PENGARUH IMPLEMENTASI IFRS TERHADAP KOMP (1)

PENGARUH IMPLEMENTASI IFRS
TERHADAP KOMPETENSI AKUNTAN
PUBLIK

OLEH :

LIANA MUSTAIP
A1C 010 009

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MATARAM
2012

Pengaruh Implementasi IFRS Terhadap Kompetensi Akuntan Publik

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang----------------------------------------------------------------------2. Perumusan Masalah-----------------------------------------------------------------

2

3

BAB II TINJAUAN TEORI
Landasan Teori
1. IFRS----------------------------------------------------------------------------------2. Laporan Keuangan------------------------------------------------------------------3. Akuntan Publik-----------------------------------------------------------------------

4
4
4

BAB III ISI------------------------------------------------------------------------------------

5

BAB IV PENUTUP
Kesimpulan------------------------------------------------------------------------------------

15

DAFTAR PUSTAKA------------------------------------------------------------------------


16

LIANA MUSTAIP_AKUNTANSI ’13
UNIVERSITAS MATARAM

2

Pengaruh Implementasi IFRS Terhadap Kompetensi Akuntan Publik

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dunia telah berkembang sedemikian rupa sampai sekarang ini, perkembangannya
kesemua aspek kehidupan, baik itu sosial, budaya, maupun ekonomi. Dari semua
aspek kehidupan tersebut, ilmu pengetahuan memiliki peran yang besar dan penting
guna menunjang perkembangannya. tak terkecuali standar pelaporan keuangan yang
terus mengalami perkembangan sampai dengan berlakunya IFRS (Intrnational
Financial Reporting Standar).
1.


IFRS merupakan standar pelaporan keuangan yang bertujuan untuk menyamakan
standar diseluruh negara. Dengan adanya standar ini, sebuah perusahaan yang go
internasional tidak perlu kesulitan dalam menyusun laporan keuangan untuk investor
dan stake holder yang berada diluar negeri, karena laporan keuangan yang dibuat
berlaku disemua negara yang menerapkan standar ini.
International Financial Reporting Standards ini pertama kali diberlakukan pada
lebih dari 8.000 perusahaan yang terdaftar di Eropa yang tersebar di 30 negara, yaitu
pada tahun 2005. Standar ini diwajibkan bagi perusahaan yang terdaftar di Eropa.
Standar ini terus berkembang dan telah diakui oleh sebagian negara di berbagai
belahan dunia. Munculnya standar ini tidak serta merta diakui secara global, Amerika
Serikat dan Jepang merupakan negara yang pada saat itu termasuk dalam
pengecualian. Namun seiring berjalannya waktu, Amerika serikat dan Jepang
telahmulai untuk menganalisa peraturan-peraturan yang bisa terima, dan sanoai
dengan tahun 2013 ini, di Amerika Serikat telah disepakati bahwa IFRS dapat
digunakan oleh perusahaan asing yang membuka cabang di Amerika Serikat.
Melihat pentingnya peran standar ini, pemerintah indonesia kemudian mulai
proses pengadopsian standar ini, yang sudah dimulai sejak tahun 2009 lalu, dan pada
tahun 2012 semua entitas go public di Indonesia harus sudah melakukan full adoption
dalam laporan keuangan perusahaan.

Dengan pemberlakuan untuk menggunakan standar ini dalam pelaporan keuangan
entitas yang go public, semua pihak yang terkait dengan penyusunan laporan
keuangan pun terkena dampaknya. Melihat sebelumnya Indonesia menerapkan
standar akuntansi yang berlaku umum (GAAP) yang di Indonesia dikenal dengan
PSAK, maka penyesuaian harus dilakukan. Analisa tiap PSAK untuk mengetahui
apakah sudah sesuai dengan IFRS dan apakah ada peraturan yang harus disesuaikan
atau dengan kata lain merekonsiliasi tiap PSAK dengan IFRS.
Untuk menyediakan laporan keuangan yang sesuai dengan IFRS, maka pihak
yang menyusun laporan keuangan harus paham akan IFRS dan peraturan-peraturan
terkait, atau dalam hal ini adalah auditor internal suatu perusahaan. Bagi seseorang
yang ingin memiliki karir didunia penyusunan laporan keuangan, tentunya juga harus
menerima pengetahuan dan pemahaman tentang IFRS itu sendiri, dalam hal ini
akademisi yang mengajarkan akuntansi berbasis IFRS bagi mahasiswanya.

LIANA MUSTAIP_AKUNTANSI ’13
UNIVERSITAS MATARAM

3

Pengaruh Implementasi IFRS Terhadap Kompetensi Akuntan Publik


Tersedianya laporan keuangan suatu perusahaan berbasis IFRS tidak semertamerta membuat para stake holder (investor, penyedia kredit maupun pemerintah)
percaya akan kinerja perusahaan tersebut, harus ada label laporan keuangan dengan
wajar tanpa pengecualian sehingga orang lain dapat percaya akan kinerja yang
sesungguhnya suatu perusahaan.
Pada akhirnya akuntan publiklah yang memegang peranan penting dalam menilai
laporan keuangan apakah sudah sesuai dengan standar atau tidak, apakah ada hal yang
material atau tidak. Oleh karenanya semua akuntan publik harus memahami setiap
inci dari apa yang ditentukan oleh Inernation Financial reporting Standars ini.
Dan untuk mengawasi jalannya penerapan dari standar ini, maka organisasi
akuntan publik (Ikatan Akuntan Publik Indonesia) dan pemerintah bekerjasama
sehingga penerapannya sesuai dengan apa yang sudah ditentukan.
Dibalik penerapannya, IFRS diharapkan dapat mempermudah semua pengguna
informasi dari laporan keuangan itu sendiri. Dengan adanya kesamaan standar,
dinegara manapun investor dari perusahaan yang ada di Indonesia berada, makan
laporan keuangan yang ada bisa langsung diberikan tanpa adanya perubahan bahasa
maupun pennyesuai hal lainnya. Kerjasama juga bisa dilakukan dengan perusahaan
atau bank manapun yang ada dinegara lainnya.
Untuk mencapai tujuan-tujuan diatas, harus ada pihak yang menyediakan jasa
yang menjamin bahwa laporan keuangan yang juga sebagai lambang kinerja sebuah

