MEDIA GAMBAR SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS ATAU WRITING ABILITY BERBAHASA INGGRIS BAGI PARA SISWA YANG BELAJAR BAHASA INGGRIS
MEDIA GAMBAR SEBAGAI SARANA
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS ATAU
WRITING ABILITY BERBAHASA INGGRIS BAGI PARA SISWA
YANG BELAJAR BAHASA INGGRIS
Oleh
CH. EVY TRI WIDYAHENING, S.S.,M.HUM
Abstract
Writing ability needs to be mastered by anyone who wishes to communicate with
others indirectly. Writing ability is a vital importance for the studentst, the leaders and
their employee, teachers and lecturers. The selection of good media for teaching learning
process represents one of determinant success in increasing the writing activity. The
good media for teaching learning process, for example, is picture. Because by using
picture media will arise student imagination in working and pouring their imagination in
the form of article.
Key words : writing ability, pictures media, media for teching learning.
32
kita sedang berbicara, tak ada yang
I. PENDAHULUAN
Minat menulis dengan memakai
peduli dimana kita meletakkan koma,
bahasa Inggris para siswa di lingkungan
namun bila kita menulis, maka orang
pendidikan
lain akan mencoret-coret tulisan kita
tingkat
dasar
maupun
pendidikan tingkat atas masih cukup
dengan
rendah. Pada umumnya, para siswa
menghiraukan tanda baca tersebut.
lamban dalam mengerjakan tugas-tugas
tinta
merah
apabila
tidak
Menulis adalah suatu alat yang
yang berupa karya tulis atau makalah
sangat
dengan memakai bahasa Inggris. Banyak
dengan sendirinya memainkan peranan
orang, baik anak-anak maupun orang
penting
dewasa membenci kegiatan menulis
Menulis atau writing ability merupakan
terutama karena menulis tidak pernah
salah satu kemampuan dasar yang harus
memberi
mereka
dimiliki
kemudian yang muncul dalam benak
dengan
mereka adalah sebuah pertanyaan yaitu
dapat menuangkan ide atau gagasan,
“manfaat apakah yang saya peroleh dari
penghayatan,
kegiatan menulis ini?” Orang cenderung
kepada semua pihak, terlepas dari ikatan
lebih
berbicara
waktu dan tempat. Disamping itu, para
daripada kegiatan menulis. Kegiatan
siswa pun dapat meningkatkan dan
menulis merupakan pekerjaan sulit, dan
memperluas
jauh
tulisan-tulisan.
kepuasan
menyukai
lebih
sulit
bagi
kegiatan
daripada
kegiatan
berbicara, apalagi apabila dilakukan
dengan memakai bahasa Inggris. Ketika
ampuh
dalam
oleh
dalam
belajar
dunia
para
dan
pendidikan.
siswa
kemampuannya
itu,
sehingga
mereka
pengalamannya
pengetahuannya
Keterampilan
yang
melalui
menulis
merupakan salah satu ketrampilan yang
33
paling tinggi tingkatannya. Schmidt
Zamzani, 1996) menyatakan bahwa
(2002:148)
bahwa
antara membaca dan menulis terdapat
merupakan
hubungan yang saling menunjang dan
pancaran dari kecerdasan interpersonal
melengkapi, artinya kebiasaan membaca
dan intrapersonal yang didukung oleh
tidak mungkin terlaksana tanpa kegiatan
kecerdasan
Ketrampilan
menulis atau mengarang, sebaliknya
menulis perlu dimiliki oleh siapapun
kebiasaan menulis atau mengarang tidak
yang ingin berkomunikasi dengan orang
akan
lain secara tidak langsung. Ketrampilan
kebiasaan membaca.
mengemukakan
keterampilan
menulis
linguistik.
menulis sangat penting bagi para pelajar
bermakna
Mengingat
tanpa
diikuti
sangat
oleh
pentingnya
dan mahasiswa, para pemimpin dan
ketrampilan menulis ini, maka secara
karyawannya, guru dan dosen.
eksplisit pelajaran menulis tertera dalam
Kegiatan membaca dan menulis
kurikulum 1994 dan dipertahankan pula
merupakan hal yang saling berkaitan.
dalam kurikulum 2004. Tampaknya
Setiap orang yang gemar membaca akan
tidaklah
memperoleh rasa kebahasaan tertulis
berkeyakinan bahwa pengajaran menulis
yang kemudian mengalir ke dalam
akan
tulisan
kapanpun
mereka,
orang-orang
yang
berlebihan
tetap
kalau
dipertahankan
dan
dimanapun
kita
sampai
selama
menulis cerita dan puisi serta memoir
pengajaran bahasa itu sendiri masih
akan membaca dengan ketelitian dan
dianggap perlu. Selanjutnya, menurut
wawasan
besar
Depdiknas (2003 : 6) bahwa standar
(Leonhardt, 2002 : 25). Sejalan dengan
kompetensi yang ingin dicapai pada
hal tersebut, White (dalam Haryadi dan
aspek
yang
jauh
lebih
menulis
yaitu
menumbuhkan
34
kebiasaan
menulis,
pembelajarannya,
disajikan
maka
kompetensi
dengan
dalam
ini
mengembangkan,
minat dalam kegiatan menulis. Untuk
mewujudkan
dituntut
hal
tersebut,
pengajar
untuk
kreatif
dalam
menggabung, atau menyesuaikan bahan
menciptakan strategi-strategi agar siswa
yang
termotivasi
disajikan
dengan
situasi
dan
untuk
menulis,
apalagi
kondisi setempat. Ini berarti bahwa
menulis dalam bahasa Inggris. Pemilihan
dalam pembelajaran menulis seorang
media belajar yang baik juga merupakan
pengajar dapat memanfaatkan teknologi
salah satu faktor penentu keberhasilan
informasi dan komunikasi baik cetak
dalam meningkatkan kegiatan menulis
maupun elektronik. Melalui teknologi
ini. Media belajar yang baik misalnya
tersebut, dapat dijumpai berbagai macam
adalah gambar karena dengan memakai
gambar yang dapat disajikan sebagai
media
media untuk meningkatkan kemampuan
imajinasi siswa dalam berkarya dan
menulis
menuangkan
para
siswa
dengan
tetap
gambar
akan
memancing
imajinasinya
tersebut
berpedoman pada tujuan pembelajaran
dalam bentuk tulisan. Leonhardt (2002)
yang harus dicapai.
menyebutkan bahwa para siswa akan
Para pengajar, dalam hal ini,
dituntut
untuk
menumbuhkembangkan
lebih
mudah
menuliskan
kisah
bisa
keluarganya saat liburan ketika mereka
dan
melihat
foto-foto
liburan
tersebut.
meningkatkan minat belajar menulis
Mereka akan dengan lancar dan detail
para siswa. Para pengajar harus mampu
menuliskan
memberi dorongan semangat kepada
menerangkan
para siswa sehingga siswa mempunyai
ditunjukkan oleh tiap-tiap gambar dalam
kalimat-kalimat
tentang
apa
yang
yang
35
foto
tersebut.
