PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI QUR'AN HAD ITS MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS V MI MA'ARI F GRABAG I KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 (PENELITIAN TINDAKAN KELAS) - Test Repository

  PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI QUR'AN HAD ITS MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS V MI MA'ARI F GRABAG I KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0 (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)

  S K R I P S I Diajukan untuk Memperoleh Gelar

  Sarjana Pendidikan Islam Oleh:

  FATKHUL MUJIB

  NIM: 11408170

  JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI S A L A T I G A 2010

  K E M E N T E R IA N A G A M A SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http/'/www. salatiga.ac. id e-mai i: akademik@stain. ac. id PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara: Nama : Fatkhul Mujib NIM :11408170 Jurusan : Tarbiyah Program studi : Ektensi PAI Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI

  QUR’AN HADITS MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS

  V MI MA’ARIF GRABAG I Kab. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Sudah dapat diajukan dalam siding munaqosah.

  Demikian surat ini,harap menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  2010

  M. Hafidz, M. Ag

  N IP .19730801200312 1 002

  K E M E N T E R IA N A G A M A SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http/

PENGESAHAN KELULUSAN

  Skripsi saudara Fatkhul Mujib dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408170 yang berjudul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI QUR’AN

  

HADITS MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS V MI

MA’ARIF GRABAG I Kab. MAGELANG TAHUN PELAJARAN

2009/2010, telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah,

  Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada 28 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

  Salatiga, 28 Agustus 2010

  18 Ramadhan 1431 Panitia Ujian

  Ketua Sidang Sekretaris Sidang

  Maslikhatul Umami, MA Drs. H. A Mahzumi, M. Ag

  NIP : 19500515 198103 1 005 NIP : 19800513 200312 2 003

I. Hafi3z, M\ Ag

  NIP. 19730801200312 1 002

  K E M E N T E R IA N A G A M A SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga hiip. id PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Fatkhul Mujib NIM : 11408170 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Ektensi (Pendidikan Agama Islam) Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 13 Agustus 2010 Y anguieny atakan,

  Fatkhul Mujib

  N IM :11408170

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

  1 * v? idlll^ax-ls ! ji

  

\i>-

  Ajji ^jA

  \jTj>J

  ^ • jjJJI Ijb J-l

  ^35 Artinya

  :

  £)aw hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka, oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. *

  V jjjl Vt ^ Vnr.U ^ tjlj

  Artinya: Ambillah kesempatan semasa muda, in gat! sesungguhnya masa muda tidak selamanya.

  PERSEMBAHAN Ibuku tercinta terimakasih atas do’a dan dukungannya.

  Saudara-saudaraku, sahabat-sahabat seperjuanganku yang selalu memberi semangat, semoga kalian sukses dalam meraih cita-cita yang diharapkan dan saudari ku Annisah yang tidak pernah lelah untuk memberi “su p p o rt dalam diriku v

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Ilahi Robbi, karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Penelitian Tidakan Kelas (PTK) ini dapat kami laksanakan dan kami selesaikan sesuai dengan rencana dengan judul:

  PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI QUR’AN HADITS MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS V MI M A ’ARIF GRABAG I KABUPATEN MAGELANG TAHUN

  PELAJARAN 2009/2010 Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini berlangsung selama 2 bulan yaitu sejak bulan Juni 2010 dan berakhir sampai dengan bulan Agustus Sholawat serta salam tercurahkan kepada Baginda Nabi Agung Muhammad Saw yang kita tunggu syafa’atnya besuk di yaumil kiamah. Pelaksanaan kegiatan Penelitian Undakan Kelas ini tidak akan terwujud tanpa adanya pemberian kesempatan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi - tingginya kepada:

  1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag. selaku ketua STAIN Salatiga.

  2. M. Hafidz, M. Ag yang sangat sabar dan teliti didalam membimbing skripsi ini.

  3. Drs, Joko Sutopo M.Pd. selaku ketua program PAT STAIN Salatiga.

  4. Subandi, S.Pdl Kepala Ma'arif Grabag I, atas kesempatannya sehingga kami bisa melaksanakan penelitian.

  5. Bapak Ibu Guru MI Ma'arif Grabag I, kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.

  

vi

  6. Siswa-siswi MI Ma'arif Grabag I, kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang

  7. Kepada ibuku tersayang yang selalu mendo’akan dan sekaligus mendukung untuk segera terselesaikan dalam pembuatan skripsinya.

  8. Kepada adikku tercinta Anisah yang memberi semangat dalam pembuatan skriosi ini.

  9. Seluruh teman-teman angkatan 2010 yang memberikan kesemangatan untuk terselesainya skripsi ini.

  10. Dan teman-teman yang mengenalku dan membaca tulisan ini.

  Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Penelitian Tidakan Kelas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik, saran dan masukan yang dapat kami gunakan untuk menyempurnakan kegiatan penulisan hasil penelitian mendatang.

