PENGARUH PERUBAHAN SOSIAL TERHADAP PENDI

NAMA

: TEDI HERMANTO

NPM

: 2215500018

PAPER PENGANTAR SOSIOLOGI

PENGARUH PERUBAHAN SOSIAL TERHADAP PENDIDIKAN
DI INDONESIA
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan dan perubahan sosial, keduanya saling bertautan satu dengan yang
lain. Keduanya saling mempengaruhi, sehingga berdampak luas di masyarakat.
Pendidikan adalah lembaga yang dapat dijadikan sebagai agen pembaharu/perubahan
sosial dan sekaligus menentukan arah perubahan sosial yang disebut dengan
pembangunan masyarakat. Sedangkan perubahan sosial yang terjadi dalam
masyarakat setiap kalinya dapat direncanakan dengan arah perubahan yang ingin
dicapai. Namun perubahan sosial juga dapat terjadi setiap saat tanpa harus
direncanakan


terlebih

dahulu

disebabkan

pengaruh

budaya

dariluar.

Pendidikan sejak dulu sampai sekarang merupakan hal terpenting dalam hidup
manusia. Pendidikan memberikan kemajuan pemikiran umat manusia, sehingga taraf
hidup mereka meningkat. Dalam perkembangannya dari zaman ke zaman pendidikan
berubah menjadi suatu sistem. Suatu sistem pendidikan yang tersusun secara
sistematis diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003
tentang Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 11 ayat 1, yang
menjelaskan bahwa pendidikan dilaksanakan melalui 3 jalur yaitu pendidikan formal,

nonformal,dan informal. Ketiga jalur pendidikan ini satu sama lain saling berkait dan
membutuhkan untuk melakukan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat kelak.
Selain ketiga jalur tersebut anak-anak Indonesia wajib menempuh pendidikan “wajib
belajar 9 tahun”, sebagai program pemerintah dalam meningkatkan SDM masyarakat
Indonesia.

Pendidikan mempengaruhi masyarakat yang pada akhirnya terjadi perubahan
sosial. Perubahan sosial sebagai bentuk inovasi yang berkaiatan dengan seluruh aspek
kehidupan manusia yang bertujuan meningkatkan kemakmuran. Bermacam konsep
perubahan sosial disodorkan para ahli dalam menganalisis fenomena tersebut yaitu,
konsep kemajuan sosial, konsep sosialistik, konsep perubahan siklus, teori sejarah,
teori pertikularistik, toeri sosiologi serta sosiologi dan perubahan sosial.
Di masa depan pendidikan dalam prespektif perubahan sosial banyak
dikonsepkan oleh sebagian ahli, pendidikan adalah sebagai proses yang dapat
mengubah perilaku individu dalam konteks teori perubahan sosial akan mempunyai
dampak terjadinya perubahan baik pada tingkat individu sebagai agen maupun tingkat
kelembagaan yang mampu mengubah struktur sosial yang ada di masyarakat.
Diharapakn pendidikan dalam perubahan sosial dapat menghasilakn generasi yang
kritis serta solusif dalam menghadapi permasalahan sebagai bagian perubahan sosial
masyarakat dewasa ini dan selanjutnya.

B. ISI
Pendidikan adalah upaya yang sadar dilakuakan untuk meningkatkan
kemampuan individu agar dapat menentukan kehidupan secara mandiri. Definisi
pendidikan sangat dipengaruhi oleh berbagai pola pikir dan paradigma yang dianut,
karena dengan paradigma tersebut seseorang akan mengikuti teori dan menerapkan
dalam kehidupan keseharian. Contohnya antara penganut paradigma “positivisme”
dan “subjektivis”. Paradigma “positivisme” mengembangkan teori pendidikan
behavioris yang menekankan bahwa perilaku manusia dapat diatur dan dikendalikan
dengan menberikan pelatihan. Paradigma “subjektivis” mengembangkan teori
humanisnya agar pere peserta didik dapat mengembangkan dirinya sesuai dengan
potensi yang dimilikinya.
Pendidkan memiliki andil besar dalam kehiduapan manusia, oleh sebab itu
berikut ini fungsi pendidikan yang berhungan dengan perbahan sosial di

masyarakat,yaitu:
1)Fungsi

pendidikan

sebagai


perubahan

sosial.

Pada fungsi ini pendidikan berperan sebagai pencetak penemu-penemu baru
dengan hasil temuan mereka akan mempengaruhi kebudayaan masyarakat sehingga
mengakibatkan perubahan sosial yang cukup menyeluruh. Contohnya, penemuan
komputer, rice cooker, pesawat terbang, televisi, listrik generator, diessel dan
sebagainya.
2)Fungsi

memindahkan

nilai-nilai

budaya

(trasformasi


kebudayaan).

Pendidikan dapat dirumuskan sebagai proses kegiatan yang direncanakan
untuk memindahkan pengetahuan, sikap, nilai-nilai,serta kemampuan-kemapuan
mental lainnya dari satu generasi ke generasi lebih muda, seperti proses interaksi guru
dan murid di kelas dan sekolah ataupun di kelompok-kelompok warga belajar serta
keluarga.
3)Fungsi

mengembangkan

dan

memantapkan

hubungan-hubungan

sosial.