Untuk
meningkatkan
Menurut Tarigan (dalam Haryadi
ketrampilan menulis mereka, maka perlu
dan Zamzani, 1996 : 77) menulis adalah
diupayakan suatu teknik pembelajaran
menurunkan atau melukiskan lambang-
menulis yaitu dengan menggunakan
lambang grafis yang menggambarkan
media gambar.
suatu
bahasa
yang
dipahami
oleh
seseorang sehingga orang lain dapat
II. PEMBAHASAN
membaca
a. Pengertian Menulis
tersebut,
lambang-lambang
kalau
mereka
grafis
memahami
Ketrampilan menulis atau writing
bahasa dan lambang grafis tersebut. Hal
ability merupakan ketrampilan yang
ini ditegaskan pula oleh Byrne (dalam
mutlak diperlukan dan merupakan suatu
Haryadi dan Zamzani, 1996 : 77) bahwa
tuntutan bagi setiap individu dalam
mengarang
kehidupan
disamping
sekedar menulis simbol-simbol grafis
ketrampilan membaca. Tradisi menulis
sehingga berbentuk kata dan kata-kata
dapat diartikan sebagai suatu kebiasaan
disusun
untuk
peraturan
modern
ini
menyatakan
pendapat
tertulis.
atau
hakikatnya
menjadi
tertentu,
kalimat
akan
bukan
menurut
tetapi
Melihat
mengarang adalah menuangkan buah
pentingnya ketrampilan menulis maka
pikiran ke dalam bahasa tulis melalui
segala upaya yang bertujuan untuk
kalimat-kalimat yang dirangkai secara
menumbuhkan
utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah
ketrampilan
secara
gagasan
pada
dan
menulis
meningkatkan
tersebut
diupayakan terus menerus.
perlu
pikiran tersebut dapat dikomunikasikan
kepada pembaca dengan berhasil. Jadi,
menulis dapat diartikan sebagai kegiatan
36
atau menuangkan pikiran dan perasaan
tinggi tingkatannya. Menulis adalah
dalam bentuk tulisan.
suatu proses penuangan ide atau gagasan
Sedangkan menurut Lerner (1985
dalam bentuk paparan bahasa tulis
: 413) mengemukakan bahwa menulis
berupa rangkaian symbol-simbol bahasa
adalah menuangkan ide ke dalam suatu
atau
bentuk visual. Soemarno Markam (1989
ketrampilan yang produktif, menulis
: 7) menjelaskan bahwa menulis adalah
menuntut para pebelajar untuk mampu
mengungkapkan bahasa dalam bentuk
menggali,
symbol gambar, menulis adalah suatu
mengungkapkan
aktifitas
perasaannya,
kompleks,
yang
mencakup
huruf.
Sebagai
salah
menemukan
satu
dan
gagasannya,
pengalamannya,
serta
gerakan lengan, tangan, jari, dan mata
menuliskannya dengan menggunakan
secara terintegrasi. Menulis juga terkait
bahasa yang tepat. Selain itu menulis
dengan
juga dilakukan untuk keperluan mencatat
pemahaman
kemampuan
berbicara,
bahasa
dan
sedangkan
dan berkomunikasi secara tertulis.
menurut Poteet (dalam Hargrove, 1984 :
Untuk dapat mewujudkan hal
239), menulis merupakan penggambaran
tersebut maka para pengajar harus
visual tentang pikiran, peraasaan, ide
mengenalkan dan mengajarkan tahapan-
dengan
tahapan
menggunakan
simbol-simbol
mengarang
yang
tepat.
sistem bahasa penulisan untuk keperluan
Pengajaran mengarang menurut Baraja
komunikasi atau mencatat.
(dalam Haryadi dan Zamzani, 1996 : 77)
Dari beberapa definisi tersebut
terdiri dari lima tahap, yaitu :
diatas dapat disimpulkan bahwa menulis
1. Mencontoh, yaitu para siswa
merupakan ketrampilan yang paling
menulis sesuai dengan contoh.
37
2. Memproduksi, yaitu menulis apa
Misalnya
yang telah dipelajari secara lisan
menulis
laporan,
makalah, berita, dan sebagainya.
dan tulis, kegiatan ini diawali
Sebuah tulisan yang baik memiliki
dengan kegiatan menyimak dan
beberapa ciri yaitu bermakna, jelas atau
membaca, hasilnya dituangkan
lugas, memiliki satu kesatuan, singkat
kembali ke dalam karangan yang
dan padat, serta memenuhi kaidah
disusun
kebahasaan disamping itu tulisan yang
dengan
kata-katanya
sendiri.
baik harus bersifat komunikatif. Untuk
3. Rekombinasi atau transformasi,
yaitu
siswa
mulai
berlatih
menghasilkan
tulisan
seperti
diatas,
dituntut beberapa kemampuan sekaligus
menggabungkan kalimat-kalimat
yaitu
yang
tentang hal yang akan ditulis, dan
pada
sendiri
mulanya
menjadi
berdiri
gabungan
beberapa kalimat.
4. Mengarang
harus
bagaimana
memiliki
hendak
pengetahuan
menuliskannya.
Pengetahuan yang pertama menyangkut
yaitu
isi karangan, sedangkan yang kedua
siswa mulai berkenalan dengan
menyangkut kemampuan menggunakan
penulisan alinea, hal ini dapat
bahasa dan teknik penulisannya.
dilakukan
terpimpin,
dengan
bantuan
gambar dan kerangka karangan.