  Semoga Allah selalu mencurahkan rahmat, bimbingan dan petunjukNya kepada kita semua. Amiin Salatiga, 13 Agustus 2010

  Peneliti

  Fatkhul Mujib

  N IM : 11408170

  

ABSTRAK

FATKHUL M U JIB, 2010. Peningkatan Prestasi Belajar Materi Q ur’an

Hadits Melalui Metode Resitasi Pada Siswa Kelas V M I M a ’a rif

Skripsi. Grabag I Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010.

  Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Pembimbing : M. Hafidz, M. Ag

  Kata K unci: Metode Resitasi, Peningkatan Prestasi Belajar

  Berdasarkan pengamatan peneliti di MI Ma'arif Grabag I, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang perlu adanya peningkatan Prestasi Belajar pada siswa kelas V agar mencapai hasil yang lebik baik dari sebelumnya. Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimana metode pengajaran qur’an hadits di MI Ma’arig Grabag I Kab. Magelang. Selama ini. (2) Bagaimana penerapan metode resitasi dalam mata pelajaran qur’an hadits di MI Ma’arif Grabag I Kab.

  Magelang. (3) Bagaimana hasil atau prestasi siswa dalam mata pelajaran qur’an hadits melalui metode resitasi di MI Ma’arif Grabag I.

  Tujuan Penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengaruh penerapan metode resitasi terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran qur’an nadits di kelas V MI Ma’arif Grabag I Kec. Grabag Kab. Magelang (2) untuk mengetahui pengaruh penerapan metode resitasi terhadap peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran qur’an hadits di kelas V MI Ma’arif Grabag I Kec. Grabag Kab. Magelang.

  Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas menggunakan dua siklus dengan metode resitasi atau pemberian tugas. Subyek penelitian sebanyak 28 siswa.

  Analisis data menunjukkan pada siklus I mean meningkat menjadi 78.57 dan siklus II menjadi 89,5. Prosentase pencapaian KKM pada siklus I meningkat sebesar 26,03 % dan pada siklus II meningkat 28 %. Analisis data tersebut membuktikan bahwa dengan menggunakan metode resitasi atau pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang hadits Taqwa, ciri-ciri orang munafik dan juga meningkatkan prosentase pencapaian nilai KKM pada siswa kelas V MI Ma'arif Grabag I kecamatan Grabag.

  Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan penerapan metode resitasi atau pemberian tugas memiliki dampak positif dalam peningkatan kemampuan siswa guna mengerjakan soal-soal tentang hadits taqwa dan hadits tentang ciri-ciri orang munafik dapat dilihat dari semakin meningkatnya penguasaan terhadap materi yaitu ketuntasan belajar pada siklus I dan siklus II

  DAFTAR ISI

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  BAB II KAJIAN PUSTAKA

  

  

  

  

  

  

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

  

  

  

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

  

  

  

  

  

  BAB V PENUTUP

  

Daftar Tabel

  

  

BABI

PENDAHULUAN

  A. L atar Belakang Masalah Dalam pencapaian hasil atau prestasi siswa dalam kelas diusahakan bisa mendengarkan dan melihat guru agar apa yang disampaikan bisa diterima oleh siswa dengan baik. Dalam hal ini siswa diberi motivasi agar selama proses belajar mengajar tidak ada satupun yang bermain, bercerita maupun tidur. Prestasi yang dicapai dalam belajar mengajar, guru sering mengadakan evaluasi, mulai dari ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan semester sampai Evaluasi Belajar Tahap Akhir (EBTA). Dari evaluasi itu guru bisa memilah dan memilih dari tengah semester atau semester siswa bisa diketahui sejauh mana kemampuan atau prestasi yang dicapainya.

  Hasil evaluasi akan lebih baik bila sudah diadakan pengukuran- pengukuran sebelumnya karena dalam pengukuran itulah kita menentukan alat dan tekhnik tentang apa yang hendak diukur yang sudah tentu didasarkan atas pemikiran dan pertimbangan yang tepat dan akurat (Zainal Arifin,

  1990:2). Setelah mengadakan evaluasi guru mengetahui nilai-nilai atau kualitas yang bisa dibandingkan dengan nilai yang lain. Kalau ada prestasi dalam belajar kurang, guru sesegera mungkin untuk mengadakan pengayaan. Mata pelajaran Qur’an hadits sangatlah penting di pelajari untuk membantu siswanya dalam membaca al Qur’an dan hadits - hadits Nabi dengan baik dan benar. Pelajaran ini diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Grabag I.

  Mata pelajaran qur’an hadits memuat kehidupan sehari-hari seperti mengajak untuk mengambil petunjuk dari Al Qur’an dan berpegang teguh dengan tali agama Alloh yang kokoh, yaitu Islam (Raqith Hasan Hamad, 2001:73), mengajarkan untuk bersilaturahim, menghormati kepada orang yang lebih tua dan menyayangi dengan lebih mudah, ciri-ciri orang bertaqwa dan lain-lainnya. Pelajaran ini akan dikuti oleh siswa dengan senang serta menggunakan metode yang tepat pula. Madrasah Ibtidaiyah adalah sekolah yang mengajarkan mata pelajaran-mata pelajaran agama Islam dan mata pelajaran umum sesuai undang-undang pendidikan tahun 1989, Madrasah juga hams menerapkan kurikulum nasional 1994 yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Azra Azyumardi, 2000 :72).

