ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (2)

ANGARAN DASAR
DAN
ANGGARA RUMAH TANGGA

DPP KONFEDERASI SPSI

KEPUTUSAN
NO : 005/KONGRES VII KSPSI/VII/2007
TENTANG
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
KONFEDERASI SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA
Kongres VII Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (Dipercepat);
MENIMBANG

:

a. Bahwa Kongres VII Konfederasi Serikat Pekerja
Seluruh Indonesia sebagai Pemegang Kekuasaan
Tertinggi Organisasi telah sepakat untuk melakukan
perubahan dan penyempurnaan AD/ART KSPSI.
b. Bahwa

agar
AD/ART
KSPSI
yang
telah
disempurnakan mempunyai kekuatan hukum tetap
perlu dikukuhkan dengan Surat Keputusan Kongres
VII KSPSI.

MENGINGAT

:

1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia.
2. Keputusan DPP KSPSI tentang Pelaksanaan
Kongres VII Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh
Indonesia (Disingkat).
3. Keputusan Kongres VII KSPSI No. : 03/Kongres VII
KSPSI/VIII/2007 tanggal 24 Agustus 2007 tentang

Pimpinan Kongres VII KSPSI.

MEMPERHATIKAN

:

Laporan komisi yang membahas AD/ART KSPSI serta
saran dan pendapat yang berkembang dalam Sidang
Paripurna IV Kongres VII KSPSI.
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN

:

KEPUTUSAN KONGRES VII KONFEDERASI SERIKAT
PEKERJA SELURUH INDONESIA (DIPERCEPAT)
TENTANG AD/ART KSPSI.

PERTAMA


:

Mengesahkan AD dan ART KSPSI sebagaimana terlampir
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Surat
Keputusan ini.

KEDUA

:

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

DITETAPKAN DI
PADA TANGGAL

: JAKARTA
: 24 AGUSTUS 2007

PIMPINAN KONGRES VII

KONFEDERASI SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA
(DIPERCEPAT)

MONEN LENON
Ketua

HELMY SALIM
Sekretaris

DRS. M. CH. DAVID
Anggota

SAMIRI SANDJA
Anggota

DJOHNS. P. SINERI
Anggota

Lampiran : KEPUTUSAN KONGRES VII
Nomor

: 005/KONGRES VII KSPSI/VIII/2007

ANGGARAN DASAR
KONFEDERASI SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA
(KSPSI)
MUKADIMAH
Dengan Rakhmat Tuhan Yang Maha Esa.
Bahwa cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, adalah mewujudkan
masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan berkumpul dan berserikat, hak
menyampaikan pendapat secara lisan maupun tulisan, hak berunding,
memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan serta
mempunyai kedudukan yang sama dalam hukum adalah hak dasar setiap pekerja.
Bahwa untuk mewujudkan kemerdekaan berserikat, pekerja berhak membenruk
dan mengembangkan Serikat Pekerja yang bebas, terbuka, mandiri, demokratis
dan bertanggungjawab. Serikat pekerja merupakan sarana untuk memperjuangan,
melindungi, membela hak dan kepentingan pekerja, meningkatkan kesejahteraan
pekerja beserta keluarga, serta sebagai sarana untuk mewujudkan hubungan
industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan.

Bahwa gerakan Pekerja Indonesia tak terpisahkan dari gerakan kebangsaan sejak
pra kemerdekaan terus bergerak dan berkembang sehingga pada tanggal 20
Februari 1973 lahirlah Deklarasi Persatuan Buruh Indonesia yang membentuk
Federasi Buruh Seluruh Indonesia (FBSI) yang merupakan wadah persatuan dan
bergabungnya 21 (dua puluh satu) Vak Sentral Serikat Buruh di Indonesia yang
kemudian diubah namanya menjadi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI)
tahun 1985, serta disempurnakan menjadi bentuk Federasi Serikat Pekerja
Seluruh Indonesia (FSPSI) tahun 1995 merupakan mata rantai gerakan Serikat
Pekerja Indonesia.
Bahwa dengan diundangkannya UU No. 21 tahun 2000 tentang Serikat
Pekerja/Serikat Buruh maka F.SPSI menyesuaikan diri dengan berubah bentuk
organisasi menjadi Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, melalui
Musppim di Depok pada tanggal 29 Juli 2001 dengan Anggaran Dasar sebagai
berikut :

BAB I
NAMA, BENTUK, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, disingkat

KSPSI
Pasal 2
Bentuk
KSPSI berbentuk KONFEDERASI yang merupakan gabungan dari FederasiFederasi Serikat Pekerja Anggota Berdasarkan kelompok Industri barang dan jasa.
Pasal 3
Waktu
KSPSI merupakan kelanjutan dari FBSI yang didirikan tanggal 20 Februari 1973,
untuk waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 4
Kedudukan
Dewan Pimpinan Pusat KSPSI berkedudukan di Ibukota Negara Republik
Indonesia.
BAB II
ASAS, SIFAT DAN FUNGSI
Pasal 5
Asas
KSPSI berasaskan Pancasila
Pasal 6
Sifat
KSPSI bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung jawan.