5. Mengarang bebas, yaitu siswa
mulai
menulis
bebas
untuk
mengungkapkan ide ke dalam
Aktivitas menulis mengikuti alur
proses yang terdiri dari beberapa tahap.
Haryadi dan Zamzani (1996 : 78)
menyebutkan bahwa proses penulisan
terdiri atas lima tahap, yaitu :
bentuk tulisan yang sebenarnya.
38
1. Prapenulisan : merupakan tahap
persiapan. Pada tahap ini seorang
penulis
melakukan
struktur
karangan
dan
kebahasaan.
berbagai
4. Mengedit : apabila karangan
kegiatan, misalnya menemukan
sudah sempurna, penulis tinggal
ide, gagasan, menentukan judul
melaksanakan tahap pengeditan.
karangan, menentukan tujuan,
Dalam
menentukan bentuk atau jenis
format buku yang menjadi acuan,
tulisan, membuat kerangka dan
misalnya ukuran kertas, bentuk
mengumpulkan
tulisan, dan pengaturan spasi,
bahan-bahan
tulisan.
diperlukan
proses ini dapat diperluas dengan
2. Menulis : tahap menulis dimulai
dengan
pengeditan
menjabarkan
id
eke
dalam bentuk tulisan, ide itu
menyediakan
gambar
atau
ilustrasi.
5. Mempublikasikan
:
berarti
dituangkan ke dalam bentuk
menyampaikan karangan kepada
paragraph,
publik baik dalam bentuk cetakan
selanjutnya
paragraph-paragraf
dirangkaikan
itu
menjadi
maupun non-cetakan.
satu
Menurut tujuan penulisannya, karangan
karangan utuh, pada akhir tahap
dapat dikelompokkan kedalam beberapa
ini penuli dapat menentukan
jenis karangan, yaitu :
judul karangan.
3. Merevisi
dilakukan
:
pada
koreksi
1. Narasi : adalah karangan yang
tahap
ini
terhadap
bertujuan untuk bercerita atau
berkisah tentang sesuatu.
keseluruhan karangan, misalnya
39
2. Deskripsi : adalah karangan yang
menggambarkan sesuatu dengan
menjadikan menulis sebagai pekerjaan
yang alami dan menyenangkan.
kata-kata.
3. Argumentasi : adalah karangan
yang
berusaha
b. Pengertian Media Gambar
membuktikan
Ketika
memberikan
tugas
sesuatu dengan mengemukakan
menulis kepada para mahasiswanya,
alas an-alasan yang meyakinkan.
kadang
4. Persuasi : karangan yang berisi
imbauan,
ajakan,
ataupun
bujukan.
pengajar
perlu
menggunakan alat bantu yang bertujuan
agar siswa tidak kebingungan serta dapat
mengarahkan siswanya tersebut supaya
5. Eksposisi atau paparan : adalah
karangan
seorang
yang
mudah menemukan topik karangan atau
berusaha
tulisannya. Dengan menggunakan alat
menjelaskan atau memaparkan
bantu pandang tersebut berarti pengajar
sesuatu.
telah menggunakan media pembelajaran.
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa
Heinich
menulis adalah suatu ketrampilan yang
mengemukakan istilah medium sebagai
paling
dalam
perantara yang mengantarkan informasi
pembelajaran bahasa. Maka, mengingat
antara sumber dan penerima. Apabila
pentingnya
medium tersebut membawa pesan-pesan
tinggi
tingkatannya
ketrampilan
menulis,
(dalam
Arsyad,
1989:2)
pengajaran menulis harus ditingkatkan,
atau
pengajar
bisa
instruksional atau mengandung maksud-
membangkitkan dan mempertahankan
maksud pengajaran maka media tersebut
kegairahan siswa untuk menulis serta
disebut media pengajaran. Sementara itu,
semestinya
informasi
yang
bertujuan
40
Gagne dan Briggs (dalam Arsyad,
dimana-mana baik di lingkungan anak-
1989:2) secara implicit mengemukakan
anak maupun di lingkungan orang
bahwa media pembelajaran meliputi alat
dewasa,
yang secara fisik digunakan untuk
ditunjukkan kepada anak-anak.
menyampaikan isi materi pengajaran.
Dengan
kata
media
Dari
uraian
diperoleh
diatas
dan
dapat
adalah
dinyatakan bahwa media gambar adalah
komponen sumber belajar atau wahana
gambar-gambar baik yang diproyeksikan
fisik
materi
maupun tidak, yang digunakan sebagai
instruksional di lingkungan siswa yang
alat bantu pandang atau visual yang
dapat merangsang siswa untuk belajar.
merupakan sarana untuk menyampaikan
yang
lain,
mudah
mengandung
Dari kedua pendapat diatas dapat
atau mengantarkan pesan pengajaran.
ditarik suatu pengertian tentang media
Menurut Hamalik (1986 : 81) ada
pengajaran yaitu alat yang digunakan
beberapa alasan yang digunakan sebagai
untuk menyampaikan atau mengantarkan
dasar
pesan-pesan pengajaran. Salah satu alat
pendidikan, yaitu : (1) gambar bersifat
bantu yang dapat dimanfaatkan untuk
konkrit, melalui gambar para siswa dapat
meningkatkan
menulis
melihat dengan jelas sesuatu yang
adalah alat bantu yang memiliki sifat
sedang dibicarakan atau didiskusikan
visual. Alat bantu tersebut dapat berupa
dalam kelas; (2) gambar mengatasi batas
gambar, poster, diagram, leaflet, brosur,
waktu
dan lain-lain. Menurut Hamalik (1986 :
merupakan penjelasan dari benda-benda
81), gambar ilustrasi fotografi adalah
yang sebenarnya, yang kerapkali tak
gambar yang tak diproyeksikan, terdapat
mungkin dilihat berhubung letaknya jauh
kemampuan
penggunaan
dan
ruang,
gambar
dalam
gambar-gambar
41
dan terjadinya pada masa lampau; (3)
siswa terutama menulis dalam bahasa
gambar mengatasi kekurangan daya
Inggris.
kemampuan
manusia,
menimbulkan daya cipta, daya imajinasi
benda-benda yang kecil yang tak dapat
dan menumbuhkan kepekaan para siswa
dilihat dengan mata, dibuat fotografinya,
sehingga mampu menuangkannya dalam
sehingga dapat dilihat dengan jelas; (4)
bentuk
dapat digunakan untuk menjelaskan
pemilihan
sesuatu masalah; (5) gambar-gambar
sedemikian rupa sehingga gambar yang
mudah didapat dan murah, untuk sekolah
dipilih harus benar-benar menarik dan
yang memiliki budget terbatas atau
mampu merangsang daya cipta siswa.
apalagi yang sama sekali tak mampu,
Gambar yang dipilih dapat berupa
gambar
gambar tunggal atau gambar berseri.
panca
bernilai
indera
ekonomis,
Sebuah
gambar
tulisan.