  Mata pelajaran qur’an hadits yang digunakan di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Grabag 1 adalah dengan metode ceramah, metode ini membuat siswa bersemangat dalam mencapai keberhasilan. Dengan metode mengajar yang bermutu, bahan yang sulit sekalipun dapat disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami oleh murid termasuk murid yang tidak terhitung pandai.

  Keberhasilan dalam melakukan tugas menambah siswa semangat belajar dengan sendirinya ketekunan belajar. Semakin siswa mendapat dorongan dan kepuasan atas kemampuannya menguasai materi (qur’an hadits) makin besar pula ketekunannya. Memberi tugas yang dapat dikerjakannya dengan baik, sehingga siswa mengalami rasa sukses (Nasution, 2005: 48) Dalam alqur'an surat Al Mujadilah ayat 11 Allah berfirman :

  Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajad (Q.S. Al Mujadilah: 11) Metode resitasi atau pemberian tugas sangat tepat untuk dilakukan.

  Dengan demikian siswa dapat meningkatkan prestasinya melalui ketekunan dalam belajar setiap hari.

  Oleh karena itu penulis perlu melakukan tindakan kelas. Penelitian ini diharapkan siswa dapat menekuni sekaligus meningkatkan keaktifan siswa dalam segala hal lebih-lebih yang berkaitan dengan penulisan. Peneliti mengambil ju d u l: ’’PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI QUR’AN HADITS MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF GRAB AG I Kab. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasar latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana penerapan metode resitasi dalam mata pelajaran qur’an hadits di MI Ma’arif Grabag I Kab. Magelang ?

  2. Bagaiman hasil atau prestasi siswa dalam mata pelajaran Qur’an Hadits melalui metode resitasi di MI Ma’arif Kec. Grabag I Kab. Magelang ? C. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang diharapkan siswa dapat mencapai hasil yang optimal dalam kegiatan penelitian ini sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui penerapan metode resitasi dalam mata pelajaran Al qur’an hadits di kelas V MI Ma'arif Grabag I, Kec Grabag, Kab.

  Magelang selama ini?

  2. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Qur’an hadits di kelas V Ml Ma'arif Grabag I, Kec. Grabag, Kab.

  Magelang setelah menggunakan metode resitasi.

  D. Hipotesis Tindakan Dan Indikator Keberhasilan

  1. Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian.

  (Hadeli, 2006:47). Sedangkan dalam pengertian yang lain Hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian. (Suharsimi Arikunto, 1995:71)

  Dari pengertian diatas maka hipotesis yang diajukan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah penggunaan melalui metode

  4 resitasi dapat meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran Qur’an hadits kelas V MI Ma'arif Grabag I, kec Grabag, Kab. Magelang tahun pelajaran 2009/2010.

  2. Indikator Keberhasilan Untuk mengetahui tingkat perkembangan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada materi Qur’an Hadits, penulis membandingkan:

  a. Perkembangan nilai rata-rata dari post test siklus I, post test siklus II, semakin baik nilai rata- rata tersebut berarti semakin meningkat kemampuan siswa dalam mengerjakan qur’an hadits melalui metode resitasi.

  b. Peningkatan yang signifikan nilai pelajaran Qur’an Hadits dari semester satu (sebelum dilakukan Tindakan Kelas) dengan nilai Qur’an Hadits sesudah dilakukan Tindakan Kelas (siklus I, dan siklus

  II). Berarti semakin meningkat nilai rata-rata Qur’an Hadits, maka semakin meningkat kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas Qur’an Hadits.

  c. Peningkatan siswa yang mencapai nilai KKM, berarti semakin meningkat maka semakin meningkat kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal Qur’an Hadits.

E. Kegunaan Penelitian

  Hasil dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas V ini akan memberikan manfaat yang berguna bagi perorangan maupun institusi / lembaga:

  1. Bagi Guru Dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas ini guru akan mengetahui segala kekurangan yang ada dalam dirinya dan dapat dipergunakan sebagai bahan koreksi dan perbaikan untuk proses pembelajaran berikutnya.

  2. Guru lain Meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran qur’qn hadist serta menambah kepercayaan dalam meningkatkan kualitas siswa dirumah.

  3. Bagi Siswa Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis hadits ataupun aya-ayat qur’an untuk diperbaiki lagi serta bisa belajar lagi di iumah untuk lebih baik.

  4. Bagi sekolah Hasil penelitian ini akan memberikan nama baik yang berguna untuk perbaikan proses pembelajaran di sekolah itu sendiri khususnya dan sekolah lain pada umumnya.

F. Definisi Operasional

1. Pengertian Prestasi

  Menurut Gagne Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dalam melakukan kegiatan. Belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan- latihan dan pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karenaperistiwa kebetulan.

