42 BAB IV AKTIVITAS KHURUJ JAMAA’H TABLIGH DAN RESPON MASYARAKAT DI KOTA PADANG

BAB IV
AKTIVITAS KHURUJ JAMAA’H TABLIGH DAN RESPON MASYARAKAT DI
KOTA PADANG
A. Aktivitas khuruj Jama’ah Tabligh di Kota Padang
Aktivitas Jama’ah Tabligh ketika khuruj (keluar) di jalan Allah dalam menyampaikan
dan mengamalkan Islam secara sempurna. khuruj fi sabilillah Jama’ah Tabligh mengamalkan
do’a Nabi Ibrahim as : Ya tuhan kami utuslah seorang Rasul ditengah-tengah mereka yang
berasal dari diri mereka sendiri yang tugasnya, membacakan kepada mereka ayat-ayat engkau
( dakwah ), mengajarkan kepada mereka Al-kitab dan Al-hikmah ( Ta’lim wa ta’lum ),
tazkiyah ( zikir ibadah dan khidmad, sesungguhnya engkau maha gagah dan bijaksana. Do’a
diatas adalah do’a Nabi Ibrahim ketika selesai membangun ka’bah sehingga mereka katakan
inilah amalan mesjid yang dinginkan Ibrahim as.1
Sebelum Jama’ah khuruj ke suatu Mesjid atau Mushalla Jama’ah ini mempunyai
kelompok yang sudah tinggal di sekitar Mesjid atau Mushalla sehingga mereka langsung ke
tempat. Sebelum memasuki Mesjid atau Mushallah mereka terlebih dahulu mintak izin ke
pengurus Mesjid atau Mushallah.2 Ketika ingin melakukan khuruj terlebih dahulu mengankat
amir ( pemimpin/penanggung jawab di saat khuruj ) Jama’ah Tabligh mempunyai seorang
Amir dalam setiap kelompok yang membimbing mereka selama khuruj.
Seorang amir dalam Jama’ah Tabligh bertindak sebagai pimpinan dan sekaligus guru.
Amir adalah seorang pimpinan yang diangkat untuk suatu urusan atau pemimpin suatu
tempat. Dalam usaha da’wah, amir diartikan sebagai pimpinan yang diangkat untuk suatu

Jama’ah keluar di jalan Allah. Dalam perjalanan da’wah, seorang Amir menjadi tumpuan
berbagai keputusan. Menjadi pemimpin musyawarah, mendengar keluhan Jama’ah dan
memutuskan jalan penyelesaian, membagi tugas Jama’ah. Semua didasarkan atas
kesepakatan musyawarah. Amir juga mengawasi bagaimana kerja-kerja da’wah tetap
dijalankan, seperti khususi ( bertamu / silaturahmi kepada masyarakat dan tokoh masyarakat),
ta'lim wa ta'lum (belajar mengajar), urusan konsumsi ( melayani tamu / khidmat ),
membangunkan jama’ah di malam hari untuk tahajud, bagaimana bayan (ceramah /
penjelasan) berjalan dengan tertib, hubungan Jama’ah dengan masyarakat ketempatan
terjaga, amalan dzikir pagi dan petang, kerja jaulah (keliling) sekitar Mesjid dan masih
banyak tugas tugas lainnya. Perlu diingat bahwa tugas Amir adalah berk hidmat kepada
1 Abu Muhammad Fahim. Inilah Kedok Jama’ah Tabligh. Imtihan Indonesia 2007.h.68
2 Wawancara. Kardiman. Jama’ah Tabligh. Jam. 08.30.23 Maret 2017

42

43

jamaah, bukan sebagai diktator.3 Seorang Amir dipilih dan diangkat secara musyawarah.
Adapun kriteria seorang calon Amir yang akan dipilih, setidak akan dilihat pada beberapa
kriteria: Pertama, pengalamannya dan berapa kali ia berkunjung ke India (pusat Jama’ah