perusahaan telah sesuai dengan standar internasional ini. Yang pihak tersebut tak lain
adalah Akuntan Publik. Dan untuk bisa menjamin sebuah laporan keuangan sesuai
dengan Internasional Finacial Reporting Standars, akuntan publik tentunya harus
memahami apa itu Intenational Financial Reporting standards dan bagaimana
seharusnya laporan keuangan dengan IFRS itu.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengetahu sejauh mana
pengimplementasian dari IFRS ini memiliki pengaruh terhadap kompetensi akuntan
publik. Oleh karena itu, tulisan ini penulis beri judul “Pengaruh Implementasi IFRS
terhadap Kompetensi Akuntan Publik”.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka masalah yang diangkat oleh penulis
adalah apakah pengimplementasian IFRS di Indonesia memiliki pengaruh
terhadap kompetensi Akuntan Publik Indonesia?.

LIANA MUSTAIP_AKUNTANSI ’13
UNIVERSITAS MATARAM

4

Pengaruh Implementasi IFRS Terhadap Kompetensi Akuntan Publik


BAB II
TINJAUAN TEORI
Landasan Teori
1. IFRS
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, IFRS atau International Financial
Reporting Standars merupakan standar pelaporan keuangan yang ditujukan untuk
semua negara, yang bertujuan untuk menyamakan standar yang digunakan dalam
pelaporan keuangan semua entitas. IFRS merupakan pengembangan dari International
Accounting Standars (IAS). IAS dikeluarkan oleh Badan Komite Standar Akuntansi
Internasional/International Accounting Standars Comittee (IASC) . Tanggung jawab
dari IASC ini kemudian diambil alih oleh IASB pada 1 April 2001, dan sejak saat itu,
dilakukan pengembangan terhadap standar yang ada yang kemudian dikenal dengan
International Financial Reporting Standards atau IFRS.

2. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan salah satu bukti rekaman perjalanan sebuah entitas
dimana didalamnya berisi laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan neraca,
laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan-laporan tersebut
menggambarkan perjalanan atau kinerja dari usaha yang dijalankan sebuah entitas. 5 laporan

dasar tersebut merupakan laporan-laporan yang terdapat pada laporan keuangan berdasarkan
standar akuntansi yang berlaku umum atau GAAP yang di Indonesia diatur dalam PSAK.
Dengan diterapkannya standar baru, maka komponen dari laporan keuangan disesuaikan
sesuai dengan yang ditentukan dalam IFRS.

Untuk menyediakan laporan keuangan yang sesuai dengan standar ini, maka
laporan keuangan tersebut harus disusun oleh yang memahami standar ini, oleh
karena itu, didalam sebuah entitas, pihak yang terlibat dalam hal ini harus memahami
peraturan-perraturan yang terdapat dalam standar ini. Begitu pula dengan auditor dari
entitas tersebut, sangat penting untuk memiliki auditor yang memahami standar ini.
Auditor tersebut dinamalan auditor Internal.
3. Akuntan Publik
Akuntan publik merupakan akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri
keuangan untuk memberikan jasanya di Indonesia. Ketentuan yang mengatur akuntan
ini telah tercantum pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2011
tentang Akuntan Publik dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008
tentang jasa Akuntan Publik. Setiap Akuntan Publik diwajibkan untuk menjadi
anggota dari Ikatan Akuntan Publik Indonesia yang merupakan organisasi atau
asosiasi profesi yang sudah diakui oleh Pemerintah Indonesia.


LIANA MUSTAIP_AKUNTANSI ’13
UNIVERSITAS MATARAM

5

Pengaruh Implementasi IFRS Terhadap Kompetensi Akuntan Publik

BAB III
PEMBAHASAN
IFRS merupakan hasil dari penelitian dan analisa-analisa yang dilakukan oleh IASB,
dimana didalam menyusun standar baru diperlukan berbagai macam pertimbangan, dan oleh
karena itu sangat penting adanya kerangka kerja konseptual dari IASB dalam menjalankan
tanggung jawabnya. Berikut kerangka kerja konseptual dari IASB dalam penyusunan standar
ini.
1. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan dari sebuah laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi tentang
kinerja, posisi keuangan perusahaan dan perubahannya yang berguna bagi semua
pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan.
2. Asumsi yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan
Asumsi tersebut adalah dasar akrual dan kelangsungan usaha