  2. Pengertian Belajar

  Belajar

  adalah perubahan relative permanent dalam tingkahlaku :.tau potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan tidak berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentu semacam penyakit, kelelahan, atau obat-obatan (Lilik sriyanti, Suwardi, Muna Erawati: 2009 ;

  18). Dalam hal belajar, Hilgard dikutip dalam buku psikologi belajar (1962) memberikan penjelasan, antara lain “by learning we mean the

  

shaping o f individual behavior through the training that contact with the

physical and that life among a species own kind privide

  “ ungkapan Hilgard lebih jelas memperlihatkan perbedaan “ usaha berubah “ karena sudah waktunya berubah atau telah matang (mature) dan karena bel ajar

  (Mulyati, 2005, 2).

  Belajar menurut Oemark Hamalik adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan hasil atau tujuan (Hamalik Oemar, 2004; 27). Belajar menurut Witheringron, Croncbach, woodworth dalam

  7 bukunya Mulyati belajar adalah ada proses perubahan ke lebih baik, dari tidak dapat menjadi dapat dan dari tidak tahu menjadi tahu (Mulyati, 2005:5). adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

  Belajar

  memperoleh suatu perubahan tingkahlaku yang baru secara keseluruhan, seabagai pengalamannya sendiri dalam interaksi lingkungannya. (Slameto, 1995:2)

  Prestasi belajar semakin terasa penting untuk dipermasalahkan, karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain :

  1. Prestasi belajar sebagai indicator kualitas atau kuantitas pengetahuan yang telah di kuasai anak didik

  2. Prestasi sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

  3. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan

  4. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu intitus pendidikan.

  5. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik.

  Jadi yang dimaksud prestasi belajar adalah kemampuan maksimal atau pencapaian hasil yang tinggi yang dilakukan oleh anak / siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan baik yang berupa pengetahuan, sikap maupun keterampilan.

  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar adalah :

  1. Pencapaian hasil tertinggi dari anak didik' siswa selama belajar, sesuai dengan tujuan pembelajaran dan dalam waktu yang telah ditentukan

  2. Prestasi belajar merupakan indikator keberhasilan suatu proses (dari hasil kegiatan belajar mengajar) yang serupa penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dan prestasi belajar ini dapat diketahui dengan hasil evaluasi yan dinyatakan dengan hasil nilai atau berupa nilai-nilai dari aspek, baik kognitif afektif maupun psikomotorik.

  Hasil yang dicapai siswa merupakan suatu perubahan yang direalisasikan dalam bentuk nilai baik berwujud angka maupun huruf. Dalam pendidikan formal atau sekolah biasanya seorang guru menggunakan skala penilaian dengan angka dari 0 - 1 0 atau 0 - 100, dilembaga pendidikan formal atau sekolah untuk mengetahui prestasi belajar dari yang dicapai seperti ulangan tengah semester, ulangan semester, ulangan harian atau bahkan Ujian Akhir Sekolah (UAS).

  Hasil dari ujian itu kemudian di rekap menjadi hasil akhir untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam setahun. Raport adalah buku laporan hasil belajar siswa sisekolah selama satu periode (1 semester), yang diberikan guru atau wali kelas kepada orang tua atau wali murid dapat mengetahui hasil prestasi belajar putra-putrinya dalam waktu yang ditentukan.

  Selama dapat diharapkan adanya interaksi dan umpan balik antara siswa dengan siswa, siswa dengan orang tua, siswa dengan guru dan juga orang tua dengan guru atau wali kelas. Melibatkatkan orangtua pada kegiatan belajar anak mereka di rumah (Monty P. satiadarma, Fidelis E. Waruwu :2003; 141). Dengan demikianlah terjadilah komunikasi yang positif antara guru dengan orang tua untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Metode Resitasi

  Resitasi atau pemberian tugas adalah suatu cara penyajian pelajaran dengan cara guru memberi tugas tertentu kepada siswa dalam waktu yang telah ditentukan dan siswa mempertanggungjawabkan tugas yang dibebankan kepadanya (Moh. Uzer Usman, Lilis Setiaw ati;

  1993,128) Tugas yang diberikan siswa dapat dikerjakan di dalam kelas, di taman, di perpustakaan, di toko, di Laoratorium, di teras, atau di mana saja asai tugas itu dapat dikerjakan.

  Metode ini diberikan karena bahan pelajaran terlalu banyak sementara waktu sedikit, artinya banyaknya bahan yang tersedia dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk mengatasi. a. Fase pemberian tugas Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan (Aswan Zain, Syaiful Bahri Djamarah,

  1996:97): 1) Tujuan yang akan dicapai

  2) Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan tersebut 3) Sesuai dengan kemampuan siswa 4) Ada petunjuk atau sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa 5) Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.

  b. Langkah pelaksanaan Tugas (Aswan Zain, Syaiful Bahri Djamarah, 1996 : 98) 1) Diberikan bimbingan atau pengawasan oleh guru

  2) Diberikan dorongan sehingga anak mau mengerjakan 3) Diusahakan / dikeijakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain atau meminta bantuan orang lain.