Pasal 7
Fungsi
1. Pembela dan Pelindung hak-hak dan kepentingan serta penyalur aspirasi
Serikat Pekerja Anggota.

2. Pendorong dan penggerak peran Serikat Pekerja Anggota untuk ikut menata
ekonomi, guna peningkatan kesejahteraan Pekerja dan Keluarganya.
3. Pengembang profesionalisme Serikat Pekerja Anggota dalam melaksanakan
hubungan industrial.
4. Pembina kader-kader bangsa untuk menunjang pembangunan nasional
secara profesional, disiplin, trampil, produktif, dan berwawasan kebangsaan.
5. Mitra yang aktif dalam proses pengambilan keputusan politik ketenagakerjaan
serta sebagai kontrol sosial terhadap kebijaksanaan Pemerintah yang
berkaitan dengan ketenagakerjaan.
BAB III
KEDAULATAN ORGANISASI
Pasal 8
Kedaulatan Organisasi
Kedaulatan tertinggi organisasi ditangan Federasi Serikat Pekerja Anggota dan
seluruh ajaran KSPSI dilaksanakan melalui kongres.

BAB IV
TUJUAN, DAN USAHA
Pasal 9
Tujuan
1. Terciptanya
organisasi
pekerja
yang
mandiri,
demokratis
dan
bertanggungjawab demi terwujudnya Hubungan Industrial yang Harmonis,
Dinamis dan Berkeadilan.
2. Melindungi dan membela pekerja Indonesia menuju terwujudnya tertib sosial,
tertib hukum dan tertib demokrasi.
3. Terwujudnya kesejahteraan yang layak bagi pekerja dan keluarganya.
Pasal 10
Usaha
1. Meningkatkan peran serta kaum pekerja dalam pembangunan nasional.
2. Memperjuangkan tercipta dan terlaksananya peraturan perundangan

ketenagakerjaan untuk mewujudkan Hubungan Industrial yang harmonis,
dinamis dan berkeadilan.
3. Memperjuangkan terwujudnya kondisi dan syarat-syarat kerja yang layak.
4. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja guna memperluas kesempatan kerja
dan meningkatkan produksi.
5. Meningkatkan syarat-syarat kerja yang sesuai dengan kemanusiaan yang adil
dan beradab.

6. Bekerjasama dengan badan-badan pemerintah dan swasta baik didalam
maupun diluar negeri, yang tidak bertentangan dengan asas dan tujuan
organisasi.
BAB V
ATRIBUT
Pasal 11
Atribut
KSPSI memiliki Panji, Lambang, Lagu, Ikrar serta atribut lainnya yang diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
BAB VI
KEANGGOTAAN
Pasal 12

Keanggotaan
Anggota KSPSI adalah : Federasi Serikat Pekerja berdasarkan kelompok industri
barang dan Jasa yang disebut Federasi Serikat Pekerja Anggota KSPSI disingkat
FSPA.
BAB VII
STRUKTUR ORGANISASI, KESERAGAMAN ISTILAH PERANGKAT
ORGANISASI, SEBUTAN UNTUK PENGURUS/PIMPINAN DAN SEBUTAN
UNTUK FORUM MUSYAWARAH/KONFERENSI
Pasal 13
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi terdiri dari :
A. Tingkat Nasional
1. Majelis Permusyawaratan Organisasi DPP KSPSI.
2. Dewan Pimpinan Pusat Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
disingkat DPP KSPSI.
B. Tingkat Provinsi
Dewan Pimpinan Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
disingkat DPD KSPSI.
C. Tingkat Kabupaten/Kota
Dewan Pimpinan Cabang Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
disingkat DPC KSPSI.
D. Disemua tingkatan Organisasi dapat dibentuk Dewan Penasehat sesuai
kebutuhan.
E. Disemua tingkatan Organisasi dapat dibentuk Departemen sesuai kebutuhan.

Pasal 14
Keseragaman Istilah Perangkat Organisasi
1. Konfederasi SPSI :
a. Tingkat Pusat
b. Tingkat Provinsi
c. Tingkat Kab/Kota

: Dewan Pimpinan Pusat disingkat DPP
: Dewan Pimpinan Daerah disingkat DPD
: Dewan Pimpinan Cabang disingkat DPC

2. Federasi Serikat Pekerja Anggota :
a. Tingkat Pusat
: Pengurus Pusat disingkat PP
b. Tingkat Provinsi
: Pengurus Daerah disingkat PD
c. Tingkat Kab/Kota
: Pengurus Cabang disingkat PC
d. Tingkat Perusahaan
: Pengurus Unit Kerja disingkat PUK
Pasal 15
Sebutan Untuk Pengurus / Pimpinan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

KSPSI PUSAT
Ketua Umum
Wkl. Ketua Umum
Ketua-Ketua
Sekretaris Jenderal
Wakil-Wakil Sekjen
Bendahara Umum
Bendahara
FSPA PUSAT
Ketua Umum
Ketua – Ketua
Sekretaris Umum
Sekretaris Sekretaris
Bendahara
Wakil Bendahara

a.
b.
c.
d.
e.
f.