Tabligh sedunia). kedua, seberapa banyak dan lamanya ia telah melakukan khuruj. Ketiga,
hidup tidaknya amalan da’wah di rumahnya dan tingkat keaaktifannya dalam setiap kegiatan
da’wah Jama’ah tabligh. Apabila terdapat lebih dari satu orang calon yang memenuhi kriteria
tersebut, maka yang menentukan atau memutuskan siapa yang terpilih dan kemudian
diangkat menjadi Amir adalah pimpinan musyawarah yang ditunjuk sebagai Amir
sementara.4
Aktivitas Jama’ah Tablig khuruj 3 / 40 hari. Ada berbagai istilah di dalam Jama’ah Tabligh
yang dipakai dalam khuruj antara lain :
a. Jaulah umumi : jumpa seluruh orang kampung.
b. Jaulah khususi : jumpa orang perorang sebagaimana kedudukan orang yang
didatangi, contoh ulama / tokoh masyarakat.
c. Jaulah ta’limi. Jama’ah Tabligh berkeliling disekitar mesjid atau mushallah melihat
para pemuda berkeliaran diluar rumah, masyarakat baik dirumah dan diluar rumah (
ajak orang kampung ), untuk diajak mendengar ta’lim.
d. Jaulah tasykil : Jama’ah Tabligh datang ketempat orang yang ada simpati setelah
mendengar bayan ( penjelasan ) Jaulah ushuli : Jama’ah Tabligh datang kepada orang
yang niat keluar bersamaan dengan kedatangan mereka ke kampung tersebut.
e. Ta’lim kitabi, Ta’lim.
f. Adab – adab muzhakarah ( mengingat ) dan ta’lim infirodhi yakni membaca bukubuku yang mereka bawa diluar amalan ijtima’i. Zikir dan ibadah, Shalat sunnah, Zikir
pagi dan petang dan Shalat tahajud, do’a-do’a masnunah


( doa aktivitas

makan,minum,pakai baju dan lain dan doa tilawat ( doa sujud tilawah).
g. Khidmad terhadap Amir, Jama’ah, terhadap orang kampung dan terhadap diri sendiri.
Untuk lebih jelasnya sebagai berikut tetapi mereka masih melaksakaan tugas mereka
masing-masing, tugas itu diantaranya: Menjaga sandal, Parkir kendraan, khidmad
(Melayani tamu, Mengelola air, Memasak untuk tamu dan jamuan untuk semua
jama’ah yang khuruj dan yang hadir.

3 Wawancara. Wilson. Jama’ah Tabligh ,Jam 08.00.20. 23 Maret 2017
4 Wawancara. Zainal, Babe . Jama’ah Tabligh.Jam.02.30.2.23 Maret2017

44

h. Bayan / ceramah) Ceramah ini sesudah shalat magrib dan di umumkan bagi siapa
yang ingin mengikuti ceramah setelah shalat magrib, isi ceramah diantaranya:
(Keimanan kepada Allah SWT,Memperbaiki shalat, Cara berwudhu dngan mengikuti
sunnah Rasulullah SAW.5
Adab - adab dalam berta’lim Syekh Jamil di Pakistan Katakan ada enam :

Pertama, adab ta’lim.
Kedua, Duduk iftiroshy.
Ketiga, jawarih / tenang dalam anggota badan.
Keempat, akal tawajuh / konsentrasi dengan dihadirkan semua akal didalam majlis.
Kelima, Ghudhul bashar, yakni memandang kesana kesini saat mendengar majlis
tetapi melihat kepada yang pembaca. Istima’ / mendengar dengan hati “ bukan dengan
kuping” Mujahadah atas nafsu yakni ikut dari awal hingga akhir. Di dalam ta’lim (
belajar – mengajar ) di dalam Jama’ah Tabligh ditambah dengan adab johir dan
bathin, misalnya berwudhu, memakai wangi - wangian, bersiwak dan memakai
pakaian sunnah yang biasa dipakai.
Adab - adab bathin yang dibuat adalah:
1. Ta’zim wal iktiram / membesarkan dan memuliakan majlis.
2. Tasdik wal yakin / membenarkan yang didengar dan meyakininya. Ta’atsur bil
Qolbi / kesankan didalam hati.
3. Niyyatul amal wattabligh / niat amal dan sampaikan kepada seluruh ummat Islam
dan manusia. Ta’lim yang dikenalkan oleh Jama’ah Tabligh sangatlah ajaib,
mereka tak kenal guru dan murid sehingga setiap orang hanya membaca saja tak
ada komentar apapun. Mereka mengandalkan pengorbanan dalam Agama
sehingga ta’lim mereka tak membicarakan kesalahan saudara muslim, atau
menyalahkan harokah ( gerakan yang lain )