Oleh
gambar
dapat
karena
harus
itu,
dilakukan
menguntungkan dan meringankan beban
Menurut Hamalik (1986 : 85 –
sekolah; (6) mudah digunakan baik
86) ada beberapa kriteria dalam memilih
untuk
gambar
perorangan
maupun
untuk
yang
baik
dan
dapat
kelompok, satu gambar dapat dilihat
dipergunakan
oleh seluruh kelas bahkan seluruh
pembelajaran,
sekolah.
gambar, gambar menunjukkan situasi
Menulis dengan menggunakan
yang
sebagai
yaitu
sebenarnya,
:
(1)
seperti
media
keaslian
melihat
media gambar merupakan salah satu
keadaan atau benda sesungguhnya; (2)
teknik pengajaran menulis yang sangat
kesederhanaan, gambar itu sederhana
dianjurkan oleh para ahli karena mampu
dalam
meningkatkan kemampuan menulis para
tertentu, mempunyai nilai estetis secara
warna,
menimbulkan
kesan
42
murni dan mengandung nilai praktis; (3)
yang
bentuk item, hendaknya si pengamat
pendidikan,
dapat memperoleh tanggapan yang tepat
meningkatkan kemampuan menulis para
tentang obyek-obyek dalam gambar; (4)
siswa. Oleh sebab itu gambar yang akan
perbuatan,
dipergunakan
gambar
menunjukkan
hal
hendaknya
yang
penting bagi
pengajaran
khususnya
hendaknya
dan
dalam
memenuhi
sedang
kriteria-kriteria tertentu. Gambar sebagai
melakukan suatu perbuatan. Para siswa
media pendidikan akan berhasil dengan
akan lebih tertarik dan akan lebih
efektif apabila disesuaikan dengan faktor
memahami
gambar-gambar
yang
kesiapan siswa dalam menerima media
kelihatannya
sedang
(5)
gambar sebagai sarana pembelajaran,
fotografi, para siswa dapat lebih tertarik
tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
pada
nilai
dan juga teknik penggunaan media
fotografinya rendah, yang dikerjakan
gambar tersebut dalam pembelajaran
secra tidak professional. Gambar yang
menulis di dalam kelas.
bergerak;
gambar-gambar
yang
bagus belum tentu menarik dan efektif
bagi pengajaran; (6) artistik, segi artistik
pada umumnya turut mempengaruhi
nilai-nilai
gambar
itu,
penggunaan
III. KESIMPULAN
Kemampuan
menulis
atau
writing ability merupakan salah satu
gambar tentu saja disesuaikan dengan
kemampuan
tujuan yang hendak dicapai.
dimiliki oleh seseorang. Kemampuan
berbahasa
Berbagai kajian diatas cukup
menulis
memberi gambaran kepada kita bahwa
dimiliki
gambar adalah salah satu alat atau media
memungkinkannya
atau
writing
yang
ability
oleh
perlu
yang
seseorang
untuk
dapat
43
mengkomunikasikan ide atau gagasan
menulis memang sangat perlu dilakukan
yang
karena melalui media gambar tersebut
dimilikinya,
penghayatan
dan
pengalamannya kepada semua pihak,
kemampuan
terlepas dari ikatan waktu dan tempat.
menulis pun akan serta merta dapat terus
Oleh karena itu, kemampuan menulis
ditingkatkan. Gambar yang digunakan
harus dibina dan ditingkatkan secara
dalam pembelajaran hendaknya adalah
lebih intensif.
gambar yang menarik, penuh imajinasi,
Media pembelajaran yang sangat
banyak
jumlahnya
dapat
siswa
dalam
kegiatan
dan mampu meningkatkan kepekaan
digunakan
siswa serta mendorong mereka untuk
sebagai sarana dalam meningkatkan
menuangkan penangkapan pesan secara
kemampuan menulis seseorang. Salah
visual tersebut kedalam bentuk tulisan.
satu media dalam pembelajaran yang
Oleh sebab itu gambar yang
dapat digunakan adalah media gambar.
hendak dipergunakan harus memenuhi
Media
dipersiapkan
kriteria-kriteria tertentu. Gambar sebagai
dengan baik karena akan menumbuhkan
media pendidikan akan berhasil dengan
suasana kegiatan belajar yang ‘hidup’,
efektif apabila disesuaikan dengan faktor
mendorong siswa untuk aktif dalam
kesiapan siswa dalam menerima media
kegiatan
dan
gambar sebagai sarana pembelajaran,
memberikan manfaat yang sangat besar
tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
bagi pencapaian tujuan pembelajaran
dan juga teknik penggunaan media
yang hendak dicapai.
gambar tersebut dalam pembelajaran
gambar
harus
belajar
Penggunaan
menulis,
media
gambar
menulis di dalam kelas.
sebagai alat Bantu dalam pembelajaran
44
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Ashar. 1989. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 : Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa
Bahasa Indonesia Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta : Ditjen
Dikdasmen.
Hamalik, Oemar. 1986. Media Pendidikan. Bandung : Penerbit Alumni.
Haryadi dan Zamzani. 1996. Peningkatan Keterampilan Menulis Berbahasa Indonesia.
Yogyakarta : Ditjen Dikti.
Leonhardt, Mary. 2002. Cara Menjadikan Anak Anda Bergairah Menulis. Bandung :
Penerbit Kaifa.