a. Bila yang mendasarinya adalah dasar akrual, maka traksaksi ekonomi yang terjadi
dicatat pada saat terjadinya transaksi, bukan pada saat diterima atau
dikeluarkannya kas dan setara kas. Pencatatannya dilakukan dalam catatan
akuntansi dan dilaporkan pada periode berjalan dalam laporan keuangan.
b. Bila yang mendasarinya adalah kelangsunagn usaha, maka laporan keuangan
disusun dengan asumsi perusahaan memiliki hak dalam mengatur skala
operasinya tetapi terus beroperasi dimasa mendatang. Dan bila tidak valid, maka
lapooran keuangannya disusun dengan dasar yang berbeda yang harus
diungkapkan dalam laporan keuangan.
3. Karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat dari informasi laporan keuangan
Karakteristik kualitatif merupakan atribut yang membuat informasi yang diberikan
dalam laporan berguna berguna bagi pengguna informasi, dalam hal ini terdapat
empat karakteristik, yaitu :
a. Dapat dimengerti
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus dapat dipahami oleh
pengguna yang memiliki pengetahuan tentang bisnis, kegiatan ekonomi dan
akuntansi.
b. Relevan
Hal ini terkait dengan evaluasi yang dilakukan oleh pengguna terhadap kinerja
perusahaan dimasa lalu, sekarang dan masa depan. Selain itu, pengguna juga bisa

melakukan koreksi dan konfirmasi.
c. Keandalan
Keandalan berarti informasi yang disediakan harus bebasa dari salah saji material
dan tentunya bias.
d. Komparatif
Komparatif disini maksdnya adalah informasi yang diperlakukan sama oleh
seluruh entitas dari waktu ke waktu.
Dengan kerangka kerangka konseptual tersebut dan tentunya dengan berbagai
pertimbangan-pertimbangan, lahirlah standar pelaporan keuangan internasional ini. Di
Indonesia sendiri mulai diadopsi pada tahun 2009 dan diberlakukannya full adoption pada 1
januari 2012.

LIANA MUSTAIP_AKUNTANSI ’13
UNIVERSITAS MATARAM

6

Pengaruh Implementasi IFRS Terhadap Kompetensi Akuntan Publik

Butuh waktu emapt tahun untuk menjadikan IFRS sebagai standar pelaporan
keuangan di Indonesia. Pihak terkait dalam hal adopsi standar ini telah bekerja sama untuk
menganalisa masing-masing IFRS dengan peraturan yang ada, dalam hal ini yaitu Standar
Akuntansi Keuangan atau yang dikenal dengan SAK. Full adoption disini juga maksudnya
bukan mengadopsi secara keseluruhan namun juga disesuaikan dengan situasi negara, namun
seiring dengan berjalannya waktu, karena kebutuhan dari para pengguna laporan keuangan
dan juga perusahaan, maka peraturannya terus ditelaah dan dieprbaharui. Hal ini merupakan
salah satu langkah dalam pengembangan ekonomi nasional yang berorientasi ineternasional.
Untuk mengetahui bagaimana kompetensi seorang Akuntan Publik terpengaruh atau
tidak oleh Implementasi dari IFRS, maka perlu diketahui apa saja jasa yang ditawarkan oleh
Akuntan Publik dalam mengaplikasikan kompetensi yang dimiliki. Bidang jasa yang
ditawarkan oleh Akuntan Publik adalah sebagai berikut :
a. Jasa atestasi
Yang termasuk dalam jasa ini audit umuum atas laporan keuangan, pemeriksaan atas
laporan keua angan prosfektif, pemeriksaan atas pelaporan informasi keuangan
proforma, review atas laporan keuangan, jasa audit serta atestasi lainnya.
b. Jasa non-atestasi
Yang termasuk didalamnya adalah terkait dengan akuntansi, keuangan manajemen,
kompilasi, perpajakan dan konsultasi.
Di Indonesia sendiri, hampir 70% dari Akuntan Publik yang ada menyediakan Jasa
Audit, sementara jasa lainnya jarang diberikan, ini juga termasuk hal penting yang harus
diperhatikan didalam meningkatkan permintaan terhadap jasa akuntan publik. Peningkatan
angka permintaan ini sangat penting dalam memacu peningkatan kompetensi seseorang dan
juga tentunya pendapatan. Seperti yang sering dibahas oleh kebanyakan orang, seorang
akuntan publik merupakan seseorang dengan kerjaan yang penuh tekanan dan fee yang
kadang tidak sebanding, yang menyebabkan minat terhadap profesi ini semakin menurun.
Akuntan publik yang ada di Indonesia masih kurang dari 1.000 akuntan publik, hal ini
sangat bertolak belakang dengan angka lulusan akuntansi yang tiap tahunnya terus
bertambah, beberapa fakta yang menyebabkan hal ini adalah tingkat kesulitan memperoleh
izin membuka praktek sebagai akuntan publik, selain sulit, faktor biaya yang masih
tergolong tinggi juga menjadi kendala. Untuk memperoleh izin saja sudah begitu sulit dan
mahal, bila ditambah dengan ketidaktegasan dari peraturan yang ada, tentu akan menambah
pertimbangan lagi bagi seseorang yang ingin menjadi akuntan publik.
Salah satu hal yang terkait dengan ketidaktegasan pemerintah dalam menegakkan
peraturannya adalah peraturan mengenai keharusan melaporkan laporan keuangan yang
sudah diaudit bagi entitas yang Go Public. Masih banyak perusahaan-perusahaan yang go
public yang tidak mentaati peraturan ini, namun sanksi yang diberikan tergolong tidak
membuat jera mereka. Bahkan terkait dengan fee audit yang bahkan diberikan sesuai
dengan UMR, sebagian perusahaan berdalih bahwa hasil dari jasa yang diberikan oleh
akuntan publik tidak memberikan perubahaan yang signifikan terhadap masa depan
perusahaan. Dengan pekerjaan yang memiliki tekanan tinggi kemudian diberikan fee yang
rendah, apakah pekerja tersebut bisa maksimal dalam bekerja?, tidak.
Setiap orang memerlukan dorongan dalam bekerja, salah satunya terkait dengan fee
yang diberikan. Bisa dibayangkan, profesi yang diperoleh dengan penuh perjuangan serta
LIANA MUSTAIP_AKUNTANSI ’13
UNIVERSITAS MATARAM