KSPSI PROVINSI
Ketua
Wkl – Wkl Ketua
Sekretaris
Wk – Wk Sekretaris
Bendahara
Wkl Bendahara

a.
b.
c.
d.
e.
f.

KSPSI KAB/KOTA
Ketua
Wkl – wkl Ketua
Sekretaris
Wk – wk Sekretaris
Bendahara
Wkl Bendahara

a.
b.
c.
d.
e.
f.

FSPA PROVINSI
Ketua
Wkl – Wkl Ketua
Sekretaris
Wk – Wk Sekretaris
Bendahara
Wkl Bendahara

a.
b.
c.
d.
e.
f.

FSPA KAB/KOTA
Ketua
Wkl – wkl Ketua
Sekretaris
Wk – wk Sekretaris
Bendahara
Wkl Bendahara

Pasal 16
Sebutan untuk Forum/Konferensi/Musyawarah
1. Konfederasi
Ditingkat Pusat
Ditingkat Provinsi
Ditingkat Kab/Kota
2. Federasi Anggota
Ditingkat Pusat
Disingkat Provinsi
Disingkat Kab/kota

: Kongres
: Konferensii Daerah disingkat Konferda
: Konferensi Cabang disingkat Konfercab
: Musyawarah Nasional disingkat Munas
: Musyawarah Daerah disingkat Musda
: Musyawarah Cabang disingkat Muscab

Ditingkat PUK

: Musyawarah Unit Kerja disingkat Musnik

BAB VIII
MAJELIS PERMUSYAWARATAN ORGANISASI
Pasal 17
Majelis Permusyawaratan Organisasi
1. Ditingkat Pusat dibentuk Majelis Permusyawaratan Organisasi disingkat MPO
2. Anggota MPO terdiri dari perwakilan (dengan mandat) Federasi Serikat
Pekerja Anggota, masing-masing 1 orang
3. Susunan Pengurus MPO dipilih dalam rapat MPO
4. Pengurus MPO dikukuhkan oleh pimpinan KSPSI
BAB IX
KONGRES
Pasal 18
Pelaksanaan Kongres
1. Kongres KSPSI dilaksanakan tiap 5 (lima) tahun sekali
2. Dalam keadaan luar biasa kobgres dapat dipercepat atas permintaan
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Federasi Serikat Pekerja Anggota dan
didukung dari setengah jumlah DPD KSPSI
Pasal 19
Peserta Kongres
1.
2.
3.
4.
5.

Majelis Permusyawaratan Organisasi
Dewan Pimpinan Pusat KSPSI
Utusan Pimpinan Pusat SPA
Utusan DPD KSPSI
Utusan DPC KSPSI
Pasal 20
Tugas dan Wewenang Kongres

1.
2.
3.
4.

Menilai dan mengesahkan laporan pertanggung jawaban DPP KSPSI
Menyusun dan mengesahkan Program Umum Organisasi
Mengubah dan atau menetapkan AD/ART KSPSI
Memilih dan menetapkan komposisi dan personalia Dewan Pimpinan Pusat
KSPSI
5. Memilih dan Menetapkan anggota Majelis Permusyawaratan Organisasi atas
usul PP SPA

BAB X
KONFERENSI DAERAH
Pasal 21
Pelaksanaan Konferensi Daerah
1. Konferensi Daerah (Konferda) KSPSI dilaksanakan tiap 5 (lima) tahun sekali.
2. Dalam keadaan luar biasa Konferda dapat dipercepat atas permintaan
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah SPA dan didukung lebih dari setengah
jumlah DPC KSPSI
Pasal 22
Peserta Konferda
1.
2.
3.
4.

