PENGEMBANGAN PEMASARAN BERORIENTASI EKSPOR PADA PAGUYUBAN BATIK TULIS GIRILOYO

PENGEMBANGAN PEMASARAN BERORIENTASI EKSPOR PADA
PAGUYUBAN BATIK TULIS GIRILOYO

Dra. Sumiyarsih, MM1, Gumirlang Wicaksono, SE, MBA2
Universitas Mercu Buana Yogyakarta; Jl. Wates Km 10 Yogyakarta, telp/fax: (0274)
6498213
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Mercu Buana Yogyakarta
e-mail: sumiyarsih79@gmail.com, gumirlang.wicaksono@gmail.com

Abstrak
Pengabdian masyarakat ini ditujukan untuk: (1). Meningkatkan jangkauan pemasaran baik di
pasar domestik maupun internasional, sehingga berdampak pada peningkatan perekonomian mitra, (2).
Mengembangkan pemasaran berbasis TI, (3). Mengenalkan teknik pemasaran berorientasi ekspor, (4).
Memperbaiki tata kelola usaha dengan pendataan pelanggan berbasis IT dan (5). Mendorong peningkatan
nilai jual produk melalui pengembangan kemasan produk.
Metode yang digunakan adalah transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, yakni: (1). Penyuluhan
dan pelatihan keterampilan SDM mitra di bidang: pemasaran berbasis IT, pengelolaan website,
pemasaran berorientasi ekspor, pengelolaan data base pelanggan, dan pengembangan desain kemasan, (2).
Transfer teknologi dengan: pembuatan website, software database pelanggan dan pengadaan piranti
pendukung promosi.
Program kegiatan meliputi: pelatihan English for Business, Penyuluhan Ekspor, pelatihan

pemanfaatan pemasaran berbasis TI, pelatihan pengelolaan website, pelatihan pemanfaatan database
pelanggan, dan pelatihan pengembangan desain kemasan.
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan, mitra memperoleh tambahan wawasan pengetahuan
dan keterampilan dalam kegiatan pemasaran yang berorientasi ekspor dengan memanfaatkan teknologi
informasi. Mitra masih memerlukan pendampingan khususnya dalam kegiatan pemasaran untuk
menembus pasar ekspor, mengingat masih terbatasnya pengetahuan mitra di bidang ekspor. Mitra belum
berbadan hukum sehingga belum dapat melakukan ekspor secara langsung. Keterbatasan ini dapat diatasi
dengan mendorong mitra untuk bekerjasama dengan agen ekspor untuk memasarkan produknya agar
dapat menembus pasar internasional.
Kata kunci—pemasaran, ekspor, teknologi informasi

Abstract
This community service program is intended to: (1). Increase marketing reach both in domestic and
international market, so that impact on improvement of economy, (2). Develop marketing based on IT, (3).
Introduce export-oriented marketing techniques, (4). Improve business governance with customer databases
based on IT and (5). Encourage increased selling value of products through the development of product
packaging.
The method used is the transfer of science and technology, namely: (1). Human resource counseling
and training in areas: marketing based on IT, website management, export-oriented marketing, customer
data base management, and packaging design development, (2). Transfer technology with: website creation,

customer database software and procurement of promotional support tools.
Program activities include: English for Business training, Export Counseling, IT based utilization
training courses, website management training, customer database utilization training, and packaging design
development training.
Based on the results of the implementation of the activities, partners gain additional knowledge and
skills knowledge in export-oriented marketing activities by utilizing information technology. Partners still
23

need special assistance in marketing activities to penetrate export markets, due to the limited knowledge of
export partners. Partners have no legal entity so they have not been able to export directly. This limitation
can be overcome by encouraging partners to cooperate with export agents to market their products in order to
penetrate the international market
Keywords—marketing, export, information technology

24

1. PENDAHULUAN
Perkembangan industri batik di DIY mengalami pertumbuhan yang pesat dengan
nilai ekspor yang mengalami peningkatan sekitar 5%-10% pertahunnya. Pada tahun 2016,
jumlah Industri Kecil dan Menengah (IKM) batik di DIY sudah lebih dari 3000 IKM.

