BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tata Kelola Sarana dan Prasarana dalam Pencapaian Target Akreditasi Sekolah pada Gugus Mina Kencana UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

  Penelitian ini ditinjau dari pendekatannya termasuk jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan segala upaya peneliti untuk merekam secara objektif rincian dari apa yang telah terjadi di lapangan, sehingga keputusan mengenai apa yang hendak ditulis harus didasari dengan usaha sungguh-sungguh dan cermat (Nasution, 2003).

  Menurut Sudjarwo (2001) penelitian deskriptif adalah penelitian yang bersifat eksploratif dan bertujuan untuk mengungkapkan gambaran keadaan sesuatu atau status fenomena yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang atau saat lampau.

  Dari kedua pendapat di atas, maka penelitian yang dilakukan guna memperoleh gambaran yang komprehensif tentang tata kelola sarana dan prasarana di Gugus Mina Kencana UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang menggunakan penelitian deskriptif.

  Dengan demikian upaya peneliti dalam mengumpulkan data pendukung diupayakan agar memperoleh data sebanyak-banyaknya dan dituangkan dalam bentuk laporan dan uraian.

  3.2 Subjek Penelitian

  Subjek dalam penelitian ini adalah para kepala sekolah pada Gugus Mina Kencana UPTD Pendidikan Kecamatan Bandunga Kabupaten Semarang yaitu meliputi SD Negeri Jimbaran, MI Sabilul Huda Blater, SD Negeri Pakopen 02, SDN Sidomukti 02, SDN Sidomukti 04, SD Negeri Jimbaran, MI Sabilul Huda Blater, dan SD Negeri Pakopen 02.

  3.3 Pengukuran dan Definisi Operasional

  Untuk mengukur suatu konsep dilakukan proses merumuskan pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan- pernyataan beserta kategori-kategori jawabannya dalam menyadap konsep tersebut. Pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan beserta kategori-kategori jawaban tersebut yang dinamakan indikator empirik (Ihalauw, 2004).

Tabel 3.1 Indikator Empiris Tata Kelola Sarana dan Prasarana

  

Sekolah

Aspek Indikator

  1. Menampung semua usulan dari unit kerja dan atau menginventarisaisi kekurangan perlengkapan sekolah

  2. Menyusun rencana kebutuhan Perencanaan

  3. Memadukan rencana kebutuhan dengan perlengkapan yang tersedia

  4. Memadukan rencana dengan anggaran

  5. Penetapan rencana pengadaan akhir

  1. Melibatkan guru dalam merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana sekolah Pengadaan

  2. Penerimaan bantuan BOS

  3. RAPBS

  1. Tata letak barang Penyimpanan

  2. Pemeriksaan gudang secara berkala

  3. Keadaan gudang

  1. Pembagian tugas dalam pemeliharaan Pemeliharaan sarana dan Penggunaan

  2. Pemanfaatan media belajar mengajar

  3. Motivasi membaca siswa

  1. Usaha perbaikan sarana dan prasarana

  2. Penyesuaian biaya rehabilitasi dengan Penghapusan daya pakai

  3. Pemahaman persyaratan penghapusan barang yang sudah tidak layak pakai

  1. Evaluasi program penadaan yang telah berjalan

  2. Membuat panduan pengawasan Pengawasan perlengkapan sekolah

  3. Membuat kode jenis pada setiap perlengkapan

3.4 Tempat dan Waktu Pengumpulan Data

  Penelitian ini dilaksanakan di Gugus Mina Kencana UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan

  51 Kabupaten Semarang, pada bulan September 2014. Gugus ini terdiri dari satu SD Inti yaitu SD Negeri Pakopen 02 dan tujuh SD Imbas yaitu SD Negeri Jimbaran, MI Sabilul Huda Blater, SD Negeri Sidomukti 03, SD Pakopen 01, SD Negeri Sidomukti 02, SDN Sidomukti 04, dan SD Kanisius Jimbaran. Dalam hasil akhir akreditasi terdapat tiga sekolah yang belum mencapai target akreditasi maksimal karena terkendala tata kelola sarana dan prasarana yaitu SD Negeri Jimbaran (75), MI Sabilul Huda Blater (79), SD Negeri Pakopen 02 (65) (lihat lampiran).