Utusan Dewan Pimpinan Pusat KSPSI
Dewan Pimpinan Daerah KSPSI
Utusan Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Anggota
Utusan DPC KSPSI
Pasal 23
Tugas dan Wewenang Konferda

1. Menilai dan mengesahkan pertanggungjawaban DPD KSPSI
2. Menyusun dan menetapkan program kerja Daerah sebagai penjabaran
program umum organisasi
3. Memilih dan menetapkan komposisi personalia Dewan Pimpinan Daerah
KSPSI
BAB XI
KONFERENSI CABANG
Pasal 24
Pelaksanaan Konferensi Cabang
1. Konferensi Cabang (Konfercab) SPSI dilaksanakan tiap 5 (lima) tahun sekali
2. Dalam keadaan luar biasa Konfercab dapat dipercepat atas permintaan
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah PC Federasi Serikat Pekerja Anggota
Pasal 25
Peserta Konfercab
1. Utusan Dewan Pimpinan Daerah
2. Dewan Pimpinan Cabang KSPSI
3. Utusan Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Anggota (SPA) tingkat
Kabupaten/Kota

4. Utusan PUK FSPA yang belum ada PC
Pasal 26
Tugas dan Wewenang Konfercab
1. Menilai dan mengesahkan laporan pertanggung jawaban DPC KSPSI
2. Menyusun dan mengesahkan Program Kerja Cabang sebagai penjabaran
program kerja daerah
3. Memilih dan menetapkan komposisi dan personalia DPC KSPSI
BAB XII
RAPAT-RAPAT
Pasal 27
Jenis-Jenis Rapat
1. Rapat Kerja KSPSI
a. Rapat Kerja Nasional (Rakernas)
b. Rpaat Kerja Daerah (Rakerda)
c. Rapat Kerja Cabang (Rakercab)
2. Rapat Pimpinan
a. Rapimpus
b. Rapimda
c. Rapimcab
BAB XIII
MAJELIS PERMUSYAWARATAN ORGANISASI KSPSI
Pasal 28
Majelis Permusyawaratan Organisasi
1. Susunan Majelis Permusyawaratan Organisasi terdiri dari :
a. Seorang Ketua, merangkap anggota
b. Seorang Wakil Ketua, merangkap anggota
c. Seorang Sekretaris, merangkap anggota
d. Seorang Wakil Sekretaris, merangkap anggota
e. Anggota-anggota
2. Pimpinan Majelis Permusyawaratan Organisasi dipilih dan ditetapkan dalam
rapat Majelis Permusyawaratan Organisasi
Pasal 29
Dewan Pimpina Pusat KSPSI
1. Dewan Pimpinan Pusat KSPSI, sekurang-kurangnya 15 orang terdiri :
a. Seorang Ketua umum

b. Seorang Wkl Ketua Umum
c. Beberapa orang Ketua
d. Seorang Sekretaris Jenderal
e. Beberapa orang Wkl Sekretaris Jenderal
f. Seorang Bendahara Umum
g. Seorang Bendahara
2. Dewan Pimpinan Pusat KSPSI membentuk Lembaga sesuai kebutuhan
Pasal 30
Dewan Pimpinan Daerah KSPSI
1. Pengurus Dewan Pimpinan Konfederasi SPSI daerah sekurang-kurangnya 13
orang.
2. Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah KSPSI terdiri dari :
a. Seorang Ketua
b. Beberapa orang Wakil Ketua
c. Seorang Sekretaris
d. Beberapa orang Wakil Sekretaris
e. Seorang Bendahara
f. Seorang Wakil Bendahara
3. Dewan Pimpinan Daerah KSPSI membentuk lembaga sesuai kebutuhan

Pasal 31
Dewan Pimpinan Cabang KSPSI
1. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Konfederasi SPSI sekurang-kurangnya 11
orang, terdiri dari :
a. Seorang Ketua
b. Beberapa orang Wakil Ketua
c. Seorang Sekretaris
d. Beberapa orang Wakil Sekretaris
e. Seorang Bendahara
f. Seorang Wakil Bendahara
2. Dewan Pimpinan Cabang membentuk lembaga, sesuai kebutuhan
BAB XIV
QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 32
Quorum dan Pengambilan Keputusan
1. Kongres KSPSI sah apabila dihadiri lebih 50% dari jumlah yang berhak hadir.
2. Pengambilan Keputusan sah bula dihadiri lebih dari setengah peserta yang
hadir

3. Pengambilan Keputusan mengutamakan musyawarah untuk mencapai
mufakat
4. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka keputusan diambil melalui
pemungutan suara
5. Khusus pemilihan Ketua umum DPP KSPSI dan Ketua DPD KSPSI atau
Ketua DPC KSPSI dipilih secara langsung, bebas dan rahasia
BAB XV
KEUANGAN
Pasal 33
Keuangan KSPSI
Sumber keuangan organisasi berasal dari :
1. Iuran Federasi Serikat Pekerja Anggota
2. Sumbangan yang tidak mengikat
3. Usaha-usaha lain yang sah
BAB XVI
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 34
Pembubaran Organisasi
Pembubaran KSPSI hanya dapat dilakukan melalui Kongres khusus untuk
pembubaran dalam hal terjadi pembubaran organisasi seluruh kekayaan
diserahkan kepada Yayasan atau lembaga sosial.
BAB XVII
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 35
Berlakunya
Anggaran Dasar ini berlakunya sejak ditetapkan
BAB XVIII
PENUTUP
Hal-ha yang belum diatur didalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga.