Sentra industri batik di DIY salah satunya berada di Kampung Giriloyo, Desa Wukirsari,
Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY yang terletak kurang lebih 17 Km arah selatan
kota Yogyakarta.
Sebagai sebuah sentra industri, perkampungan batik Giriloyo dinaungi oleh
Paguyuban Batik Tulis Giriloyo yang beranggotakan 10 kelompok pengrajin yang tergolong
dalam kategori UMKM, yakni: Sekar Arum, Sri Kuncoro, Sungsang Bantik, Bimasakti, dan
Sidomulyo, Berkah Lestari, Giri Indah, Sekar Kedaton, Suka Maju, dan Sungging Tumpuk.
Paguyuban Batik Tulis Giriloyo menjadi wadah bagi pengrajin untuk saling bertukar
informasi tentang produk dan pasar serta pendistribusian order pembuatan batik tulis jika
terjadi over pesanan. Produk batik tulis yang dihasilkan memiliki kualitas yang sangat baik
dengan menggunakan bahan pewarnaan alam meskipun ada beberapa jenis yang
menggunakan pewarna sintetis. Harga perlembar batik berkisar Rp. 350.000,- hingga Rp.
2.500.000,-. Harga yang mahal dikarenakan proses pengerjaan secara manual, rumit dan
membutuhkan ketelitian yang tinggi. Kualitas produk yang dihasilkan sangat baik dan sudah
sering dipesan oleh tamu-tamu kenegaraan dan juga wisatawan asing yang berkunjung ke
Paguyuban Batik Giriloyo.
Meskipun kualitas yang dihasilkan sangat baik, akan tetapi dalam pemasarannya
belum dilakukan dengan baik. Mayoritas pemasaran masih bersifat konvensional dan
cenderung tergantung pada pihak lain dengan mengikuti pameran dagang, world of mouth,
publikasi di media cetak dan elektronik atas prakarsa instansi terkait dan inistiatif dari travel

agent maupun instansi pemerintah/swasta untuk mengajak wisatawan berkunjung ke
Paguyuban Batik Tulis Giriloyo. Terdapat sejumlah faktor yang menjadi kendala bagi
UMKM pada Paguyuban Batik Tulis Giriloyo khususnya untuk menembus pasar ekspor.
Kendala tersebut antara lain: terbatasnya pengetahuan pengrajin mengenai tata cara atau
prosedur ekspor, penguasaan bahasa inggris yang masih terbatas, keterbatasan modal,
keterbatasan pemhaman dan keterampilan untuk mengembangkan pemasaran dengan
bantuan teknologi informasi.
Kendala-kendala tersebut pada umumnya juga dijumpai pada UKM di Indonesia
secara umum yakni: persayaratan atau peraturan dan administrasi yang rumit, dan
penguasaaan Bahasa Inggris yang mutlak dimiliki oleh pelaku UKM dalam memasarkan
produknya ke luar negeri [1]. Hambatan sejenis juga terjadi di UKM negara berkembang
seperti Malaysia, yakni: adapatasi produk di pasar internasional, fluktuasi nilai tukar,
minimnya ketersediaan saluran distribusi, resiko penjualan pada pasar luar negeri,
keterbatasan modal keuangan, dan tingginya biaya penjualan produk ke pasar luar negeri [2].
Hambatan ekspor UKM industri kerajinan di Indonesia, dipengaruhi oleh sejumlah
hambatan, yakni: lingkungan bisnis, pelanggan, sosial budaya, peraturan atau hukum,
produksi, dan produk. Untuk mengatasi sejumlah hambatan tersebut perlu dirancang
strategi produk bagi UKM, yang meliputi: strategi adaptasi produk, kualitas produk, dan
inovasi produk [3].
Paguyuban Batik Tulis Giriloyo dalam memasarkan produknya juga terkenadala oleh

faktor pemanfaatan teknologi informasi (TI). Hanya ada 1 kelompok pengrajin yang telah
melakukan pemasaran secara on-line dengan membuat blog sendiri akan tetapi belum

