BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Peran Komite Sekolah dalam Penyusunan Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah (RAKS) dengan Model in House Training di Gugus Lokantara Kecamatan Temanggung

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian

  Penelitian ini dilakukan Kelompok Kerja Guru Gugus Lokantara Kecamatan Temanggung Kabupa ten Temanggung, dengan sekretariat Gugus SD Negeri Manding Kecamatan Temanggung. SD Imbas yang ada di Gugus Lokantara ada empat (4) Sekolah Dasar diantaranya adalah: 1) SD Negeri Tlogorejo, 2) SD Negeri Joho, 3) SD Negeri Kebonsari dan 4) SD Negeri Gilingsari. Sekolah Dasar yang tergabung pada Gugus Lokantara Kecamatan Temanggung sejumlah lima (5) Sekolah itu terdiri satu (1) SD Inti sebagai pusat Kegiatan dan empat (4) SD Imbas.

  Sekolah Dasar yang tergabung di Gugus Lokantara berada di pinggiran kota Temanggung.

Tabel 3.1 Jadwal Pengumpulan Data Penelitian Tahapan Bulan

  No Kegiatan Feb Mar Apr Mei

  1 Persiapan Penelitian

  2 Pelaksanaan Penelitian

  6 Penyusunan Laporan dan Revisi Laporan

  3.2 SubjekPenelitian

  Subyek pada kegiatan penelitian ini adalah komite sekolah yang ada di setiap SD yang tergabung dalam Gugus Lokantara meliputi Ketua komite Sekolah, Sekretaris, Bendahara dan Sekretaris Bidang lainnya. Kegiatan penelitian berfokus pada “Peran Badan Pertimbangan Komite Sekolah”. Salah satu peran Badan pertimbangan komite sekolahh adalah bidang Perencanaan Sekolah meliputi: 1) Mengidentifikasi sumber daya pendidikan dalam sekolah, 2) Memberikan masukan untuk penyusunan RAPBS, 3) Menyelenggarakan rapat RAPBS/RAKS (sekolah, orangtua siswa, masyarakat), 4) Memberi kan pertimbangan perubahan RAPBS/RAKS, 5) Ikut mengesahkan RAPBS bersama kepala sekolah.

  3.3 Jenis Penelitian

  Kegiatan penelitian ini merupakan penelitian tindakan dengan permasalahan penelitian yang diambil. Batasan dari penelitian ini adalah Peran badan pertimbangan komite sekolah pada masing- masing sekolah di Gugus Lokantara UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung.

3.4 Sumber Data

  Untuk memproleh data dalam penelitian ini bersumber dari dokumen, hasil wawancara dan observasi peleksanaan kegiatan In House Training. Sumber data tersebut terinci sebagai berikut: 1)

  Dokumen yang berhubungan dengan keberadaan Komite Sekolah antara lain: a.

  Keputusan MenteriPendidikan Nasional Nomor 044/u/2002 tentang Dewan Pendidik an dan Komite Sekolah.

  b.

  Program Komite Sekolah di lingkungan Gugus Lokantara Kecamatan Temanggung, c. Rencana Anggaran Kerja Sekolah (RAKS) dari lima (5) Sekolah di lingkungan Gugus Lokan tara

  2) Wawancara: Wawancara dimaksudkan untuk memperoleh data yang bersumber dari Kepala

  Sekolah dan Ketua Komite Sekolah se Gugus Lokantara Kecamatan Temanggung

  3) Observasi: Observasi dilakukan pada kegiatan pelatihan (IHT), dimana para pengurus Komite

  Sekolah menerima materi Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/u/2002 tentang Dewan Pendidik an dan Komite Sekolah.

3.5 Variabel Penelitian

  Variabel dalam penelitian ini adalah pelaksa naan pendidikan dan pelatihan dengan model IHT untuk meningkatkan peran badan pertimbangan komite sekolah. Kenyataan kondisi dilapangan peran tersebut masih randah. Sehingga perlu adanya kegiatan untuk mengatasi kesenjangan tersebut. Langkah-langkah yang digunakan dalam pelaksana an kegiatan pendidikan dan pelatihan dengan model In House Training (IHT) adalah langkah-langkah yangg dikemukakan oleh Goad (2006:12) sebagai berikut : 1)

  Analisis kebutuhan pelatihan (analyze to deter

  mine training requirements),

  2) Desain pendekatan pelatih an (design the training

  approach),

  3) Pengembangan materi pelatihan (develop the train

  ing materials),

  4) Pelaksanaan pelatihan (conduct the training), dan

5) Evaluasi dan pemutakhiran pelatihan (evaluate and update the training).

3.6 ProsedurPenelitian

  Pada prosedur penelitian ini peneliti menjabar kan prosedur-prosedur yang akan di laksanakan pada kegiatan peningkatan peran badan pertim bangan komite sekolah dengan model In House

  Training (IHT).