3.5 Jenis Data

1. Data Primer

  Data Primer diperoleh dan dikumpulkan secara langsung dari sumber pertama, yaitu subjek penelitian atau orang kunci (key informant) yang dianggap kompeten untuk memberikan informasi. Subjek penelitian atau informan kunci dalam penelitian ini terdiri dari kepala sekolah, tenaga pendidik dan kependidikan dan komite sekolah. Teknik yang digunakan untuk mendapatkan subjek penelitian atau informan tersebut adalah purpose sampling (dipilih sesuai dengan tujuan penelitian). Kriteria yang digunakan untuk mendapatkannya adalah : (1) subjek penelitian atau informan tersebut sudah cukup lama dan secara intensif menyatu dengan kegiatan atau bidang yang menjadi kajian penelitian ini; (2) terlibat dengan kegiatan atau bidang tersebut; dan (3) memiliki waktu yang cukup untuk memberikan informasi.

2. Data Sekunder

  Data sekunder diperoleh dari data yang telah diolah dan disajikan oleh pengumpul data primer atau pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini terdiri dari berbagai macam dokumen tertulis yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3.6 Prosedur dan Teknik Pengumpulan Data

  Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.

1. Tahap Persiapan

  a. Membuat Rancangan Penelitian

  Setelah mempelajari fokus masalah yang akan diteliti peneliti membuat rangcangan penelitian. Rancangan penelitian ini memberikan gambaran tentang hal-hal yang akan dilakukan dalam penelitian yang direncanakan. Rancangan ini berisi tentang latar belakang pentingnya penelitian ini, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian dan kajian teoritisnya.

  b. Membuat pedoman Wawancara

  Peneliti membuat beberapa pedoman wawancara sesuai dengan kategori jenis tugas yang dimiliki oleh subjek penelitian, yaitu pedoman wawancara untuk pendidik (termasuk kepala sekolah), orang tua, dan komite sekolah. Pedoman wawancara ini menggunakan

  53 Permen Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI.

2. Tahap Pelaksanaan

  a. Tata Kelola Sarana dan Prasarana Menurut Manajemen Internal Sekolah

  Peneliti mengumpulkan data kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam (indepth interview), observasi, dan studi dokumentasi.

  1) Wawancara Mendalam Wawancara mendalam dengan subjek penelitian dilakukan dengan membuat perjanjian terlebih dahulu, sehingga subjek penelitian mengetahui bahwa dirinya akan diwawancarai.

  Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan kepala sekolah di Gugus Mina Kencana. Dalam melakukan wawancara, peneliti menggunakan buku catatan.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Pertanyaan Resonden Tema Pertanyaaan Acuan (Sumber)

  Permen Nomor

  24 Tahun 2007 Tata Kelola Sarana Tentang Kepala Sekolah dan Prasarana Standar Sarana

  Dan Prasarana

  2) Observasi Observasi dilakukan peneliti untuk melengkapi dan mengecek data hasil wawancara yang berkaitan dengan lingkungan fisik dan cara manajemen sekolah dalam mengelola sarana dan prasarana. 3) Studi Dokumentasi

  Peneliti melakukan studi dokumentasi untuk melengkapi dan mengecek data hasil wawancara tentang tata kelola sarana dan prasarana yang berkaitan dengan akreditasi sekolah.

  b. Analisis SWOT Peneliti melakukan brainstorming (curah gagasan) dengan anggota manajemen sekolah untuk mengidentifikasi faktor

  • – faktor strategis internal dan faktor
  • – faktor strategis eksternal pada SD Inti yaitu SD Negeri Pakopen 01 dan tiga SD Imbas yaitu SD Negeri Jimbaran, MI Sabilul Huda Blater, SD Negeri Pakopen

  02. Hasil brainstorming tersebut digabungkan dengan data sementara yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi, selanjutnya dijadikan dasar menyusun panduan pertanyaan identifikasi faktor internal dan faktor eksternal. Panduan pertanyaan tersebut didiskusikan dalam

  

focus group discussion (diskusi kelompok terfokus)

  dengan manajemen sekolah. Kriteria yang digunakan untuk menentukan peserta focus group discussion adalah : (1) mereka terlibat secara intens dalam masalah yang diteliti; (2) mereka memiliki pemahaman yang baik terhadap masalah yang akan dibicarakan; dan (3) mereka memiliki kepedulian terhadap masalah yang akan didiskusikan.