  4) Dianjurkan siswamencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan sistematis c. Fase mempertanggungjawabkan Tugas (Aswan Zain, Syaiful Bahri

  Djamarah, 1996 : 98) Hal yang harus dikeijakan pada fase ini

  11

  1) Laporan siswa baik lisan/ tulis dari apa yang telah dikeijakannya 2) Adanya Tanya jawab / diskusi kelas

  3) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes atau cara yang lain.

  Fase pertanggungjawaban tugas inilah disebut “Resitasi” metode tugas dan resitasi memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara la in : 1) Kelebihannya metode resitasi sebagai berikut : (Aswan Zain,

  Syaiful Bahri Djamarah, 1996 : 98)

  a) Untuk merangsang melakukan aktivitas belajar individual atau kelompok b) Dapat mengembangkan kemandirian

  c) Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa d) Dapat mengembangkan kreativitas siswa. 2) Sedangkan kekurangan metode resitasi sebagai berikut :

  (Aswan Zain, Syaiful Bahri Djamarah, 1996 : 98)

  a) Sulit dikontrol

  b) Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengejakan (anggota tertentu saja) c) Tidak pernah memberikan tugas yang sesuai

  d) Guru memberikan tugas yang monoton

4. AI-Qur’an Hadits

  Al Qur’an hadits merupakan mata pelajaran pendidikan agama islam yang diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Grabag 1. Proses pembelajaran Al qur’an hadits harus dibuat dengan mudah dan sekaligus menyenangkan agar siswa tidak tertekan dan merasa bosan terhadap suasana di kelas serta apa yang diajarkan oleh gurunya.

  Hal ini sesuai dengan sabda Rosul saw :

  I IJ (J la «h »J A I . 4Ul tjc. (jc.

  j j j j j c (ji £ J lajlt 6Q j) J IjjjuUU

  Artinya: “Dari Anas RA bahwa Nabi Saw bersabda : Dan mudahkanlah dan jangan kamu persulit, gembirakanlah dan jangan kamu membuat lari (HR Bukhori)”.

  Prestasi belajar qur’an hadits akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan apabila dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara peresta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.

  G. Metode penelitian, 1. Rancangan Penelitian.

  Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas artinya penelitian yang dilakukan mempunyai ruang lingkup tindakan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar sebagai objek penelitian (Suharsimi Arikunto, 1998:5).

  Model yang digunakan adalah mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. (Suharsimi Arikunto, 2008: 16) Perencanaan

  Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Refleksi

  SIKLUS 11 Pelaksanaan

  2. Subyek Penelitian Adapun subyek yang akan dikenai tindakan adalah siswa kelas V

  MI Ma'arif Grabag 1, kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Adapun lokasi penelitiannya adalah di Madrasah Ibtidaiyah Grabag I Jalan Raya Candi Umbul Grabag, Kab. Magelang Telp. (0293) 3148107. Siswa yang diteliti berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 15 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Latar belakang orang tua sangat heterogen mulai dari petani, buruh tani, pedagang, pegawai negeri dll.

  Dasar pertimbangan pemilihan subyek yakni perlunya penerapan tindakan penelitian ini terhadap pembelajaran Qur’an Hadits melalui metode resitasi pada siswa kelas V semester II.

  3. Langkah-Langkah

  a. Perencanaan Pada tahap perencanaan peneliti melakukan persiapan perangkat pembelajaran yang berupa:

  1) Membuat rencana pembelajaran. 2) Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan. 3) Menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi belajar mengajar dikelas dan 4) Menyusun alat evaluasi.

  b. Tindakan Dalam hal ini guru menyusun tindakan terhadap pelaksanaan kegiatan atau program yang menjadi tugas sehari-hari. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) Guru mengadakan apersepsi untuk mengetahui tingkat kemampuan belajar siswa.

  2) Guru mengadakan proses pembelajaran dengan menerapkan metode penugasan (resitasi) guru menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga siswa tidak merasa bosan.

  3) Di dalam tindakan ini peneliti melakukan simulasi pelaksanaan, menyiapkan alat pendukung/ sarana lain yang diperlukan, memberikan tugas dan lain sebagainya..

  c. Pengamatan Pada tahap pengamatan, guru menggambarkan obyek yang diamati, adapun cara pengamatannya yaitu :

  1) Mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah diterapkan. 2) Mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dan untuk menghasilkan perubahan yang diharapkan.

  d. Refleksi Tahap refleksi, merupakan bagian terpenting sebagai perenungan mengenai keberhasilan dan atau kegagalan yang ada, baik dengan prosedur, alat, pelaku, sumber informasi dan cara analisisnya. Tahap ini untuk mengetahui apakah tindakannya yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak dan hasil refleksi dipergunakan sebagai bahan untuk merancang tindakan selanjutnya.

  4. Pengumpulan Data.

  Pengumpulan data dimaksudkan sebagai pencatatan peristiwa atau karakteristik dari sebagian atau seluruh elemen populasi (Iqbal Hasan, 2002: 17). Adapun di dalam pengumpulan data peneliti menggunakan:

  16 a. Observasi atau pengamatan.