25

difungsikan secara maksimal. Paguyuban sebagai wadah kelompok pengrajin dan pusat
informasi belum memanfaatkan TI untuk mendukung kegiatan pemasaran, seperti: belum
adanya website paguyuban sehingga penyebaran informasi sangat terbatas melalui off line.
Belum dimanfaatkannya TI dikarenakan sejumlah alasan seperti: tidak tersedianya piranti
pendukung dan terbatasnya pengetahuan dan keterampilan SDM di bidang IT.
Kendala pengadopsian TI di UKM negara berkembang banyak dijumpai hal ini
dikarenakan sejumlah alasan seperti: mahalnya biaya pemanfaatan internet, ketidaksesuaian
layanan pembelanjaan online dengan budaya masyarakat, dan keterbatasan kepercayaan
masyarakat terhadap system perdagangan online [4]. Faktor yang dapat mempengaruhi
pengadopsian TI dalam bisnis adalah faktor organisasional, teknologi dan lingkungan [5].
Faktor yang mendorong UKM untuk mengadopsi TI dipengaruhi oleh tekanan faktor
eksternal yakni pesaing, konsumen, mitra bisnis, media dan public [6].
Batik Tulis Giriloyo telah dipasarkan ke sejumlah wilayah di DIY, Jawatengah,
Jakarta, Surabaya, Kalimantan dan Sulawesi. Untuk pemasaran di Luar Negeri sebatas
pemesanan langsung dari buyer yang sebelumnya pernah berkunjung ke Giriloyo atau

wisatawan yang secara langsung membeli produk di Giriloyo.
Konsumen yang melakukan pembelian belum dikelola dengan baik melalui
pendataan pelanggan. Paguyuban belum menyadari pentingnya pencatatan data
pelanggannsebagai dasar penawaran atau penginformasian produk baru bagi pelanggan.
Kurang agresifnya aktifitas pemasaran juga dipengaruhi oleh kualitas SDM, baik dari
sisi pengetahuan maupun keterampilan khususnya dibidang pemasaran dan pemanfaatan TI
yang kurang memadahi. Pengrajin juga memiliki keterbatasan dalam penguasaan Bahasa
Inggris yang penting artinya untuk mendukung tahapan dalam pemasaran ekspor. Dengan
adanya sejumlah permasalahan yang dihadapi oleh mitra maka diberikan solusi melalui
transfer ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pemasaran dan SDM.
2. METODE
Metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan mitra adalah dengan
melakukan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan teknik: penyuluhan, pelatihan,
dan pengadaan peralatan pendukung program. Adapun metode yang diimplementasikan
adalah sebagai berikut:
2.1 Bidang Pemasaran

Metode transfer Iptek bidang pemasaran mencakup penyuluhan bidang ekspor,
pelatihan pemasaran berbasis teknologi informasi,pengadaan teknologi pendukung
pemasaran.

2.1.1. Penyuluhan Ekspor

Transfer ilmu pengetahuan dilakukan dengan memberikan penyuluhan di bidang
ekspor, seperti: prosedur ekspor, syarat menjadi eksportir, proses transaksi ekspor.
Penyuluhan disampaikan oleh tim abdimas yang membidangi pemasaran internasional.

26

Gambar 1. Penyuluhan Ekspor
2.1.2. Pelatihan Pemasaran On-line
Metode yang digunakan adalah transfer pengetahuan dan teknologi dengan
memberikan pelatihan pemasaran berbasis sosial media dan transfer teknologi melalui
pembuatan facebook dan instagram untuk paguyuban dan kelompok pengrajin.

Gambar 2. Pelatihan Pemasaran On-line

2.1.2. Pelatihan Pengelolaan Database Pelanggan
Metode yang digunakan adalah transfer pengetahuan dan teknologi dengan
memberikan penyuluhan dan pelatihan penggunaan database, transfer teknologi melalui
penyediaan software database pelanggan.


27

Gambar 3. Pelatihan Database Pelanggan
2.1.3. Penyediaan Peralatan Pendukung Pemasaran
Penyediaan peralatan pendukung promosi dilakukan melalui transfer teknologi
dengan membuat website paguyuban, facebook, instagram, pemberian bantuan laptop dan
infokus untuk mendukung aktivitas pemasaran.