DITETAPKAN DI
PADA TANGGAL

: JAKARTA
: 25 AGUSTUS 2007

PIMPINAN KONGRES VII
KONFEDERASI SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA
(DIPERCEPAT)

MONEN LENON
Ketua

HELMY SALIM
Sekretaris

DRS. M. CH. DAVID
Anggota

SAMIRI SANDJA
Anggota

DJOHNS. P. SINERI
Anggota

Lampiran : KEPUTUSAN KONGRES VII
Nomor
: 005/KONGRES VII KSPSI/VIII/2007

ANGGARAN RUMAH TANGGA
KONFEDERASI SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA
(KSPSI)
BAB I
ATRIBUT
Pasal 1
Panji
Disamping Sang Saka Merah Putih sebagai Bendera Nasional, KSPSI mempunyai
Panji berwana dasar biru laut dengan lambang organisasi ditengahnya.
Pasal 2
Lambang
1. Lambang KSPSI mewujudkan percerminan dari :
a. Persatuan dan Kesatuan
b. Partisipasi dan tanggung jawab terhadap Pekerja Indonesia
c. Keadilan dan kebenaran
2. Ketentuan lambang :
a. Warna Dasar Biru Laut
b. Lingkaran Roda Bergigi 20 warna Merah
c. Kapas berjumlah 17 berwarna Putih
d. Simpul berjumlah 8 berwarna hitam
e. Padi berjumlah 45 berwarna kuning
f. Perisai segi lima berwarna putih
g. Tulisan SPSI ditengah perisai
Pasal 3
Lagu
Selain lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan, KSPSI mempunyai hymne
dan Mars.

Pasal 4
Ikrar
KSPSI mempunyai Ikar bernama Panca Prasetya KSPSI.
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 5
Keanggotaan di Tingkat Pusat
Syarat-syarat menjadi anggota KSPSI tingkat Pusat :
1. Federasi Serikat Pekerja Anggota yang dibentuk berdasarkan kelompok
Industri barang dan Jasa atau Serikat Pekerja tingkat perusahaan yang
memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Mempunyai minimal 5 (lima) Pengurus Daerah Tingkat Propinsi, atau
b. Mempunyai minimal 15 Pimpinan Cabang Tingkat Kabupaten/Kota, atau
c. Mempunyai anggota minimal 5.000 orang
2. Menyatakan bergabung dengan SPSI
3. Menyetujui AD/ART KSPSI dan bersedia melaksanakan Peraturan-peraturan
organisasi KSPSI
4. Bagi anggota baru wajib didukung oleh minimal 3 (tiga) Federasi Serikat
Pekerja Anggota KSPSI tingkat Pusat.
Pasal 6
Keanggotaan KSPSI Tingkat Daerah
Syarat-syarat menjadi anggota KSPSI tingkat Daerah :
1. Federasi Serikat Pekerja dibentuk berdasarkan kelompok industri barang dan
jasa atau Serikat Pekerja Lokal yang belum ada Federasinya atau Serikat
Pekerja tingkat perusahaan yang memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Mempunyai minimal 3 (tiga) Pengurus Cabang tingkat Kabupaen/kota atau
b. Mempunyai minimal 15 (lima belas) Serikat Pekerja tingkat
perusahaan/tempat kerja atau
c. Mempunyai anggot minimal 3000 orang
2. Menyatakan bergabung dengan KSPSI
3. Menyetujui SD/SRT KSPSI dan bersedia melaksanakan peraturan-peraturan
organisasi KSPSI

4. Bagi anggota wajib didukung oleh minimal 3 (tiga) Federasi Serikat Pekerja
Anggota KSPSI tingkat daerah.
Pasal 7
Keanggotaan Ditingkat Cabang
Syarat-syarat menjadi anggota KSPSI tingkat cabang :
1. Federasi Serikat Pekerja yang dibentuk berdasarkan kelompok industri dan
jasa atau Serikat Pekerja Lokal yang belum ada Federasinya atau serikat
peekerja tingkat perusahaan yang memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Mempunyai minimal 5 (lima) Serikat Pekerja tingkat perusahaan/tempat
kerja atau
b. Mempunyai anggota minimal 1000 orang
2. Menyatakan bergabung dengan KSPSI
3. Menyetujui AD/ART KSPSI dan bersedia melaksanakan peraturan-peraturan
organisasi KSPSI
4. Bagi anggota baru wajib didukung oleh minimal 3 (tiga) Federasi Serikat
Pekerja Anggota KSPSI tingkat Cabang
Pasal 8
Penerimaan dan Pengesahan Anggota
Penerimaan dan pengesahan anggota KSPSI
1. Penerimaan dan pengesahan anggota KSPSI
a. Ditetapkan oleh rapat Majelis Permusyawaratan Organisasi tingkat pusat
bersama-sama DPP KSPSI
b. Federasi serikat Pekerja Anggota KSPSI di tingkat pusat, maka otomatis
perangkat organisasi dibawahnya hingga tingkat kabupaten/kota
bergabung dengan DPD KSPDI dan DPC KSPSI setempat
2. Penerimaan keanggotaan tingkat daerah dtetapkan oleh rapat tingkat DPC
KSPSI
3. Penerimaan kenggotan tingkat cabang ditetapkan oleh rapat tingkat DPC
KSPSI
4. Bagi calon anggota KSPSI yang belum memenuhi persyaratan dapat
ditetapkan sebagai calon anggota

