lokasi penelitian kawasan ini adalah pada Istana Maimoon terutama pada kawasan Masjid Raya Al Maksum Kota Medan yang terletak pada wilayah administrasi Kecamataan Medan Maimun dan Medan Kota. Adapun alasan pemilihan lokasi di kawasan ini karena degradasi kesinambungan bangunan bersejarah dengan bangunan baru, maraknya street furniture yang tidak teratur, kemacetan lalu lintas ,kurangnya jalur pejalan kaki yang tersedia, yang menurunkan citra kawasan ini.

1.5 Keaslian Penelitian

  Penelitian mengenai citra kota pertama kali oleh Kevin Lynch terhadap Kota Boston, New Jersey dan Los Angeles pada tahun 1960. Inti dari penelitian Lynch adalah untuk mengetahui sejauh mana suatu kota dapat dikenali berdasarkan elemen- elemen dasar yang terdiri dari: path, edges, districts, nodes dan landmark. Cara penelitian yang digunakan oleh Lynch adalah dengan membuat sketsa (peta) kota yang dilakukan oleh sejumlah orang.

  Penelitian Lynch dilanjutkan oleh Hamid Shirvani (1985) dengan komponen- komponen perancangan kota yang terdiri dari: land use, building form and massing,

  

circulation and parking, open space, pedestrian ways, activity support, signage dan

preservation.

  Namun demikian dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, terdapat banyak kelemahan-kelemahan, terutama dalam hal penggalian informasi yang hanya mengandalkan kemampuan sketsa responden, karena tidak semua responden mempunyai kemampuan sama (Purwanto, 1996), sehingga perlu adanya penelitian- penelitian lanjutan.

  Adapun penelitian lain yang berhubungan dengan citra kota adalah: 1.

  Thesis S-2 “Kajian Elemen Pembentuk Citra Kawasan Perumahan”, Studi Kasus: Perumahan Taman Setia Budi Indah, Medan (Achmad Aryanto, 2005), mencoba melihat keberadaan ke-5 elemen citra kota dalam pembentukan citra kawasan perumahan. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, yaitu menggambarkan dan menganalisa elemen pembentuk citra kawasan perumahan Taman Setia Budi Indah Medan. Adapun responden yang dijadikan pengamat dalam penelitian ini adalah mahasiswa, profesi arsitek, dan masyarakat yang bertempat tinggal di dalamnya dengan cara questioner, wawancara dan pengamatan.

2. Thesis S-2 “Perkembangan Urban Space dan Citra Kawasan Istana

  Maimoon Medan” (Arkinova Syahrum, 2004), meneliti perkembangan kawasan Istana Maimoon secara fisik dan non fisik pada 4 periode masa dan faktor-faktor yang berpengaruh pada proses perkembangan ruang kota terhadap Citra Kawasan Istana Maimoon. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian Kualitatif, yaitu menganalisa kualitas citra kawasan Istana Maimoon dengan 3 komponen teori citra: identitas, struktur dan makna dengan memperhatikan 5 elemen teori citra kota. Adapun responden yang dijadikan pengamat adalah orang-orang yang ada di sekitar lokasi penelitian, dengan cara observasi partisipatori, wawancara dan penelusuran dokumen.

3. Thesis S-2 “Citra Koridor Jalan Jenderal Sudirman Antara Kawasan Pasar

  Gedhe Hardjanagara Dengan Kawasan Kraton Surakarta Hadiningrat” (Prakarsa Yoga, 2004), meneliti serta mengidentifikasi keberagaman elemen citra kota dan menganalisa hubungan dan pengaruh elemen citra kota dengan factor pembentuk citra koridor. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif positivistic, dengan penggunaan teknik analisis korelasi dan regresi untuk mengetahui hubungan dan pengaruh keberagaman elemen citra kota terhadap factor pembentuk citra koridor.

  Adapun responden yang dijadikan pengamat adalah mahasiswa jurusan arsitektur semester V ke atas Universitas Sebelas Maret.

  Sedangkan penelitian: ”Kajian pengaruh elemen perancangan kota terhadap pembentukan citra kawasan Mesjid Raya dan Istana Maioon” adalah mencoba menilai elemen citra kota yang paling berpengaruh pada kawasan Masjid Raya dan kawasan Istana Maimoon dalam menentukan pengembangan komponen citra kota dalam rangka mempertahankan kawasan Masjid Raya dan kawasan Istana Maimoon sebagai Kawasan Bersejarah (Heritage). Untuk lebih jelas lagi perhatikan Gambar 1.1 berikut di bawah ini.

Gambar 1.1 Lokasi Penelitian

  (Sumber: Hasil Analisis, 2013)

1.6 Kerangka Pikir Penelitian

  Dalam kerangka pikir penelitian ini, di uraikan dari latar belakang, masalah tinjauan teori, metodologi, analisis hingga kesimpulan dan rekomendasi yang akan disajikan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.2 berikut di bawah.