Gambar 4. Penyerahan Peralatan Pendukung Pemasaran

28

2.2. Bidang SDM
Metode pelaksanaan dilakukan dengan transfer ilmu pengetahuan melalui kegiatan
pelatihan Bahasa Inggris, pengelolaan website, dan pelatihan keterampilan mengembangkan
desain kemasan.
2.2.1. Pelatihan Bahasa Inggris
Metode yang digunakan adalah transfer pengetahuan dengan memberikan tambahan
wawasan dan keterampilan Bahasa Inggris untuk bisnis yang bersifat praktis seperti:

mengenakkan produk, membuat surat penawaran dan lain-lain. Pelatihan dipandu oleh
instruktur dan dilengkapi dengan modul.

Gambar 5. Pelatihan Bahasa Inggris
2.2.2. Pelatihan Pengelolaan Website
Metode yang digunakan adalah transfer pengetahuan dan teknologi. Transfer
pengetahuan melalui penyuluhan dan pelatihan bagaimana mengelola website dengan baik,
dan transfer teknologi melalui pembuatan desain website yang dapat dikembangkan sendiri
oleh mitra.

29

Gambar 6. Website Giriloyo
2.2.3. Pelatihan Kemasan Produk
Metode yang digunakan dalam program pengembangan kemasan produk adalah
transfer pengetahuan melalui penyuluhan arti penting kemasan dan pelatihan keterampilan
membuat variasi kemasan produk agar lebih menarik dan memiliki nilai jual. Instruktur
pelatihan adalah Crafter yang berpengalaman, dan dalam pelatihan ini dilengkapi dengan
bahan-bahan untuk membuat kemasan.


Gambar 7. Pelatihan Kemasan Produk
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil kegiatan pengabdian masyarakat di Paguyuban Batik Tulis Giriloyo, dijelaskan
dengan pemaparan sebelum dan setelah pelakasanaan program (pra-test dan post-tets).
Adapun hasil kegiatan dapat dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 1. Hasil Kegiatan Bidang Pemasaran
Program
Pra-Tes
Post-Test
Penyuluhan Mitra belum
Ada
Ekspor
memahami
peningkatan
persyaratan
pengetahuan

30

Pelatihan

pemasaran
on-line

menjadi
eksportir,
prosedur
ekspor, dan
proses transaksi
ekspor
Sebagian besar
mitra belum
memahami
teknik
pemasaran online da nada
yang belum
memiliki
account di
sosmed untuk
pemasaran online

Pelatihan
Pengelolaan
Database
Pelanggan

Mitra belum
memahami arti
penting data
pelanggan.
Mitra belum
melakukan
pencatatan data
pelanggan dan
belum
memanfaatkan
TI untuk
pengelolaan
data pelanggan

Penyediaan
Peralatan
Pendukung
Pemasaran

Mitra masih
memiliki
keterbatasan
piranti
pendukung
pemasaran.
Pemasaran
dilakukan
secara off-line
dengan brosur,

mitra di bidang
ekspor.

Ada
peningkatan
pengetahuan
dan
keterampilan
mitra dalam
kegiatan
pemasaran online. Paguyuban
telah memiliki
sarana untuk
pemasaran online yang berupa
website dan
medsos.
Ada
peningkatan
pengetahuan
mitra tentang
peningnya
pemanfaatan
data pelanggan.
Mitra telah
memiliki piranti
untuk
pendataan
pelanggan
dengan software
database
pelanggan.
Mitra memiliki
piranti
pendukung
pemasaran yang
berbasis TI,
Yakni website,
sosmed, laptop
dan infokus
yang sangat
membantu

31

pameran, dan
WoM.

dalam kegiatan
pemasaran.