Pasal 9
Tata Cara Penerimaan Anggota
Tata cara penerimaan anggota diatur melalui Peraturan Organisasi
BAB III
PEMBENTUKAN PERANGKAT ORGANISASI
Pasal 10
Syarat terbentuknya DPD KSPSI
1. Syarat terbentuknya DPD KSPSI :
a. Mempunyai minimal 5 (lima) PD SPA KSPSI atau
b. Mempunyai minimal 3 (tiga) DPC KSPSI
2. Daerah Pemekaran
a. Pada daerah-daerah pemekaran dapat dibentuk Pengurus DPD KSPSI
sementara oleh DPP KSPSI
b. Pengurus DPD KSPSI Sementara, harus menyelenggarakan Konferda
Paling lama 1 (satu) tahun sejak disyahkan
c. Bila dalam waktu 1 (satu) tahun tidak mampu menyelenggarakan Konferda
maka, pengelolaan organisasi dikembalikan kepada DPD KSPSI
Pasal 11
Syarat terbentuknya DPC KSPSI
1. Syarat terbentuknya DPS KSPSI
a. Mempunyai minimal 5 (lima) PC SPA KSPSI atau
b. Mempunyai minimal 10 (sepuluh) PUK SPA KSPSI dari minimal 2 sektor
2. Daerah Pemekaran
a. Pada daerah-daerah pemekaran dapat dibentuk Pengurus DPC KSPSI
sementara oleh DPD KSPSI, dibawah pembinaan DPD KSPSI
b. Pengurus DPC KSPSI Sementara, harus menyelenggarakan Konferda
paling lama 1 (satu) tahun sejak disyahkan
c. Bila dalam wakti 1 (satu) tahun tidak mampu menyelenggarakan Konferda
maka, pengelolaan organisasi di kembalikan kepada DPC KSPSI

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 12
Hak Anggota KSPSI
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Memperoleh pembinaan dari KSPSI
Menyampaikan pendapat, mengajukan usul dan saran kepada KSPSI
Memilih anggota Pengurus KSPSI
Terwakili dalam Badan Permusyawaratan Organisasi KSPSI
Membela diri
Menyatakan keluar dari KSPSI
Pasal 13
Kewajiban Anggota KSPSI

1.
2.
3.
4.
5.

Taat dan tunduk pada AD/ART KSPSI
Melaksanakan Peraturan organisasi KSPSI
Menjaga nama baik serta misi organisasi KSPSI
Melaksaakan Program Umum dan Program Kerja KSPSI
Membayar iuran organisasi
Pasal 14
Pemberhentian Anggota

1. Anggota KSPSI berhenti, karena :
a. Menyatakan keluar
b. Diberheentikan karena tidak memenuhi persyaratan dan kewajibankewajiban keanggotaan
2. Pemberhentian anggota KSPSI dilakukan melalui :
a. Peringatan
b. Pemberhentian
3. Ketentuan pemberhentian anggota diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Organisasi

BAB V
PEMBERHENTIAN PENGURUS DAN TINDAKAN DISIPLIN
DAN LARANGAN RANGKAP JABATAN
Pasal 15
Pemberhentian Pengurus dan Tindakan Disiplin
Anggota Pengurus SPSI berhenti karena :
1. Permintaan sendiri
2. Meninggal dunia
3. Tindakan disiplin
4. Menjadi pengurus SP lain yang bukan anggota KSPSI
Pasal 16
Tindakan Disiplin
Tindakan disiplin yang dikenakan kepada Anggota Pengurus KSPSI berupa :
1. Peringatan
2. Skrosing
3. Pemecatan
Pasal 17
Peringatan
1. Tindakan Peringatan diambill atas dasar pertimbangan Rapat Pengurus pada
masing-masing tingkatan, terhadap anggota Pengurus yang merugikan
kepentingan organisasi.
2. Tindakan peringatan diambil terhadap anggota Pengurus, karena :
a. Terbukti melalaikan tugas
b. Menyalahgunakan hak-hak organisasi
c. Menyalahgunakan wewenang, yang mencemarkan nama baik/citra
organisasi
d. Terbukti melakukan tindak pidana

Pasal 18
Skorsing
1. Tindakan Skorsing terhadap terhadap Pengurus dilakukan apabila telah
diperingati 3 kali, tetapi masih juga mengulangi pelanggaran.