  1) Pra pelatihan

  Pada tahap ini langkah pertama yang dilakukan mengadakan studi dokumen dengan mengkaji dokumen yang berhubungan dengan keberada an dan kegiatan komite sekolah antara lain : a. MenteriPendidikan Nasional

  Keputusan Nomor 044/u/2002 tentang Dewan Pendidik an dan Komite Sekolah.

  b.

  Rencana Anggaran Kerja Sekolah (RAKS) dari lima (5) Sekolah di lingkungan Gugus Lokan tara c. Program Komite Sekolah di lingkungan Gugus Lokantara Kecamatan Temanggung.

2) Tahap pelaksanaan penelitian.

  Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan dari persiapan sampai pelaksanaan pelatihan. Tahapan tersebut memuat langkah-langkah yang diperlukan dalam pelatihan antara lain: a.

  Analisis kebutuhan pelatihan (analyze to deter mine training requirements). Pada langkah ini peneliti menganalisis kebutuh an-kebutuhan yang diperlukan dalam pelaksa naan pelatihan antara lain sebagai berikut: (1)

  Penyusunan panitia penyelenggara (2) Mendata peserta pelatihan. (3)

  Mempersiapkan daftar hadir (nara sumber, peserta pelatihan, panitia penyelenggara pelatihan). (4)

  Memastikan jumlah kebutuhan untuk anggaran kegiatan (anggaran administrasi, anggaran nara sumber, anggaran untuk penggandaan materi, anggaran konsumsi). (5)

  Menentukan waktu dan tempat pendidikan dan latihan.

  b.

  Desain pendekatan pelatihan (design the

  training approach)

  Pada langkah ini peneliti menentukan pende katan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan para komite sekolah yaitu pendekatan In House Training.

  c.

  Pengembangan materi pelatihan (develop the

  train ing materials),

  Pada langkah ini peneliti menentukan materi yang akan disajikan dalam kegiatan pendidik an dan latihan dengan pendekatan In House Training.

  Materi tersebut tercantum pada tabel di bawah ini.

  Tabel: 3.2

  Pengembangan Materi Kegiatan pendidikan dan pelatihan Dengan pendekatan In House Train ing Untuk meningkatkan peran komite sekolah Gugus Lokantara kecamatan Temanggung

NO PENGEMBANGAN MATERI

  1 Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/u /2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah.

  2 Rencana Anggaran Kerja Sekolah (RAKS) dari lima (5) Sekolah di lingkungan Gugus Lokantara Program Komite Sekolah di lingkungan Gugus Lokantara

  3 Kecamatan Temanggung.

  4 Implementasi Diskusi penyusunan RAKS dan Program Komite Sekolah di masing-masing sekolah

  5 Validasi hasil diskusi komite sekolah dengan dewan guru dari masing-masing sekolah

  d.

  Pelaksanaan pelatihan (conduct the training) Pada tahap ini kegiatan yangg dilaksanakan antara lain: (1)

  Mengisi daftar hadir (2)

  Menerima materi pelatihan (3)

  Penyampaian materi (4)

  Pengurus komite Sekolah dan dewan guru di masing-masing sekolah mengadakan diskusi menyusun RAKS dan Program Komite Sekolah

  (5) Pemvalidasian hasil diskusi kelompok dari masing-masing sekolah di gugus lokantara ke camatan Temanggung e.

  Evaluasi dan pemutakhiran pelatihan (evalu ate and update the training).

  Pada langkah ini peneliti mengadakan evaluasi dari semua elemen peleksanaan pendidikan dan pelatihan dengan In House Training antara lain: (1)

  Mengevaluasi panitia penyelenggara, (2)

  Mengevaluasi nara sumber, (3)

  Mengevaluasi peserta pendidikan dan pelatihan, (4) Mengevaluasi kesesuaian materi pelatihan.

3.7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer yang bersumber dari Kepala sekolah se Gugus Lokantara Kecamatan Temanggung serta Ketua Komite sekolah sebagai peserta pelatihan.Cara memperolehnya dengan meng gunakan instrumen wawancara dan observasi/ pengamatan yang terprogram menjadi empat kelom pok pelaksanaan.

  

Pertama, studi dokumentasi dilaksanakan pada

  pra pelatihan dengan maksud untuk mencari data sebagai dasar pelaksanaan kegiatan pelatihan.

  

Kedua, data diperoleh pada awal kegiatan pelatihan

  dengan maksud untuk mengumpulkan data kesiap an peserta pelatihan dan kesiapan instruktur dalam pelaksanaan pelatihan.

  

Ketiga, data diperoleh pada pertemuan kedua

  kegiatan pelatihan, dengan maksud untuk mengum pulkan data kondisi peserta pelatihan hubungnnya dengan kegiatan dan tugas yang diberikan oleh instruktur.

  

Keempat, pada pertemuan ketiga ini peneliti mengum

  pulkan data keberhasilan dalam penyusunan RAKS/ RAPBS bagi para peserta pelatihan dengan jalan mengadakan memvalidasi hasil kerja .