Schmidt, Laurel. 2002. Jalan Pintas Menjadi 7 Kali Lebih Cerdas. Bandung : Penerbit
Kaifa.
32
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS ATAU
WRITING ABILITY BERBAHASA INGGRIS BAGI PARA SISWA
YANG BELAJAR BAHASA INGGRIS
Oleh
CH. EVY TRI WIDYAHENING, S.S.,M.HUM
Abstract
Writing ability needs to be mastered by anyone who wishes to communicate with
others indirectly. Writing ability is a vital importance for the studentst, the leaders and
their employee, teachers and lecturers. The selection of good media for teaching learning
process represents one of determinant success in increasing the writing activity. The
good media for teaching learning process, for example, is picture. Because by using
picture media will arise student imagination in working and pouring their imagination in
the form of article.
Key words : writing ability, pictures media, media for teching learning.
32
kita sedang berbicara, tak ada yang
I. PENDAHULUAN
Minat menulis dengan memakai
peduli dimana kita meletakkan koma,
bahasa Inggris para siswa di lingkungan
namun bila kita menulis, maka orang
pendidikan
lain akan mencoret-coret tulisan kita
tingkat
dasar
maupun
pendidikan tingkat atas masih cukup
dengan
rendah. Pada umumnya, para siswa
menghiraukan tanda baca tersebut.
lamban dalam mengerjakan tugas-tugas
tinta
merah
apabila
tidak
Menulis adalah suatu alat yang
yang berupa karya tulis atau makalah
sangat
dengan memakai bahasa Inggris. Banyak
dengan sendirinya memainkan peranan
orang, baik anak-anak maupun orang
penting
dewasa membenci kegiatan menulis
Menulis atau writing ability merupakan
terutama karena menulis tidak pernah
salah satu kemampuan dasar yang harus
memberi
mereka
dimiliki
kemudian yang muncul dalam benak
dengan
mereka adalah sebuah pertanyaan yaitu
dapat menuangkan ide atau gagasan,
“manfaat apakah yang saya peroleh dari
penghayatan,
kegiatan menulis ini?” Orang cenderung
kepada semua pihak, terlepas dari ikatan
lebih
berbicara
waktu dan tempat. Disamping itu, para
daripada kegiatan menulis. Kegiatan
siswa pun dapat meningkatkan dan
menulis merupakan pekerjaan sulit, dan
memperluas
jauh
tulisan-tulisan.
kepuasan
menyukai
lebih
sulit
bagi
kegiatan
daripada
kegiatan
berbicara, apalagi apabila dilakukan
dengan memakai bahasa Inggris. Ketika
ampuh
dalam
oleh
dalam
belajar
dunia
para
dan
pendidikan.
siswa
kemampuannya
itu,
sehingga
mereka
pengalamannya
pengetahuannya
Keterampilan
yang
melalui
menulis
merupakan salah satu ketrampilan yang
33
paling tinggi tingkatannya. Schmidt
Zamzani, 1996) menyatakan bahwa
(2002:148)
bahwa
antara membaca dan menulis terdapat
merupakan
hubungan yang saling menunjang dan
pancaran dari kecerdasan interpersonal
melengkapi, artinya kebiasaan membaca
dan intrapersonal yang didukung oleh
tidak mungkin terlaksana tanpa kegiatan
kecerdasan
Ketrampilan
menulis atau mengarang, sebaliknya
menulis perlu dimiliki oleh siapapun
kebiasaan menulis atau mengarang tidak
yang ingin berkomunikasi dengan orang
akan
lain secara tidak langsung. Ketrampilan
kebiasaan membaca.
mengemukakan
keterampilan
menulis
linguistik.
menulis sangat penting bagi para pelajar
bermakna
Mengingat
tanpa
diikuti
sangat
oleh
pentingnya
dan mahasiswa, para pemimpin dan
ketrampilan menulis ini, maka secara
karyawannya, guru dan dosen.
eksplisit pelajaran menulis tertera dalam
Kegiatan membaca dan menulis
kurikulum 1994 dan dipertahankan pula
merupakan hal yang saling berkaitan.
dalam kurikulum 2004. Tampaknya
Setiap orang yang gemar membaca akan
tidaklah
memperoleh rasa kebahasaan tertulis
berkeyakinan bahwa pengajaran menulis
yang kemudian mengalir ke dalam
akan
tulisan
kapanpun
mereka,
orang-orang
yang
berlebihan
tetap
kalau
dipertahankan
dan
dimanapun
kita
sampai
selama
menulis cerita dan puisi serta memoir
pengajaran bahasa itu sendiri masih
akan membaca dengan ketelitian dan
dianggap perlu. Selanjutnya, menurut
wawasan
besar
Depdiknas (2003 : 6) bahwa standar
(Leonhardt, 2002 : 25). Sejalan dengan
kompetensi yang ingin dicapai pada
hal tersebut, White (dalam Haryadi dan
aspek
yang
jauh
lebih
menulis
yaitu
menumbuhkan
34
kebiasaan
menulis,
pembelajarannya,
disajikan
maka
kompetensi
dengan
dalam
ini
mengembangkan,
minat dalam kegiatan menulis. Untuk
mewujudkan
dituntut
hal
tersebut,
pengajar
untuk
kreatif
dalam
menggabung, atau menyesuaikan bahan
menciptakan strategi-strategi agar siswa
yang
termotivasi
disajikan
dengan
situasi
dan
untuk
menulis,
apalagi
kondisi setempat. Ini berarti bahwa
menulis dalam bahasa Inggris. Pemilihan
dalam pembelajaran menulis seorang
media belajar yang baik juga merupakan
pengajar dapat memanfaatkan teknologi
salah satu faktor penentu keberhasilan
informasi dan komunikasi baik cetak
dalam meningkatkan kegiatan menulis
maupun elektronik. Melalui teknologi
ini. Media belajar yang baik misalnya
tersebut, dapat dijumpai berbagai macam
adalah gambar karena dengan memakai
gambar yang dapat disajikan sebagai
media
media untuk meningkatkan kemampuan
imajinasi siswa dalam berkarya dan
menulis
menuangkan
para
siswa
dengan
tetap
gambar
akan
memancing
imajinasinya
tersebut
berpedoman pada tujuan pembelajaran
dalam bentuk tulisan. Leonhardt (2002)
yang harus dicapai.
menyebutkan bahwa para siswa akan
Para pengajar, dalam hal ini,
dituntut
untuk
menumbuhkembangkan
lebih
mudah
menuliskan
kisah
bisa
keluarganya saat liburan ketika mereka
dan
melihat
foto-foto
liburan
tersebut.
meningkatkan minat belajar menulis
Mereka akan dengan lancar dan detail
para siswa. Para pengajar harus mampu
menuliskan
memberi dorongan semangat kepada
menerangkan
para siswa sehingga siswa mempunyai
ditunjukkan oleh tiap-tiap gambar dalam
kalimat-kalimat
tentang
apa
yang
yang
35
foto
tersebut.