7

Pengaruh Implementasi IFRS Terhadap Kompetensi Akuntan Publik

pekerjaan yang penuh tekanan, dihargai dengan UMR yang setara dengan pekerjaan buruh
pabrik yang bisa diperoleh tanpa menjalani ujian profesi yang menelan banyak biaya. Bila
ingin hasil yang maksimal, tentu harus berani berkorban, hal ini tidak bisa dikaitkan dengan
profesionalisme semata. Karena hasil yang maksimal bisa didapatkan dengan
profesionalisme dari kedua belah pihak. Hal ini masih dalam seputar permintaan yang
dipengaruhi oleh fee yang diberikan, lalu bagaimana dengan pesaing?.
Di Indonesia tentunya bukan hanya ada Akuntan Publik lokal saja, namun juga
terdapat KAP yang membuka cabang di Negara ini, tentu ini menjadi faktor yang juga sulit
dijangkau oleh Akuntan Publik lokal, mampukah mereka bersaing?, bagaimana dengan
Perusahaan-perusahaan asing yang ada di Indonesia, dapatkah Akuntan Publik lokal
diberikan kontrak untuk mengaudit perusahaannya?.
Maka, bila kita bandingkan antara jumlah entitas yang membutuhkan jasa audit
dengan jumlah akuntan publik yang ada, maka seharusnya permintaan akan jasa akuntan
publik haruslah tinggi, namun yang terjadi malah sebaliknya. Banyak faktor yang harus
dihadapi oleh akuntan publik indonesia didalam memperoleh klien, namun hal ini tentu
tidak menjadi hal yang harus membuat seseorang berhenti atau tidak berminat menjadi
Akuntan Publik. Bukan hanya akuntan publik yang menghadapi hal tersebut, namun profesi
lainnya juga menghadapi hal serupa walau berbeda bidang.
Untuk tetap eksis, seseorang harus memiliki kualifikasi sehingga orang tersebut
dipilih dan mampu bersaing, salah satunya adalah kompetensi. Seorang akuntan publik
harus menunjukkan kompetensinya bila ingin mendapatkan klien, mereka harus
berkompeten dan independen didalam melakukan pekerjaannya.
Kompetensi Akuntan Publik terkait dengan kemampuannya dalam memahami kriteria
yang digunakan, sedangkan independen itu sendiri merupakan bertindak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan kode etik profesi. Terkait dengan independensi,
fenomeno hubungan yang terjalin andatar akuntan publik dan klien menjadi pusat perhatian
para pembuat keputusan (dalam hal ini pengguna laporan keuangan).
1. Independensi
Seperti yang sudah terurai sebelumnya, independensi akuntan publik menjadi hal
yang sangat sulit dinilai, sementara hubungan akuntan publik danklien menjadi
sorotan para pemangku kepentingan, akuntan publik harus tetap fokus dan tetap
mempertahankan independensinya, atau bila tidak bisa, maka akuntan publik yang
bersangkutan harus menutup pekerjaannya dengan tidak memberikan pendapat atau
memberikan catatan akan alasan dia tidak melanjutkan auditnya.
Seorang audtior dalam hal ini akuntan publik, memiliki tanggung jawab yang beasr,
yaitu kepada masyarakat, karena penndapat yang diberikan merupakan tolak ukur
utama bagi para pembuat keputusan, hal tersebut tentu terlepas dari siapa yang
membayar jasa akuntan publik.
Menjaga independensi bukanlah hal yang mudah, ada berbagai kondisi yang
menyebabkan auditor sulit untuk mempertahankan independensinya, salah satunya
adalah ketika orang yang menjadi auditor disebuah perusahaan memiliki hubungan
istimewa degan pihak perusahaan, misalnya : keluarga, teman, sahabat atau hubungan
lainnya yang disamakan. Hal tersebut akan menajdi alasan kuat para pengguna
LIANA MUSTAIP_AKUNTANSI ’13
UNIVERSITAS MATARAM