3.8 Teknik Analisis Data

  Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara dan dokumentasi. Sehingga peneliti dalam proses menganalisa data menggunakan proses sebagai berikut: 1) data yang diperoleh dari studi dokumentasi yang dilaksanakan pada pra pelatihan dianalisa untuk dijadikan landasan kegiatan pelatihan sesuai dengan kebutuhan para peserta pelatihan. 2) pada tahap pertama pertemuan pertama, instruk tur dan peserta pelatihan akan dianalisis tentang kesiapan dan keseriusannya, kesesuaian materi yang disajikan oleh instruktur sesuai dengan harapannya atau tidak. 3) pada pertemuan kedua pelaksanaan diskusi kelompok diantara komite sekolah dan dewan guru di sekolah masing-masing di Gugus Lokantara Kecamatan Temanggung. 4) pada pertemuan ketiga yang dianalisis adalah hasil pengamatan tentang validasi penyusunan RAKS/RAPBS.

3.9 Teknik Validasi Data

  Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Data yang diperoleh dinyatakan valid apabila data yang dilapor kan oleh peneliti sama dengan data yang sesung guhnya terjadi pada di lapangan sebagai obyek pene litian.

  Selanjutnya uji validitas dalam penelitian ini peneliti menggunakan triiangulasi dengan tujuan bukan hanya mencari kebenaran tentang berapa fenomena yang ada, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan. Uji validasi dengan triiangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data, bila dibanding kan dengan satu pendekatan.

  Atas dasar uraian diatas maka uji validitas yang digunakan peneliti adalah dwiangulasi. Antara lain sebagi berikut: 1.

  Triangulasi data dengan cara membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, data hasil wawancara dengan dokumentasi dan data hasil pengamatan dengan dokumentasi. Hasil perbandingan ini diharapkan dapat menya tukan persepsi atas data yang diperoleh.

  2. Triangulasi metode, dengan cara mencari data lain tentang sebuah fenomena yang diperoleh dengan menggunakan metode yang berbeda yaitu pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Kemu dian hasil yang diperoleh dengan menggu nakan metode ini dibandingkan dan disimpulkan sehing ga memperoleh data yang bisa dipercaya.

  Pengecekan keabsahan data penelitian ini, penulis melakukan tiga hal tersebut diatas sebagai penyatuan persepsi dari hasil data yang diperoleh penulis dari pihak dinas, kepala sekolah, guru maupun semua hal yang diperoleh penulis dalam observasi atau pengamatan.

3.10 Indikator Kinerja

  Keberadaan Komite Sekolah harus bertumpu pada landasan partisipasi masyarakat dalam mening katkan kualitas pelayanan dan hasil pendidikan di sekolah. Bentuk pelayanan komite sekolah tersebut tertuang dalam Peran komite sekolah. Peran komite sekolah itu antara lain sebagai beri kut: 1) Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendi dikan di satuan pendidikan, 2) Pendukung (suppor

  ting agency), baik yang berwujud finansial, pemikir

  an, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidik an di satuan pendidikan, 3)Pengontrol (controlling

  agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas

  penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan, 4) Mediator antara pemerintah (ekseku tif) dengan masyarakat di satuan pendidikan.

  Indikator kinerja dalam kegiatan penelitian ini adalah penelitian dikatakan berhasil apabila komite sekolah melaksanakan peran sertanya sebagai badan pertimbangan khususnya dalam penyusunan RAKS/ RAPBS dengan memasukkan delapan (8) Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dalam lingkungan gugus lokantara ada lima (5) Sekolah Dasar yang terga bung, sehingga dikatakan berhasil apabila minimal tiga (3) Sekolah Dasar di lingkungan gugus lokantara melaksanakan perannya komite sekolah sebagai badan pertimbangan.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Discovery Learning Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 35

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Discovery Learning Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Discovery Learning Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar

0 4 114

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Bantuan Operasional Sekolah di SD Negeri Mojosari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung Tahun Anggaran 2014

0 0 40

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pembinaan Guru untuk Meningkatkan Kedisiplinan Guru pada Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SDIT Cahaya Insani Temanggung

0 0 12

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pembinaan Guru untuk Meningkatkan Kedisiplinan Guru pada Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SDIT Cahaya Insani Temanggung

0 0 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pembinaan Guru untuk Meningkatkan Kedisiplinan Guru pada Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SDIT Cahaya Insani Tema

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pembinaan Guru untuk Meningkatkan Kedisiplinan Guru pada Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SDIT Cahaya Insani Temanggung

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Peran Komite Sekolah dalam Penyusunan Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah (RAKS) dengan Model in House Training di Gugus Lokantara Kecam

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peningkatan Peran Badan Pertimbangan Komi te Sekolah 2.1.1 Hakikat Peningkatan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Peran Komite Sekolah dalam Penyusunan Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah

0 0 16