Untuk
meningkatkan
Menurut Tarigan (dalam Haryadi
ketrampilan menulis mereka, maka perlu
dan Zamzani, 1996 : 77) menulis adalah
diupayakan suatu teknik pembelajaran
menurunkan atau melukiskan lambang-
menulis yaitu dengan menggunakan
lambang grafis yang menggambarkan
media gambar.
suatu
bahasa
yang
dipahami
oleh
seseorang sehingga orang lain dapat
II. PEMBAHASAN
membaca
a. Pengertian Menulis
tersebut,
lambang-lambang
kalau
mereka
grafis
memahami
Ketrampilan menulis atau writing
bahasa dan lambang grafis tersebut. Hal
ability merupakan ketrampilan yang
ini ditegaskan pula oleh Byrne (dalam
mutlak diperlukan dan merupakan suatu
Haryadi dan Zamzani, 1996 : 77) bahwa
tuntutan bagi setiap individu dalam
mengarang
kehidupan
disamping
sekedar menulis simbol-simbol grafis
ketrampilan membaca. Tradisi menulis
sehingga berbentuk kata dan kata-kata
dapat diartikan sebagai suatu kebiasaan
disusun
untuk
peraturan
modern
ini
menyatakan
pendapat
tertulis.
atau
hakikatnya
menjadi
tertentu,
kalimat
akan
bukan
menurut
tetapi
Melihat
mengarang adalah menuangkan buah
pentingnya ketrampilan menulis maka
pikiran ke dalam bahasa tulis melalui
segala upaya yang bertujuan untuk
kalimat-kalimat yang dirangkai secara
menumbuhkan
utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah
ketrampilan
secara
gagasan
pada
dan
menulis
meningkatkan
tersebut
diupayakan terus menerus.
perlu
pikiran tersebut dapat dikomunikasikan
kepada pembaca dengan berhasil. Jadi,
menulis dapat diartikan sebagai kegiatan
36
atau menuangkan pikiran dan perasaan
tinggi tingkatannya. Menulis adalah
dalam bentuk tulisan.
suatu proses penuangan ide atau gagasan
Sedangkan menurut Lerner (1985
dalam bentuk paparan bahasa tulis
: 413) mengemukakan bahwa menulis
berupa rangkaian symbol-simbol bahasa
adalah menuangkan ide ke dalam suatu
atau
bentuk visual. Soemarno Markam (1989
ketrampilan yang produktif, menulis
: 7) menjelaskan bahwa menulis adalah
menuntut para pebelajar untuk mampu
mengungkapkan bahasa dalam bentuk
menggali,
symbol gambar, menulis adalah suatu
mengungkapkan
aktifitas
perasaannya,
kompleks,
yang
mencakup
huruf.
Sebagai
salah
menemukan
satu
dan
gagasannya,
pengalamannya,
serta
gerakan lengan, tangan, jari, dan mata
menuliskannya dengan menggunakan
secara terintegrasi. Menulis juga terkait
bahasa yang tepat. Selain itu menulis
dengan
juga dilakukan untuk keperluan mencatat
pemahaman
kemampuan
berbicara,
bahasa
dan
sedangkan
dan berkomunikasi secara tertulis.
menurut Poteet (dalam Hargrove, 1984 :
Untuk dapat mewujudkan hal
239), menulis merupakan penggambaran
tersebut maka para pengajar harus
visual tentang pikiran, peraasaan, ide
mengenalkan dan mengajarkan tahapan-
dengan
tahapan
menggunakan
simbol-simbol
mengarang
yang
tepat.
sistem bahasa penulisan untuk keperluan
Pengajaran mengarang menurut Baraja
komunikasi atau mencatat.
(dalam Haryadi dan Zamzani, 1996 : 77)
Dari beberapa definisi tersebut
terdiri dari lima tahap, yaitu :
diatas dapat disimpulkan bahwa menulis
1. Mencontoh, yaitu para siswa
merupakan ketrampilan yang paling
menulis sesuai dengan contoh.
37
2. Memproduksi, yaitu menulis apa
Misalnya
yang telah dipelajari secara lisan
menulis
laporan,
makalah, berita, dan sebagainya.
dan tulis, kegiatan ini diawali
Sebuah tulisan yang baik memiliki
dengan kegiatan menyimak dan
beberapa ciri yaitu bermakna, jelas atau
membaca, hasilnya dituangkan
lugas, memiliki satu kesatuan, singkat
kembali ke dalam karangan yang
dan padat, serta memenuhi kaidah
disusun
kebahasaan disamping itu tulisan yang
dengan
kata-katanya
sendiri.
baik harus bersifat komunikatif. Untuk
3. Rekombinasi atau transformasi,
yaitu
siswa
mulai
berlatih
menghasilkan
tulisan
seperti
diatas,
dituntut beberapa kemampuan sekaligus
menggabungkan kalimat-kalimat
yaitu
yang
tentang hal yang akan ditulis, dan
pada
sendiri
mulanya
menjadi
berdiri
gabungan
beberapa kalimat.
4. Mengarang
harus
bagaimana
memiliki
hendak
pengetahuan
menuliskannya.
Pengetahuan yang pertama menyangkut
yaitu
isi karangan, sedangkan yang kedua
siswa mulai berkenalan dengan
menyangkut kemampuan menggunakan
penulisan alinea, hal ini dapat
bahasa dan teknik penulisannya.
dilakukan
terpimpin,
dengan
bantuan
gambar dan kerangka karangan.