Kegiatan ini dilakukan dan ditunjuk seorang mutakallimin ( pembicara ) yang
sudah dianggap berpengalaman serta aktif dalam mengikuti program ijtima’i (
program berjama’ah ) mutakallimin ini biasanya dari pihak dalam atau yang
sedang melaksanalkan khuruj dan dan bisa kemungkinan dari luar negeri yaitu
yang dari India, Pakistan, Amerika dan lain sebagainya. Kemudian diterjemahkan
kedalam bahasa Indonesia.6

5 Wawancara. Arizon. Jama’ah Tabligh . Jam 5.03.23 Maret. 2017
6 Wawancara. Kardiman. Amir Jama’ah Tabligh . jam 5.30.10 Maret 2017

45

Setelah musyawarah halaqoh( lingkaran bulat ) selesai dilaksanakan. Dilanjutkan
dengan makan bersama, adapun adab yang diterapkan Jama’ah Tabligh yaitu
makan dengan menggunakan tangan tanpa sendok dan wadahnya memakai
lengser ( wadah yang besar ) dalam satu dulang terdiri dari lima atau empat orang
makan bersama-sama. Bagi orang yang ingin makan sendiri disediakan piring
untuk yang mau makan sendiri.7
Setelah makan, istirat masing-masing jama’ah tabligh dan sekitar jam dua malam
shalat tahadjut bersama-sama.

Laporan masing-masing berhalaqoh. Laporan masing-masing halaqoh ini
dilaporkan berdasarkan perkembangan mahallah / Mesjid dari berbagai tempat
masing-masing. Yang dilaporkan bagaimana perkembangan dan masalah yang
dihadapi di tempat masing-masing ketika dakwah atau khuruj.8
Bayan subuh ( ceramah ). Materi ini keluar dari akidah, ibadah, dan ahklak.
Ketika menyampaian ceramah pada hadirin, para jama’ah dan mutakallimin yaitu
isinya memberikan semangat kepada seluruh Jama’ah Tabligh dan yang hadir
sama-sama berjuang menegakkan agama Allah SWT dan Rasulullah Muhammad
SAW, agar tetap mengamalkannya. Setelah ta’lim bagi siapa saja yang ikut ingin
mengikuti program khuruj. Cerita mengenai buku pegangan. Buku Fadhilah Amal
Seseorang telah kritik ini kepada seseorang ustadz yang bergelar mufti dari
binoritown, Pakistan. Mufti itu mengatakan :
Berapa banyak Hadits yang anda hafal sehingga mengatakan fadhilah amal Hadits
dhaif? Adakah seratus ribu hadits?
Ustadz tadi menjawab tidak, Kemudian mufti berkata lagi:
Sepuluh ribu hadits? Ustadz tadi menjawab : Tidak juga.
Mufti bertanya lagi : Seribu hadits? Ustadz tadi menjawab : Tidak juga.
Maka mufti itu katakan : Pulanglah kamu .! Nanti kalau sudah hafal seribu Hadits
dengan sanat dan matan, maka barulah datang kembali kepada saya kata mufti itu
kepada ustadz tadi untuk mendiskusikan tentang dhaifnya kitab fadhilah amal.

Jama’ah tabligh telah buat cara yang mudah dalam ta’lim dimana awal ilmu yang
diajarkan kepada mereka adalah ilmu fadhoil. Sehingga buku fadhilah amal
dibaca dua kali sehari dalam ijtima’ amal dan ketika khuruj. Pertama di Mesjid
7 Observasi. Jama’ah tabligh. Khuruj di Mesjid Al-Hijrah Kota Pdang. Jam.09.00. 23, Maret 2017
8 Ibid. Jama’ah Tabligh . ketika laporan perhalaqoh masing-masing di Mesjid Al-Hijrah Kota
Padang. Jam 7.30.23 Maret, 2017