  Observasi dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang sikap dan respon siswa setelah diadakan pre tes dan postes. Observasi atau pengamatan adalah cara pengumpulan data dengan terjun langsung dan melihat langsung ke lapangan (laboratorium), terhadap obyek yang diteliti (populasi). Pengamatan disebut juga penelitian lapangan.

  b. Tes Penulis mengadakan tes yaitu pre-tes dan pos-tes dalam setiap siklus yang harus dikeijakan oleh para siswa.

  c. Dokumentasi.

  Sebagai titik awal atau patokan keberhasilan, peneliti menggunakan dokumen berupa nilai Qur’an Hadits siswa (populasi) pada semester satu.

  5. Analisis Data Sesuai dengan jenis data penelitian, maka analisis yang tepat untuk penghitungan menggunakan rumus tes sampel kemudian dikomparasikan dan dianalisis untuk dicari nilai signifikansinya.

  6. Sistematika Penulisan

  Bab I PENDAHULUAN : Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masaiah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, dan metode penelitian. BAB II KAJIAN PUSTAKA: Dalam bab ini berisi landasan teori memuat prestasi belajar, pengertian metode resitasi, Qur'an Hadist, Faktor yang mempengaruhi Belajar, Indikator keberhasilan, karakteristik siswa dalam belajar.

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN : Dalam bab ini berisi tentang profil madrasah, pelaksanaan penelitian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN : Pada bab ini berisi tentang uraian hasil dan pembahasan pra siklus, siklus I dan siklus II. BAB V PENUTUP : Pada bab penutup berisi tentang kesimpulan dan saran.

  

BABU

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar Kata “Prestasi” berasal dan bahasa Relanda yaitu Prestatie.

  Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “Prestasi” yang berarti “ Hasil usaha” (Zainal Arifin, 1190 : 2-3). Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olahraga, dan pendidikan khususnya pengajaran.misalnya saja Dinasirajua mendapat peringkat kelas, lomba biola, tennis meja. Kemudian si Joko mendapat juara umum dalam lari 100 m dari contoh ini dapat kita lihat bahwa prestasi yang dimaksud tidak lain adalah kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.

  Dalam tulisan ini prestasi hanya dibatasi dalam bidang pendidikan khususnya pengajaran. Secara mikro dan makro dilihat dalam arti luas atau terbatas / khusus. Dalam pengertian luas belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi iimu pengetahuan yang merupakan sebagaian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. (Sardinian, 2003 : 20-21).

  Para guru berusaha memberikan ilmu penetahuan kepada siswa- siswinya giat untuk menerimanya sebagaimana dalam hal ini guru menyampaikan hadits tentang taqwa, hadits tentang ciri-ciri orang munafik dengan harapan siswa dapat menulis, menghafal, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

  Proses belajar dengan mengedepankan partisipasi aktif dari peserta didik akan menjadikan suasana kelas lebih hidup. Peserta didiklah yang mendominasi proses belajar di kelas dan guru bertindak sebagai fasilitator.

  Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat Perenial dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Kehadiran prestasi belajar semakin terasa penting untuk dipermasalahkan. Karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain :

  a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dikuasai anak didik.

  b. Prestasi belajar sebagai lambing pemuasan hasrat ingin tahu

  c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan

  d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik.

  Jadi kesimpulannya adalah belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan malalui latihan-latihan dan pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan

2. Pengertian Metode Resitasi

  a. Metode Resitasi {penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana

  guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Masalah tugas yang dilakukan siswa dapat dilakukan didalam

  kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, diperpustakaan, di benkel, di rumah siswa, atau dimana saja asal tugas dapat dikeijakan (Syaiful Bahri, Aswan Zain, 96 : 1996) Kata “Prestasi” berasal dari bahasa belanda yaitu prestatie, kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi

  “Prestasr yang berarti “hasil usaha”. Prestasi adalah kemampuan,

  keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal (Suharsini Arikunto, 1990; 3). Metode ini diberikan karena airasakan bahan pelajaran terlalu banyak sementara waktu sedikit. Artinya banyaknya bahan yang tersedia dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan maka metode inilah yang tepat.

  b. Tujuan dan manfaat 1) Membina rasa tanggung jawab yang dibebankan kepadanya, karena pada akhirnya tugas tersebut hams dipertanggungjawabkan

  (diresitasi) dengan c a ra:

  • Laporan tertulis atau lisan
  • Membuat ringkasan - Menyerahkan hasil keija dan sebagainya.

  2) Menemukan sendiri informasi yang diperlukan atau memantapkan informasi yang telah diperolehnya 3) Menjalin kerjasama dan sikap menghargai hasil kerja orang lain

  c. Langkah-langkah yan harus diikuti dalam penggunaan metode tugas atau resitasi yiatu:

1) Fase Pemberian Tugas

  Tugas yang akan diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan : a) Tuj uan yang kaan dicapai

  b) Jenis tugas yan jelas dan tepat sehinggaanak mengerti apa yang ditugaskan tersebut c) Sesuai dengan kemampuan siswa

  d) Ada petunjuk atau sumber yang dapat membanatu pekeijaan siswa e) Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.