5. Mengarang bebas, yaitu siswa
mulai
menulis
bebas
untuk
mengungkapkan ide ke dalam
Aktivitas menulis mengikuti alur
proses yang terdiri dari beberapa tahap.
Haryadi dan Zamzani (1996 : 78)
menyebutkan bahwa proses penulisan
terdiri atas lima tahap, yaitu :
bentuk tulisan yang sebenarnya.
38
1. Prapenulisan : merupakan tahap
persiapan. Pada tahap ini seorang
penulis
melakukan
struktur
karangan
dan
kebahasaan.
berbagai
4. Mengedit : apabila karangan
kegiatan, misalnya menemukan
sudah sempurna, penulis tinggal
ide, gagasan, menentukan judul
melaksanakan tahap pengeditan.
karangan, menentukan tujuan,
Dalam
menentukan bentuk atau jenis
format buku yang menjadi acuan,
tulisan, membuat kerangka dan
misalnya ukuran kertas, bentuk
mengumpulkan
tulisan, dan pengaturan spasi,
bahan-bahan
tulisan.
diperlukan
proses ini dapat diperluas dengan
2. Menulis : tahap menulis dimulai
dengan
pengeditan
menjabarkan
id
eke
dalam bentuk tulisan, ide itu
menyediakan
gambar
atau
ilustrasi.
5. Mempublikasikan
:
berarti
dituangkan ke dalam bentuk
menyampaikan karangan kepada
paragraph,
publik baik dalam bentuk cetakan
selanjutnya
paragraph-paragraf
dirangkaikan
itu
menjadi
maupun non-cetakan.
satu
Menurut tujuan penulisannya, karangan
karangan utuh, pada akhir tahap
dapat dikelompokkan kedalam beberapa
ini penuli dapat menentukan
jenis karangan, yaitu :
judul karangan.
3. Merevisi
dilakukan
:
pada
koreksi
1. Narasi : adalah karangan yang
tahap
ini
terhadap
bertujuan untuk bercerita atau
berkisah tentang sesuatu.
keseluruhan karangan, misalnya
39
2. Deskripsi : adalah karangan yang
menggambarkan sesuatu dengan
menjadikan menulis sebagai pekerjaan
yang alami dan menyenangkan.
kata-kata.
3. Argumentasi : adalah karangan
yang
berusaha
b. Pengertian Media Gambar
membuktikan
Ketika
memberikan
tugas
sesuatu dengan mengemukakan
menulis kepada para mahasiswanya,
alas an-alasan yang meyakinkan.
kadang
4. Persuasi : karangan yang berisi
imbauan,
ajakan,
ataupun
bujukan.
pengajar
perlu
menggunakan alat bantu yang bertujuan
agar siswa tidak kebingungan serta dapat
mengarahkan siswanya tersebut supaya
5. Eksposisi atau paparan : adalah
karangan
seorang
yang
mudah menemukan topik karangan atau
berusaha
tulisannya. Dengan menggunakan alat
menjelaskan atau memaparkan
bantu pandang tersebut berarti pengajar
sesuatu.
telah menggunakan media pembelajaran.
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa
Heinich
menulis adalah suatu ketrampilan yang
mengemukakan istilah medium sebagai
paling
dalam
perantara yang mengantarkan informasi
pembelajaran bahasa. Maka, mengingat
antara sumber dan penerima. Apabila
pentingnya
medium tersebut membawa pesan-pesan
tinggi
tingkatannya
ketrampilan
menulis,
(dalam
Arsyad,
1989:2)
pengajaran menulis harus ditingkatkan,
atau
pengajar
bisa
instruksional atau mengandung maksud-
membangkitkan dan mempertahankan
maksud pengajaran maka media tersebut
kegairahan siswa untuk menulis serta
disebut media pengajaran. Sementara itu,
semestinya
informasi
yang
bertujuan
40
Gagne dan Briggs (dalam Arsyad,
dimana-mana baik di lingkungan anak-
1989:2) secara implicit mengemukakan
anak maupun di lingkungan orang
bahwa media pembelajaran meliputi alat
dewasa,
yang secara fisik digunakan untuk
ditunjukkan kepada anak-anak.
menyampaikan isi materi pengajaran.
Dengan
kata
media
Dari
uraian
diperoleh
diatas
dan
dapat
adalah
dinyatakan bahwa media gambar adalah
komponen sumber belajar atau wahana
gambar-gambar baik yang diproyeksikan
fisik
materi
maupun tidak, yang digunakan sebagai
instruksional di lingkungan siswa yang
alat bantu pandang atau visual yang
dapat merangsang siswa untuk belajar.
merupakan sarana untuk menyampaikan
yang
lain,
mudah
mengandung
Dari kedua pendapat diatas dapat
atau mengantarkan pesan pengajaran.
ditarik suatu pengertian tentang media
Menurut Hamalik (1986 : 81) ada
pengajaran yaitu alat yang digunakan
beberapa alasan yang digunakan sebagai
untuk menyampaikan atau mengantarkan
dasar
pesan-pesan pengajaran. Salah satu alat
pendidikan, yaitu : (1) gambar bersifat
bantu yang dapat dimanfaatkan untuk
konkrit, melalui gambar para siswa dapat
meningkatkan
menulis
melihat dengan jelas sesuatu yang
adalah alat bantu yang memiliki sifat
sedang dibicarakan atau didiskusikan
visual. Alat bantu tersebut dapat berupa
dalam kelas; (2) gambar mengatasi batas
gambar, poster, diagram, leaflet, brosur,
waktu
dan lain-lain. Menurut Hamalik (1986 :
merupakan penjelasan dari benda-benda
81), gambar ilustrasi fotografi adalah
yang sebenarnya, yang kerapkali tak
gambar yang tak diproyeksikan, terdapat
mungkin dilihat berhubung letaknya jauh
kemampuan
penggunaan
dan
ruang,
gambar
dalam
gambar-gambar
41
dan terjadinya pada masa lampau; (3)
siswa terutama menulis dalam bahasa
gambar mengatasi kekurangan daya
Inggris.
kemampuan
manusia,
menimbulkan daya cipta, daya imajinasi
benda-benda yang kecil yang tak dapat
dan menumbuhkan kepekaan para siswa
dilihat dengan mata, dibuat fotografinya,
sehingga mampu menuangkannya dalam
sehingga dapat dilihat dengan jelas; (4)
bentuk
dapat digunakan untuk menjelaskan
pemilihan
sesuatu masalah; (5) gambar-gambar
sedemikian rupa sehingga gambar yang
mudah didapat dan murah, untuk sekolah
dipilih harus benar-benar menarik dan
yang memiliki budget terbatas atau
mampu merangsang daya cipta siswa.
apalagi yang sama sekali tak mampu,
Gambar yang dipilih dapat berupa
gambar
gambar tunggal atau gambar berseri.
panca
bernilai
indera
ekonomis,
Sebuah
gambar
tulisan.