8

Pengaruh Implementasi IFRS Terhadap Kompetensi Akuntan Publik

informasi menyatakan ragu atau tidak setuju dengan laporan audit tersebut. Kondisi
lainnya adalah resiko kehilangan klien, apalagi bila ditambah dengan fee yang
diebrikan tinggi, hal ini akan menajdi pertimbangan yang kuat bagi seorang audtir
untuk memberikan opininya dengan benar.
2. Laporan Audit
Laporan audit merupakan tahap akhir dari proses audit, yang dalam IFRS dikenal
dengan Laporan Audit Independen. Orang yang memiliki wewenang memberikan
laporan audit adalah auditor yaitu akuntan publik yang mengaudit laproan keuangan
dari perusahaan yang bersangkutan.
Pada intinya, laporan audit independen ini berisi pendapat atau kesimpulan yan
diambil oleh auditor setelah melakukan proses audit. Pendapat atau opini yang
diberikan bukan hanya pendapat yang bisa dirangkai dengan kata-kata sendiri, sudah
ada kerangka tersendiri.
Ada lima pendapat atau opini yang diberikan oleh auditor, yaitu :
a. Opini Wajar Tanpa Pengencualian
Opini wajar tpa pengecualian atau dikenal dengan WTP diberikan apabila laporan
yang disediakan oleh perusahaan telah sesuai dengan standar yang berlaku (dalam
hal ini IFRS/International Financial Standards), serta tidak menyajikan salah saji
yang material serta bias. Selain itu tidak terdapat kondisi dimana auditor merasa
perlu untuk memberikan penjelasan serta kelengkapan dari bukti audit yang
disediakan. selain itu perusahaan memberikan informasi apapun terkait dengan
audit yang dilakukan.
b. Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas
Opini diberikan apabila laporan yang disediakan oleh perusahaan telah sesuai
dengan standar yang berlaku (dalam hal ini IFRS/International Financial
Standards), tidak menyajikan salah saji yang material dan bias. serta kelengkapan
dari bukti audit yang disediakan. selain itu perusahaan memberikan informasi
apapun terkait dengan audit yang dilakukan. Pada kondisi yang sudah sesuai ini,
auditor merasa perlu memberikan penjelasan infromasi tambahan.
c. Opini wajar dengan pengecualian
Opini ini diberikan pada laporan keuangan yang penyajiannya telah wajar namun
ada beberapa unur atau hal yang dikecualikan, yang man apengecualian ini tidak
mempengaruhi kewajaran dari laporan keuangan tersebut. Terdapat beberapa
kondisi yang membuat auditor memberikan opini wajar dengan pengecualian,
yaitu sebagai berikut :
a). Pembatasan lingkup audit oleh klien,
b). Audit tidak dapat melaksanakana prosedur audit penting atau tidak dapat
memperoleh informasi penting karena kondisi-kondisi yang berada diluar
kekuasaan auditor maupun klien,
c). Laporan yang disajikan tidka sesuai dengan standar yang berlaku dan tidak
konsisten.

\
LIANA MUSTAIP_AKUNTANSI ’13
UNIVERSITAS MATARAM

9

Pengaruh Implementasi IFRS Terhadap Kompetensi Akuntan Publik

d. Opini Tidak Wajat
Opini ini diberikan auditor pada laporan keuangan yang penyajiannya tidak wajar,
terdapat pembatasan lingkup audit, pemberlakukan standar dalam menyajikan
laporan keuangan yang tidak konsisten.
e. Tidak Memberikan Opini
Seseorang yang telah mengaudit sebuah laporan keuangan dapat tidak
memberikan pendapatnya, apablia auditor tersebut merasa indpendensi terganggu
atau ruang lingkup yang memang sangat dibatasi dan terlalu banyak salah saji
yang sangat material.
Kelima opini tersebut diberikan oleh auditor setelah melakukan proses audit, proses
audit yang dilakukan harus sesuai dengan standar audit yang berlaku di Indonesia, dari
kelima opini tersebut, terdapat yang namanya pembatasan lingkup audit. Pembatasan lingkup
audit ini dapat disebabkan oleh klien atau keadaan. Pembatasan terhadap lingkup audit
berakibat terhadap jumlah dan kompetensi bukti yang dapatdikumpulkan oleh auditor. Jika
pembatasan tersebut dapat diatasi oleh auditor dengan menempuh prosedur audit alternatif,
auditor tidak perlu mencantumkan pengecualiandalam paragraf lingkup audit dan auditor
dapat memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Dalam hal kompetensi, bukankah mereka telah menempuh berbagai ujian sehingga
bisa menjadi akuntan publik?, apa lagi yang diragukan oleh perusahaan-perusahaan
tersebut?, bila seseorang menanyakan hal tersebut, kita tentu masih menyangkalnya dengan
“akuntan publik yang berkompeten belum tentu independen”, tentu jawaban yang sangat
logis. Namun, bila ternyata Akuntan Publik sudah berkompeten d an independen, namun
masih kekurangan klien tentu lain lagi pertanyaannya. Pertanyaan yang tepat untuk situasi
ini adalah “Apakah kompetensi mereka sesuai dengan yang perusahaan-perusahaan go
publik butuhkan, apakah hasil dari pekerjaan mereka tersebut sesuai dengan kenyataan yang
terjadi atau hanya berisi apa yang diinginkan oleh pengguna informasi tersebut?”, semua
orang tentunya menginginkan hasil yang mencerminkan keadaan sebenarnya buka hasil
yang menunjukkan apa yang diinginkan. Keinginan bukanlah kenyataan.
Kembali ke standar pelaporan keuangan yang kini sudah menjadi keharusan bagi
setiap entitas go publik di Indonesia, IFRS. Berbagai manfaat diperoleh dari diterapkanny
astandar ini, diantaranya meningkatkan kualitas, kredibilitas, dan kegunaan laporan
keuangan yang tentunya dapat memudahkan pemahaman atas laporan keuangan. Laporan
keuangan dapat dimengerti oleh pembaca laporan dari negara manapun karena
keseragamannya, dan pada akhirnya akan menciptakan efisiensi dalam penyusunan laporan
keuangan dan meningkatkan arus investasi kedalam dan keluar melalui pelaporan yang
diterima secara internasional.
Dengan diberlakukannya peraturan tersebut, maka mau tidak mau, suka tidak suka,
siap tidak siap, semua entitas yang termasuk kedalam entitas go publik harus menerapkan
standar ini didalam menyusun laporan keuangannya. Maka semua yang terkait dengan
penyusunan pelaporan keuangan ini harus memahami apa yang tercantum dalam IFRS ini.
Dimulai dari Pemerintah, pemerintah dalam hal ini bertindak sebagai pengawas bagi
semua pihak terlibat, terutama dalam keharusan penggunaan standar internasional ini dan
keharusan dalam menyediakan laporan keuangan audit. Bukan hanya sebatas itu,
pemerintah juga harus mengambil tindakan tegas bagi pihak yang melanggar, selain
LIANA MUSTAIP_AKUNTANSI ’13
UNIVERSITAS MATARAM