Berdasarkan hasil pelaksanaan program di bidang pemasaran dapat ditunjukkan
bahwa ada peningkatan kualitas pengetahuan mitra di bidang ekspor, pemsaran berbasis TI,
pengelolaan database pelanggan. Disamping itu juga adanya tambahan inventaris mitra yang
berupa piranti pendukung pemasaran.
Meskipun luaran yang dihasilkan telah memberikan manfaat positip bagi mitra, akan
tetapi masih sangat diperlukan adanya pendampingan berkelanjutan. Untuk menjalankan
kegiatan pemasaran ekspor masih sangat diperukan tahapan yang cukup panjang dan upaya
yang keras. Hal ini dikarenakan adanya sejumlah kendala seperti: penguasaan Bahasa Inggris
yang masih terbatas, dan kendala administratif seperti persyaratan untuk menjadi eksportir
yang belum dimiliki oleh mitra. Untuk itu pada tahap awal ini mitra didorong untuk
melakukan kerjasama dengan agen ekspor atau trading company yang biasa menyalurkan
produk batik ke luar negeri. Disamping itu mitra juga didorong untuk secara aktif
mengajukan proposal untuk pendampingan kepada instansi pemerintah terkait, seperti
Desperindagkop.
Upaya awal untuk mengenalkan dan memasarkan produk batik tulis Giriloyo kepada
jangkauan pasar yang lebih luas termasuk pasar luar negeri adalah dengan memanfaatkan TI
yang telah tersedia, yakni dengan secara kontinyu mengupgrade produk yang ada di website
dan mempromosikan melalui internet maupun medsos. Program ini juga masih sangat perlu
untuk dilakukan pendampingan, agar mitra secara intens melakukan pemasaran on-line.
Hasil kegiatan di bidang SDM dapat dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 2. Hasil Kegiatan Bidang SDM
Program
Pra-Test
Post-Test
Pelatihan
Mitra
Ada sedikit
Bahasa Inggris memiliki
peningkatan
kemampuan
kemampuan
Bahasa Inggris Bahasa Inggris
untuk
untuk
menunjang
menunjang
aktivitas bisnis aktivitas bisnis
dan ekspor
dan ekspor.
yang masih
Mitra
sangat
memahami
terbatas
teknik
pembuatan
penawaran
produk dalam
Bahasa Inggris
Program
Pengelolaan
Website

Pra-Test
Mitra khususnya
yang bertugas

Post-Test
Ada
peningkatan

32

sebagai admin
atau operator TI
telah memiliki
kemampuan
dasar
mengoperasikan
internet/website.

Pelatihan
Kemasan
Produk

Mitra telah
mengemas
produk secara
sederhana
dengan
menggunakan
goody bag atau
kantong plastik

kemampuan
dalam
pengelolaan
website
khususnya
dihubungkan
dengan
mediasosial
untuk
kepentingan
pemasaran
on-line
Mitra memiliki
peningkatan
pengetahuan
dan
keterampilan
dalam
mendesain
kemasan yang
menarik
dengan
menambahkan
asesoris
berbahan alam
sehingga
membuat
kemasan
menjadi lebih
menarik dan
dapat
dijadikan
sebagai sarana
promosi.

Berdasarkan hasil pelaksanaan program di bidang SDM, mitra memperoleh manfaat
positip dengan bertambahnya pengetahuan dan keterampilan mitra. Meskipun demikian,
ada program yang masih perlu dilakukan pendampingan secara kontinyu yakni untuk
pelatihan Bahasa Inggris. Mengingat untuk menguasai dasar-dasar Bahasa Inggris perlu
adanya pelatihan yang sifatnya kontinyu. Upaya untuk meningkatkan kemampuan Bahasa
Inggris juga dapat dilakukan dengan mengajukan permohonan pendampingan ke Perguruan
Tinggi ataupun instansi/lembaga terkait.
Program pengelolaan website telah dapat dilakukan secara mandiri oleh mitra yang
bertugas sebagai admin. Jika ada kendala dalam pengoperasioan maka mitra dapat
menghubungi timabdimas untuk dilakukan pendampingan sesuai dengan kebutuhan mitra.