Oleh
gambar
dapat
karena
harus
itu,
dilakukan
menguntungkan dan meringankan beban
Menurut Hamalik (1986 : 85 –
sekolah; (6) mudah digunakan baik
86) ada beberapa kriteria dalam memilih
untuk
gambar
perorangan
maupun
untuk
yang
baik
dan
dapat
kelompok, satu gambar dapat dilihat
dipergunakan
oleh seluruh kelas bahkan seluruh
pembelajaran,
sekolah.
gambar, gambar menunjukkan situasi
Menulis dengan menggunakan
yang
sebagai
yaitu
sebenarnya,
:
(1)
seperti
media
keaslian
melihat
media gambar merupakan salah satu
keadaan atau benda sesungguhnya; (2)
teknik pengajaran menulis yang sangat
kesederhanaan, gambar itu sederhana
dianjurkan oleh para ahli karena mampu
dalam
meningkatkan kemampuan menulis para
tertentu, mempunyai nilai estetis secara
warna,
menimbulkan
kesan
42
murni dan mengandung nilai praktis; (3)
yang
bentuk item, hendaknya si pengamat
pendidikan,
dapat memperoleh tanggapan yang tepat
meningkatkan kemampuan menulis para
tentang obyek-obyek dalam gambar; (4)
siswa. Oleh sebab itu gambar yang akan
perbuatan,
dipergunakan
gambar
menunjukkan
hal
hendaknya
yang
penting bagi
pengajaran
khususnya
hendaknya
dan
dalam
memenuhi
sedang
kriteria-kriteria tertentu. Gambar sebagai
melakukan suatu perbuatan. Para siswa
media pendidikan akan berhasil dengan
akan lebih tertarik dan akan lebih
efektif apabila disesuaikan dengan faktor
memahami
gambar-gambar
yang
kesiapan siswa dalam menerima media
kelihatannya
sedang
(5)
gambar sebagai sarana pembelajaran,
fotografi, para siswa dapat lebih tertarik
tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
pada
nilai
dan juga teknik penggunaan media
fotografinya rendah, yang dikerjakan
gambar tersebut dalam pembelajaran
secra tidak professional. Gambar yang
menulis di dalam kelas.
bergerak;
gambar-gambar
yang
bagus belum tentu menarik dan efektif
bagi pengajaran; (6) artistik, segi artistik
pada umumnya turut mempengaruhi
nilai-nilai
gambar
itu,
penggunaan
III. KESIMPULAN
Kemampuan
menulis
atau
writing ability merupakan salah satu
gambar tentu saja disesuaikan dengan
kemampuan
tujuan yang hendak dicapai.
dimiliki oleh seseorang. Kemampuan
berbahasa
Berbagai kajian diatas cukup
menulis
memberi gambaran kepada kita bahwa
dimiliki
gambar adalah salah satu alat atau media
memungkinkannya
atau
writing
yang
ability
oleh
perlu
yang
seseorang
untuk
dapat
43
mengkomunikasikan ide atau gagasan
menulis memang sangat perlu dilakukan
yang
karena melalui media gambar tersebut
dimilikinya,
penghayatan
dan
pengalamannya kepada semua pihak,
kemampuan
terlepas dari ikatan waktu dan tempat.
menulis pun akan serta merta dapat terus
Oleh karena itu, kemampuan menulis
ditingkatkan. Gambar yang digunakan
harus dibina dan ditingkatkan secara
dalam pembelajaran hendaknya adalah
lebih intensif.
gambar yang menarik, penuh imajinasi,
Media pembelajaran yang sangat
banyak
jumlahnya
dapat
siswa
dalam
kegiatan
dan mampu meningkatkan kepekaan
digunakan
siswa serta mendorong mereka untuk
sebagai sarana dalam meningkatkan
menuangkan penangkapan pesan secara
kemampuan menulis seseorang. Salah
visual tersebut kedalam bentuk tulisan.
satu media dalam pembelajaran yang
Oleh sebab itu gambar yang
dapat digunakan adalah media gambar.
hendak dipergunakan harus memenuhi
Media
dipersiapkan
kriteria-kriteria tertentu. Gambar sebagai
dengan baik karena akan menumbuhkan
media pendidikan akan berhasil dengan
suasana kegiatan belajar yang ‘hidup’,
efektif apabila disesuaikan dengan faktor
mendorong siswa untuk aktif dalam
kesiapan siswa dalam menerima media
kegiatan
dan
gambar sebagai sarana pembelajaran,
memberikan manfaat yang sangat besar
tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
bagi pencapaian tujuan pembelajaran
dan juga teknik penggunaan media
yang hendak dicapai.
gambar tersebut dalam pembelajaran
gambar
harus
belajar
Penggunaan
menulis,
media
gambar
menulis di dalam kelas.
sebagai alat Bantu dalam pembelajaran
44
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Ashar. 1989. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 : Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa
Bahasa Indonesia Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta : Ditjen
Dikdasmen.
Hamalik, Oemar. 1986. Media Pendidikan. Bandung : Penerbit Alumni.
Haryadi dan Zamzani. 1996. Peningkatan Keterampilan Menulis Berbahasa Indonesia.
Yogyakarta : Ditjen Dikti.
Leonhardt, Mary. 2002. Cara Menjadikan Anak Anda Bergairah Menulis. Bandung :
Penerbit Kaifa.
Schmidt, Laurel. 2002. Jalan Pintas Menjadi 7 Kali Lebih Cerdas. Bandung : Penerbit
Kaifa.
32