10

Pengaruh Implementasi IFRS Terhadap Kompetensi Akuntan Publik

melindungi investor, pemerintah juga harus melindungi hak dari para Akuntan Publik dalam
profesinya.
Berikutnya adalah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Ikatan Akunan Publik
Indonesia (IAPI), bekerjasama agar terlaksana regulasi yang ada dan peningkatan
kompetensi dan kesejahteraan dari para akuntan. Selain itu, para akademisi diberikan
pemahaman tentang standar ini dan bagaimana pernerapannya disetiap kondisi transaksi dan
perekonomian secara umum. Dengan akademisi memahami standar yang sedang
berkembang diseluruh negara ini, tentu akan melahirkan calon akuntan-akuntan yang lebih
berkompeten dan tetunya independen, sehingga kedepannya akuntan lokal, dan akuntan
publik lokal khususnya dapat berkembang lebih baik dan mampu bersaing dikancah
internasional. Kesiapan praktisi akuntan manajemen, akuntan publik, akademisi serta
profesi pendukung lainnya seperti aktuaris dan penilai tentunya sangat diharapkan.
Akuntan Manajemen/Perusahaan juga harus memahami IFRS ini, ini adalah hal yang
wajib dilakukan melihat akuntan manajemen yang ada disebuah perusahaan harus
mengoptimalkan sumberdayanya dan tentunya telah melakukan road map dari konvergensi
IFRS yang pada tahun 2012 telah menjadi keharusan bagi semua entitas yang go publik.
Pengimplementasian IFRS ini bukan hanya diperusahaan saja, namun di dunia
pendidikan, tempat memupuk calon-calon Akuntan, yaitu bangku sekolah, kuliah dan
tempat memperoleh pendidikan lainnya. Ditempat-tempat tersebut, akuntan pendidik/
akademisi/universitas menjalankan perannya dalam memberikan pengetahuan ke para
Akademisi, merevisi kurikulum dan silabus serta melakukan berbagai penelitian yang
terkait silabus serta melakukan berbagai penelitian yang terkait serta Memberikan input atau
komentar terhadap ED dan Discussion Papers yang diterbitkan oleh DSAK maupun IASB.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, dengan keharusan menggunakan standar
ini bagi semua entitas go publik. Maka, akuntan publik menjadi petugas terakhir yang harus
men-judge laporan keuangan yang sudah disediakan oleh sebuah entitas, atau dengan kata
lain memberikan opini terhadap laporan keuangan tersebut. Akuntan publik harus
memahaminya sampai akar dari dasar yang digunakan oleh standar ini, agar tidak salah
dalam memberikan opini.
Manfaat dari pengimplementasin IFRS diharapkan akan mengurangi hambatanhambatan investasi, meningkatkan transparansi perusahaan, mengurangi biaya yang terkait
dengan penyusunan laporan keuangan, dan mengurangi cost of capital. Dan dengan adanya
a single set of high-quality, principles-based financial reporting standards, perlahan tapi
pasti kepentingan publik dapat dilayani dengan baik.
Seperti yang kita ketahui, akuntan publik menjadi penyedia informasi terakhir terkait
dengan laporan keuangan. Infromasi yang diberikan menjadi ujung tombak utama dalam
pengambilan keputusan oleh para pengguna informasi yang tercantum dalam laproan
keuangan. Oleh karena itu, akuntan publik dituntut ektra hati-hati dalam menjalankan
profesinya ini, terlebih dengan diberlakukannya hukum pidana bagi akuntan publik yang
melanggar peraturan yang sudah ditetapkan. Dari informasi yang diberikan, pengguna
infromasi dapat melihat bagaimana kinerja sebuah perusahaan, apakah telah mencapai target
yang dijanjikan, sudah sesuai dengan yang disampaikan, tidak ada hal yang material yang
disembunyikan. Semuanya tercermin dari laporan audit yang disampaikan oleh auditor.