  

Penurunan Vitalitas Kawasan

Istana Maimoon dan Masjid Raya sebagai

kawasan beridentitas

Mengenali dan Menentukan Elemen

pembentuk citra kawasan

Tinjauan terhadap kondisi eksisting

elemen tata ruang kawasan: Tata Guna Lahan

  • Bentuk dan massa bangunan

  • Teori pembentukan Citra Kebijakan Pmerintah Kota Medan Sirkulasi dan Parkir Area - Kawasan Kevin Lynch (1960) dalam pembangunan kawasan Pedestrian dan signage
  • Teori Urban Design Process Istana Maimoon dan Masjid Raya Ruang Terbuka - Hamid Shirvani (1978) Medan (RDTRK Kawasan) Kegiatan Lokal - Analisis

  Analisis Analisis Analisis potensi Analisis Kajian potensi tata Analisis potensi Analisis potensi potensi ruang potensi bentuk dan

guna lahan sirkulasi dan pedestrian terbuka dan kegiatan lokal

masa bangunan parkir area terhadap terhadap terhadap signage terhadap

pembentuka terhadap pembentukan terhadap pembentukan

pembentukan pembentukan citra kawasan n citra pembentukan citra kawasan citra kawasan citra kawasan kawasan citra kawasan Kriteria Pembentuk Citra Kota

  (Landmark, Edge, Path, Nodes, Distrik)

Interpretasi dan Pembahasan

  Potensi tata Potensi bentuk Potensi ruang Potensi guna lahan dan masa terbuka dan kegiatan lokal

  Potensi sirkulasi Potensi terhadap bangunan signage terhadap dan parkir area pedestrian pembentuka terhadap terhadap pembentukan terhadap terhadap n citra pembentukan pembentukan citra kawasan pembentukan pembentukan kawasan citra kawasan citra kawasan citra kawasan citra kawasan

  

Kesimpulan dan Rekomendasi

Gambar 1.2 Kerangka Pikir Penelitian

  (Sumber: Hasil Analisis, 2013)

1.7 Sistematika Pembahasan

  Adapun sistematika pembahasan laporan penelitian ini nantinya adalah sebagai berikut:

  BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang penelitian, permasalahan dan perumusan

  masalah, maksud, tujuan dan manfaat penelitian, lingkup penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika pembahasan. Bagian ini merupakan pengantar dan pendahuluan tentang latar belakang dan uraian keseluruhan program penelitian.

  BAB II : KAJIAN TEORI Bab ini berisi pemahaman mengenai landasan teori dan kajiannya tentang

  citra lingkungan dengan cara mengetahui peta mental manusia sebagai pengamat. Dalam kajian teori ini juga dikemukakan beberapa pustaka mengenai proses kognitif dan citra (image) yang digunakan untuk memperjelas isi penelitian ini.

  BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang uraian metode yang akan digunakan beserta tahap-

  tahapnya. Dimana didalamnya akan dijelaskan dari awal tahap penelitian yaitu tahan perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap analisa hingga tahap akhir yaitu tahap penulisan rekomendasi.

  BAB III : GAMBARAN UMUM KAWASAN MESJID RAYA DAN KAWASAN ISTANA MAIMOON MEDAN Bab ini berisi uraian tentang lokasi penelitian yang dijalankan serta mengemukakan alasan pemilihan lokasi penelitian yang dilakukan. Diawali dengan penjelasan tinjauan umum dan tinjauan khusus wilayah

  kajian. Dilanjutkan dengan identifikasi karakter fisik wilayah kajian dan diakhiri dengan penggambaran peta kognitif dari kawasan Mesjid Raya Medan dan kawasan Istana Maimoon.

  BAB V : KAJIAN ELEMEN PERANCANGAN KOTA SEBAGAI PEMBENTUK CITRA KAWASAN ISTANA MAIMOON DAN MESJID RAYA Bagian analisis merupakan proses kajian elemen pembentuk citra

  kawasan, kajian mengenai karakter fisik kawasan, dan diakhiri dengan pembahasan mengenai potensi elemen perancangan kota sebagai pembentuk citra kawasan.

  BAB VI : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Penelitian ini akan diakhiri dengan suatu kesimpulan dan rekomendasi

  tingkatan elemen perancangan kota sebagai pembentuk citra kawasan maupun manfaat lain sesuai yang dinyatakan dalam kontribusi dan tujuan penelitian ini.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompetensi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Di Badan Pertanahan Nasional Kota Medan

0 5 23

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompetensi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Di Badan Pertanahan Nasional Kota Medan

0 3 11

Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompetensi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Di Badan Pertanahan Nasional Kota Medan

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan Delik Penyertaan Menurut KUHP dan Hukum Islam

0 0 22

BAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN TINDAK PIDANA HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH A. Undang-Undang No. 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana - Perlindungan Hukum terhadap Anak Korban Tindak Pidana Hubungan Seksual Sedarah (Studi Kasus

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perlindungan Hukum terhadap Anak Korban Tindak Pidana Hubungan Seksual Sedarah (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Binjai

0 1 34

Pengaruh Kualitas Pelayanan Kunjungan Dan Nilai Pengunjung Terhadap Kepuasan Pengunjung Lembaga Pemasyarakatan Kelas Iia Anak Medan

0 0 29

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Penelitian Terdahulu - Pengaruh Kualitas Pelayanan Kunjungan Dan Nilai Pengunjung Terhadap Kepuasan Pengunjung Lembaga Pemasyarakatan Kelas Iia Anak Medan

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Kualitas Pelayanan Kunjungan Dan Nilai Pengunjung Terhadap Kepuasan Pengunjung Lembaga Pemasyarakatan Kelas Iia Anak Medan

0 0 13

BAB II KAJIAN TEORI - Kajian Pengaruh Elemen Perancangan Kota Terhadap Pembentukan Citra Kawasan Mesjid Raya Dan Istana Maimoon

0 7 47