33

Program pengembangan kemasan produk dapat dilakukan secara mandiri oleh mitra
dengan mempraktekkan hail pelatihan. Disamping dengan menggunakan bahan pabrikan,
mitra juga dapat memanfaatkan bahan daur ulang. Limbah sisa kain batik dan menggunakan
bahan serat alam untuk menambah keunikan kemasan produk. Mitra dapat bekerjasam
dengan UMKM yang bergerak dibidang kerajinan serat alam untuk membuat kemasan
produk batik agar lebih meningkatkan nilai jual produk.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pelaksanaan program kegiatan pengabdian masyarakat dalam
bentuk Ipteks bagi Masyarakat (IbM) maka dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut:
a. Mitra memperoleh tambahan pengetahuan dan keterampilan di bidang ekspor,
pemasaran on-line, pemanfaatan database pelanggan, pengelolaan website, Bahasa
Inggris praktis untuk mendukung kegiatan bisnis dan pengembangan kemasan produk.
b. Meskipun mitra telah memperoleh tambahan pengetahuan dan keterampilan khususnya
dalam penggunaan Bahasa Inggris untuk kepentingan bisnis, akan tetapi masih sangat
diperlukan adanya program pelatihan yang sifatnya kontinyu.
c. Mitra masih memiliki sejumlah keterbatasan untuk menjalankan pemasaran yang
berorientasi ekspor. Adapun keterbatasan tersebut, seperti: minimnya penguasaan Bahasa
Inggris mitra, belum terpenuhinya peryaratan administrative seperti mitra belum
berbadan hukum, dan pengetahuan mitra dibidang ekspor masih perlu ditingkatkan.
d. Upaya pemasaran mitra untuk menembus pasar yang lebih luas dilakukan dengan
memanfaatkan TI untuk melaukan pemasaran on-line.
5. SARAN
Saran yang direkomendasikan untuk keberhasilan keberlanjutan program adalah
sebagai berikut:
a. Mitra perlu secara aktif menggali informasi dan komunikasi dengan agen ekspor yang ada
di Yogyakarta untuk dapat bekerjasama dalam memasarkan produk yang dihasilkan oleh
Paguyuban Batik Tulis Giriloyo untuk dipasarkan ke luar negeri.
b. Perlu dilakukan monitoring dan pendampingan pelaksanaan program secara
berkelanjutan khususnya dalam kegiatan pemasaran berbasis teknologi informasi
sehingga jangkauan pemasaran dapat semakin berkembang.
c. Upaya untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris dapat dilakukan dengan
mengajukan permohonan pendampingan ke Perguruan Tinggi ataupun instansi/lembaga
terkait.
d. Mitra dapat bekerjasam dengan UMKM yang bergerak dibidang kerajinan serat alam
untuk membuat kemasan produk batik yang menarik dan menonjolkan aspek natural
untuk lebih meningkatkan nilai jual produk.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada:Direktorat Riset dan Pengabdian
Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, yang telah memberi dukungan financial terhadap
kegiatan pengabdian masyarakat ini melalui program hibah Ipteks bagi Masyarakat (IbM).

34

DAFTAR PUSTAKA
[1] Jahansyanto, R., UKM Masih Kesulitan untuk Ekspor,
http://ekonomi.kompas.com/read/2015/12/19/203000926/UKM.Masih.Kesulitan.u
ntuk.Ekspor, diakses tanggal 20 Juli 2017.
[2] Zain, Z.M., Khalili, J., dan Mokhtar, M., 2008, Export Problems Among Small and Medium
Scale Industries in Klang Valley: A Preliminary Finding, Gading Business & Management
Journal, Vol. 12, No. 1, Hal. 23-39.
[3] Adidarma, W., 2015, Strategi Produk Untuk Mengatasi Hambatan Ekspor UKM Industri
Kerajinan Indonesia, Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya, Vol 13, No. 1, Hal. 39-54.
[4] Hunaiti, Z., Masa’deh, R., dan Mansour, M., 2009, Electronic Commerce Adoption
Barriers in SMEs in Developing Countries: The Case of Libya,IBIMA Business Review,
Vol. 2, Hal. 37-45.
[5] Almoawi, A. dan Mahmood, R., 2010, Applying The Role Model In Determining The ECommerce Adoption On SME In Saudi Arabia, Asian Journal Of Business And
Management Service, Vol. 1. No. 7, Hal. 12-24.
[6] Olatokun, W. dan Kebonye, M., 2010, E-Commerce Technology Adoption by SMEs in
Botswana, International Journal of Emerging Technologies and Society, Vol. 8, No. 1, Hal. 4256.

35

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25