Fungsi ini membentuk peserta didik lebih mengetahui, memahami dan

mengerti kelompok-kelompok sosial yang ada di lingkungan sosial mereka. Dalam
proses ini yang lebih berperan adalah pendidikan nonformal dan informal, tetapi
pendidikan formal juga mempengaruhi sebagai wadah pengembangan secara
akademis.
Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat menyangkut nilai-nilai sosial,
pola-pola perilaku, organisasi, lembaga kemasyarakatan, lapisan dalam masyarakat,
kekuasaan dan wewenang, yang terjadi secara cepat atau lambat memiliki pengaruh
mendasar bagi pendidikan. Perubahan sosial tak lagi digerakkan hanya oleh sejenis
borjuis di Eropa abad 17 – 18 melawan kaum feodal, atau oleh kelas buruh yang ingin
mengakhiri semacam masyarakat borjuis di abad 19 untuk kemudian menciptakan
masyarakat nir kelas, atau oleh para petani kecil yang mencita-citakan suatu landreform. Juga lebih tak mungkin lagi keyakinan bahwa perubahan hanya dimotori oleh
kaum profesional yang merasa diri bebas dan kritis. Masyarakat sipil terdiri dari
aneka kekuatan dan gerakan yang membawa dampak perubahan di sana sini.

Esensi dari sekolah adalah pendidikan dan pokok perkara dalam pendidikan
adalah belajar. Oleh sebab itu tujuan sekolah terutama adalah menjadikan setiap
murid di dalamnya lulus sebagai orang dengan karakter yang siap untuk terus belajar,
bukan tenaga-tenaga yang siap pakai untuk kepentingan industri. Dalam arus
globalisasi dewasa ini perubahan-perubahan berlangsung dalam tempo yang akan
makin sulit diperkirakan. Cakupan perubahan yang ditimbulkan juga akan makin sulit

diukur. Pengaruhnya pada setiap individu juga makin mendalam dan tak akan pernah
dapat

diduga

dengan

akurat.

Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sedemikian pesat. Ekonomi mengalami
pasang dan surut berganti-ganti sulit diprediksi. Konstelasi kekuatan-kekuatan politik
juga

berubah-ubah.
Keadaan tersebut akan berpengaruh besar pada pendidikan. Oleh sebab itu

sekolah, di tingkat manapun, yang tetap menjalankan pendidikan dengan orientasi
siap pakai untuk para pelajarnya tidak boleh rusak akibat perubahan tetapi sebaliknya
harus mampu menjadi pengemban misi sebagai agent of changes tetapi sekedar
consumers of changes. Dari sekolah dengan pandangan siap pakai tidak akan

dihasilkan orang-orang muda yang dengan kecerdasannya berhasil memperbaiki
kedudukannya dalam susunan sosial output dari sekolah semacam itu hanya dua.
Pertama, orang-orang muda yang terlahir berada dan akan terus menduduki strata
sosial tinggi, Kedua, para pemuda tak berpunya yang akan tetap menelan kecewa
karena ternyata mereka makin sulit naik ke tangga sosial yang lebih tinggi dari orang
tua mereka. Sekolah yang tetap kukuh dengan prinsip-prinsip pedagogis, metodemetode pendidikan dan teknik-teknik pengajaran yang bersemangat siap pakai hanya
akan menjadi lembaga reproduksi sosial bukan lembaga perubahan sosial.
C. KESIMPULAN
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
masyarakat. Hal-hal yang berkaitan dengan perubahan sosial: Nilai-nilai sosial, Polapola perilaku, Organisasi, Lembaga kemasyarakatan, Lapisan dalam masyarakat,

Kekuasaan dan wewenang. Faktor Penyebab Perubahan Sosial: Laju penduduk ,
Penemuan-penemuan baru, Pertentangan, Pemberontakan / revolusi. Bentuk-bentuk
perubahan sosial: Lambat & Cepat, Kecil & Besar, Intended Change (perubahan yang
di kehendaki) dan Uninted Change (perubahan yang tidak di kehendaki).
Pendidikan adalah serangkaian kegiatan komunikasi antara manusia dewasa
dengan si anak didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam
rangka memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya. Pendidikan
memiliki peran strategis dan vital bagi kelangsungan suatu bangsa. Oleh perubahan
yang gencar terjadi, pendidikan bisa menjadi korban. Pendidikan yang kehilangan

pijakan akan terbang mengikuti arah angin perubahan yang sedang terjadi. Maka
perubahan sosial yang terjadi baik itu mengangkut nilai-nilai sosial, pola-pola
perilaku, organisasi, lembaga kemasyarakatan, lapisan dalam masyarakat, maupun
berkaitan dengan kekuasaan dan wewenang (politik), harus dihadapi dengan
perubahan dalam dunia pendidikan. Pendidikan justru harus mampu menjadi agen
perubahan, bukan menjadi korban perubahan.
D. REFERENSI
http://nursyafitriahcellow.blogspot.co.id/2014/08/pengaruh-perubahan-sosial.html?
m=1
https://www.google.com/search?q=pengertian+perubahan+sosial&ie=utf-8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-beta
http://aminnatul-widyana.blogspot.com/2011/07/pendidikan-dan-perubahansosial.html
Salam, Aprinus. 2007. Perubahan Sosial dan Pertanyaan tentang Kearifan Lokal.
Sumber : Jurnal Ibda` | Vol. 5 | No. 2 | Jul-Des 2007 | 257-275 2 P3M STAIN
Purwokerto dari: www.ibdajurnal.googlepages.com.
Widodo, Slamet. 2008. Perspektif Teori tentang Perubahan Sosial; Struktural
Fungsional dan Psikologi Sosial.