2) Langkah Pelaksanaan Tugas a) Diberikan bimbingan atau pengawasan oleh guru.

  b) Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja.

  c) Diusahakan / dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain. d) Diajurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan sistematik e) Adakan evaluasi, dan hasilnya dikembalikan kepada siswa

  (Hendyat Soetopo : 2005 ; 160) f) Tentukan target waktu dan hasil yang harus dicapai.

3) Fase Mempertanggungjawabkan Tugas

  Hal - hal yang harus dikerjakan pada fase in i:

  a) Laporan siswa baik lisan / tertulis dari apa yang telah dikerjakan.

  b) Ada Tanya jawab / diskusi kelas.

  c) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes atau cara lainnya. Fase mempertanggungjawabkan tugas inilah yang disebut “resitasi”. Metode tugas dan resitasi mempunyai beberapa kelebihan, antara lain :

  1) Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok. 2) Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guna 3) Dapat membina tanggungjawab dan disiplin siswa. 4) Dapat mengembangkan kreativitas siswa. Sedangkan kekurangan dari metode resitasi antara lain :

  1) Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengeijakan tugas atau orang lain.

  2) Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikan adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggoia lainnya tidak berpartisipasi dengan baik. 3) Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa. 4) Sering memberikan tugas yang monoton (tak bervariasi) dapat menimbulkan kebosanan siswa.

3. Pengertian Mata Pelajaran Qur’an Hadist

  Mata pelajaran qur’an hadits merupakan pelajaran yang disegani di MI Ma’arif Grabag Ikhususnya di kelas V. Dalam penyampaian materi ini peneliti berusaha dengan semaksimal mungkin agar apa yang disamapaikan mudah dipahami oleh siswa. Dalam prose: pengajaran senantiasa memilih metode-metode yang dinilai paling baik, tepat sasaran, sesuai dengan porsi pemahaman siswa mudah dipahami dan dicerna akal serta mudah diingat (Abd Al-Fattah Abu Ghuddah : 2005;57).

  Dalam ha! ini peneliti menggunakan metode resitasi atau pemberian tugas yang tepat untuk dilakukan. Adapun hadits tentang taqwa sebagai berikut:

  Ajifr iiil J>U1J £#1 Ue« ^

  (jiij lili Lkj 4jutaul <GluJi diiS \ <i i&t J jj I ; J t£ ^lutj Mufradat hadist tentang taqwa : Bertaqwalah

  [ <3» \ t-».

  Dimana saja Kamu berada

  w Dan ikutilah A j

  I o JI w

  Perbuatan buruk

  <A U IIN \l V________________________________ kebaikan

  Menghapusnya

  w ( j l U j

  Dan pergaulilah Manusia

  — ( w

  Dengan akhlaq (ju a .

  Yang baik j

  Artinya :

dari Abu Abdurrahman M u ’az bin Jabbal r.a dari Rasulullah saw

  “bertaqwalah kepada Allah dimana saja kamu berada dan

  bersabda,

iringilah perbuatan buruk dengan kebaikan, niscaya akan menghapusnya

  ” (H. R. Tirmidzi)

  dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik,

  sedangkan hadist tentang cirri-ciri orang munafiq adalah : U 2! : J tS p L ij Aalc J S A

  a j j j

  (Aalft (Jflla U, <>2j( j l j uiikl J P j (j| j i_ij£ diJa, ijj Cj Mufradat Hadits tentang ciri-ciri orang munafik

  Artinya:

Dari Abi hurairoh r.a dari nabi Muhahmmad Saw. Bersabda “ tanda-

tanda orang munafik ada tiga, apabila berbicara bohong/berdusta,

apabila berjanji mengingkari, dan apabila berbicara berkhianat. ”

(Muitaqun ‘alaihi)

  Kebiasaan beiajar baik dari segi cara belajar, waktu belajar, keteraturan belajar, suasana belajar, dan lain-lain merupakan factor penunjang keberhasilan belajar peserta didik (Ahamad Rohani : 2004 ;

  170). Dari hadits diatas siswa secara bersama-sama membaca. Kemudian beberapa siswa ditunjuk untuk membaca kemudian ditirukan oleh teman sekelas tanpa disadari memori anak dalam menerima hadits tersebut sudah terserap sehingga anak tidak merasa bosan. Peneliti memperhatikan betul perkembangan siswa untuk memberikan pemahaman siswa melalui pemberian tugas. Siswa menulis potongan-potongan hadits tersebut dengan ariinya kemudian dihafalkan. Dengan metode ini mengajarkan hadits siswa lebih paham dan mudah tersimpan didalam otak. Mengaktifkan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran qur’an hadits merupakan salah satu cara menghidupkan dan melatih memori siswa agar belajar dan berkembang semaksimal mungkin.

  Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalisasikan memorinya bekerja secara maksimal dengan memberikan kesempatan mengungkapkan dengan bahasanya dan melakukan kreativitasnya sendiri (Mamo, M. Idris : 2008 ; 170). Jangan dibatasi selama kreatvitas siswa masih dalam menunjang pencapaian prestasi belajar. Cara lain untuk mengaktifkan siswa dalam materi qur’an hadits memberikan berbagai pengalaman belajar yang bermanfaat bagi siswa dengan memberikan rangsangan tugas agar dalam dirinya tumbuh kesadaran bahwa belajar menjadi kebutuhan hidupnya dan oleh karena itu perlu dilakukan terus menerus. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda untuk memperoleh kepahaman dalam materi yang disampaikan.

4. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

  Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya. Menurut Thomas F Staton dalam (Sardinian, 1994: 39) faktor psikologis dalam kegiatan belajar adalah :

  a. Motivasi Motivasi adalah keinginan atau dorongan untuk belajar.

  Seseorang akan berhasil dalam belajar jika pada dirinya terdapat keinginan untuk belajar. Keberhasilan belajar sangat ditentukan oleh kemampuan pada dirinya sendiri (Comy sertiawan : 2008 ; 12). Adapun fungsi motivasi adalah : 1) Mendorong manusia untuk berbuat, sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. 2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. 3) Menyeleksi tujuan, yakni menentukan perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan.

  b. Konsentrasi Konsentrasi adalah memusatkan segenap perhatian pada suatu situasi belajar. Unsur motivasi sangat membantu tumbuhnya proses pemusatan perhatian. Didalam belajar mungkin juga ada perhatian sekedarnya, tetapi tidak konsentrasi, maka materi yang masuk samar- samar.

  c. Reaksi Didalam belajar membutuhkan reaksi yang melibatkan ketangkasan mental, kewaspadaan, perhitungan, ketekunan dan kecermatan untuk menangkap fakta-fakta dan ide-ide sebagaimana disampaikan oleh pengajarnya. Jadi orang yang belajar harus aktif, bertindaK dan melakukannya dengan segala panca inderanya secara optimal. d. Organisasi Belajar juga dapat dikatakan sebagai kegiatan mengorganisasikan, menata atau menempatkan bagian-bagian bahan pelajaran kedalam suatu kesatuan pengertian. Untuk membantu siswa agar cepat dapat mengorganisasikan fakta atau ide-ide dalam fikirannya maka diperlukan perumusan tujuan yang jelas dalam belajar.

  e. Pemahaman Pemahaman atau comprehension dapat diartikan menguasai sesuatu dengan fikiran. Pemahaman memiliki arti yang sangat mendasar yang meletakkan bagian-bagian belajar pada proporsinya. Tanpa itu maka skill pengetahuan dan sikap tidak akan bermakna.

  f. Ulangan Untuk mengatasi kelupaan, diperlukan kegiatan “ Ulangan”. mengulang-ulang suatu pekerjaan atau fakta yang sudah dipelajari, kemampuan para siswa untuk mengingatnya akan semakin bertambah.

  5. Indikator Keberhasilan Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah hal-hal berikut: a. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok. b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran / Instruksional Khusus (TIK) telah dicapai oleh siswa, baik secara individu maupun kelompok.

  Namun demikian, indikator yang banyak dipakai sebagai tolok ukur keberhasilan adalah daya serap.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN FIQIH MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS V MI BANSARI KECAMATAN BANSARI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 20072008 SKRIPSI

0 1 78

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR'AN HADIS MELALUI PENERAPAN METODE DRILL PADA SISWA RELAS V MI AL HUDA PASURUHAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 83

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AL QUR'AN HAD ITS MELALUI STRATEGI CARD SORT PADA SISWA KELAS V MI YASPI DASEH PAKIS MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 7 2 0 0 8

0 0 94

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DENGAN STRATEGI MEMBACA KERAS-KERAS PADA SISWA KELAS IV MI GRABAG 3 KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 77

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR FIQIH MELALUI METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS V MI SEMEN CANDIMULYO MAGELANG TAHUN 2008 - Test Repository

0 0 97

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL QUR'AN HADITS MELALUI MEDIA VISUAL PADA SISWA IV MI MA'ARI F BIGARAN KEC. BOROBUDUR KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 57

PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN QUR'AN HADIS MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA RELAS VIII DI MTs. NEGERI NGABLAK KABUPATEN MAGELANG - Test Repository

0 3 61

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MELALUI METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS IV MI MONOKERTO KECAMATAN TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG - Test Repository

0 0 102

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR'AN HADIS MATERI TAJWID MELALUI METODE CERAMAH, TANYA JAWAB DAN LEARNING TOURNAMENT SISWA KELAS IV MI MA'ARIF JANTUR BANYUSARI KEC. GRABAG KAB. MAGELANG TAHUN 2010 - Test Repository

0 1 98

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH TENTANG ZAKAT FITRAH MELALUI METODE READING TEXT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL ULUM PRINGAPUS SAMBUNGREJO GRABAG MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0 - Test Repository

0 0 83