LIANA MUSTAIP_AKUNTANSI ’13
UNIVERSITAS MATARAM

11

Pengaruh Implementasi IFRS Terhadap Kompetensi Akuntan Publik

Akuntan Publik juga harus memahami peraturan lain terkait dengan standar ini,
misalnya pajak dan lainnya. Selain itu, Akuntan Publik juga bisa menawarkan jasa lainnya
selain jasa audit. Kebutuhan perusahaan bukan hanya jasa audit, perusahaan bisa
membutuhkan jasa Akuntan Publik yang lainnya. Semakin banyak yang ditawarkan
tentunya semakin banyak pula peluang untuk mengembangkan diri dan pendapatan pula.
Terkait dengan jasa auditnya, Akuntan Publik bisa melakukan audit perusahaan go public
manapun yang ada di Indonesia maupun diluar Indonesia, tentunya ini memperluas pasar
bagi akuntan publik dalam memproleh klien.
Kompetensi terkait dengan IFRS ini sangatlah penting, dalam hal ini terkait dengan
rencana ASEAN yang akan membuka pasar bebas. Tentunya IFRS semakin memudahkan
perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia dalam melakukan transaksi dan kerjasama
dengan perusahaan-perusahaan dari negara-negara ASEAN lainnya, karena informasi
tentang laporan keuangannya dapat dipahami oleh semua negara ASEAN, dan Akuntan
Publik akan semakin dibutuhkan, ini tentunya akan menambah semangat para Akuntan
Publik dalam meningkatkan kompetensinya.
Dalam penerapan IFRS, rule based system berubah menjadi princple based system
yang menyebabkan auditor harus memahami kerangk akonseptual dari informasi keuangan
itu sendiri sehingga dapat membuat keputusan secara tepat dan memiliki pengetahuan yang
secara fundamental dapat menganalisis transaksi bisnis maupun kejadian yang terkait
didalam perusahaan sebelum memberikan opini atau judgement.
Dengan akan dibukanya pasar bebas ASEAN dan perkembangan industri atau
perusahaan go public yang sekarang, estimasi dan laporan yang dibuat manajemen
perusahaan harus dinilai oleh akuntan publik yang menyediakan jasa audit, oleh karena itu
akuntan publik harus memiliki pemahaman terhadap tujuan dari standar yang juga menjadi
faktor pendorong dalam memberikan penilaian atas laporan dari manajemen tersebut.
Kompetensi yang dimiliki oleh seorang akuntan publlik salah satunya harus mampu
menyatakan sebuah laporan keuangan terdapat salah saji material atau tidak. Secara umum
materialitas sangat tergantung pada intuisisi auditor. Ketepatan dari intuisi tersebut
tergantung dari sejauh mana kompetensi yang dimiliki oleh auditor atau akuntan publik
tersebut. Begitu pula yang harus disampaikan dalam mengaudit laporan keuangan yang
menggunakan standar internasional financial reporting standards ini. Seorang akuntan pubik
yang sedangkan melaksankan auditing terhadap laporan keuangan harus teliti dan hati-hati
dala menentukan materialitas suatu data. Materialitas dalam kaitannya dengan akuntansi dan
pelaporan audit adalah suatu salah saji dalam laporan keuangan yang dapat dianggap
material jika pengetahuan atas salah saji tersebut dapat mempengaruhi keputusan
pemakai laporan keuangan yang rasional.
Apabila auditor salah dalam menentukan materialitas suatu data, maka akan
mempengaruhi opini yang diberikan, Salah saji informasi akuntansi, dilihat dari keadaan
yang melingkupinya, apakah mengakibatkan perubahan terhadap pertimbangan orang yang
meletakkan kepercayaan terhadap infromasi tersebut, karena adanya penghilangan atau
salah saji tersebut.
Dalam audit atas laporan keuangan, auditor bukanlah pemberi jaminan bagi klienatau
pemakai laporan keuangan lainnya, bahwa laporan keuangan auditan adalah akurat. Auditor
tidak dapat memberikan jaminan karena auditor tidak memeriksa setiap transaksi yang
LIANA MUSTAIP_AKUNTANSI ’13
UNIVERSITAS MATARAM

12

Pengaruh Implementasi IFRS Terhadap Kompetensi Akuntan Publik

terjadi dalam tahun audit dan tidak dapat menentukan apakah semua transaksi tersebut telah
dicatatc, diringkas, digolongkan dan dikompilasi sesuai dengan standar yang berlaku dalam
laporan keuangan. Didalam mengaudit, dikenal dengan sampel audit, oleh
karenanya tidak semua transaksi dapat diaudit, melihat auditor juga manusia yang
tentunya tidak dapat mengadili semua transaksi tersebut.
Auditor hanya melakukan proses audit terhadap sampel yang diambil,
sementara sampel yang lain tidak diaudit namun auditor tetap memberikan
pendapatnya terkait alasan tidak mengauditnya atau tidak dijadikan sampel, atau
dengan kata lainnya keyakinan yang mendasarinya. Disamping itu tidaklah
mungkin menyatakan keakuratan laporan keuangan, (ketepatan semua informasi
yang disajikan dalam laporan keuangan), hal ini mengingat laporan audit sendiri
merupakan pendapat, estimasi dan pertimbangan dalam proses penyusunannya,
yang dimana seringkali sebuah pendapat, estimasi dan pertimbangan tersebut
tidak tepat dan akurant searus persen. Oleh karena itu, dalam hal audit terhadap
laporan keuangan, auditor menyatakan hal-hal berikut ini :
a. J umlah yang dis ajikan dalam laporan keuangan bes erta
pengungkapannya, apakah telah dicatac, diringkas , digolongkan
dan dikompilas i.
b. Bukti audit yang kompeten dan telah cukup dikumpulkan s ebagai
das ar memadai dalam memberikan pendapat atas laporan keuangan
auditan.
c. P endapat yang menyatak an bahw a laporan keuangan s ecara
kes eluruhan telah dias jikan s ecara w ajar dan tidka terdapat s alah
s aji material karena kekeliruan atau kecuranagan.
Pernyataan-pernyataan tersebut, tidak lepas dari kompetensi yang dimiliki oleh
seorang akuntan publik. Kompetenssi yang baik memang tidak menjamin seorang akuntan
publik dipercaya perusahaan. Laporan audit yang sajikan oleh auditor dalam hal ini akuntan
publik menjadi sandaran dari pada pengguna informasi tersebut dalam membuat keputusan
terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan.
Audit atas Laporan Keuangan (Financial Audit) bertujuan untuk memberikan
pendapat apakah laporan keuangan suatu entitas menyajikan sejara wajar atau tidak posisi
keuangan, hasil operasi dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Disini jelas terlihat bahwa fokus audit adalah laporan keuangan. Kualitas audit ditentukan
oleh dua hal yaitu kompetensi dan independensi.
Seperti yang sebelumnya telah terurai, minat terhadap profesi akuntan publik ini
mulai menurun, hal tersebut tentunya berdampak pada kualitas calon mahasiswa yang
memasuki pendidikan formal akuntansi yang pada akhirnya akan membuat rendah
kompetensi lulusan pendidikan formal akuntansi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
kurikulum pendidikan formal akuntansi dirasa masih kurang memadai untuk menunjang
kompetensi lulusan program studi akuntansi. Penelitian juga memberikan bukti empiris
bahwa pengalaman akan mempengaruhi kemampuan auditor untuk mengetahui kekeliruan
dan pelatihan yang dilakukan akan meningkatkan keahlian dalam melakukan audit. Untuk
itu maka masukan dari Kantor Akuntan Publik dan organisasi profesi sangat diperlukan
untuk mengembangkan suatu kurikulum pendidikan formal akuntansi dan pelatihan
akuntansi.