2. Tindakan Skorsing secara langsung terhadap anggota Pengurus dilakukan
apabila melakukan pelanggaran berat sesuai kriteria yang ditentukan KSPSI.
3. Tindakan Skorsing dilakukan oleh Pimpinan KSPSI ditingkat masing-masing
berdasarkan keputusan rapat.
Pasal 19
Pemecatan
1. Tindakan Pemecatan terhadap anggota Pengurus Diambil sebagai
peningkatan Skorsing karena melakukan kesalahan-kesalahan yang berat
dengan bukti-bukti
2. Tindakan Pemecatan terhadap anggota Pengurus KSPSI dapat dilakukan oleh
Dewan Pimpinan Pusat atas permintaah Pengurus KSPSI dimasing-masing
jenjang organisasi
Pasal 20
Pembelaan Diri
Anggota Pengurus yang terkena tindakan Skorsing dan atau Pemecatan
melakukan pembelaan diri melalui :
1. Pembelaan diri anggota Pengurus Dewan Pimpinan Pusat KSPSI yang
terkena Skrosing dilakukan dalam Rakernas, sedangkan yang terkena
pemecatan dilakukan dalam Kongres
2. Pembelaan diri anggota Pengurus Dewan Pimpinan Daerah KSPSI dilakukan
melalui Rakerda.
3. Pembelaan diri anggota Pengurus Dewan Pimpinan Cabang KSPSI dilakukan
melalui Konfercab.
Pasal 21
Pergantian Pengurus Antar Waktu
1. Pergantian Pengurus antar waktu adalah pengisian lowongan jabatan
Pengurus organisasi karena salah seorang atau lebih anggota Pengurus
mengundurkan diri, diberhentikan atau meninggal dunia.
2. Pengisian lowongan jabatan Pengurus antar waktu dilakukan melalui rapat
Dewan Pimpinan KSPSIditingkat masing-masing dan ditetapkan oleh
perangkat setingkat diatasnya .
3. Calon Pengurus antar waktu berdasarkan usulan Federasi Serikat Pekerja
Anggota.

4. Tata cara penggantian antara Waktu di atur dalam peraturan organisasi.
Pasal 22
Larangan Rangkap Jabatan
1. Anggota Pengurus KSPSI tidak boleh merangkap Jabatan secara Vertikal,
baik. Perangkat KSPSI maupun perangkat Federasi Serikat Pekerja Anggota
2. Bila Anggotan Pengurus KSPSI terpilih menjadi anggota Dewan Pimpinan
Secara Vertikal baik KSPSI maupun FSPA maka jabatan lama otomatis lepas/
gugur
3. Pengurus Federasi Serikat Pekerja Anggota tidak boleh merangkap pengurus
SPA-KSPSI lainnya.
4. Bila pengurus Federasi Serikat Pekerja Anggota menjadi pengurus Federasi
Serikat Pekrja Anggota lainnya, maka jabatan yang lama otomatis lepas/
gugur.
BAB VI
HAK SUARA
1. Masing – masing pengurus DPP KSPSI (DPH) berhak 1 (satu) suara
2. Masing-masing Federasi SPA mempunyai hak suara yang diatur sebagai
berikut.
a. Sampai dengan 10.000 anggota 1 (satu) suara
b. Setiap kelipatan 10.000 ditambah 1 (satu) suara dan maksimal 15 (lima
belas) suara
3. Utusan DPD KSPSI berhak 1 (satu) suara dan DPC KSPSI berhak 1 (satu)
suara
Pasal 24
Hak suara dalam Konferda
1. Masing- masing Pengurus DPD K. SPSI (DPH) berhak 1 (satu) suara
2. Masing-masing SPA KSPSI tingkat Propinsi mempunyai hak suara diatur
sebagai berikut :
a. Sampai dengan 5000 anggota berhak 1 (satu) suara
b. Setiap kelipatan 5000 ditambah hak 1 (satu) suara dan maksimal 10
(sepuluh) suara
c. Utusan DPC KSPSI mempunyai hak 1 (satu) suara

Pasal 25
Hak suara dalam Konfercab
1. Masing-masing Pengurus DPC KSPSI (DPH) berhak 1 (satu) suara
2. Masing-masing F SPA tingkat Kabupaten/ Kota mempunyai hak suara diatur
sebagai berikut :
a. Sampai dengan 1000 anggota 1 (satu) suara
b. Setiap kelipatan 1000 ditambah 1(satu) suara dan maksimal 5(lima) suara
c. PUK FSPA yang belum ada Federasi berhak 1 (satu) suara