46

bersama Jama’ah Tabligh. kedua di rumah bersama anak dan istri. Pendaftaran
nama - nama siapa yang ingin mengikuti program khuruj. Kegiatan ini dilakukan
setelah

ta’lim

berakhir

pendaftaran

dilakukan


dengan

terlebih

dahulu

menyampaikan kalimat - kalimat / ayat-ayat seruan untuk keluar dijalan Allah
SWT. Tazkiyah ( penyucian ) Mensucikan kehidupan manusia dari dosa ketika
jumpa dengan Allah SWT,dizaman Nabi penzina, pencuri, pemabuk. Datang
kepada hukum Islam untuk minta disucikan. Sehingga hukum tegak bukan cari
pelaku maksiat tetapi orang datang kepada hukum untuk tazkiyah. Jaulah (
berkeliling ) metode dakwah yang pernah Rasulullah SAW lakukan dengan para
sahabatnya r.a.
Adapun maksud dan tujuan dari jaulah adalah untuk membentuk sifat sabar,
tawadhu, ikhlas, ikhsan dan sifat terpuji lainnya. Jaulah ini dilaksanakan setelah
magrib, menjelang magrib, keliling

dari Mesjid ke rumah msyarakat untuk


menyampaikan kalimat Thayyiba “ Laa ilaha illal lah Muhammadu Rasulullah”
Shalat dengan Khusyu’. Dapat mengambil manfaat dari qudratullah (kuasa Allah)
secara langsung, maka wajib melaksanakan perintah Allah berdasarkan pentunjuk
Rasulullah. Perintah yang paling penting dan sebagai asas adalah menegakkan
shalat dengan khusyu’. Khusyu’ adalah takut di dalam hati dan ketenangan pada
anggota tubuh. Jama’ah Tabligh sangat memperhatikan menunaikan shalat
bagaimanapun kondisi sibuknya. Perkara ini dituntut kepada stiap muslim dan
pelakunya akan diberi pahala oleh Allah dengan cara mempelajari dan
mengamalkan rukun-rukunnya, kewajiban - kewajibannya, sunnah - sunnahnya
dan hukum-hukumnya. Ilmu. Untuk dapat mengambil manfaat dari Allah secara
langsung perlu mematuhi semua perintah-Nya menurut cara Nabi Muhammad
SAW, hal ini dapat terwujud dengan berusaha mendapatkan ilmu Ilahi. Ilmu
merupakan harta yang kekal bagi manusia. Jama’ah Tabligh ilmu tentang hukumhukum dan masalah-masalah fiqih serta ilmu tauhid, maka mereka perhatikan dan
menghargai. Memperbaiki Niat. Niat adalah melaksanakan segala perintah Allah
untuk mencari keridhaan allah semata dan agar amal bersih dari riya dan ingin
dikenal orang. Setiap orngan islam diwajibkan beramal dengan yakin terhadap apa
yang telah dijanjikan Allah disertai rasa rindu penuh harap akan pahala dan
balasan dari sisi Allah. Mencari keridhaan Allah ( ihtisab ) dalam mengerjakan
amal-amal shalih dan mengahadapi kesusahan merupakan sikap bersegera mencari
pahala. Cara mendapatkannya adalah dengan tunduk berserah diri kepada Allah.


47

Menghormati kaum Muslimin dan bersikap lembut kepada mereka Ikramul
Muslimin ( lemah lembut terhadap kaum muslim) adalah melaksanakan perintah
Allah yang berhubungan dengan hamba-hambanya dengan berpedoman pada
petunjuk Nabi Muhammad Saw., dan menjaga kehormatan umat islam. Orang
islam adalah orang-orang yang tunduk dam lembut perangainya dan mereka
sangat patuh terhadap perintah dan larangan Allah. Khuruj di jalan Allah Untuk
memperbaiki keyakinan dan amal pada diri seseorang dan seluruh umat manusia
perlu adanya usaha menghidupkan kerja Nabi Muhammad Saw., ke seluruh alam
sesuai dengan cara beliau, yakni melalui metode keluar untuk berdakwah dan
Tabligh.9
Sebenarnya keliling itu bukan sekedar mengundang ke Mesjid tapi kita tadzkirah
dan memberikan peringatan kepada mereka menyampaikan Agama Allah SWT.
karena manusia sering lupa, kita ingatkan kembali, kalu tadi silaturrahim rumah
ke rumah tokoh masyarakat disebut silaturrahim khusus, sedangkan jaulah ini
disebut silaturrahim umum yang tujuannya adalah mengajak.10

B. Respon masyarakat di Mushalla Ar-Rahman dan di Mesjid Al-Hijrah Kota Padang.

Penulis mengumpulkan berbagai reaksi dan tanggapan Jama’ah Tabligh Khuruj di
Mushalla Ar-Rahman dan di Mesjid Al-Hijrah