LIANA MUSTAIP_AKUNTANSI ’13
UNIVERSITAS MATARAM

13

Pengaruh Implementasi IFRS Terhadap Kompetensi Akuntan Publik

Dengan diberlakukannya standar IFRS ini, maka keharusan bagi setiap calon akuntan
publik untuk memahaminya guna memenuhi permintaan pasar yang pada kenyataannya
terus bertambah, oleh karenanya baik akuntan publik maupun calon akuntan publik harus
mengupdate pengetahuan dan kompetensinya. Selain itu, independensi seorang akuntan juga
jangan dilupakan, karena setinggi apapun kompetensinya, maka itu tidak akan
menyebabkannya mengaudit sebuah laporan keuangan dnegan tepat dan tentunya sesuai
degan peraturan yang berlaku. Kecuali, bil aperusahaan memang menginginkannya untuk
menyajikan informasi yang tidak sebenarnya.

LIANA MUSTAIP_AKUNTANSI ’13
UNIVERSITAS MATARAM

14

Pengaruh Implementasi IFRS Terhadap Kompetensi Akuntan Publik

BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari uraian diatas adalah Seorang Auditor harus terus
mengembangkan kompetensi yang dimiliki agar dapat menjalankan profesinya. Estimasi
dan laporan yang dibuat manajemen perusahaan harus dinilai oleh akuntan publik yang
menyediakan jasa audit, oleh karena itu akuntan publik harus memiliki pemahaman
terhadap tujuan dari standar yang juga menjadi faktor pendorong dalam memberikan
penilaian atas laporan dari manajemen tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan kompetensi
terkait degan IFRS tersebut.
Manfaat dari pengimplementasin IFRS diharapkan akan mengurangi hambatanhambatan investasi, meningkatkan transparansi perusahaan, mengurangi biaya yang terkait
dengan penyusunan laporan keuangan, dan mengurangi cost of capital. Dan dengan adanya
a single set of high-quality, principles-based financial reporting standards, perlahan tapi
pasti kepentingan publik dapat dilayani dengan baik.
Akuntan Publik juga harus memahami peraturan lain terkait dengan standar ini,
misalnya pajak dan lainnya. Selain itu, Akuntan Publik juga bisa menawarkan jasa lainnya
selain jasa audit. Kebutuhan perusahaan bukan hanya jasa audit, perusahaan bisa
membutuhkan jasa Akuntan Publik yang lainnya. Semakin banyak yang ditawarkan
tentunya semakin banyak pula peluang untuk mengembangkan diri dan pendapatan pula.
Terkait dengan jasa auditnya, Akuntan Publik bisa melakukan audit perusahaan go public
manapun yang ada di Indonesia maupun diluar Indonesia, tentunya ini memperluas pasar
bagi akuntan publik dalam memproleh klien.
Kompetensi yang dimiliki oleh auditor jug amempengaruhi intuisi yang dimiliki
dalam membreikan penilaian terhadap materialitas dalam laporan keuangan, oelh karena
untuk menunjang ketepatan dari intuisi yang diberikan, auditor harus memiliki kompetensi.
Dengan diberlakukannya standar IFRS ini, maka keharusan bagi setiap calon akuntan publik
untuk memahaminya guna memenuhi permintaan pasar yang pada kenyataannya terus
bertambah, oleh karenanya baik akuntan publik maupun calon akuntan publik harus
mengupdate pengetahuan dan kompetensinya. Selain itu, independensi seorang akuntan juga
jangan dilupakan, karena setinggi apapun kompetensinya, maka itu tidak akan
menyebabkannya mengaudit sebuah laporan keuangan dnegan tepat dan tentunya sesuai
degan peraturan yang berlaku. Kecuali, bil aperusahaan memang menginginkannya untuk
menyajikan informasi yang tidak sebenarnya.

LIANA MUSTAIP_AKUNTANSI ’13
UNIVERSITAS MATARAM

15

Pengaruh Implementasi IFRS Terhadap Kompetensi Akuntan Publik

DAFTAR PUSTAKA
http://www.pertamina.com/index.php/detail/view/pertamina-news_/8250/
auditor-harus-memahami-ifrs.
http://www.iaiglobal.or.id/berita/detail.php?id=92

http://www.wikipedia.co.id/
http://www.sna.co.id/kompetensi-dan-independensi-akuntan

LIANA MUSTAIP_AKUNTANSI ’13
UNIVERSITAS MATARAM

16