  55

3.7 Teknik Analisis Data

  Teknik analisis yang digunakan adalah analisis matrik SWOT, analisis matrik IFAS dan analisis matrik EFAS. Matrik terdiri dari daftar: (1) kekuatan (strength) merupakan kelebihan dari sekolah tersebut, (2) kelemahan (weakness) memuat berbagai komponen yang kurang menunjang atau menghambat tujuan dari sekolah, (3) peluang (opportunity) membahas kemungkinan potensi yang dapat dikembangkan oleh sekolah, dan (4) ancaman (threats) membahas kemungkinan yang berpengaruh terhadap keberlanjutan kegiatan sekolah.

  Langkah analisis SWOT sebagai berikut: (1) melakukan pengklasifikasian data, factor apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan sebagai factor internal sekolah, peluang dan ancaman sebagai factor eksternal sekolah. Pengklasifikasian ini akan mengahasilkan table informasi SWOT, (2) pemberian skor pada masing- masing item kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, (3) pemberian bobot pada masing-masing item kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, (4) total skor kali bobot untuk masing-masing factor, (5) melakukan analisis SWOT yaitu membandingkan antara factor eksternal Peluang (opportunity) dan Ancaman (threats) dengan factor internal organisasi Kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness), (6) dari hasil analisis kemudian diinterpretasikan dan dikembangkan menjadi keputusan pemilihan strategi yang memungkinkan untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih biasanya hasil yang paling memungkinkan (paling positif) dengan resiko dan ancaman yang paling kecil. Menurut Sagala (2010)

  Strategi SO merupakan menggunakan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada, strategi WO yang berarti memperbaiki kelemahan dan mengambil manfaat dari peluang, strategi ST yaitu menggunakan kekuatan dan menghindari ancaman, strategi WT dapat diartikan mengatasi kelemahan dan menghindari ancaman.

  Strategi yang diperoleh dijadikan feedback sekolah dasar sebagai acuan strategi tata kelola sarana dan prasarana untuk mencapai target akreditasi maksimal.

3.8 Validitas dan Reliabilitas Data

  Pengujian validitas dan reliabilitas terhadap data yang diperoleh dalam penelitian ini dilakukan dengan uji kredibilitas (kepercayaan). Pengujian kredibilitas dimaksudkan untuk menguji nilai kebenaran dari data yang diperoleh. Peneliti melakukan pengujian kredibilitas dengan cara triangulasi.

  Trianglulasi adalah pengecekan data penelitian dari berbagai sumber dengan menggunakan berbagai teknik dan berbagai waktu (Sugiyono, 2010). Sesuai dengan pengertian ini, peneliti melakukan pengujian kredibilitas data dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

  Triangulasi sumber dilakukan dengan cara menanyakan hal yang sama kepada sumber yang berbeda

  • – beda. Dalam penelitian ini, sumber datanya adalah kepala sekolah, guru, dan komite sekolah pada

  57 beberapa anggota gugus. Untuk triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek hal yang sama dengan teknik yang berbeda, yaitu dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.

Dokumen yang terkait

18 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian

0 0 24

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE ROLE PLAYING SISWA KELAS V SD NEGERI JUBELAN 01 KECAMATAN SUMOWONO TAHUN PELAJARAN 20162017 Laporan Tugas Akhir Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 15

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat dan Hasil Belajar tentang Pemahaman Penjumlahan dan Pengurangan Menggunakan Model Treasure Hunt Berbantuan Media Gambar pa

0 0 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat dan Hasil Belajar tentang Pemahaman Penjumlahan dan Pengurangan Menggunakan Model Treasure Hunt Berbantuan Media Gambar pada Sis

0 0 18

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat dan Hasil Belajar tentang Pemahaman Penjumlahan dan Pengurangan Menggunakan Model Treasure Hunt Berbantuan Media Gambar

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat dan Hasil Belajar tentang Pemahaman Penjumlahan dan Pengurangan Menggunakan Model Treasure Hunt Berbantuan Media Gambar pada Siswa Kelas 2

0 0 35

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat dan Hasil Belajar tentang Pemahaman Penjumlahan dan Pengurangan Menggunakan Model Treasure Hunt Berbantuan Media Gambar pada Siswa Kelas 2

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat dan Hasil Belajar tentang Pemahaman Penjumlahan dan Pengurangan Menggunakan Model Treasure Hunt Berbantuan Media Gambar pada Siswa Kelas 2

0 2 132

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tata Kelola Sarana dan Prasarana dalam Pencapaian Target Akreditasi Sekolah pada Gugus Mina Kencana UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

0 0 10

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tata Kelola Sarana dan Prasarana dalam Pencapaian Target Akreditasi Sekolah pada Gugus Mina Kencana UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

0 0 38