Kota Padang. Sebelum khuruj mereka

mengunjungi tokoh masyarakat dan pengurus mesjid untuk mendapatkan izin sebelum khuruj
di salah satu Mesjid, tetapi ketika Kelompok Jama’ah Tabligh ini melaksanakan khuruj
selama tiga hari dalam satu minggu, kami mendapat reaksi dari masyarakat diusir oleh warga
setempat.kejadian ini terjadi di Mesjid AL-Hijrah Kota Padang. Begitu juga terjadi di
Mushalla AR-Rahman Kota Padang, ketika kelompok ini khuruj di Mushalla Ar-Rahman
Jama’ah ini melakukan jaulah ke rumah-rumah warga ajakan Jama’ah Tabligh : Alasan
masyarakat kelompok ini menyuruh ke Mesjid padahal kami rajin ke Mesjid. Sedangkan
keluarganya sendiri tidak dapat datang ke Mesjid.11
Kejadian ini terjadi di Mushalla Ar-Rahman, jalan. Pilakut Buana Indah satu Kota
Padang setempat yang berada di dekat Mushalla. Ada seseorang masyarakat tidak senang
dengan tindakan ini lalu dia mengumpulkan masyarakat dan pemuda untuk mengusir kami
dikatakan sesat,mengikuti tradisi Arab. Kami menjawab kalau ada yang salah dengan ajaran
9Http://intelektualisasi-asq.blogspot.co.id/23 Maret 2016
10Wawancara. Mahfud. Jama’ah Tabligh. Kota Padang. Jam.7.30.3. 15. April, 2017
11Wawancara. Syafi’i. Tokoh Masyarakat dan pengurus Mushallah AR-Rahman Kota
Padang.Jam.7.30. 29 Maret, 2017

48

kami persilahkan, ini spidol tulis dipapan tulis ini apa yang salah dengan ajaran kami.dan
begitu juga di Mesjid lain di kota padang banyak reaksi mengumpulkan masyarakat dan
mendatangkan polisi dituduh karena mengajarkan sesatlah dan bid’ah bermacam-macam
apabila Jama’ah ini khuruj ke Mesjid / Mushalla lain.12
Kelompok yang sesat / bid’ah. Adakah Jama’ah Tabligh membid’ahkan orang
sehingga mau sholat bersama mereka di mesjid. Masyarakat masih mau shalat berjama’ah
bersama kami. Kadang kala kami menjadi imam shalat bagi mereka.13
Jama’ah tidak memiliki pekerjaan. Kelompok Jama’ah Tabligh semua memiliki
pekerja’an, lau tidak ada pekerjaan mana bisa kami pergi khuruj jauh. Contoh ke India.14
Kelompok yang kotor, gak bersih baju itu-itu saja.padahal kami ketika khuruj bawak
persiapan pakain mana itu-itu saja mungkin kelihatan bentuknya sama dan warna yang
sama.15 Meninggalkan anak dan istri. Perginya Jama’ah Tabligh di jalan Allah SWT, bukan
untuk habiskan waktu di Mesjid, duduk, dzikir dan pegang tasbih. Kalau inilah dibuat, maka
ini adalah kedhaliman terhadap keluarga.16
Tetapi para sahabat dahulu tinggalkan istri berbulan-bulan bahkan ada Al-Faruq ayah
dari rabi’ah adalah seseorang muhaddits telah tinggalkan istri 27 tahun untuk meninggikan
kalimat Allah SWT, dengan berdakwah. Datang dari kampung ke kampung, bandar ke bandar
dengan membentuk tradisi dakwah Jama’ah Tabligh. Bahkan di zaman Rasulullah SAW tak
kurang dari 150 Jama’ah telah dihantar oleh Rasulullah SAW . Dan Nabi SAW sendiri telah
ikut tak kurang dari 25 kali. Menjemur celana di dalam mesjid, Awal kerja dakwah ini telah
buat heboh umat islam, bukan hanya orang awam, orang pemerintahan ta’mir mesjid, DKM
dan marbort. Bahkan ulama-ulama memberi tanggapan terhadap ahli - ahli dakwah mereka
tak melihat amalan apa yang dibawa ahli-ahli dakwah, tapi melihat fisik dan penampilan
dakwah yang uumnya orang-orang miskin. Karena dakwah dibuat dari Mesjid ke Mesjid dan
mereka bermalam di mesjid paling tidak 3 hari. Maka banyak orang yang perhatikan gerakgerik mereka selama berada di mesjid apalagi jama’ah-jama’ah yang keluar di jalan Allah
SWT dengan jenjang waktu yang lama, 40 hari, 4 bulan maka mereka umumnya cuci pakaian
di mesjid dan jemurnya pula, termasuk pakaian-pakaian dalam.tahun 1970 an dan awal 1980
an, celana dalam di identik dengan bendera Jama’ah Tabligh.17
12 Abu Muhammad Fahim. Inilah Kedok Jama’ah Tabligh. Imtihan Indonesia.h.66
13 Wawancara. Mahfud. Mesjid Muhammadan Kota Padang Jama’ah Tabligh.Jam.3.30. 25 Maret,
2017