BAB VI
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 26
Tugas wewenang Majelis Permusyawaratan Organisasi
1. Melakukan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan Program Umum
Organisasi
2. Bersama – sama DPP KSPSI :
a. Menetapkan peraturan-peraturan organisasi
b. Menetapkan kebijakan sebagai pelaksanaan Program Umum Organisasi
c. Menetapan keanggotaan KSPSI
Pasal 27
Tugas dan Wewenang Dewan Pimpinan KSPSI
1. Melaksanakan Keputusan Kongres, Konferda dan Konfercab
2. Melaksanakan kebijakan-kebijakan umum organisasi
3. Melaksanakan Pembiaan dan koordinasi kepada federasi Serikat Pekerja
anggota KSPSI
4. Memberikan sanksi kepada Perangkat organisasi dan anggota KSPSI
5. Menyesaikan perbedaan pendapat atau perselisihan dalam tubuh atau antar
Federasi Serikat Pekerja Anggota KSPSI
6. Mengukuhkan Dewan Pimpinan KSPSI setingkat dibawahnya
BAB VIII
RAPERNAS
Pasal 28

Pelaksanaan
Rekernas, Rakerda dan Rakercab diselenggarakan paling sedikit 2 (dua) kali
dalam 5 (lima) tahun
Pasal 29
Peserta Rakerda
1.
2.
3.
4.

Majelis Permusyawaratan Organisasi
Dewan Pimpinan Pusat KSPSI
Utusan Dewan Pimpinan Daerah KSPSI
Utusan Pengurus Pusat Federasi Serikat Pekerja Anggota (FSPA)
Pasal 30
Peserta Rakerda

1.
2.
3.
4.

Utusan DPP KSPSI
Dewan Pimpinan Daerah KSPSI
Utusan Dewan Pimpinan Cabang KSPSI
Utusan Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Anggota (FSPA)
Pasal 31
Peserta Rakercab

1.
2.
3.
4.

Utusan DPD KSPSI
Utusan Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten/ Kota KSPSI
Utusan Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Anggota (FSPA)
Utusan PUK yang belum ada Federasinya

Pasal 32
Tugas dan wewenang Rakerda, Rakerda dan Rakercab
1. Mengevaluasi pelaksanaan Program Umum organisasi atau program kerja
daerah / cabang
2. Menetapkan Keputusan – Keputusan lainnya.

BAB IX
RAPAT PIMPINAN
Pasal 33
Pelaksanaan
RAPIMPUS, RAPIMDA dan RAPIMCAB diselenggarakan setiap saat bila
diperlukan.
Pasal 34
Peserta Rapat Pimpinan
1. RAPIMPUS
a. DPP KSPSI
b. MPO
c. Utusan PP F SPA
2. RAPIMDA
a. DPD KSPSI
b. Utusan PD F SPA
3. RAPIMCAB
a. DPC KSPSI
b. PC F SPA
Pasal 35
Tugas dan Wewenang Rapat Pimpinan
1. Menentukan sikap organisasi, terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah,
pengusaha dan kondisi Ekonomi pada umumnya
2. Menentukan sikap organisasi terhadap situasi dan Kondisi organisasi yang
mendesak.
BAB X
PEMILIHAN PENGURUS
Pasal 36
Pemilihan Pengurus
1. Pemilihan Ketua Umum ditingkat Pusat dan Pemilihan Ketua ditingkat Daerah
dan Cabang dilakukan secara langsung, bebas dan rahasia

2. Calon pengurus KSPSIdipilih dari Pimpinan SPA, sesuai tingkatnya
3. Tata cara pemilihan pengurus diatur dalam tata tertib Kongres, Konferda atau
Konfercab.
Pasal 37
Syarat-syarat Calon Pengurus KSPSI
1. Telah menjadi pengurus disemua tingkatan minimal 1 (satu) periode atau 5
(lima) tahun.
2. Peserta Kongres, Konferda, atau Konfercab
3. Pendidikan minimal SLTA
4. Bersedia bertempat tinggal di kota domisili organisasi
5. Sehat rohani dan jasmani
6. Tidak pernah menjalani hukuman karena pidana
7. Bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI, POLRI
BAB XI
KEUANGAN
Pasal 38
Iuran Anggota
1. Iuran anggota sebesar 15% dari penerimaan iuran SPA masing-masing
tingkatan
2. Ketentuan lebih lanjut diatur dalam Peraturan Organisasi
BAB XII
LAIN-LAIN
Pasal 39
Lain-lain
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam
Peraturan Organisasi.

BAB XIII
PENUTUP
Pasal 40
Berlakunya ART
Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
DITETAPKAN DI
PADA TANGGAL

: JAKARTA
: 25 AGUSTUS 2007

PIMPINAN KONGRES VII
KONFEDERASI SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA
(DIPERCEPAT)

MONEN LENON
Ketua

HELMY SALIM
Sekretaris

DRS. M. CH. DAVID
Anggota

SAMIRI SANDJA
Anggota

DJOHNS. P. SINERI
Anggota