14Wawancara. Babe. Jama’ah Tabligh di Mesjid Al-Hijrah.Jam.3.30.23 Maret, 2016
15Wawancara. Kardiman. Amir Jama’ah Tabligh di Mushalla Ar-Rahman.Jam.3.2.Mei, 2017
16Wawancara. Kardiman.Amir Jama’ah Tabligh.Jam.10.23.23 Maret, 2017
17Wawancara. Kardiman. Amir Jama’ah Tabligh.Jam.10.23 Maret 2017

49

Sejak saat itu mulailah adab-adab mesjid dibicarakan diantara mereka, kelompok
ketika khuruj di mesjid AL-Hijrah Kota Padang : kalau kami ingin menjemur pakaian dalam
kami tutupi kain agar tidak kelihatan.18
Mengapa harus ke India dan Pakistan, Banyak anggota mereka yang telah habiskan
harta mereka agar dapat datang ke India dan pakistan belajar cara kerja tradisi dakwah yang
asal. Sampai- sampai orang jual rumah, kendraan, ternak dan kehilangan modal usaha garagara ingin pergi ke sana. Bahkan dalam ceramah-ceramah mereka di markas pusat maupun
daerah selalu diakhiri dengan ajakan pergi kesana. Masyarakat mengatakan bahwa kiblat
Jama’ah Tabligh bukan ke ka’bah. Jama’ah Tabligh mengatakan kami datang ke India dan
Pakistan, untuk belajar ke tempat yang sudah hidup amal tradisi dakwahnya. Bukan untuk
beribadah di sana.19 Masyarakat kurang nyaman dengan bau-baun yang Jamaah Tabligh
pakai, mereka sih baik dan ramah. Mereka hanya membaca buku Fadhilah Amal di dalamnya
ada hadts dhaif.20

C. Masyarakat yang menerima secara aktif
1. Menerima secara aktif. Masyarakat melihat gerakan dakwah Jama’ah Tabligh dan
kemudian mengikuti kegiatan dakwah saat mereka berdakwah di lokasi tempat
tinggalnya. Ini kemudian diteruskan dengan keikutsertaannya menjadi anggota
Jama’ah Tabligh. Mereka yang menerima aktif ini dapat dikategorikan dalam
tiga latar belakang:
2. Golongan yang memang sudah menjalankan ibadah Islam dengan baik namun
kemudian merasakan kelezatan iman yang lebih tinggi saat mengikuti kegiatan
dakwah Jama’ah Tabligh.
3. Golongan yang masih labil pelaksanaan ajaran Islam yang kemudian termotivasi
karena selama pergaulannya dengan anggota Jama’ah Tabligh mengalami
pengingkatan keislaman dankeimanan.
4. Golongan yang sama sekali tidak mengamalkan ibadah atau ajaran Islam dan bahkan
melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Islam yang kemudian selama
pergaulan dengan anggota Jama’ah Tabligh mengalami pencerahan spiritual.21

18Wawancara. Wilson. Jama’ah Tabligh di Mesjid Al-Hijrah Jam.7.30.23 Maret 2016
20Wawancara. Doni, Masyarakat dan Jama’ah Mesjid Al- Hijrah.23 April 2017
21Wawancara. Zainal. Jama’ah Tabligh di mushalla Ar-Rahman . Jumat. 20 Mei 2017

50

D. Masyarakat yang menerima secara pasif
1) Menerima dengan pasif. Yakni anggota masyarakat yang tercerahkan dengan
kehadiran Jama’ah Tabligh dan selalu hadir dalam pengajian Jama’ah Tabligh di
daerahnya namun tidak terlibat aktif dalam aktifitas dakwah.
2) Acuh tak acuh. Ini adalah golongan yang baginya ada atau tidak Jama’ah Tabligh di
daerahnya dia tidak ambil pusing, tidak menolak dan tidak menerima, dan tidak
memberikan komentar dan respon apapun.22
E. Gambaran umum hasil dakwah khuruj Jama’ah Tabligh
1. Masyarakat semakin gemar melakukan ibadah wajib dan sunnah, giat untuk Shalat
berjama’ah dilakukan di mesjid, Bertambahnya jama’ah untuk shalat berjama’ah,
Semangat

mendengar

pengajian,

Memperkokoh

tali

silaturrahim,

adanya

pertambahan pemuda dan pemudi untuk melaksanakan shalat berjama’ah.23
2. Penulis melihat ketika Jama’ah Tabligh mengajak para pemuda dan masyarakat untuk
berjam’ah ke mesjid atau ke mushalla selama Jama’ah Tabligh ada mereka rajin
datang ke mesjid setelah selesai khuruj Jama’ah Tabligh semakin pudar untuk shalat
berjam’ah
F. Tujuan khuruj
Tujuan Jama’ah Tabligh menyampaikan Amalan ini hanya bersifat nurani dan tiada
paksaan.24
1. Belajar untuk islah diri memperbaiki diri menyempurnakan agama dalam diri dan
mengajak manusia untuk taat kepada Allah dengan mempergunakan harta, diri, waktu
dan perasaan di jalan Allah SWT.
2. Belajar untuk mempersiapkan amalan dan mencari ridha Allah SWT.Belajar untuk
meningkatkan amalan-amalan agama dan ikhlas dalam beribadah kepada Allah SWT.
Belajar untuk menghidupkan sunnah Rasulullah SAW, terutama mengenai keimanan,
akhlak dan amal sesama manusia.
3. Belajar untuk menangguhkan sementara perkara dunia dan mementingkan perkara
akhirat.25
22Observasi di Mesjid Al-Hijrah. Selasa 23 Maret 2016
23Observasi di Mushalla Ar-Rahman. Jumat 2 Mei 2017
24Wawancara. Mahfud. Jama’ah Tabligh. Khuruj di Mesjid AL-hijrah Kota Padang. Jam 3.30.Juli
2016

25Wawancara. Mahfud. Jama’ah Tabligh . Kota Padang. 3 Juli 2016

51

Selain itu tujan Jama’ah Tabligh sebagaimana jawaban amir Jama’ah Tabligh AlHasan terhadap surat Syaikh Sa’d AL-Husain, beliau mengemukakan “Sesungguhnya
dakwah ini ( Jama’ah Tabligh ) tidak lain bertujuan untuk mengajak umat kembali
kepada Kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW, serta jalan salafus salih, inilah jalan
yang lurus.26

G. Manfaat setelah khuruj
Pertama, Muncul rasa tanggung jawab agama terhadap keluarga, kaum kerabat dan
masyarakat. Kemudian ada timbul upaya untuk merubah suasana rumahnya menjadi rumah
tangga yang penuh keshalihan dan meluangkan waktunya untuk membentuk kampung yang
diberkahi.27
Kedua, Mendapatkan pengalaman iman, dan meningkatkan iman. Contohnya : dahulunya
berat untuk shalat ber jama’ah ke Mesjid, membaca Al-Qur’an. Setelah khuruj Allah
gerakkan hati terus mengingat dan mengamalkan perintahnya. Ketiga, Mudah mengamalkan
sunnah Rasulullah SAW.
Keempat, Sunah suro, yaitu penampilan atau gambaran Nabi Muhammad SAW, seperti
memakai jubah, peci,sorban dan jenggot.
Kelima, Sunah siro, yaitu adab sehari-hari Nabi Muhammad SAW, seperti cara makan
dan minum pakai tangan kanan.

26Robi bin Hadi. Fatwa Ulama Seputar Jama’ah Tabligh. Yogyakarta : Pustaka AL-Haura 2002.h.49
27Op.Cit.Abu Muhammad.h.168